Professional Documents
Culture Documents
i ii
IMUNISASI BUKANLAH
MENIADAKAN PENYAKIT Novi Andriani,S.Kep
TETAPI Pryma Desi Kaban,S.Kep
MENCEGAH Ratna Juwita,S.Kep
TERJADINYA PENYAKIT Rotua BN Sirait,S.Kep
Rumiris Siahaan,S.Kep
Manfaat Imunisasi:
14
3
Dimana mendapatkan
Tujuan Imunisasi: imunisasi?
Untuk memberikan kekebalan • Di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
kepada bayi agar dapat • Di Puskesmas, Rumah Sakit Bersalin,
mencegah penyakit dan BKIA atau Rumah Sakit Pemerintah.
kematian bayi serta anak yang • Di Praktek Dokter/Bidan atau Rumah
disebabkan oleh penyakit yang Sakit Swasta
sering berjangkityang dapat
menimbulkan kematian
ataupun kecacatan.
15
• BCG HEPATITIS B
4 13
• CAMPAK DIFTERI
Campak adalah penyakit yang sangat Penyakit Difteri adalah penyakit infeksi
menular yang dapat disebabkan Virus Campak. yang disebabkan oleh bakteri
Penularan melalui udara ataupun kontak Corynebacterium Diphteriae. Mudah
langsung dengan penderita.Gejala-gejalanya menular dan menyerang terutama saluran
adalah : Demam, batuk, pilek dan bercak- napas bagian atas dengan gejala Demam
bercak merah pada permukaan kulit 3 -5 hari tinggi, pembengkakan pada amandel
setelah anak menderita demam. Bercak mula- ( tonsil ) dan terlihat selaput puith kotor
mula timbul dipipi bawah telinga yang yang makin lama makin membesar dan
kemudian menjalar ke muka, tubuh dan anggota dapat menutup jalan napas.
tubuh lainnya.
Komplikasi dari penyakit Campak ini adalah Pencegahan paling efektif adalah
radang Paru-paru, infeksi pada telinga, radang dengan imunisasi bersamaan dengan
pada saraf, radang pada sendi dan radang pada tetanus dan pertusis sebanyak tiga kali
otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak sejak bayi berumur dua bulan dengan
yang menetap.Paling efektif cara selang penyuntikan satu – dua bulan.
pencegahannya adalah dengan melakukan Efek samping yang mungkin akan timbul
imunisasi. Imunisasi akan menimbulkan adalah demam, nyeri dan bengkak pada
kekebalan aktif dan bertujuan untuk melindungi permukaan kulit, cara mengatasinya
terhadap penyakit campak hanya dengan sekali cukup diberikan obat penurun panas .
suntikan, dan diberikan pada usia anak
sembilan bulan atau lebih.
12 5
PERTUSIS
Penyakit Pertusis atau batuk rejan atau
dikenal dengan “ Batuk Seratus Hari “ adalah
penyakit infeksi saluran yang disebabkan oleh
bakteri Bordetella Pertusis. Gejalanya khas
yaitu Batuk yang terus menerus sukar berhenti,
muka menjadi merah atau kebiruan dan
muntah kadang-kadang bercampur darah.
Batuk diakhiri dengan tarikan napas panjang
dan dalam berbunyi melengking.
10 Penularan umumnya terjadi melalui udara
( batuk / bersin ). Pencegahan paling efektif
adalah dengan melakukan imunisasi
bersamaan dengan Tetanus dan Difteri
sebanyak tiga kali sejak bayi berumur dua
bulan dengan selang pentuntikan.
7
POLIO
Gejala yang umum terjadi akibat serangan
virus polio adalah anak mendadak lumpuh pada
salah satu anggota geraknya setelah demam
selama 2-5 hari. Cara pemberiannya melalui
mulut. Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru
lahir atau berumur beberapa hari dan selanjutnya
diberikan setiap 4-6 minggu. Pemberian vaksin
polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG,
vaksin hepatitis B, dan DPT. Imunisasi ulangan
diberikan bersamaan dengan imunisasi ulang
DPT Pemberian imunisasi polio akan
menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit
Poliomielitis. Imunisasi polio diberikan
sebanyak empat kali dengan selang waktu tidak
kurang dari satu bulan. Imunisasi ini jangan
diberikan pada anak yang lagi diare berat.
6 11
• TETANUS
Penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi
yang berbahaya karena mempengaruhi sistim
syaraf dan otot. Gejala tetanus umumnya
diawali dengan kejang otot rahang (dikenal
Imunisasi kadang juga dengan trismus) bersamaan dengan
timbulnya pembengkakan, rasa sakit dan kaku
dapat
di otot leher, bahu atau punggung. Kejang-
mengakibatkan kejang secara cepat merambat ke otot perut,
efek samping. Ini lengan atas dan paha. Infeksi tetanus terjadi
karena luka. Tetanus dapat dicegah dengan
adalah tanda baik pemberian imunisasi sebagai bagian dari
yang membuktikan imunisasi DPT. Setelah lewat masa kanak-
kanak imunisasi dapat terus dilanjutkan
bahwa vaksin
walaupun telah dewasa. Dianjurkan setiap
betuk-betul bekerja interval 5 tahun : 25, 30, 35 dst. Untuk wanita
secara tepat. hamil sebaiknya diimunisasi juga dan
melahirkan di tempat yang terjaga
kebersihannya.