You are on page 1of 35

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis


Kelompok 6

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem informasi merupakan sekelompok elemen – elemen yang terdiri atas
sekumpulan orang, proses, data dan teknologi informasi yang saling berinteraksi
untuk meningkatkan kegiatan operasional bisnis maupun penyelesaian masalah
dan pembuatan keputusan.peran system informasi ini sangat penting mengingat
perlu adanya system basis data yang menyimpan segala kegiatan dan aktivitas
yang kita lakukan terutama dalam penerapannya di bidang perindustrian. Segala
macam informasi sangat penting dalam perindustrian karena adanya perbaikan
dan perbaikan yang terus menerus untuk menjadi lebih baik.
System informasi tidak hanya untuk menyimpan data, melainkan juga
digunakan untuk proses pengambilan keputusan, pengolahan data mentah
menjadi informasi dan sebagainya yang ssangat mendukung dalam menjalankan
suatau usaha (industry). Hal inilah yang menyebabkan pentingnya
perkembangan system informas.
PT. Tami Jaya adalah sebuah perusahaan produsen mini 4WD. Meskipun
produk PT. Tami Jaya memiliki brand yang unggul di pasar. PT. Tami Jaya
bukan perusahaan modern ( belum menerapkan bidang teknik industri). Melihat
peluang tersebut PT. TI Holding memutuskan untuk membeli seluruh saham
PT.Tami Jaya dan melakukan rekstrukturisasi perusahaan secara menyeluruh
dengan menerapkan aplikasi sistem informasi pada perusahaan tersebut.

1.2 Perumusan Masalah


Permasalahan yang diangkat pada praktikum ini adalah bagaimana
perusahaan PT. Tami Jaya dapat merekstruturisasi perusahaan secara
menyeluruh karena PT Tami Jaya telah membagi sahamnya kepada PT. TI
Holding, dengan menggunakan desain suatu alat pemodelan informasi dan
mendekomposisikan proses bisnisnya.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 1
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

1.3 Tujuan Praktikum


 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu menganalisis dan memetakan proses – proses bisnis
dalam suatu perusahaan.
2. Mahasiswa mengenal berbagai pendekatan dalam memodelkan informasi
dalam perusahaan
3. Mahasiswa mampu mendesain suatu model informasi dengan menggunakan
salah satu pendekatan yang ada
 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menggunakan suatu alat pemodelan informasi untuk
menciptakan dan mendekomposisikan proses bisnis
2. Mahasiswa mampu memetakan proses bisnis dalam manajemen produksi
dan material pada khususnya dan proses bisnis perusahaan secara
keseluruhan pada umumnya ke dalam suatu model informasi.

1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi


Masalah yang ada pada praktikum Modul 1 ini hanya terbatas pada
pemetaan proses bisnis dalam merestrukturisasi PT Tami Jaya menggunakan
software Microsoft visio dengan berasumsi bahwa praktikan merupakan
pemegang saham yang memiliki kekuasaan dalam mengendalikan PT Tami jaya.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang penjelasan latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika
penulisan praktikum ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang berbagai dasar teori yang digunakan sebagai
referensi yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Berisi tentang metode pengumpulan data dan alur penelitian yang
digunakan dalam praktikum PTI modul 1 tentang Pemetaan
Proses Bisnis ini.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi data-data yang digunakan dalam pemetaan proses bisnis,
serta berisi juga hasil dari pengolahan data tersebut.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi tentang analisa dan interpretasi dari hasil pengolahan data
yang didapat.
BAB VI PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari Praktikum.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 3
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Definisi Sistem


Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam satu
lingkungan tertentu untuk menampilkan fungsi-fungsi apapun yang dibutuhkan
untuk mencapai suatu tujuan.

2.2 Konsep Dasar Informasi


Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
berarti bagi para penerimanya. Pengolahan tersebut dapat berupa pengurutan,
pengelompokan, konversi, dan sebagainya.

Siklus Informasi

Masukan Proses Keluaran


(Data) (Model) (Informasi)

Data
(Ditangkap) Penerima
Basis
Data

Hasil Tindakan
Tindakan Keputusan

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada


prosedurnya dan penekanan pada komponennya.
Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu. Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 4
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih


departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari
transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Definisi lain dari prosedur adalah urut-
urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang
harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya.
Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Karakteristik system adalah mempunyai komponen, batas sistem,
lingkungan luar sistem, penghubung, masukan,keluaran, pengolah/proses, dan
sasaran atau tujuan.
Klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang adalah sebagai
berikut :
a. Sistem sebagai sitem alamiah dan sistem buatan manusia.
1. Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
2. Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu
(probabilistic).
3. Sistem sebagai sitem tertutup dan sistem terbuka.
(http://i_pengantarsisteminformasi.com/)

2.3 Definisi Informasi


Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya
utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan
sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan
memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang
sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis
dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi.
Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu
organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 5
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

mencapai tujuan. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah
representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,
mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

2.4 Sistem Informasi


suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.

