You are on page 1of 11

Senin, 26 Oktober 2009

CASE STUDY
Totok Harjanto

Tugas diskusi kelompok


1. Lakukan analisa masalah kasus! (membandingkan masalah dengan referensi
yang relevan)
2. berikan solusi/ alternatif-alternatif solusi terhadap masalah diatas dengan
memberikan justifikasinya!
3. Sebagai seorang perawat, berikan asuhan keperawatan terhadap klien dari
kasus!

Kasus A
Imron 12 tahun, seorang pelajar yang selalu juara kelas hidup dengan seorang
bapak sebagai nelayan dan 3 adik. Saat ini bapaknya terkena sakit asma yang
mengharuskan untuk istirahat dari pekerjaannya. Saat ini imron sangat cemas
terhadap bapaknya yang kian hari kesehatnnya memburuk. Saat ini imron tidak
masuk sekolah dan bekerja untuk membiayai kehidupan keluarganya.
Cemas akan kehilangan bapak, kasihan terhadap nasib 3 adik-adiknya dan bingung
akan tugas sebagai pelajar.

Terinspirasi film “laskar pelangi”

 ANALISIS MASALAH
 Imron mengalami sakit karena
­ Dari definisi sehat menurut WHO (1947), sehat adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani,
mental, social dan bukan hanya suatu keadaan yang terbebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan.
­ Maka Imron bisa dikatakan sakit. Karena Imron mengalami masalah pada keadaan mental dan
social. Secara mental, Imron merasa cemas akan kehilangan bapak, kasihan terhadap nasib 3
adiknya, dan bingung akan tugas sebagai pelajar.
 Jika ditinjau dari definisi sehat (UU No.23 1992) tentang kesehatan menyatakan bahwa:
­ Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan
hidup produktif dan ekonomi.
­ Definisi sakit (UU No.23 1992): orang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit
menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas atau kesehatan
terganggu.
­ Dari definisi diatas Imron mengalami sakit karena keadaan Imron yang tidak
memungkinkan Imron untuk hidup produktif (tugas sekolah terganggu) dan keadaan ekonomi
terganggu karena ayahnya sakit, tidak mencari nafkah sehingga perekonomian terganggu
missal dalam pembayaran sekolah.
 Imron mengalami gangguan kesehatan secara mentalnya, sehingga dalam beraktifitas
sehari-hari sebagai pelajar terganggu. Hal ini disebabkan karena bapaknya mengalami sakit yang
dapat mengganggu pekerjaan si Bapak sehingga dapat berdampak pada terganggunya aktifitas si
anak.

NSC ‘08 Block 2.2 Page 1 of 11


Senin, 26 Oktober 2009
 SOLUSI ALTERNATIVE
­ Meningkatkan taraf kesehatan bapaknya (mengatasi masalah asma)
Dengan cara mencari Askeskin atas persetujuan RT agar meringankan biaya berobat
­ Bagi tugas antara Imron dan bapaknya (jika bapaknya sudah sembuh dari sakitnya)
Kalau siang hari, bapak di rumah sehingga yang mengurus adiknya adalah sang bapak, agar
Imron bisa tetap sekolah. Malam harinya (bapak menjalankan tugas sebagai nelayan), Imron
yang menjaga adik-adiknya.
­ Mencari orang tua asuh
­ Dari pihat sekolah bias memberikan beasiswa kepada Imron untuk membantu meringankan
beban biaya sekolah.

 ASKEP
 Diagnosa
Caregiver role strain
Ad. Perasaan pemberi pawatan atau menunjukkan kesulitan dalam menampilkan peran
pemberi perawatan keluarga.

 Batasan karekteristik
­ Kekhawatiran tentang masa depan menyangkut kesehatan penerima perawatan dan
kemampuan pemberi perawatan untuk member perawatan (subjektif)
­ Preokupasi dengan rutinitas perawatan (subjektif)
­ Perubahan aktifitas pemberi perawatan

 Factor yang berhubungan


• Sumber
Pemberi perawatan tidak siap secara perkembangan untuk melakukan tugas sebagai pemberi
perawatan
• Individu
Ketidakstabilan kesehatan penerima perawatan
• Situasi
Tidak pengalaman dengan pemberian keperawatan
• Psikologis
­ Beratnya penyakit dari penerima perawatan
­ Peningkatan kebutuhan perawatan dan atau ketergantungan
­ Arah penyakit yang tidak dapat diramalkan atau ketidakstabilan dalam kesehatan penerima perawatan

