You are on page 1of 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu alat atau prosedur yang

digunakan dalam rangka mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa

data atau memecahkan masalah yang dihadapi atau untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang digunakan

untuk mencapai suatu tujuan.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Sukmadinata (2005:72) penelitian

deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-

fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa

manusia. Sehingga dapat dikatakan penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk

menguji hipotesis tertentu, tetapi menggambarkan “apa adanya” tentang suatu

variabel, gejala atau keadaan. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode

kualitatif seperti yang diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor dalam Moleong

(2007:4) bahwa metode kualitatif adalah merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu

tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan

individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu

memandangnya sebagai suatu keutuhan.


62

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian

deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan

menggambarkan secara utuh tentang variabel, gejala atau keadaan dengan kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat diamati.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif karena data yang dihasilkan sifatnya

deskriptif, tujuannya untuk menggambarkan variabel-variabel atau kondisi-

kondisi yang ada di dalam situasi. Dalam penelitian ini selain memaparkan

karakteristik pelaksanaan prakerin di SMK N 6 Malang

B. Kehadiran Peneliti

Menurut Moleong (2007:168) kedudukan peneliti dalam penelitian

kualitatif cukup rumit. Peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana,

pengumpul data, analisis data, penafsir data, dan akhirnya menjadi pelapor hasil

penelitian.

Dari ungkapan Moleong ini dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian

kualitatif kedudukan peneliti adalah sebagai instrumen penelitian, yang dimaksud

instrumen penelitian disini adalah sebagai alat pengumpul data. Ciri utama sebagai

instrumen penelitian, antara lain:

1. Responsif

Pengertian dari responsif disini adalah bahwa peneliti dalam melakukan

penelitiannya peka terhadap lingkungan sekitarnya. Peneliti bisa beriteraksi

dengan lingkungan yang ada di SMKN 6 Malang dan orang-orang yang berada di

dalamnya. Mulai dari kepala sekolah, guru, staf tata usaha, sampai siswa-siswi
63

yang ada di sekolah tersebut. Apabila terdapat hal-hal yang kurang sesuai, maka

peneliti selalu waspada atau tanggap dengan sikapnya.

2. Dapat menyesuaikan diri

Yang dimaksud dapat menyesuaikan diri dalam penelitian ini adalah

peneliti harus dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, baik itu pada

keadaan dan situasi dalam proses pengumpulan data dimanapun berada. Misalnya,

dapat melakukan segala sesuatu dengan beberapa tugas, yaitu dengan wawancara

dia dapat membuat catatan lapangan selama wawancara berlangsung dan sambil

mengamati ruangan yang digunakan untuk wawancara tersebut atau bagaimana

situasi yang ada di sekitar peneliti dalam proses pengumpulan data. Pada saat

mamasuki lokasi penelitian, peneliti berusaha menjalin hubungan baik kepada

semua pihak yang ada di sekolah tersebut, sehingga peneliti dapat diterima dengan

baik dan dapat mengorek lebih dalam mengenai masalah yang diteliti.

3. Memproses data secepatnya

Setelah peneliti memperoleh data dari responden maka peneliti segera

memproses data tersebut secepatnya. Data bisa bertambah atau bisa juga

berkurang bahkan hilang apabila tidak segera diproses. Karena pewawancara lupa

dengan berbagai aktivitas setelah wawancara berlamgsung. Setelah diproses, data

tersebut bisa disusun kembali kemudian mengumpulkan data lagi dengan

pengamatan maupun wawancara.

Pengumpulan data yaitu peneliti mengumpulkan data sesuai apa yang telah

direncanakan dalam lembar observasi. Peneliti sebagai observer yaitu peneliti

mengobservasi dan mengamati tindakan-tindakan subyek yang dianggap penting

selama pembelajaran berlangsung.


64

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 6 Malang yang beralamat di Jl. di

jalan Ki Ageng Gribig 27, Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Oktober 2010 sampai November 2010.

D. Sumber Data

Lofland (1984:47) dalam Moleong (2007:157) mengemukakan bahwa

“sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan.

Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya”.

1. Jenis data

Hadi (1983:66) mengemukakan bahwa “jenis data yang dapat diukur

secara langsung atau lebih tepatnya dapat dihitung adalah data kuantitatif,

sedangkan data yang hanya dapat diukur secara tidak langsung termasuk data

kualitatif”. Jenis data yang digunakan dala penelitian ini adalah:

a. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya oleh peneliti dan langsung berhubungan dengan keperluan penelitian.