2.5 Pelaku dalam Sistem Informasi


Berikut adalah pelaku – pelaku dalam sistem informasi :
1. System Owners
Membiayai pembangunan dan perawatan sistem. Mereka memiliki sistem,
menetukan prioritas sistem, dan menentukan kebijakan penggunaannya.
Dalam beberapa kasus, system owners juga merupakan system users.
2. System Users
Pengguna sebenarnya dari sistem untuk mendukung atau menyeleseaikan
dari suatu pekerjaan. System users mendefinisikan kebutuhan bisnis dan
ekspektasi performansi sistem yang akan dibangun.
3. System Designers
Spesialis teknis yang merancang sistem sesuai dengan kebutuhan user.
Dalam bebrapa kasus, system designers adalah juga system builders.
4. System Builders
Spesialis teknis yang mengkonstruksi, menguji dan membuat sistem dapat
beroperasi.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 6
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

5. System Analyst
Memfasilitasi pembangunan sistem informasi dan aplikasi komputer dengan
menjembatani celah komunikasi antara pelaku nonteknis (owners dan users)
dan teknis (designers dan builders).
6. IT Vendors dan Consultant
Menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelayanan berkaitan
dengan sistem informasi yang dibangun.
(Sriyanto, ST.MT., Buku Ajar Sistem Informasi,hal 4)

2.6 Alat / Teknik Desain Sistem


Dalam melakukan desain sistem informasi terdapat berbagai alat atau
perangkat yang dapat digunakan, yaitu :
a. Rich Picture Diagram (RPD)
RPD adalah suatu diagram gambar menyerupai kartun yang efektif untuk
menggambarkan sebuah sistem yang kompleks, sehingga diharapkan
analis / peneliti dapat mengetahui situasi yang sedang dipelajari. RPD
merupakan sebuah gambar yang sederhana; menggunakan simbol garis,
awan, lingkaran, kotak, beberapa tulisan tangan, slogan dan panah yang
menggambarkan hubungan atau urutan waktu. RPD tidak memerlukan
keahlian menggambar tetapi hanya keahlian untuk mengimajinasikan
suatu permasalahan.
Kegunaan RPD :
 RPD merupakan alat yang ideal dalam berkomunikasi dengan orang
lain mengenai situasi yang kompleks dan problematik.
 RPD menunjukkan dengan lebih jelas hubungan interkoneksi, dan
akibat langsung maupun tidak langsung.
 RPD membantu mengidentifikasi isu – isu potensial, konflik, dan
permasalahan dan menganalisa fakta – fakta dari permasalahan,
 RPD membantu memilih batasan dalam suatu masalah dan ruang
lingkup masalah.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 7
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

b. ICAM Definition (IDEF0 Method)


IDEF0 merupakan suatu teknik pemodelan fungsional yang telah
dipakai secara luas dalam organisasi manufaktur. Tujuan pengembangan
IDEF0 adalah untuk menyediakan suatu perangkat yang dapat
mendeskripsikan sebuah sistem manufaktur sedemikian rupa, sehingga
dapat meningkatkan pemahaman, komunikasi dan analisis terhadap sistem
tersebut.
Metode IDEF0 merupakan suatu metode pemodelan fungsional
yang dirancang untuk memodelkan keputusan, tindakan dan aktivitas dari
suatu organisasi atau sistem. Sebagai alat analis, IDEF0 membantu
perancang membuat identifikasi fungsi – fungsi tersebut, apa kebaikan dari
sistem yang ada, dan apa kekurangan dari sistem yang ada. Maka model
IDEF0 sering dibuat sebagai pekerjaan awaldari upaya pengembangan
atau perbaikan suatu sistem.
Dalam perspektif pemodelan IDEF, suatu sistem manufaktur
dapat dimodelkan dari tiga sudut pandang yang berbeda. Ketiga metode
pemodelan yang masuk dalam suatu kelompok atau keluarga pemodelan
tersebut adalah pemodelan fungsional (IDEF0), pemodelan informasi
(IDEF1), dan pemodelan dinamis (IDEF2). Metode pemodelan lain yang
juga termasuk dalam kelompok metode ini antara lain adalah IDEF3,
IDEF4, dan IDEF5.

