You are on page 1of 2

Kepada Yth:

Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Pekanbaru


Di
Tempat
 
Dengan hormat
 
Bersama ini, saya Darmi Binti Miran, agama Islam, umur 33 tahun, pekerjaan Ibu Rumah
Tangga, beralamat di Jl. Paus Gg. Cumi-cumi No 46 Pekanbaru, Riau, selanjutnya akan disebut
sebagai PENGGUGAT

Dengan ini penggugat hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap

Putra Bin Bahrun, agama Islam, umur 35 tahun, pekerjaan swasta, berlamat di Jl. Mukti Timur
No 13 Aceh Timur, yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT
Adapun yang menjadi dasar-dasar dan alas an diajukannya gugatan perceraian adalah sebagai
berikut:
1. Pada 15 April 1999, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan dan
tercatat di Kantor Urusan Agama Aceh Timur dengan Akta Perkawinan dengan nomor
2035 tertanggal 13 April 1999
2. Selama melangsungkan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 orang
anak yaitu: Nugroho Mukti, laki-laki, lahir di Aceh Timur, tanggal 16 Maret 2000 dengan
Akta Kelahiran No 503 tertanggal 18 Maret 2000
3. Sejak awal perkawinan berlangsung, Tergugat telah memiliki kebiasaan dan sifat yang
baru diketahui oleh Penggugat saat perkawinan berlangsung yaitu mabuk, kasar, judi dan
sering memukul serta selalu pulang larut tanpa alasan yang jelas
4. Meski Tergugat bekerja, namun sebagian besar penghasilannya dipergunakan tidak untuk
kepentingan dan nafkah anak dan istrinya
5. Apabila Penggugat memberikan nasehat, Tergugat bukannya tersadar serta mengubah
kebiasaan buruknya namun melakukan pemukulan terhadap Penggugat di depan anak
Penggugat/Tergugat yang masih kecil
6. Tergugat sering melalaikan kewajibannya serta tidak memberikan contoh yang baik
kepada anak penggunga / tergugat
7. Tergugat juga tidak pernah mendengarkan dan membicarakan masalah ini secara baik
dengan Penggugat yang akhirnya mendorong Penggugat untuk membicarakan masalah
ini dengan keluarga Tergugat untuk penyelesaian terbaik dan pihak keluarga Tergugat
selalu menasehati yang nampaknya tidak pernah berhasil dan Tergugat tetap tidak mau
berubah
8. Sikap dari Tergugat tersebut yang menjadikan Penggugat tidak ingin lagi untuk
melanjutkan perkawinan dengan Tergugat
9. Lembaga perkawinan yang sebenarnya adalah tempat bagi Penggugat dan Tergugat
saling menghargai, menyayangi, dan saling membantu serta mendidik satu sama lain
tidak lagi didapatkan oleh Penggugat. Rumah tangga yang dibina selama ini juga tidak
akan menanamkan budi pekerti yang baik bagi anak-anak Penggugat/Tergugat.
Berdasarkan uraian diatas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara
ini untuk memutuskan
1. Menerima gugatan penggugat
2. Mengabulkan gugatan penggugat untuk keseluruhan
3. Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana
dalam Akta Perkawinan No 2035 yang tercatat di Kantor Urusan Agama Aceh Timur
4. Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak berada dalam kekuasaan penggugat
5. Menghukum Tergugat untuk memberikan uang iddah, nafkah anak sebesar Rp.
3.000.000,00 / bulan
6. Membebankan seluruh biaya perkara kepada Tergugat.
Apabila Majelis Hakim berkehendak lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya
 
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih
 
Pekanbaru, 21 April 2008
Hormat Penggugat

Darmi

You might also like