You are on page 1of 18

MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH

MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH


DI DALAM ADAT BASANDI SYARAK,
SYARAK BASANDI KITABULLAH

OLEH : H. MAS’OED ABIDIN

UCAPAN SELAMAT sangat pantas kita sampaikan


kepada kedua orang tua ayah jo bundo nan
berbahagia, yang telah menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab ibu-bapak di dalam tatanan adat
basandi syarak-syarak basandi Kitabullah, yaitu
mengazankan dan memberi nama yang baik di
kala si anak lahir, kemudian memberi makanan,
pakaian dan pelajaran/pendidikan secara
cukup, baik dan halal, kemudian yang terakhir
mengantarkan anaknya sampai ketangga
pelaminan.
Demikian pula kepada Engku-engku, ninik
mamak pangulu andiko nan gadang basa
batuah, alim ulama cadiak pandai suluah bendang
di nagari, bundo kanduang limpapeh rumah nan
gadang, rang mudo parik paga di nagari yang di
dalam kehidupan sehari-hari telah menyumbangkan
contoh tuladan yang baik sehingga tumbuh dengan
itu generasi yang baik dan teguh memegang adatnya
.

Alhamdulillah, baru saja kita saksikan


pelaksanaan satu acara ibadah, yang disunnahkan
Rasulullah SAW,
“an- nikahu sunnati, man raghiba ‘an
sunnati falaisa minni”,

1
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
artinya, “ nikah itu sunnahku, dan yang tidak
mau mengikuti sunnahku, maka tidaklah termasuk
umatku”,
Dan kita bersama telah menjadi saksi atas
aqad nikah dari pasangan anak kemenakan dan
menantu kita tercinta, sebagai suatu ibadah
mengikuti sunnah sangat sacral di dalam tatanan
adat kita – adat nan basandi syarak, syarak nan
basandi Kitabullah”,
Syarak nan mangato, adaik nan mamakai
;
Kita simak lafaz Ijab Kabul mereka sepatah
demi sepatah dengan khidmat, kiranya mendapatkan
berkah dari Allah.
Kita semuanya berharap kiranya rumah tangga
mereka menjadi penghimpun yang terserak di
antara keduanya, pembuka pintu hikmah dan
ilmu, menjadi jembatan rasa mawaddah wa
rahmah, yang memberikan rasa aman bagi
umat serta kesejahteraan di tengah kampung
halaman. Amin Ya Mujibas Sailina.
Mulai detik itu, Anakdaro Putri telah menjadi
seorang istri, urang rumah, induak bareh.
Insya Allah tidak lama lagi akan menjadi
seorang IBU artinya Ikutan Bagi Umat, menjadi
pemayung kasih sayang anak turunan, sesuai pesan
Rasulullah SAW,
an nisak ‘imadul bilaad,
idza shaluhat shaluhal bilaad kulluhu,
wa idza fa sadat, fa-sadatil bilaad
kulluhu,
artinya kaum ibu itu adalah tiang utama dalam
nagari,
kalau mereka baik akan baiklah seluruh nagari,
dan kalau mereka rusak maka binasalah
seluruh nagari.

2
MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH

Tugas seorang ibu rumah tangga tidak


sekedar menyiapkan makanan dan minuman.
Akan tetapi menjadi sumber dari sakinah
yakni bahagia dan ketenangan.
Karena itu sangat dituntut bersifat kreatif,
ulet, tabah, sabar dan mampu menghidangkan
keindahan dalam rumah tangga.
Ingatlah pesan Nabi SAW,
“Innallaha Ta’alaa jamiilun, yuhibbul
jamaala”,
artinya Allah itu indah dan sangat
menyenangi keindahan (HR.Muslim dan Turmudzi)
Hati-hatilah selalu, karena setiap langkah
selalu di intai kerikil-kerikil tajam.
Apabila bertemu yang pahit, jangan cepat-
cepat dimuntahkan, dan tidak selamanya pula yang
manis mesti segera di telan.
“Barangkali ananda tidak menyukai
sesuatu, padahal sebenarnya dibalik itu ada
baiknya untukmu.
Dan mungkin saja di balik yang ananda
sukai ada kerugian untukmu. Allah semata
yang tahu, dan kamu tidak mengetahui rahasia
sesungguhnya – di sebalik satu kejadian--.”
Begitu satu kearifan syara’ mangato dalam
Kitabullah (QS.2, al Baqarah : 216).