 Kelebihan IDEF 0 adalah sebagai berikut :


 Penggunaan metode IDEF0 akan memudahkan untuk melakukan
evaluasi kinerja dari sistem. Hasil evaluasi tersebut akan menjadi pemicu
timbulnya ide ataupun upaya yang berorientasi pada peningkatan kinerja
dan perwujudan integrasi sistem.
 IDEF0 merupakan suatu teknik pemodelan fungsional yang telah dipakai
secara luas dalam organisasi manufaktur dimana tujuan pengembangan
metode IDEFo adalah untuk menyediakan suatu perangkat yang dapat
mendeskripsikan sebuah sistem manufaktur sedemikian rupa, sehingga

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 8
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

dapat meningkatkan pemahaman, komunikasi, dan analisis terhadap


sistem tersebut.
 Metode IDEF0 merupakan suatu metode pemodelan fungsional yang
dirancang untuk memodelkan keputusan, tindakan, dan aktivitas dari
suatu organisasi atau sistem.
 Sebagai alat komunikasi, IDEF0 meningkatkan keterlibatan dan konsensus
pengambilan keputusan dari domain pakar melalui perangkat berupa
grafik yang sederhana.
 Sebagai alat analisis, IDEF0 membantu perancang membuat identifikasi
fungsi-fungsi apa yang harus dilaksanakan, apa yang diperlukan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, apa kebaikan dari sistem yang ada,
dan apa kekurangan dari sistem yang ada. Karenanya seringkali model
IDEF0 dibuat sebagai pekerjaan awal dari upaya pengembangan atau
perbaikan suatu sistem.

 Kelemahan IDEF 0 adalah sebagai berikut :


 Salah satu permasalahan dalam IDEF0 adalah anggapan bahwa IDEF0
dipresentasikan sebagai sequence dari kumpulan aktivitas. Padahal
IDEF0 tidak dimaksudkan sebagai model activity sequence. Aktivitas
dapat ditempatkan kiri ke kanan dekomposisi dan dihubungkan dalam
aliran. Hal ini mungkin saja, karena satu aktivitas dapat menjadi output
suatu proses, dan kemudian menjadi input proses selanjutnya. Jadi
penggambarannya harus benar-benar jelas. Kasus sequence ini sering
sekali dimasukkan oleh pembuat ke dalam model IDEF0, padahal hal ini
tidak benar karena bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar IDEF0, dan
dapat melenceng dari tujuan utama dibuatnya IDEF0. Kelemahan ini
yang kemuadian disempurnakan oleh IDEF3.

 Mekanisme IDEF 0 :
 Konstruksi pemodelan IDEF0 terdiri dari sebuah hierarki dari diagram –
diagram yang saling berhubungan. Komponen dasar dari setiap diagram

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 9
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

adalah beberapa kotak dan anak panah yang digunakan untuk


menghubungkan kotak – kotak tersebut, yang diatur dari pojok kiri atas
turun sampai pojok kanan bawah dari diagram tersebut.
 Kotak-kotak tersebut disebut juga kotak fungsi atau aktivitas yang
merepresentasikan fungsi-fungsi yang dideskripsikan dengan kata kerja
aktif dan dituliskan di dalam kotak. Anak panah merepresentasikan
berbagai macam hubungan antara fungsi-fungsi tersebut dalam bentuk
informasi atau obyek yang diperlukan, digunakan ataupun dihasilkan
oleh fungsi-fungsi tersebut. Struktur dari sebuah kotak tersebut adalah :

Kontrol ( C)

Input (I) AKTIVITAS Output (O)

Mekanisme ( M )

Gambar 2.2 Struktur Kotak Fungsi IDEF0


Secara detail, kotak aktivitas tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Input merupakan obyek yang akan diproses ataupun akan
mengalami transformasi, dimana input ini dapat berupa obyek
fisik atau informasi.
b. Kontrol merupakan bentuk obyek – obyek informasi yang
digunakan untuk mengatur atau mensinkronisasikan pelaksanaan
fungs/proses tertentu.
c. Mekanisme merupakan sumber daya yang bertugas melaksanakan
fungsi / proses tertentu. Mekanisme dapat berupa sumber daya
fisik maupun informasi.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 10
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

d. Output merupakan obyek yang dihasilkan oleh fungsi atupun


proses transformasi tertentu. Output dari suatu fungsi dapat
menjadi input untuk fungsi yang lain.
 Anak panah merepresentasikan tipe dan aliran obyek di antara fungsi
/ aktivitas, namun tidak dapat menunjukkan waktu terjadinya aliran
tersebut.
 Sebuah model IDEF0 dapat diperluas menjadi beberapa level yang
lebih detail. Sebuah balok fungsi dalam suatu sistem dapat diuraikan
ke dalam blok – blok fungsi yang lebih detail sesuai dengan
tingkatan hirarki yang terdapat didalam sistem tersebut. Blok fungsi
pada level yang paling atas menggambarkan tujuan utama dari
sistem, sedangkan blok fungsi yang lebih rendah menggambarkan
sub – sub sistem yang ada dan digunakan untuk mendukung atau
memenuhi kebutuhan blok fungsi yang berada diatasnya.
 Pada level paling atas, sebuah blok fungsi akan menggunakan label
A0. Jika A0 terdiri atas 3 subfungsi maka masing-masing sub-fungsi
akan diberi label A1, A2, dan A3. Apabila sub fungsi ini akan
diuraikan lagi ke dalam bentuk yang lebih detail maka label yang
digunakan adalah A11, A12,..., A21, A22,...., A31, A32,....dst.
( Fatima Brazao, Functional Modelling, Hal. 12 )

c. Diagram Konteks (Context Diagram / CD)


