You are on page 1of 9

JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2.

Tahun XXI, Juni 2007, 102-110 ISSN 0215-1685

Identifikasi Permasalahan Pada Faktor Internal Yang Mempengaruhi


Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi Di Indonesia

Sudarto
Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia, Depok
Email: sudarto21@cbn.net.id

Abstrak
Dalam rangka meningkatan kemampuan perusahaan jasa konstruksi di Indonesia agar dapat
menghadapi persaingan yang semakin ketat perlu dilakukan langkah-langkah antisipatif dengan
melakukan berbagai macam perbaikan terhadap permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada
perusahaan jasa konstruksi berkaitan dengan kualitas kinerja perusahaan yang rendah. Beberapa faktor
penentu yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan jasa konstruksi adalah faktor internal, faktor
eksternal serta market forces. Faktor internal perusahaan merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dan mempunyai pengaruh sebesar 42% terhadap kesuksesan perusahaan. Pengaruh faktor
internal terhadap kesuksesan suatu perusahaan khususnya perusahaan jasa konstruksi didominasi oleh
manajemen, peralatan, sumber daya manusia, budaya perusahaan, dan keuangan.Tujuan penelitian yang
dibahas dalam makalah ini adalah identifikasi permasalahan pada faktor internal perusahaan yang
mempengaruhi kinerja perusahaan jasa konstruksi di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah dengan studi literatur dan survey untuk mengidentifikasi permasalahan
dan indikator kinerja kesuksesan perusahaan jasa konstruksi. Metode analisis yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan permasalahan pada internal
perusahaan yang mempunyai pengaruh paling signifikan dalam menurunkan kinerja perusahaan jasa
konstruksi di Indonesia terdapat pada faktor manajemen perusahaan dan sumber daya manusia.
Kata kunci: Faktor internal, permasalahan dan kinerja perusahaan

Abstract
In improving Indonesia construction companies’ ability to compete, anticipative steps by determining
various improvements and corrections in construction companies are needed to increase the company’s
quality performance. Several factors that influence and determine the success of a construction company
can be grouped into internal factors, external factors, and market forces. Internal factors in a company
are important factors and have the effect of approximately 42% towards the company’s success.
Management, equipment, human resources, corporate culture and finance dominate the internal factors’
influence towards the success of a construction company. The research goal discussed in this paper is to
identify the problems that arise in a construction company’s internal factors that influence the company’s
success performance in Indonesia. The methods used are literature studies and survey for identifying the
problems and the construction company’s success performance indicators. The analysis method used in
this research is statistical analysis. The results show that problems in internal factors which have
significant influence to decrease construction company’s performance are the management and human
resources factors.
Keynote: Internal factors, problems and corporate performance

1. Pendahuluan globalisasi perekonomian dunia semakin


meningkat. Kerja sama di berbagai bidang
Perkembangan era pasar bebas yang yang membuka dan memberikan
diawali dengan penandatanganan kerjasama kesempatan bagi para investor asing untuk
dalam AFTA, APEC dan komitmen mengembangkan usahanya di Indonesia
internasional lainnya menyebabkan proses memerlukan adanya peningkatan