Kearifan akan melahirkan kewaspadaan dalam


bertindak dan berperangai.
Dalam awa akie mambayang,
Dalam baiak kanalah buruak,
Dalam galak tangih kok tibo,
Hati gadang utang kok tumbuah.
Artinya, sejak awal harus sudah diperhitungkan
apa kiranya akibat akhir dari suatu perbuatan.
3
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
Dikala melakukan kebaikan perlu dijaga kehati-
hatian agar yang baik itu tetap terlaksana dengan
bai. Karena hanya kelalaian jua yang akan membawa
kepada keburukan.
Di sebalik itu tidak segera berbesar hati tatkala
menerima kebaikan dengan tertawa, kalau-kalau
nanti di belakang kegembiraan tersebut masih
tersimpan keduakaan yang membawa tangis.
Sekali-kali jangan pula terlampau
memperturutkan hati gadang, karena kesia-siaan
seringkali menimbulkan hutang besar.
Yang perlu di ingat, jangan cepat berputus asa.
Riak jo galombang adolah permainan
lauik.
Bagisia sampan jo pandayuang adaik nan
alah biaso.
Usah rusuah jo putuih aso.
Kandalikan kamudi elok-elok,
nak ja-an ma-antak karang.
Kok itu nan sampai ta jadi,
karam sampan karam nakodo,
karamlah rumah tanggo ananda baduo.

Maka yang paling baik dilakukan, adalah selalu


meminta pertolongan kepada Allah dengan shabar
dan shalat.
Sesuai pesan Rasulullah SAW, “Apabila dikau
memerlukan sesuatu mintalah kepada Allah.
Dan bila engkau memerlukan pertolongan
mintalah pertolongan kepada Allah “.
Jangan meminta kepada segala yang di
keramatkan, seumpama kepada kuburan ataupun
jimat, apalagi kepada paranormal yang kadangkala
banyak pula yang tidak normal.

4
MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH
Akibatnya ananda berdua bisa terseret kepada
mensyarikatkan Allah, satu dosa besar, ujung-
ujungnya doamu tidak akan di kabulkan Allah.
Pesan Rasulullah sangatlah jelas,
…. yang lima waktu jangan engkau
lalaikan apalagi di tinggalkan. Doamu akan di
nilai dari sini !!!.
Allah tidak akan memperhatikan permintaan
seorang hamba jika hamba itu tidak mau memenuhi
kehendak tuhannya.
Nabi Muhammad SAW meningatkan perkataan
dari Allah SWT, “Aku tidak akan memperhatikan
apa yang menjadi hak hamba-Ku, sebelum ia
memenuhi kewajibannya kepada Ku”. (Hadist
Qudsi)

Seorang istri, di dalam adat nan basandi


syarak, syarak basandi Kitabullah, diminta untuk
selalu mernjaga diri dan muruah-nya ;
1). Hendaklah pakaianmu menutup aurat bila
keluar rumah dan bepergian sesuai adat
mamakai raso jo pareso, mampunyai malu
dengan sopan. Kitabullah menyebutkan perintah
Allah, ”Wahai Nabi, sampaikan kepada istri-
istrimu dan anak-anak perempuanmu serta
istri orang yang beriman, hendaklah bila
mereka berpakaian menutupi seluruh tubuh
mereka”( QS. Al Ahzab, ayat 59).
2). Jangan berkata keras, apalagi bersikap kasar
membangga diri, bagaikan di kacak batih bak
batih, di kacak langan bak langan yang di
arahkan kepada suami junjungan diri.
3). Apabila ingin menyampaikan sesuatu kepada
suami, carilah waktu dan saat yang tepat.
4). Jangan menolak panggilan atau suruhan suami
kepada yang baik. Bahkan jangan berpuasa sunat
tanpa seizin suami (kecuali puasa yang wajib).
5
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
5). Jangan berpergian meninggalkan rumah tanpa
seizin suami.
6). Jangan berhias berlebih-lebihan hanya untuk di
lihat orang lain, lupa berbenah diri bila suami
pulang ke rumah.
7). Jangan menerima tamu laki-laki kalau bukan
keluarga sendiri (muhrim) di saat suami tidak di
rumah.
8). Simpanlah rahasia rumah tangga ananda berdua
dengan baik. Karena menceritakan rahasia rumah
tangga, sungguh satu aib besar.

