tetapi dalam pola yang sangat lambat. Lima bulan Gus Dur memimpin telah ada kegiatan ekonomi yang membuat Indonesia untung seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp 7,500 per dolar. c ]ila diungkap, masih banyak lagi sinyal-sinyal perbaikan ekonomi yang muncul semenjak pemerintahan yang dianggap memiliki legitimasi kuat ini berkuasa. Semua itu ditopang pula oleh langkah diplomasi Gus Dur yang teramat aktif melalui lawatan-lawatannya ke puluhan negara dalam upaya meraih kepercayaan dunia. Sebagai hasil, niat kesediaaz berinvestasi dari berbagai negara bermunculan. Sekalipun sebagian besar masih berupa niat, situasi demikian sudah cukup memberikan angin segar dalam perbaikan ekonomi. c §emasuki bulan keenam masa pemerintahan, geliat perekonomian justru mulai melemah. Nilai tukar rupiah mulai melorot, bahkan mendekati angka Rp 8.000 per dollar AS, sebuah kondisi yang paling buruk semenjak pemerintahan ini berkuasa. Penurunan nilai rupiah diikuti kecenderungan semakin anjloknya nilai saham. Sementara, tertundanya pemberian bantuan Dana §oneter Internasional (I§ beberapa waktu lalu turut memberikan pengaruh pada citra perbaikan ekonomi Indonesia. Tidak heran, jika salah satu lembaga riset keuangan dunia, Standard & Poor's (S&P mengumumkan kegagalan selektif (selective default Indonesia dalam pembayaran utang luar negeri. c Jadi pada pemerintahan Gus Dur tidak bisa mempertahankan kondisi ekonomi yang untung bagi Indonesia.