You are on page 1of 67

Manusia

Machluk Holistik

SISTEM
Manusia
-Biologis / fisiologis
-Psikologis
-Sosial
-Spiritual

-Sistem Adaptif
-Sistem Personal
-Sistem Interpersonal
-Sistem Sosial
Homeostasis &
Hemodinamic
TIU = Mahasiswa mampu menjelaskan
prinsip dasar kebutuhan manusia
TIK =
-Pengertian homeostasis
-Pengertian homeodinamica
-Konsep dasar kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham maslow : - Fisiologis
- rasa aman dan perlindungan
- Rasa cinta dimiliki dan
memiliki
-Harga diri
-Aktualisasi diri
Adalah: merupakan mekanisme tubuh u/
mempertahankan keseimbangan
dlm menghadapi berbagai kondisi
yg dialami tubuh.
HOMEOSTASIS terjadi bila tubuh
mengalami Stres.

Secara alamiah  tubuh melakukan


mekanisme pertahanan diri

Untuk menjaga kondisi seimbang


FISIOLOGI

HEMEOTASIS

PSIKOLOGIS
Dikendalikan oleh :
- Sistem Endokrin
- Sistem syaraf otonom.
1. Pengaturan diri  terjadi secara otomatis pada
orang sehat Proses Pengaturan Fungsi Organ
Tubuh
2. Kompensasi

Ketidak normalan dalam tubuh

Tubuh bereaksi
Lingkungan dingin

Pembuluh darah konstroksi

Pembuluh darah bagian dalam  kegiatan (menggigil)

Menghasilkan panas

Suhu tetap stabil


3. Umpan balik negatif
4. Umpan balik untuk mengoreksi ketidak seimbangan
fisiologis

Contoh : Hipoksia

Denyut jantung meningkat

Untuk membawa darah


Untuk membawa oksigen

Cell
Homeostesis yang berfokus pada
- Keseimbangan emosional
- Kesejahteraan mental

Di dapat dari
- Pengalaman hidup
- Interaksi dengan orang lain
- Norma
- Kultur masyarakat
Mekanisme pertahanan diri
Menangis
Tertawa
Berteriak
Memukul
Meremas
Mencerca
dll
Input Output

Homeostasi
Adalah merupakan pertukaran energi
secara terus menerus antara manusia
dan lingkungannya agar mampu
mempertahankan hidupnya.
Manusia (merupakan satu kesatuan yang utuh)
- Bio
- Psikologi
- Sosial
- Spiritual
Memiliki karakter yang berbeda-beda
Proses hidup yang dinamis
Berinteraksi dengan lingkungan  saling
dipengaruhi dan mempengaruhi
unik
1. Prinsip Integralitas
Adalah prinsip utama dalam hubungan
- Manusia – lingkungan
- Terus menerus
- Saling mempengaruhi
Adalah prinsip proses kehidupan selalu
berirama, frekuensinya berfariasi

Beradaptasi
Adalah setiap perubahan dalam proses
kehidupan berlangsung perlahan-lahan
dan adanya hubungan antara manusia
dengan lingkungan.
Adalah merupakan unsur – unsur yang
dibutuhkan manusia untuk
mempertahankan keseimbangan fisiologis
maupun psikologis.

 Untuk mempertahankan hidup dan


kesehatannya
HIRARKI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ( ABRAHAM MASLOW )
( POTTER B. PERRY 1997 )

AKTUALISASI
DIRI

HARGA DIRI

RASA CINTA MEMILIKI DAN DIMILIKI

RASA AMAN DAN PERLINDUNGAN

KEBUTUHAN FISIOLOGIS
1.Fisiologis ( Kebutuhan Paling Dasar O2 ,Aia, Nii, Bab, Bak,
istirahat, Tidur, Sexual