Larangan-larangan ini, pertanda kuatnya budi


dan malu.
Syarak mengajarkan al hayaa-u nisful-iman.
Artinya “malu adalah setengah dari iman”.

Fatwa adat kita di Ranah Minang menyebutkan,


Dek ribuik rabahlah padi,
di cupak Datuak Tumangguang.
Hiduik kalau indak ba budi,
duduak tagak kumari tangguang.

Rarak kalikih dek mandalu,


tumbuah sa rumpun di tapi tabek,
Kok hilang raso jo malu,
bak umpamo kayu lungga pangabek.
Innama umamul akhlaqu maa baqiyat,
Wa inhumuu dzahabat akhlaquhum dzahabuu.
Kuaik rumah karano sandi,
rusak sandi rumah binaso,
Kuaik bangso karano budi,
rusak budi hancua-lah bangso.

6
MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH
Seterusnya, budi dan malu itulah pakaian
bundo kanduang di ranah bundo. Bundo kanduang
adalah,
limpapeh rumah nan gadang,
umbun puro pegangan kunci,
hiasan di dalam kampuang,
sumarak dalam nagari,
nan gadang basa batauah,
kok hiduik tampek ba nasa,
jikok mati tampek ba niaik,
ka unduang-unduang ka tanah suci,
ka payuang panji ka sarugo.

Alangkah mulia dan besarnya tanggung jawab


bundo kanduang itu ?
Maknanya menjadi tiang rumah yang besar,
menjadi umbun puro pegangan kunci, menjadi
perhiasan kampung dan sumarak nagari, menjadi
ikutan yang bertuah, tempat bernazar bagi anak
turunan di masa hidup, menjadi tempat berniat di
kala mati telah menjemput, menjadi teman ke tanah
suci dan pengganti payung ke sorga, al jannatu
tahta aqdamil ummahaat, sorga terletak di bawah
telapak kaki ibu.

Rasulullah SAW telah bersabda,


“Seorang istri yang taat melakukan
shalat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan,
menjaga diri (kehormatan faraj-nya), setia
kepada suaminya, -- dia akan di masukkan ke
dalam sorga dari pointu mana saja yang dia
ingini” Hadist dari Anas bin Malik.
Alangkah mulia dan tingginya penghargaan
Allah SWT bagi seorang istri, bila ia dapat melakukan
empat macam ibadah di tambah dengan ibadah-

7
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
ibadah lainnya yang cukup banyak. Bila mau
mengamalkannya.

(II). Nasehat Petaruh untuk seorang


suami.
Tadi ananda mengucapkan Ijab Kabul, artinya
ikrar timbang terima tanggung jawab antara ayah
bunda dari istri dengan diri ananda (suami).

Detik ini, ananda marakpulai telah menjadi


suami putri dan keluarga di rumah ini.
Nan ka di-bao jadi kawan sa-iriang,
tagak ka di-bao ba-iyo,
duduak ka di-bao ba-rundiang.

Patut ananda ketahui, bahwa si Putri adalah,


urang gadih nan jolong gadang, umua nan
balun sa tahun jaguang, darah nan balun sa
tampuak pinang, pangatahuan nan balun sa
cabiak daun.
Sudah menjadi Hukum Allah bahwa perempuan
di ciptakan sebagai makhluk lemah fisik dan sifatnya.
Bila terbentur masalah sulit, pertahanan
terakhirnya mudah runtuh. Air mata penyudahi.
Karena itu Allah perintahkan kepada setiap
suami,
wa ‘a-syiruu-hunna bil ma’ruf,
artinya pergaulilah istrimu dengan
dengan ma’ruf, lemah lembut. Itulah yang ananda
baca dalam sighat talak ta’lik tadi.

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW


bersabda,
“khaiyru-kum bi-ahlihi”

8
MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH
artinya sebaik-baik kamu adalah yang
paling baik dengan keluarganya.

