You are on page 1of 3

Adakah Prospek Diversifikasi cabai merah meningkat dari 198 ha

(2001) menjadi 272 ha (2002) atau


Usaha Tani di Lahan Sawah Irigasi? 36%/tahun, sedangkan komoditas
hortikultura lainnya bersifat fluk-
tuatif dan bahkan menurun.

Semakin kecilnya rata-rata penguasaan lahan oleh rumah


tangga petani mendorong petani melakukan usaha Sejarah Pola Tanam
diversifikasi usaha tani dalam rangka
meningkatkan pendapatannya. Pada periode 1970-1980, pola ta-
nam yang dominan diterapkan pada
lahan sawah irigasi di pedesaan
Kediri adalah padi_padi_jagung.

M enurut hasil kajian, penda-


patan rumah tangga pada
daerah dengan usaha tani berbasis
tahun 2002. Luas total lahan sawah
di wilayah tersebut adalah 45.649
ha, yang terdiri atas lahan sawah
Varietas padi yang ditanam pada
waktu itu adalah PB5, PB8, IR38,
dan Pelita dan untuk jagung adalah
nonpadi umumnya lebih tinggi di- irigasi teknis 35.168 ha (77,01%), jagung lokal dan Arjuna.
bandingkan dengan daerah berbasis setengah teknis 3.706 ha (8,12%), Pada periode 1980-1990,
padi. Perkembangan ekonomi usaha irigasi sederhana 5.738 ha berkembang pola tanam padi_padi_
tani berbasis padi di lahan sawah (12,57%), dan sawah tadah hujan jagung dan padi_jagung_jagung,
juga menunjukkan kejenuhan. Be- 1.037 ha (2,27%). Dalam waktu dengan varietas padi IR36, IR64,
berapa permasalahan pokok usaha 5 tahun terakhir, luas total lahan dan Cisadane serta jagung hibrida
tani di lahan sawah adalah: (1) rata- sawah di Kabupaten Kediri meng- terutama Pioner 2 (70%) dan ja-
rata penguasaan lahan kecil dan alami penurunan, meskipun dalam gung lokal (30%). Areal tanam ja-
makin mengecil; (2) semakin ter- laju yang relatif kecil, yaitu 1.410 gung berkembang pesat terutama
batasnya kapasitas ekonomi usaha ha (3%) atau 0,5%/tahun. karena adanya dukungan dari in-
tani padi dalam meningkatkan pro- Berdasarkan luas areal panen, dustri benih jagung hibrida.
duktivitas dan pendapatan petani; sejak tahun 2001 areal panen ja- Pada periode 1990-2003, pola
dan (3) terhambatnya upaya diver- gung telah menggeser areal panen tanam yang banyak berkembang
sifikasi akibat kendala teknis, sosial, padi, yaitu areal jagung mencapai adalah padi_padi_jagung; padi_ja-
dan ekonomi. 55.617 ha dan padi 54.326 ha. Un- gung_jagung; hortikultura semu-
Untuk mengetahui prospek di- tuk komoditas hortikultura semu- sim_hortikultura semusim_jagung;
versifikasi usaha tani di lahan sa- sim, luas areal panen bawang me- padi_hortikultura_hortikultura; dan
wah irigasi, suatu penelitian telah rah meningkat 20%/tahun dari 694 padi_hortikultura_jagung. Varietas
dilakukan di Kabupaten Kediri pada ha (2001) menjadi 837 ha (2002), jagung yang banyak ditanam petani