Model berikutnya menjawab sejumlah pertanyaan yang muncul dalam
pembuatan statement of purpose. Context Diagram merupakan kejadian
tersendiri dari suatu diagram alir data. Dimana satu lingkaran
merepresentasikan seluruh sistem. Context Diagram ini harus berupa suatu
pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar, sistem-sistem dan
keluaran. Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram
aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara
keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal
yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 11
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat


penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-
entitas eksternal serta aliran data-aliran daa menuju dan dari sistem
diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil
analisis dokumen. Context diagram menggaris bawahi sejumlah
karakteristik penting dari suatu sistem:
• Kelompok pemakai, organisasi, atau sistem lain dimana sistem kita
melakukan komunikasi yang disebut juga sebagai terminator.
• Data dimana sistem kita menerima dari lingkungan dan harus diproses
dengan cara tertentu.
• Data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia luar.
• Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara sistem kita
dengan terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh
lingkungan atau sebaliknya,, dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh
sistem kita.
• Batasan antara sistem kita dan lingkungan.
(http://images.wiwidbali.multiply.multiplycontent.com/)

d. Data Flow Diagram (DFD)


Adalah dokumen yang berfungsi untuk memperlihatkan bagaimana aliran
informasi dan transformasi data dalam system informasi. Model ini
menggambarkan system sebagai jaringan kerja antara fungsi yang
berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan. Ada 4
komponen dalam model ini yaitu :
 Proses
Disebut juga sebagai gelembung (buble), fungsi dan transformasi. Proses
menunjukkan pengubahan masukan menjadi keluaran, dalam hal ini
sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran atau sebaliknya.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 12
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

 Aliran
Komponen ini dipresentasikan oleh anak panah yang menuju atau keluar
dari proses. Digunakan untuk menggambarkan paket data atau informasi
dari satu bagian ke bagian lain.
 Penyimpanan
Komponen ini digunakan untuk memodelkan tempat menyimpan
kumpulan data atau paket data.
 Terminator
Adalah komponen yang melambangkan orang atau kelompok orang yang
berkepentingan dalam system tersebut.

(Modul I Praktikum Perancangan Teknik Industri 2010)

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 13
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur
Prosedur yang digunakan dalam praktikum ini, dapat terlihat pada
flowchart dibawah ini :
Mulai

Skenario PTI

Identifikasi entitas
aliran informasi &
data

Pembuatan
context & diagram
dan IDEF0

Tidak

Analisa proses
bisnis

Sesuai
skenario PTI?

Ya

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart

Flowchart diatas menjelaskan langkah-langkah dari praktikum modul 1 ini.


Dimulai dari scenario yang telah ada diatas, dimana dari scenario tersebut, berasumsi
bahwa praktikan merupakan pemegang saham yang memiliki kekuasaan dalam
mengendalikan PT Tami jaya. Proses ini diawali dengan identifikasi entitas, aliran
informasi dan data kemudian membuat conteks diagram dan IDEF0 guna mengetahui
aktivas yang dilakukan yaitu mengimplementasikan konsep keteknikindustrian dalam
perusahaan tersebut sehingga menghasilkan output yang diingikan. Kemudian input,

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 14
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

proses dan output tersebut dianalisa, sehingga diketahui apakah dari input, proses dan
output telah sesuai dengan scenario yang diinginkan atau tidak, jika tidak maka akan
diidentifikasi lagi dan jika semua telah benar maka perusahaan telah berhasil mencapai
tujuan yang diinginkan.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 15
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


Skenario PTI
PT. Tami Jaya adalah perusahaan terkenal yang memproduksi mainan
anak-anak berupa mini 4 WD. PT. Tami jaya ini memiliki brand yang lebih
unggul dibandingkan dengan pesaingnya, namun dari sisi manajemen, PT. Tami
Jaya belum modern (belum ada penerapan konsep Teknik Industri)

PT. TI Holding membeli PT Tami Jaya karena dirasa ada peluang yaitu
brand yang unggul tapi belum modern. Harapannya dengan modernisasi PT.
Tami Jaya menjadi lebih unggul dan mendapatkan banyak laba. Salah satunya
dengan perancangan kembali komponen perusahaan (tujuan, visi,misi).
4.2 Pengolahan Data
Dengan metode IDEF0, pemetaan proses produksi ditampilkan sebagai
berikut :
1. IDEF0 Level 0 proses perakitan mini 4wd

Gambar 4.1 IDEF0 Level 0 proses perakitan mini 4wd

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 16
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

2. IDEF0 Level 1 Implementasi konsep keteknikindustrian

Gambar 4.2 IDEF0 Level 1 Implementasi konsep keteknikindustrian

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 17
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

