Professional Documents
Culture Documents
1
Lihat DR Anwar Haryono, Media Dakwah, Dzulkaedah 1411H/ Juni
1991; Tawashi bilhaqqi Tawashi bissabri).
Pencerahan Jiwa
Kata-kata ridha merupakan maqam (tingkatan)
terakhir dalam maqam (tingkatan) rohani kehidupan
tasauf (pembersihan diri).
Maqam ini hanya bisa dicapai setelah melalui
maqam-maqam di bawahnya, seperti taubat, wara,
zuhud, shabr, fakir, zikir dan tawakkal.
2
Proses ini telah dialami oleh Bapak DR.Mohamad Natsir melalui
kawah candradimuka intelektual, yang Beliau lalui dalam proses
belajar yang panjang dengan guru-guru Beliau.Mulai dari yang
memiliki pandangan hidup dan pemikiran yang keras seperti
A.Hasan Bandung dari Persis. Sampai kepada tokoh-tokoh yang
moderat bahkan dianggap sangat menerapkan sosialisme Islam
dalam Syarikat Islam, seperti HOS Cokroaminoto atau Haji Agus
Salim.
Di samping itu, proses pencerahan dan sikap politik, dibentuk juga
oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman hidup. Dengan
mengenal perjalanan sejarah kejuangan ini, maka dapat dipahami
jalan pikiran dan gerak perjuangan Bapak DR.Mohamad Natsir,
sebagai politisi aktif yang hidup dalam masyarakat, tetapi juga
sebagai the political thinkers atau the political idea philospher.
Karenanya, setiap program kerja yang di-sampaikan kerapkali
memakai pendekatan filosofis yang mencakup banyak makna,
berwawasan luas dan menjangkau masa yang panjang.
6
" Penghidupan beredar menurut irama yang sudah tentu. Dan tahun
ketahun edaran ekonomi tetap, tidak berubah-ubah. Memang ada yang
mengganggu ketetapan itu. Misalnya musim kemarau, musim penyakit
dan bahaya perang, yang memusnahkan beberapa jiwa. Tetapi
selainnya menunggu, segala marabahaya itu menetapkan kembali
keadaan yang lama. Jiwa yang bertambah dari tahun ke tahun
disapunya kembali. Oleh karena itu neraca penghidupan masyarakat
serupa lagi dengan keadaan semula sebelum bertambah umatnya.
Sebab itu pula segala marabahaya itu dirasai orang sebagai satu
fatum, “takdir" yang tak dapat dihindarkan.
Kepercayaan akan takdir seperti itu memperkuat perasaan
menyerahkan nasib yang sudah tertentu, menimbulkan keyakinan
bahwa yang ada itu, tidak dapat diubah-ubah. Demikianlah
keadaannya penghidupan jiwa di dusun. Alam dan tempat, menjadi
alat pengasuh perasaan kuno, perasaan menyerah dan perasaan
sabar." Begitu, antara lain dalam bukunya "Beberapa Fasal
Ekonomi
7
Apalagi tatkala sejarah mencantumkan catatan-nya dengan
peristiwa Petisi 50, dimana banyak pemimpin umat yang dikenal
dalam Dewan Dakwah ikut menandatanganinya. Sebenarnya, pihak
militer juga banyak yang ikut dalam Petisi 50 tersebut.
Akan tetapi kebencian lebih banyak ditimpakan kepada pemimpin-
pemimpin Islam, umumnya dari bekas partai Masyumi.
9
Pidato tersebut dibacakan oleh: Bapak H. Buchari Tamam Sekjend
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat, dan isinya sangat
relevan dalam menghadapi kesiapan generasi muda untuk menatap
masa depan yang penuh tantangan dan persaingan di Era
Globalisasi, selengkapnya pidato dari Bapak Bapak Mohamad
Natsir tersebut penulis salinkan sebagai tertsebut berikut.
Memang begitulah.
Buah labek tangkainyo lamah, gambaran dari
kekayaan alam Pasaman.
Sedangkan di jambo ta' sampai jari, usaha dan
upaya untuk meraih kekayaan itu, bukan tidak ada tapi
kesanggupan dan alatnya belum mencukupi.
Upaya ini sebenarnya sudah terjawab.
13
Ini terbukti bahwa sejak tahun 1968 itu atas rekomendasi Dewan
Dakwah di bantu juga Islamic Centre seperti Islamic Centre Masjid
Taqwa Muhammadiyah Padang. Bantuan para muhsinin tersebut
diwujudkan dalam penyempurnaan pembangunan Masjid tersebut
yang beberapa tahun sebelumnya mendapat musibah runtuh
kubahnya. Sejak tahun 1986 itu Bapak DR. Mohamad Natsir selaku
Ketua Dewan Dakwah membentuk seksi (bagian) yang khusus
menangani proyek fisik rumah ibadah ini. Masjid Kampus yang
dibangun tahun 1986-1997 antara lain adalah Masjid Kampus
Sulaiman Hasawy di kampus Aqabah Tarok Bukittinggi Sumatera
Barat.
14
Karena itu bila terjadi umat Islam di pedesaan bahkan di kota-kota
dan juga daerah-daerah sulit yang baru di buka (daerah
transmigrasi, daerah-daerah terpencil dan terisolir yang disebut
sebagai medan dakwah) mengeluhkan tidak adanya rumah ibadah
maka dengan sendirinya Dewan Dakwah berusaha mencari
bantuan. Mengokohkan ibadah umat melalui pembangunan sarana-
sarana ibadah menjadi satu pekerjaan yang tidak bisa diabaikan.
Perhatikan pembangunan
Masyarakat di Mentawai