You are on page 1of 18

KURIKULUM

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BIDANG KEAHLIAN:
TEKNIK BANGUNAN

PROGRAM KEAHLIAN:
TEKNIK BANGUNAN GEDUNG

KOMPETENSI:
PERHITUNGAN KEKUATAN KONSTRUKSI BANGUNAN
SEDERHANA

MODUL / SUB-KOMPETENSI:
MENGHITUNG KESETIMBANGAN

WAKTU (JAM):
3 JAM PEMBELAJARAN

SMK NEGERI 2 PAYAKUMBUH


2009
KATA PENGANTAR

Modul dengan judul “Perhitungan Kekuatan Konstruksi Bangunan Sederhana”


merupakan bahan ajar teori dalam menghitung konstruksi bagunan sederhana bagi
peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu
bagian kompetensi menghitung gaya-gaya yang terjadi pada suatu bangunan.
Modul ini mengetengahkan cara menghitung kesetimbangan, menghitung gaya luar
dan gaya dalam pada konstruksi statis tertentu. Apabila modul ini telah dipahami
oleh peserta maka untuk menghitung strukutur konstruksi peserta didik tidak akan
mengalami kesulitan sehingga tanpa harus dibantu oleh guru.

Tim Penyusun

i
DESKRIPSI

Modul ini membahas tentang dasar-dasar perhitungan kekuatan konstruksi


bangunan sederhana yang meliputi :
1. Menghitung jumlah gaya reaksi yang terjadi pada tumpuan
2. Menghitung gaya horizontal (∑H)
3. Menghitung gaya vertikal (∑V)
4. Menghitung gaya momen (∑M)
KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

Kompetensi setelah diberikan penjelasan, dan contoh soal para peserta didik dapat
menghitung kekuatan konstruksi bangunan sederhana dengan mudah, cepat dan
benar sehingga untuk merencanakan struktur suatu bangunan peserta didik tidak
ada kesulitan.

iii
PRASYARAT

Untuk dapat menghitung kekuatan konstruksi bangunan sederhana baik dan benar
pada modul “Menghitung Kesetimbangan” persyaratan yang sebaiknya dimiliki oleh
peserta didik adalah :
1. Telah memahami mata pelajaran statika.
2. Dapat menghitung kontruksi sederhana yang ada pada mata pelajaran statika.
3. Telah memahami struktur bangunan

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i


DESKRIPSI……………………………………………………………………………… ii
KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI………………………………………………. iii
PRASYARAT…………………………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. v
PERISTILAHAN (GLOSSARY)……………………………………………………….. 1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL……………………………………………….. 2
TUJUAN AKHIR MODUL……………………………………………………………… 3
KEGIATAN BELAJAR…………………………………………………………………. 4
A. MENGHITUNG KESETIMBANGAN……………………………………………… 4
1. Pengetahuan Dasar…….……………………………………………………… 4
B. LEMBAR PEMBAHASAN…………………………………………………………. 5
1. Tujuan…………………………………………………………………………… 5
2. Bahan dan Alat…………………………………………………………………. 5
3. Langkah Perhitungan………………………………………………………….. 5
4. Contoh Soal…………………………………………………………………….. 5
LEMBAR EVALUASI…………………………………………………………………... 8
A. Soal-soal untuk siswa……………………………………………………………… 8
B. Petunjuk Penilaian…………………………………………………………………. 9
LEMBAR KUNCI JAWABAN…………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 12

v
PERISTILAHAN (GLOSSARY)

Reaksi = Besar gaya yang dilakukan oleh tumpuan, untuk mengimbangi gaya
dari luar agar konstruksi dalam keadaan kesetimbangan.
Aksi = Gaya yang bekerja atau membebani suatu konstruksi.
∑H = Gaya horizontal
∑V = Gaya vertikal
∑M = Gaya momen
Tumpuan = Suatu penyangga konstruksi sebagai system untuk menahan gaya-
gaya luar yang bekerja pada konstruksi tersebut.

t = ton
m = meter
p = point (beban titik)

1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul ini berisi petunjuk tentang cara-menghitung kesetimbangan suatu konstruksi


bangunan sederhana dari menghitung kekuatan konstruksi bangunan sederhana.
Apabila peserta didik masih ada yang belum jelas maka disarankan untuk membaca
buku-buku reverensi yang relevan. Agar dapat menghitung struktur yang baik dan
benar maka semua petunjuk instruktur / guru harus dipatuhi oleh peserta didik.

