You are on page 1of 5

Analisis dan Pembahasan

Dari hasil pengamatan di atas, terlihat bahwa terjadi perbedaan hasil penguapan. Hal
tersebut karena dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal dari tanaman tersebut,
faktor internal yang mempengaruhi transpirasi antara lain, ukuran daun(lebar atau kecil),
ketebalan daun(tebal atau tipis daun), jumlah somata dan ada tidaknya lapisan lilin pada
permukaan daun. Faktor eksternalnya antara lain suhu, kelembapan udara, intensitas
cahaya, dan keadaan air di dalam tanah. Agar lebih jelas mengapa tanaman tersebut
meiliki perbedaan jumlah, kita lihat dari penjelasan faktor di bawah ini.

Faktor-faktor eksternal yang yang mempengaruhi transpirasi :

a) Suhu
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200F cenderung untuk meningkatkan penguapan air
sebesar dua kali. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara,
tetapi daun yang terkena sinar matahari mempunyai suhu 100 – 200F lebih tinggi dari
pada suhu udara.

b)Kelembaban
Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju neto dari air yang
hilang, dengan demikian seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan menurun
dengan meningkatnya kelembaban udara.
Apabila stomata dalam keadaan terbuka maka kecepatan difusi dari uap air keluar
tergantung pada besarnya perbedaan tekanan uap air yang ada di dalam rongga-
rongga antar sel dengan tekanan uap air di atmosfer. Jika tekanan uap air di udara
rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun keluar akan bertambah besar
begitu pula sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif 50% perbedaan tekanan uap air
didaun dan atmosfer 2 kali lebih besar dari kelembaban relatif 70%.

c)Cahaya
Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara yaitu:
Sehelai daun yang terkena sinar matahari langsung akan mengabsorbsi (menyerap)
energi radiasi.
Cahaya tidak usah selalu berbentuk cahaya langsung dapat pula mempengaruhi
transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-.

d) Kandungan air tanah


Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar,
gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat. Hal ini
cenderung untuk meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju
transpirasi lebih lanjut
e) Angin
Angin cenderung untuik meningkatkan laju transpirasi, baik didalam naungan
atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi di bawah sinar matahari,
pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap
penurunan laju transpirasi, cenderung menjadi lebih penting daripada
pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air.

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi transpirasi :

a) Penutupan stomata. Sebagian besar transpirasi terjadi melalui stomata karena kutikula
secara relatif tidak tembus air, dan hanya sedikit transpirasi yang terjadi apabila
stomata tertutup. Jika stomata terbuka lebih lebar, lebih banyak pula kehilangan air
tetapi peningkatan kehilangan air ini lebih sedikit untuk mesing-mesing satuan
penambahan lebar stomata Faktor utama yang mempengaruhi pembukaan dan
penutupan stomata dalam kondisi lapangan ialah tingkat cahaya dan kelembapan.

b) Jumlah dan ukuran stomata. Jumlah dan ukuran stomata, dipengaruhi oleh genotipe
dan lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih sedikit terhadap transpirasi total
daripada pembukaan dan penutupan stomata

c) Jumlah daun. Makin luas daerah permukaan daun, makin besar transpirasi.

Hasil di atas terlihat bahwa tanaman kuping gajah memiliki uap yang lebih banyak dari
pada tanaman kaktus, hal tersebut dikarenakan tanaman kuping gajah meiliki daun yang
terbuka dan lebar, menyebabkan tanaman kuping gajah memiliki evapotranspirasi yang
lebih besar, evapotranspirasi adalah penguapan total baik dari permukaan air, daratan,
maupun dari tumbuh-tumbuhan dan juga memiliki jaringan pada daun tersebut membesar
begitu pula dengan stomata yang ikut membesar, menjadikan uap yang keluar menjadi
lebih banyak jumlahnya, dibandingkan dengan tanaman kaktus memiliki daun yang
tertutup dan kecil, yang menyebabkan jaringan pada daun lebih kecil dan keadaan
stomata yang menutup, hal lain yang menyebabkan tanaman kaktus lebioh sedikit uap
airnya adalah karena pada batang kaktus terdapat lapisan lilin yang menjadikan kaktus
memiliki penguapan yang kecil, yang juga disesuaikan dengan habitat kaktus itu sendiri
yang hidup di tempat kering.

