You are on page 1of 3

Tahapan Sintesis Protein

*Tahap-tahap sintesis Protein.* Sintesis protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA
dengan penyusunan molekul tubuh, yaitu protein.

Protein yang dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi
protein struktur, proteksi, dan enzim (biokatalisator).

Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir tidak terjadi tanpa adanya
enzim. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal
pembuatan enzim yang berasal dari proses sintesis protein.

Sintesis protein terjadi di ribosom, yang mana bisa berada melekat pada retikulum endoplasma
kasar ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelahselesai disintesis, protein pertama kali
mengalami modifikasi pada organel badan golgi. Proses pemindahan protein dari RE ke badan golgi
melalui suatu struktur gelembung atau sering dinamakan sebagai vesikula.

Note: Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil pelepasan membran pada RE dan
bisa melalukan fusi atau penggabungan membran dengan badan golgi. Oleh karena itu, struktur
membran pada RE dan badan golgi memiliki persamaan. Selain itu, secara garis besar, badan golgi
dan RE memiliki persamaan model, yaitu membran yang berlipat-lipat.

Apakah Sintesis Protein?

Sintesis protein secara singkat dapat didefinisikan sebagai proses penerjemahan informasi yang ada
pada DNA (sumber materi genetik) yang mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai
peptida (rantai protein). Akan tetapi, pengertian yang semacam bisa didapati berbeda, tergantung
dari sumber yang digunakan sebagai acuan meskipun isinya sebenarnya sama saja.

Komponen yang Berperan

Komponen yang berperan dalam sintesis protein adalah inti sel, RE kasar, Ribosom (rRNA), mRNA,
tRNA, RNA polimerase.

a. Inti sel

Inti sel merupakan lokasi dimana sumber informasi genetik berada, yaitu DNA. Jadi, informasi yang
akan diterjemahkan pada sintesis protein berasal dari inti sel.

b. RE kasar & Ribosom (rRNA)

RE kasar merupakan lokasi dimana ribosom melekat. Selain itu, rRNA atau Ribosomal RNA
merupakan tempat terjadinya sintesis protein.

c. tRNA (RNA transfer)

tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang bertugas untuk mengikat asam amino dari sitoplasma
dan menggabungkannya dengan asam amino lain pada tahapan sintesis protein.

d. RNA polimerase
RNA polimerase merupakan enzim yang berperan dalam proses perangkaian molekul RNA dari
molekul DNA.

Tahapan Sintesis Protein

Sintesis protein secara garis besar dibagi menjadi dua tahapan utama, yaitu proses pembuatan
molekul mRNA pada inti sel (transkripsi) dan proses penerjemahan mRNA oleh rRNA serta
perangkaian asam amino di ribosom (translasi).

1. Transkripsi

Transkripsi terjadi di inti sel. Pada tahapa ini, RNA polimerase akan melekat pada rantai DNA
sehingga rantai membuka. Salah satu rantai DNA yang akan diterjemahkan (DNA template/rantai
sense) mulai mendapatkan basa pasangannya, sehingga tercipta rantai komplemen. Rantai
komplemen inilah yang kemudian akan menjadi mRNA (messenger RNA).

Note: pada proses pembuatan mRNA, kode A pada rantai sense akan berkomplemen dengan kode U
(urasil), bukan T atau timin seperti pada DNA.

RNA polimerase selanjutnya akan bergerak sepenjang rantai DNA hingga kode-kode yang diperlukan
selesai diterjemahkan menjadi mRNA primer.

Peristiwa ini hanya terjadi pada rantai sense atau DNA template saja, sedangkan pada rantai
antisense atau DNA non-template tidak akan terjadi. Setelah selesai, mRNA primer akan dilepaskan
dan selanjutnya akan melalui beberapa proses.

a. capping dan polyadenilasi

b. intron dihilangkan dan ekson akan bergabung splicing

c. splicing akan berlanjut hingga terbentuk mRNA siap pakai.

Note: mRNA terdiri dari dua macam kode, yaitu ekson dan intron. Ekson adalah kode yang dipakai,
sedangkan intron akan dibuang.

mRNA matang selanjutnya akan ditransfer ke sitoplasma untuk menuju tahapan selanjutnya, yaitu
translasi di ribosom.

2. Translasi

Tahapan translasi merupakan tahapan dimana mRNA matang dari dalam inti sel yang telah ditransfer
ke sitoplasma, tepatnya diribosom, segera diterjemahkan.

Translasi sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.

a. Inisiasi

Pada saat mRNA sampai di ribosom, proses pertama kali yang terjadi adalah inisiasi. Yaitu proses
pengenalan kodon (pasangan 3 kode: cth. UAA, AUG), yang dimana sintesis akan dimulai dari kodon
pemula (kodon start) yang merupakan asam amino Metionin, dengan kode AUG. Setelah kodon ini
terbaca, asam amino pertama akan berada diribosom untuk selanjutnya digabungkan dengan asam
amino selanjutnya.

Asam amino berada bebas disitoplasma dan dibawa menuju ribosom oleh RNA transfer atau tRNA.

b. Elongasi

Elongasi merupakan proses kelanjutan dari inisiasi. Pada tahapan ini, kodon akan terus dibaca dan
tRNA akan terus menerus membawa asam amino ke ribosom sesuai dengan kodon yang ada pada
mRNA.

Pada proses elongasi, ribosom biasanya akan berada pada posisi agregat atau kumpulan. Dua atau
lebih ribosom akan melekat pada rantai mRNA secara bersama-sama sehingga terlihat seperti
sedang bergerombol.

Fenomena ribosom yang berkelompok ini disebut dengan polisom dan fungsinya adalah
mempercepat proses sintesis protein.

c. Terminasi

Terminasi merupakan proses terakhir dari translasi. Proses ini mulai terjadi ketika kodon yang
terbaca adalah kodon-kodon yang mengkode berhentinya sintesis protein. Kodon ini dinamakan
dengan kodon stop, yang terdiri dari tiga kodon yaitu UAA, UAG, dan UGA. Ketika salah satu kodon-
kodon tersebut terbaca, faktor pelepas akan memberhentikan proses sintesis rantai asam amino.

Proses terminasi diakhiri dengan terbentuknya rantai asam amino yang sangat panjang, atau lebih
sering dinamakan dengan rantai polipeptida. Penamaan ini didasarkan pada ikatan antara satu asam
amino dengan asam amino lainnya yang dinamakan dengan ikatan peptida. Rantai polipeptida inilah
yang kita sebut dengan protein, lebih tepatnya protein primer.

Protein atau rantai polipeptida dari hasil sintesis protein merupakan rantai protein primer. Protein
ini harus mengalami modifikasi agar bisa digunakan dalam tubuh. Proses modifikasi akan dilakukan
dibadan golgi setelah ditransfer dari retikulum endoplasma.

Referensi:

Hickman, et all. 2001. Integrated principles of zoology, 11 th ed. McGraw-Hill Companies, Inc.: New
York.

You might also like