102
Identifikasi Permasalahan Pada Faktor Internal Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi

kemampuan perusahaan-perusahaan penyelesaian dan saran seperti tindakan


khususnya perusahaan jasa konstruksi agar koreksi terhadap permasalahan yang terjadi
dapat menghadapi persaingan yang semakin pada perusahaan jasa konstruksi di
ketat. Untuk menghadapi persaingan Indonesia.
tersebut, maka diperlukan langkah-langkah
antisipatif dengan melakukan berbagai 2. Industri Jasa Konstruksi di
macam perbaikan pada perusahaan jasa Indonesia
konstruksi guna meningkatkan kualitas
kinerja perusahaan. Upaya ini ditujukan Industri jasa konstruksi adalah industri
agar dapat mengembangkan suatu sistem yang mencakup semua pihak yang terkait
bisnis perusahaan jasa konstruksi yang ideal dengan proses konstruksi termasuk tenaga
dan memiliki kemampuan untuk bersaing profesi, pelaksana konstruksi dan juga para
dengan perusahaan-perusahaan asing di pemasok yang bersama-sama memenuhi
masa mendatang. kebutuhan pelaku dalam industri [13].
Langkah-langkah perbaikan pada Jasa konstruksi adalah jasa yang
perusahaan jasa konstruksi tersebut dapat menghasilkan prasarana dan sarana fisik.
berupa suatu sistem pengendalian terhadap Jasa tersebut meliputi kegiatan studi,
faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan rencana teknis/rancang bangun,
kesuksesan perusahaan jasa konstruksi, pelaksanaan dan pengawasan serta
yang dapat terjadi di luar perencanaan. pemeliharaannya. Mengingat bahwa
Tolak ukur kesuksesan perusahaan dapat prasarana dan sarana fisik merupakan
dilihat dari kinerja perusahaan yang landasan pertumbuhan sektor-sektor dalam
dihasilkannya. Semakin tinggi kinerja pembangunan nasional serta kenyataan
perusahaan tersebut maka akan semakin bahwa jasa konstruksi berperan pula
sukses juga perusahaannya. Indikator inerja sebagai penyedia lapangan kerja, maka jasa
perusahaan itu dapat dilihat dari kinerja konstruksi penting dalam pembangunan
profitability, growth, sustainability dan nasional [26].
competitiveness. Peran industri konstruksi dalam
Beberapa faktor yang mempengaruhi ekonomi juga dapat dilihat dari segi potensi
dan menjadi penentu kesuksesan lapangan kerja, kebutuhan material dan
perusahaan jasa konstruksi, yaitu faktor dampaknya, peraturan publik yang
internal, faktor eksternal dan market forces mendukung ekonomi, dan termasuk
[23]. Faktor internal perusahaan merupakan dampak perluasan industri konstruksi
salah satu faktor yang sangat penting dan terhadap ekonomi [7]. Industri konstruksi
mempunyai pengaruh sebesar 42% terhadap dapat dikategorikan sebagai salah satu
kesuksesan perusahaan. Pengaruh faktor industri yang berperan penting pada proses
internal terhadap kesuksesan suatu pembangunan ekonomi suatu negara.
perusahaan khususnya perusahaan jasa Kontribusi industri konstruksi terhadap
konstruksi didominasi oleh manajemen, total Gross Domestic Product (GDP) suatu
peralatan, sumber daya manusia, budaya negara maju lebih kurang 7%-10%. Adapun
perusahaan, dan keuangan. di negara yang sedang berkembang, industri
konstruksi menghasilkan 3%-6% dari total
Makalah ini membahas penyebab- GDP. Industri konstruksi juga memberikan
penyebab terjadinya permasalahan pada kontribusi kepada pembukaan lapangan
faktor internal yang mempengaruhi kinerja kerja serta distribusi pendapatan bagi
perusahaan jasa konstruksi di Indonesia. masyarakat lapisan bawah.
Topik bahasan dalam makalah ini
merupakan bagian dari penelitian yang 3. Kondisi Perusahaan Jasa Konstruksi
bertujuan menyusun dan membuat suatu di Indonesia
sistem komputer yang berbasis knowledge-
based management system yang memiliki Peranan jasa konstruksi makin
kemampuan dalam memberikan alternatif meningkat tetapi belum optimal

JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. Tahun XXI, Juni 2007 102-110 103
Sudarto