Selanjutnya Rasulullah SAW menasehatkan,


“Ar Rahimuuna yarhamuhum ur-Rahmanu,
Irhamuu man fil-ardhi yarhamkumullahu
man fissama.”,
artinya “Orang-orang penyayang akan
disayangi oleh Yang Maha Penyayang, maka
sayangilah penduduk bumi agar yang di langit
ikut pula menyayangimu.” (HR.Abu Daud)

Ketahuilah, bahwa perempuan itu lebih banyak


berbicara dengan perasaannya ketimbang fikirannya.
Kewajiban setiap suami, laki-laki adalah
pelindung terhadap perempuan, karena Allah telah
memberikan kelebihan kepada kaum lelaki
(suami) membelanjakan hartanya untuk
membahagiakan perempuan (istrinya).
Umar bin Khattab RA, pernah menceritakan
tentang bakti istri beliau itu,
1. Sebagai Pendamping istriku adalah
benteng bagiku
dari api neraka,
yang setia
mendampingi di
saat senang dan
susah.
2. Sebagai penjaga rumah dan harta, istriku
yang membantu,
menjaga,
memelihara
rumah dan
hartaku.
3. Sebagai ibu dari anak-anak ku, saya tahu
betul betapa

9
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
beratnya tugas
ibu,
mengandung,
melahirkan
menyusukan dan
men-jaga anak.
4. Sebagai tukang cuci dan masak, tanpa
mengenal lelah
setiap hari
mencuci,
memasakkan
makanan untuk
ku dan anak-anak
ku.
Karena itu, aku selalu memaafkan kata-
katanya, karena mungkin ada hak-haknya yang
belum aku penuhi.
Begitu sahabat Nabi SAW mempergauli istri
dan membina rumah tangga berkualitas “baiti
jannati”, rumahku adalah sorgaku. Kiat Umar bin
Khattab ini mesti ananda tiru.

KEBAHAGIAAN DATANGNYA DARI ALLAH


Allah telah memberikannya kepada yang
dikehendaki-Nya.
Kebahagiaan rumah tangga hanya bisa di
perdapat dengan saling pengertian dan musyawarah,
maka hindarilah sifat mau menang sendiri dan
memaksakan kehendak.

Bina rumah tangga dengan penuh kasih


sayang.
Hindari sifat tertutup dan saling curiga.
Hadapi masalah dengan bersama.
Caranya,

10
MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH
Anggang jo kekek cari makan,
Tabang ka pantai kaduo nyo,
Panjang jo singkek pa uleh kan,
mako nyo sampai nan di cito.

Ketahuilah bahwa suami adalah pemimpin di


tengah rumah tangganya,
kullukum raa-‘in wa kullukum mas-ulun
‘an ra-‘yyatihi,
artinya, setiap pemimpin akan diminta
pertanggungan jawab atas pimpinannya.

Hukum Syarak menghendaki keseimbangan


antara perkembangan hidup rohani dan
perkembangan jasmani.
Sesungguhnya rohani-mu berhak atasmu.
Jasmanimu pun berhak atasmu. Rumah tangga
wajib di bina. Masyarakat kelilingmu mesti di
tenggang. Keduanya wajib di jaga.
Mancari kato mufakaik,
ma-nukuak mano nan kurang,
mam-bilai mano nan senteng,
ma-uleh sado nan singkek,
Man-jinaki mano nan lia,
ma-rapekkan mano nan ranggang,
ma-nyalasai mano nan kusuik,
Ma-nyisik mano nan kurang,
ma-lantai mano nan lapuak,
mam-baharui mano nan usang.

Inilah keseimbangan hidup berumah tangga


dalam masyarakat adat kita.
Alah bakarih samporono,
Bingkisan rajo Majopahik,

11
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
Tuah basabab bakarano,
Pandai batenggang di nan rumik.

BEBERAPA PETUAH PERLU DIPERPEGANGI

a) “Berbuatlah untuk hidup akhiratmu seolah-olah


kamu akan mati besok dan berbuatlah untuk hidup
duniamu, seolah-olah akan hidup selama-lamanya".
(Hadist).
Firman Allah menyebutkan, “Dan carilah pada
apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (keni`matan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.” (QS.28, Al Qashash:77).