3. IDEF0 Level 2 mengelola SD

Gambar 4.3 IDEF0 Level 2 mengelola SD

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 18
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

4. IDEF0 Level 2 melakukan proses produksi

Gambar 4.4 IDEF0 Level 2 melakukan proses produksi

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 19
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

5. IDEF0 Level 3 melakukan proses perencanaan, pengendalian, inventori produksi

Gambar 4.5 IDEF0 Level 3 melakukan proses perencanaan, pengendalian, inventori produksi

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 20
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

6. IDEF0 Level 4 merencanakan kebutuhan material (MRP)

Gambar 4.6 IDEF0 level 4 merencanakan kebutuhan material (MRP)

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 21
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

7. IDEF0 Level 2 melakukan proses logistik

Gambar 4.7 IDEF0 Level 2 melakukan proses logistik

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 22
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

8. IDEF0 Level 2 mengendalikan kualitas produk

Gambar 4.8 IDEF0 level 2 mengendalikan kualitas produk

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 23
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

9. IDEF0 Level 2 memasarkan produk

Gambar 4.9 IDEF0 Level 2 memasarkan produk

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 24
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

10. IDEF0 Level 2 mengelola finansial

Gambar 4.10 IDEF0 Level 2 mengelola finansial

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 25
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

BAB 5
PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan gambar 4.1 IDEF0 A0


Menunjukan proses bisnis secara umum pada perusahaan perakitan Mini
4 WD. Input pada awal proses adalah rekruitmen, manajemen lama, modal,
demand, material dan riset produk. Selanjutnya akan dikontrol oleh kebijakan
PT. TI Holding. Kebijakan perusahaan bisa berawal karena pengalaman yang
telah dilakukan maupun penelitian akademisi yang dilakukan guna mencari
standar yang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan.
Mekanismenya adalah sumber daya manusia dan sumber daya non
manusia kerja, dalam perusahaan ini diperlukan SDM yang terlatih dan yang
berkualitas. Sedangkan fasilitas produksi merupakan faktor yang mendukung
kelancaran proses, diperlukannya fasilitas yang memadai baik itu peralatan,
kelengkapan operator dan yang lainnya.
Output yang dihasilkan adalah karyawan ahli, manajemen baru,
optimalisasi biaya dan profit, produk jadi mini 4 WD siap kirim dan produk
yang diinginkan konsumen serta sistem informasi perusahaan.

5.2 Pembahasan gambar 4.2 IDEF0 level 1


Menunjukan kegiatan keseluruhan perusahaan perakitan mini 4 WD
yang di breakdown menjadi beberapa kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu
mengelola sumber daya, merencanakan dan mengelola produksi, mengendalikan
aliran material dan produk jadi, mengendalikan kualitas produk, memasarkan
produk dan mengelola finansial.
Kegiatan pertama yaitu mengelola sumber daya. Input untuk proses ini
adalah riset produk, manajemen lama, dan rekruitmen. Riset produk dilakukan
untuk mengetahui keinginan konsumen dan menghasilkan produk yang
standard, sedangkan manajemen lama diimplementasikan menggunakan konsep
keteknikindustrian sehingga terbentuk manajemen baru yang modern dan
rekruitmen dilakukan untuk mendapatkan karyawan yang ahli dalam bidang

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 26
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

yang ditentukan, serta informasi laporan keuangan yang diperoleh dari output
mengelola financial. Output lain dari semua input pada proses pertama yaitu
menghasilkan sistem informasi perusahaan. Kegiatan ini dikontrol oleh
kebijakan PT. TI Holding.
Kegiatan kedua merencanakan dan mengelola produksi. Inputnya
berupa spesifikasi produk, finish produk cacat yang diperoleh dari output
pengendaalian kualitas, dan material siap kirim ke lantai produksi yang
merupakan output dari pengendalian aliran material dan produksi. Sehingga
proses ini akan menghasilkan output permintaan raw material dan produk jadi
mini 4 WD. Kontrol dari kegiatan ini yaitu kebijakan PT. TI Holding dan
standard proses produk yang diperoleh dari output kegiatan mengendalikan
kualitas produk.
Kegiatan ketiga mengendalikan aliran material dan produk jadi. Input
dari proses ini yaitu permintaan raw material, raw material, dan produk jadi mini
4WD, serta raw material yang cacat yang merupakan output dari kegiatan
pengendalian kualitas. Output dari kegiatan ketiga yaitu raw material siap untuk
diuji, WIP yang siap diuji, good finish produk siap diuji dimana ketiga output
tersebut merupakan input dari pengendalian kualitas produk, selain itu ada pula
output material yang sipa dikirim ke lantai produksi. Kontrol dari proses ini
yaitu kebijakan PT. TI Holding. Output dari kegiatan keempat ini yaitu
informasi produk yang telah jadi, raw material yang cacat yang akan dikirim ke
pengendalian aliran material dan produk jadi, finish produk yang cacat yang
akan dikirim ke perencanaan dan pengelolaan produksi, standard proses yang
akan menjadi kontrol dari perencanaan dan pengelolaan produksi, standard raw
material yang akan menjadi kontrol dari pengendalian aliran material dan
produk jadi. Informasi produk yang telah jadi akan menjadi input pada kegiatan
kelima yaitu pemasaran produk, selain itu juga ada input lain yaitu demand dari
konsumen. Outputnya adalah tagihan dan biaya. Kontrol dari kegiatan ini
adalah kebijakan PT. TI Holding. Mekanisme dari semua kegiatan pada level ini
adalah SDM dan sumber daya non manusia.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 27
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