2. Rasa Aman :

A – Perlindungan Fisik :
* Penyakit
* Kecelakaan

B – Perlindungan Psikologis :
* Stress
* Khawatir

3. Rasa Cinta / Rasa Memiliki dan dimiliki


> Memberi dan menerima kasih sayang
> Mendapatkan kehangatan dari keluarga
> Diterima oleh kelompok sosial
4. Harga diri / dihargai :
- Mendapatkan kekuatan
- Meraih prestasi
- Rasa percaya diri
- Kemerdekaan diri

5. Aktualisasi diri :
( Kebutuhan tertinggi )
kebutuhan untuk berdistribusi pada orang lain
untuk mencapai potensi diri.
Oleh Anis Safaroh
I. Oksigen adalah kebutuhan fisiologis utama
II. Anatomi = cari gambar !
III. Proses pernafasan :
1. Ventilasi pulmunal : O2 dihirup / hidung sampai dengan alveoli paru –
paru
2. Difusi :
O2 dan CO2 dari udara masuk ke pembuluh darah yang terdapat
disekitar alveoli ( keluar masuknya udara ke pembuluh darah )
3. Transportasi :
a. Inspirasi : absorbsi O2 pengeluaran CO2 diseluruh
tubuh
b. Expirasi = semua proses pertukaran gas antara sel dari cairan

Paru - paru menguncup

IV. Pernafasan = 1 kali inspirasi + 1 kali expirasi


V. Vacuum paru
a) Tidal volume : jumlah udara yang masuk pada tiap inspirasi
b) I.R.V ( Inspiratory Reserve Volume ) = jumlah udara dapat
bertambah besar saat inspirasi maksimal
c) E.R.V ( Expirasi Reserve Volume ) / Volume expirasi cadangan =
tambahan udara yang dikeluarkan secara aktif setelah
berlangsungnya expirasi

Syaraf Pusat Pengaturan Pernafasan = Medula Oblongata


1. Kupra : Pernafasan Normal
2. Hyperpnoe : Pernafasan sangat cepat
3. Oligapnoe : Pernafasan yang lambat
4. Apnoe : Pernafasan berhenti sementara gangguan
penyakit tertentu
5. Dyspnoe : Nafas sukar / sesak nafas
6. Orthopnoe : Pernafasan sangat sesak / dyspnoe yang
sangat berat
T.T.V dalam batas normal
R.R Nadi Tensi
1. Bayi : 30 – 60 x/menit 80 – 180 x/menit 90/60 mmHg
2. Anak : 20 – 30 x/menit 70 – 140 x/menit 110/70 – 120/80 mmHg
3. Remaja : 15 – 24 x/menit 50 – 110 x/menit 130/80 – 140/90 mmHg
4. Dewasa : 16 – 20 x/menit 70 – 82 x/menit 100/95 – 160/95 mmHg
1. Fisiologis :
a. Anemi = Penurunan peningkatan O2
b. Konsentrasi O2 menurun
c. Hypovolumic = perfusi darah terganggu
d. Metabolisme meningkat = penggunaan O2 naik Hamil; obesitas; fraktur tulang
iga; penyakit jantung; paru
2. Patologis :
a. Bayi prematur paru tidak matang persediaan surfactannya belum cukup
b. Usia toddler ( 1 – 2 th ) resiko tinggi infectie kalau berjalan sering jatuh
c. Usia remaja padat aktifitas
d. Dewasa tua proses penuaan jaringan paru kehilangan elastisitas alveoli membesar

 Ductus bronchiolus membesar


 Dilatasi paru tidak mampu expansi maximal O2 rendah
1. Adalah :
1. Suatu keadaan yang seimbang antara cairan dan elektrolit yang
masuk dan yang keluar dari tubuh

2. Cairan tubuh merupakan keadaan yang dinamis, selalu bertukar –


tukar; ada yang masuk dan ada yang keluar ( Dr. yahya H.Adinasta
)

