You are on page 1of 71

Sukses Tanpa Gelar

Membangkitkan
Roh Keberhasilan
dalam Diri Anda
Sukses Tanpa Gelar
Membangkitkan
Sanksi Pelanggaran Pasal 44:
Roh Keberhasilan
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982
Tentang Hak Cipta
dalam Diri Anda
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumum-
kan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi
mn untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
100.000.000,- (seratus juta rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, mernamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan
atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana Andrias Harefa
dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana pen-
jara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama


Jakarta, 2001
SUKSES TANPA GEL AR
Membangkitkan Roh Keberhasilan galam Diri Anda
oleh: Andrias Harefa
Copyright © 1998, Andrias Harefa

Penerbit FT Gramedia Pusat Utama


Jl. Palmerah Selatan 24-26, Jakarta 10270
GM 204 98.997
Disain sampul: Pagut Lubis Bagi saya, semua orang layak menjadi guru dan
Setting: Sukoco
Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia oleh
di semua tempat—di sekolah, di universitas, di bus,
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, di pesawat, di kereta api, di jalan ray a,
anggota IKAPI, Jakarta, September 1998
di perpustakaan, di rumah, di kantor,
Cetakan kedua: September 1998 di lobi, di toko, di pasar,
Cetakan ketiga: Ma ret 2001
di mana saja kehidupan berlangsung—
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. saya dapat belajar.
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh
isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
—Yogyakarta, September 1984

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta


Isi di luar tanggung jawab percetakan ^ Oi
Untuk bidadari kecilku: Abigail Putri Harefa,
dan bundanya Restuty Ida Sondang Hutapea
yang menjadi istriku.
Juga untuk Papa T. Harefa, Mama Persila
Lindawati, Wendy, Jenny, Benyamin dan Emilia,
yang melatih aku berpikir, berbicara, menulis,
membaca, dan mendengarkan, sehingga aku
yakin dapat melanjutkan perjalananku sendiri.
Dan untuk Papi T.F. Hutapea dan Mami Kar-
minah Sri Rahayu yang menekuni profesi guru
di Irian Jaya selama 30 tahun lebih dan rela
memberikan putri tunggalnya menjadi teman
hidupku.
Serta untuk mereka yang kehilangan kesem-
patan mengecap dunia pendidikan tinggi, namun
tak ingin kehilangan gairah untuk belajar di
universitas kehidupan.
Daftar Isi

Terima Kasih ix
Pengantar: Membangkitkan "Roh
Keberhasilan" xiii

Bagian I : Perjalanan ke dalam Diri


Sang Pemberi Makna 3
Ayyu Qaumin Antum 8
Kepribadian Sukses 13
Sukses Itu Bahagia 18
Anatomi Orang Modern 25

Bagian II : Tujuh Orang "Gila" yang


Sukses
Dari Gubuk ke New York 33
Sukses Si Tomboy 40
Sukses Tanpa Sekolah 45
Sukses Tukang Semir 49
Sukses Tukang Pos 54
Sukses Jongos Kantor 60
Sukses Melalui Kegagalan 65
SUKSES TANPA GELAR

Bagian III : Membangkitkan Roh Ucapan Terima Kasih


Keberhasilan
Jadilah Proaktif 71
Bersikap Positif 78
Posi dan Nega 83
Skeptis dan Asertif 88
Berkomunikasi atau Mati 93
Pekerja yang Lahap
Mentalitas AIDS

Lampiran : Tujuh Paket Sukses


98
103

109
S aya ingin mengucapkan terima kasih kepa-
da banyak orang yang telah membuat bu-
ku ini diterbitkan.
Pertama-tama kepada dua orang yang paling
sering menantang saya untuk membukukan
Tentang Penulis 115
tulisan-tulisan yang pernah saya tulis: Luciana
Lazuardi dan Lilis Setyayanti.
Kepada Saudara Dwi Helly Purwono, Wandi
S. Brata, dan Gabriel Sugiyanto dari penerbit
Gramedia Pustaka Utama, yang memungkinkan
buku ini menyapa pembaca.
Kepada teman berpikir, mentor dan senior
saya: Mardjuki, Soen Siregar, Susanto, Stefanus
Theopilus, dan Jansen H. Sinamo.
Kepada para "guru imajiner" yang mendidik
saya di universitas kehidupan, antara lain: Soe
Hok Gie, Ahmad Wahib, Ivan Illich, Paulo
Freire, Stephen Tong, John Stot, Paul Hidayat,
Dale Carnegie, Erich Fromm, Maxwel Malzt,
Duane Schultz, M. Scott Peck, Anthony Robbins,
xii SUKSES TANPA CELAR

Stephen R. Covey, Alvin Toffler, John Naisbitt, Pengantar:


Charles Handy, Joe Girard, Steve Geppi, Tho-
mas Alva Edison, Kusnadi, Susi Pudjiastuti, MEMBANGK1TKAN "ROH
Kwik Kian Gie, Mudji Sutrisno, Ignas Kleden, KEBERHASILAN"
WS. Rendra, Cak Nur, Cak Nun, Gus Dur,
Kang Sobary, Ariel Heryanto, Mochtar Buchori,
dan banyak lagi yang lain.
Kepada Anna, Imma, Darman Giman, dan
Emilia, yang bersedia mengetik ulang beberapa
naskah dan Agus Santosa yang dengan tekun
menyusunnya menjadi satu.
Kepada Ibu Alma, Ibu Atiek WB, Sigit, Fer-
S aya termasuk orang yang percaya bahwa,
bila kita mempelajari kebenaran dan tidak
mengalami perubahan hidup, maka hanya
ada dua kemungkinan: kita tidak sungguh-sung-
guh belajar atau yang kita pelajari bukan kebe-
ry, Agus Saliyo, Musa, Djatmiko, Elia, Martina, naran.
Lita, Lanny, Lilyawati, Aneta, Asri Iman, Indra, Saya juga setuju dengan Ignas Kleden yang
Toni, John, Joshua, Noel, Ginting, Paul, Puthut, pernah mengatakan bahwa filsafat belajar yang
Surjo, Tuti, Pramudya, Rachel, Lily, Shanti, Har- benar adalah bahwa belajar berarti praktek. Se-
yati, Nicke, Herlina, Dika, Herry, Luhut, Saor, bab pengetahuan tentang hal yang benar dan
Jody, Agung, Totok, dan orang-orang yang se- baik, betapapun hebatnya, bila tidak dipraktek-
ring memberikan komentar terhadap artikel- kan, diamalkan dalam kehidupan nyata, menjadi
artikel saya di majalah ANTUSIAS, yang sebagian kesia-siaan belaka. Hanya pengetahuan mengenai
besar dimuat dalam buku ini. hal yang jahat, yang tak perlu dipraktekkan.
Kepada rekan-rekan lain yang berjasa karena Untuk itu, dalam buku ini saya mencoba me-
memicu ide saya dengan berbagai pertanyaan, nyampaikan kebenaran yang saya yakini berdasar-
namun tidak mungkin saya sebutkan satu per kan fakta-fakta yang nyata, agar diuji melalui
satu di sini. praktek oleh pembaca yang budiman.
Terima kasih tak terhingga kepada Anda se- Dengan kata lain buku ini menantang setiap
mua! pembacanya untuk belajar sungguh-sungguh dan
XIV SUKSES TANPA GELAR Pengantar: Membangkitkan "Roh Keberhasilan" XV

menguji apakah buku ini berisi kebenaran me- Keempat, buku ini mencoba mencari jawaban
ngenai sukses yang sejati atau justru ketidakbe- terhadap tiga pertanyaan pokok: apa itu sukses,
naran yang menyesatkan. mengapa orang (dapat) sukses, dan bagaimana
Andai dengan mengamalkan "ajaran" dalam menjadi sukses.
buku ini pembaca mencapai kehidupan yang le- Dalam paradigma "lama" (dalam arti yang
bih baik—secara finansial, sosial emosional, men- paling banyak atau dominan), untuk menjadi
tal dan spiritual—maka tujuan penulisan buku sukses orang harus dikuasai oleh "roh memiliki".
ini telah tercapai. Bila tidak, buku ini telah men- Bila Anda ingin berhasil dalam mendapatkan
jadi kesia-siaan belaka. pekerjaan atau promosi jabatan, misalnya, Anda
Jadi, pertama-tama buku ini bersifat praktis "harus" memiliki gelar kesarjanaan, memiliki ke-
dan jauh dari "ilmiah". Tak ada gunanya mem- mampuan berbahasa Inggris, memiliki keteram-
baca buku ini tanpa keinginan untuk memprak- pilan mengoperasikan komputer, memiliki ko-
tekkannya. Sebaliknya, jika diamalkan, buku ini neksi, memiliki uang untuk menyogok petugas
dapat menuntun pembaca memasuki kehidupan yang menyeleksi, memiliki katabelece atau surat
yang lebih "kaya" dan lebih bermakna. sakti, dan seterusnya. Tanpa "roh memiliki" An-
Kedua, sekalipun bersifat praktis, buku ini da "tidak mungkin" mendapatkan pekerjaan
ditulis dengan keyakinan bahwa setiap gagasan yang Anda inginkan.
yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan, Akibatnya, "roh memiliki" sangat kuat meng-
paling tidak secara moral maupun spiritual. akar dalam budaya kita. Tanpa memiliki hal-hal
Artinya, isi buku ini diyakini tidak bertentangan tersebut, orang kehilangan keyakinannya untuk
dengan agama apa pun yang diakui dan dianut berhasil dalam kehidupan. Dan orang yang kehi-
oleh masyarakat Indonesia. langan keyakinan, pada hemat saya, telah kehi-
Ketiga, buku ini bukanlah hasil pemikiran langan jati dirinya sendiri. la menjadi kelompok
pribadi penulis. Sangat banyak gagasan yang marginal, yang dipandang sebelah mata dan ti-
"dipinjam" dari pihak lain. Namun segala keter- dak diperlakukan sebagai manusia. "Roh memi-
batasan, kenaifan, dan kelemahan buku ini men- liki" telah menyesatkan banyak orang.
jadi tanggung jawab penulis. Paradigma "baru" yang saya coba tawarkan
XVI SUKSES TANPA GELAR Pengantar: Membangkitkan "Roh Keberhasilan" xvii

menolak tegas hal tersebut. Untuk berhasil men- diri sendiri. Mencari makna sukses berarti menguji
capai keinginannya, orang tidak harus memiliki dan mengevaluasi social "mirror (pandangan-pan-
lebih dulu. Tanpa gelar kesarjanaan, tanpa ke- dangan atau label yang diberikan masyarakat
mampuan berbahasa Inggris, tanpa koneksi, dan orang-orang luar mengenai diri kita pribadi)
tanpa katebelece, tanpa uang sogok, dan tanpa yang acap kali buram dan gagal memantulkan
keterampilan komputer, orang masih dimung- realitas kebenaran yang sejati. Dalam perjalanan
kinkan untuk berhasil. Yang diperlukan adalah ke dalam diri itu, saya mengajak pembaca untuk
membangkitkan "roh keberhasilan" dalam diri bertanya apakah makna sukses yang sesungguh-
kita. nya, dan apa hubungannya dengan kepribadian
"Roh keberhasilan" ini bersumber pada rea- yang sehat, dengan kebahagiaan dan kepuasan
litas kebenaran, fakta, dan sejarah manusia itu batin, dengan modernitas?
sendiri. Orang-orang yang berhasil ternyata me- Untuk menemani perjalanan ke dalam diri
raih keberhasilannya lewat sebuah proses belajar itu, bagian kedua memberikan contoh-contoh
yang tidak dikuasai oleh "roh memiliki". Lewat yang nyata. Karena pertimbangan praktis, maka
proses tersebut ia bertemu dengan "roh keber- sebagian dari contoh-contoh tersebut diambil
hasilan" sehingga mampu mendefinisikan makna dari beberapa tulisan yang telah dimuat dalam
sukses bagi dirinya. Dan dengan membangkitkan penerbitan khusus di perusahaan tempat saya
"roh keberhasilan" itu ia membuat keputusan- pernah bekerja. Satu dari tujuh contoh orang
keputusan dan komitmen untuk bersikap dan sukses dalam buku ini memiliki gelar kesarjanaan.
bertindak sesuai dengan keyakinannya sendiri Namun gelar bukanlah determinan utama yang
yang, kadang kala, berbeda bahkan bertentangan membuat ia berhasil, sementara kisahnya sendiri
dengan pandangan umum. terlalu bagus untuk tidak dimasukkan.
Itulah sebabnya buku ini dibagi dalam tiga Selanjutnya, bagian terakhir memuat rahasia
bagian. Bagian pertama mengajak pembaca un- untuk sukses tanpa memiliki gelar, mengalahkan
tuk memikirkan makna sukses bagi diri sendiri, "roh memiliki" dengan cara membangkitkan
yakni sukses pada level pribadi. Mencari makna "roh keberhasilan". Di sini ingin ditegaskan bah-
sukses berarti melakukan perjalananan ke dalam wa faktor-faktor penentu sukses sejati itu
xviii SUKSES TANPA GELAR Pengantar: Membangkitkan "Roh Keberhasilan" XIX

bukanlah atribut-atribut "fisik" seperti gelar orang-orang yang kehilangan mata pencariannya
akadernis, jabatan, uang, dsb., bahkan juga bu- karena badai krisis yahg belum berlalu dari
kan sekadar sikap positif dan keterampilan ter- negeri tercinta ini.
tentu. Tetapi lebih dari itu. la mencakup pema-
haman mengenai kebenaran (truth) mengenai Salam
keberadaan manusia dan segala potensinya, key.a-
kinan dan peta mental (belief, paradigm) seseorang, Jakarta, 17 Agustus 1998
serta komitmennya untuk mengembangkan ke-
biasaan dan karakter yang selaras dengan nilai-
nilai kebenaran yang dipahaminya. Sukses yang Andrias Harefa
sejati itu memanusiakan manusia.
Mengingat situasi Indonesia akhir-akhir ini,
saya berharap bahwa kontribusi "kecil" melalui
buku ini dapat membangun sebuah pemahaman
yang lebih dekat dengan kebenaran. Pemahaman
yang bertumpu pada asumsi bahwa kita dapat
berhasil tanpa gelar, sepanjang kita mampu
membangkitkan "roh keberhasilan" dalam diri
kita. Dan karenanya bila krisis ekonomi membuat
banyak orang kehilangan kesempatan untuk
menyelesaikan pendidikan formal (dan pekerjaan),
tak perlulah menjadi putus asa.
Akhirnya, izinkan saya mohon maaf bila ada
hal-hal yang kurang berkenan di hati pembaca,
sekaligus saya mengundang berbagai kritik dan
saran demi penyempurnaan buku ini. Dan semoga
karya sederhana ini ikut membangun harapan
Bagian I
PERJALANAN
KE DALAM DIRI
Sang Pemberi Makna

K
ehidupan orang-orang sukses telah
menunjukkan kepada kita bahwa kua-
litas hidup kita tidak ditentukan oleh
apa yang terjadi pada (menimpa) diri kita, tetapi
lebih ditentukan oleh makna yang kita berikan
dan tindakan yang kemudian kita ambil sesuai
dengan makna hasil interpretasi (tafsiran) terse-
but," demikian tutur Anthony Robbins dalam
Unlimited Power dan Awaken the Giant Within.
Kesimpulan yang dirumuskan oleh Robbins
bukanlah suatu hal yang sama sekali baru. Peng-
anut positive thinking dan promoter positive mental
attitude seperti Napoleon Hill dan Norman Vin-
cent Peale telah menuturkan hal senada, bahkan
sebelum Robbins lahir. Dalam perspektif serba
positif itu, Hill dan Peale menekankan pentingnya
memberikan makna positif terhadap segala peris-
tiwa dan pengalaman hidup yang kita jalani. Ji-
ka kita selalu bersikap positif (baca: memberikan
makna positif), maka kehidupan ini menjadi
SUKSES TANPA GELAR Perjalanan ke dalam Diri

nikmat untuk dijalani sekalipun banyak peristiwa laku Anda, berusaha lebih keras, lebih teliti, le-
memilukan menimpa diri kita. bih giat, dan melangkah' lebih cepat. Tapi usaha
Stephen Covey lewat The Seven Habits of High- Anda itu hanya akan membawa Anda ke tempat
ly Effective People, mengoreksi aliran sikap mental yang salah secara lebih cepat. Anda mungkin
positif. Menurut Covey, sikap kita terhadap akan menata sikap Anda, mencoba berpikir
sesuatu hal bersumber pada peta mental atau lebih positif. Anda tetap tidak akan sampai ke
kerangka acuan yang disebutnya paradigma. tujuan Anda. Jika Anda bersikap sangat positif,
Karenanya, bila kita ingin mengalami perubahan maka Anda dapat menikmati perjalanan Anda,
secara signifikan, yang lebih penting bukanlah tidak peduli di mana pun Anda berada. Masalah-
mengubah sikap dan perilaku tetapi memper- nya bukan perilaku atau sikap yang salah, me-
baharui, meng-itp date, melengkapi atau meng- lainkan Anda memiliki peta yang salah. Dan
geser paradigma. hasilnya adalah Anda tersesat.
Paradigma kita, benar atau salah, adalah Baik Robbins, Hill, Peale, maupun Covey
sumber dari sikap dan perilaku kita, yang pada pada dasarnya mengingatkan dan menyadarkan
gilirannya menentukan hubungan kita dengan kembali hakikat manusia sebagai si pemberi
diri kita, sesama kita, dan lingkungan sekitar ki- makna kehidupan. Mudji Sutrisno, rohaniwan
ta. Untuk menjelaskan gagasannya, Covey me- sekaligus budayawan, menyebutkan istilah "homo
nuturkan cerita berikut: "Andai saja Anda ingin significant" sebagai suatu fenomena kultural da-
tiba di suatu tempat tertentu di tengah kota lam budaya membaca.
Chicago, sebuah peta jalan-jalan di kota tersebut Ketika sebuah naskah berada di depan pem-
akan sangat membantu Anda untuk tiba di tuju- baca dan belum dibaca, ia terlihat rapih, masih
an. Namun, bila ternyata terjadi kesalahan cetak terlipat, masih "mati". Namun, begitu dibaca
sehingga peta Chicago yang Anda pegang sebe- dan ditelaah dengan garis-garis "stabilo" atau
narnya adalah peta Detroit, maka dapatkah pensil berwarna, tengoklah secara visual naskah
Anda bayangkan ketidakefektifan dan frustrasi tersebut—sekarang ia tampak "berwarna-warni"
yang akan Anda alami dalam usaha mencapai meriah. la tampil hidup! Dibangunkan dari "ti-
tujuan Anda? Anda mungkin akan menata peri- durnya sebagai huruf-huruf mati", lalu dibang-
SUKSES TANPA GELAR Perjalanan ke dalam Diri

kitkan dan diberi napas hidup yang baru. Kali- Sang Pencipta, mencegah kita dari kemandegan,
mat yang tadinya merupakan cetakan huruf ma- kegamangan yang ajeg, dan kegagapan meng-
ti, kini dalam "pembacaan" sang pembaca lalu hadapi arus deras perubahan sosial kultural yang
diberi "roh baru", diberi "makna baru", dihidup- sedang, dan masih akan terus, melanda kehidupan
kan. Di sinilah, dalam proses membaca, si pem- mi.
baca tampil sebagai sang pemberi makna, pem- Dalam sanctuary, kita menata ulang paradigma,
beri "arti" bagi naskah itu. la berlaku sebagai sikap, dan perilaku kita agar tidak beku pada
"homo significant"—sang pemberi makna. tradisinya, tidak menjadi usang dan tak mampu
Sejarah hidup kita sebagai pribadi tak ubahnya lagi menjawab tantangan perubahan zaman ba-
seperti naskah bacaan. la adalah "masa lalu", ru.
sesuatu yang telah "mati". Namun, kita dapat Sebagai praktisi di bidang pelatihan dan pe-
"menghidupkannya kembali" dengan memberi- ngembangan sumber daya insani negeri tercinta
kan "makna baru" , "arti baru". ini, saya sungguh berharap bahwa apa yang saya
Usaha memberi (atau mungkin lebih tepat lakukan dapat sedikit membantu orang-orang
dikatakan mencari) "makna baru" atau "arti bisnis melakukan ziarah mereka dari satu sanctu-
baru" itu memerlukan, apa yang disebut jlomo ary ke sanctuary yang lain. Dan dengan demikian
Mudji, sebuah sanctuary, yakni: ruang cakrawala membantu proses pemberian "makna baru",
bening, suasana damai, kerasan tanpa diburu.ce- "arti baru" bagi setiap langkah bersejarah yang
mas dan takut, horizon hening di lubuk sanubari, diambil sang pemberi makna ciptaan Yang Ilahi
di mana para peziarah (manusia) ini mampu ber- itu. Sudah barang tentu saya pun hams melaku-
istirahat, mengolah pertanyaan-pertanyaan dah- kan ziarah saya sendiri.
syat dan kegetiran hidup dalam atmosfer aman
tenteram di dalam nurani kita masing-masing.
Ziarah dari satu sanctuary ke sanctuary yang
lain, ketika kita mengolah perjalanan hidup, me-
renungkan kegetiran hidup, mengadu, bahkan
memprotes pada Dia yang kita percaya sebagai
Perjalanan ke dalam Diri