5.3 Pembahasan gambar 4.3 IDEF0 level 2


Menunjukan breakdown dari kegiatan mengelola sumber daya. Kegiatan
yang terlibat pada pengeluaran sumber daya yaitu melakukan open rekruitmen,
melakukan seleksi, menentukan penempatan karyawan, melakukan pelatihan
dan pengembangan sistem informasi, merencanakan dan mengelola produksi.
Kegiatan pertama dalam mengelola sumber daya adalah melakukan open
rekruitmen, input untuk kegiatan ini adalah rekruitmen dan manajemen lama.
Sebagai kontrolnya adalah kebijakan PT. TI Holding. Outputnya berupa
manajemen baru dan karyawan yang mendaftar. Kegiatan kedua adalah
melakukan seleksi dimana inputnya adalah karyawan yang mendaftar dan
outputnya adalah karyawan yang lulus seleksi. Kegiatan ketiga dalam mengelola
sumber daya adalah menentukan penempatan karyawan dimana inputnya adalah
karyawan yang ahli dalam bidang tertentu. Kegiatan keempat adalah melakukan
pelatihan terhadap karyawan ahli yang sesuai dengan bidangnya serta
pengembangan sistem informasi dan outputnya merupakan karyawan ahli dan
informasi sistem perusahaan. Selain itu juga menghasilkan metode hasil
pelatihan yang akan menjadi input kegiatan kelima yaitu merencanakan dan
mengelola produksi, selain itu terdapat input yang lain yaitu riset produk dan
informasi laporan keuangan yang akan menghasilkan output produk jadi yang
diinginkan konsumen dan spesifikasi produk. Mekanisme dari semua kegiatan
itu adalah kebijakan PT. TI Holding.

5.4 Pembahasan gambar 4.4 IDEF0 level 2


Menunjukan breakdown dari kegiatan produksi yaitu melakukan proses
perencanaan, pengendalian inventori produksi, persiapan perakitan dan
perakitan komponen. Kegiatan pertama dalam proses produksi adalah
melakukan proses perencanaan, pengendalian inventori produksi. Input dari
kegiatan ini adalah spesifikasi produk dan outputnya adalah peramalan dan
penjadwalan produksi serta permintaan raw material yang nantinya akan masuk
ke logistik. Kegiatan kedua adalah persiapan perakitan. Input dari kegiatan ini

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 28
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

adalah peramalan dan penjadwalan produksi, serta material yang siap diproses.
Outputnya adalah komponen tamiya 4 WD. Kegiatan ketiga adalah perakitan
komponen, inputnya yaitu komponen tamiya 4 WD yang akan menghasilkan
produk jadi tamiya mini 4 WD. Sebagai kontrolnya adalah PT. TI Holding dan
mekanismenya adalah SDM dan sumber daya non manusia..

5.5 Pembahasan gambar 4.5 IDEF0 level 3


Menunjukan breakdown dari melakukan perencanaan dan pengendalian
inventori produksi yaitu meramalkan demand, melakukan agregat planning,
menjadwalkan produksi, merencanakan RCCP, merencanakan MRP dan
merencanakan CRP. Input dari proses pertama yaitu meramalkan demand yang
menggunakan data demand tahun lalu dan spesifikasi produk kemudian
outputnya adalah perkiraan demand. Selanjutnya output tersebut merupakan
input dari kegiatan kedua yaitu melakukan agregat planning yang nantinya
menghasilkan agregat planning. Selanjutnya agregat planning akan menjadi
input untuk kegiatan ketiga dalam menjadwalkan produksi yang akan
menghasilkan jadwal induk produksi. Kemudian masuk kegiatan keempat yaitu
merencanakan RCCP yang inputnya adalah jadwal induk produksi tadi, sehingga
akan menghasilkan output rencana kebutuhan material. Selanjutnya kegiatan
kelima yaitu merencanakan MRP yang inputnya dari rencana kebutuhan
material tadi sehingga akan menghasilkan output planned order release dimana
output ini akan menjadi input dari kegiatan keenam yaitu merencakan CRP yang
akan menghasilkan output peramalan dan penjadwalan produksi, serta
permintaan raw material. Semua kegiatan ini dikontrol oleh kebijakan PT. TI
Holding. Mekanisme dari semua kegiatan ini adalah sumber daya manusia.