13
adalah Pioner (P 7, P 11, dan P 13), tungan atau pendapatan, konti- timun. Namun, pola tanam yang
BC-2, dan C 7. Berdasarkan biaya nuitas pendapatan, dan stabilitas memberikan tingkat pendapatan
produksi, komoditas hortikultura pendapatan. Dalam melakukan yang stabil adalah padi_padi_jagung
semusim yang diusahakan petani pilihan komoditas yang akan di- dan padi_jagung_jagung.
dapat dikelompokkan menjadi: (1) tanam, petani telah mempertim-
komoditas dengan biaya produksi bangkan permintaan pasar dan ba-
tinggi (cabai merah, bawang me- nyak tidaknya petani yang meng- Alasan Petani Melakukan
rah, tomat, semangka, dan melon); usahakan tanaman yang sama, Diversifikasi
(2) biaya produksi sedang (terung, meskipun masih dalam cakupan
kacang panjang, buncis, mentimun); kabupaten yang sama. Alasan petani maju memilih pola
dan (3) biaya produksi rendah (cai- Ada dua pola tanam yang di- tanam hortikultura _ hortikultura_
sin/sawi, kangkung darat, dan ba- pandang paling baik oleh petani. jagung adalah untuk mendapatkan
yam). Sebagian besar benih yang Bagi petani maju (biasanya memiliki harga dan keuntungan yang tinggi,
digunakan masih diimpor. Teknologi lahan 0,71-2 ha) dan berani meng- terutama pada musim hujan, pada
budi daya yang diterapkan tergo- ambil risiko, pola tanam yang dipan- kondisi tanaman dan harga yang
long sangat intensif (menggunakan dang menguntungkan adalah cabai normal (Rp4.000-Rp5.000/kg
pupuk lengkap dan obat-obatan de- merah_tomat_jagung; cabai me- untuk cabai, Rp1.000-Rp1.500/kg
ngan dosis cenderung melebihi ta- rah_kacang panjang_jagung; cabai untuk tomat, Rp750-Rp1.000/kg
karan), dan menggunakan mulsa merah_ mentimun_ jagung; padi_ untuk terung, Rp1.000-Rp1.500/kg
dari plastik. cabai merah _ tomat; padi _ cabai untuk buncis, mentimun, dan ka-
merah_jagung; serta cabai rawit_ cang panjang). Umur panen tanam-
padi. Untuk petani yang tidak berani an juga relatif cepat (terung 50
Kinerja Diversifikasi Usaha Tani menanggung risiko, yang biasanya HST, tomat 40 HST, kacang panjang
berlahan sempit, pola tanamnya 50 HST, buncis 40 HST, mentimun
Luas pemilikan lahan sawah di desa adalah padi_jagung_jagung, dan 40 HST, cabai merah 60 HST) de-
contoh irigasi teknis dan irigasi padi_padi_ jagung. ngan masa panen yang relatif pan-
sederhana berkisar 0,14-1 ha atau Dalam melakukan diversifikasi jang, sehingga menjamin kontinui-
rata-rata 0,35 ha, tetapi ada pula usaha tani, petani telah memper- tas pendapatan (cabai rawit 5 bu-
petani yang memiliki lahan lebih hitungkan pendapatan jangka pan- lan, cabai merah 2 bulan, terung 5
dari 4,5 ha. Rata-rata luas lahan ga- jang (tebu), jangka musiman (padi, bulan, tomat 1,5 bulan, mentimun
rapan sawah adalah 0,4-0,5 ha. jagung, kacang tanah), dan minggu- 1,5 bulan, kacang panjang 2 bulan,
Proporsi kepala keluarga (KK) yang an (cabai rawit, terung, tomat, dan buncis 2 bulan). Petani yang mela-
memiliki lahan sawah berkisar 70- mentimun). Bagi petani yang meng- kukan diversifikasi ke arah komo-
80% dan 20-30% KK tidak memi- usahakan tanaman hortikultura ditas hortikultura semusim biasanya
liki lahan sawah. Dari 70-80% KK lebih dari dua kali setahun, jenis ta- memiliki lahan milik relatif luas. Bagi
yang memiliki lahan, 60-70% ada- naman yang diusahakan pada mu- petani penyewa, diversifikasi di-
lah petani pemilik penggarap, 15- sim berikutnya biasanya berbeda. maksudkan untuk mengoptimalkan
25% petani penggarap, dan 5-10% Pola ini diterapkan oleh petani yang penggunaan lahan.
petani penyakap. Nilai sewa lahan memiliki lahan garapan luas, baik Alasan petani memilih pola
berkisar Rp4,2-Rp7 juta/ha/tahun, sebagai pemilik atau penyewa, dan tanam padi _ hortikultura _ jagung
bergantung pada kesuburan lahan, mempunyai modal. Tingkat keun- antara lain adalah musim hujan
kondisi air irigasi, dan kelas lahan tungan usaha tani hortikultura lebih cocok untuk usaha tani padi, harga
(jarak terhadap jalan). baik dibandingkan padi, palawija, padi relatif tidak berfluktuasi, dan
Pola tanam baik di lahan irigasi dan tebu. Tingkat keuntungan padi kebutuhan tenaga kerja padi relatif
teknis maupun irigasi sederhana masih lebih baik dibandingkan pala- sedikit. Selain itu, tanaman horti-
makin berdiversifikasi. Ada 15-20 wija dan tebu, dan tingkat keun- kultura semusim cocok diusahakan
kombinasi pola tanam yang dite- tungan palawija (jagung) masih pada musim kemarau I setelah padi
rapkan petani dengan lebih dari 10 lebih baik dibandingkan tebu. dengan tingkat produktivitas yang
komoditas yang diusahakan (padi, Pola tanam yang dipandang tinggi. Musim kemarau II cocok un-
jagung, kacang tanah, cabai me- paling baik dari segi tingkat penda- tuk tanaman jagung karena jagung
rah, cabai keriting, cabai rawit, to- patan dan kontinuitas pendapatan relatif tahan terhadap kekurangan
mat, terung, mentimun, kacang adalah kombinasi padi dan horti- air, produktivitas tinggi (5-7 t/ha)
panjang, melon, dan tebu). Diver- kultura semusim, antara lain pa- dengan harga jual yang tinggi ka-
sifikasi usaha tani cenderung dila- di_cabai merah_tomat; cabai ra- rena penanganan pascapanen yang
kukan secara individual dan biasa- wit_cabai rawit_padi; padi_cabai relatif baik.
nya setiap rumah tangga menerap- merah_jagung; padi_jagung_terung; Alasan petani memilih pola
kan beberapa pola tanam dengan padi_jagung_tomat; padi_terung_ tanam padi_jagung_jagung, selain
memperhitungkan tingkat keun- mentimun; dan padi_tomat_men- kesesuaian musim adalah biaya

