Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
- Baban Bakti Nugraha
- Moh. Habibi
- Rian Farismana
- Yudi Permana
Apa Itu Linux ?
Linux merupakan kernel atau dasar dari
sistem operasi yang pertama kali ditulis oleh
seorang mahasiswa Finlandia bernama
Linus Benedict Torvalds pada tahun 1991.
Hasil karyanya dilisensikan secara bebas
dan terbuka (Free Software) sehingga siapa
saja boleh mengembangkannya.
Apa itu BlankOn Linux ?
BlankOn Linux merupakan salah satu distro Linux yang
berisikan peranti lunak (software) yang dapat digunakan
untuk keperluan desktop, laptop, dan workstation.
BlankOn Linux diturunkan dari sebuah distro Linux yang
sangat terkenal akan kemudahan penggunaannya, yaitu
Ubuntu.
Tujuan dari pengembangan BlankOn Linux adalah
menghasilkan Distro Linux yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia,
khususnya untuk kebutuhan pendidikan, perkantoran
dan pemerintahan.
Asal nama BlankOn
Nama BlankOn berasal dari nama penutup kepala
beberapa suku/budaya yang ada di Indonesia, antara
lain suku Jawa, suku Sunda, dan daerah lainnya. Dari
asal kata tersebut, BlankOn diharapkan menjadi penutup
atau pelindung dari ketergantungan dengan piranti lunak
tertutup.
Nama BlankOn juga bisa diartikan menjadi Blank (angka
biner 0) dan On (angka biner 1). BlankOn diharapkan
menjadikan orang yang belum sadar menjadi sadar
bahwa Linux bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan
keterampilan dalam bidang Teknologi Informasi.
Sejarah BlankOn Linux
BlankOn Linux pertama kali dikembangkan oleh YPLI pada
tahun 2004 dengan nama kode “Bianglala”. Pada saat itu,
BlankOn merupakan turunan dari distro Fedora Core 3. Namun,
rilis BlankOn pada saat itu berakhir sampai versi 1.1 dan
akhirnya mati suri.
Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 2007,
pengembangan BlankOn Linux mulai dibangkitkan kembali oleh
YPLI. BlankOn Linux yang sebelumnya diturunkan dari Fedora
Core kini diganti menjadi Ubuntu. BlankOn Linux direncanakan
akan dirilis sesuai dengan siklus rilis Ubuntu, yaitu setiap 6
bulan sekali atau 2 kali setahun. Setiap rilis BlankOn Linux akan
diberi tema dan ciri khas yang berbeda sesuai dengan budaya
yang ada di Indonesia.
Sejarah BlankOn Linux
Akhirnya, pada akhir tahun 2007, BlankOn Linux versi 2.0 dirilis dengan
nama kode “Konde”. Versi ini diturunkan dari Ubuntu versi 7.10.
Kemudian, pada pertengahan tahun 2008, BlankOn Linux versi 3.0 dirilis
dengan nama kode “Lontara”. Versi yang berbasis Ubuntu 8.04 LTS ini
menggunakan tema khas Sulawesi Selatan, Panduan Pengunaan
BlankOn Linux 5.0 (Nanggar) 7 terlihat dari pengunaan karya seni Kapal
Pinisi pada gambar latar belakangnya. Anda juga dapat menulis aksara
Lontara' yang merupakan aksara khas suku Bugis.
Pada bulan November 2008, BlankOn Linux 4.0 dirilis dengan nama
kode “Meuligoe”. Ciri khas yang digunakan pada versi ini adalah Aceh,
dengan warna dominan hijau. Pada rilis ini, Logo BlankOn diganti
sehingga lebih modern. Versi ini dibuat berbasis Ubuntu versi 8.10. Rilis
terakhir pada saat buku ini ditulis adalah BlankOn Linux 5.0, dengan
nama kode “Nanggar”. Versi ini berbasis Ubuntu 9.04.
Memasang
BlankOn Linux
5.0
Kebutuhan Sistem
Berikut adalah syarat spesifikasi minimal untuk
BlankOn Linux 5.0 edisi Reguler :
Prosesor setara Pentium IV atau Celeron,
Memori RAM 512 MB,
Kartu Video atau VGA minimal memiliki memori 64 MB
untuk efek desktop, dan
Harddisk dengan ukuran 6 GB.
Jika tidak memenuhi syarat diatas, kita bisa
menggunakan BlankOn Linux edisi Minimalis yang
lebih ringan daripada BlankOn Linux edisi Reguler.
Memasang BlankOn Linux 5.0 Melalui
USB Flash Disk