Kaedah hidup di Ranah Minang mengadatkan,


”Handak kayo badikik-dikik,
Handak tuah batabua urai,
Handak mulia tapek-i janji,
Handak luruih rantangkan tali,
Handak buliah kuat mancari,
Handak namo tinggakan jaso,
Handak pandai rajin balaja.”

Untuk mencapai semuanya itu amatlah diperlukan


kematangan dan kecermatan diri dan keteguhan
hati di dalam melaksanakan setiap langkah dan
perbuatan,

12
MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH
Di hawai sa habih raso,
Di karuak sa habih gauang.
Yakni berpikir sebelum bertindak, karena menurut
kata bijak berpikir itu pelita hati.

Di sinilah terletak sesungguhnya kedewassan di


dalam memimpin satu keluarga, negeri ataupun
negara.
Mancancang ba - landasan,
Ma lompek ba - situmpu.
Artinya, setiap langkah mesti mempunyai alasan
yang tepat, program yang jelas dan dapat di
pertanggung jawabkan.
Seorang kepala rumah tangga tidak boleh
bertindak semena-mena, apalagi melangkah
tanpa berpikir lebih dahulu baik dan buruknya.
Karena setiap kebijakan yang diambilnya selaku
seorang suami kepala rumah tangga adalah untuk
kepentingan seluruh anggota keluarganya.

Dalam arti yang lebih luas, berkorong


berkampung dan bertaratak bernagari.
Kerukunan adalah modal yang sangat besar, di
samping materi yang harus di pelihara dengan
menjauhi pemborosan di mana-mana.
Dek sakato mangkonyo ado,
Dek sakutu mangkonyo maju,
Dek ameh mangkonyo kameh,
Dek padi mangkonyo manjadi.
Jangan di lupakan pesan Nabi SAW,
“Sebaik-baik mukmin seseorang adalah yang
paling sempurna akhlaknya”. (HR.
Thabarany dan Abu Nu’aim).

Selanjutnya pesan Nabi Muhammad SAW,

13
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
“ Man laa yarhamun-naasa. Laa yarhamuhul-
llahu”,
artinya, “Yang tidak bisa menyangi sesama
manusia tidak akan disayangi oleh Allah”.

Tugas seorang suami adalah bekerja sepenuh hati.


Ka lauik riak mahampeh,
Ka karang rancam ma-aruih,
Ka pantai ombak mamacah.
Jiko mangauik kameh-kameh,
Jiko mencancang, putuih – putuih,
Lah salasai mangko-nyo sudah.

Artinya bekerja mengerahkan semua potensi yang


ada, tidak menyertakan lalai dan enggan, tidak
berhenti sebelum benar-benar sampai, bacarai
hanyo dek tumbilang.

b) Di sisi lain tidak boleh dilupakan sikap saling


menghargai keluarga kedua belah pihak.

Kedua belah pihak mempunyai kedudukan sama.


Ketahuilah bahwa ananda berdua ini, sepertinya,
ibarat tingga maneteng nasi masak,
kana lah dari mano datangnyo padi.
Ibarat tingga manimang buah ranum,
kanalah ka tampuak tampek bagantuang.

Artinya yang nikah memang ananda berdua, tapi


yang kawin adalah seluruh keluarga kedua belah
pihak.

Peliharalah selalu,

14
MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH
Adat hiduik tolong manolong,
Adat mati janguak man janguak,
Adat isi bari mam-bari,
Adat tidak salang ma-nyalang.

Basalang tenggang, artinya saling meringankan


dengan kesediaan memberikan pinjaman untuk
mendukung kehidupannya.

c) Pandai-pandai hidup bermasyarakat. Agama


maupun adat mengajarkan, hormati nan tuo,
sayangi nan ketek.
Akhirnya,
Seumpama sebuah pelayaran, maka kami lepas
ananda berdua mengharungi bahtera kehidupan
berbekal budi luhur.
Ibarat kata orang,
Kok pai anak marantau,
ma-nyauak di hilie-hilie,
bakato di bawah-bawah,
ba-rundiang sapatah di pikiri,
di agak duri nan ka manggaruih,
di agak rantiang nan ka manyangkuik,
gapuak usah mambuang lamak,
cadiaek usah mambuang kawan,
gadang usah malendo,
tinggi usah ma himpok.