Data primer yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari hasil wawancara dan

observasi di lapangan yaitu tentang: (a) sistem pelaksanaan prakerin di SMK N 6

Malang; (b) manfaat prakerin; (c) fator pendukung dan penghambat prakerin.

b. Data skunder

Data skunder adalah data yang dapat diusahakan sendiri pengumpulannya

oleh peneliti. Data ini digunakan untuk melengkapi data primer agar penelitian ini
65

dapat mencapai tujuan yang telah dicapai. Adapun data skunder yang diperlukan

meliputi: (a) data literatur, yaitu data yang bersumber dari buku tentang

pelaksanaan prakerin di SMK N 6 Malang, metodologi penelitian, dan buku-buku

tentang kurikulum sekolah; (b) data dokumenter yang berupa arsip-arsip yang ada

di SMK N 6 Malang.

2. Sumber data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan (Moleong, 2002:112). Dalam penelitian ini, sumber data utama adalah

kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai, yaitu (a)

Waka Humas/Hubin SMK N 6 Malang; (b )Guru Pembimbing prakerin SMK 6

Malang; (c) Staf Prakerin SMK N 6 Malang; (d) Siswa-siswi SMK N 6 Malang

Sumber data yang kedua adalah sumber tertulis. Dalam penelitian ini

sumber data tertulisnya yang diperlukan adalah: (a) sistem pelaksanaan prakerin

di SMK N 6 Malang; (b) manfaat prakerin; (c) fator pendukung dan penghambat

prakerin.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik

angket untuk Siswa, studi dokumen, dan wawancara. Keempat teknik

pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan untuk

menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Penggunaan keempat teknik

pengumpulan data, yaitu angket, studi dokumen, observasi dan wawancara

dijelaskan sebagai berikut:


66

1. Angket (Kuesioner)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab oleh

responden. Jenis pertanyaan/pernyataan yang digunakan dalam angket penelitian

adalah pertanyaan/pernyataan terbuka dan tertutup. Angket digunakan untuk

mengetahui pelaksanaan prakerin yaang telah dilaksanakan oleh siswa. Angket

juga digunakan untuk mengetahui manfaat prakerin bagi siswa. Selain itu, teknik

angket juga digunakan untuk mengungkapkan faktor pendukung dan penghambat

pelaksanan prakerin yang telah dilaksanakan oleh siswa.

2. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen. Dokumen yang dianalisis

meliputi silabus, pedoman prakerin di SMK N 6 Malangn,dan nilai daftar nilai

prakerin siswa. Sama halnya dengan angket, studi dokumen dilakukan untuk

mengetahui pelaksanaan prakerin yaang telah dilaksanakan oleh siswa. Angket

juga digunakan untuk mengetahui manfaat prakerin bagi siswa. Selain itu, teknik

angket juga digunakan untuk mengungkapkan faktor pendukung dan penghambat

pelaksanan prakerin yang telah dilaksanakan oleh siswa.

3. Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara

tidak tersetruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas yang

didalamnya peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap guna untuk pengumpulan datanya. Wawancara


67

dalam penelitian digunakan untuk melengkapi data yang dianggap kurang oleh

peneliti, memperdalam, serta memverifikasi data yang diperoleh.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mencari dan


menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan studi dokumen dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, malakukan sintesis, menyusun ke
dalam pola, memilah yang penting dan akan dipelajari serta membuat kesimpulan
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain (Sugiyono, 2008:335). Analisis data dalam penelitian dilakukan pada
saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Aktivitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sedah jenuh.
Langkah-langkah dalam menganalisis data dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,


memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya, dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, dari data yang telah direduksi
akan diketahui gambaran yang lebih jelas untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan pengumpulan data selanjutnyadan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Langkah selanjutnya dalam analisis data penelitian adalah penyajian


data. Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk tabel, bagan
dan uraian yang bersifat naratif. Penyajian data akan memudahkan untuk
memahami yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan yang
telah dipahami tersebut.
68

3. Penyajian Data

Langkah ketiga dalam menganalisis data dalam penelitian adalah


penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang dikemukakan masih
bersifat sementara akan berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila
kesimpulan yang dikemukakan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data adalah triangulasi, yaitu


pemeriksaan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu
(Sugiyono, 2008:327). Triangulasi dalam hal pemeriksaan keabsahan data
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data dan triangulasi waktu. Pada penelitian yang telah dilakukan
pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik
pengumpulan data, yaitu memeriksa data kepada sumber yang sama dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian diantaranya angket, studi dokumen, observasi
dan wawancara. Dengan demikian pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian
dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh melalui teknik angket
dengan data yang diperoleh melalui teknik wawancara dan studi dokumen.

You might also like