Ayyu Qaumin Antum kah kamu nanti? Sebuah pertanyaan kritis yang
menantang setiap insan untuk selalu mawas diri.
Pertanyaan cerdas yang mempersoalkan esensi
dari semua keberhasilan (achievements), maupun
pencapaian-pencapaian tujuan-tujuan tertentu
(accomplishments). Sebuah pertanyaan yang mem-
buat bulu kuduk saya berdiri dan menghantui

J ' ika negeri-negeri Persia dan Rum sudah kamu


taklukkan, manusia macam apakah kamu waktu
itu? Para Sahabat menjawab: Kami akan menga-
takan apa yang diperintahkan Allah. Lalu Nabi me-
nimpali, atau barangkali yang lainnya. Kalian akan
pemikiran saya berbulan-bulan lamanya.
Membuat bulu kuduk berdiri? Menghantui
pemikiran? Ya. Bagaimana tidak, sejak memutus-
kan untuk mengembangkan karier sebagai kon-
sultan dan instruktur di bidang pengembangan
bersaing antara satu dengan yang lain, sating dengki, sumber daya manusia, obsesi utama saya adalah
bend membenci, kemudian kamu bertindak sewenang- membantu setiap peserta di kelas untuk mengem-
wenang kepada golongan miskin dan lemah yang kehi- bangkan potensinya. Asumsi dasarnya ialah me-
langan rumah, lalu kamu tempatkan golongan yang lalui pengembangan dan pelipatgandaan potensi-
satu di atas golongan yang lain," demikian salah satu potensi yang selama ini tersembunyi dalam diri
hadits Nabi Muhammad yang diucapkan pada mereka, diharapkan mereka mampu meningkat-
umat Islam di Madinah sekitar 15 abad lalu. kan kualitas hidup sebagai manusia yang utuh.
Ketika mengutip hadits tersebut dalam kotbah Peningkatan kualitas hidup tersebut harus ter-
Idul Fitri dan Kualitas Hidup dalam Menyongsong cermin dalam peningkatan karier profesi, kesejah-
Kebangkitan Nasional Kedua, Dr. M. Yunan Yusuf teraan dan ketenteraman hidup. Apalagi, buku
mengingatkan bahwa, "Bila dibandingkan dengan teks yang selalu dibagikan pada peserta jelas-
Imperium Romawi dan Persia yang menjadi dua adi- jelas "menjanjikan" hal-hal tersebut. Judul buku-
kuasa ketika itu, kaum muslimin adalah bangsa kecil buku seperti Petunjuk Menikmati Hidup dan Peker-
yang belum berkembang, underdeveloped country." jaan Anda, Petunjuk Hidup Tentram dan Bahagia,
"Ayyu qaumin antum", manusia macam apa- Cara Memperoleh Kawan dan Mempengaruhi Orang
10 SUKSES TANPA GELAR Perjalanan ke dalam Diri 11

serta Petunjuk Berbicara Efektif dengan Cepat dan pemberi kesaksian, sehingga terbuka untuk di-
Mudah, dan Iain-lain, menimbulkan harapan-ha- konfirmasikan kepada yahg bersangkutan. Belum
rapan tertentu bagi peserta pelatihan. terhitung dan ini jumlahnya mungkin jutaan,
Pertanyaan yang mengusik permenungan saya kesaksian-kesaksian dari mulut ke mulut yang
adalah: apabila banyak hal yang diinginkan tak pernah dibukukan.
orang dalam kehidupan ini telah berhasil dicapai- Masalahnya, harus diakui bahwa keterampilan-
nya, berdasarkan keterampilan-keterampilan yang keterampilan yang diajarkan melalui pelatihan
diperoleh lewat pelatihan, maka manusia macam ini bisa saja disalahgunakan oleh mereka yang
apakah mereka waktu itu? melalaikan nilai-nilai moral, keadilan, kebenaran,
Para alumni pelatihan umumnya memiliki kesucian, ketaatan, dan ketakwaan kepada Tuhan
kelebihan dalam hal kepercayaan diri, kemam- Yang Maha Esa. Keterampilan tersebut ibarat
puan berkomunikasi, dan human relations serta senjata-senjata ampuh yang dapat dipergunakan
people skill lainnya. Ditambah dengan sikap-sikap sesuai dengan keinginan manusia yang memakai-
positif dan knowledge yang mereka miliki, maka nya. Keterampilan human relations, misalnya, bisa
kemungkinan untuk mengembangkan karier, dimanfaatkan untuk memanipulasi orang lain,
menambah penghasilan, dan meningkatkan taraf mengeksploitasi buruh, mendiskreditkan orang-
hidup mereka menjadi sesuatu yang secara relatif orang tertentu, dan seterusnya.
"lebih mudah". Hal mana terbukti dengan,ba- Syukur Alhamdullilah dan Halleluyah, bahwa
nyaknya kesaksian alumni yang berhasil mencapai latihan keterampilan-keterampilan itu selalu di-
cita-cita mereka dikelak kemudian hari (tidak sertai dengan sosialiasi nilai-nilai universal yang
sedikit di antaranya yang berhasil mendapatkan baik, mulia, dan luhur. Kejujuran, ketulusan, ke-
apa yang mereka inginkan pada saat pelatihan ajegan dalam bersikap positif terhadap diri,
masih berlangsung). Simak saja kesaksian-kesak- orang lain dan pekerjaan selalu ditekankan
sian peserta yang ditulis oleh almarhum Dale ulang pada setiap sesi pelatihan. Dengan demikian
Carnegie dalam buku-bukunya yang selalu best dapat diharapkan sosialisasi nilai-nilai luhur dan
seller. Puluhan atau mungkin ratusan kesaksian mulia itu dapat mereduksi ekses-ekses (akibat
yang dikutip itu dilengkapi dengan data-data negatif) yang tidak kita harapkan.
12 SUKSES TANPA GELAR

Perenungan saya akhirnya bermuara pada ha-


rapan. Harapan bahwa rekan-rekan instruktur Kepribadian Sukses
tak menjadi bosan menekankan pentingnya sikap-
sikap positif yang didasari oleh nilai-nilai luhur,
agung dan mulia, yang seyogianya menyertai
peningkatan keterampilan dan penambahan pe-
ngetahuan di kelas-kelas pelatihan. Sebab tanpa

M
nilai-nilai luhur mulia yang melandasinya maka axwell Maltz yang dikenal dengan
ayyu qaurnin anturn (manusia macam apakah uraian-uraiannya mengenai Psycho-
kamu nanti)? Cybernetics, mengemukakan tujuh ciri
kepribadian sukses.
Ciri pertama: Sense of direction. Orang yang
sukses mempunyai kemampuan untuk mengarah-
kan dan memimpin dirinya sendiri. la tidak di-
tentukan oleh situasi lingkungannya. Di antara
banyak karyawan yang suka mangkir kerja dan
terlambat masuk kantor, karyawan berkepribadi-
an sukses selalu rajin dan datang lebih awal. Di
antara manusia yang suka mengeluh, ia tak
mengucapkan kalimat-kalimat keluhan walaupun
banyak hal bisa dikeluhkannya.
Ciri yang pertama ini sangat dekat dengan
apa yang disebut oleh Stephen R. Covey dengan
istilah proaktivitas. Orang yang proaktif tidak
didikte oleh suara-suara mayoritas, sebab mereka
mendasarkan sikap dan perilaku mereka atas
rasa tanggung jawab terhadap kehidupan pribadi
14 SUKSES TANPA GELAR Perjalanan ke dalam Diri 15

mereka. Orang-orang yang suka mengkambing- tidak membuat seseorang meraih sukses. Ke-
hitamkan situasi, lingkungan, dan orang lain di murahan hati, murah dalam memberikan pujian,
sekitarnya, jelaslah bukan tipe ini. suka menolong, bersedia membagi hak miliknya
Ciri kedua: Understanding. Orang sukses ber- pada orang lain, adalah sifat-sifat yang menyertai
kemampuan untuk memahami diri mereka, me- kesuksesan seseorang.
mahami orang lain, dan memahami pekerjaan Ciri kelima: Esteem (self-esteem). Suka mengemis,
mereka. Dan, mungkin ini jauh lebih penting, meminta belas kasihan, dan mentalitas budak
mereka mau belajar memahami segala sesuatu. bertentangan dengan tabiat orang sukses di se-
Dalam bahasa Covey, orang-orang seperti ini gala zaman. Orang sukses memiliki harga diri
memiliki kebiasaan "seek first to understand, then to yang sehat.
be understood". Mereka tidak suka berkata "Anda Ciri keenam: Self-Acceptance. Orang sukses
harus memahami saya", tidak suka menuntut menerima kelemahan-kelemahan mereka, sekali-
orang lain menyesuaikan diri dengan mereka, gus mengetahui bahwa dalam diri mereka terda-
tetapi justru sebaliknya. pat kekuatan-kekuatan yang unik dan berbeda
Qri ketiga: Courage. Keberanian bertindak dengan manusia lain. Mereka enggan menyedia-
merupakan hal yang melekat .dalam diri orang kan banyak waktu untuk meratapi kelemahan-
berkepribadian sukses. Apa pun risiko yang kelemahan mereka, tetapi berusaha keras me-
menghadang langkahnya, tak mejnbuat mereka ngembangkan potensi-potensi positif yang telah
mundur. Secara sederhana dapat disimpulkan dikaruniakan Sang Ilahi kepadanya.
bahwa mereka berprinsip "lebih baik bertindak, Ciri ketujuh: Self-Confidence. Inferiority complex
walau kelak terbukti tindakan itu salah daripada dan superiority complex tidak melahirkan orang
takut bertindak dan karenanya tidak pernah me- sukses. Kepercayaan diri ini berkaitan erat dengan
lakukan sesuatu". Manusia yang hanya membeo penerimaan diri sebab percaya diri merupakan
dan tak pernah berani menyatakan pilihan sikap akibat dari adanya self-acceptance dan self-respect.
yang berbeda dengan orang lain, tidak masuk Sikap minder dan arogan adalah musuh besar
dalam kategori ini. kepribadian sukses.
Ciri keempat: Charity. Sifat kikir dan egosentris Adalah menarik bahwa apa yang disebut oleh
16 SUKSES TANPA GELAR Perjalanan ke dalam Diri 17

Maltz sebagai ciri-ciri kepribadian sukses tersebut an-tuntutan orang lain atau situasi (kecuali da-
memiliki persamaan-persamaan yang mendasar lam pandangan Perls), namun mereka tidak me-
dengan empat ciri orang-orang yang sehat secara ngacaubalaukan peranan-peranan ini dengan diri
psikologis. Duane Schultz dalam bukunya Growth mereka yang sebenarnya.
Psychology: Models of Healthy Personality mencoba Ketiga, mereka bersandar kuat pada masa ki-
menguraikan titik-titik persamaan -yang dimiliki ni. Meski para ahli teori itu percaya bahwa kita
oleh orang-orang berkepribadian sehat—Schultz tidak kebal terhadap pengaruh-pengaruh masa
mengkaji tujuh teori pribadi sehat berdasarkan lampau (khususnya pada masa kanak-kanak),
konsep Gordon Allport, Carl Rogers, Erich namun tidak seorang pun mengatakan bahwa
Fromm, Abraham Maslow, Carl Jung, Viktor kita tetap dibentuk oleh pengalaman-pengalaman
Frankl, Fritz Perls. awal (sebelum usia 5 tahun). Pada sisi lain me-
Pertama, orang-orang yang sehat secara psiko- reka memandang masa depan sebagai sesuatu
logis mengontrol kehidupan mereka secara sadar. yang sangat penting, tetapi tidak mengganti
Walaupun tidak selalu secara rasional, orang- masa kini dengan masa depan.
orang sehat mampu secara sadar mengatur ting- Dan keempat, orang yang sehat secara psikolo-
kah laku dan bertanggung jawab terhadap nasib gis tidak merindukan ketenangan dan kestabilan,
mereka sendiri. Mereka, karertanya, tidak suka tetapi mendambakan tantangan dan kegembiraan
menyalahkan lingkungan atau mengkambing- dalam kehidupan, tujuan-tujuan baru dan peng-
hitamkan orang lain. alaman-pengalaman baru.
Kedua, orang-orang yang sehat secara psiko- Pertanyaan yang mungkin muncul adalah:
logis mengetahui diri mereka apa dan siapa. Me- benarkah orang yang sukses itu selalu sehat se-
reka menyadari kekuatan dan kelemahan, ke- cara psikologis? Apakah orang yang secara psi-
baikan dan keburukan mereka, dan umumnya kologis sehat pasti orang yang sukses? Tulisan ini
mereka sabar dan menerima hal-hal tersebut. tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Mereka tidak berkeinginan menjadi sesuatu yang Bagaimana pendapat Anda?
bukan mereka. Meski mereka dapat memainkan
peranan-peranan sosial untuk memenuhi tuntut-
Perjalanan ke dalam Diri 19

Ketiga, sukses berarti memiliki wismo atau ru-


Sukses Itu Bahagia mah. Rumah yang makin banyak atapnya, ma-
kin luas tanahnya, makin megah bangunannya,
berarti makin sukseslah si pemiliknya. Kalau ru-
mah masih kontrakan atau belum lunas cicilan-
nya, atau luasnya kurang dari lapangan bola,
masih jauhlah ia dari sukses.

K
onon, dalam kultur masyarakat Jawa, Keempat, sukses berarti memiliki turonggo
pria yang sukses didefinisikan sebagai atau kendaraan tunggangan. Kalau dulu hal ini
orang-orang yang memiliki lima hal diidentikkan dengan berbagai jenis kuda, maka
penting. Pertama, sukses berarti memiliki garwo sekarang diartikan sebagai kendaraan modern
alias istri. Seorang lelaki yang belum beristri seperti Lexus, Lamborgini, Mercedez, Volvo, Ter-
dianggap 'belum lengkap'. Bahkan dalam cerita rano, Land Cruiser atau sejenisnya. Makin banyak
raja-raja Jawa, memiliki istri saja masih kurang dan makin mahal, makin sukseslah si pemiliknya
'mentereng'. Selain permaisuri yang memiliki di mata orang.
hak melahirkan putra mahkota, para raja umum- Terakhir, sukses berarti memiliki kukilo. Jika
»•
nya memiliki selir-selir yang menakjubkan jum- dulu berarti perkutut, maka sekarang dapat di-
lahnya dan sebagian dipersembahkan oleh raja- artikan apa saja yang berfungsi sebagai pengisi
raja kecil yang takluk padanya sebagai upeti. waktu luang, semacam hobi atau klangenan yang
Kedua, sukses berarti memiliki banyak pusoko relevan. Main golf, mengoleksi batu permata dan
(pusaka). Ini menyangkut bukan saja keris, ba- berlian, berburu lukisan mahal, pesiar dengan ka-
dik, rencong atau senjata andalan—yang sebagian pal pribadi, koleksi ikan arwana, macan tutul atau
disebut 'kiai'—tetapi juga sederet kedudukan gading dari Afrika, termasuk dalam kategori ini.
atau pangkat dan juga gelar kebangsawanan Definisi sukses di atas bersifat seksis, diskrimi-
atau kesarjanaan. Makin ampuh senjata koleksi- natif berdasarkan jenis kelamin. Karenanya dalam
nya, makin tinggi pangkatnya, makin banyak perkembangannya kemudian masyarakat mem-
gelarnya, makin "sukses" ia di mata pengikutnya. berikan definisi baru yang lebih netral.
20 SUKSES TANPA GELAR Perjalanan ke dalam Diri 21