sebagaimana terlihat pada kenyataan bahwa intensive production; kurangnya skills


pangsa jasa konstruksi asing di Indonesia (kemampuan) dan material, termasuk
masih cukup besar, juga proses kemampuan manajerial dan
pembangunan yang belum efektif dan enterpreneurial; ketidakcukupan finansial
efisien. Hasil penelitian yang dilakukan dan keterlambatan dalam pembayaran;
oleh World Bank terhadap negara-negara lemahnya perencanaan dan sistem
berkembang, bahwa sektor konstruksi administrasi; dominansi kontraktor luar
mempunyai kontribusi dan pengaruh yang negeri dan kurangnya kapasitas kontraktor
cukup penting terhadap pembangunan [11]. lokal; ketidaksesuaian target yang ingin
Sektor ini mempengaruhi hampir seluruh dicapai melalui perencanaan di bidang
sektor di bidang perekonomian. Jalan, sosial-ekonomi yang berakibat pada arus
bendungan, pekerjaan irigasi, perumahan, pekerjaan yang tidak teratur, kurang
sekolah, dan pekerjaan konstruksi lain efisiensi, dan hasil dengan kualitas yang
adalah landasan fisik dimana usaha rendah.
pengembangan dan peningkatan standar
Indonesia yang merupakan salah satu
hidup dibentuk. Pada sebagian besar negara
negara berkembang juga mengalami
berkembang, meningkatkan kapasitas dan
beberapa permasalahan seperti yang
kapabilitas konstruksi adalah penting,
disebutkan diatas, permasalahan-
termasuk meningkatkan efisiensi biaya,
permasalahan industri jasa konstruksi di
waktu, dan kualitas pekerjaan konstruksi.
Indonesia antara lain: buruknya sikap
Saat ini kontraktor nasional masih sangat
mental dan perilaku oknum [25]; kurangnya
kesulitan untuk bersaing dengan kontraktor
daya saing dengan kontraktor asing akibat
asing yang mampu memperoleh finansial
keterbasan dana dan teknologi [19];
dengan bunga rendah di negaranya.
kesadaran masyarakat akan manfaat dan
Sementara kontraktor Indonesia, fasilitas
pentingnya peran jasa konstruksi bagi
jaminan bank-nya saja masih sering ditolak
kepentingannya masih perlu
oleh pemilik proyek di luar negeri.
ditumbuhkembangkan [24].
Pemberian fasilitas khusus bagi kontraktor
yang berupaya mendapatkan tender diluar
5. Indikator Kinerja Perusahaan Jasa
negeri sudah banyak dilakukan di negara-
Konstruksi
negara lain seperti Singapura, Malaysia,
Cina dan Korea, dengan harapan usaha jasa
Tolak ukur kesuksesan perusahaan
konstruksinya dapat menghasilkan devisa
khususnya perusahaan jasa konstruksi dapat
bagi negara [4]. Fasilitas tersebut
dilihat dari kinerja perusahaan yang
disebabkan kontraktor di Korea atau Jepang
dihasilkannya. Semakin tinggi kinerja
digandeng investor swasta maupun
perusahaan tersebut maka akan semakin
pemerintah dari negaranya sendiri [5].
sukses juga perusahaannya. Adapun
indikator perusahaan tersebut dapat
4. Permasalahan Pada Faktor Internal
dikatakan sukses dilihat dari kemampuan
Perusahaan Jasa Konstruksi
perusahaan tersebut untuk mendapatkan
laba (profitability) [10], kemampuannya
Sebelum membahas lebih lanjut
untuk terus tumbuh dan berkembang
mengenai permasalahan pada perusahaan
(growth) [1][2], kemampuannya untuk
konstruksi di Indonesia, berikut ini akan
mendapatkan proyek yang berkelanjutan
dijelaskan mengenai gambaran
(sustainability) [9] serta yang tidak kalah
permasalahan di bidang konstruksi yang
penting adalah kemampuan perusahaan
umum terjadi pada negara berkembang
tersebut untuk bersaing (competitiveness)
yaitu: tingginya impor kapital, tenaga kerja,
dengan perusahaan lain baik dari dalam
dan material yang dapat memperburuk
maupun luar negeri [16] .
neraca pembayaran; nilai tukar mata uang
yang tinggi, kecuali dari pajak impor dan Profitability adalah kemampuan
rendahnya tingkat suku bunga yang perusahaan untuk mendapatkan profit.
mencakup capital import dan capital- Charan (2004) memaparkan bahwa profit

