You are on page 1of 13

OLEH :

Monica Yusnita

X-3
A. Tentang Shaum/Puasa

Shaum atau puasa menurut bahasa adalah al-imsaak atau menahan


diri. Muhammad Ali Ash-shabuni dalam tafsirnya mengatakan, bahwa
shaum menurutadalah al-imsaak ‘anis syai’l yang memiliki arti
menahan diri dari sesuatu dan meninggalkannya. Ada yang
mengatakan bahwa shaum menurut bahasa juga disebut al-imsaakul
muthlaq yang berarti menahan diri secara mutlak ari segala sesuatu.
Sehingga ada yang mengatakan bahwa bahwa orang yang menahan
diri dari bicara (berdiam diri) juga bisa disebut orang yang berpuasa
atau shaaiman. Menurut Fuqaha kalimat shaum pada surat Maryam
ayat 26 memiliki makna menahan diri untuk berbicara.

shaum atau puasa dilaksanakan pada siang hari, mengapa?


Syekh Ali Ahmad al-Jarjawy dalam kitabnya mengatakan, bahwa amal
yang paling utama disisi Allah adalah yang paling berat disisi hamba-
hamba-Nya. Itulah sebabnya mengapa Allah SWT mewajibkan kita
untuk melaksanakan ibadah shaum disiang hari, karena disiang hari
adalah waktu dimana manusia melakukan banyak aktivitas , hal inilah
yang menyebabkan shaum terasa lebuh berat saat dilakukan disiang
hari sehingga akan menghasilkan pahala yang lebih banyak. Saat
malam hari adalah waktu kita untuk beristirahat, jika kita melakukan
shaum pada malam hari tidak akan da unsure masyaqqah (berat) ,
padahal unsur masyaqqah itulah yang membuat hamba mendapat
pahal yang lebih besar dan maghrifah.

Yang Perlu diperhatikan ketika Shaum

1. Rukun shaum
dari pengertian diatas kita dapat mengetahui bahwa rukun puasa
terdiri dari:

Yang pertama adalah, niat dimalam hari atau sebelum fajar.

Niat rukun yang pasti ada disetiap ibadah, baik yang wajib maupun
yang sunnah. Adapun wakru dan tempat niat adalh pada saat akan
melakukan ibadah-ibadah tersebut.

Para Ulama sepakat bahawa jika melakukan ibadah tanpa diiringi


dengan niat karena Allah SWT maka ibadah itu tidak akan sah and tidak
akan mendapatkan pahala.

Berkenaan dengan niat salam shaum wajib, pelaksanaannya


dilakukan pada waktu malam hari atau sebelum wajib. Sedangkan niat
salam shaum sunnah pelaksanaannya bisa juga dilakukan setelah subuh.

Kedua, menahan diri dari degala sesuatu yang membatalkan shaum,


diantaranya makan, minum dan bersetubuh.

2. Sunnah sunnah dalam shaum

a. Makan Sahur

Ketika seseorang hendak melaksanaan shaum, dianjurkan untuk


makan sahur, karena dengan makan sahur kekutan fisiknya akan
terbantu selama menjalankan shaum. Akan lebih utama jika makan
sahur silakukan pada akhir waktu, agar dapay mengurangi rasa lapar
dan haus.

b. Menyegerakan berbuka (ifthar)

Menyegerakan berbuka temasuk sunnah shaum, hal itu dilakukan


jika matagari benar-benar tenggelam. Rasulullah SAW mencotohkan
, ketika berbuka beliau memakan buha kurma segar (ruthab) , jika
beliau mendapatkannya, jika tidak beliau mendapatkannya, maka
beliau hanya minum air putih saja sebelum melaksanakan sholat
maghrib.
c. Tidak terlalu banyak makan

Menurut tuntunan isalm , sebaik-baiknya makanan adalah yang


dapat membantu seseoran dalam beribadah, bukan sebaliknya.
Sekarang banyak orang yang melaksankan shaum, tenggelam
dengan aktivitas didapur untuk membuat makanan yang berbagai
makanan yang seringkali mengakibatkan orang-orang jadi
meninggalkan ibadah .