Sukses kemudian diberi atribut "baru", yakni: Pertanyaanya adalah: apakah dengan memiliki
car, credit card, car phone, condominium and career. banyak hal orang menjadi bahagia? Apakah ke-
The Five-C ini tidak memiliki perbedaan esensial bahagiaan itu? Apa ciri orang bahagia?
dengan sukses sebagaimana disebut di atas. Car Thomas Szaz, seorang psikiater, pernah menu-
identik dengan turonggo, condominium searti dengan turkan bahwa kebahagiaan adalah "suatu keadaan
wismo, career sama dan sebangun derfgan pusoko. imajinatif yang dulu dikenakan oleh mereka yang
Halnya garwo, mungkin masih berlaku juga bagi masih hidup kepada orang yang telah meninggal, dan
lelaki. Hanya saja wanita yang memiliki banyak sekarang biasanya dikenakan oleh orang yang sudab
lelaki masih belum positif citranya di masyarakat dewasa kepada anak-anak dan sebaliknya oleh anak-
kita. Wanita sukses masih dihubungkan dengan anak kepada orang dewasa". Artinya anak-anak
suami dan anak. Punya karier bagus tanpa suami berpikir betapa bahagianya menjadi orang dewa-
dianggap masih kurang lengkap. Apalagi kalau sa, yang bebas memilih, dipercaya, punya uang,
punya anak tanpa suami. kuat, dst. Karenanya mereka ingin cepat-cepat
Soal car phone dimasukkan sebagai syarat suk- dianggap dewasa (dengan meniru berbagai peri-
ses karena diasumsikan sebagai bukti keakraban laku orang dewasa, misalnya). Sementara itu
dengan teknologi modern. Tak dipersoalkan apa- orang dewasa mengingat masa kanak-kanak me-
kah itu aset yang bernilai produktif atau hanya reka sebagai masa-masa bahagia. Pada masa itu
untuk kepentingan konsumtif-^-semacam kukilo tidak ada tanggung jawab, tidak ada tuntutan,
yang berfungsi sebagai klangenan. Dan soal credit tidak banyak kewajiban, hanya bermain, makan
card dijadikan indikasi banyaknya uang di bank. dan tidur sesuka hati.
Kartu kredit menjadi simbol manusia kaya raya. Bahagia juga dipahami sebagai suatu keadaan
Makin banyak kartu yang dikantunginya (Visa hati yang abadi yang berupa kepuasan, keadaan
dan Master dari berbagai bank, Amex, Diners, damai sejahtera dan pengharapan yang amat
dll.), makin "berhak" orang merasa dirinya suk- mendalam—bukan sekadar getaran-getaran pera-
ses. saan yang tak berarti karena mengalami peristiwa
Pandangan sukses di atas secara tegas menga- yang menyenangkan.
takan bahwa sukses berarti to have—memiliki. Dalam pengertian Webster, orang yang tidak
22 SUKSES TANPA GELAR Perjalanan he dalam Diri 23

bahagia bukanlah orang sukses, sekalipun ia ser- kasih; kelima, kita harus menghirup udara baru
ba memiliki. Sebab Webster mendefmisikan suk- dengan keluar dari kungkungan kemapanan
ses sebagai "kepuasan batin atau kebahagiaan ka- yang nyaman; keenam, kita harus belajar menjadi
rena pencapaian tujuan-tujuan tertentu dalam tahap- "penemu jalan baik"; ketujuh, kita harus meng-
tahap kehidupan". Apabila orang memiliki segala upayakan pertumbuhan, bukan kesempurnaan;
sesuatu yang diinginkannya, tetapf.. ia tidak kedelapan, kita harus belajar berkomunikasi se-
mengalami kepuasan batin, maka orang itu be- cara efektif; kesembilan, kita harus belajar bersuka
lum sukses. cita atas hal-hal baik dalam hidup; kesepuluh,
Pertanyaannya adalah bagaimana kita meng- kita harus berdoa sebagai bagian dari hidup kita
ukur atau mengetahui apakah seseorang itu sehari-hari.
bahagia atau tidak? Yang paling menarik dari Powel adalah pernya-
John Powel dalam Happiness Is an Inside Job, taannya bahwa kodrat hidup manusia adalah
menuturkan bahwa kata "bahagia" dan "kebaha- hidup bahagia. Dengan kata lain, segala upaya
giaan" diambil dari kata Latin beatus dan beati- untuk hidup bahagia adalah upaya memenuhi
tude (Inggris) yang berarti tantangan dan peroleh- "panggilan kodrati" sebagai manusia ciptaan
an, yakni menjanjikan memberikan (secara tak Tuhan.
langsung) kebahagiaan sejati kep'ada orang yang Menjadi sukses mungkin menarik bila sukses
menyambut tantangan dan selangkah demi se- berarti bahagia. Dan pandangan sukses sebagai
langkah memperoleh sesuatu, mencapai sesuatu, memiliki segala sesuatu yang diinginkan dapat
atau menyelesaikan sesuatu. mereduksi kemanusiaan seseorang. Sukses sejati
Dalam bukunya Powel menyebutkan Sepuluh berarti memiliki untuk dapat memberi, memiliki
Laku Hidup Bahagia sebagai berikut: pertama, untuk dapat belajar menerobos kemapanan,
menerima diri apa adanya; kedua, menerima se- belajar untuk bersyukur dan menebarkan cinta
penuhnya tanggung jawab atas hidup kita; ke- kasih, belajar untuk bertumbuh dan berkem-
tiga, berusaha memenuhi segala kebutuhan kita bang.
untuk bersantai, berolah raga, dan makan; ke- Menjadi sukses sungguh "mengerikan", bila
empat, hidup kita harus kita jadikan wujud cinta dengan memiliki banyak kita justru terisolasi
24 SUKSES TANPA GELAR

dan teralienasi (terasing, merasa hampa dalam Anatqmi Orang Modern


kemewahan materi) dari hidup dan kehidupan
itu sendiri.

M odern, menurut Mochtar Buchori


(Kompas, 3 Juli 1989), berasal dari
kata Latin modernus yang berarti
"yang tepat, yang sesuai dengan ukuran". Akar
katanya ialah mod yang berarti "mengambil
langkah-langkah yang tepat, yang sesuai dengan
ukuran". Dari akar kata itu terbentuklah kata-
kata lain seperti modus yaitu "ukuran", model ya.ng
berarti "contoh, yang menurut ukuran, yang da-
pat ditiru", modicum yang bermakna "sesuatu da-
lam ukuran atau jumlah kecil", dan moderat dalam
arti "yang masih dalam ukuran, bukan yang eks-
trem".
Kalaupun kata modern tidak bisa dikatakan
mengalami distorsi (perusakan makna), maka
yang terjadi sedikitnya adalah pendangkalan
makna. Sebab dalam perkembangannya kata
"modern" kemudian berubah arti menjadi "yang
baru" atau "yang mutakhir", dan "yang sesuai
dengan selera atau gaya masa kini". Dan karena
26 SUKSES TANPA GELAR Perjalanan ke dalam Diri 27

ke-modern-an atau modernitas kemudian di- "kegagapan" menghadapi arus deras perubahan
pahami hanya sebagai kebaruan, kemutakhiran, yang melanda'seluruh penjuru dunia (baca: glo-
kesesuaian dengan gaya atau selera yang sedang balisasi). Hal mana terjadi karena segala sesuatu
populer dalam masyarakat. Maka orang tidak yang baru itu tidak disikapi dengan filterisasi
lagi mempersoalkan ketepatan, kesesuaian dengan atau proses seleksi berdasarkan ukuran-ukuran
kebutuhan, kesesuaian dengan standar atau ukur- atau standar, ketepatan dan kesesuaian dengan
an yang sudah ditentukan. Bahkan tidak lagi di- kebutuhan dan adaptasi, melainkan diterima de-
pertanyakan apakah yang baru dan populer itu ngan semangat taken for granted.
lebih baik atau justru lebih jelek dari yang lama Penerimaan secara membabi-buta terhadap
yang digantikannya. segala unsur baru yang muncul, baik dari dalam
Akibat pendangkalan makna tersebut, banyak (lokal, domestik), maupun dari luar (Amerika,
orang mengidentifikasikan modernitas dengan Eropa atau Jepang) sangatlah mungkin disebab-
sajian koki-koki Kentucky, California, Wendy, kan oleh ketiadaan model panutan yang menun-
atau "American Warteg" lainnya. Modern berarti jukkan anatomi orang modern sejati. Dalam
bekerja dengan komputer, menggunakan telepon perspektif yang demikian rumusan Profesor Alex
genggam, berlibur ke Paris, New York, Melbourne Inkeles, sosiolog dari Universitas Harvard, men-
atau Amsterdam. Modern berarti berganti nama jadi penting untuk disimak.
dari Poniran menjadi Johny, Inem m,enjadi Mince, Inkeles menuturkan sembilan ciri atau kriteria
atau membuang kaset-kaset irama keroncong dan orang modern (Djunaidi: Kompas, 1 Desember
dangdut untuk digantikan dengan kaset-kaset 1991), yakni: Pertama, orang modern mempunyai
metal yang memekakkan telinga tetangga kiri- sifat terbuka terhadap perubahan-perubahan dan
kanan. Modern berarti olah raga harus di Coun- mengakui bahwa hari esok sangatlah mungkin
try Club Cinere atau Fitnes Center di Pantai berbeda dengan hari kemarin. Tidak terlalu opti-
Mutiara, dan seterusnya. mis akan berada di papan atas selamanya, na-
Identifikasi modernitas dengan atribut-atribut mun juga tidak terlalu pesimis akan tetap terin-
yang sesungguhnya lebih bersifat ornamental jak di lapisan bawah seumur hidup.
(jadi tidak esensial) itu lebih mencerminkan Kedua, orang modern mampu mempunyai
28 SUKSES TANPA GELAR Perjalanan ke dalam Diri 29

opini terhadap masalah-masalah yang timbul di kan oleh orang per orang ataupun nasib-nasiban.
luar lingkungannya. Suatu hal yang menuntut Para tiran dan diktator berikut fans-nya, serta
perluasan wawasan terus-menerus tanpa harus mereka yang dipenjara oleh ramalan para dukun,
kehilangan tempat berpijak. tak memenuhi syarat menjadi orang modern.
Ketiga, orang modern berorientasi pada masa Ketujuh, orang modern menghargai dirinya
sekarang dan masa depan, sehingga tic&k menjadi dan nilai orang lain. Artinya, jiwa budak dan
tawanan masa lampau. Berani melakukan trial suka memperbudak bertentangan dengan jiwa
and error agar tidak mandeg, tidak "gttmunan Ian orang modern.
kagetan" (heran dan mudah terkejut). Orang yang Kedelapan, orang modern punya keyakinan
terjangkit post-power syndrom bukanlah orang mo- akan faedah ilmu pengetahuan dan teknologi,
dern. bukannya ramalan dan angan-angan kosong.
Keempat, orang modern menganggap plan- Terakhir, orang modern memiliki kepercayaan
ning and organizing merupakan cara untuk men- terhadap apa yang disebut "distributive justice"
jalankan kehidupan. Orang yang bertindak hanya yakni hasil yang diperoleh semata-mata akibat
dengan insting (reaktif) dan tak mampu duduk jasa yang diberikan dan bukan oleh sebab-sebab
diam merencanakan dan mengor^anisasi sumber lain. Mereka yang mendapatkan faedah semata-
daya miliknya dengan sendirinyS termasuk kuno mata karena koneksi, relasi, hubungan keluarga,
dan akan segera masuk ke museum mengikuti dan mereka yang memperoleh kemudahan serta
jejak dinosaurus. fasilitas bukan dari hasil kerja keras, peras otak,
Kelima, orang modern memiliki keyakinan sebenarnya tak ada kaitan sama sekali dengan
bisa mempengaruhi, bukan dipengaruhi dan di- orang modern, betapapun berkilau dan mente-
dikte oleh lingkungan sekitarnya. Mereka yang rengnya mereka di mata lingkungan.
tidak mengembangkan otot-otot proaktifnya ti- Uraian di atas menegaskan kembali bahwa
dak layak disebut modern. jantung dari modernitas sesungguhnya bersifat
Keenam, orang modern punya kepercayaan idiil: ia merupakan sesuatu yang melekat pada
dalam diri karena ada sesuatu yang bisa diper- cara kita berpikir, yang kemudian muncul dalam
hitungkan atau calculable dan bukannya ditentu- pandangan, sikap, dan perilaku atau tindakan
30 SUKSES TANPA GELAR

kita. la lebih ditentukan oleh peta mental atau


paradigma seseorang.
Saya percaya bahwa orang modern tidak di-
lahirkan begitu saja. Karena semua ciri orang
modern yang diutarakan Inkeles itu, satu per
satu dapat dipelajari, dapat ditumbuH-kembang-
kan dan dibangun melalui pengetahuan, latihan, Bagian II
pendidikan, pengalaman dan pergulatan hidup.
Dan dengan demikian setiap orang memiliki po- TUJUH
tensi untuk menjadi manusia modern.
ORANG "GILA"
YANG SUKSES
Dari Gubuk ke New York

I a lahir di Gubuk, kota kecamatan kecil di


Purwodadi, Jawa Tengah. Orangtuanya
memiliki sebuah toko kelontong di dekat
Mrapen, yang tak bisa disebut besar.
Kecintaannya pada karate membuatnya tak
ingin masuk universitas. Setamat SMA di Sema-
rang pada tahun 1979, ia menjadi pelatih karate
di mana-mana. Karate menjadi nafkah hidupnya.
Seorang pelatih yang melihat kesungguhan hati-
nya untuk belajar karate memberi nasihat, "Ka-
lau mau jadi karateka jangan tanggung-tang-
gung. Belajar di tempat asalnya sana, Jepang."
Nasihat itu diterimanya, maka ia pun berang-
kat ke Tokyo pada tahun 1983- Cita-citanya cu-
ma satu: menjadi pelatih karate yang andal dan
hidup dari karate. Apalagi di Jepang pelatih
karate menerima gaji besar.
Sebelum berhasil mencapai cita-citanya, untuk
bertahan hidup ia rela menjadi tukang cuci pi-
ring di restoran. Lalu menjadi pembawa bundel-
34 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 35

bundel koran yang dijual di stasiun-stasiun ke- kaset bekas di kaki lima. Pakaian desainnya dari
reta api bawah tanah, karena duitnya lebih ba- tenun ikat dan batik bekas dijual di flea market
nyak. (pasar kaget) di East Village, depan St. Mark.
Pernikahannya dengan Neireida, pelatih ka- Jualannya itu ternyata laku. "Pakaian yang
rate asal Amerika di Negeri Sakura itu mengubah modalnya 5 dolar bisa saya jual 15—20 dolar. Se-
haluan hidupnya. "Harga diri saya sebagai laki- telah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, saya
laki tidak bisa menerima bahwa gaji\saya lebih masih punya sisa untuk pulang ke Indonesia
kecil dari istri saya," katanya terus terang. Dan ditambah modal 300 dolar (AS) yang saya pakai
ia mengajak istrinya pulang ke Gubuk, Purwo- lagi untuk belanja di Bali," tuturnya dalam se-
dadi, dengan membawa 60 dolar AS di kantong. buah wawancara di Harian Kompas, tahun 1992.
Untuk menyenangkan Neireida, ia mengajak Kusnadi, demikian namanya, tidak pernah
sang istri ke Bali. Tanpa maksud yang jelas, ia mempersoalkan apakah ia berbakat atau tidak
membeli kain tenun ikat dan batik. Semuanya untuk berbisnis. Yang ia tahu adalah bahwa ia
barang bekas. la buatkan desain dan ia jahitkan punya keyakinan kuat untuk dapat hidup di
menjadi pakaian jadi. Lalu mereka kembali ke tempat yang diinginkannya, baik di Tokyo mau-
Gubuk. pun di New York. Yang ia tahu adalah bahwa ia
"Kalau kita hidup di New York, saya nggak bersedia bekerja keras untuk mencari nafkah.
mau kerja lagi. Sebab kesempatan baik saya di Baik ketika di Tokyo maupun di New York, ia
Tokyo hilang. Kamu yang cari makan, saya ting- pernah menjadi tukang cuci piring di restoran.
gal di rumah," demikian tanggapan istrinya ke- "Sebenarnya saya mau jadi pelayan di New York,
tika diajak ke New York. la pun menyanggupi- tapi sayang bahasa Inggris saya nggak lancar,"
nya. Keteguhan hatinya untuk pergi ke New akunya. Ternyata penguasaan bahasa Inggris
York setara dengan keteguhan yang membawanya bukanlah determinan utama keberhasilannya.
ke Tokyo beberapa tahun sebelumnya. la cepat beradaptasi dengan lingkungannya
November 1985 ia tiba di New York dan un- yang baru. Sewaktu menjadi pencuci piring di
tuk sementara tinggal di rumah mertuanya. Ia New York, ia hanya berjualan pada hari Sabtu
hidup dengan menjual buku saku dan kaset- dan Minggu. Dan setelah menelusuri jalanan
36 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 37

dengan naik bis, subway (kereta api bawah ta- York juga harus memberikan kesan besar. Karena
nah), melihat-lihat kakilima, flea market, toko- itu ketika masih tinggal di rumah mertua, bila
toko pakaian, department stores di hampir seluruh ada telepon, saya dan Neireida selalu menjawab
kota, ia yakin dapat hidup dengan berjualan pa- "Kusnadi Boutique". Kalau mereka tahu bahwa
kaian saja. butik milik Kusnadi itu hanya rumah tinggal,
Maka Kusnadi pun mulai mengumpulkan milik mertua lagi, wah bisa hancur saya," kata-
modal. Selama sekitar 4 tahun ia menabung ha- nya menyimpulkan pelajaran yang diperolehnya
sil mencuci piring di restoran pada hari Senin dari segmen pasar yang dilayaninya.
hingga Jumat dan hasil berjualan es krim keli- Sekalipun Neireida semula mengatakan tak
ling blok-blok di New York pada hari Sabtu- mau bekerja lagi di New York, namun perjalanan
Minggu. Hasilnya lebih besar. Hanya dengan menentukan lain. Karena tuntutan pentingnya
berjualan es krim, ia dapat mengumpulkan 600 memahami syarat dan prosedur ekspor-impor ke
dolar. Karena itu, ia kemudian bisa kembali be- dan dari Amerika, Neireida kemudian menangani
lanja kain dan menjahitkan pakaian desainnya di masalah ini. Hal itu semula terpaksa dilakukan
Bali dengan modal 3.000 dolar AS. karena Kusnadi tak bisa mengurus masalah
Kusnadi juga belajar bahwa bagi orang New pakaian jadi dan tenun ikat bekas seberat 70 kg
York khususnya dan orang AmerikS pada umum- yang ditahan pihak bea cukai Amerika. Mereka
nya, uang bukan persoalan. "Asal ada kesan berdua harus mengumpulkan ribuan dolar untuk
alamiah dan motif-motifnya sesuai dengan selera dapat menebusnya. Jadilah mereka partner bisnis,
mereka. Warna-warnanya dekat dengan warna yang tetap bersama sekalipun memutuskan untuk
tanah. Warna kuning dan hijau tidak disukai. mengakhiri ikatan perkawinan mereka dan
Kalau ini diperhatikan, maka harga tidak menjadi bersiap membina keluarga baru dengan pasangan
soal. Pernah satu setel pakaian yang saya tawarkan masing-masing (Kusnadi kemudian menikah de-
40 dolar, orang tidak mau beli. Tapi ketika saya ngan seorang gadis asal Indramayu yang pernah
naikkan menjadi 200 dolar, malah laku. Terutama tinggal di Bandung). Neireida mengurus perizin-
karena saya mengatakan bahwa ini adalah satu- an dan hubungan dengan butik-butik yang men-
satunya yang ada di dunia. Berbisnis di New jual tenun ikat mereka di Amerika dan Kanada.
38 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 39