 NOC
­ Kesehatan emosional pemberi perawatan
­ Kesiapan pemberi perawatan untuk perawatan di rumah
­ Kesehatan fisik pemberi perawatan
­ Kesejahteraan pemberi perawatan
­ Penampilan peran

 NIC
• Dukungan pemberi perawatan
 Aktifitas keperawatan
­ Tentukan tingkat pengetahuan pemberi perawatan
­ Tentukan peran yang dapat diterima oleh pemberi perawatan
­ Pantau masalah interaksi keluarga yang dikaitkan dengan perawatan pasien

NSC ‘08 Block 2.2 Page 2 of 11


Senin, 26 Oktober 2009
­ Fasilitasi koping dan penyesuaian dengan mengajarkan kepada pemberi dan penerima
perawatan
­ Ajarkan teknik manajemen stress pada pemberi perawatan
­ Ajarkan kepada pemberi perawatan tentang proses berduka
 Aktifitas kolaboratif
­ Rujuk sesuai dengan kebutuhan untuk mendapatkan konseling dan dukungan selama
stress atau krisis.
 Aktifitas lain
­ Bantu pemberi perawatan untuk mengidentifikasi masalah atau perhatian pada pemberi
perawatan
­ Buat rencana perawatan dengan pemberi perawatan yang mengidentifikasi mekanisme
koping kekuatan personal, dukungan social dan pengakuan keterbatasan.

Kasus B
Ny. Darwin (50 tahun) seorang ibu rumah tangga yang tinggal dengan suami
dan 2 anak yang masih kuliah semua. Saat ini Tn Darwin (57 thn) pensiun dini sejak
terkena stroke, 1 bulan yang lalu. Ny Darwin sangat kebingungan akan perubahan
peran dalam kelurganya, yang harus mencari tambahan keuangan guna menopang
kebutuhan hidup keluarganya dengan membuka jasa cattering dan jasa jahit.
Keadaan ini diperparah dengan perubahan emosional dari Tn Darwin yang selalu
marah-marah dan menyendiri dari sosial akibat penyakitnya tersebut.

 ANALISIS MASALAH
- Model sehat-sakit Neuman adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus-menerus sesuai
dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internak dan eksternalnya
untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, social, perkembangan dan spiritual
yang sehat.
- Sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami
perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
- Pada kasus terjadi perubahan emosional (marah2 pada Tn. Darwin)
 Perubahan socialmenyendiri
 Perubahan peranmengalami kehilangan peran (diambil oleh istri)
- Dampak sakit:
 Perubahan peranny. Darwin yang semula IRT menjadi pencari nafkah untuk keluarga
 Gangguan psikologisterjadi pada Tn Darwin yg sering marah2.
 Masalah keuangankarena Tn Darwin pension dini dan digantikan oleh Ny Darwin
dengan membuka jasa catering
 Perubahan kebiasaan socialtn. Darwin yg biasanya bekerja, karena terkena strok jadi di
rumah saja dan beliau jadi menyendiri.
- Perilaku orang sakit:
 Menarik dirisejak terkena strok, Tn Darwin jadi pendiam
 EmosionTn Darwin jadi marah2
 Berkurangnya minatdisebabkan karena pension dini

 SOLUSI ALTERNATIVE
- Anak-anak Ny. Darwin dapat dianjurkan mencari beasiswa untuk meringankan uang kuliah
Anak-anaknya juga dapat dianjurkan untuk kerja tambahan
NSC ‘08 Block 2.2 Page 3 of 11
Senin, 26 Oktober 2009
- Anak-anak member dukungan moral pada sang ayah, agar Tn Darwin tumbuh semangat
dan tidak menyendiri
- Pergunakan significant other: teman kerja terdahulu, teman di komunitas dan keluarga
besar untuk mendukung secara moral seperti selalu mengunjungi rutin.