d. Memperbanyak amal kebaikan

Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepadsa umatnya, selama


menjalankan ibadah shaum hendaknya kita memperbanyak amal
kebaikan, seperti melaksanakan sholat wajib secara berjamaah,
mebaca Alquran , memmperbanyak sholat sunnahdan amal
kebaikan lainnya.

e. Menahan diri dari hawa nafsu

Jika dicaci maki oleh orang lain, hendaknya orang yang sedang
berpuasa mengataka, “ Saya sedang berpuasa” dan jangan memaki
balik orang yang maki kita tadi. Membalas ejekan orang saama saja
seperti membalas kejahatan orang yang berbuat jahat jepada kita.
Semua itu harus dihadapi dengan sabar sehingga kita mendapatkan
pahala dan terhindar dari dosa. Sesuai dengan nilai terkandung
dalam puasa itu sendiri , yaitu kesabaran.

f. Membaca doa saat berbuka puasa

Imam Abu Daud meriwatkan hadist dari Ibnu ra bahwa, ketika nabi
Muhammad berbuka puasa mengucapkan:
“Telah hilang dahaga, urat-uratnya manjadi basah dan pahala
pun pasti, insya Allah.”

Dan dalam hadist lain, beliau juga mengatakan :

“ Ya Allah! Karena-Mu aku berpuasa dan atas rizki yang


Engkau berikanlah aka berbuka puasa.”

3. Hal-hal yang membatalkan shaum

a. Makan dan minum dengan sengaja, namun jika makan


atau minum karena lupa atau dipaksa berbuka, maka
saumnya tidak batal.

b. Melakukan jima’ ( bersenggama) di siang hari

c. Memasukkan makanan ke dalam perut, termasuk obat-


obatan, pil yang ditelan lewat tenggorokan atau diinfus.

d. Mengeluarkan air mani

e. Keluarnya darah haid dan nifas

f. Muntah dengan sengaja, namun bila seseorang muntah


dengan tidak sengaja maka shaumnya tidak batal.

g. Murtad dari Islam

h. Berniat berbuka, sekalipun tidak makan atau minum.

4. Etika Shaum

Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali membagi shaum dari segi


etika dalam tiga katagori:

• Shaum umum, yaitu shaumnya hamba-hamba Allah SWT yang


hanya dapat meninggalkan makan, minum dan berhubungan badan
saja.

• Shaum Khusus, yaitu shaumnya hamba-hamba Allah SWT yang


bukan hanya dapat meninggalkan makan, minum dan berhubungan
badan saja. Shaum dengan menahan perut dan farji, menahan
pendengaran dari perkataan yang diharamkan, menahan anggota
tubuh yang lainnya dengan yang diharamkan.

Syekh Ali Ahmad Al-Jarjawy mengatakan shaum khusus dapat


dicapai dengan sempurna melalui enam perkara, yaitu :

1. Menundukkan pandangan dari hal-hal yang dapat melalaikan


diri dari mengingat Allah SWT dan melupakan akhirat.

2. Memelihara pendengaran dari hal-hal yang makruh, apalagi


yang diharamkan.

3. Memelihara lidah dari pembicaraan yang hotor dan ucapan-


ucapan dusta.

4. Menahan seluruh anggota tubuh dari segala yang diharamkan


dan dimakruhkan , serta menghindari hal-hal yang syubhat.

5. Tidak terlalu banyak makan sewaktu berbuka.

6. Ketika berbuka hendaknya hati seseorang berada di antara


harapan, khawatir atau takut, karena sesungguhnya ia tidak
mengetahui apakah shaum yang dilakukan diterima di sisi
Allah SWT atau tidak.

Sedangkan menurut Abu Thalib Al Maliky, yang dimaksud dengan


shaum khusus adalah memelihara enam anggota badan, yaitu :

1. Memelihara pandangan dari perkara-perkara yang dilarang.

2. Memelihara pendengaran dari yang diharamkan, dosa,


atau dududk bersama ahli kebathilan.

3. Memelihara lidah dari perkataan-perkataan yang tidak


berguna.

4. Memelihara hati dari pikiran atau angan-angan yang tidak


berguna.
5. Mencegah tangan untuk tidak terjerumus kedalam usaha
haram atau perbuatan keji.

