You are on page 1of 5

Persamaan Sastra Lama

dan Sastra Modern


Karyanya sama-sama dibentuk oleh unsur
intrinsik
Menggunakan bahasa/kata yang terpilih, diksi
yang tepat
Mempunyai bahasa tuturan dan dialog(dalam
prosa dan drama)
Bertujuan untuk dibaca/didengar orang lain agar
mereka mendapat hiburan dan/atau nasihat
Bentuknya dapat berupa puisi, prosa, atau
drama
Perbedaan Sastra Lama dan Sastra
Modern
(Berdasarkan Ciri-cirinya)
1. Gaya yang aktif-
romantis
2. Dinamis dalam tema
dan bahasa
3. Tema
memperjuangkan
masalah kebudayaan,
bahasa, dan
masyarakat sentris
4. Diketahui nama
pengarangnya karena
dinyatakan dengan
1. Penyebaran dari
mulut ke mulut
2. Bahasa yang
digunakan kaku/statis
3. Tema cerita tentang
dewa-dewa, dongeng
petualangan yang
bersifat mistis
4. Dipengaruhi oleh
sastra Arab dan
Hindu/India
5. Penulisn a anonim
Sastra Modern
Sastra Lama
Sastra Lama
Dihasilkan antara tahun 1870-1942.
Berkembang di daerah Sumatera.
Contoh Sastra lama:
Gurindam
Syair
Pepatah
Hikayat
Legenda
Seloka
Dongeng
Pantun
Mythe
Talibun
Mantra
Karmina
Fabel
Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu
lama.
Ciri-ciri gurindam:
Terdiri dari dua baris kalimat
Rima sama
Semua bagian merupakan isi
Baris pertama berisi semacam soal, masalah, atau
perjanjian dan baris kedua berisi jawaban atau
akibatnya.
Contoh gurindam: Gurindam 12
Hikayat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, biasanya ditulis
dalam Bahasa Melayu.
Umumnya, hikayat berisi tentang kisah, cerita, dan dongeng tentang
kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan
keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh pertama.
Sebuah hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk
membangkitkan semangat juang.
Contoh hikayat:
Hikayat Hang Tuah
Hikayat Abu Nawas
Hikayat Raja-Raja Pasai
Syair
Ciri-ciri syair:
Berasal dari Arab/Parsi
Biasanya terdiri atas 4 baris
Rima aaaa
Semua baris merupakan isi
Contoh syair:
Syair Panji Semirang
Syair Bidasari
Syair Perahu
Sastra Modern
Ciri-ciri:
Bergaya aktif-romantis
Tema dan bahasa dinamis
Tema diambil dari kehidupan sehari-hari
Pengarang diketahui dengan jelas
Periodisasi sastra modern:
Pujangga Baru (tahun 1930/1933)
Angkatan 45
Angkatan 50- 60an
Angkatan 66- 70-an
Angkatan Dasawarsa 80-an
Angkatan Reformasi
Angkatan 2000-an
Cyber Sastra
Angkatan Balai Pustaka
Berkisar antara tahun 1920-1950.
Dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka.
Pada masa ini, prosa dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun,
gurindam, dan hikayat dalam kesusastraan Indonesia.
Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan
cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti
kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar).
Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa yaitu bahasa Melayu-Tinggi, bah
asa Jawa dan bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam bahasa Bali, bahasa B
atak dan bahasa Madura.
Contoh pengarang dan karyanya yang termasuk angkatan Balai Pustaka:
Marah Roesli, Siti Nurbaya
Abdul Muis, Surapati
Nur Sutan Iskandar, Hulubalang Raja
Angkatan Pujangga Baru
Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang
dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada
masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut
rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan.
Ciri dari angkatan ini ialah karyanyabersifat romantik-idealistik.
Angkatan ini dipelopori oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Amir
Hamzah, dan Armin Pane.
Contoh pengarang dan karyanya yang termasuk angkatan
Pujangga Baru:
S.T.Alisjahbana, Layar Terkembang
Armin Pane, Belenggu
Tengku Amir Hamzah, Nyanyi Sunyi
Angkatan 45
Disebut juga angkatan Chairil Anwar, angkatan
Jepang, atau angkatan Modern
Disebut aliran modern dalam kesusastraan
Indonesia karena bercirikan ingin bebas dari
segala ikatan
Karya sastra angkatan ini lebih bersifat realistik
dibandingkan dengan Angkatan Pujangga Baru
Pengarang-pengarang terkenal yang termasuk
angkatan 45 diantaranya adalah Chairil Anwar,
Idrus, Achdiat K. Miharja, Aoh Kartamiharja, dan
Rustandi Kartakusumah
Contoh pengarang dan karyanya yang termasuk
angkatan 45:
Chairil Anwar, Kerikil Tajam
Pramoedya Ananta Toer, Perburuan
Mochtar Lubis, Tak Ada Esok
Angkatan
Angkatan 50-60an
50-60an
Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah
sastra Kisah , asuhan H.B. Jassin.
Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi
dengan cerita pendek dan kumpulan puisi.
Contoh pengarang dan karyanya yang termasuk
angkatan 50- 60an:
N.H.Dini, Pertemuan Dua Hati
Ajip Rosidi, Pertemuan Kembali
Ali Akbar Navis, Robohnya Surau Kami
Sering juga disebut angkatan kontemporer.
Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra
Horison.
Pada angkatan ini, mulailah muncul aliran yang beragam
dalam karya sastra.
Contoh pengarang dan karyanya yang termasuk
angkatan 66- 70an:
Putu Wijaya, Telegram
Sapardi Djoko Darmono, Ayat-ayat Api
Iwan Simatupang, Merahnya Merah
Angkatan
Angkatan 66-
66-70-an
70-an
Angkatan 80-an
Ditandai dengan banyaknya roman percintaan.
Pada masa angkatan ini, karya sastra Indonesia
tersebar luas di berbagai majalah dan penerbitan umum,
majalah Horison sudah tidak ada lagi.
Contoh pengarang dan karyanya yang termasuk
angkatan 80-an:
Hilman, Lupus
Marga T, Badai Pasti Berlalu
Ashadi Siregar, Cintaku Di Kampus Biru
Angkatan Reformasi
Kemunculan angkatan ini ditandai dengan
maraknya karya-karya sastra yang
bertemakan sosial-politik, khususnya yang
bertemakan reformasi.
Akan tetapi, wacana mengenai lahirnya
angkatan ini tidak berhasil dikukuhkan
karena tidak memiliki juru bicara .
Angkatan 2000-an
Pada tahun 2002, Korrie Layun Rampan
membuat wacana tentang lahirnya sastrawan
angkatan 2000, yang terdiri atas kurang-lebih
100 penyair, cerpenis, novelis, eseis, dan
kritikus sastra.
Beberapa contoh sastrawan yang termasuk ke
dalam Angkatan 2000 ialah:
Ayu Utami
Ahmadun Yosi Herfanda
Dorothea Rosa Herliany
Pada masa kini, banyak karya sastra yang tidak hanya dipublikasikan melalui buku
atau majalah, melainkan juga melalui internet.
Contoh situs mengenai sastra Indonesia:
www.duniasastra.com
www.puisi-indonesia.org
www.fordisastra.com
Cyber Sastra

You might also like