Kini Kusnadi memiliki dua butik, di New luar biasa. Saya juga punya dua rumah di dua
York dan Los Angeles. la mendistribusikan pro- desa terpencil di mana saya membuat batik.
duknya melalui 1.650 butik di Amerika dan Ka- Kawan-kawan saya di sana ada 10 orang di tiap
nada. Semua proses produksi dilakukannya di rumah," demikian Kusnadi menuturkan sumber
Bali lalu di ekspor ke Amerika. Di salah satu bu- daya manusia yang dimilikinya.
tik langganannya di Beverly Hills, tempat para Ketika ditanya apakah ia merasa sudah berhasil
bin tang Hollywood, ia bisa menjual sepotong dalam bisnisnya, Kusnadi mengatakan tidak ta-
pakaian seharga 6.000 dolar AS. Salah satu topi hu. la agaknya masih melakukan perjalanan "ke
dari tenun ikat berlabel Kusnadi pernah dipakai dalam dirinya" setelah gagal dalam perkawinan
Mick Jagger dan kelompoknya dalam suatu per- yang pertama. Yang jelas keyakinan pokok (be-
tunjukan di California. lief) Kusnadi bahwa ia dapat hidup di New York
Omsetnya tahun 1991 senilai 1,2 juta dolar dengan menjual baju telah terbukti benar.
dan sekarang mungkin sudah melampaui 5 juta Jika Anda adalah "anak kampung" yang "ha-
dolar AS. Jumlah yang luar biasa mengingat nya" berijazah SMA, tidak memiliki modal usa-
modal awalnya hanya 60 dolar. ha lebih dari 60 dolar dan tidak fasih berbahasa
Kusnadi mempekerjakan lebih dari 100 kar- Inggris, Kusnadi mungkin dapat menjadi tokoh
yawan di Bali, tempat mereka rnendesain dan inspiratif. Walau tak harus menjadi Kusnadi
menjahit pakaian. la menghabiskan waktu sekitar yang lain, Anda dapat menempuh jalan menuju
dua bulan di Bali dan dua bulan berikutnya di keberhasilan sesuai dengan pilihan keyakinan
Amerika. "Separuh dari yang bekerja di pabrik Anda sendiri, bukan? Semoga.
saya adalah kawan-kawan saya di Gubuk. Saya
ajak ke Bali dengan keluarganya. Anak-anak
mereka saya sekolahkan dan saya berjanji akan
menyekolahkan mereka sampai universitas. Sele-
bihnya dari pelosok-pelosok desa di Bali, yang
namanya tidak akan dikenal para turis. Walaupun
mereka hanya lulusan SD, namun kerja mereka
Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 41

Sukses Si Tomboy Tahun 1983, dengan modal RplOO.OOO ia


membeli ikan di Parigandaran dan menjualnya
sendiri ke mana-mana. Keuntungan dari modal
awal itu ditambah hasil kerja serabutan lainnya
terus diputar dan dikembangkan hingga bisa
membeli ikan dalam jumlah banyak.
Dalam kurun waktu tersebut, hampir setiap

P engalaman di sekap dalam kamar gelap


selama berhari-hari oleh Petugas Laksusda
(Pelaksana Khusus Komando Operasi
Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Daerah)
dan kegagalan untuk mendapatkan surat kelaku-
subuh ia menunggui nelayan-nelayan yang pulang
melaut, membeli ikan mereka, dan membawanya
ke Jakarta dengan menyetir sendiri mobil truk-
nya. Reny Sri Ayu Arman, yang pernah mewa-
wancarainya, menulis, "Bahkan hal itu dilakukan-
an baik telah membuatnya memilih untuk ber- nya saat dia hamil hingga kandungannya berusia
henti sekolah. Waktu itu, tahun 1982, perempuan tujuh bulan" (Kompas Minggu, 16/8/98).
yang lahir 15 Januari 1965 ini, baru duduk di Perempuan tomboy yang tampil sederhana ini
kelas dua SMAN I Yogyakarta. la pun dinyatakan (bercelana. jeans atau celana pendek, kaos oblong,
drop out. Dan sebuah perjalanan hidup yang unik kemeja, jam tangan plastik murahan, topi pandan
pun dimulai. atau rajut, dan wajah yang nyaris polos tanpa
Selama sekitar delapan tahun ia pontang-pan- make up dan perhiasan) adalah Presiden Direktur
ting kerja serabutan dan menghabiskan hidupnya PT Andhika Samudra Internasional (ASI), peme-
di jalanan. la pernah berkejar-kejaran dengan gang merek Susi Brand. Lewat ASI ia mengekspor
petugas keamanan, bergulat dengan ombak dan ikan, udang, lobster, dan produk-produk laut
karang, ikut mencari harta karun di Nusakam- lainnya ke Jepang, Singapura, dan Hong Kong.
bangan. Ganti usaha, ia keliling menembus be- Bahkan khusus lobster untuk Jepang, 46 persen
lantara hutan Sumatera mencari sarang burung. impornya diiakukan ASI.
Kadang dalam pencarian itu ia menyetir sendiri Itulah sebabnya ketika Letter of Credit (LC)
mobil truknya. Indonesia banyak ditolak di luar negeri, bulan
42 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 43

April 1998 ASI justru dengan mudah mendapat- satu ini, memiliki visi yang jelas tentang masa
kan 200.000 dolar AS dari pemesannya di Je- depan perusahaannya. 'Kalau Tuhan merestui, pa-
pang dalam bentuk red dose LC. Bulan Oktober da saat Susi berusia 40 tahun nanti, PT ASI akan
sebelumnya ia telah mendapatkan pinjaman tan- go public dengan komposisi saham sebagai berikut:
pa syarat sebesar 30 juta yen. Hal ini menunjuk- 30% untuk orang Jepang, 30% untuk dirinya,
kan bahwa PT ASI sangat mandiri dan tidak di-»>l 2,5% dihibahkan untuk karyawan, dan sisanya
dikte oleh pemesannya. la justru lebih berperan untuk publik.
dalam menentukan aturan main yang harus di- Visi yang jelas ini diimbangi pula dengan ke-
ikuti pemesannya. cintaannya pada lingkungan dan kepedulian so-
Prestasi lain menyangkut kiprahnya untuk sialnya yang tinggi. Untuk menciptakan industri
produk non chemical treatment. Semua produk yang environment friendly, Susi sedang membuat
yang diekspor (ikan, udang, lobster, dll.) hanya pembangkit tenaga listrik tenaga matahari, yang
diolah secara tradisional: dicuci dengan air garam, tak merusak lapisan ozon. Pepohonan, pabrik
disterilkan lalu dibekukan. Untuk peralatan ha- beratap rumbia, sebagian lantainya terbuat dari
nya dicuci dengan air panas. Jepang yang terke- kayu, dan kolam ikan merupakan bukti komit-
nal sangat ketat dalam soal ini, semula menolak mennya untuk membangun industri hijau. Setiap
cara yang demikian. Namun ia berjuang untuk hari limbah pabriknya (kepala dan tulang sisa
meyakinkan konsumennya dengan membav^a ikan) ditampung tukang kerupuk dan bakso. Di-
mereka meninjau pabriknya dan memberikan setiap ruangan terdapat tiga tempat sampah un-
berbagai penjelasan argumentatif. Ia berhasil. tuk sampah kering, basah, dan plastik. Tiap pe-
Pengakuan internasional terhadap cara yang di- tang sampah yang bisa dibakar akan dibakar,
lakukannya dipublikasikan berbagai media asing, sisanya dijadikan kompos. Sementara tanah-ta-
di antaranya majalah perikanan terbesar di Ne- nah kosong di sekitar rumah dan pabriknya dija-
geri Kanguru, Austasia Aquaculture edisi 1996/ dikan hutan bakau.
1997. Puluhan kontainer yang dikirimnya ke Je- Kepedulian sosialnya dinyatakan dengan se-
pang tak satu pun ditolak. sekali menyetir sendiri truknya bolak-balik meng-
Susi Pudjiastuti, demikian nama srikandi yang angkut orang-orang kampung yang turun dari
44 SUKSES TANPA GELAR

gunung sekali setahun dan ingin menikmati ke- Sukses Tanpa Sekolah
indahan pantai Pangandaran. Karena mereka
tak punya uang, ia yang membayar tiket masuk
mereka. Disamping itu para janda dan yatim
piatu di sekitar PT ASI selalu kebagian "hadiah
Lebaran" berupa 25 kg beras dan uang tunai*1
Rp25.000 per keluarga, dengan memperhatikan,
jumlah anggota keluarga tersebut.
Susi memang "tak mampu" menyelesaikan se-
kolah menengah atasnya di Yogya. Tapi ia mampu
membuat pabriknya di Pangandaran, Ciamis, Ja-
A nak kecil itu berlari-lari pulang ke ru-
mahnya. Tangannya yang mungil me-
megang sepucuk surat dari guru seko-
lahnya. Di ambang pintu rumah ia berteriak,
wa Barat, bergerak tanpa henti 24 jam sehari, "Mama, Mama, ada surat dari Pak Guru". Ibu-
30 hari sebulan setahun penuh. Dan mungkin nya, Nancy Elliot, mantan guru, menyambut
bila tahun 2005 tiba, saat ia menginjak umur anak bungsu dari tujuh bersaudara itu dengan
ke-40, ia ingin memulai perjalanan yang lain da- ciuman dan pelukan penuh kasih sayang.
lam hidupnya (Bukankah life begins at forty?). "Coba Mama lihat," ujarnya seraya membuka
Untuk banyak orang, tak tamat sekojatr me- amplop surat dengan hati-hati. Tangannya ge-
nengah berarti kiamat. Tapi bagi Susi, "kiamat" metar saat matanya menelusuri kata demi kata
itu masih bisa diolah menjadi rahmat dan ber- yang terpampang jelas di hadapannya: "Anak ini
kat. terlalu bodoh untuk dididik. Kami mengembali-
Susi, Susi. Maukah engkau menjadi guru bagi kannya pada Anda. Mulai besok, ia tak perlu da-
putri-putri pertiwi? tang ke sekolah lagi."
"Ma, mengapa Mama menangis?" tanya si
anak, penuh keluguan. Dengan cucuran air mata
sang ibu meraih tubuh kecil itu, memeluknya
sambil berkata, "Thomas, I educate you my self."
Waktu itu, si anak berusia 7 tahun, dan baru tiga
46 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 47

bulan mengecap pendidikan formal di sekolah. semua hal di luar subyek yang sedang diselidiki-
Dan ia memang tak pernah masuk sekolah lagi. nya, Edison juga seorahg pelupa berat. Mungkin
Ketika usianya 12 tahun, anak yang dipanggil sulit dipercaya ketika suatu hari, saat masih asyik
Thomas itu menjadi penjual kue, koran, kacang, memusatkan pikirannya untuk memecahkan
dan permen di kereta api. la pernah ditampar sebuah masalah ilmiah, Edison pergi ke kas negara
kondektur, sehingga pendengarannya (telinga) untuk membayar pajak. la harus berdiri cukup
rusak dan dilarang bekerja di kereta api. lama, sebelum akhirnya mendapat giliran. Dan
Sungguh sulit dibayangkan bahwa anak yang ketika gilirannya tiba, ia lupa narnanya sendiri.
"terlalu bodoh", drop-out Sekolah Dasar, dan Salah seorang tetangga, setelah mengetahui
sempat menjadi pedagang asongan itu, kemudian betapa ia kebingungan, mengingatkan bahwa
mencantumkan namanya dalam deretan ilmuwan namanya adalah Thomas Alva Edison.
paling terkemuka di muka bumi. Tidak kurang Masih ada cerita lain yang tak kalah menarik.
dari 3-000 penemuan dicatat atas namanya, atau Suatu pagi, setelah semalam suntuk bekerja di
atas nama orang-orang yang bekerja dengannya. laboratorium, Edison menantikan sarapannya.
Dialah Thomas Alva Edison. Penemuan-pene- Mungkin karena terlalu lelah, ia tertidur di meja
muan seperti laboratorium riset untuk industri, makan. Salah seorang asistennya, yang baru saja
stasiun tenaga listrik, sistem distribusi Kstrik, selesai makan ham dan telur, ingin mempermain-
fonograf (kemudian dikembangkan menjadi tape- kan dirinya. Ia meletakkan piring-piring dan
recorder), kinetograf (kamera film), kinetoskop cangkir kosong di meja Edison. Beberapa menit
(proyektor film), lokomotif listrik, mikrofon dan kemudian, Edison bangun, mengusap matanya
pengeras suara, adalah beberapa contoh yang dan melihat piring dan cangkir kosong. Ia ber-
selalu dikaitkan dengan nama Edison. Apakah pikir sebentar, lalu menyimpulkan bahwa tentu-
Edison menjadi cerdas secara ajaib, sehingga ia nya ia sudah sarapan sebelum tertidur. la lalu
menjadi tokoh yang berhasil? Ternyata tidak. menjauhkan diri dari meja makan dan mulai be-
Meskipun ia sangat gemar membaca, dan me- kerja lagi. Thomas Edison tak akan pernah tahu
miliki kemampuan yang luar biasa dalam berkon- duduk perkara yang sebenarnya, jika asisten-
sentrasi sedemikian rupa, sehingga melupakan asistennya tidak tertawa terbahak-bahak.
48 SUKSES TANPA GELAR

Jadi, Thomas Alva Edison bukanlah seorang Sukses Tukang Semir


jenius dalam arti yang dibayangkan banyak
orang. Namun terbukti bahwa ia sukses luar bia-
sa. Dalam usia belasan tahun, ia dapat membuat
beberapa peralatan mesin cetak telegrafis yang
dijualnya seharga US$40.000. Pada usia 2$

J
tahun, ia mendirikan laboratorium riset untuk ika faktor penentu sukses adalah keluarga
industri. Dalam waktu 13 bulan, ia mencatatkan atau garis keturunan, orang ini seharusnya
400 macam penemuan. gagal total. Andai faktor penentu sukses ada-
Saya kira Edison benar, ketika ia mengatakan lah pendidikan tinggi, ia pun tidak berpeluang
bahwa orang bisa berhasil bila memiliki 1 % ins- untuk berhasil. Lalu apa yang membuatnya ber-
pirasi (ide yang hebat) dan 99% perspirasi (keri- hasil kemudian?
ngat alias kerja keras). Sayang, saya tak pernah la lahir di Detroit, 1 November 1928. Kedua
berhasil menemukan, berapa harga keringat se- orangtuanya, yang berasal dari Sicilia, tidak me-
orang Edison, yang meninggal di West Orange, ngenal pendidikan dan amat miskin. Tak ada
New York, 18 Oktober 1931, dalam usia 84 ta- pekerjaan tetap yang dilakukan ayahnya untuk
hun. Anda tahu? memastikan kelangsungan hidup mereka. Bahkan
lebih parah lagi, ayahnya sangat "ringan tangan"
terhadap anak-anaknya. Kehidupan yang berat
telah merusak jiwanya. la sering memukuli
anaknya, dan baru berhenti bila bagian tubuh si
anak mengeluarkan darah atau lebam-lebam.
Bagi sang ayah, ia adalah anak pembawa sial,
kurang ajar, tak tahu untung, dan seterusnya.
Minuman keras dan judi adalah tempat pelarian
orangtua yang malang ini.
Beruntung ia mempunyai seorang ibu, yang
50 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 51

sekalipun tak berpendidikan namun memiliki selama 97 hari, dan akhirnya dikeluarkan juga.
rasa kasih yang besar. Setelah dipukuli dan dicaci la sering teringat kata-kata ayahnya. "Mung-
maki ayahnya, anak malang ini akan dihibur kin ayah benar. Aku ini pembawa sial, anak
oleh ibunya. Sambil membersihkan bekas luka kurang ajar yang tak bisa bekerja dengan baik,"
akibat pukulan dengan air hangat, ibunya selalu pikirnya meratapi nasib.
membisikkan kata-kata pembangkit semangat-. Lelaki berusia 35 tahun tanpa pekerjaan ini
"Jangan dengarkan kata-kata ayahmu, Nak. Ka- suatu hari mendengar istrinya berkata, "Joe, di
mu bukan anak kurang ajar. Kamu anak Ibu rumah ini tidak ada makanan. Anak kita tak pu-
yang pintar. Suatu hari kelak kamu akan berhasil nya makanan untuk hari ini. Lakukanlah sesuatu".
dan dikenal orang," ujar Ibunya meramalkan Waktu itu salju turun setebal lutut di luar
masa depan bocah kecil itu. rumah. Dibalut kekalutan dan rasa frustasi ber-
Ketika masih di sekolah dasar, anak ini men- campur rasa tanggung jawab sebagai kepala ke-
coba meringankan beban orangtuanya dengan luarga, ia keluar dari rumah dengan satu tekad
bekerja serabutan. la menjadi penyemir sepatu, bulat, "Aku tak akan kembali ke rumah hari ini
menjajakan koran dijalanan, mencuci pakaian tanpa membawa makanan."
orang, atau buruh kontraktor. la juga pernah Tekad itu membawanya ke sebuah showroom
mencoba menjadi "bajingan cilik" yang kemudian Chevrolet. Dan di malam hari ia berhasil memba-
tertangkap dan dimasukkan ke penjara arjak- wa pulang makanan untuk keluarganya. Usianya
anak nakal. 35 tahun dan kariernya sebagai wiraniaga otomo-
Gagal menjadi "mafioso kecil", ia kemudian tif baru dimulai. Masih mungkinkah ia berhasil?
mencoba mendapatkan pekerjaan yang haial. Tahun pertama ia menjual 267 unit Chevrolet.
Sayangnya, karena tak punya pendidikan yang Tahun berikutnya naik menjadi 307 unit. Lalu
baik—ia drop out dari sekolah menengah, ia tak 343 unit pada tahun ketiga. Tahun keempat ia
punya banyak pilihan. Rekornya tak tanggung- menjual 614 unit mobil. Dan sejak tahun 1966
tanggung, dipecat dari lebih 40 pekerjaan karena itu namanya tercatat sebagai wiraniaga otomotif
sikapnya yang buruk. Ketika diterima di Angkat- nomor satu dunia menurut Guinness Book of Re-
an Darat Amerika pun, ia hanya mampu bertahan cords.
52 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila " yang Sukses 53

