You are on page 1of 3

Judul Drama: 5 Cm

Impian. Harapan. Cita-cita. Keinginan. Aku. Kami. Mereka. Dia. Niat. Hati. Rasa.

Ide drama ini diambil dari novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro

Pemain :
1. Gunung Raja Manda Johan
2. Indah Ulfariani
3. Irahma Novitri
4. Jessica
5. Retno Ajeng Annisa Widiatri

Pembaca Narasi: Aditya Awal Sri Lestari

Kelas: XI IPS-2

SMAN 38 Jakarta
BAB I

Impian, Cinta dan Kehidupan


”Sederhana, tapi luar biasa..
Ada dalam diri setiap manusia jika mau meyakininya. “

Bayu Abdinegoro (Graphic Artist)

6 orang Power Rangers, ya mereka menyebut diri mereka seperti itu. Aneh memang
untuk umur mereka yang rata-rata sudah berjumlah 16 namun bagi mereka ini hal biasa.
Ya sudahlah anggap ini seperti apa yang mereka mau saja, kita ambil gampangnya saja
bukan? Cerita ini berawal dari 5 orang kawan yang biasa melakukan hal yang tidak biasa.
Templang kebanyakan dari kegiatan yang mereka lakukan namun apa boleh buat?
Kadang mereka menghabiskan waktu di Buddha Bar sehabis itu mereka nonton Layar
Tancep di dekat rumah Irahma. Lucu memang. Mereka biasanya meributkan hal-hal
sepele seperti mana yang lebih keren Sendri atau Avif. Terkadang mereka meributkan
pula jika Naufal jadi berangkat ke Amerika tahun depan siapa yang pantas menggantikan
posisinya? Sepele sekali ya? Tapi itulah mereka, kadang hidup tanpa beban dan hanya
memikirkan hidup untuk hari ini dan tidak ada kata esok.

Berkumpul di kelas, 6 orang inipun memulai percakapan yang tiada pentingnya.

Gunung : (Duduk santai jam istirahat) Lo udah pernah nonton film Before Sunrise-nya
Ethan Hawake sama Julie Deply?
Jeje : Kan udah ada juga tuh film Before Sunset. Tonton aja dua-duanya. (Sambil
mengerjakan PR dan tidak menoleh)
Ajeng : Ah sama aja kan palingan itu film. Ngejual mimpi semua. Endingnya juga pasti
sama kalo cewe-cowo pasti jadian atau apalah kaya gitu. Ngga ada yang real man dari
film keluaran kaya gitu. Take it easy ajalah nanggepinnya. Ngga usah terlalu heboh gitu.
Ima : Ya ampun jeng, tanggepannya sinis parah. (menoleh ke Ajeng)

Lalu mereka sibuk dengan pekerjaan mereka lagi. Saat jam pulang sekolah mereka masih
tetap di kelas, menunggu selesai mencatat. Suara merdu The Brand New Heavis dengan
judul You’re The Universe menemani pekerjaan mereka di kelas saat sekolah sudah sepi
itu

Indah: suaranya N'Dea Davenport ngga ada matinya ya


Gunung: Mulai deh mulai (sinis)
Ima: namanya juga suka nung. Mau gimana juga kaya gitu. (sambil tersenyum)
Indah: bener kan? Toh kalian juga mengakuinya.
Jeje: lebih suka Kahlil Gibran deh daripada band acid jazz dan punk gitu. (Sambil mulai
berlagak penyair) Kala Matahari tenggelam...
Ima, Gunung, Indah, Ajeng : Eh berhenti je. Udah stop iya bagusan kahlil gibran kok
Terdiam sejenak. Sunyi senyap mulai menggerogoti mereka. Hening makin
mengoyakkan senja.

Ajeng : kerasa ngga sih kita kayaknya makin ngga asik.


Jeje: maksudnya lo ngga nyaman ada di sekitar kita jeng?
Ajeng: bukan gitu maksud gue, bukan. Sama sekali bukan. Cuma..
Indah: Cuma apa jeng?
Gunung: Cuma gue makin ngerasa kita ngga klop kita ngga kaya dulu. Banyak bahan
pembicaraan yang kaya gini-gini aja ngga berkembang.
Ajeng: Iya! Itu maksud gue. Kalian ngerasa ngga?
Indah: iya sih, gue ngerasa tapi kan kita udah sahabatan lama masa bicaranya kaya gitu
Gunung: ini bukan masalah lama apa engganya kita sahabatan ndah, ini masalah hati kita.
Klop apa engga toh kalo ngga klop ngapain diterusin? Iya kan?
Jeje: maksud lo? Kita berhenti jadi sahabat?
Ima: (terisak air mata)
Ajeng: kenapa kita ngga break dulu? Rehat gitu istilahnya?

You might also like