You are on page 1of 8

RASIO PROFITABILITAS

PENGERTIAN

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam


hubungan dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Rasio ini merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.

Menurut Wikipedia Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk


menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba
rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba pada periode tertentu. Rasio ini merupakan rasio kombinasi neraca dan
laba rugi. Rasio profitabilitas paling sering digunakan oleh pengambil keputusan
diperusahhan dalam menetapkan kebijakan dan oleh pihak eksternal perusahaan sebelum
melakukan investasi didalam perusahaan tersebut.

MANFAAT

Manfaat rasio profitabilitas :

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.

JENIS
Jenis-jenis rasio profitabilitas :
1. Profit Margin On Sales
2. Gross Profit Margin
3. Return On Equtiy
4. Return On Investment

MENGHITUNG RASIO PROFITABILITAS


1. Profit Margin on Sales
Rasio profit margin atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur margin laba atas penjualan.

RUMUS :
a) Margin Laba Kotor, dapat digunakan untuk menentukan Harga Pokok Penjualan
(HPP)

Penjualan Bersih−Harga Pokok Penjualan


Profit Margin on Sales=
Sales

Jika profit margin lebih besar dari rata-rata industry untuk profit margin, maka laba
perusahaan tergolong baik.

b) Margin Laba Bersih


Margin Laba Bersih, menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

Earning After Interest∧Tax ( EAIT )


Net Profit Margin on Sales=
Sales

2. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI)


ROI merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dengan menggunakan seluruh total aktivanya.

RUMUS :
Earning After Interest ∧Tax
ROI=
Total Assets

3. Hasil Pengembalian Investasi (ROI) dengan pendekatan Du Pont


RUMUS :

ROI Du Pont=ROI marginlaba bersih x perputaran total aktiva

4. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE)


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri
(kepemilikan). Semakin tinggi rasio ini semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan
semakin kuat, demikian juga sebaliknya.
Rasio ini meupakan cara lain untuk mengukur tingkat profitabilitas dari
perusahaan. Net income (EAIT) merupakan tujuan dari perusahaan dan rasio ini
menunjukkan bagaimana tujuan utama itu telah dicapai. Net income adalah seluruh
penghasilan dikurangi dengan harga pokok penjualan, biaya usaha, biaya lain-lain, biaya
insidentil, dan pajak perseroan. Modal sendiri (owner’s equity) menunjukkan bagian
pemegang saham pada akhir periode setelah diperhitungkan laba yang ditahan.
ROE yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak begitu berhasil karena
tidak efisien dan tidak efektifnya produksi, distribusi dan, keuangan atau manajemen
umum, yaitu kondisi umum perusahaan yang tidak menguntumgkan atau kelebihan
investasi dalam aktiva. Rasio yang tinggi menunjukkan adanya manajemen yang efisien
melalui organisasi perusahaan, kondisi umum perusahaan yang menguntungkan, dan
trading on the equity. Rasio ini mngukur imbalan hasil rata-rata dari total pemilikan
pemegang saham. Rasio ini perlu dibandingkan dengan rasio perusahaan-perusahaan lain
yang sejenis (rasio industry) guna menentukan apakah tingkat imbalan hasil lebih baik
atau sebaliknya.

RUMUS :
Earning After Interest adnTax ( EAIT )
ROE=
Equity

5. Hasil Pengembalian Ekuitas (ROE) dengan pendekatan Du Pont


Imbal hasil ekuitas (ROE) mengukur profitabilitas yang berkaitan dengan
kepemilikan. Manajemen Du Pont datang dengan Return on Equity (Du Pont), sebuah
pendekatan yang menunjukkan bahwa tingkat pengembalian ekuitas tergantung pada
ROA dan ekuitas multiplier. Sama dengan untuk mencari hasil pengembalian ekuitas,
selain dengan cara yang sudah dikemukakan di atas, juga dapat pula dengan pendekatan
Du Pont.

RUMUS :

ROE=Margin Laba Bersih x PerputaranTotal Aktiva x Pengganda Ekuitas

6. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock)
Rasio per lembar saham biasa atau disebut juga rasio nilai buku, merupakan rasio
untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang
saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil utuk memuaskan pemegang
saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.
Jumlah keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa ditentukan dengan
mengurangkan dividen saham prioritas dari keuntungan netto sesudah pajak perseroan
dan pos-pos insidentil, jumlah keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa
tersebut kemudian dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Hasilnya
merupakan keuntungan dalam rupiah per lembar saham biasa.
Penganalisis dalam menghitung besarnya keuntunga per lembar saham biasa
dapat mendasarkan keuntungan sesudah dikurangi dividen saham prioritas dan sesudah
pos-pos insidentil atau sebelum pos-pos insidentil.
laba sahambiasa
RUMUS: Laba per lembar sa h am=
sahambiasa yang beredar
Perhitungan Rasio Profitabilitas Berdasarkan Laporan Keuangan Yang Ada

Berikut data-data yang diperoleh dari laporan keuangan diatas yang dapat
digunakan dalam perhitungan rasio profitabilitas (data tahun 2009):

1. Penjualan (sales) =Rp. 533.278.593.254,-


2. Beban pokok penjualan (HPP) = Rp. 376.617.041.590,-
3. Earning after interest and tax = Rp. 12.549.810.718,-
4. Ekuitas = Rp. 960.314.353.518,-
5. Total assets (total aktiva) = Rp. 1.414.246.701.035,-

Perhitungan:
1. Margin laba kotor (gross profit margin) = penjualan bersih-HPP
Penjualan

= (Rp. 533.278.593.254,-)-( Rp. 376.617.041.590,-)


Rp. 533.278.593.254,-
= 0,29737 x 100%
= 29,74%
Artinya, ................

2. Net profit margin on sales = EAIT


Sales
= Rp. 12.549.810.718,-
Rp. 533.278.593.254,-
= 0,0235 x 100%
= 2,35%
Artinya.........
3. Return on investment (ROI) = EAIT
Total assets
= Rp. 12.549.810.718,-
Rp. 1.414.246.701.035,-
= 0,0088 x 100%
= 0,88%
Artinya,..............
4. Return on equity (ROE) = EAIT
Equity
= Rp. 12.549.810.718,-
Rp. 960.314.353.518,-
= 0,0130 x 100%
= 1,3%
Artinya,.................
5. Earning per share common stock = Rp. 2,26,-
(Nilai ini didapat dari laporan laba rugi).
Artinya,............

Sumber
Jumingan. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
http://www.scribd.com/doc/21096962/4-rasio-profitabilitas
www.wikipedia.com

You might also like