"Nubuat" ibunya menjadi kenyataan. la anak melepaskan diri dari belenggu kemiskinan dan
pintar yang dikenal orang. Semua kata-kata menjadi tokoh masya'rakat.
ayahnya ternyata salah. Tekadnya makin bulat Setelah menggantungkan "sales-kit" tahun
untuk membuktikan bahwa, "aku bukan anak 1977, ia kemudian dikenal sebagai pembicara
bodoh, bukan pembawa sial, bukan anak kurang dan penceramah motivasional. Dibantu Stanley
ajar. Aku anak pintar dan dunia akan mengerjM H. Brown, Robert Casemore dan Robert L.
namaku seperti kata Ibu." Shook, ia menuliskan kisah-kisah suksesnya mela-
Prestasi sebagai wiraniaga nomor wahid itu lui buku How to Sell Anything to Anybody (1977),
dipertahankannya secara konsisten selama hampir How to Sell Your-self (1979), dan How to Close
12 tahun. Penjualan tahunan terbanyak dilaku- Every Sales (1989). la juga menuturkan kiat-kiat
kannya pada 1973, 1.425 unit mobil dijualnya suksesnya melalui kaset-kaset dan video.
sendiri. Dalam satu bulan ia pernah menjual 174 Namanya adalah Joe Girard. Tahun 1992 ia
unit mobil. Rekor penjualan harian terbanyak berbicara dalam seminar wiraniaga di Hotel Hil-
adalah 18 unit mobil. Selama 15 tahun berkarier ton, Jakarta. Setelah itu ia diundang kembali se-
(1963-1977), ia telah menjual 13.001 unit mobil, bagai pembicara utama dalam Achievers Congres
atau rata-rata menjual 6 unit mobil per hari di Indonesia tahun 1996. Menurut panitia pe-
(jumlah ini adalah target penjualan per- bulan ngundang, honor bicaranya US$2,000 per jam
untuk wiraniaga otomotif di Indonesia sebejum atau US$10,000 per hari.
krisis ekonomi 1997). Penghasilannya di atas Orangtua miskin dan pengangguran, penjara
200.000 dolar Amerika per tahun, jumlah yang anak-anak nakal, drop out dari sekolah, dipecat
tidak sedikit pada waktu itu. 40 kali lebih, dan usia yang tak muda lagi untuk
la akhirnya menerima berbagai penghargaan, memulai sebuah karier, semuanya tak mampu
di antaranya adalah: The Golden Plate Award dari membelenggu Joe. la, mengutip judul buku
American Academy of Achievement dan Dr. Frank Bettger, meretas belenggu kegagalan dan
Norman Vincent Peale menominasikan dirinya meraih sukses dalam penjualan.
untuk menerima Horatio Alger Award, pengharga- Maukah kita melepaskan diri dari belenggu-
an bagi orang Amerika yang terbukti berhasil belenggu kegagalan kita sendiri?
Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 55

Sukses Tukang Pos yang jelas. Dan pada usia 13 tahun ia drop out
dari sekolah. Selama s'atu tahun ia bekerja seba-
gai pengawas anak-anak yang membolos seko-
lah.
Steve menikah pada usia belia, 19 tahun. Saat
itu ia memerlukan pekerjaan tetap untuk mem-
beri nafkah pada keluarganya. Ia mengikuti test
anyak anak yang "gila" komik di dunia masuk sebagai mailman (tukang pos) dan menda-
ini. Kesenangan anak terhadap komik patkan bayaran kurang lebih Rp6.000 per jam.
melintasi batas negara, ras, dan agama. la bekerja dari pukul 6 pagi hingga pukul 14.30
Namun tak banyak anak yang kemudian berhasil siang hari, mengantarkan surat-surat. Terkadang
mengembangkan kecintaan terhadap komik ia bekerja lembur menggantikan petugas yang
menjadi sebuah usaha yang menghasilkan keka- absen. Dalam lima tahun gajinya naik lima kali
yaan berlimpah ruah. Steve Geppi adalah salah lipat, menjadi sekitar RplS.OOO per jam.
satu—untuk saya bahkan satu-satunya—jutawan Tahun 1972, Steve mendapat ide bisnis secara
Amerika yang membangun kerajaan bisnis d.alam tak sengaja. Waktu itu ia melihat seorang kepo-
bidang distribusi komik. nakannya sedang membaca komik Batman. Sudah
Steve bukanlah orang yang luar biasa. la b.u- lama ia tak menyentuh komik. Namun Georgie
kan putra mahkota konglomerat, bukan anak Kues, sang keponakan itu membangkitkan kem-
jenius yang selalu lulus cum laude seperti Habibie, bali kecintaannya pada komik. la menyadari
bukan ahli waris kerajaan, dan bukan pula anak bahwa pasti ada orang dewasa yang merasakan
senator ternama di negeri impian itu. Pekerjaan hal serupa bila melihat komik kesukaan mereka
pertamanya adalah tukang sortir buku-buku ko- di waktu kecil.
mik di belakang sebuah toko minuman keras. Steve lalu membeli sekeranjang komik bekas
Waktu itu usianya masih 9 tahun. Pada usia 10 dari seorang wanita dalam perjalanannya meng-
Steve bekerja mengurusi pengembalian pajak ba- antar surat-surat. Kemudian ia menghabiskan
gi tetangganya. Ayahnya tak memiliki pekerjaan akhir pekannya untuk menyaksikan pameran
56 SUKSES TANPA CELAR Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 57

komik, membeli dan menjualnya kembali kepada salah satu perintis bisnis komik eceran di Mary-
penggemar lainnya. land. Industri komik masih terhitung baru wak-
Tahun 1974, usianya sekitar 26 tahun, Steve tu itu.
memutuskan untuk berhenti sebagai tukang pos Tahun 1982, Steve telah memiliki 4 toko ko-
dan membuka toko komik. Rekan-rekannya me- mik, termasuk toko komik di daerah turis, Har-
nertawakan keinginan Steve dan mengatakan- borplace, Baltimore. Tak lama setelah itu ia men-
bahwa ia pasti kembali setelah dua bulan. Tapi dirikan jaringan distributor komik, Diamond
mereka tidak pernah melihat Steve mengantar Comic Distributors. Setiap tahun pertumbuhan
surat lagi sejak saat itu. Diamond sekitar 40%. Pada waktu yang hampir
Toko pertama yang diberinya nama Geppi's bersamaan, ia merekrut orang-orang profesional
Comic World, digelar di basement sebuah toko re- untuk mengontrol bisnisnya.
parasi televisi. Dan para pelanggannya kemudian Dewasa ini Diamond memiliki 27 gudang di
menyarankan agar harga komik lama tidak di- Amerika, Kanada, dan Inggris, dan mempekerja-
jual murah, sebab orang yang mencari komik kan 900-an karyawan. Steve menggunakan ke-
tua tidak akan mempersoalkan masalah harga canggihan teknologi informasi untuk memudah-
komik yang diinginkannya. Tak ada yang. me- kan pelanggannya melakukan pemesanan ulang
nyangka bahwa saran sederhana itu kelak-akan secara cepat dan memiliki jaringan distribusi se-
membuat Steve menangguk keuntungan besar. perti bisnis makanan eceran dengan segala mata
Steve kemudian mengadakan perjalanan pan- rantai bisnisnya.
jang mengumpulkan komik bekas dan menyusun- Di Amerika, melalui Diamond Steve me-
nya dalam berbagai kategori. la menginvestasikan nguasai 45% pangsa pasar dalam bisnis komik
uang sekitar Rp6.000.000 untuk mengumpulkan eceran. Tahun 1987 total penjualannya baru
komik dan ditemani mobil van merek Ford ia mencapai sekitar Rp38 milyar, dan melonjak
melakukan perjalanan menelusuri jalan-jalan di menjadi Rp280 milyar pada tahun 1992. Tahun
Pensylvania. berikutnya total penjualan mencatat angka tak
Tanpa menyadari sepenuhnya apa yang dilaku- kurang dari Rp450 milyar, dan tahun 1994 me-
kannya waktu itu, Steve sebenarnya menjadi lewati angka Rp500 milyar. (Semua angka dalam
58 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila " yang Sukses 59

tulisan ini dihitung dengan asumsi nilai tukar dapatkan komik yang mereka inginkan. Belum
Rp2.500 per US dolar). termasuk para orangtlia yang juga memiliki ko-
Steve Geppi adalah contoh bagaimana sebuah mik-komik favorit yang jika dimungkinkan ingin
mimpi yang tak terlalu jelas pada awalnya, ke- mereka koleksi untuk mengenang masa-masa
mudian menjadi kenyataan. la menjadi rnilyarder bahagia waktu kecil.
tanpa modal besar dan tanpa pendidikan yang Apakah Anda berminat untuk melayani kebu-
berarti. tuhan ini?
Menurut orang-orang dekatnya, kunci keber-
hasilan Mr. Geppi adalah visi bisnis yang luar
biasa, keberanian mengambil risiko, dan keteram-
pilan untuk menarik minat dan simpati setiap
orang yang ditemuinya. Disamping itu bisa di-
simpulkan juga bahwa Mr. Geppi adalah seorang
yang sangat memperhatikan masukan dari pe-
langgannya, rendah hati, mau belajar, dan tidak
pernah merasa terlambat untuk mulai melakukan
sesuatu.
Saat ini Mr. Geppi tidak lagi menge"ndarai
mobil Fordnya yang tua. la mengendarai sedan
Lexus, mobil paling mewah yang diproduksi To-
yota Motor Corporation. Dalam sejarah Amerika,
ia adalah satu-satunya tukang pos yang berhasil
menjadi milyarder.
Indonesia memiliki puluhan juta anak. Sebuah
pasar yang luar biasa potensial. Dan anak-anak
itu akan lebih bahagia bila ada "Geppi-Geppi"
Indonesia yang memastikan mereka selalu men-
Tujuh Orang "Gila " yang Sukses 61

Sukses Jongos Kantor memberi nasihat kepada banyak orang: pemimpin


sebuah negara (termasuk kemudian Bill Clinton),
para gubernur negara bagian, para senator, pim-
pinan perusahaan, bahkan sampai orang-orang
yang sakit fisik maupun mental.
Ia berdiskusi dengan para ahli diet, melatih
para eksekutif perusahaan, bekerja bersama para

P endidikan formalnya berakhir di bangku


sekolah menengah atas. Pekerjaan yang
pertama adalah sebagai pekerja sosial di
Salvation Army—organisasi keagamaan yang
memiliki banyak rumah yatim piatu di banyak
atlit dan anak-anak cacat (learning-disable kids).
Dan setelah pekerjaannya selesai, ia terbang de-
ngan jet pribadinya menuju San Diego. Di sana
ia menghabiskan waktunya bersama istri dan ke-
empat anaknya di sebuah rumah semegah istana
negara. Usianya 18 tahun waktu itu. Dan dua yang menghadap ke Lautan Pasifik—sementara
tahun berikutnya ia terdaftar sebagai jongos beberapa tahun sebelumnya ia hanyalah bujangan
kantor (office boy atau janitor) di sebuah gedung miskin yang kelebihan berat badan dan tak pu-
di kota Glendale yang terletak di antara Los nya pekerjaan yang membanggakan.
Angeles dan Orange Country, negara b'agian Ia diundang untuk berbicara dalam berbagai
California, Amerika Serikat. forum nasional, bahkan internasional. Jika panitia
Siapa nyana, pada usia sekitar 25 tahun, ia yang mengundangnya dalam sebuah seminar
kemudian menjadi begitu terkenal bahkan dipuja mengharapkan kehadiran 2.000 peserta, maka di
masyarakat luas. Dari seorang pemuda kurang gedung yang berkapasitas 5.000 orang, mereka
pendidikan yang punya masalah dengan berat yang datang tak kurang dari 7.000 orang. Se-
badan, dalam waktu kurang dari satu dekade, ia muanya seakan berlomba untuk melihat, mende-
telah mentransformasikan hidupnya secara luar ngarkan, dan menikmati ceramahnya. Jalanan di
biasa. la menjadi figur orang yang sukses, sehat, sekitar gedung itu akan macet total sepanjang
sejahtera, dan bahagia. satu mil. Dan ratusan orang berebutan untuk
la tampil dalam berbagai program televisi, dapat menyentuh tangannya atau mencoba
62 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 63

memberikan pelukan penuh kasih sayang tulus. Dr. Frederick L. Covan, Psikolog Kepala di Ru-
Semua itu merupakan ekspresi dari rasa terima mah Sakit Bellevue di kota New York. Pujian
kasih yang besar kepada tokoh muda yang telah tertulis untuk karyanya disampaikan oleh Dr.
memberikan nasihat kepada mereka, yang nasi- Barbara De Angelis, Charles Givens, Pat Riley,
hatnya telah berdampak positif luar biasa bagi Dr. Stephen R. Covey (semuanya penulis buku
kehidupan mereka sehari-hari. best-seller di tingkat nasional dan internasional),
la memang bagaikan anak kampung yang ber- Martin Sheen (bintang film), Peter Guber (Direk-
hasil menjadi pangeran dalam dongeng-dongeng tur Utama dan CEO, Sony Picture), dan Scott
H.C. Andersen. Pada awal kiprahnya dalam mem- DeGarmo (Editor-in-Chief and Publisher, Success
berikan seminar-seminar dan kursus-kursus psy- Magazine).
chology of motivation and achievement ia ditertawakan, Dalam waktu sekitar 5 tahun, buku pertama-
diejek, dan dikririk. Para profesor dan doktor nya berjudul Unlimited Power, telah diterjemahkan
psikologi mempertanyakan kredibilitasnya. ke dalam sebelas bahasa. Dan selama 10 tahun
Namun hanya dalam waktu sekitar 7 tahun, ia terakhir, lebih dari satu juta orang telah mende-
telah diakui luas sebagai orang yang kompeten, ngarkan kaset-kaset, video-video, dan membaca
Beberapa pakar yang memiliki otoritas akademis buku-bukunya di seluruh dunia. Belum termasuk
bahkan berguru kepadanya tanpa rasa malii. lebih dari 250.000 orang yang dilayaninya melalui
Kredibilitas orang muda yang lahir di awal konseling pribadi, seminar, latihan, lokakarya,
tahun 60-an ini makin kukuh ketika ia mendiri- dst. Dalam daftar "pelanggannya" tercatat, antara
kan sembilan perusahaan dan menulis dua buku lain para senator anggota kongres, presiden per-
national best seller di Amerika, yang tebalnya usahaan dan negara, para manajer, ibu rumah
lebih dari 400 halaman. Para penulis dan tokoh tangga, wiraniaga, akuntan, ahli hukum, konselor,
terkemuka di Amerika memberikan pujian luar psikiater, atlit profesional, dan doktor berbagai
biasa pada karya tulis lulusan SMA ini. Kata disiplin ilmu. Juga orang-orang sakit mental,
pengantar bukunya di ditulis oleh Dr. Kenneth mereka yang mengalami depresi, orang-orang
Blanchard (termahsyur lewat One Minute Mana- berpkepribadian ganda atau mereka yang merasa
ger), Sir Jason Winters (penulis Killing Cancer), tidak memiliki kepribadian sama sekali.
64 SUKSES TANPA GELAR

Orang muda yang menulis Awaken the Giant Sukses Melalui Kegagalan
Within pada tahun 1991 ini, mengembangkan
apa yang populer dengan sebutan Neuro-Linguis-
tic Programming (NLP) yang kemudian direvisinya
menjadi Neuro-Associative Conditioning (NAC).
Suatu konsep yang baru dikenal pada awal ta%.
hun 70-an berkat jasa Richard Bandler dan John
Grinder.
NLP atau NAC mengasumsikan bahwa untuk
menjadi manusia unggul, seseorang harus memi-
liki contoh atau teladan atau model untuk di-
tiru. Bila seseorang yang mempunyai masalah
I nilah kisah seorang anak manusia, yang di-
lahirkan tahun 1809; yang diusir bersama
keluarganya dari tanah milik mereka ketika
usianya baru 7 tahun; kemudian ditinggal mati
ibunya saat masih berusia 9 tahun; yang pada
dengan berat badan dan ingin menjadi lebih usia 22 tahun sempat bekerja sebagai staf ad-
langsing misalnya, maka ia perlu mencari sebuah ministrasi sebuah toko, namun akhirnya dipecat;
model yang tepat. Kemudian mempelajari apa yang terjerat utang dari bisnisnya yang bang-
yang mereka makan, bagaimana mereka makan, krut pada tahun berikutnya—ia memerlukan
apa yang mereka pikirkan, apa yang rfiereka waktu sekitar 17 tahun untuk melunasi utangnya
yakini, lalu tirulah. Teladan atau mbdef yang itu.
dimaksud tidak harus "nyata", tetapi bisa juga Inilah kisah seorang anak manusia, yang "ne-
imajiner—dalam arti tokoh tersebut telah lama kad" mencalonkan diri sebagai anggota legislatif,
wafat. dan gagal; yang mencoba berbisnis lagi dan
NAC adalah kunci sukses orang muda ini. bangkrut untuk kedua kalinya; yang pada usia
Dan namanya adalah Anthony Robbins. Dapat- 25 tahun ditinggal mati kekasih (Ann Rutledge)
kah ia ditiru? yang sangat dicintainya; yang mengalami peno-
lakan cinta pada kesempatan kedua.
Inilah kisah seorang anak manusia, yang pada
usia 29—31 tahun dua kali mencalonkan diri se-
66 SUKSES TANPA GELAR Tujuh Orang "Gila " yang Sukses 67

bagai anggota legislatif, dan dua-duanya berakhir pat mengantar mereka ke rumah sakit jiwa, atau
dengan kegagalan; yang akhirnya menikahi Mary memberikan alasan kuat untuk bunuh diri.
Todd pada usia 33 dan kemudian banyak meng- Namun orang ini bertahan. la tidak melaku-
alami penderitaan dalam perkawinannya; yang kan tindakan bodoh, tidak dipenjarakan oleh
gagal menjadi anggota kongres pada usia 34 dan rasa frustrasi. Manusia yang satu ini memiliki
39; yang ditinggal mati ketiga anaknya (satu\ pandangan yang unik mengenai kegagalan. la
berusia 4 tahun, dan yang lainnya tidak sempat • pernah berkata: "Tidak pent ing berapa kali Anda
melewati ulang tahun mereka yang ke-18). gagal, yang pent ing berapa kali Anda bangkit". Dan
Inilah kisah anak manusia, yang mengalami perjalanan hidupnya adalah proses kebangkitan
penolakan ketika melamar ke US Land Office; dari kegagalan berantai.
yang kalah dalam pemilihan anggota senat pada Potret wajah manusia yang satu ini dikenal
usia 45 tahun; yang menjadi calon Presiden dalam sejarah umat manusia, tidak saja di negeri
Amerika pada usia 47 tahun dan kalah; yang ka- yang pernah dipimpinnya—yang kemudian men-
lah lagi dalam pemilihan calon anggota senat 2 jadi negara adi kuasa dan cenderung bertindak
tahun berikutnya. Inilah kisah anak manusia, sebagai "polisi dunia" dewasa ini—tetapi juga di
yang pada usia ke-51 akhirnya terpilih sebagai berbagai pelosok bumi. Wajahnya yang "keras"
Presiden Amerika Serikat. T karena benturan penderitaan itu terpampang
Tidaklah diragukan bahwa manusia yang satu dalam dolar-dolar Amerika.
ini mengenal dan memahami benar apa makna Itulah kisah singkat seorang anak manusia
kegagalan dan penderitaan karena ditinggal bernama Abraham Lincoln, yang terpilih menjadi
orang yang dicintai (ibu, kekasih, dan anak- Presiden Amerika Serikat pada tahun I860. Se-
anak), dipecat dari pekerjaan, terjerat utang dan buah kisah tentang kefanaan dunia. Kisah tentang
gagal menjadi praktisi bisnis, gagal menjadi perjuangan melepaskan diri dari belenggu kega-
anggota kongres, gagal menjadi anggota badan galan dan merengkuh keberhasilan yang juga
legislatif, gagal menjadi senator berulang kali, sementara sifatnya. la seolah menjadi peringatan
gagal menjadi presiden pada kesempatan pertama. bahwa—seperti judul salah satu novel Sidney
Untuk sebagian orang hal-hal semacam itu da- Sheldon—nothing lasts forever, tiada yang abadi.
68 SUKSES TANPA GELAR

Kegagalan pun tidak. Sebab kegagalan dalam


kehidupan Lincoln hanyalah keberhasilan yang
tertunda.
Tidak penting berapa kali Anda gagal, yang
penting berapa kali Anda bangkit! Adakah ki-
sahnya memberikan inspirasi bagi Anda?
Bagian III
MEMBANGKITKAN
ROH KEBERHASILAN
Jadilah Proaktif

"Kualitas kehidupan kita 10% ditentukan oleh apa


yang terjadi pada diri kita, dan 90% ditentukan oleh
bagaimana kita menanggapi kejadian-kejadian ter-
sebut."