Artinya,
hasibuu anfusakum qabla an tuha sabuu,
wa zinuu a’malakum qabl;a an tuuzana
‘alaikum ,
maknanya,

15
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
hitung-hitunglah diri, ukurlah bayang-bayang
sa panjang badan, sebelum di hitung oleh
yang lain, dan timbang-timbanglah amal
perbuatan – karena kelak Allah akan
melakukan timbangan atas dirimu – sebelum
engkau mengadakan penilaian terhadap
amalan orang-orang lainnya. (Atsar Shahabat).

Ingek sabalun kanai,


Kulimek balun abih,
Ingek-ingek nan ka-pai,
Agak-agak nan ka-tingga.

Namun, memelihara prinsip hidup dengan akidah


yang benar dan istiqamah (konsisten) menjadi
tugas setiap anak nagari di Minangkabau.
Disini terletak ’izzah martabat diri.
Namun ….,
kok di anjak urang banda sawah,
jikok di aliah urang batu pasupadanan,
jikok di ubah urang kato pusako,
jikok di anjak urang kato nan bana,
Busuangkan dado padek-padek,
paliek-kan tando laki-laki,
ja-an takuik nyawo malayang,
ja-an cameh darah taserak,
aso hilang duo tabilang,

Tanamo anak laki-laki,


sabalun aja ba pantang mati,
baribu saban mandatang,
namun mati hanyo sakali,

Namun di dalam kabanaran,

16
MENATA RUMAH TANGGA SAKINAH
bago di pancuang lihie putuih,
satapak ja-an namuah suruik,
kato bana di anjak jangan.

Disini terpatri muruah kita.


Selalu berpegang kepada kebenaran. Jangan
terpengaruh primordialisme, jangan pula
berperangai penjilat.
Dahulukan kepentingan negeri (negara) di atas
dari kepentingan diri. Walau nyawa menjadi
tantangannya.

Tanah sa bingkah alah ba punyo,


rumpuik sa halai lah ba miliak,
malu nan balun di agiah,
suku nan tak buliah di anjak.

Kebahagian hidup bermasyarakat itu akan


terasa apabila kita ada orang merasa bertambah dan
bila kita pergi orang merasa kehilangan, karena itu
hiduplah dengan saling mengingatkan kepada
hidayah Allah.
Kebenaran (al-haq min rabbika), datangnya
dari Tuhanmu, artinya yang di gariskan oleh syari’at
agama Islam wajib kita menjalankannya.
Tatanan masyarakat kita di Minangkabau, tetap
menghormati kebenaran itu.
Kamanakan barajo ka Mamak,
Mamak barajo ka Pangulu,
Pangulu barajo ka mupakaik,
Mupakaik barajo ka nan bana,
Nan bana ba-diri sandirinyo.

Di atas segala penghormatan kepada tatanan


masyarakat, maka mufakat sangatlah di utamakan.
17
DALAM ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH
Mufakat bertujuan hanya untuk menegakkan
kebenaran dengan pedoman tunggalnya adalah
hidayah dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,
“siapapun yang membawa seseorang
kepada petunjuk hidayah Allah – kemudian di
ikutinya petunjuk itu --, maka dia akan
mendapatkan balasan sebagaimana balasan
yang diterima oleh orang yang mengikutnya,
tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang
mereka peroleh” (H.R. Imam Muslim dan Ash-
habus-Sunan)
Bismillah, dengan pedoman hidup ini
layarkanlah bahtera hidup, hati-hati memegang
kemudi, Insya Allah terjejak tanah tepi.
Kami bersama mendoakan,
Semoga Allah akan senantiasa
melimpahkan berkah yang banyak kepada
ananda berdua yang telah mengumpulkan
ananada berdua ke dalam kebaikan.
Amin Ya Mujibas Sailina.
Wabillahittaufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa
Barakatuh,

H. Mas’oed Abidin
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
Sumbar
Ketua Dewan Penasehat MUI Sumbar

18

You might also like