 ASKEP
 Diagnosa
Ketegangan peran pemberi perawatan, resiko
Ad. Pemberi perawatan mudah untuk merasa kesulitan dalam menampilkan peran pemberi
perawatan keluarga

 Batasan karakteristik
- Ketergantungan atau saling bergantung
- Pemberi perawatan adalah wanita
- Pemberi perawatan adalah pasangannya
- Tugas pemberian perawatan yang kompleks/banyak
- Beratnya penyakit dari penerima perawatan
- Tidak berpengalaman dalam pemberian perawatan
- Pola koping pemberi perawatan kurang
- Pola stressor situasi yang secara normal mempengaruhi keluarga. (misalnya
kehilangan orang yang berarti, bencana atau krisis, kesulitan ekonomi oleh kejadian hidup
yang berarti)

 NOC
- Kesehatan emosional pemberi perawatan, perasaan, tingkah laku dan emosi dari
pemberi perawatan keluarga ketika merawat anggota keluarga atau orang lain yang berarti
pada suatu periode waktu yang lama.
- Perubahan gaya hidup pemberian perawatan: perubahan gaya hidup anggota
keluarga karena pemberian perawatan
- Hubungan antara pemberi perawatan dan pasien: interaksi positif dan ikatan antara
pemberi dan penerima perawatan.
- Kesehatan fisik pemberi perawatan: kesejahteraan fisik penyedia perawatan
keluarga saat merawat anggota keluarga atau orang penting lainnya dalam periode waktu
yang lama.
- Stressor pemberi perawatan: tingkat tekanan biopsikososial pada pemberi
perawatan keluarga yang merawat anggota keluarga atau orang penting lainnya.
- Control resiko: untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman kesehatan yang
actual, personal, dan dapat dimodifikasi.

 NIC
Dukungan pemberi perawatan: pemberian informasi, advokasi, dan dukungan yang dibutuhkan
untuk memfasilitasi perawatan pasien secara primer oleh seseorang

Kasus C
Tn. Nono (45 tahun) seorang perawat yang bertugas di RSUD Pariaman
mengalami kebingungan untuk bertugas, hal ini dikarenakan istrinya mengalami

NSC ‘08 Block 2.2 Page 4 of 11


Senin, 26 Oktober 2009
fraktur femur akibat gempa bumi dan rumahnya juga tidak layak pakai sehingga
hidup di pengungsian dengan ke dua anaknya yang masih sekolah. Satu sisi istri
harus di tunggui selama perawatan di RS Swasta yang dekat dengan rumahnya,
namun panggilan hati akan profesinya sebagai seoarang perawat yang harus
menolong korban-korban bencana lain yang sangat banyak di RS ia bekerja.

 ANALISIS MASALAH
Referensi Kasus

• Sehat = suatu keadaan yang sempurna • Tn Nono sehat secara fisik, tetapi
baik secara fisik, mental dan sosial serta mengalami sakit secara emosional
tidak hanya bebas dari penyakit atau dan sosial.
kelemahan (WHO, 1947). Alasan = Tn Nono mengalami kebingungan
• Sakit = keadaan dimana fisik, emosional, peran, dalam peran menjadi suami yang harus
intelektual, sosial, perkembangan, atau menunggui istrinya yang sedang sakit dan
seseorang berkurang atau terganggu, bukan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
hanya keadaan terjadinya proses penyakit. perawat.
• Istri Tn Nono mengalami sakit
secara fisik (fraktur femur) maupun
sakit secara emosional dan sosial.
Alasan = mengalami gangguan pada
ekstremitasnya, dan berharap suaminya dapat
menemani dia selama di rawat di RS dan
tidak dapat menjalankan perannya sebagai
istri dan ibu secara maksimal.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit

• Faktor eksternal • Istri Tn Nono mengalami fraktur


 Gejala yang Dapat Dilihat = femur, sehingga mempengaruhi citra
Gejala yang terlihat dari suatu tubuhnya.
penyakit dapat mempengaruhi • Istri Tn Nono memperlukan
Citra Tubuh dan Perilaku Sakit. dukungan dari suaminya selama
 Dukungan Sosial dirawat dirumah sakit.
• Tn Nono juga memerlukan
dukungan dari orang sekitar dan
istrinya, dalam mengatasi
kebingungan yang dialami.

DAMPAK SAKIT

• Terhadap Peran Keluarga • Istri Tn Nono tidak dapat melaksanakan


• Terhadap Citra Tubuh perannya sebagai istri dan ibu, sedangkan
• Terhadap Konsep Diri Tn Nono mengalami kebingungan peran
• Terhadap Dinamika Keluarga dalam menjadi perawat, suami, dan ayah
bagi anak-anaknya.
• Istri Tn Nono mengalami fraktur femur
yang dapat mempengaruhi citra tubuhnya.
• perubahan konsep diri pada Istri Tn Nono
karena sakit yang dialami, sehingga

NSC ‘08 Block 2.2 Page 5 of 11


Senin, 26 Oktober 2009

mungkin tidak mampu lagi memenuhi


harapan keluarganya, yang akhirnya
menimbulkan ketegangan dan konflik.
• Istri Tn Nono tidak dapat melaksanakan
fungsinya dalam keluarga, sedangkan Tn
Nono tidak dapat memberikan dukungan
kepada istrinya saat Tn Nono bekerja
sebagai perawat.