6. Menahan kaki dari usaha-usaha yang tidak pernah


diperintahkan dan dicontohkan.

Hikmah Shaum

Adapun hikmah atu faedah dari ibadah shaum dapat ditinjau dari
beberapa aspek.

1. Aspek Ruhiyyah

a. Shaum dapat meningkatkan ketakwaan.

b. Shaum dapat mengendalikan hawa nafsu.

c. Shaum dapat melahirkan perasaan takut dan malu kepada Allah


SWT.

d. Shaum dapatmelahirkan sikap disiplin waktu.

2. Aspek Kesehatan

Para ahli kesehatan atau dokter mengatakan bahwa manusia


tidak boleh makan berlebihan, sebab hal itu dapat menimbulkan
penyakit yang sukar disembuhkan. Sikap menahan diri untuk tidak
makan dan minum secara berlebihan telah diperintahkan oleh
Allah SWT dan Rasul-Nya. Dengan ibadah shaum secara tidak
langsung memberikan kesempatan istirahat kepada perutnya.

3. Aspek Sosial

Dengan ibadah shaum seseorang bisa merasakan bagaimana


lapar dan dahaga yang selalu dirasakan oleh orang miskin. Dengan
demikian akan timbul dalam hati sanubarinya, perasaan kasih
saying terhadap orang miskin untuk dapat menghilangkan rasa
lapar dan dahaganya dengan memberikan bantuan dari sebagaian
harta yang dimilikinya.

Fadhilah Shaum

Mengenai keutamaan (fadhilah) shaum ini, Rasulullah saw telah


menyatakan antara lain:

1. Shaum adalah ibadah yang pahalanya tidak terhingga.

2. Orang yang melakukan shaum akan memperoleh dua kebahagian


( kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan berjumpa
Tuhannya).

3. Shaum adalah ibadah yang tak ada tandingannnya.

4. Shaum dapat memberikan syafaat kepada orang yang


melaksanakannya.

5. Shaum merupakan benteng dari api neraka.

6. Do’a orang yang shaum tidak tertolak.

7. Orang shaum memiliki pintu khusus di surge

Macam-macam Shaum

1. Shaum wajib
Adalah shaum yang bila dilaksanakan pelakunya akan mendapatkan
pahala yang besar di sisi Allah SWR, dan sebaliknya jika
ditinggalkan akan mendapat siksa yang berat.

Terkait denan sahum wajib Doktor Wahbah Az-zuhaili megatakan


bahwa shaum wajib dilaksanakan karena 4 hal, yaitu:

a. Nadzar, nadzar secara bahasa adalah aujuba yang berarti


meajibkan. Maka ketika seseorang bernadazar untuk shaum
berarti ia telah mewajibkan shaum tersebutnya atas dirinya.

b. Kafarat, Kafarat secara bahasa artinya mengganti,


menutupi, membayar dan memperbaiki. Kafarat ini harus
dilaksanakan oleh seseorang setelah ia melalkukan
kemaksiatan yang mengharuskan kepadanya mambayar
kafarat.

c. Ramadhan, ketika bulan Ramadha tiba, maka setiap umat


muslim yang sudah baligh diwajibkan untuk melaksanakan
shau,.

d. Qadla, qadla menurut bahasa berarti memenuhi, melunasi


atau melaksankan. Terkait dengan shaum, qadla mengandung
pengertian mambayar atau mengganti kekeurangan hari
dalam shaum wajib di bulan Ramadhan jika ada halangan atau
udzur.

2. Shaum Sunnah

Shaum sunnah adalah shaum yang manakala dilaksanakan


mendapat pahala, dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat
dosa. Namun demikian, secara umum ibasah shaum sunnah sangat
dianjurkan oles Rasulullah, termasuk didalamnya /shaum sunnah
yang dimaksudkan sebagai penyempurnaan terhadap kekurangan
kekurangan yang terdapat dalam pelaksanaan ibadah shaum wajib.
Macam-macam shaum sunnah dan
keutamaanya

Menurut Ibnu Qayyim Al-jauzziyah, shaum terbagi menjadi beberapa


bagian, yaitu:

1. Shaum sunnah yang muakkadah

Yang dimaksud dengan shaum sunnah muakkadh adalh shaum


yang diriwayatkan pelaksanaanya dari Nabi Muhammad SAW,
dan beliau melaksankannya secara tekun dan hampir tidak
pernah meninggalkannya, yang termasuk shaum ini antara lain:

a. Shaum ibadah Senin- Kamis

Rasulullah suka melaksanakan ibadah shaum pada kedua hari


tersebut. Alasannya adalah bahwa setiap hari Senin dan
Kamis seluruh amalan anak Adam akan dilaporkan )diangkat),
beliau berharap ketika amalannya diangkat kehadapan Allah
SWT beliau dalam keadaan shaum.

b. Shaum enam hari pada bulan Syawwal

Shaum enam hari pada bulan Stawwal merupakan sunnah


yang tidak pernah dilewtkan oleh Rasulullah. Terkait dengan
tata cara pelaksanaannya, todak harus silaksanakan secara
berturut-turut. Namun boleh dilaksanakan secara berurut,
menurut kelapangan hati kita, asalkan enam hari tersebut
masih dalam bulan Syawwal. Keutamaan dari ibadah ini
adalah jika kita melaksanakan shaum enam hari ini, maka
demikian itu sama dengan shaum satu tahun penuh.

c. Shaum hari Arfah

Shaum hari Arafah adalah shaum yang dianjurkan bagi kaum


muslimin yang tidak sedang melakukan wukuf di Arafah yang
jatuh pada tanggal Sembilan Dzukhijjah. Shaum hari Arafah
memiliki keutamaan shaum Arafah akan menghapus dosa dua
tahun, tahun yang lalu dan tahaun yang akan datang.

d. Shaum harI Asyura

Shaum hari Asyura aalah shaum yang dilaksanakan pada


tanggal 10 bulan Muharram. Shaum Asyura merupakan
sarana untuk mendekati diri kapada Allah SWT.

e. Shaum Daud

Shaum Daun adalah shaum shaum yang dilakuakan secara


bergatian( sehari shaum, sehari tidak).

2. Shaum Mustahabbah

Yang dimaksud dengan shaum mustahabbah adalah shaum yang


diriwayatkan dalam bebarapa hadist keutamaanya, namun tidak
ada riwayat yang mengatakan bahwa nabi Muhammad
menekuninya.

a. Shaum tiga hari pada setiap bulan

b. Sgaum setiap hari sabtu dan Ahad

c. Shaum sya’ban

Shaum Haram dan Makruh


Shaum sunnah yang diharamkan

1. Shamu Pada hari Tasyrik ( 11,12, dan 13 Dzulhijjah)

Shaum pada hari-hari tersebut dilarang, karena hari-hari tersebut


adalah hari-hari dimana umat islam untuk menikmati makanan,
minuman dan bersenang-senang.

2. Shaum pada hari raya

Para Ulama sepakat atas haramnya melakukan shaum baik sunnah


mauou wajib, alasannya adalah sama hal dengan larangan shaum
pada hari tasyriq karena hari-hari ini adalah hari-hari dimana umat
islam untuk menikmati makanan, minuman dan bersenang-senang.

3. Shaum pada saat haid dan nifas

Larangan shaum ini berdasarkan kesepakatan para ulama mengenai


batalnya shaum dalam keadaan haid atau nifas.

4. Shaum Wishal

Ehaum wishal adalah shaum yang dilaksanakan selama dua hari


berturut-turut tanpa berbuka terlebih dahulu.

5. Shaum sunnah seorang istri tanpa izin suami pada saat sang
suami berada di sisinya

Shaum sunnah apapun tidak boleh dilakukan seorang istri, pada


saat suaminya ada di sisinya, kecuali dangan izin suami.

6. Shaum sepanjang tahun ( shaum Dahr)

Shaum dahr, shaum yang dilakukan selama setahun berturut-turut,


naman nabi Muhammad tidak membenarkan adanya shaum ini.

Shaum sunnah yang dimakruhkan

1. Shaum pada akhir bulan sya’ban


2. Shaum hari sabtu secara khusus

3. Shaum pada hari jum’at secera khusus

4. Shaum arafah bagi orang yang sedang melakukan wukuf

You might also like