Professional Documents
Culture Documents
I. Pendahuluan
1.1. Public Relations Saat Ini
Peranan hubungan masyarakat sangat berbeda kini. Kalau dulu identik sebagai event
organizer, membawakan tas direktur, atau menemani ibu pejabat berbelanja. Saat ini
humas harus bisa membuka ruang dalam menjembatani investasi dan ruang pasar
penjualan produk. Bidang komunikasi dan humas kini menjadi salah satu ujung tombak
sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi. Ini disebabkan sektor
industri swasta akan saling bersaing menciptakan image positif untuk mendongkrak
citra perusahaan.
Dalam era globalisasi, bidang kehumasan akan sangat berperan. Perusahaan yang tak
memanfaatkan bidang tersebut bakal tertinggal karena tak menguasai perolehan dan
penyebaran informasi. Pentingnya bidang komunikasi dan hubungan masyarakat menjadi
perhatian dari seorang Noke Kiroyan, petinggi Kaltim Prima Coal (KPC). Dalam
telaahnya, Noke melihat fungsi komunikasi dan hubungan masyarakat akan sangat
terasa manakala perusahaan berupaya mengembangkan usaha dan menghindari situasi
yang kurang kondusif dengan lingkungan.
Sementara itu, salah satu praktisi kehumasan Magdalena Wenas dari M-PR Consultant
dan Indira Abidin dari Fortune Indonesia sepakat bahwa perusahaan sekarang tidak
hanya sekadar beriklan saja, tetapi lebih butuh PR. Perusahaan harus
mengkomunikasikan produknya bak barang dan jasa kepada masyarakat melalui strategi
Public Relations yang jitu.
Begitu pula bagi perusahaan/lembaga yang memasarkan produk berupa jasa. Para
praktisi Public Relations sektor jasa ini juga akan sangat berkembang saat ini.
Tak terkecuali dalam dunia kepustakawanan.
Keberadaan public relation dalam sebuah lembaga atau instansi dapat menjadi
jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya. Pada dasarnya tujuan
Public Relation adalah untuk menciptakan, memelihara dan membina hubungan yang
harmonis antara kedua belah pihak yakni lembaga dengan publiknya.
Public relation berperan dalam penjelasan atau pembelaan terhadap pandangan yang
kurang baik dari publiknya terhadap lembaga tersebut, dengan cara menyajikan
berbagai data, fakta dan informasi yang sebenarnya.
Salah satu pengertian Public Relations dikemukakan oleh JC. Seidel (dalam
Abdurachman, 1995:25) yang mengatakan bahwa :
Public Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk
memperoleh goodwill dan pengertian dari para langgannnya, pegawainya, dan publik
umumnya.
Ada pun kegiatan ini ke dalam adalah dengan mengadakan analisa dan perbaikan-
perbaikan terhadap diri sendiri, sedangkan keluar adalah dengan mengadakan
pertanyaan-pertanyaan.
Sementara itu Effendy (2002:24) menjelaskan mengenai ciri-ciri Public relations
sebagai berikut :
1. Merupakan kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua
arah secara timbal balik (two way traffic reciprocal communication). Hal ini
berarti bahwa pada jalur pertama komunikasi berbentuk penyebaran informasi dari
organisasi kepada publik. Pada jalur kedua komunikasi berlangsung dalam bentuk
penyampaian tanggapan atau opini publik (public opinion) dari publik ke organisasi
tadi. Melalui komunikasi dua arah tersebut, pihak organisasi harus selalu
mengkaji, apakah informasi yang disebarkan kepada publiknya itu diterima, difahami
dan dilaksanakan atau tidak. Evaluasi ini perlu sebagai bahan perencanaan kegiatan
kedepannya.
2. Fungsi public relation melekat pada proses manajemen. Eksistensi public
relations sebagai pelembagaan kegiatan komunikasi dalam organisasi justru untuk
menunjang upaya manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
manajemen, untuk mencapai suatu tujuan dalam teori manajemen, disebutkan bahwa
prosesnya berlangsung melalui tahap-tahap POAC (Planning, Organizing, Actuating
dan Controlling), serta dilengkapi dengan rumus Six M (Men, materials, Machines,
Methods, Money dan Markets). Dalam hal ini kegiatan public relations adalah
khusus yang berkaitan dengan komunikasi. Dalam hal ini adalah manusia yang berada
di dalam organisasi dan di luar organisasi.