 SOLUSI ALTERNATIF
 Pastikan istrinya sudah ditangani dengan baik oleh tenaga medis di RS swasta tersebut. Dengan
begitu, Tn.Nono dapat lebih fokus terhadap pekerjaannya sebagai tenaga medis di lahan bencana.
­ Rasional : jika istrinya sudah ditangani dengan baik di RS tersebut, beban pikiran Tn.
Nono setidaknya akan sedikit berkurang. Dg bgt, Tn. Nono dpt fokus ke pekerjaannya.
 Meminta anggota keluarga lain untuk merawat/menunggu istrinya terlebih dahulu untuk kemudian
bisa bergantian dengannya.
­ Rasional : Dengan adanya anggota kelurga lain, setidaknya istri Tn.Nono terjamin
secara fisik maupun psikologis.
 Tetap berkomunikasi.
­ Rasional : Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan media komunikasi
seperti HP. Sehingga meskipun tidak bisa hadir secara fisik, tetapi bisa memberikan
support melalui mental.
 Setelah menyelesaikna tugas, Tn. Nono dapat menjenguk istrinya.
­ Rasional : Kehadiran secara fisik memberi dampak besar terhadap psikologis
istrinya dan dapat mendukung kesembuhannya.

 ASKEP
 Symptom
­ depresi
­ Stress
­ Koping yang belum baik
­ Perhatian terhadap keluarga

 Diagnosa
Caregiver Roles Strain :
Kesulitan berperan dalam memberikan perawatan kepada anggota keluarga

 Faktor Resiko
• Caregiving Activities
­ Aktivitas yang terlalu banyak
­ Perubahan peran yang dilakukan
­ Situasi yang tak terduga
• Caregiver Health Status
­ Permasalahan psikologi : masalah kognitif

 NOC
• Caregiver stressor : Tingkat tekanan biopsikososial pada pemberi perawatan keluarga
dalam merawat anggota keluarga atau orang-orang terdekat dalam jangka waktu yang lama
NSC ‘08 Block 2.2 Page 6 of 11
Senin, 26 Oktober 2009
- Tuan Nono dapat mengatasi sterssor atau tekanan yang menimpanya
- Dapat mengekspresikan dalam mengasumsikan perannya sebagai caregiver
- Dpat menyeimbangkan antar kebutuhan keluarga dan kebutuhan pribadinya

 NIC
­ Peningkatan koping : mendampingi pasien untuk beradaptasi dalam menerima stressor,
perubahan, atau perlakuan yang mengganggu dalam peran dan tuntutan hidup.

Kasus D
Ny. Balqis (30 tahun) seorang kepala ruang dibagian perawatan anak, sedang
mengalami kecemasan akan keadaan anaknya (Mawar, 2 tahun) yang baru
mengalami demam tinggi, rewel dan sudah mengalami kejang 2 kali. Kebingungan
juga menghampiri dia, yang disebabkan karena hari ini sudah dijadwalkan untuk
presentasi tentang mutu ruangan keperawatan di tempat ia bekerja. Akhirnya
anaknya dibawa berobat di tempat ia bekerja, namun keadaan anak menuntut harus
ditunggui olehnya.

 ANALISIS MASALAH
Dilihat dari konsep sehat, yang memiliki karakteristik sehat sebenarnya adalah:
 Mempunyai kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
Dalam hal ini Ny Balqis memberikan perhatian kepada anaknya.
 Memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan, baik secara internal maupun
eksternal
Perawat tersebut (Ny Balqis) mengalami gangguan dalam hal lingkungan psikologis (keadaan
yang menjadikan terganggunya psikologis pada seseorang) yang mengakibatkan kecemasan
dan ketakutan akan bahaya yang ditimbulkan. Sebagai seorang Ibu, secara otomatis Ny Balqis
memiliki perasaan cemas terhadap keadaan anaknya, dan sebagai kepala ruang dia harus
bertanggung jawab terhadap tugasnya.
 Memiliki hidup kreatif dan produktif
Ny. Balqis bekerja sebagai seorang perawat dan dia berperans sebagai caregiver karena
anaknya sakit dan keadaan mengharuskan untuk ditunggu. Sehingga peran dia sebagai perawat
jadi terganggu.
Dilihat dari konsep peran, Ny Balqis mengalami konflik peran yang disebabkan oleh
perubahan situasi. Ketika anaknya dalam kondisi sehat, dia bisa menjalankan pekerjaannya
dengan baik, tapi pada saat anaknya sakit, maka pekerjaannya sebagai perawat menjadi
terganggu. Selain itu, Ny Balqis juga bingung membagi perhatiannya antara anak dan
pekerjaan.

