You are on page 1of 6

GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa
bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa
bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu
besar untuk dapat ditahan.

Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan
tidak menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat
mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas
gempa bumi besar tersebut.

Perkataan bumi yang padat dan tenang sebenarnya salah, didalam bumi
ada beberapa lempengan dunia yang terus bergerak saling menyeimbangkan
satu sama lain. Dalam proses penyeimbangan ini menyebabkan terjadinya
pergesekan yang mengakibatkan gempa tektonik. Sedangkah akibat adanya
aktifitas tektonik ini akan dapat memicu gunung api aktif bereaksi untuk
menyeimbangkan juga yang nantinya akan menyebabkan gempa vulkanik.

PENGERTIAN GEMPA VULKANIK

Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api.
Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat
tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan
getaran tanah.

Ada dua katagori gempa yang terjadi pada gunung api:

 Gempa vulkanik tektonik

Gempa vulkanik tektonik terjadi akibat perubahan tekanan pada


batuan padat yang oleh injeksi atau tarikan magma (Chouet, 1993). Gempa
jenis ini dapat menimbulkan tanah longsor dan retakan tanah yang luas.
Gempa ini dapat terjadi karena batuan bergerak untuk mengisi ruang-
ruang dimana magma sudah kosong. Gempa vulkano tektonik bukan
merupakan gejala gunung api akan meletus tapi dapat terjadi sewaktu-
waktu.

 Gempa periode panjang

Gempa periode panjang ditimbulkan oleh injeksi magma ke dalam


batuan di sekitarnya, sehingga timbul tekanan terhadap batuan yang pada
akhirnya timbul gempa . Keaktifan gempa tipe ini menandakan bahwa
gunung api akan meletus.

1) Proses Terjadinya Gempa Vulkanik

Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya proses dinamik dari


magma dan cairan yang bersifat hidrotermal (peka terhadap panas),
sehingga dapat dipakai sebagai tanda-tanda awal peningkatan keaktifan
gunung api. Proses fluida (cairan) dinamis yang terjadi karena adanya
gradien suhu dan tekanan magma dapat menimbulkan gelombang gempa
yang berasal dari proses resonansi retakan yang terisi cairan magma.
Frekuensi gempa vulkanik yang dominan berkisar antara 1 sampai 5
Hz, selain frekuensi rendah lainnya.

Tipe Gempa Keterangan


Frekuensi Tinggi Frekuensi dominant berkisar antara 5-15 Hz.
Disebabkan oleh sesar atau mendatar
Frekuensi Frekuensi dominant antara 1-5 Hz. Peneyebab karena
Rendah proses tekanan cairan (fluida)
Multifase Mengandung frekuensi rendah dan tinggi yang
merupakan proses kombinasi
Ledakan Disebabkan oleh letusan yang sifatnya explosive.
Sinyal mengandung gelombang udara juga
gelombang tanah.
Tremor Tremor adalah sinyal yang kontinyu dengan durasi
menit sampai beberapa hari. Frekuensi dominant 1-5
Hz
Periode Sangat Periodenya dari 3 sampai 20 detik yang disertai
Panjang dengan letusan gas belerang
Dangkal Proses bukan vulkanik yang dapat menimbulkan
gelombang gempa. Contoh, gerakan salju,.

Tipe Gempa Vulkanik (Warseno dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Sub Bidang Pengamatan
Gunung
Api dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2005)

2) Karakteristik Gempa Vulkanik

Gempa vulkanik biasanya terjadi di daerah sekitar gunung api


dan magnitudenya pada umumnya kecil rata rata kurang dari 5 Skala
Richter. Gempa vulkanik dengan magnitude 5-6 sangat jarang terjadi.
Kedalaman gempa vulkanik berkisar antara 0-40 km.

3) Alat Rekam Gempa Vulkanik

Alat untuk merekam tinggi-rendahnya getaran gempa namanya


seismograf. Para ahli menggunakan seismograf untuk mencatat signal dari
gempa- gempa yang disebut dengan tremor (getaran frekuensi tinggi )
(Chouet, 1993).