3. Dalam keadaan normal / sehat, pemasukan dan pengeluaran adalah


seimbang

4. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan


perpindahan berbagai cairan tubuh
2. Cairan tubuh dan elektrolit
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat yang
terlarut :
Elektrolit adalah :
1. bahan bahan yang ada dalam larutan
2. bermuatan listrik ion
+ (+)
( + ) = KATION n ; K ; Ca3mg
ion
( - ) = ANION HCo3; Cl; Po4
Ion ini tidak berdiri sendiri, tetapi satu dengan lainnya berkaitan
menjadi satu berupa garam
Contoh NaCL ( garam sodium chloride ) keringat yang rasanya
asin
3.Zat kimia yang menghasilkan partikel – partikel yang
bermuatan listrik Ion ( bila berada dalam larutan )
Cairan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui :
Makanan
Minuman di distribusikan keseluruh bagian tubuh
Cairan I.V
4. Asupan dan keluaran air
a. Asupan - Cairan = 1.600 cc
- makanan = 700 cc
- Air Metabolik = 200 cc
jumlah = 2.500 cc

b.Keluaran - Urine = 1.500 cc


- Keringat = 500 cc
- Uap air / peripa = 300 cc
- Faeccs = 200 cc
Total = 2500 cc
c. Pengaturan asupan dan keluaran air :
Osmoreseptor ( hipotalamus ) - mendeteksi perubahan os nolaritas dalam
tubuh.
Contoh :
1. Dehidrasi – osmolaritas darah naik ( darah kental ) – muncul rasa haus
( ditandai; mulut dan tenggorokan kering / produk saliva sedikit )

Minum

Air dalam lambung – diabsorbsi oleh mukosa lambung


 Rasa haus hilang.
Dehidrasi

ADH keluar

Reabsorbsi air dalam tubulus renalis meningkat

Air dikembalikan ke dalam darah – volume dalam darah seimbang

Pengeluaran urine berkurang


Membantu pengaturan pengeluaran air
aldosteron

Reabsorbsi ion – ion Na meningkat ( oleh tubulus renalis )

Air dari filtrasi ginjal mengikuti ion – ion +Na kembali ke


darah

Volume dalam darah seimbang

( buku ajar anatomi fisiologis / edisi 3 / Valerie C. Scanlon hal 413 – 414 )
d. Kebutuhan Cairan dan elektrolit
 Dewasa ( normal )  2.000 s/d 3.000 cc/hari
 Bayi dan anak ( Dalil Darrow )

BB Kalori/kg BB/hari Air/cc/kg BB/hari


Neonatus 50 75 cc
3 – 10 kg 70 105 cc
10 – 15 kg 55 82,5 cc
15 – 25 kg 45 87,5 cc
e. Kebutuhan elektrolit

 Natrium ( Na ) 2 mg/kg BB/hari


 Kalium ( K ) 1,5 mg/kg BB/hari
 Calsium ( Ca ) 0,5 mg/kg BB/hari
 Magnesium ( Mg ) 10 – 25 mg/kg BB/hari
 Pospor ( P ) 200 – 500 mg/kg BB/hari
Cairan isotonik = larutan yang mempunyai
tekanan osmotik sama dengan cairan tubuh  Na
C; 0,9 %

Cairan hipotonik = larutan yang tekanan


osmotiknya lebih besar  Na Cl 20 % \
Orang dewasa = 45 % - 70 % dari BB
Orang laki – laki = 60 %
Tergantung gemuk / kurus
Orang perempuan = 50 %
Anak – anak = 70 % - 80 % dari BB
= rata – rata 75 % dari BB

Jumlah cairan dan elektrolik normal dalam tubuh


 Air tubuh total ( total body water / TBW ) = Presentase dari
berat air : BB
 Orang dewasa laki – laki 60 % dari BB
 Orang dewasa perempuan 50 % dari BB
 Orang tua = 45 % - 50 % dari BB ( Maxwell dan Kleman 1987 )
 Lemak pada dasarnya bebas air makin sedikitnya lemak makin
tingginya % air dari BB kurus TBW tinggi.
 Jaringan otot memiliki kandungan air yang tinggi