104 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. Tahun XXI, Juni 2007 102-110
Identifikasi Permasalahan Pada Faktor Internal Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi

dapat dilihat dari ROI (return on Konsep ini dibangun melalui berbagai
investment) perusahaan, yaitu perbandingan interaksi yang intensif antara perusahaan
antara pendapatan dengan dengan lingkungan bisnisnya yang dinamis.
investasi/pengeluaran [17]. Sedangkan Sustainability merupakan hasil dari
menurut David (2002) kondisi keuangan serangkaian perubahan incremental serta
dan kinerja perusahaan dapat dilihat dari usaha-usaha setapak demi setapak yang
rasio keuangan yang terdiri dari: rasio secara bersama-sama menjadi sebuah hasil
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio kumulatif yang besar [14].
profitabilitas serta rasio pertumbuhan [12].
Daya saing atau kompetisi adalah inti
Menurut Albach (1965), definisi dari sukses atau gagalnya perusahaan.
corporate growth (pertumbuhan Kompetisi menentukan layaknya kegiatan
perusahaan) adalah peningkatan (dalam dalam perusahaan yang dapat memberikan
bentuk perubahan yang positif) dalam sumbangan terhadap kinerjanya, seperti
ukuran perusahaan melalui waktu yang inovasi, budaya yang kohesif, atau
panjang [1]. Sedangkan menurut Drucker pelaksanaan yang baik. Strategi kompetitif
(1994) pertumbuhan adalah hasil yang adalah upaya pencarian untuk posisi yang
sukses, yang menawarkan apa yang kompetitif di dalam industri, yang
diinginkan pasar, menggunakan sumber merupakan dasar untuk bersaing yang
daya secara ekonomis dan efektif, dan bertujuan untuk membentuk posisi yang
membentuk profit untuk ekspansi dan menguntungkan dan berkelanjutan [16].
penanganan risiko di masa yang akan
Definisi lengkap dari daya saing adalah
datang [2]. Pertumbuhan perusahaan tidak
sektor bisnis yang mampu memuaskan
terlepas dari kelangsungan hidup dan
kebutuhan pelanggan dari kombinasi
profitabilitasnya. Pertumbuhan dapat
karakteristik produk dan pelayanan, mampu
dicapai apabila ada laba yang memadai
memuaskan kebutuhan pekerjanya dan
yang diperoleh secara berkelanjutan.
menawarkan ROI yang menarik serta
Pertumbuhan dalam pengertian yang luas,
berpotensi untuk tumbuh [6].
meliputi pertumbuhan pasar, pertumbuhan
ragam produk/jasa yang ditawarkan, serta
6. Metode Penelitian
pertumbuhan teknologi yang digunakan
untuk penyediaan produk atau jasa.
Penelitian ini dilakukan dengan
Pertumbuhan semacam ini seringkali
pendekatan survey terhadap para pakar di
menghasilkan peningkatan daya saing
perusahaan jasa konstruksi di Indonesia
perusahaan yang pada akhirnya juga dapat
untuk mengidentifikasi pengaruh
meningkatkan profitabilitas [22].
permasalahan pada faktor internal
Sustainability disebut juga sebagai perusahaan terhadap kinerja perusahaan
triple bottom line yang melibatkan jasa konstruksi di Indonesia. Variabel yang
perusahaan untuk selalu memiliki digunakan pada penelitian ini terdiri dari
komitmen terhadap tujuan ekonomi, variabel permasalahan pada faktor internal
lingkungan dan sosial. Economic perusahaan jasa konstruksi (lihat Tabel 1).
sustainability berarti meningkatkan Model hubungan antara faktor internal
kemampuan profit dengan menggunakan terhadap kinerja perusahaan jasa konstruksi
sumber daya yang lebih efisien, termasuk yang digunakan pada penelitian ini dapat
tenaga kerja, material, energi, dan air. dilihat pada Gambar 1. Metode analisa data
Environmental sustainability berarti yang digunakan pada penelitian ini adalah
melindungi lingkungan dari dampak emisi analisa statistik dengan menggunakan
dan limbah bila mungkin memanfaatkan analisis korelasi dan regresi untuk
sumber daya alam secara hati-hati. Social mengidentifikasi permasalahan-
sustainability berarti memperhatikan permasalahan pada faktor internal
kebutuhan semua pihak yang terlibat perusahaan yang paling mempengaruhi
(stakeholder) [9]. Sustainability merupakan kinerja perusahaan jasa konstruksi.
sebuah konsep yang dinamis, bukan statis.

JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. Tahun XXI, Juni 2007 102-110 105
Sudarto

Tabel 1.
Variabel Permasalahan Pada Faktor Internal

Variabel Permasalahan pada Faktor Internal


Manajemen
X1 Manajer yang tidak berpengalaman
X2 Organisasi perusahaan yang tidak efektif dan efisien
X3 Sifat pemimpin yang angkuh dan superior
X4 Pemimpin yang tidak mempunyai inovasi dan mind set yang jelas
X5 Penyimpangan internal kontrol
X6 Rendahnya kemampuan manajerial dan enterpreneurial
X7 Kesalahan dalam mengatur strategi perusahaan
X8 Rendahnya manajemen sumber daya manusia
X9 Sistem komunikasi yang kurang efektif
X10 Kesalahan dalam pendelegasian tugas dan wewenang
X11 Ketidakcocokan antara SDM
X12 Buruknya kualitas hasil pekerjaan
X13 Penyimpangan terhadap pengendalian keuangan perusahaan
SDM
X14 Rendahnya moral dan standar etika
X15 Rendahnya produktivitas
X16 Minimnya pengetahuan dan kemampuan teknik SDM
X17 Rendahnya kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh SDM
X18 Rendahnya kemampuan berkomunikasi dan negosiasi
X19 Kurangnya komitmen karyawan
X20 Rendahnya motivasi yang dimiliki karyawan
X21 Rendahnya kemampuan kepemimpinan
Keuangan
X22 Buruknya arus kas perusahaan
X23 Masalah finansial yang kurang baik dan pembayaran terlambat
Peralatan/Mesin
X24 Kurangnya fasilitas mesin pendukung

Kinerja (Y)
Dimana:
Y = Indikator kinerja perusahaan (profitability,
growth, sustainability, competitiveness)
Y1 = f (X) X = Permasalahan pada faktor internal
perusahaan

Permasalahan (X)

Gambar 1.
Model Hubungan Permasalahan Dengan Kinerja Perusahaan

7. Hasil Penelitian konstruksi kelas besar di Indonesia.


Sedangkan jumlah sampel yang digunakan
Responden yang digunakan pada sebanyak 100 sampel. Berdasarkan hasil
penelitian ini adalah perusahaan jasa analisis statistik dengan menggunakan

106 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. Tahun XXI, Juni 2007 102-110
Identifikasi Permasalahan Pada Faktor Internal Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi

analisis korelasi dan regresi diperoleh regresi berganda dan simulasi menunjukkan
bahwa permasalahan pada faktor internal bahwa permasalahan pada faktor internal
yang paling berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang paling mempengaruhi
perusahaan jasa konstruksi beserta kinerja perusahaan jasa konstruksi di
kontribusi pengaruh permasalahan tersebut Indonesia terdiri dari: manajer yang tidak
terhadap penurunan kinerja perusahaan jasa kompeten, rendahnya kemampuan
konstruksi di Indonesia dapat dilihat pada manajerial dan entreprenuerial,
Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2, Hasil analisis
Tabel 2.
Permasalahan Faktor Internal Perusahaan yang Paling Berpengaruh dan Kontribusinya

