Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing:
dr.Lutfi Zein, Sp.M
dr. Bagas Kumoro, Sp.M
dr. Iwan Dewanto, Sp.M
2
ANAMNESA
o K.U : mata kiri dan kanan kabur (yang kiri lebih parah)
o RPS :
Pasien mengeluhkan pandangannya kabur sejak 6 bulan yll.
Pasien mengatakan biasanya pandangannya kabur terutama
saat pagi-siang hari. Pasien juga kadang mengeluh nyeri
kepala/pusing dan mata sedikit sakit, kadang melihat
cahaya seperti melihat pelangi, tapi mata pasien tidak
pernah merah dan tidak pernah merasa mual muntah, tidak
pernah melihat double, tidak pernah ada riwayat trauma
pada kedua matanya. Pasien sudah sering berobat ke
puskesmas tapi setelah diberi obat tidak ada perbaikan.
Sejak 1 bulan terakhir pasien merasa penglihatannya
semakin menurun terutama yang kiri, dan kesulitan untuk
melihat kesamping (harus menoleh dulu)
3
o RPD : Hipertensi, DM, disangkal
riwayat penggunaan kaca mata (-),
o RPK : Disangkal
o RPO : pasien lupa nama obatnya (pasien mengatakn
pernah diberi obat tetes dan pil)
4
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign =
TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
T : 36.5°C
HR : 84 x/ menit
5
OD OS
Visus 6/60 0,5/60
Pinhole (tidak maju) Pinhole (tidak maju)
Palpebra Oedem (-) Oedem (-)
Konjungtiva Hiperemi (-) Hiperemi (-)
Sklera Putih Putih
Kornea jernih jernih
BMD cukup dalam Cukup dalam
Iris Coklat Coklat
Pupil 4mm, reguler, r. Cahaya (+) 4 mm, reguler, r . cahaya (+)
(isokor)
Lensa jernih jernih
Fundus Reflex (+) (+)
6
Pemeriksaan tambahan:
Tonometri OD : 5/5.5 = 37,6 mmHg
OS : 5/5.5 = 37,6 mmHg
Oftalmoskopi : CD ratio OD : 0,8 ; OS : 0,9
7
Midriasil tidak dilakukan
8
Ny. Fatimatur/31 thn
9
OD OS
Visus 6/60 0,5/60
Pinhole (tidak maju) Pinhole (tidak maju)
Palpebra Oedem (-) Oedem (-)
Konjungtiva Hiperemi (-) Hiperemi (-)
Sklera Putih Putih
Kornea jernih jernih
BMD cukup dalam Cukup dalam
Iris Coklat Coklat
Pupil 4mm, reguler, r. Cahaya (+) 4 mm, reguler, r . cahaya (+)
(isokor)
Lensa jernih jernih
Fundus Reflex (+) (+)
11
DIAGNOSA
Slit lamp ODs
Anel Test OS
Provokasi Test OS
Gonioskopi OS
USG OD
12
POA TERAPI :
Pemeriksaan Slit lamp ODS bertujuan mengetahui apakah tdp kelainan pada
segmen anterior seperti seklusio/oklusio pupil, maka diterapi dgn atropin 1% 3x1
tetes/ hari, prednison 3x10mg/hari & chloramphenicol 3x500mg/hari
Pemeriksaan Anel Test OS, untuk mengetahui saluran air mata buntu/ tidak.
Diperlukan untuk persiapan operasi
Pemeriksaan USG ODS, untuk mengetahui apakah terdapat pada kelainan pada
segmen posterior
13
POA EDUKASI
1. Mata kanan dan kiri pasien kabur karena adanya tekanan bola
mata yang meningkat dan terus menerus sehingga menekan
bagian tengah optik sehingga terjadi penggaungan ini disebut
glaukoma kronik simpleks.
2. Glaukoma kronik simpleks diterapi dengan medikamentosa seumur
hidup seperti Timolol 0.50%, Pilokarpin 2%, dimana bertujuan
untuk mencegah peningkatan TIO yang terus menerus.
3. Mata kiri dilakukan operasi terlebih dahulu karena glaukomanya
sudah berat. Untuk mencegah terjadinya kebutaan dan
mempertahankan penglihatan yang tersisa. Dengan tindakan
bedah filtrasi (trabekulektomi).
4. Pencegahan terhadap glaukoma sebaiknya dilakukan tonometri
rutin pada pasien diatas usia 30 tahun, DM, dan pasien dengan
riwayat glaukoma dalam keluarga.
14
POA EDUKASI
6. Setelah dilakukan operasi belum tentu pasien dapat melihat
dengan jelas jika pada saat operasi terdapat masalah (prolaps
iris)/ terdapat kelainan pada segmen posterior.
15
REHABILITASI
Mata kanan dan kiri dianjurkan untuk dilakukan
pengobatan yang teratur dan terkontrol,
dengan tujuan pencegahan peningkatan TIO.
16
TERIMA KASIH