You are on page 1of 2

Artikel untuk di publish di koran

JEMBATAN SELAT SUNDA: TINJAUAN DAN INOVASI

Oleh:
Mahasiswa Program Pasca Sarjana
Magister Teknik Sipil
Kekhususan Manajemen Proyek
Salemba
Universitas Indonesia

Sahala M. Sihombing; Ermon Denny H. Nainggolan; Frans Natalius; Riris

Topik mengenai perlu atau tidaknya dan “bottle-neck” atau ketersendatan


urgency dari pembangunan infrastruktur penyeberangan. Penyeberangan dengan kapal
penghubung Pulau Jawa dan Sumatera sudah Roro (roll on roll off) berhadapan dengan
menjadi bahan perdebatan dan diskusi di berbagai kendala alam, kapasitas dan waktu,
kalangan akademisi, politikus, pembuat dimana kondisi ini menimbulkan biaya
kebijakan dan masyarakat umum sejak ekonomi tinggi akibat terjadinya “delayed”
beberapa tahun belakangan. Para ahli dan pakar dalam “delivery” barang antar kedua pulau.
struktur, geoteknik, lingkungan, sosial, politik
dan ekonomi mengeluarkan pendapat dan Secara umum solusi untuk menyeberangi
rekomendasinya sesuai dengan keahlian Selat Sunda ada 3 alternatif, yaitu jembatan,
masing-masing. Ada yang mendukung dan terowongan di bawah dasar laut (tunnel) dan
tidak sedikit yang menentang. Apabila melihat ferry. Dari sisi biaya pembangunan dan
sejarah, rencana pembangunan infrastruktur perawatan, dampak lingkungan, keperluan
penghubung selat sunda sudah dicanangkan teknologi dan lama pembangunan, solusi
sejak tahun 1960 dan ditindaklanjuti dengan menambah ferry adalah yang termurah dan
penyusunan rancangan percobaan pada tahun terendah dampaknya dibandingkan dengan
1965 dan dilanjutkan oleh Presiden Soeharto jembatan dan tunnel tetapi solusi dengan
pada tahun 1986 dengan mengacu BPPT untuk menambah jumlah armada ferry di pelabuhan
melaksanakan "Trinusa Bimasakti". Merak dan Bakauheni tidak akan
menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini
Selat Sunda merupakan salah satu selat karena masalah utama dari penyeberangan
terpadat yang melayani 80 persen dengan kapal adalah ketergantungan atas cuaca
perekonomian Indonesia yang berada di Pulau dan arus laut yang mana kedua hal tersebut
Jawa dan Pulau Sumatera. Arus barang dan tidak bisa diprediksi secara pasti. Apabila
jasa antar kedua pulau melalui pelabuhan solusi ferry dikesampingkan, maka yang tersisa
penyeberangan Merak-Bakauheni yang tinggal solusi jembatan dan tunnel. Dari kedua
merupakan pelabuhan dengan tingkat lalu lintas solusi ini, yang paling reliable dari sisi
yang tinggi dengan tingkat pertumbuhan lebih kemampuan teknologi, biaya pembangunan dan
dari 11% per tahun. Penyeberangan melalui perawatan dan periode konstruksi adalah
Pelabuhan kapal Ferry Merak-Bakauheni pembangunan jembatan Selat Sunda.
dalam banyak momen puncak (menjelang dan
sesudah idul fitri, natal dan tahun baru, masa Pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS)
liburan sekolah dan cuti bersama), arus lalu mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan
lintas penumpang dan barang menunjukan keterkaitan hubungan sosial, politik, ekonomi
situasi dan fisik Pulau Jawa dan Sumatera, diantaranya
Artikel untuk di publish di koran