Gambar 1. seismograf
GEMPA VULKANIK DAN GUNUNG API

1) Hubungan Gempa Vulkanik dan Gunang Api

Sebelum terjadi letusan gunung api, kegiatan magma meningkat. Dengan


peningkatan magma menyebabkan tekanan terhadap batuan di sekitar
kantong magma yang menimbulkan getaran seismik. Dengan demikian
bila gempa vulkanik meningkat dapat ditandai bahwa gunung api akan
meletus,walaupun hubungan ini tidak selalu terjadi.

2) Beberapa Letusan Gunung Api yang Disertai Getaran Gempa

Beberapa gunung api yang meletus biasanya diikuti dengan getaran


gempa, baik sebelum maupun sesaat terjadi letusan gunung api, misalnya:
Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur. Di luar
Indonesia juga terjadi gempa sewaktu letusan ,misalnya, Gunung St. Helen di
Amerika.

DAMPAK GEMPA VULKANIK

Tipe gempa vulkanik adalah tipe gempa yang sering membahayakan jiwa
dan raga manusia, juga kerugian harta benda. Ada dua dampak gempa
vulkanik yang berbahaya, yaitu dampak primer dan dampak skunder.
Berikut adalah penjelasan dan contoh dari dampak gempa vulkanik:
a. Dampak Primer
Dampak primer yaitu getaran gempa itu sendiri yang sampai ke
permukaan bumi dan kalau getarannya cukup besar dapat merusak
bangunan dan infra struktur lainnya seperti jalan dan jembatan, rel kereta
api, bendungan dan lain lain, sehingga menimbulkan korban jiwa dan
kerugian harta benda.

b. Dampak Sekunder
Dampak sekunder yaitu terjadi tsunami, tanah yang menjadi cairan
kental (liquefaction), kebakaran, penyakit dan sebagainya.
USAHA PENANGGULANGAN
Menurut Bidang Pengamatan Gunung Api dan Penyelidikan Gunung Api Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Nasional)

Usaha yang harus kita lakukan, dalam penanggulangan bencana gempa


Vulkanik dan disusul letusan gunung api dibagi tiga bahagian yaitu
persiapan sebelum terjadi letusan, saat terjadi gempa dan sesudah gempa/letusan.
Adapun perincian menurut, Warseno dari Pos Pengamatan Gunung Merapi
Sub Bidang Pengamatan Gunung Api dan Penyelidikan Gunung Api
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

 Warga diberi sosialisasi seputar pengamanan ketika terjadi


gempa disekitar Gunung.
 Secara visual cuacanya umum cerah dan hujan terjadi dengan intensitas
ringan sampai sedang, meski gunung sering tertutup kabut, masyarakat
dievakuasikan jauh dari pusat gunung atau pusat gempa.
 Mengantisipasi terjadinya letusan Gunung, Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi membuat peta kawasan rawan bencana
gunung. Tujuannya untuk menentukan daerah yang kemungkinan tidak
terkena bencana letusan sebagai lokasi tempat melakukan pengungsian.

Menurut Kepala Unit Pengamatan Gunung Api Gunung Talang (Nasional)

Gunung Talang di Kab. Solok, salah satu gunung api di Sumbar juga
terpicu aktivitasnya oleh guncangan gempa tektonik yang terjadi pada Rabu
sore (12/9), dan hingga kini hampir 1.000 kali gempa, di antaranya sekitar 400
gempa vulkanik berasal dari gunung api itu.

Adapun perincian menurut, (Darlifa Marjusi Kepala Unit Pengamatan


Gunung Api Gunung Talang)
 Mengirimkan Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi Bandung sebanyak lima orang kemudian diturunkan di
kawasan gunung Talang untuk memantau lebih intensif gunung api
setinggi setinggi 2.597 mdpl itu.
 Tim tersebut juga memasang tiga unit alat pantau gempa di lereng
gunung guna memperoleh informasi akurat tentang kondisi gunung
api di Sumbar kepada masyarakat sekitar.
 Memberian pelatihan seperti simulasi Gempa / tsunami dan
penyuluhan kepada masyarakat terutama yang bermukim di daerah
rawan bencana.

 Ujicoba sirine peringatan dini yang dipusatkan pada gedung


Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana. Sirine tersebut
terhubung pada tujuh kabupaten/kota disekitar wilayah Sumbar.

CONTOH GAMBAR GEMPA VULKANIK

You might also like