Kinerja Perusahaan Kode Variabel Penentu Kontribusi

Profitability
X19 Kurangnya komitmen karyawan 20%
Rasio Likuiditas
X21 Rendahnya kemampuan kepemimpinan 30%
X22 Buruknya arus kas perusahaan 28%
X23 Masalah finansial yang kurang baik dan pembayaran terlambat 22%
X9 Sistem komunikasi yang kurang efektif 6%
Rasio Profitabilitas
X16 Minimnya pengetahuan dan kemampuan teknik SDM 17%
X17 Rendahnya kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh SDM 23%
X24 Kurangnya fasilitas mesin pendukung 54%
Rasio Pertumbuhan X4 Rendahnya moral dan standar etika 79%
X15 Rendahnya produktivitas 21%
Growth
X14 Rendahnya moral dan standar etika 53%
Pertumbuhan Profit
X20 Rendahnya motivasi yang dimiliki karyawan 47%
X7 Tidak tepatnya dalam mengatur strategi perusahaan 27%
Peningkatan Teknologi & X23 Masalah finansial yang kurang baik dan pembayaran terlambat 36%
Informasi X12 Buruknya kualitas hasil pekerjaan 19%
X3 Sifat pemimpin yang angkuh dan superior 18%
Peningkatan Kompetensi X10 Kesalahan dalam pendelegasian tugas dan wewenang 52%
SDM X16 Minimnya pengetahuan dan kemampuan teknik SDM 48%
Sustainability
X1 Manajer yang tidak berpengalaman 33%
X6 Rendahnya kemampuan manajerial dan enterpreneurial 5%
Produktivitas
X7 Kesalahan dalam mengatur strategi perusahaan 58%
X15 Rendahnya produktivitas 3%
X1 Manajer yang tidak berpengalaman 59%
Kepuasan Klien
X6 Rendahnya kemampuan manajerial dan enterpreneurial 41%
X8 Rendahnya manajemen sumber daya manusia 33%
Efisiensi Biaya
X21 Rendahnya kemampuan kepemimpinan 67%
Competitiveness
X9 Sistem komunikasi yang kurang efektif 40%
Penerapan Teknologi
X24 Kurangnya fasilitas mesin pendukung 60%
Biaya X1 Manajer yang tidak berpengalaman 100%
X14 Rendahnya moral dan standar etika 34%
Kompetensi SDM X15 Rendahnya produktivitas 39%
X16 Minimnya pengetahuan dan kemampuan teknik SDM 27%

JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. Tahun XXI, Juni 2007 102-110 107
Sudarto

rendahnya produktivitas, minimnya perusahaan, manajemen keuangan


pengetahuan dan kemampuan teknik SDM, memegang kendali atas semua tindakan
masalah finansial yang kurang baik dan pada perusahaan yang sudah maju, dari hal
pembayaran terlambat. Hal ini ini sudah dapat diprediksi kerugian yang
menunjukkan bahwa rendahnya mungkin akan terjadi sehingga dapat
kemampuan manajemen yang dimiliki oleh diperlukan pengendalian untuk mengurangi
perusahaan dapat menyebabkan terjadinya kerugian tersebut bahkan menghasilkan
penurunan kinerja. keuangan [22]. Kesalahan dalam
manajemen keuangan dapat mengakibatkan
Pada internal perusahaan, variabel krisis atau kesulitan keuangan dan
permasalahan manajer yang tidak kompeten berdampak terhadap penurunan kinerja
dan rendahnya kemampuan manajerial dan perusahaan.
entreprenuerial termasuk dalam kategori
manajemen perusahaan yang merupakan Permasalahan yang disebabkan oleh
salah satu faktor penting dalam menentukan faktor manajemen perusahaan. Menurut
kesuksesan perusahaan, karena menurut Singh dan Singh (2002), salah satu faktor
Terry (1986), penerapan manajemen yang yang mempengaruhi hasil dari suatu proyek
baik dalam suatu perusahaan dapat adalah manajemen [8]. Apabila faktor ini
meningkatkan pertumbuhan dan tidak dikelola dengan baik akan
perkembangan perusahaan serta dapat menyebabkan proyek gagal. Dimana
menjamin tercapainya laba usaha [21]. Hal perubahan atau permasalahan pada faktor
ini disebabkan karena di dalam manajemen ini akan menyebabkan terjadinya efek bola
mengandung unsur-unsur sumber daya salju. Hal ini mendukung hasil analisis
yaitu: manusia, material, mesin, uang, penelitian yang menunjukkan keterkaitan
metode, serta pasar. Sehingga apabila dampak antara satu sama lainnya. Dimana
terjadi permasalahan pada manajemen kesalahan pada faktor manajemen akan
perusahaan, maka akan berdampak terhadap mempunyai dampak yang paling besar
penurunan kinerja perusahaan itu sendiri. terhadap SDM perusahaan, dimana SDM
menjadi tidak efektifi dan efisien.
Variabel permasalahan rendahnya Ketidakefektifan itu akan menimbulkan
produktivitas serta minimnya pengetahuan dampak terhadap menurunnya tingkat daya
dan kemampuan teknik SDM termasuk saing dan kompetensi perusahaan dan
dalam kategori faktor SDM. Sumber daya selanjutnya rendahnya daya saing
manusia merupakan elemen yang sangat perusahaan akan menyebabkan menurunnya
penting dalam satu perusahaan. Karena kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan
kegagalan mengelola sumber daya manusia berkembang. Perusahaan yang tidak
dapat mengakibatkan timbulnya gangguan mempunyai daya saing dan kemampuan
dalam pencapaian tujuan dalam organisasi, untuk tumbuh dan berkembang, lama
baik dalam kinerja, profit, maupun kelamaan akan gagar dan hancur. Teng
kelangsungan hidup organisasi itu sendiri (2002) juga bahwa permasalahan dalam
[15]. Menurut Dayatno (2003) sumber daya lemahnya manajemen perusahaan ini
manusia mungkin merupakan kelemahan merupakan salah satu faktor besar di balik
utama dari semua kelemahan yang ada [24], kegagalan perusahaan [20]. Hal ini
sehingga jika permasalahan-permasalahan disebabkan manajemen adalah sebuah
SDM tersebut tidak diperbaiki, maka hal ini proses yang khas, yang terdiri dari
akan berdampak negatif terhadap tindakan-tindakan merencanakan,
produktivitas, efisiensi dan daya saing mengorganisasikan, menggerakkan,
industri konstruksi nasional. mengawasi dan memotivasi, yang
dilakukan untuk menentukan serta
Variabel terakhir permasalahan internal mencapai sasaran-sasaran yang telah
perusahaan masalah finansial yang kurang ditetapkan melalui pemanfaatan sumber
baik dan pembayaran terlambat termasuk daya manusia serta sumber-sumber yang
dalam kategori keuangan. Dalam suatu lain [21].