5.6 Pembahasan gambar 4.6 IDEF 0 level 2


Menunjukkan breakdown dari MRP yang terdiri dari empat kegiatan
yaitu menghitung kebutuhan bersih, menentukan ukuran lot, menentukan waktu
pemesanan dan melakukan ekplosion. Kegiatan pertama yaitu menghitung
kebutuhan bersih yang inputnya berupa rencana kebutuhan material dan

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 29
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

outputnya adalah kebutuhan material bersih . mekanismenya berupa sumber


daya manusia dan sumber daya non manusia yaitu department PPIC dan fasilitas
perusahaan. Kegiatan kedua yaitu menentukan ukuran lot. Langkah ini bertujuan
untuk menentukan besarnya pesanan individu yang optimal berdasarkan hasil
dari perhitungan bersih. Input disini adalah kebutuhan material bersih dan hasil
outputnya adalah banyaknya material yang akan dipesan. Mekanismenya adalah
sumber daya manusia dan sumber daya non manusia. Kegiatan ketiga yaitu
menentukan waktu pemesanan yang memerlukan input data berupa banyaknya
material yang dipesan. outputnya adalah waktu pemesanan material. Langkah ini
bertujuan agar kebutuhan komponen dapat tersedia tepat pada saat dibutuhkan
Kegiatan terakhir adalah melakukan eksplosion yang inputannya didapat dari
kegiatan sebelumnya yaitu waktu pemesanan material dan outputnya planned
order release. Planned order release akan menentukan waktu dan jumlah produk
yang akan diproduksi sehingga akan tepat waktu dalam memenuhi permintaan
konsumen. Semua kegiatan ini dikontrol oleh kebijakan PT. TI Holding.
Mekanisme dari seluruh kegiatan MRP ini adalah SDM.

5.7 Pembahasan gambar 4.7 IDEF0 level 2


Menunjukan breakdown dari kegiatan melakukan proses logistik yaitu
melakukan pembelian material, menyimpan dalam storage, mengirim raw
material ke lantai produksi, menyimpan dalam warehouse serta melakukan
pendistribusian produk jadi. Input dari proses pertama adalah permintaan raw
material yang akan menghasilkan output raw material sesuai pesanan, pada
proses ini dikontrol oleh penjadwalan yang telah ada. Selanjutnya raw material
tersebut akan menjadi input pada kegiatan kedua yaitu menyimpan raw material
dalam storage, selain itu juga ada input material dan raw material yang cacat
yang selanjutnya akan menghasilkan output raw material untuk diuji, selain itu
juga melakukan pengiriman raw material ke lantai produksi dan nantinya output
tersebut akan menjadi input dari kegiatan ketiga yaitu mengirim raw material ke
lantai produksi yang akan menghasilkan work in process untuk diuji dan
material siap kirim ke lantai produksi. Selanjutnya masuk ke kegiatan keempat

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 30
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

yaitu menyimpan work in process dan produk jadi mini 4 WD dalam warehouse
sehingga menghasilkan good finish produk untuk diuji serta good finish produk
siap kirim yang akan menjadi input untuk melakukan pendistribusian produk
jadi, sehingga dihasilkan produk jadi mini 4 WD siap kirim. Semua kegiatan ini
dikontrol oleh kebijakan PT. TI Holding. Mekanisme dari semua kegiatan ini
adalah SDM dan sumber daya non manusia.

5.8 Pembahasan gambar 4.8 IDEF 0 level 2


Menunjukkan kegiatan pengendalian produk yaitu melakukan pengujian
terhadap material, work in process dan good finish product, melakukan analisa
data yang cacat dengan menggunakan metode seven tools dan melakukan
pengambilan keputusan terhadap hasil analisa kecacatan dan melakukan
standarisasi. Kegiatan pertama yaitu melakukan pengujian terhadap material,
work in process dan good finish product. Input dari proses ini adalah raw
material siap untuk diuji, work in process siap untuk diuji dan finish product
siap untuk diuji. Output dari kegiatan ini adalah data kecacatan, raw material
yang cacat dan finish product yang cacat. Kegiatan kedua yaitu melakukan
analisa data cacat dengan menggunakan metode seven tools. Output yang
dihasilkan adalah informasi dan analisa kecacatan yang akan menjadi input pada
proses ketiga yaitu melakukan pengambilan keputusan terhadap hasil analisa
kecacatan dan melakukan standarisasi. Output dari kegiatan ketiga adalah
standar raw material yang akan dikembalikan ke bagian logistik, standar proses
yang akan menjadi feedback bagi proses produksi dan informasi produk yang
telah jadi. Semua kegiatan ini dikontrol oleh kebijakan PT. TI Holding.
Mekanisme dari kegiatan kegiatan pada level dua kegiatan mengendalikan
kualitas produk ini adalah SDM dan sumber daya non manusia.