D alam literatur manajemen dan self devel-


opment yang ditulis sejak awal tahun
90-an istilah proaktif makin banyak
digunakan. Secara agak khusus istilah proaktif
"menggeser" kata inisiatif, karena memiliki pe-
ngertian yang lebih kaya, lebih lengkap, lebih
luas, lebih dalam.
Menurut Stephen Covey, salah seorang tokoh
yang mempopulerkan istilah ini, proaktif didefini-
sikan sebagai kekuasaan, kebebasan, dan kemampuan
untuk memilih respons-respons kita terhadap apa yang
terjadilmenimpa diri kita berdasarkan nilai-nilai
yang kita anut. Lawan kata proaktif adalah reak-
tif, yakni ketidakberdayaan dan ketidakbebasan
serta ketidakmampuan memilih respons terhadap
apa yang terjadi pada dirinya dan/atau ketidak-
jelasan mengenai nilai-nilai yang kita anut.
72 SUKSES TANPA GELAR Memhangkitkan Roh Keberhasilan 73

Seseorang dikatakan proaktif apabila ia meng- tinggi. Mereka memberikan respons-respons pro-
ambil inisiatif untuk bertindak, berpikir positif aktif dalam banyak - aspek kehidupan mereka
terhadap apa yang telah terjadi, dan menerima (ekstensitasnya) dengan kualitas tinggi (intensitas-
tanggung jawab atas tindakannya. Sementara nya). Artinya, dari 10 kejadian yang menimpa
orang reaktif tidak berinisiatif, berpikir negatif, hidup mereka, 9 di antaranya ditanggapi secara
dan menolak tanggung jawab—karena merasa proaktif.
bahwa pihak atau hal lain di luar dirinyalah yang Meminjam konsep Covey, mereka yang disebut
bertanggung jawab (baca: selalu mencari kambing proaktif itu dapat memiliki proaktivitas tinggi
hitam). karena mengembangkan karunia-karunia Tuhan
Meski secara teoritis manusia proaktif dan yang diberikan secara khusus kepada manusia,
manusia reaktif dapat dibedakan secara gamblang, yakni: kesadaran diri, had nurani, kehendak be-
namun dalam kehidupan sehari-hari pembedaan bas, dan daya imajinasi kreatif.
tersebut tidak mudah dilakukan. Hal ini terutama Kesadaran diri adalah kemampuan kita untuk
disebabkan karena tidak seorang pun dapat di- mengambil jarak terhadap diri sendiri dan mene-
katakan proaktif 100% atau reaktif 100%. Atau laah pemikiran kita, motif-motif kita, sejarah
tidak seorang pun yang dapat mengklaim bahwa kita, naskah hidup kita, maupun kebiasaan dan
responsnya selalu proaktif atau reaktif rrfelulu, kecenderungan kita—melepas "kaca mata" kita
sepanjang waktu, 24 jam sehari, 7 hari seming- dan melihatnya. Kesadaran diri merupakan fokus
gu, nonstop. Mereka yang 100% proaktif mung- dari gerakan penyembuhan, psikoanalisis (Sig-
kin malaikat (bukan manusia) dan mereka yang mund Freud, dkk.), dan lebih-lebih psikoterapi
100% reaktif adalah binatang (juga bukan ma- (Victor Frankl, dkk.).
nusia). Hati nurani menghubungkan kita dengan ke-
Dalam sejarah, orang-orang yang disebut arifan jaman dan kebijaksanaan hati, merenung-
proaktif (misalnya: Mahatma Gandhi, Abraham kan prinsip dan praktek, memahami bakat-ba-
Lincoln, Bung Karno, Victor Frankl, Nelson kat dan menentukan misi hidup kita. Hati nu-
Mandela, dll.) sesungguhnya lebih tepat disebut rani merupakan fokus agama, kepercayaan terha-
sebagai orang-orang yang memiliki proaktivitas dap Tuhan Yang Maha Esa, moralitas, dan etika.
74 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keberhasilan 75

Kehendak bebas adalah kemampuan untuk kesadaran diri (bahwa mereka ada di sini dan ki-
bertindak atau memilih tindakan, kemampuan ni), tak punya hati nurani (benar salah, etis dan
memberikan tanggapan berdasarkan kesadaran tak etis tak pernah mereka pikirkan), tak memiliki
diri, hati nurani, dan visi kita. Kehendak bebas kekuatan kehendak dan tak mampu berimajinasi
merupakan fokus pendekatan kekuatan kehendak secara kreatif (tak dapat berkhayal dan melamun).
—di mana ada kemauan di situ ada jalan, tiada. Orang reaktif menggunakan bahasa yang
derita tiada prestasi (no pain no gain). berbeda dengan orang yang proaktif. Orang
Imajinasi kreatif adalah kemampuan untuk reaktif sering mengatakan, misalnya: "Tak ada
meneropong keadaan di masa yang akan datang, yang bisa saya lakukan", "Begitulah saya", "la
untuk menciptakan sesuatu dalam benak kita, membuat saya sangat marah", "Saya harus ...",
dan memecahkan masalah secara sinergetik. atau "Hanya jika , saya akan ".
Imajinasi kreatif adalah fokus dari gerakan vi- Orang proaktif lebih suka menggunakan
sualisasi dan kekuatan pikiran—positive thinking ungkapan seperti: "Mari kita lihat alternatif-
(Vincent Peale, dkk.), possibility thinking (Robert alternatif yang ada", "Saya dapat memilih pende-
Schuller, dkk.), lateral thinking (Edward de Bono), katan yang berbeda", "Saya lebih suka", "Saya
psycho-cybernetics (Maxwell Malzt), Neum-Linguis- akan ...", dst.
tic ProgrammingfNLP yang kemudian dfrevisi Uraian Covey memiliki persamaan dengan
menjadi Neuro-Associated Conditioning!^ A.^. (An- apa yang disinggung oleh M. Scott Peck dalam
thony Robbins, dkk.), dsb. bukunya The Road Less Travelled (1985). Dalam
Empat hal tersebut di atas merupakan karunia bab mengenai disiplin, sebagai sarana, teknik,
Tuhan yang diberikan kepada manusia agar ma- dan cara menghadapi penderitaan hidup yang
nusia dapat mengalami kepenuhannya sebagai konstruktif, Peck menjelaskan empat unsur
manusia ciptaan Tuhan. Binatang tidak memiliki disiplin: menunda kepuasan (delaying gratifica-
hal-hal tersebut. Karenanya tidak ada respons tion), menerima tanggung jawab (acceptance of res-
kambing, anjing atau monyet sekalipun yang ponsibility), menjunjung tinggi kebenaran (dedi-
dapat disebut proaktif. Binatang diciptakan seba- cation to the truth or reality), dan menyeimbangkan
gai makhluk yang reaktif. Mereka tidak memiliki (balancing). Hanya dengan menjalani disiplin,
76 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keherhasilan 77

menurut Peck, orang bertumbuh menjadi dewasa cara mental dan spiritual. Dengan mengembang-
secara mental dan spiritual. kan proaktivitas kita' memenuhi derajat kema-
Dalam uraian mengenai acceptance of responsi- nusiaan kita setinggi-tingginya, seutuh-utuhnya,
bility, Scott Peck memberikan contoh-contoh sesehat-sehatnya. Dan itulah sebabnya saya
mengenai mereka yang tidak sehat-jiwa, yakni senang memberikan pelatihan yang menolong
mereka yang neurosis dan yang mengalami chap-, orang-orang mengembangkan proaktivitas yang
acter disorder. telah mereka miliki, sementara pada saat yang
Orang-orang neurosis dikenali dengan ungkap- sama saya mengembangkan proaktivitas dalam
an-ungkapannya, seperti: "Saya seharusnya", atau diri saya sendiri.
"Saya mestinya", atau "Saya seharusnya tidak".
Mereka cenderung untuk menyalahkan diri sen-
diri dan menyesali diri secara berlebihan.
Mereka yang mengidap character disorder (sakit
jiwa?), berkata, "Saya tidak mampu", atau "Saya
dulu tidak bisa", atau "Saya terpaksa", "Saya ha-
rus". Orang-orang ini melihat dunia luarlah yang
bertanggung jawab, orang lain atau lingkungan
sekitarlah yang memaksa mereka berbuar demi-
kian.
Ungkapan reaktif menunjukkan gejala yang
disebut Peck sebagai neurosis maupun character
disorder. Keduanya menunjukkan ketidakmatang-
an jiwa dan spiritual. Keduanya menjadi akar
penyebab keinginan bunuh diri pasien-pasien
yang dilayani psikiater ini.
Jadi, menjadi proaktif sesungguhnya adalah
panggilan kemanusiaan untuk menjadi sehat se-
Membangkitkan Roh Keberhasilan 79

Bersikap Positif yang justru menjadi faktor-faktor pendukung


dari 85% keberhasilan kita.
Validitas dan akurasi data-data penelitian
tersebut di atas memang masih dapat diper-
debatkan. Namun demikian, sedikitnya kita
akan setuju bila dikatakan bahwa antara penge-
tahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap
^^ alam materi pelatihan Motivational (attitude) yang kita pelajari di bangku pendidikan

1 jl Building yang disampaikan oleh ins-


^^ truktur sebuah lembaga terkemuka di
Singapura, disebutkan dua fakta hasil penelitian
formal dan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang kita perlukan dalam dunia kerja, terdapat
kesenjangan atau perbedaan yang mencolok.
sebagai berikut: Pertama, 90% dari waktu dan Dan di antara ketiga faktor penunjang keber-
biaya pendidikan formal diarahkan untuk menda- hasilan tersebut, pengembangan dan pelatihan
patkan fakta-fakta dan hitungan matematis. Ha- yang berkaitan dengan rekayasa sikap manu-
nya 10% yang bertujuan untuk mengembangkan sia merupakan faktor yang paling sulit dibe-
sikap. Kedua, Universitas Harvard pernah meng- nahi.
ungkapkan bahwa 85% dari sebab-sebab 3cesuk- Kurangnya pengetahuan secara relatif mudah
sesan, pencapaian sasaran, promosi jabatan, dan disesuaikan dengan memberikan pelajaran-pela-
Iain-lain, disebabkan oleh sikap-sikap seseorang. jaran, informasi, buku-buku tertentu yang sesuai
Hanya 15% disebabkan oleh keahlian atau kom- dengan kebutuhan praktis untuk bekerja. Pe-
petensi teknis yang dimilikinya. Berdasarkan ngembangan keterampilan juga tak terlalu sulit
kedua fakta tersebut disimpulkan bahwa kita dilatihkan dengan melakukan atau memberikan
menghabiskan 90% waktu dan biaya pendidikan petunjuk-petunjuk teknik pelaksanaan, misalnya
untuk mengembangkan bagian yang memberikan bagaimana mengetik, mengganti busi, mengope-
kontribusi sebesar 15% terhadap keberhasilan rasikan komputer, menggunakan telepon atau
yang kita capai. Dan hanya 10% dari waktu dan faks, dan seterusnya. Dengan berjalannya waktu
biaya kita alokasikan untuk hal-hal (baca: sikap) dan bertambahnya pengalaman melakukan hal-
80 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keberhasilan 81

hal yang serupa, keterampilan macam apa pun consepts". Sementara Webster menguraikan sikap
bisa dimiliki. sebagai "a manner of acting, feeling, or thinking that
Lain halnya dengan sikap. Bagaimana mem- shows one's disposition, opinion". Kamus Oxford
buat seseorang yang selalu merasa inferior dapat menyebutkan sebagai "way of feeling, thinking or
menjadi percaya diri dan tidak terjebak pada behaving". Singkatnya, sikap merupakan suatu
ekstrem lain yaitu merasa superior? Bagaiman?i cara merasakan, cara berpikir, yang berada di da-
mengajak seseorang yang berada dalam penjara lam diri seseorang dan kemudian dinyatakan da-
mensyukuri hidupnya di ruang yang serba ter- lam tindakan, perilaku, atau kebiasaan tertentu.
batas itu? Bagaimana mengubah sikap seseorang Sikap ini dapat berkaitan dengan diri sendiri
yang punya kecenderungan menyalahkan orang (attitude toward self), orang lain (others), pekerjaan
lain, mengkritik dan mengomeli bawahan atau (jobs), perusahaan atau lembaga (organization),
atasannya setiap hari? Bagaimana membantu gagasan atau ide (concepts), komitmen dan energi
para insinyur yang terpaksa bekerja (demi hidup (misalnya waktu).
sehari-hari) di bidang penjualan dan pemasaran Karena sikap menyangkut pola rasa dan pola
asuransi agar dapat menikmati pekerjaan di ba- pikir, pengaruh sikap menjadi amat sangat
wah tekanan target-target yang harus dicapai menentukan. Dale E. Galloway dalam bukunya
agar mendapatkan insentif yang memadai? Bagai- Twelve Way to Develop a Positive Attitude mengata-
mana memilih sikap yang tepat bila ternyata kan secara tepat bagaimana pengaruh sikap ter-
atasan kita tidak cerdas tapi selalu mendiktekan hadap kehidupan kita. Sikap dapat menjadikan
kehendaknya? Bagaimana membuat seseorang kita utuh atau menghancurkan kita, menyem-
yang selalu berkeringat dingin bila berbicara di buhkan kita atau melukai kita, mendatangkan
rapat direksi agar mampu berdiri dengan kepala sahabat atau musuh, membuat kita gelisah atau
tegak dan berbicara tanpa tergagap-gagap? Dan tenang, membuat kita merasa susah, malang,
seterusnya. dan menderita atau senang, gembira, dan bahagia,
Dictionary of Behavioral Science mendefinisikan menjadikan kita pecundang atau justru peme-
sikap sebagai "Learned predisposition to react consis- nang. Bahkan Alfred Alder (1870-1937), seorang
tently in a given manner to certain person, objects or ahli jiwa terkemuka berkebangsaan Jerman,
82 SUKSES TANPA GELAR

mengatakan "Persoalan pokok kehidupan ialah Posi dan Nega


sikap terhadap orang lain."
Tetapi orang dapat juga menganggap bahwa
sikap tidaklah penting. Dan membaca tulisan ini
dianggap membuang waktu percuma, itulah
contoh sebuah sikap. Sayangnya, itu adalah
sikap negatif.

S yukurlah, manajemen akhirnya menaik-


kan gaji kita," tutur Posi dengan wajah
cerah. Senyumnya mengembang tanpa
henti seraya menimang-nimang amplop berisi
gaji yang baru diterimanya.
"Tapi kenaikan 17% ini tak ada artinya jika
dibanding dengan kenaikan kebutuhan hidup
kita sehari-hari," tanggap Nega yang berjalan
beriringan dengan Posi. "Premium saja naik le-
bih dari 42 persen. Seharusnya manajemen me-
nyesuaikan gaji kita kali ini sedikitnya 50 persen
... itu baru cocok, " lanjut Nega tak puas. la la-
lu mengingatkan Posi bahwa penyesuaian gaji
itu tak ada artinya karena tahun lalu tak ada
penyesuaian sejenis. "Jika dihitung dengan inflasi
tahun terakhir ini saja, kita masih tekor terus,"
Nega mengeluh. Wajahnya ditekuk bagai sedang
bermuram durja. Dari kejauhan keduanya mirip
beauty and the beast.
"Mas Nega tak seharusnya mengeluh terus.
84 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keberhasilan 85

