EL tae
besteeae rca a
oso ek cea Remaster
Indonesia sebagal salah satu negara demokratis memiih pemimpinnys secara
langsung, bak itu preside, gubernur bupat taupun waliota, senuanya dpih
lange oleh ala. Karena ku pada wakta pemiihan, para elon prin in
‘sbuk kampanyedisan-sini untuk meyainkan rakyat agar memilibny, Namun
sayangnya, banyak can pemimpin inl yang lua akan jnjina seta trp
ada akhirnyarakyatlah yang kecewa. Olch Karena itu, berhat-hatilah dalam
‘memilhpemimpin, Jngan tertpu dengan janjaninya karena Indonesia butuh
pemimpin yang == pandal=sbekara = bukan cua
panda beara,
&
mohen tidak dibacs sat Khatib sedang khutbah
BU LE TIN BUTIRSuletin som Rohis SMAN 3 Tangsel
Srmarvsowunneuica Edisi 3 / Syawal 1431 H
Bicara dan Bekerja Itu Beda
“Orang mukmin it sedi icoranya don banyak bekerio, don orang
‘munaf tu banyak berbicara dan seit bekejo”
{man Al Auza'rahimahullah)
cara dan bekera merupakan cara memperuangkan eksctns! kta,
Keduarya harus diakukan seeara seimbang, bahkan lebih balk jka sedi
bicara, banyak bekera. Akan tetapi, kita sering lupa, Kita lebih sering
betbicar, beroras, tanpa climbang! dengan betera, Hal itu sangat
berbahaye, Karena banyak berbleara dan sett bekerla merupakan cli-c
orang munafk Dan sampai kapan pun, berbicara dan bekerj itu beda.
Kadang memang lebih mudah berbicaradaripadabekeria, in dapat kta
hat dalam kehidupan sehari-har, Coba kita bertanya kepada sezeorang,
“apakah anda berbuat bak kepada orang lan”, maka past javabannya “ya”
‘Sebagian besar orang juga past! akan menjawab dengan javaban yang sama,
‘tetapi mengapa di dunia in sangat banyak orang yang teraniaya atau pun di
‘indas oleh manusia lin dan sangat sedikt eka manusia yang rela menolong
‘anpa parnih. Ini menunjuan Jawaban sebaelan besar orang tidak relevan
dengan perbuatannya, bicaranya tidak sama_dengan _bekerjanva.
Inlah yang menyebabkan kta harus meniaga dah kta. Ingat, sean
comongan kita harus dpertanggung javabkan, Jngan banyak memberikan
Jnjbani kepada oran ain, sementarabelum tentukta mampu mewuyudkan
ianjang i
‘mahan tidak elites saat Khatib edang khutbah