108 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. Tahun XXI, Juni 2007 102-110
Identifikasi Permasalahan Pada Faktor Internal Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi

Permasalahan yang disebabkan oleh perbaikan yang bisa berupa tindakan


faktor SDM, seperti minimnya pengetahuan koreksi.
dan kemampuan teknik yang dimiliki SDM
serta rendahnya produktivitas SDM Daftar Acuan
berdampak terhadap lemahnya daya saing
dan kompetensi perusahaan serta [1]. Albach, H. Zur Theorie des
menurunnya kinerja perusahaan. Hal ini Wachsenden Unternehmens, in
sesuai dengan pernyataan Royat (1994) Theorien des eizelwirtschftlichen und
yang mengatakan bahwa salah satu masalah des Gesamtwirtschftlichen
besar pada industri konstruksi di Indonesia Wachstums. W. Krelle. Duncker &
adalah kekurangan sumber daya manusia Humblot, Berlin. (1965).
(SDM) yang terampil dan professional, baik [2]. Drucker, P. F. Managing for Result.
dari segi teknologi, terlebih lagi dari segi Butterworth-Heinemann, Oxford.
manajerial [18]. Martoyo (2002) juga (1994).
menyatakan bahwa sumber daya manusia [3]. Han, S. H. and J. E. Diekmann (2001).
merupakan elemen yang sangat penting "Approaches for Making Risk-Based
dalam satu perusahaan. Kegagalan Go/No-Go Decision for International
mengelola sumber daya manusia dapat Projects." Journal of Construction
mengakibatkan timbulnya gangguan dalam Engineering and Management Vol.
pencapaian tujuan dalam organisasi, baik 127(No. 4 July/August).
dalam kinerja, profit, maupun kelangsungan [4]. Majalah Konstruksi Tren
hidup organisasi itu sendiri [15]. Sumber pembangunan, Jakarta. (2000).
daya manusia mungkin merupakan [5]. Majalah Konstruksi Tren
kelemahan utama dari semua kelemahan pembangunan, Jakarta. (2002).
yang ada. Dan jika permasalahan- [6]. Momaya, K. and K. Selby (1998).
permasalahan SDM tersebut tidak "International Competitiveness of the
diperbaiki, maka hal ini akan berdampak Canadian Construction Industry: A
negatif terhadap produktivitas, efisiensi dan Comparison with Japan and the United
daya saing industri konstruksi nasional. States." Canadian Journal Civil
Engineering 25: 640-652.
8. Kesimpulan [7]. Ofori, G. "Sustainable Construction:
Principles and A Framework for
Dari penelitian ini dapat disimpulkan Attainment-Comment." Construction
bahwa dari permasalahan pada faktor Management and Economics. (1998).
internal perusahaan yang paling [8]. Singh, H. and A. Singh "Principles of
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Complexity and Chaos Theory in
jasa konstruksi terdiri dari manajer yang Project Execution: A New Approach
tidak kompeten, rendahnya kemampuan to Management." Cost Engineering
manajerial dan entreprenuerial, rendahnya Vol.44/No.2 December: (2002). 23-
produktivitas, minimnya pengetahuan dan 33.
kemampuan teknik SDM, masalah finansial [9]. Team, C. E. Sustainable Construction:
yang kurang baik dan pembayaran An Introduction, Constructing
terlambat. Permasalahan pada internal Excellence(2004a).
perusahaan yang paling mempengaruhi [10].Team, C. E. Sustainable Construction:
penurunan kinerja disebabkan oleh faktor Constructors, Constructing
manajemen dan SDM. Excellence.(2004b).
[11].World_Bank The Construction
Model regresi yang dihasilkan
Industry: Issues and Strategies in
menunjukkan bahwa permasalahan pada
Developing Countries. Washington,
faktor internal tersebut dapat menurunkan
DC, The World Bank. (1984).
kinerja perusahaan jasa konstruksi. Salah
[12]. David, F. R. Strategic Management:
satu cara untuk meningkatkan kinerja
Concepts and Cases, Prentice Hall.
tersebut adalah dengan melakukan tindakan
(2002).

JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. Tahun XXI, Juni 2007 102-110 109
Sudarto

[13]. Hillebrandt, P. N. Economic Theory [25]. Pranoto Menyiasati KKN Sektor


and The Construction Industry, Konstruksi, LPJK Indonesia. (2005).
Second Edition, Macmillan Press. [26]. Suraji, A. Peta Kesiapan Industri
London. (1985). Jasa Konstruksi Menuju Liberalisasi
[14]. Kotler P ; Kertajaya H ; Huan D.H ; Perdagangan Jasa Konstruksi.
Liu S “Meninjau Ulang Pemasaran: Proceeding Seminar Nasional Peran
Sustainable Marketing Enterprise di Jasa Industri Era Otonomi Daerah
Asia”, PT.Prenhallindo, Jakarta. dan AFTA/AFAS, Aryaduta Hotel,
(2003), Jakarta, Fakultas Teknik Universitas
[15]. Martoyo Manajemen Sumber Daya Indonesia. (2003).
Manusia. BPFE, Yogyakarta. (2002).
[16]. Porter, M. E. Global Competitiveness
Report 2004-2005: Findings from the
Business Competitiveness Index. New
York, Institute for Strategy and
Competitiveness Harvard Business
School. (2004).
[17]. Ram Charan Profitable Growth.
Crown Business, New York. (2004).
[18]. Royat, S. The Development Strategy
of Construction Industry in Indonesia.
Pustra, Departemen PU, Jakarta.
(1994).
[19]. Sutjipto Strategi Industri Jasa
Konstruksi Nasional dalam Era
Globalisasi. Jakarta.. (1991).
[20]. Teng, M. Corporate Turnaround.
Prentice-Hall, Inc, Alexandra Road,
Singapore. (2002).
[21]. Terry, G. R., Ph.D Asas-asas
Manajemen, PT. Alumni. Bandung.
(1986).
[22]. Trisnowardono, N., Drs.B.E Menuju
Usaha Jasa Konstruksi yang Handal,
Abdi Tandur. Jakarta. (2002).
[23]. Wideman, R. E. and R. H. Myers
Project and Program Risk
Management. A Guide to Managing
Project Risk and Opportunities,
Project Management Institute.
Pennysylvania. (1992).
[24]. Dayatno, I. Kesiapan Industri
Konstruksi Nasional Sumber Daya
Manusia. Proceeding Seminar
Nasional Peran Jasa Industri
Konstruksi Era Otonomi Daerah dan
AFTA/AFAS, Jakarta. (2003).

110 JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. Tahun XXI, Juni 2007 102-110

You might also like