2
TUJUAN AKHIR MODUL

Tujuan akhir setelah diberikan penjelasan, dan contoh soal para peserta didik dapat
menghitung kekuatan konstruksi bangunan sederhana dengan mudah, cepat dan
benar sehingga untuk merencanakan struktur suatu bangunan peserta didik tidak
ada kesulitan.

3
KEGIATAN BELAJAR

A. MENGHITUNG KESETIMBANGAN
1. Pengetahuan Dasar
Apabila suatu konstruksi dengan system tumpuan di bebani oleh gaya
sehingga gaya reaksi dapat ditentukan dengan syarat kesetimbangan maka
konstruksi tersebut di katakana statis. Syarat kesetimbangan ada sebagai
berikut:
a. Jumlah gaya-gaya horizontal sama dengan nol
∑H = 0, atau ∑x = 0
b. Jumlah gaya-gaya vertikal sama dengan nol
∑V = 0, atau ∑y = 0
c. Jumlah momen gaya sama dengan nol
∑M = 0, atau ∑MA = ∑ME = 0
Dengan tiga syarat kesetimbangan itu maka terdapat juga sebanyak-
banyaknya tiga gaya reaksi yang belum diketahui

Pada gambar 1 terdapat tiga gaya reaksi yaitu:


o Dua gaya reaksi pada engsel
o Satu gaya reaksi pada rol
Sedangkan pada gambar 2 terdapat tiga gaya reaksi juga yaitu:
o Gaya reaksi horizontal
o Gaya reaksi vertikal
o Gaya reaksi momen
Kesepakatan tanda + (positif) dan – (negatif)
Apabila gaya searah dengan arah putaran jarum jam terhadap tumpuan yang
di tinjau maka tandanya + ( positif ), tetapi kalau seandainya gaya berlawanan
dengan arah putaran jarum jam terhadap tumpuan yang di tinjau maka
tandanya - (negatif).
B. LEMBAR PEMBAHASAN
1. Tujuan
Siswa dapat menghitung gaya-gaya reaksi pada tumpuan dengan mudah,
cepat dan benar.
2. Bahan dan Alat
a. Buku tulis
b. Bulpoint
c. Kalkulator
3. Langkah Perhitungan
a. Lihat gaya yang bekerja pada tumpuan
b. Lihat apakah ada gaya horizontal
c. Hitung gaya momen yang terjadi pada kedua tumpuan
d. Lakukan kontrol terhadap perhitungan seperti contoh perhitungan di
bawah ini
4. Contoh soal
Diketahui seperti gambar dibawah ini.

Ditanya : Hitunglah gaya reaksi tumpuan A dan B


Jawab : - A = engsel, terdapat dua gaya reaksi, gaya vertikal (AV), dan gaya
horizontal (AH)
- B = rol hanya satu gaya reaksi BV