Hasil di atas juga menyebutkan bahwa bagian pohon jambu yang memiliki daun banyak
lebih banyak uap yang dihasilkan dari pada yang memiliki daun sedikit, dan yang tidak
memilki daun hanya mengeluarkan uap yang sedikit dari pada ke dua bagian tanaman
yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan pada daun yang banyak, secara otomatis juga
memiliki jumlah stomata yang banyak, sehingga dengan jumlah stomata yang banyak,
maka penguapan yang terjadi lebih cepat dan uap yang di hasilkanpun lebih banyak.
Begitu pula dengan bagian pohon jambu yang memiliki daun sedikit, karena jumlah
stomata hanya sedikit apabila dibandingkan dengan yang memilki daun banyak, sehingga
jumlah uap yang dihasilkan pun lebih sedikit. Namun, pada bagian pohon jambu yang
tidak meiliki daun terjadi perbedaan, karena tidak memiliki daun maka penguapan terjadi
hanya pada lentisel saja, padahal faktor utama transpirasi adalah stomata, jadi wajarlah
apabila uap yang dikeluarkan lebih sedikit. Di atas juga tertulis bahwa uap yang
terkumpul pada bagian pohon jambu yang memilki daun sedikit adalah lebih banyak di
bagian bawah plastik atau yang lebih tepat di bagian bawah daun, hal tersebut
dikarenakan pada daun stomata terletak pada bagian epirdemis bawah, oleh karena itu
penguapan terjadi bada bagian bawah daun. Dan hal yang terjadi pada plastik yang hanya
berisikan oksigen adalah tidak terjadi kehidupan karena tidak adanya jaringan- jaringan
yang membuat plastik tersebut berembun.

Proses transpirasi
Air diserap dari akar rambut tumbuhan dan air itu kemudian diangkut melalui
xilem ke semua bagian tumbuhan khususnya daun. Air yang berlebihan akan disingkirkan
melalui proses transpirasi. Jika kadar kehilangan air melalui transpirasi melebihi kadar
pengambilan air tumbuhan tersebut, pertumbuhan pokok akan terhalang. Akibat itu,
mereka yang mengusahakan pernanaman secara besar – besaran mungkin mengalami
kerugian yang tinggi sekira mengabaikan faktor kadar transpirasi tumbuh – tumbuhan

Ketika air menguap dari sel mesofil, maka cairan dalam sel mesofil akan menjadi
semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalu osmosis dari sel-sel yang berada lebih
dalam di daun. Sel-sel ini pada akhirnya akan menarik air yang diperlukan dari jaringan
xylem yang merupakan kolom berkelanjutan dari akar ke daun. Oleh karena itu, air
kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun melawan arah gaya gravitasi, sehingga
proses ini terus menerus berlanjut. Proses penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita
sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu, pengambilan air dengan cara ini biasa kita sebut
dengan proses tarikan transpirasi dan selama akar terus menerus menyerap air dari dalam
tanah dan transpirasi terus terjadi, air akan terus dapat diangkut ke bagian atas sebuah
tanaman Proses transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya
gravitasi bumi, juga dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah
sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas
matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan penguapan akan
membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses transpirasi, tanaman
juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar
keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.

Analisis dan pembahasan

Dari hasil di atas terlihat bahwa adanya perbedaan yang terjadi. Hal tersebut dipengaruhi
oleh faktir-faktor, yang antara lain sebagai berikut

a) Daya kapilaritas
Yaitu kemampuan naiknya cairan didalam pipa kapiler karena adanya adhesi(daya
tarik menarik antar molekul tak sejenis) dan kohesi (daya tarik menarik antar
molekul sejenis). Air dan zat terlarut dapat diangkut keatas karena daya adhesi lebih
besar dari kohesi.

b) Daya hisap daun


Merupakan kemampuan daun untuk meningkatkan aliran air dari akar kedaun pada
saat transpirasi atau penguapan. Molekul air dari akar sampai kedaun berderet
secara berkesinambungan seolah-olah membentuk rantai molekul air . Potensial air
akan makin kecil jika menjauh dari air. Dengan demikian potensial air daun lebih
kecil dari potensial air di akar dan batang. Pada saat transpirasi, potensial air di
daun akan mengecil dan mengakibatkan terjadinya tarikan air keatas dari sel-sel
dibawahnya

c) Daya tekan akar


Merupakan kemampuan akar mendorong air dalam xilem akar menuju keatas. Daya
tekan akar merupakan hasil aktifitas sel-sel epidermis dengan rambut akarnya yang
terus menerus menyerap air dan zat terlarut dalam tanah dan menyebabkan
konsentrasi air dan tekanan turgor sel akar meningkat. Meningkatnya konsentrasi
air dan tekanan turgor sel akar menyebabkan terjadinya dorongan air keatas didalam
pembuluh xilem.

Hasil di atas menyebutkan bahwa tanaman pacar air yang di letakan di tempat teduh
memilki kecepatan tranportasi(pengangkutan yang relatif lamban dari pada tanaman
pacar air yang di letakan di tempat terang, hal tersebut di pengaruhi oleh ketidak
tersediaannya cahaya pada tempat teduh, sehingga tanaman tersebut tidak dapat
mengabsorbsi ( menyerap ) dengan cepat, sehingga tidak terjadi perubahan pada batang
tersebut, namun sebaliknya yang terjadi pada tanaman pacar air yang diletakan di tempat
terang adalah batang menjadi lebih kemerahan, hal tersebut karena adanya cahaya yang
membantu dalam mengabsorbsi cairan eosin tersebut.

You might also like