You are on page 1of 12
REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NO : 002/PRT/KA/VIN/2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP} BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANGIJASA PEMERINTAH, Menimbang Mengingat bahwa untuk melaksanakant ketentuan Pasal | angka 6 “Pasal 10 ayat (2a)" Peraturan Presiden Nomar 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, perlu ditetapkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang Pedoman Pembentuken Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah di Kementerian/Lembaga, Pemerintah Non-Kementerian/Sekretariat_ Lembaga Tinggi Negara/ Komisi/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia/BHMN/BUMN/Provinsi/Kabupaten/Kota/BUMD, 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Repubiik Indonesia Nomor 4355) 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daeraf (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 6, Peraturan 6 Peraturan Pernerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota(Lembaran Negara ‘Tahun 2007 Namor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 473); 7. Peraturar, Pemerintan Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, ‘Tambahan Lembaran Negara 4741); 8 Peraturan Presiden Namor 108 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, 9. Keputusan Presiden Nomar 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Peleksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007; 10. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor PER.O1/KEP,LKPP/06/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijaken Pengadaan BaranglJasa Pemerintah; MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANGIJASA PEMERINTAH TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1, Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangiJasa_Pemerintah, selanjutnya disebut LKPP, adalah lembaga pemerintah non- departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, dan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah. 2. Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barangijasa yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik yang dilaksanakan secara swakelola ‘maupun oleh penyedia barang/jasa. 3. Pengguna Anggaran, selanjutnya disebut PA, adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian NegaraiLembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, atau pejabat yang disamakan pada institusi lain pengguna APBN/APBD, 4, Kuasa 10. "1 Kuasa Pengguna Anggaran, selanjutnya disebut KPA, adalah pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran Kementerian/ Lembaga atau ditetapkan oleh kepala daerah untuk menggunakan Anggaran kementerian/lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah, Pejabat Pembuat Komitmen, selanjutnya disebut PPK, adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna ‘Anggaran sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa Unit Layanan Pengadaan, selanjutnya disebut ULP, adalah unit organisasi pemerintah yang bersifat struktural maupun_ non- struktural yang bertugas untuk menangani pekerjaan pengadaan barang/jasa pemerintah secara terintegrasi dan terpadu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ULP Pusat adalah ULP yang bertugas menyelenggarakan seluruh pelayanan pengadaan barang/jasa yang dilakukan Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non-Kementerian/Sekretariat Lembaga Tinggi Negara/Komisi/Tentara Nasional _Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia/BHMN/BUMN dan mengkoordinasikan semua kegiatan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pada seluruh Satuan Administrasi Pangkalnya. Satuan Administrasi Pangkal, yang selanjutnya disebut Satminkal, adalah unit pelaksana kegiatan yang berada pada tingkat Eselon | atau yang setara ULP Provinsi adalah ULP yang bertugas menyelenggarakan seluruh pelayanan pengadaan barangijasa yang dilakukan oleh Pemerintah Provins/BUMD dan mengkoordinasikan semua kegiatan penyelenggaraan pengadaan barangijasa pada Dinas/ Badan/Kantor/Lembaga/Satuan Kerja di Pemerintah Provinsi atau unit kerja setingkat oi BUMD. ULP Kabupaten/Kota adalah ULP yang bertugas menyelenggarakan seluruh pelayanan pengadaan