 Orang kurus = TBW tinggi


 Orang gemuk = TBW lebih rendah
 Perempuan pada umumnya mempunyai lebih lemak,
ototnya sedikit  TBW 50 % dan laki – laki 60 % karena laki
– laki pada umumnya banyak otot
 Orang tua % lemaknya lebih sedikit  ototnya lebih banyak
 TBW 45 % - 50 % Bbnya
 Bayi baru lahir TBW = 75 % dari BB

Tahun I turun = 60 % dari BB


40 % dari BB/ 2/3 dari TBW = berada di dalam sel ( CIS =
Cairan Intra Selluler )
20 % dari BB/ ½ dari TBW = berada di luar sel (  CES =
Cairan Extra Selluler )
Cairan interstetiel – limple  terletak diantara sel =15 %
CES
Cairan intra vaskuler / plasma = 5 %
Observasi input dan output
 Pasien = bayi; anak; dewasa kebutuhan berbeda – beda
• Amati tanda obyektif
 Kulit kering
 Mukosa mulut dan bibir pecah – pecah
 Lendir pekat
 Mata cowong
 Ubun – ubun cekung
 Turgor menurun
Tanda – tanda kelebihan cairan :
 Kulit keras dan cembung
 Oedema = mata, kaki, jari
 Coma; dis orientasi
 Nadi naik; T menurun; BB menurun
cairan serebrospinal
1 % - 2 % dari BB cairan intra seluler
cairan sekresi saluran cerna
Cairan trans selluler
Oleh Anis Safaroh,
1. Pengertian:
Eliminasi asal kata elimination
arti = Pengeluaran
adalah proses pengeluaran sisa pembakaran
melalui :
 Paru – paru
 Ginjal
 Kulit
 Ampas makanan melalui anus
 Frekwensi BAB = 1 – 2 x/24 jam
 Jumlah = ± 150 gr/hr atau tergantung dari makanan yang masuk
 Konsistensi = berbentuk dan agak padat
 Warna = kekuning – kuningan
 Bau = berbaur kotoran biasa

 Kelainan :
1. Kembung, penumpukan gas dalam usus
2. Obstipasi = sakit BAB  peristaltik usus menurun  keadaan ngendap di
usus besar penyerapan berlangsung lamapadat
3. Inpaction, tinja terlalu keras
4. Diare
5. Incontinensia alvi = gangguan pada spinter ani tidak dapat menekan faeces
Frekwensi normal = 4 – 6 x/hr
Jumlah = 1.500 – 2.000 cc/24 jam
Warna = kuning pucat
Bau = seperti amoniak

o Kelainan :
• Disuria = sering kencing ( anyang – anyangan )
• Ngompol
• Retensio urin
• Incontinensia urine / besar
 Keluar pada waktu= bekerja, olah raga, iklim
 Volume = ± 500 cc – 1.000 cc/hr ( tergantung aktivitas,
tempat dan iklim )
 Bau = tidak merangsang

• Kelainan :
Keringat banyak :
 aktivitas tumbuh
 Stress
 Iklim
 Input
 Obat obatan
 penyakit
• Keringat sedikit
 Input kurang
 Personal hygiene
Oleh Anis Safaroh
 Pernyataan hak perawat / bidan dan pasien serta tanggung jawab
perawat / bidan

UU kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 53

Ketentuan mengenai standart profesi dan hak – hak pasien 


diterapkan dengan peraturan pemerintah

Topik etika dan hukum


Tehnologi tinggi

Alat – alat canggih

• Biaya perawat naik

• Tidak ada jaminan terhadap mutu keperawatan

• Pasien menjadi korban tindakan yang sebenarnya tidak perlu terjadi

• Pasien lebih peka terhadap haknya

• Ingin selalu berpartisipasi didalamnya

• Tuntutan masyarakat

Pemerintah berupaya untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dan


system pelayanan kesehatan masyarakat
 Perawat / bidan melayani / melakukan kontak langsung dengan pasien selama
24 jam

Berbagai masalah pasien yang berkaitan dengan hidup / mati pasien  perawat /
bidan

Untuk itu perawat / bidan harus tahu implikasi hukum mengenai apa yang
dapat dan tidak dapat dilakukan / dikerjakan oleh perawat / bidan kepada
pasien.