Jadi, pada kasus diatas Ners Balqis mengalami kebingungan peran karena dia harus bersiap
untuk presentasi sementara disaat yang sama dia harus menemani anaknya untuk berobat di
rumah sakit yang sama di mana ia bekerja.

 SOLUSI ALTERNATIVE
Solusi untuk masalah kasus di atas adalah dengan meminta suami atau anggota keluarga yang lain
untuk bergantian menjaga anaknya selama Ners Balqis presentasi.

 ASKEP
 Diagnosa
Konflik peran menjadi orang tua
Ad. Keadaan orang tua yang mengalami kebingungan peran dan konflik sebagai respon terhadap
NSC ‘08 Block 2.2 Page 7 of 11
Senin, 26 Oktober 2009
krisis

 Batasan karakteristik
Subjektif
- Menyatakan keluhan tentang merasa kehilangan control mengenai keputusan yang
berhubungan dengan anak
- Menyatakan keluhan/perasaan ketidakadekuatan untuk memberikan kebutuhan fisik/emosi
anak selama dirawat di RS
Objektif
Menunjukkan gangguan pada rutinitas perawatan

 Related factor
- Terpenuhinya kehidupan keluarga karena program perawatan di rumah
Karena merawat anaknya yang sakit, sehingga salah satu/kedua orang tuanya
pekerjaannya terganggu.

 NOC
- Pengasuhan
Pengaturan lingkungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
optimum pada anak yang bergantung
- Penampilan peran
Kesesuaian perilaku peran individu dengan peran yang diharapkan

 NIC

Kasus E
Ny Melati, 28 tahun, seoarang PSK (pekerja seks komersiil) yang dengan kedua
anaknya (3 tahun dan 1 tahun). Saat ini mengalami kebingungan yang disebabkan
sudah terdiagnosa posistif HIV/AIDS. Rasa malu, depresi dan ketakutan akan
meninggal selalu menghantui selama 2 minggu terakhir ini. Saat konsul dengan
tenaga kesehatan, disarankan untuk berhenti dari aktivitasnya sebagai PSK karena
sangat membahayakan orang lain juga, namun ditolaknya karena Ny Melati
beranggapan hanya pekerjaan ini yang bisa dia lakukan dan untuk membiayai hidup
keluarganya.

 ANALISA PERAN DARI NY. MELATI


Normal Berdasarkan kasus Keterangan
­ Usia 28 tahun berperan ­ Ny. M 28 thn ­ Depresi, malu, ketakutan karena
sebagai ibu rumah tangga ­ PSK Positif HIV/AIDS akibat dari
­ Tidak bekerja sebagai ­ Memiliki 2 anak pekerjaan sebagai PSK, disamping
PSK ­ Positif HIV/AIDS itu tanggung jawab sebagai ibu
­ Focus terhadap anak mengharuskan untuk tetap mencari
nafkah untuk keluarganya
Dari data Ny. M mengalami overload role performance dan sick Role
NSC ‘08 Block 2.2 Page 8 of 11
Senin, 26 Oktober 2009

Berdasarkan konsep sehat-sakit


Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,
1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur
fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana
individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua,
spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam
mempertahankan kesehatannya.
sumber : konsep sehat-sakit oleh: iwan purnawan, s.kep.,ns.

Model Rentang Sehat-Sakit (Neuman)


Menurut Neuman (1990): ”sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien
pada waktu tertentu , yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal , dengan
energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total”
Jadi menurut model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus
sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal dan
eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, inteletual, sosial, perkembangan, dan
spiritual yang sehat.
Sedangkan Sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi
yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu
sebelumnya.

