Professional Documents
Culture Documents
Idul Fithri
Membuhul Silaturahmi
Oleh ; H. Mas’oed Abidin
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
Perwakilan Sumatera Barat
Padang
.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)
Generasi Tangguh
Lebih jauh adalah mempersiapkan generasi yang
mampu bertahan dalam setiap cuaca. Memiliki kekuatan
dan kemampuan berdiri diatas telapak sendiri.
Kuat dan lemahnya satu generasi terukur bila
memiliki empat ketangguhan, tangguh aqidah (iman
kepada Allah), tanguh kesehatan (ruhani dan jasmani),
tangguh pengetahuan (ilmu dan kearifan), serta tangguh
ekonomi (iqtishadiah). Bangsa dan agama Islam mencela
adanya generasi yang lemah.
Generasi lemah, akan menjadi ajang rebutan orang
lain. Generasi lemah akan menjadi seperti bola permainan
ditendang kekiri dan kekanan, sesuka hati para pemain
dilapangan pertandingan sampai peluit panjang ditiup
tanda permainan telah usai.
Belum dapat dikatakan bersyukur, bila dengan
nikmat yang dimiliki tidak mampu berbuat manfaat untuk
kehidupan masyarakat dan lingkungan.
Tidak dapat dikata bersyukur, seorang yang
dilimpahi kemampuan, tetapi membiarkan diri
berpangku tangan, tidak hirau dengan apa yang
terjadi, tidak peduli dengan keadaan orang lain,
sementara haknya diacak-acak orang lain.
Bukan bersyukur namanya membiarkan badan
berdiri di pinggir jalan, sambil menengok orang yang lalu
lalang, sebagai penonton, tidak berbuat apa-apa karena
takut kepada risiko.
Tidak pula hanya sekedar menggunjingkan apa-
apa yang diperbuat atau tidak sempat dibuat orang lain,
tetapi diri dibiarkan diam tak menentu, kalut sebagai abu
beterbangan, takut berbuat karena cemas dinilai orang.
Do’a Penutup
Allahumma Yaa Rabbana, Wahai Tuhan kami, jadikanlah
kami semua ummat Mu yang memiliki sibghah, memiliki
jati diri. Mememiliki keteguhan ‘izzah nafsi, tahu akan
martabat diri.
Yaa Allah, Ya Rabbana, dengan hati yang bersih penuh
harap, dengan kedua telapak tangan kami menengadah
kepada MU, kami bermohon kepada MU ;
Jangan Engkau jadikan kami menjadi ummat buih
(ghutsa-an ka ghutsa-as-sail), yang dipermainkan serta
diperebutkan oleh orang-orang yang tengah kelaparan,
seakan memperebutkan sepiring makanan dihadapan
mereka.
Wahai Allah, Yaa Lathief, hindarkan bangsa ini, bangsa
Indonesia yang besar ini dari penyakit wahn, yakni
penyakit hubbud-dunya, mencintai dunianya amat-