Rejeki itu harus disyukuri. Semua itu berkah keseharian kita? Atau tidakkah kita sering kali
Gusti Allah. Artinya jerih payah kita sebagai juga memilih sikap-sikap semacam itu saat peng-
wong rilik (orang kecil) masih dihargai. Kita tak umuman kenaikan gaji disampaikan pimpinan
harus demonstrasi atau mogok seperti rekan- perusahaan?
rekan di perusahaan lain," papar Posi mencoba Sesungguhnya, Posi mewakili kemampuan
meredakan emosi rekan sekampungnya itu. A kita untuk melihat sisi positif dari setiap peristiwa
"Ah, kamu itu memang bodoh. Kita cuma yang datang menjemput. Ada yang menyebutnya
dielus-elus manajemen agar tak ikut aksi mogok. sebagai sikap positif, cara berpikir positif, realistis,
Seharusnya kita melakukan itu sejak tahun lalu. dan seterusnya. Sementara Nega mewakili kapa-
Coba hitung jam kerjamu tiap hari, hampir se- sitas kita untuk memfokuskan diri pada sisi ne-
lalu lebih dari 10 jam bukan? Belum lagi waktu gatif kehidupan, cenderung menuntut, tak pernah
yang kita habiskan di bis kota yang penuh keri- merasa puas, enggan bersyukur, dan selalu ingin
ngat saat ngantor dan pulang ke rumah. Kita ini lebih dan lebih tanpa mengetahui batasnya. Je-
dijadikan sapi perahan terus, Dik Pos. Kerja ke- lasnya, Posi dan Nega adalah dua sisi yang nang-
ras bagian kita, tapi hasilnya diembat bos-bos di kring dalam diri kita sendiri dan tak kunjung
atas sana. Itu tidak adil, Dik. Kalau di perusahaan akur sampai mati.
lain, orang seperti kita mungkin bisa dapat gaji Sikap hidup kita pada dasarnya dipengaruhi
lebih baik", jawab Nega ngotot. oleh pilihan pengembangan dua sisi yang selalu
"Waduh, Mas Nega ini curigaan terus. Wong bersitegang dalam diri kita sendiri. Bila kita le-
gaji di level supervisor ke atas itu hanya naik 15 bih sering (karena untuk selalu mungkin musta-
persen Iho Mas," sanggah Posi lugu. hil) memfokuskan diri pada aspek-aspek yang
"lya, iya. Tapi mereka itu kan banyak seser- menguntungkan dan menggembirakan atau
annya. Tugas luarlah, entertainment-lah, komisilah. memberi pelajaran dalam setiap peristiwa yang
Itukan seabrek-abrek. Lha kita?" tak kita sukai sekalipun, maka sikap positif men-
Perbincangan Posi dan Nega di atas fiktif ada- jadi dominan. Sikap semacam ini memudahkan
nya. Namun tidakkah selalu kita temui orang- kita untuk menikmati pekerjaan dan kehidupan,
orang yang mewakili figur semacam itu dalam memanjatkan puji syukur pada Tuhan, meng-
86 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keberhasilan 87

gairahkan harapan-harapan dan meningkatkan disadari bahwa kita selalu memiliki kekuatan
motivasi berkarya. untuk menentukan'fokus pilihan dalam bersikap
Sebaliknya juga benar. Andai fokus perhatian (freedom to choose). Suatu kekuatan yang unik, se-
kita lebih sering menjurus (karena dibiasakan, bab hanya manusialah yang memilikinya. Berda-
sehingga seolah-olah tak mungkin lagi diubah) sarkan kesadaran tersebut kita dapat "memben-
pada aspek-aspek yang merugikan, menyulitkan, tuk" lima faktor yang mempengaruhi sikap se-
menjengkelkan, menyakitkan hati dan mencemas- perti disebutkan Robbins. Menilai ulang peris-
kan, maka sikap negatiflah yang dominan. Sikap tiwa-peristiwa traumatis dengan paradigma baru,
ini melemahkan semangat, menggelitik hasrat menginventarisasi hasil-hasil cemerlang yang per-
untuk berkeluh kesah tanpa akhir, mengutuki nah kita raih, menambah pengetahuan dengan
diri (atau orang lain, bahkan bisa juga Tuhan), belajar (membaca adalah salah satu cara yang
bermuram durja, minder atau arogan, selalu ce- efektif), bergaul dalam lingkungan orang-orang
mas dan resah gelisah, dan seterusnya. yang memiliki concern serupa dan menguatkan
Sudah barang tentu menjalani kehidupan de- visi kehidupan yang berpengharapan pada Tuhan.
ngan sikap yang positif jauh lebih menyenangkan. Ada harga yang harus dibayar untuk itu. Kita
Masalahnya adalah mengapa kita tak selalu ber- perlu melatih diri secara berkesinambungan dan
hasil bersikap demikian? tekun. Latihan mendisiplin diri agar terbiasa ber-
Menurut Anthony Robbins, antara lain'karena sikap positif itu layak kita perjuangkan. Sebab,
sikap (attitude or belief) kita dipengaruhi sedikitnya meminjam kalimat Dr. Samuel Johnson, "Kebia-
oleh lima hal berikut: kejadian-kejadian traumatis, saan untuk melihat sisi terbaik pada setiap pe-
hasil-hasil yang diperoleh sebelumnya, pengetahu- ristiwa bernilai lebih dari puluhan juta setiap
an, lingkungan, dan visi kehidupan. tahunnya."
Sementara Stephen Covey, penulis Principle-
Centered Leadership, menekankan pengaruh prin-
sip-prinsip kehidupan yang kita anut.
Untuk mengembangkan sikap positif secara
konstruktif (tidak asal positif dan naif), baiklah
Membangkitkan Roh Keberhasilan 89

Skeptis dan Asertif Dalam perspektif penganut skeptisisme, iklan


Sustagen Yunior di'televisi kita jelas-jelas konyol
dan tak perlu dipercayai. Sebab iklan itu berbunyi
"Yang baik buat Opa, Papa, dan Mama, tentu
baik juga buat Anto". Itu tidak benar. Yang baik
buat Anto mungkin justru Susu Bendera atau

S
ecara sederhana sikap skeptis dinyatakan Susu Cap Nona, Dancow atau yang lain.
dengan "mengharamkan" pernyataan yang Ilustrasi lain dapat lebih mempertegas betapa
seratus persen benar, seratus persen abso- sulitnya hidup bersama penganut skeptisisme se-
lut, seratus persen mutlak. Kebenaran agama di- jati. Seorang Camat di Bekasi pulang ke rumah-
pertanyakan, kenyataan disangsikan, segala sesua- nya menjelang pukul dua dini hari. Istrinya yang
tu diragukan, pengetahuan yang sebenarnya itu setia menunggu dan menanyakan mengapa suami
tak mungkin dicapai, tak ada sesuatu pun yang tercinta pulang terlambat. "Tadi saya memimpin
dapat dibuktikan secara mutlak. rapat tentang rencana pembangunan real estate
Sikap skeptis sangat membantu perkembangan di daerah selatan. Peserta rapat terbagi dalam
ilmu pengetahuan. la membantu para' ilmuwan dua kelompok pro dan kontra dengan rencana
untuk selalu kritis terhadap pendapat, hasil pe- tersebut. Mereka nyaris baku hantam kalau ti-
nelitian, teori-teori baku, dan seterusnya. Namun dak segera saya tengahi. Kemudian saya memang-
hidup berdasarkan skeptisisme sungguh bukan gil pernimpin kelompok A. la menjelaskan alas-
hal yang gampang. Paling tidak karena jika sese- an-alasan mereka mengapa tak menyetujui ren-
orang selalu mempertanyakan dan meragukan cana tersebut. Setelah mendengarkannya sampai
pendapat atau teori-teori orang lain, maka pada pukul dua belas tengah malam, saya memutuskan
saat yang sama ia juga seharusnya meragukan bahwa alasan-alasannya benar. Hal ini langsung
dan mempersoalkan keragu-raguannya sendiri. diprotes kelompok B. Lalu saya dipaksa mende-
Andai tak ada yang mutlak, maka pendapat ngarkan alasan-alasan mereka mengenai penting-
bahwa "tak ada yang mutlak" itu sendiri tidak nya pembangunan real estate tersebut bagi ma-
mutlak, bukan? syarakat banyak. Dua jam saya mendengarkan
90 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keberhasilan 91

mereka dengan seksama. Akhirnya, saya yakin Untungnya, misalnya dalam pembahasan ma-
pendapat mereka juga benar. Karenanya rapat salah yang kontroversial, sikap skeptis bukanlah
kemudian ditutup dan akan dilanjutkan besok satu-satunya pilihan. Sedikitnya kita dapat me-
malam," papar Pak Camat panjang lebar. "Bapak nentukan dua sikap lain: asertif (tegas) atau
ini sontoloyo," sergah istrinya. "Bagaimana mung- agresif (menyerang).
kin pendapat kedua pihak yang bertentangart-. Asertif menunjukkan keberanian menyatakan
sama-sama benar," lanjut sang istri tak mau me-: pendapat, berdiri di satu pihak/posisi, seraya me-
ngerti. Terkejut atas respons istrinya Pak Camat nunjukkan penghargaan terhadap pendapat dan
tampak berpikir keras sebelum akhirnya menja- keyakinan atau pilihan lain yang berbeda bahkan
wab, "lya-ya, kamu benar juga." bertentangan. Seorang yang asertif cenderung
Orang skeptis yang berhati lembut cenderung lebih obyektif memberikan penilaian tentang
menerima dan membenarkan segala pendapat, masalah yang sedang dikaji. Menurut ahli psi-
meskipun jelas-jelas saling bertentangan. Sebalik- kologi, asertivitas dilandasi self-confidence yang
nya, sikap skeptis orang yang berhati keras akan kuat. Artinya, hanya orang yang percaya diri
menolak semua pendapat dan menyalahkan se- yang cukup berani menyatakan pendiriannya
muanya, tak satu pun yang benar. yang bisa jadi berbeda dan bertentangan dengan
Sikap skeptis juga "melemahkan" iman ter- pendirian orang lain.
hadap ajaran-ajaran agama. Agama sendin dira- Berbeda dengan asertivitas, agresivitas berciri-
gukan, dan agama orang lain dilecehkan. Untuk kan keinginan untuk menguasai dan merugikan
menjadi ateis pun ia sangsi. Sulit, bukan? orang lain untuk mencapai sasaran. Orang yang
Secara parsial, sikap skeptis ini juga sering agresif cenderung menyerang pendapat, bahkan
muncul dalam rapat-rapat di kantor/perusahaan. pribadi orang lain yang tak sepaham. Kata
Bila orang-orang skeptis yang mendominasi pem- "agresi"' "agresif", dan "agresivitas" lebih sering
bahasan masalah dalam rapat, maka waktunya berkonotasi negatif. Secara psikologis dikatakan
akan berlarut-larut dan masalah menjadi lebih bahwa sikap agresif biasanya ditunjukkan oleh
rumit berbelit-belit. Mereka bisa berkicau bagai mereka yang terjangkit inferiority-complex atau
para ahli filsafat yang bertugas mencari laba. superiority-complex. Yang pertama karena perasaan
92 SUKSES TANPA GELAR

rendah diri (inferior), sedangkan yang kedua ka- Berkomunikasi atau Mati
rena sifat arogan atau sombong (superior). Artinya,
orang yang percaya diri (self-confidence) cenderung
enggan bersikap agresif. Itu sebabnya sikap
agresif lebih sering dihubungkan dengan orang
yang tak percaya diri, rendah diri atau sombong?.
Apa yang hendak ditegaskan melalui uraian
singkat di atas adalah bahwa sikap skeptis, agre-
sif, dan asertif sesungguhnya merupakan pilihan.
Sikap mana yang perlu dikembangkan, Anda
pasti lebih tahu.
S ulit rasanya mempercayai bahwa sukses
besar diraih dalam kurun waktu yang
singkat. Saya sendiri cenderung menganut
prinsip tabur-tuai. Apa yang ditabur orang, akan
dituainya kemudian. Dan proses menuai itu
umumnya terjadi setelah kurun waktu yang cu-
kup lama. Saya tak percaya pada sukses instant,
sukses yang bisa terjadi dalam sekejab bagaikan
membuat kopi Nescafe.
Namun saya mengakui bahwa Anthony Rob-
bins memaksa saya memikirkan ulang prinsip
tersebut di atas. Bagaimana tidak, Robbins da-
lam usianya yang relatif muda (sebelum 30 ta-
hun) berhasil meraih sukses besar. Sungguh luar
biasa.
Apa rahasia sukses orang muda itu?
"Communication is power," tutur Robbins lewat
bukunya yang terkenal Unlimited Power (1986).
Menurut Robbins, dalam dunia modern ini kua-
litas hidup seseorang identik dengan kualitasnya
94 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keberhasilan 95

dalam berkomunikasi, baik terhadap diri sendiri Kapten Angkatan Udara Amerika yang tertem-
(internal) maupun kepada dunia luar (eksternal). bak jatuh dalam perang di Vietnam Utara. Men-
Komunikasi internal menyangkut hal bagai- jalani masa berat sebagai tahanan perang selama
mana kita menggambarkan diri kita, mengatakan enam tahun membuat Me Daniel memahami
dan merasakan jati diri kita. "Apa yang kita pentingnya komunikasi dalam hidup ini. "Ta-
lakukan dalam hidup kita ditentukan oleh bagai-. hanan yang tidak berkomunikasi dengan tahanan
mana kita berkomunikasi dengan diri sendiri,"' lain cenderung mati lebih cepat," tutur Me Da-
papar Robbins. Artinya, ".. .the quality of our lives niel. Persoalannya menjadi rumit karena masing-
is determined not by what happens to us, but rather by masing tahanan dipisahkan dan dilarang berbicara
what we do about what happens" Maksudnya, ko- satu sama lain. Namun, karena berkomunikasi
munikasi internal tersebut haruslah bersifat positif. merupakan satu-satunya cara untuk memper-
Peristiwa-peristiwa yang kita alami, yang menye- tahankan semangat agar tetap hidup, sang kap-
nangkan atau menyedihkan, harus diinterpretasi- ten berusaha dengan segala cara untuk berko-
kan dan dikomunikasikan secara positif terhadap munikasi dengan tahanan lain. Dengan risiko di-
diri kita. tembak mati, mereka mengembangkan suatu
Pada sisi lain Robbins menegaskan bagaimana sistem komunikasi yang rumit. Tawa, siulan, ke-
kemahiran berkomunikasi dengan duniaT luar tukan di dinding, kebiasaan baju, nyanyian. Dan
(komunikasi eksternal), menentukan berapa besar apa saja mereka coba lakukan untuk berkomuni-
kesuksesan yang bisa dirangkul. "Tingkat kema- kasi satu sama lain. "The lone, isolated being becomes
hiran berkomunikasi dengan dunia luar akan week, vulnarable, I knew I had to make contact, no
menentukan tingkat keberhasilan Anda bersama matter what the cost" tulisnya.
orang lain—secara pribadi, emosional, sosial, Apa yang dilakukan oleh Me Daniel dapat di-
dan finansial," kata Robbins meyakinkan. terangkan dalam perspektif siklus pengembangan
Apa yang dikatakan Robbins mengingatkan diri (cycle of self development). Pertama-tama, Me
saya pada cerita lain yang dialami Eugene Me Daniel memilih untuk bersikap positif terhadap
Daniel. Dalam bukunya Scare and Stripes, Me segala hal negatif yang menimpanya. Sebuah pi-
Daniel menceritakan pengalamannya sebagai lihan sadar yang tidak mudah dibentuk pada
96 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keherhasilan 97

orang yang mengalami peristiwa "pahit" seperti dimasukkan dalam daftar syarat-syarat kehidupan
itu. Namun sikap positif saja tidak memecahkan yang layak. Berkomunikasi dengan orang lain
persoalan konkret yang dihadapinya. Karena itu sama pentingnya dengan kebutuhan terhadap
sang Kapten mempelajari ilmu dan prinsip-prin- makan, minum, pakaian, dan tempat berteduh
sip komunikasi. la memperbaiki paradigmanya. (pangan, sandang, dan papan). Sebab tanpa ke-
la tahu komunikasi tidak saja bersifat verbal, le», mampuan berkomunikasi manusia sesungguhnya
wat kata-kata. Komunikasi dapat dikembangkan telah "mati".
dengan cara-cara kreatif lainya. Tawa, kebiasaan Itulah sebabnya, saya gembira mendapat ke-
baju dan nyanyian serta ketukan pada dinding sempatan melatih para karyawan, sekretaris,
penjara adalah cara-cara kreatif yang membuatnya manajer, dan eksekutif untuk mampu berbicara
tetap mampu berkomunikasi. Tapi sikap positif pada diri sendiri (self-talk), memberi presentasi
ditambah pengetahuan tentang teknik-teknik secara efektif, menggunakan bahasa tubuh, eks-
komunikasi masih harus dilengkapi dengan la- presi wajah dan berbagai potensi lainnya yang
tihan praktis. Itu sebabnya Me Daniel memutus- dapat meningkatkan efektivitas komunikasi me-
kan untuk bertindak, mempratekkan pengetahu- reka. Dan saya sadar bahwa bila mereka tidak
annya dengan kesediaan menanggung risiko di- meninggalkan kelas sebagai manusia yang lebih
tembak mati. Hasilnya, lahirlah keterampilanl baik, berarti saya gagal.
keahlian yang luar biasa dalam berkomunikasi.
Singkatnya, sikap positif yang didasari oleh
paradigma yang lebih akurat (ilmu dan prinsip-
prinsip tertentu) dan latihan praktis serta kete-
rampilan berkomunikasi itulah yang membuat
Me Daniel mampu bertahan dan keluar dari
Vietnam Utara dalam keadaan hidup.
Mengutip pengalaman Me Daniel, Roger Alles
dalam bukunya You Are the Message menegaskan
bahwa keterampilan berkomunikasi seharusnya
Membangkitkan Roh Keberhasilan 99

Pekerja yang Lahap seragam SD itu tampak benar-benar enjoy dengan


pekerjaannya. Sesekali ia menyeka keringat di
wajahnya yang lugu. Sementara tangannya yang
mungil dengan cekatan memoles sepatu dan
menggosoknya dengan kain kecil yang makin
hitam. Mulutnya tampak selalu bersenandung
uatu ketika, saya mengantarkan adik atau kadang bersiul-siul kecil. Tak tampak kele-
saya ke terminal Pulo Gadung di belahan lahan sama sekali. Bahkan ia masih sempat ber-
timur Jakarta. Karena bertepatan dengan canda dengan "kompetitornya" yang telah keha-
liburan panjang anak sekolah, terminal itu tam- bisan order.
pak ramai dijejali calon penumpang yang terka- Setiap usai menyemir sepasang sepatu, ia
dang berebutan untuk naik ke dalam bus. menggunakan sepatu itu untuk "berkaca". Jika
Di tengah keramaian yang membuat suhu Ja- bayangan yang muncul di sepatu itu belum me-
karta terasa makin panas itu, mata saya tertegun muaskannya, ia kembali menggosok dengan cer-
melihat tiga anak remaja berusia belasan tahun mat sisi-sisi yang tak memantulkan wajahnya
yang sedang menyemir sepatu. Salah satu di an- itu. Kemudian, ia meminta, "kompetitornya"
taranya tampak "menonjol". Sebab, di haclapan- untuk mengantarkan sepatu itu kepada "pelang-
nya tak kurang dari tujuh pasang sepatu antri gannya" yang kebanyakan adalah calo-calo di
menunggu giliran. Sementara "kompetitornya" terminal Pulo Gadung. Dan bila "honor" yang
hanya mendapat order dua-tiga pasang. diterimanya lebih dari harga standar (Rp300;
Sambil menunggu kedatangan bus yang akan untuk sepasang sepatu), maka si pengantar di-
membawa adik saya mudik ke Sumatera, saya berinya "tips" gocap (lima puluh rupiah).
putuskan untuk terus memperhatikan penyemir Kecepatannya menyemir juga membuat saya
di dekat tempat kami duduk. Makin saya per- takjub. Jika temannya selesai menyemir sepasang
hatikan, makin tertarik hati saya dibuatnya. sepatu, ia telah menyelesaikan dua-tiga pasang
Bagaimana tidak. Penyemir yang berkaos sekaligus, dengan hasil yang jauh lebih baik (ba-
biru dengan celana pendek warna merah tanda ca: mengkilap).
100 SUKSES TANPA GELAR
Membangkitkan Roh Keberhasilan 101