barangljasa yang dilakukan oleh Pemeriniah Kabupaten/Kota/BUMD dan mengkoordinasikan semua Kegiatan penyelenggaraan pengadaan barangijasa pada Dinas/Badan/Kantor/Lembaga/Satuan Kerja. di Pemerintah Kabupaten/Kota atau unit kerja setingkat di BUMD. Pejabat Fungsional Pengadaan ULP adalah Pegawai Negeri bersertifikat keahlian pengadaan barangijasa pemerintah yang ditugaskan untuk melaksanakan pengadaan _barang/jasa pemerintah oleh MenteriKepala Lembaga Pemerintah Non- Kementerian/Sekretaris Lembaga Tinggi Negara/Ketua Komisi! Panglima Tentara Nasional Indonesia/Kepala Kegolisian Negara Republik Indonesia/Pimpinan BHMNIDireksi BUMN/ Guberut/ Bupati/Walikota/ Direksi BUMD. 12, Kelompok 12. Kelompok Kerja Pengadaan selanjutnya disebut Pokja adalah Tim yang terdiri atas Pejabat Fungsional Pengadaan yang bertindak sebagai panitia pengadaan yang bertugas untuk metaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa di dalam ULP. 13. Sertifkat keahlian pengadaan barangljasa pemerintah adalah tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barangljasa pemerintah yang dikeluarkan oleh LKPP. Pasal 2 Peraturan .Kepala LKPP ini ditetapkan dengan maksud untuk memberikan pedoman bagi Kementerian/Lembaga Pemerintah Non- KementerianiSekretariat Lembaga Tinggi Negara/Komisi/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia/BHMN/ BUMN/Provinsi/Kabupaten/Kota/BUMD dalam pembentukan ULP Barang/Jasa Pemerintah. BABII PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP TUGAS UNIT LAYANAN PENGADAAN Pasal 3 (1) ULP Pusat dapat dibentuk di setiap Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian/Sekretariat Lembaga Tinggi Ne~ gara/Komisi/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Re- publik Indonesia/BHMN/BUMN. (2) ULP Provinsi/Kabupaten/Kota dapat dibentuk di setiap Provinsi Kabupaten/Kota/BUMD. Pasal 4 (1) Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian /Sekretariat Lembaga Tinggi Negara/Komisi/Tentara Nasional Indonesia Ke- polisian Negara Republik Indonesia/BHMN/BUMN/ Provinsi/ Kabupaten/Kota/BUMD dapat membentuk lebih dari 1 (satu) ULP, yang paling banyak sama dengan jumlah Eselon | teknis/ Ang- katan/Satminkal. (2) Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian/Provinsi/ KabupateniKota yang mempunyai Kantor Wilayah/Unit Pelaksana Teknis/Unit Pelaksana Teknis Daerah berlokasi jauh dari Kantor pusat dapat membentuk ULP Kantor Wilayah/Unit Pelaksana_ Teknis/Unit Pelaksana_ Teknis Daerah, Pasal 5 Pasal 5 (1) ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) betkedudukan di kantor pusat Kementerlan/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian/Sekretariat_Lembaga Tinggi Negara/Komisi/ Tentara_ Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia/BHMN/BUMN/ Provinsi/Kabupaten/Kota/BUMD. (2) ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) berkedudukan di Kantor Wilayah/Unit Pelaksana Teknis/Unit Pelaksana Teknis Daerah . Pasal6 ULP dibentuk dengan tujuan’ @ membuat proses pengadaan barangijasa pemerintsh menjadi lebih terpadu, efektif, dan efisien; b, meningkatkan efektifitas tugas dan fungsi_ Eselon | Teknis/SatminkalSatuan Kerja Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi; «. menjamin persamaan kesempatan, akses, dan hak bagi penyedia barang/jasa agar tercipta persaingan usaha yang sehat; dan d. menjamin proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilakukan oleh aparatur yang profesional Pasal 7 (1) Ruang lingkup pelaksanaan tugas ULP meliputi penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilaksanakan oleh penyedia melalui proses pelelanganiseleksi (2) Pengadaan barangljasa di luar ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh pejabatipanitia pengadaan barang/jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku. BABII ORGANISASI Bagian Pertama Tugas Pasal 8 ULP mempunyai tugas utama sebagai berikut | melaksanaan pengadaan barang/jasa yang dilakukan melalui pelelangan'seleksi sampai dengan ditandatanganinya kontrak oleh PAIKPAIPPK; b. _membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada PAIKPAIPPK danlatau laporan mengenai pelaksanaan tugas ULP kepada pejabat yang mengangkatnya; cc. melaksanakan

You might also like