5
1) ∑H = 0 AH = 0
2) ∑V = 0
3) ∑M = 0
∑MA = 0

P1. Jarak – P2 . Jarak + P3 . Jarak – BV . 7 = 0


2 . 1,5 – 1 . 2,5 + 3. 4,5 – BV . 7 = 0
3 – 2,5 + 13,5 – 7 BV =0
14 – 7 BV = 0
- 7 BV = 14
BV = 14
7
BV = 2 t

∑MB = 0

- P3 . Jarak + P2 . Jarak – P1 . Jarak + VA . Jarak = 0


- 3 . 2,5 + 1. 4,5 – 2. 5,5 + VA . 7 = 0
- 7,5 + 4,5 – 11 + 7 VA = 0
- 14 – 7 VA = 0
- 7 VA = 14
VA = 14
7
AV = 2 t

Kontrol
P1 – P2 + P3 = AV + BV
2–1+3 =2+2
4 t = 4 t (O.K)
7

LEMBAR EVALUASI

A. Soal-soal Untuk Siswa


Soal 1
Diketahui gambar seperti di bawah ini:

Ditanya : Hitunglah gaya reaksi tumpuan A dan B

Soal 2

Diketahui gambar seperti di bawah ini:

Ditanya : Hitunglah gaya reaksi tumpuan A dan B


8

B. Petunjuk Penilaian
No Aspek Indikator Skor Skor Yang Ket
Maks dicapai
1 Soal no 1 Terjawab benar 60
2 Soal no 2 Terjawab benar 40
Jumlah Skor Maksimal 100
Syarat Skor Minimal Lulus 75
Jumlah Skor Yang Dicapai
Kesimpulan Lulus / Tidak Lulus

9
LEMBAR KUNCI JAWABAN

Jawaban no 1

- A = engsel, terdapat dua gaya reaksi, gaya vertikal (AV), dan gaya horizontal
(AH)
- B = rol hanya satu gaya reaksi BV
1) ∑H = 0 AH = 0
2) ∑V = 0
3) ∑M = 0
∑MA = 0
- P1 . Jarak + P2. Jarak + P3 . Jarak + P4 . Jarak – BV . Jarak = 0
- 170. 0,5 + 320. 1.5 + 160. 3,2 + 220 . 4,7 – BV . 6.2 = 0
- 85 + 480 + 512 + 1034 – 6,2 BV = 0
- 395 + 1546 – 6,2 BV = 0
- 1941 – 6,2 BV = 0
- 6,2 BV = - 1941
- BV = -1941
- 6,2
BV = 313,06 kg

∑MB = 0
- P4 . Jarak – P3 . Jarak – P2 . Jarak + P1 . Jarak + AV . Jarak = 0
- 220 . 1,5 – 160 . 3 – 320. 4,7 + 170 . 5,7 + AV . 6,2 = 0
- 330 – 480 -1504 + 969 + 6,2 AV = 0
- 810 – 535 + 6,2 AV = 0
- 1345 + 6,2 AV = 0
- 6,2 AV = 1345
AV = 1345 Kontrol
6,2 - P1 + P2 + P3 + P4 = AV + BV
AV = 216,93 kg - 170 + 320 +160 + 220 = 216,93 + 313,06
530 kg = 530 kg

10
Jawaban no 2

- A = engsel, terdapat dua gaya reaksi, gaya vertikal (AV), dan gaya horizontal
(AH)
- B = rol hanya satu gaya reaksi BV
4) ∑H = 0 AH = 0
5) ∑V = 0
6) ∑M = 0
∑MA = 0
- P1 . Jarak + P2 . Jarak – P3 . Jarak +– BV . Jarak = 0
- 2. 2 + 6 . 4 - 2 . 6 – BV . 8 = 0
- 4 + 24 - 12 – 8 BV = 0
- 8 – 8 BV = 0
- 8 BV = 8
BV = 8
8
BV = 1 t
∑MB = 0
P3 . Jarak - P2 . Jarak + P1 . Jarak + AV . Jarak = 0
2 . 2 – 6 . 4 + 2 .6 + AV . 8 = 0
4 – 24 + 12 + 8 AV = 0
- 8 + 8 AV = 0
- 8 AV = 8
AV = 8
8
AV = 1

Kontrol
- P1 + P2 – P3 = AV + BV
- 2+6–2=1+1
- 2 t = 2 t (O. K)

11
DAFTAR PUSTAKA

12

You might also like