5.9 Pembahasan gambar 4.9 IDEF0 level 2


Menunjukan breakdown dari kegiatan memasarkan produk yang terdiri
dari kegiatan menyusun strategi pemasaran, melakukan pemasaran dan mebuat
laporan penjualan. Input dari kegiatan pertama adalah demand dan informasi

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 31
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

produksi yang telah jadi. Kontrol dari kegiatan tersebut adalah PT. TI Holding.
Kemudian masuk pada kegiatan kedua yaitu melakukan pemasaran yang
inputnya adalah strategi pemasaran, output dari kegiatan ini adalah data hasil
penjualan. Kemudian data hasil penjualan akan menjadi input pada kegiatan
ketiga yaitu membuat laporan penjualan dimana output dari kegiatan yaitu
memperoleh tagihan dan biaya. Kontrol dari kegiatan kedua dan ketiga yaitu
SOP pemasaran. Mekanisme dari semua kegiatan yaitu sumber daya manusia
dan khusu untuk kegiatan kedua dan ketiga, mekanismenya ditambah sumber
daya non manusia.

4.10 Pembahasan gambar 4.10 IDEF0 level 2


Menunjukan breakdown dari pengeluaran finacial yang terdiri dari
merekap transaksi, melakukan pembiayaan, menganalisa biaya, dan menyusun
laporan keuangan. Input dari kegiatan pertama dalam merekap transaksi yaitu
modal serta tagihan dan biaya. Outpunya adalah hasil rekap data transaksi dan
optimalisasi biaya dan profit. Kegiatan kedua yaitu melakukan pembiayaan yang
inputnya adalah hasil rekap data transaksi dan rincian data pembelian raw
material. Kemudian outputnya dalah data pengeluaran yang akan menjadi input
pada kegiatan ketiga yaitu menganalisa biaya. Output dari kegiatan ketiga ini
adalah pendapatan dan pengeluaran. Kegiatan keempat yaitu menyusun laporan
keuangan dengan input pendapatan dan pengeluaran. Output dari kegiatan ini
adalah informasi laporan keuangan. Kontrol dari semua kegiatan ini yaitu
kebijakan PT. TI Holding. Mekanisme dari semua kegiatan dalam level ini
adalah sumber daya manusia.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 32
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dalam praktikum PTI modul 1 tentang Pemetaan Proses Bisnis dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pemetaan proses bisnis dalam perusahaan dimulai dari pengidentifikasian
aktivitas-aktivitas utama yang ada di tiap departemen dan pengumpulan
informasi dari masing-masing personal yang ada dalam perusahaan, kemudian
aktivitas utama tersebut dijabarkan kembali secara detail, sehingga kita dapat
mengetahui keseluruhan proses bisnis yang dijalankan pada suatu perusahaan.
Pada PT Tami Jaya pemetaan proses bisnis dimulai dari pembuatan SOP,
pengembangan produk, pengelolaan logistik, proses produksi Tamiya Mini
4WD, pengendalian kualitas produk, dan pemasaran produk.
2. Pendekatan dalam memodelkan informasi yang digunakan dalam PT Tami
Jaya adalah pendekatan dengan diagram IDEF0, karena diagram tersebut dapat
membantu dalam perancangan fungsi-fungsi apa saja yang harus dilakukan,
apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi tersebut, serta dapat
mengidentifikasi apa kebaikan dari sistem yang ada dan apa kekurangan dari
sistem tersebut.
3. Model informasi PT Tami Jaya yang di desain dengan pendekatan IDEF0
menggunakan SOP lama, keinginan konsumen, material, dan demand sebagai
input yang kemudian ditransformasi menjadi Tamiya Mini 4WD sebagai
outputnya. Dalam melakukan proses operasional PT Tami Jaya, yang
digunakan sebagai kontrol adalah kebijakan perusahaan, satandarisasi dan QC.
Sedangkan sebagai mekanisme yaitu staff dan manajemen perusahaan serta
fasilitas yang diperlukan. Kegiatan operasional tersebut di breakdown menjadi
beberapa level.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 33
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

6.2 Saran
Dari praktikum modul 1 yng telah dilakukan praktikan dapat
menyarankan untuk praktikum selanjutnya, antara lain :
1. Memahami konsep IDEF0 dengan baik sebelum melakukan pemetaan proses
bisnis.
2. Menentukan dengan benar input, output, mekanisme, dan kontrol dalam
IDEF0.
3. Dalam pembuatan IDEF0, sebaiknya menentukan aktivitas yang paling umum
terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesulitan pada saat melakukan breakdown
level IDEF0.

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 34
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis
Kelompok 6

DAFTAR PUSTAKA

http://i_pengantarsisteminformasi.com/
Sriyanto, ST.MT., Buku Ajar Sistem Informasi. 2000. Jakarta.
Brazao, Fatima. “Functional Modelling”.1999. jakarta
http://images.wiwidbali.multiply.multiplycontent.com/
Modul I Praktikum Perancangan Teknik Industri 2010

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 35

You might also like