 John F Kenndy ( 1962 ) mengemukakan tentang hak – hak pasien ada 4 hak :
a. Hak memberi consent
b. Hak memilih mati daripada hidup
c. Hak perlindungan bagi orang yang tidak berdaya
d. Hak pasien dalam pemeliharaan
a. Consent  suatu tindakan / aksi beralasan yang diberikan tanpa
paksaan oleh seseorang yang memiliki pengetahuan cukup
tentang keputusan yang ia berikan  pasien mampu
memberikan consent

Sifat consent :
1. Tidak perlu sangat detail namun berisi.
2. Alami prosedur
3. Konsekwen
4. Tidak diberikan pada keadaan gawat yang mengancam
kehidupan dan kesehatan
1. Tertulis
2. Di tanda tangani oleh pasien / orang bertanggung jawab
terhadapnya
3. Hanya ada salah satu prosedur yang dilakukan
4. Memenuhi element :
a. Perjelasan kondisi
b. Prosedur dan konsekwensinya
c. Penanganan / prosedur alternatif
d. Manfaat yang diharapkan
e. Ditawarkan kepada pasien yang mampu memberikan
keputusan ( Ellis 1987 )
Keputusan kematian dibuat berdasarkan standart medis
oleh dokter
Salah satu kriteria kematian adalah mati batang otak / brain
death
Hak untuk memilih mati sering bertolak belakang dengan
hak untuk tetap mempertahankan hidup

Pada pasien kritis / koma tidak mampu membuat


keputusan sendiri tentang hidup / matinya

Bisa bertahan hidup dibantu dengan peralatatan mekanik


contoh : pacu jantung
Tidak berdaya :
 Gangguan mental
 Anak – anak dibawah umur remaja secara hukum mereka
tidak dapat membuat keputusan sendiri
 Usila gangguan pola berfikir

 Untuk membuat keputusan

 Wali / keluarga
 Orang tua
 Wali ahli
Pasien yang dilibatkan dalam penelitian responden

Dalam penelitian harus diperhatikan tentang hak responden

Sebelum pelaksanaan responden harus diberikan penjelasan


sejelas – jelasnya tentang penelitian yang akan dilakukan :
 Bahaya yang mungkin timbul
 Kebebasan responden untuk menolak / menerima / berpatisipasi
 Peneliti harus yakin bahwa hak responden tidak akan dilanggar,
baik secara etik / hukum

 Perawat / bidan / peneliti harus memahami


Membuat keputusan sendiri untuk berpartisipasi
Mendapat informasi lengkap
Menghentikan partisipasi tanpa sangsi
Mendapat privasi
Bebas dari bahaya / cidera
Bebas dari percakapan tentang sumber – sumber pribadi
Terhindar dari pelayanan orang yang tidak berkompeten
1. Hak memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar
professional
2. Hak dilayani secara sopan santun, ramah dari perawat /
bidan tanpa ada perbedaan
3. Hak memperoleh informasi tentang diagnosa penyakitnya,
prognosa dan pengobatannya keluarga /pasien
memahami resiko yang akan terjadi memberikan
persetujuan program tindakan yang akan dilakukannya
4. Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan
tentang asuhan keperawatan yang diberikan
5. Hak menolak observasi dari tenaga kesehatan yang tidak
terlibat langsung dalam askep
6. Hak mendapat privasi selama wawancara, pemeriksaan dan
pengobatan
7. Hak mendapat privasi untuk berkomunikasi dan menerima
kunjungan orang – orang yang disetujui
8. Hak menolak pengobatan
9. Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang
berkelanjutan
10.Hak menerima informasi dari petugas kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan
11. Hak kerahasiaan terhadap dokumen yang ada kecuali untuk
kepentingan hukum
Oleh Anis Safaroh
Merupakan kebutuhan pokok manusia

Untuk memulihkan kesehatannya

You might also like