 ANALISIS MASALAH
Ny. M mengalami keadaan sakit dimana fungsi individu sebagai seorang ibu sekaligus
pencari nafkah bagi keluarga mengalami perubahan, yakni tidak bisa berfungsi secara normal
dibandingkan dengan kondisi Ny. M sebelum menderita HIV/AIDS. Unsur kesehatan yang utuh
tidak dapat dicapai yakni sehat secara fisik (menderita HIV/AIDS), mental (mengalami perasaan
malu, depresi dan ketakutan karena penyakitnya tersebut) dan kesehatan secara sosial-ekonomi
(tingkat pendidikan yang rendah dan status ekonomi mengharuskan bekerja sebagai PSK).
Keinginan klien untuk tetap bertahan pada profesinya dikarenakan perannya sebagai pencari nafkah
utama pada keluarga. Pergeseran peran yang tidak seharusnya menjadikan Ny.M tetap menjalani
profesinya sebagai PSK dan tidak mempedulikan kondisi sehat yang seharusnya dapat dicapai.

 SOLUSI :
A. Keluarga 
­ Kaji keadaan keluarga seutuhnya
­ Jika diketahui masih ada support system dari keluarga, maka sarankan keluarga untuk lebih 
memperhatikan kondisi Ny.M
­ Bujuk keluarga untuk menasehati Ny.M agar berhenti melakukan pekerjaan sebagai 
pekerja seks komersial karena selain membahayakan untuk dirinya sendiri juga 

NSC ‘08 Block 2.2 Page 9 of 11


Senin, 26 Oktober 2009
membahayakan orang lain karena akan menyebarkan HIV.(edukasi)
­ Terus melobi keluarga untuk mencarikan alternative pekerjaan bagi Ny M yang aman dan 
tidak membahayakan kondisi Ny M
B. Penyakit
­ kaji status kesehatan yang dialami Ny M agar perawat tahu status kesehatan yang dialami 
Ny M sampai tahap mana sehingga perawat dapat melakukan asuhan keperwatan yang 
tepat.
­ komunikasikan pada Ny M mengenai keuntungan perilaku peningkatan kesehatan 
sehingga Ny       M. lebih peduli terhadap kesehatannya dan mau berhanti bekerja sebagai 
PSK.
­ berikan pengetahuan atau edukasi pentingnya kesehatan, sehingga ny w menjadi lebih 
peduli terhadap kesehatannya dan mau melakukan terapi dan control secara rutin.
­ lakukan manajemen cemas atau koping terhadap stress yang terjadi pada Ny M

 ASKEP
Problem Etiologi Symptom
­Ineffective Role Performance ­ Physical Illness ­ Depresi atau cemas
­ Sosioeconomic Status ­ Inadequate Coping
­ stress ­ Pesimism
­ perubahan persepsi peran
­ adaptasi untuk perubahan tidak
adekuat
­ -self-management yang tidak
adekuat

 NOC :
1. penampilan peran  kesesuaian antara perilaku dan harapan peran
2. Penyesuaian Psikososial  perubahan kehidupan  adaptasi individu terhadap perubahan
kehidupan

 NIC :
Intervensi prioritas
Peningkatan Peran : bantu pasien, orang lain yang penting atau keluarga, untuk meningkatkan
hubungan dengan mengklarifikasi dan menambahkan perilaku peran yang spesifik

Aktifitas lain yang perawat bisa lakukan :


1. Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh pasien atau orang tua untuk
memenuhi suatu peran
2. Secara aktif denganrkan pasien atau keluarga dan pahami realitas perhatian
3. Dukung pasien atau keluarga untuk melepaskan peraasaan dan duka
4. Memberikan pemahaman kepada klien tentang peran yang diemban dan
tanggung jawab setiap peran
5. Memberikan dukungan (reinforcement positif) terhadap transisi kondisi sehat ke
sakit yang sedang dialami klien.

Note:

 Perlu adanya solusi alternative cz org yg bermasalah pd peran, yg


terjadi adalah kebingungan. Perlu memfasilitasi antara harapan dan
NSC ‘08 Block 2.2 Page 10 of 11
Senin, 26 Oktober 2009
kenyataan. Keluarga klien akan mengalami perasaan sakit cz sakitnya
anggota keluarga.

 Untuk mencari solusi, sumber kekuatan dari lingkungan juga. Lihat


secara komprehensif.

 Temukan/kaji perubahan peran, bantu untuk menstabilkan.

 Peran sakit menurun Pearson: dibebaskan dari tanggung jawabnya


n peran dan fungsi dari masyarakat; cari kesembuhan segera; datang
ke penyembuhan yg berkompeten.

NSC ‘08 Block 2.2 Page 11 of 11

You might also like