sebagai simpul yang menghubungkan sistem kendaraan roda dua, roda empat dan
jaringan jalan arteri primer lintas Jawa- truk/trailer. Fungsi utama dari jembatan adalah
Sumatera, mendorong pertumbuhan dan sebagai penghubung untuk transportasi orang
pemerataan proses sosial ekonomi Jawa- dan barang. Dari fungsi utama ini, maka bisa
Sumatera dan perekat Negara Kesatuan dilakukan inovasi dengan cara menambah
Republik Indonesia (NKRI) serta menciptakan fungsi baru sehingga produk tersebut
keseimbangan politis dan pertahanan keamanan menambah value yang dihasilkan.
sebagai dampak pemerataan kegiatan ekonomi
Jawa-Sumatera. Inovasi yang akan diterapkan pada
penambahan fungsi baru yaitu fungsi rekreasi
Tujuan pembangunan JSS adalah untuk pada Jembatan Selat Sunda dengan menambah
meningkatkan aksesibilitas orang, barang dan moda transportasi berupa hanging train atau
jasa. Dengan aksesibilitas yang baik kereta gantung yang terletak di bawah
pemerataan pembangunan akan terjadi secara jembatan atau di samping jembatan sehingga
alamiah. Tujuan akhir dari pembangunan JSS penumpang dapat menikmati obyek wisata
adalah untuk kemakmuran dan kesejahteraan yaitu pemandangan laut dari ketinggian 70
Bangsa Indonesia, terutama untuk penduduk meter. Selain pemandangan laut, obyek wisata
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. lain yang dapat dikembangkan yaitu pulau
Sangiang yang terletak di antara Merak dan
Beberapa skema keuangan untuk Bakauheni sebagai pusat rekreasi yang
mewujudkan kerjasama pembangunan menyediakan kegiatan-kegiatan wisata laut
Jembatan Selat Sunda (JSS) antara lain adalah: seperti pantai, kuliner makanan seafood,
1. Resources Trade Barter Schema diving, pemancingan dan lain-lain yang dapat
(Skema pertukaran Sumber Daya dijangkau dengan kereta gantung.
Perdagangan)
2. Loan Scheme (Skema pinjaman) Kereta gantung menggunakan sistem rel
3. Investment Scheme (Skema Investasi) yang berada diatas kereta sebagai poros dan
4. Skema Mix, skema dibentuk dari roda besi sebagai penggerak. Kereta ini
penggabungan skema diatas. bergerak dengan kecepatan maximum 40
5. Public Private Partnership, sektor km/jam dengan kapasitas penumpang
swasta akan dilibatkan dalam pendanaan berjumlah max 40 orang. Spesifikasi kereta
untuk pembangunan JSS. dengan jumlah max 40 orang, memiliki
panjang ± 23 meter, lebar 2,65 meter dan tinggi
Pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) 3,36 meter. Jenis kereta ini terbagi dalam 3
menyesuaikan dengan kondisi geologis, bagian yaitu bagian depan dan belakang
ekologis, dan geografis dengan ide pembuatan menyerupai dimana terdapat ruang masinis,
jembatan gantung. Untuk mendapatkan bentang sedangkan di bagian tengah merupakan khusus
jembatan > 2000 m, maka dikembangkan penumpang dan pintu masuk ke dalam kereta
teknologi jembatan gantung generasi ketiga gantung.
yaitu, pylon fleksibel, dek dipikul gelegar
kotak majemuk yang aerodinamik, fleksibel, Penambahan fungsi jembatan ini akan
dan sangat ringan. Contoh dari jembatan menambah pemasukan bagi investor yang
menanamkan modalnya di bidang industri
generasi ketiga adalah jembatan selat Messina
pariwisata di pulau Sangiang dan daerah kaki-
di Italia tetapi pembangunan jembatan tersebut
dibatalkan pada tahun 2006 sehingga sampai kaki jembatan. Proyek JSS ini menimbulkan
saat ini belum ada jembatan generasi ketiga pro dan kontra dan kita sebagai warga negara
yang dibangun. sepatutnya mendukung program pemerintah
demi kemakmuran dan kesejahteraan Bangsa
Jembatan Selat Sunda memiliki fasilitas Indonesia.***
kereta api untuk penumpang dan jalan untuk

You might also like