You are on page 1of 26

PELANGGARAN HAM DI

INDONESIA
Oleh:
H. Achmad ROMSAN, SH.,MH.,LL.M.
Pelaksanaan HAM di
Indonesia
 Penghormatan, perlindungan
terhadap hak-hak individup warga
negara Indonesia dalam beberapa
konstitusi yang pernah berlaku di
Indonesia bervariasi.

 Misalnya dalam UUD. 1945 yang


hanya memuat beberapa pasal
yang berkaitan dengan HAM.
 Dalam Konstitusi RIS HAM di atur secara
lengkap dan mendetil.
 UUDS. 1950.

 Situasi berbeda pada waktu berlakunya


kembali UUD. 1945 melalui Dekrit Presiden
5 Juli 1959 sampai dengan rejim ORLA,
ORBA,

 Rejim Reformasi dan Rejim Indonesia Baru


 Dengan demikian, antara kurun waktu
tersebut terdapat persamaan dan
perbedaan mengenai peluang
terjadinya pelanggaran HAM pada
masa Sukarno (1959-1965) dan
Suharto (1966-1997).
 Masa Habibi (Reformasi) walau secara
konstitusional pengaturan HAM dalam
UUD. 1945 masih terbatas, namun
akibat dari siatuasi dalam negeri dan
tekanan masyarakat Internasional,
angin demikorasi sudah mulai
dihembuskan.
 Terilihat beberapa peraturan yang
dibuat oleh Pemerintahan Habibi dan
Konvensi Internasional yang telah
diratifikasi kedalam perundangan
nasional
 Masa Gus Dur, angin demokrasi dan
HAM semakin dihembuskan.
 Terlihat dengan keinginan beliau untuk
menghapus Tap MPR yang berkaitan
dengan larangan penyebaran ajaran PKI
dan Komunis di Indonesia.
 Walau usaha tersebut banyak menimbul-
kan reaksi dari masyarakat, dari sudut
HAM ini merupakan perkembangan yang
sangat memuaskan
 Pancasila yang mengandung nilai-nilai moral dan
etika dalam berprilaku merupakan ideologi yang
syarat dengan kandungan HAM.

 Namun sangat disayangkan, selama 54 tahun


Indonesia merdeka, terjadi penyelewengan
terhadap nilai-nilai dalam Pancasila.

 Tidak jarang Pancasila dijadikan alat untuk


menjustifikasi perbuatan-perbuatan atau
kebijakan-kebijakan yang merampas HAM
masyarakat
 Adanya anggapan bahwa
Pancasila merupakan “cultural
relativism” daripada HAM
menjadilan langgengnya
pelanggaran terhap HAM.
 CULTURAL RELATIVISM Vs.
UNIVERSALISM OF HUMAN
RIGHTS
 BUDAYA KOMUNAL Vs BUDAYA
INDIVIDUAL:
 Hak masyarakat (kepentingan
umum) lebih diutamakan dari hak
individu
 Ciri dari masyarakat komunal
 Pada dasarnya telah diakui bahwa
hak-hak asasi manusia bersifat
universal, namun apabila telah
sampai pada implementasinya di
masing-masing negara
menyebabkan permasalahan ini
harus dipandang dari beragam
perspektif karena masyarakat
dunia juga beragam
HAM MENURUT:
 FAHAM BARAT (hak-hak indivdu)
Vs. FAHAM TIMUR (hak-hak
komunal)

 Pendirian Indonesia yang berubah-


ubah (masa Suharto) tentang HAM
Urutan Pelanggaran
HAM
 Laporan Amnesty International (10
Juli 1991), Indonesia sebagai
pelanggar hak asasi manusia,
bersama-sama dengan negara-negara:
 Timur Tengah,
 Asia-Pasifik, Afrika,

 Amerika Latin dan

 Eropah Timur
 Tahun 1985, Indonesia ditempatkan
pada ranking 77 dari jumlah total 88
negara pelanggaran HAM
 Negara yang miskin dan sedang
berkembang sering mempunyai angka-
angka pelanggaran hak asasi yang
tinggi serta kualitas pelanggaran hak
asasi yang brutal (gross systematic
violation of human rights).
 Negara-negara yang relatif maju,
jumlah pelanggaran hak asasinya
tidak sebanyak dinegara miskin
dan sedang berkembang,
dikarenakan kontrol hukum dan
sosial cukup melembaga maka
kualitas pelanggaran hak asasi
yang brutal dapat dihindarkan
Pelanggaran Hak-hak Sipil dan Politik
( Januari 1995 - Maret 1996)
Terhadap kebebasan ∑ Alasan Pelanggaran/Pencekalan ∑
Berpikiran, berkeyakinan dan 36 Tidak jelas 69
beragama
Berpendapat/berekspresi, dan 101 Sikap politik berbeda 29
mengungkap-kannya

Berserikat dan berkumpul 57 Perizinan 27

Menjaga ketertiban umum 18

Penilaian ajaran sesat 11

Lain-lain 40

197 194
Kegiatan yg dilarang ∑ Korban ∑
Kegiatan organisasi 38 Tokoh politik (public figure) 43
Kegiatan ekspresi (seni) 34 Kelompok 23
Tidak jelas 19 Individu 23
Kegiatan pers 18 Kelompok kepercayaan 23
Kegiatan profesi 18 Mahasiswa 23
Cerama 17 LSM 17
Unjuk rasa 14 Pers 15
Diskusi 14 Warga masyarakat 13
Kegiatan agama 11 Orsospol 6
Seminar 5 Organisasi penyiaran 3
Ikut serta dlm jabatan 4
pemerintahan
Pergi ke luar negari 2
Jumlah 194 Jumlah 194
Para pelaku Jumlah
Polisi 71
Kejaksaan 10
Pengadilan Negeri 12
Gubernur/Bupati/Camat 11
Pemda 20
Kantor Sospol 18
Kepala Instansi 15
Bakorindah 6
Kodim/Koramil 15
Pangdam 3
Departemen Kabinet 6
Orsospol 3
Rektor 23
Organisasi profesi 3
Jumlah 206
 Terlihat dalam data diatas bahwa hak-hak
sipil dan politik masih belum sepenuhnya
dapat nikmati. Kondisi yang diharapkan
masih terlalu jauh dan pelanggaran-
pelanggaran serta kendala-kendala bagi
pelaksanaan hak asasi sering ditemui di
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Pandangan Indonesia
ttg HAM
 Perumusan HAM di UUD.1945
(Proklamasi)
 Pancasila
 HAM Indonesia spesifik (Universal
Vs. Cultural Relativism)
 UUD1945 versi amendemen
Kendala pelaksanaan
HAM di Indonesia
 Undang-undang Dasar 1945 hanya memuat
HAM meliputi hak dibidang hukum,
dibidang politik dan hak dibidang ekonomi.
Hak-hak tersebut sangat terbatas sehingga

 Didalam pelaksanaannya, antara teori dan


praktek dan didalam hukum, serta dalam
kehidupan sehari-hari selalu menimbulkan
persoalan.
 Lembaga eksekutif lebih dominan dari lembaga
legislatif dan yudisial.

 Budaya demokrasi masih sangat rendah baik


dikalangan pejabat pemerintah, dan mayarakat

 Partisipasi masyarakat untuk mengontrol jalan


pemerintahan masih rendah kadang tidak
bernuansa HAM

 Budaya feodal dan paternalistik


HAM DAN DEMOKRASI
YANG BAIK
 Perlu adanya Piagam HAM yang
terpisah dari UUD (Konstitusi)
 Perlu adanya Sistem HAM ASEAN
 Pengadilan HAM ASEAN

You might also like