14
produksi relatif rendah, biaya pro- rapa komoditas komersial penyusun semua petani dipandang mempu-
duksi jagung lebih rendah dari padi, pola tanam bersifat padat kapital nyai tingkat pengembalian yang
dan biaya produksi padi lebih rendah dan tenaga kerja. Kesulitan tenaga lebih baik dibandingkan kredit usaha
dari tanaman hortikultura. Risiko kerja, terutama pada saat peng- tani dengan basis komoditas.
gagal panen jagung juga kecil ka- olahan lahan, tanam dan panen, Perbaikan jaringan irigasi yang
rena jagung relatif tahan kekering- serta tingginya upah traktor juga bukan saja untuk padi, tetapi juga
an, apalagi ketersediaan air makin menjadi kendala. Tingginya nilai untuk palawija dan hortikultura su-
terbatas terutama di daerah hilir. sewa lahan menyebabkan petani dah selayaknya mendapat perha-
Jagung dapat ditanam setelah padi penyewa cenderung menanam ta- tian. Pengembangan irigasi pompa
secara tanpa olah tanah (TOT) se- naman bernilai ekonomi tinggi. telah terbukti mampu mendorong
hingga biaya tenaga kerja jauh lebih diversifikasi usaha tani. Program
kecil. Produktivitas padi dan jagung diversifikasi perlu pula didukung
cukup tinggi, serta harga cukup Program Pengembangan dengan pengembangan infrastruk-
stabil meskipun relatif rendah. Diversifikasi tur, pasar, penanganan pascapa-
nen, dan industri pengolahan serta
Pengembangan pola tanam diversi- pembangunan kerja sama yang
Kendala Pengembangan fikasi yang mampu memberikan dapat meningkatkan efisiensi pema-
Diversifikasi tingkat pendapatan yang tinggi, saran dan stabilitas harga (Saptana
stabil, dan kontinu perlu didukung dan I Wayan Rusastra).
Kendala dan permasalahan dalam oleh berbagai program seperti pe-
pengembangan pola tanam diver- ngembangan peta zona agroekologi
sifikasi antara lain adalah harga benih hingga skala operasional. Petani Untuk informasi lebih lanjut
dan pupuk yang cenderung terus juga membutuhkan bimbingan tek- hubungi:
meningkat, baik benih padi, pala- nis dalam mengusahakan komo-
wija maupun sayuran, bahkan seba- ditas alternatif padi melalui perbaik- Pusat Penelitian dan
gian besar benih sayuran masih di- an kinerja penyuluhan yang selama Pengembangan Sosial Ekonomi
impor. Padahal harga jual gabah dan ini bias ke padi. Kelembagaan di Pertanian
komoditas palawija relatif tidak se- tingkat petani dan program kemi- Jalan A. Yani No. 70
imbang dengan biaya produksi, se- traan juga diperlukan untuk meng- Bogor 16161
mentara harga komoditas sayuran atasi kendala dalam pemasaran. Telepon : (0251) 333964
sangat fluktuatif. Permodalan pe- Pengembangan kredit usaha tani di- Faksimile: (0251) 314496
tani juga terbatas, padahal bebe- versifikasi yang dapat diakses oleh E-mail : caser@indosat.net

15

You might also like