Diam-diam saya mengkaji rahasia "sukses" lamban dan tak memperhatikan mutu pekerjaan-
anak kecil tadi. Setidaknya ada empat hal yang nya, sehingga menfmbulkan banyak komplein
dominan. Pertama, ia menikmati pekerjaannya dan gerutuan pelanggan. Berulangkali, misalnya,
dengan sungguh-sungguh. la bahkan tidak tam- saya merasa jengkel dengan cara pelayanan kasir
pak sedang "bekerja" tetapi lebih seperti sedang di beberapa bank pemerintah maupun swasta
"bermain-main". Senandung riang dan siulannyU yang bekerja sambil mengeluh ini itu. Mereka
menandakan hal ini. Kedtia, ia bekerja dengan tidak memiliki antusiasme, hal yang tidak saja
cepat, dua hingga tiga kali lebih cepat dari membuat mereka tidak menikmati pekerjaannya,
teman-temannya. Dan ketiga, ia memperhatikan tetapi juga membuat pelanggan tidak merasa
dengan cermat mutu pekerjaannya, tidak hanya senang dengan pelayanannya.
asal cepat dan asal semir. Semua sepatu yang di- Anak penyemir sepatu tadi memberikan gam-
semirnya harus mampu mernantulkan wajahnya baran yang sangat jelas tentang apa yang dise-
kala digunakan untuk berkaca. Tidaklah terlalu but antusiasme. Para pakar ada yang mendefinisi-
mengherankan bila kemudian ia mendapatkan kan antusiasme sebagai love in action yang meru-
banyak order. Ini berkaitan dengan hal heempat, ia pakan ekspresi dari prinsip love your customers.
sangat murah hati. Yang terakhir ini dibuktikan Webster menjelaskan antusiasme sebagai sema-
dengan kesediaan membagi rejeki, walau ihanya ngat yang menggebu-gebu atau minat yang ber-
sekeping gocapan. Hal mana membuat "kompeti- kobar-kobar atau kegairahan. Semua definisi itu
tornya" yang lagi nganggur senang berkumpul cocok dengan sikap dan perilaku remaja penyemir
mengelilinginya bagai menonton seni pertunjuk- sepatu itu, walau saya berani bertaruh bahwa ia
kan "menyemir sepatu". Dan mereka dengan tidak pernah mendapatkan pelatihan tentang
suka cita menerima tugas mengantarkan sepatu cara meningkatkan antusiasme bekerja.
yang selesai disemir kepada pemiliknya. Saya cenderung mendefinisikan orang yang
Kontras dengan pengalaman di atas, saya se- antusias itu sebagai pekerja yang lahap. Meski
ring kali menyaksikan karyawan kantor yang KUBI versi Poerwadarminta mengartikan kata
berpakaian rapi berdasi narnun melakukan peker- lahap dalam konotasi negatif (baca: rakus, makan
jaan dengan wajah murung. Bekerja dengan banyak tanpa pilih-pilih), namun bekerja dengan
102 SUKSES TANPA GELAR

lahap berarti positif. Karyawan yang lahap arti-


nya karyawan yang melakukan pekerjaannya de-
Mentalitas "AIDS"
ngan gembira, apa pun pekerjaannya. la juga me-
lakukan pekerjaannya dengan cepat atau berusaha
secepat mungkin menyelesaikan suatu pekerjaan.
la juga memperhatikan mutu pekerjaannya. Dah
a murah hati bila mendapatkan rejeki ekstra.
Persis seperti penyemir sepatu itu.
Tanpa sadar, penyemir sepatu di Pulo Gadung
itu telah mengajarkan kepada saya betapa pen-
tingnya bekerja dengan lahap. Dan sebagai im-
balan, saya tak berkeberatan membayar 20 kali
A IDS yang disebabkan oleh virus HIV
dan melemahkan sistem pertahanan
tubuh belum lama ditemukan. Penya-
kit yang terutama berkembang melalui hubung-
an seksual ini, untuk sementara, belum ditemu-
harga standar untuk sepatu saya yang disemirkan kan obatnya. Milyaran dolar telah disumbangkan
dengan lahap. Terima kasih, Dik ! ke dunia medis untuk melakukan penelitian
guna memulihkan mereka yang terpapar, namun
hasilnya masih saja remang-remang. Sementara
daftar nama penderita yang makin panjang se-
olah-olah menjadi litani tanpa henti.
Sesungguhnya, secara mental AIDS jauh lebih
mengerikan. la merupakan, meminjam istilah
Elwood N. Chapman, cerminan jiwa (Attitude:
Your Most Priceless Possession, 1990). Sederhananya,
mentalitas AIDS adalah penyataan sikap negatif.
Mereka yang mengidap penyakit mental ini ti-
dak saja membahayakan dirinya, tetapi juga me-
racuni lingkungan sekitar di mana ia berinteraksi:
keluarga, perusahaan, lingkungan sosial-keagama-
104 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keberhasilan 105

an, masyarakat, bangsa, dan negara. AIDS da- kalimat "wajib" dalam bergosip-ria, antara lain:
lam konteks ini merupakan akronim dari Aduh, "Sssstttt ... kamu tahu nggak, si ...", atau "Ja-
Isu-isu, Duit, dan Sapi-perahan. ngan bilang siapa-siapa ya, tadi siang ..."
ADUH. Tanda pertama yang paling mudah Tidaklah sulit untuk mencari topik dan men-
dikenali bagi mereka yang terjangkit mental ciptakan isu. Sebagian dari kita dapat melakukan-
AIDS adalah selalu mengeluh. Kemahiran "meng- nya tanpa salah, meski tak pernah mengikuti
aduh" ini sedemikian hebatnya sehingga tiada pendidikan jurusan gosip. Terlalu banyak pilihan
hari yang terlewatkan tanpa keluhan. Jalan yang terna yang bisa dipergunjingkan tanpa henti.
macet, makanan yang keasinan, gaji yang dirasa Dari soal lipstik, operasi plastik, gaji manajer,
kurang, cuaca yang buruk, pakaian yang kotor, sampai politik (suksesi, demokrasi).
hidung yang tak mancung, mata yang sipit, ta-
DUIT. Arus deras materialisme, dalam banyak
ngan yang kasar, kulit yang hitam, pekerjaan
hal, bermuara pada duit. Kita cenderung meng-
yang menumpuk, dan segala sesuatu yang terpikir
ukur segala sesuatu berdasarkan apa yang kita
dan terasa dapat dijadikan alasan untuk meme- miliki.
nuhi "panggilan jiwa" menggerutu.
Semangatnya berakar pada filosofi "you are
ISU-ISU. Nama lainnya adalah gosip^ Makin
what you have" (Erich Fromm: To Have or To Be,
digosok makin sip. Gosip, seperti pernah ditulis
1976). Karena kualitas diri diukur dengan apa
Ignas Kleden (Tempo, 11 Februari 1989)", sajigat
yang dimiliki, maka duit dinobatkan—tanpa
mudah diterima karena sifatnya yang setengah
upacara—menjadi maha dewa sembahan.
jelas. Tak pernah diketahui apa motif orang yang
mengarang dan menyebarkannya. Apalagi, pada Jika suatu pekerjaan tidak menghasilkan uang
dasarnya, yang menarik dalam gosip bukanlah secara langsung bagi yang mengerjakannya, hal
apa yang digosipkan, melainkan bahwa hal itu itu tidak pantas dikerjakan betapapun nilai non-
material yang dikandungnya.
digosipkan. Dia bukanlah soal yang mengandung
masalah yang layak dibicarakan bersama, karena SAPI-PERAHAN. Jika skala perbandingan
ia adalah hasil sekumpulan orang yang ada ber- gaji buruh dengan gaji direktur adalah satu ban-
sama tanpa masalah bersama. Karena kalimat- ding tak terhingga, maka jelaslah siapa yang di-
106 SUKSES TANPA GELAR Membangkitkan Roh Keberhasilan 107

jadikan sapi-perahan. Namun, pada sisi lain, jika rapi, ramah, suka menolong, penuh pengertian,
skala perbandingan itu lebih "rasional", tetapi dan sebagainya, dap'at dijadikan langkah awal.
sang direktur selalu pulang larut malam semen- Ketiga, hindari pendewaan materi. Uang adalah
tara karyawan-karyawannya pulang "tepat wak- alat bantu agar dapat digunakan dengan bijak
tu", maka hal sebaliknya yang terjadi. untuk meraih kebahagiaan, bukan tujuan. Sepan-
Sebagian dari kita, yang selalu memandang jang uang diperlakukan sebagai alat untuk ber-
hubungan kerja dengan kaca mata "sapi" dan buat kebaikan, ia akan menjadi "karyawan" yang
majikan, memelihara mentalitas AIDS. baik. Tapi sebagai "majikan", uang justru menjadi
Untuk mengobati mental AIDS yang kita setan.
miliki, setidaknya perlu dikembangkan empat Keempat, biasakanlah berpikir menang-menang
kebiasaan positif. Kebiasaan pertama adalah ber- (win-win). Kalau kita akan mendapatkan (meng-
syukur. Mensyukuri apa yang kita miliki sesung- harapkan) suatu hasil dari perbuatan/pekerjaan
guhnya tidaklah terlalu sulit. Alih-alih mengeluh, yang halal, pikirkanlah pula bagaimana hal yang
cobalah memfokuskan diri pada hal-hal yang da- sama seharusnya juga diperoleh mereka yang
pat kita syukuri dalam setiap peristiwa sehari- bekerja bersama kita.
hari. Hitunglah berkat-berkat yang me.ngalir, Memang, jauh lebih mudah membicarakan
sandang-pangan-papan yang relatif memenuhi cara-cara mengobati mental AIDS daripada ber-
kebutuhkan hidup minimum, pekerjaah y^ng usaha melakukannya secara nyata. Namun, kita
memacu aktualisasi sejuta potensi (terutama saat perlu menentukan pilihan, mentalitas macam
menghadapi persoalan-persoalan rumit), kesela- apa yang ingin kita bentuk dalam hidup ini?
matan pergi dan pulang kerja, bahkan napas ke-
hidupan yang masih dipercayakan Sang Ilahi pa-
da kita hari ini, dapat dijadikan alasan meng-
ucapkan syukur.
Kedua, menciptakan kebiasaan berbicara ten-
tang hal-hal yang positif daripada membuat isu-
isu negatif. Memuji orang lain yang berpakaian
Lampiran
TUJUH PAKET
SUKSES

Dale Carnegie (1988-1955), yang menulis How


to Win Friend and Influence People (1936) dan How
to Stop Worrying and Start Living (1948), menyim-
pulkan sepuluh kiat sukses berikut:

1. Rasa percaya diri berdasarkan konsep diri


yang sehat
2. Keterampilan human relations yang baik

3- Kemahiran berkomunikasi secara lisan
4. Kemampuan memimpin orang lain
5. Sikap positif terhadap diri sendiri, orang
lain, dan pekerjaan
6. Antusiasme
7. Keterampilan menjual ide dan gagasan
8. Kemampuan mengatasi stres yang berlebih-
an secara positif
9. Daya ingat yang baik
10. Wawasan hidup yang luas.
110 SUKSES TANPA GELAR Lampiran: Tujuh Paket Sukses 111

Denis Waitley, lewat buku berjudul The Psy- 6. Kepemimpinan


chology of Winning (1984), yang sangat dipengaruhi 7. Pengetahuan tentang yang benar dan yang
oleh positive thinker, Norman Vincent Peale, me- salah
nyebutkan orang sukses sebagai orang yang me- 8. Kreativitas
miliki: 9. Kepercayaan diri
10. Mampu mengungkapkan diri secara oral
1. Positive Self- Awareness 11. Perhatian pada orang lain
2. Positive Self-Esteem 12. Keberuntungan.
3. Positive Self-Control
4. Positive Self-Motivation Raymond C. Johnson dalam buku berjudul
5. Positive Self-Expectancy The Achievers: Self-Management for Success (1987),
6. Positive Self-image menyimpulkan kiat sukses adalah:
7. Positive Self-Direction
8. Positive Self-Discipline 1. Mampu membuat impresi atau kesan yang
9. Positive Self-Dimension menguntungkan
10. Positive Self-Projection. 2. Membangun reputasi yang baik
. . 3. Memiliki antusiasme
George Gallup Jr. dan Alec M. Gallup daiam 4. Mampu berempati
The Great American Success Story (1986), menyim- 5. Memiliki banyak sahabat
pulkan bahwa orang yang berprestasi dan sukses 6. Mampu berpikir baik
memiliki: 7. Mampu mengambil keputusan
8. Mahir mendelegasikan
1. Akal sehat 9. Mampu mengatasi tekanan atau stres
2. Pengetahuan khusus akan bidang kerja 10. Tidak menjadi menara gading.
3. Kemampuan mengandalkan diri sendiri
4. Kecerdasan secara umum Stephen R. Covey, penulis The Seven Habits of
5. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas Highly Effective People (1990) dan Principle-Cen-
112 SUKSES TANPA GELAR Lampiran: Tujuh Paket Sukses 113

tered Leadership (1992), setelah melakukan studi 1. Kemampuan menampilkan persona atau
pustaka mengenai orang-orang yang berhasil "topeng" diri y'ang tepat
selama 200 tahun (1776—1976) sejarah Amerika, 2. Kemampuan mengelola energi diri secara
menyimpulkan adanya tujuh prinsip dan kebiasa- baik
an orang-orang yang efektif, yakni: 3. Kejelasan dan kesehatan sistem nilai pribadi
K
\ - dan kontrak-kontrak batin
1. Prinsip Visi Pribadi: kebiasaan bertindak 4. Kejelasan sasaran-sasaran hidup yang ter-
proaktif surat maupun yang tersirat
2. Prinsip Kepemimpinan Diri: kebiasaaan me- 5. Kecerdasan atau penalaran yang baik
mulai aktivitas dengan melihat akhirnya le- 6. Adanya kebiasaan kerja yang baik
bih dulu 7. Keterampilan interpersonal, berinteraksi dan
3. Prinsip Manajemen Diri: kebiasaan menguta- bergaul dengan orang lain yang baik
makan yang utama 8. Kemampuan beradaptasi dan kedewasaan
4. Prinsip Kepemimpinan Interpersonal: kebia- emosional
saan berpikir menang-menang 9. Pola kepribadian yang tepat atau sesuai
5. Prinsip Komunikasi yang Empatik: kebiasaan dengan tuntutan pekerjaan
berusaha mengerti lebih dulu agar dimejigerti 10. Kesesuaian tahap dan arah kehidupan de-
kemudian ngan ekspektasi gaya hidup.
6. Prinsip Kerja Sama Kreatif: kebiasaan sinergi
7. Prinsip Pembaruan Diri yang Seimbang: ke- Albert E.N. Gray, lewat pidato termasyhur
biasaan memperbaharui diri. yang disampaikannya tahun 1940 di Philadel-
phia, di hadapan peserta seminar tahunan wira-
niaga asuransi se-Amerika (ditranskrip menjadi
John Wareham lewat karyanya The Anatomy naskah berjudul The Common Denominator of Suc-
of a Great Executive (1992), mengatakan ada se- cess), menyimpulkan secara jenius bahwa, "Suc-
puluh unsur pokok bagi sukses seorang eksekutif, cessful people formed the habits of doing things that
yaitu: failures don't like to do. They don't like them either
114 SUKSES TANPA GELAR

necessarily. But their disliking subordinated by the


strength of their purposes." (Orang sukses rnenun-
Tenting Penulis
jukkan kebiasaan rnelakukan hal-hal yang tidak
suka dilakukan oleh para pecundang. Sebenarnya,
mereka juga tidak suka rnelakukan hal-hal ter-
sebut. Tetapi ketidaksukaan mereka dikalahkan"1
oleh kekuatan dari tujuan-tujuan mereka).
Pidato Gray sejalan dengan inti pesan Goethe ANDRIAS HAREFA dilahir-
bahwa, "It is not doing the things we like, but liking kan di Curup, 6 September
the things we have to do that make life happy" (Bu- 1964. la aktif di berbagai ke-
kannya rnelakukan hal-hal yang kita sukai, tapi giatan sejak siswa—mahasis-
menyukai hal-hal yang harus kita lakukan, itu- wa. la tercatat sebagai Ketua
lah yang membuat hidup bahagia). PSK Yogyakarta, Ketua Pre-
sidium MPK SMAN 3 Yogya-
karta, penceramah dalam forum-forum ilmiah
remaja DIY Ketika menjadi mahasiswa Fakultas
Hukum UGM, ia mengikuti pendidikan dasar
militer. la juga pernah menjabat sebagai Wakil
Ketua DPC Permahi Yogyakarta, Ketua Kelom-
pok Studi Saksi, Ketua Forum Diskusi Bulanan
FH UGM, Koordinator Komisi Penelitian dan
Pengembangan PMK Yogyakarta, Pengurus BPC
Perkantas DIY
Minatnya dalam bidang jurnalistik membuat-
nya menjadi Redaktur tunggal media kreatif
mingguan Ebed Yahweh dan Juris. Dan bersama
Ir. Soen Siregar ia mendirikan dan menjabat
116 SUKSES TANPA GELAR Tentang Penults 117

sebagai Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Darma Mahardika, organisasi yang memberikan


Majalah Bulanan SAKSI (1988-1989), dan Pen- jasa konsultansi dan pelatihan di bidang Etos
diri/Dewan Redaksi Majalah Manajemen Terapan Kerja Profesional, Kepemimpinan Etis, Inovasi
dan PSDM ANTUSIAS (1989-1991). la juga dan Kewirausahaan, dan Kualitas Keunggulan.
menulis banyak artikel dan buku, antara lain:
Petunjuk Praktis Presentasi Efektif (Dasindo Press,'' Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
1995), Menjual Tanpa Hambatan (Dasindo Press,: tentang seminar, ceramah, dan konsultansi,
1995). Anda bisa menghubunginya di
Selama tujuh tahun ia memegang lisensi aharefa@hotmail. com
sebagai instruktur Dale Carnegie Training dan aharefa@cbn.net.id.
mendapatkan 5 penghargaan sebagai HRD Con- telepon: (021) 4705937
sultant yang paling produktif (sales performance).
Klien yang pernah dilayaninya antara lain: PT
Toyota Astra Motor, Toyota Rent A Car, Mobil
88, Auto 2000, United Tractors, Bank BNI 46,
Bank UIB, Bank BCA, Bank Danamon, .Uni-
bank, Bank Dharmala, Bank NISP, Telkom,'Bin-
tang Toedjoe, Nutrifood Indonesia, Duta Graha,
IPB (Program Magister Manajemen Agribisnis),
Universitas Maranatha, Nasmoco, Hadji Kalla,
Hasjrat Abadi, Agung Concern, dll. Di luar Ja-
karta, ia pernah memberikan seminar dan pela-
tihan di Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Sura-
baya, Bali, Ujung Pandang, Manado, Balikpapan,
Medan, dan Padang.
Tahun 1998, anak ketiga dari lima bersaudara
ini memutuskan untuk ikut mendirikan Institut

You might also like