3. Sasaran kegiatannya adalah publik, baik internal maupun eksternal.
4. Dalam operasionalisasinya, public relation membina hubungan yang harmonis
antara organisasi dan publik. Selain itu juga mencegah terjadinya rintangan
psikologis pada pihak publik. Sifat harmonis di sini mengandung makna luas, yakni
:
a. sikap menyenangkan (favorable)
b. itikad baik (goodwill)
c. toleransi (tolerance)
d. saling pengertian (mutual understanding)
e. saling mempercayai (mutual confidence)
f. saling menghargai (mutual appreciation)
g. citra baik (good image)
Di sisi lain, ada banyak pengertian Public Relations. Situs internet IPR
mendefinisikan Public Relations sebagai disiplin ilmu yang menangani reputasi,
dengan tujuan memperoleh pemahaman, dukungan dan mempengaruhi opini serta
perilaku. Public Relations adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk
membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian antara sebuah
organisasi dengan publiknya. (dalam Gregory:2005).
Sementara itu Kunaka dari Zimbabwe Library Association dalam makalahnya yang
berjudul “ Publis Relations Programmes for Library Associations” mengatakan bahwa
:
“Public relations is a management tool that is increasingly becoming important in
the management of organizations, whether private or public, whether they are
profit making or non-profit oriented. It is an essential element in the
communication system that enables individuals to be informed on many aspects of
subjects that affect their lives”
Berikut ini adalah target public yang diharapkan terlibat dalam kegiatan public
Relations perpustakaan, yaitu :
1. Anggota atau staf organisasi
2. Anggota atau staf yang berpotensi
3. Para pemngambil keputusan, baik di area pemerintahan ataupun swasta.
4. Para politikus
5. Pengguna perpustakaan
6. Pengguna perpustakaan yang berpotensi khusus
7. Para sponsor
8. Organisasi perpustakaan yang lain
9. Asosiasi profesi
10. Para pustakawan
11. Perpustakaan dan program-programnya
Berikut ini adalah contoh aktivitas Public Relations ZLA
1. Kampanye Peduli Perpustakaan yang dimulai dengan pendekatan individual.
2. Mengambil manfaat/mempergunakan kesempatan dalam program pemerintah.
3. Bekerjasama dengan organisasi di luar organisasi perpustakaan dalam hal :
a. Kompetisi Pustakawan Tahunan
b. Mensponsori mahasiswa pustakawan di Perguruan Tinggi
c. Best Student Award pada pelatihan sekolah-sekolah
d. Menuliskan kisah di media pers, televise dan radio penyiaran
e. Berkomunikasi dan bekerjasama dengan lembaga asosiasi lain dalam
menyelesaikan proyek tertentu.
f. Membangun MoU bidang kepustakawanan
2.5. Solusi
Melihat kondisi seperti itu, maka bagi perpustakaan yang memang mampu secara
keilmuan, budaya organisasi dan finansial untuk memposisikan seorang tenaga PR
secara definitive, maka dipersilahkan.
Namun bagi sebagian besar perpustakaan yang masih dalam tahap perkembangan, maka
minimal mereka memahami keilmuan yang mencakup pengeratian, fungsi serta
pentingnya adanya aktivitas public relations di perpustakannya.
Sehingga, meskipun tidak ada tenaga public relations secara definitive, tapi
perpustakaan sudah melaksanakan aktivitas-aktivitas ke-Public Relation-an, serta
dapat menuai hasilnya. Meskipun mungkin tidak maksimal.
III. Penutup.
Hal yang sangat esensial bagi semua perpustakaan adalah adanya self assessment
(penilaian oleh diri sendiri) atau evaluasi diri mengenai keberadaan dan kondisi
perpustakaannya, termasuk juga mengadopsi dan mengolah persepsi dan image pengguna
perpustakaan mengenai pelayanan perpustakaan. Mengolah feedback serta melakukan
evaluasi secara rutin adalah mutlak diperlukan.
Maka, ”How the library media center in your organization speaks is UP TO YOU!”
***
Daftar Pustaka
1. www. sinar harapan.co.id. “Jasa kehumasan Kini menjadi Ujung Tombak
Perusahaan”. Diakses tanggal 5 maret 2008.
2. Gregory, Anne. ”Public Relations dalam Praktik”. Jakarta: Erlangga.2005.
3. www.ifla.org/IV/ifla64/127-75e.htm. Diakses tanggal 16 April 2008.
4. Line, Maurice B. “Academic Library Management”. London: Library Association.
1990.
5. Anderson, Pauline H. “Library Media Leadership in Academic Secondary
Schools”. USA:LA. 1985.
6. www.olc.org/marketing/4quiz.htm. Diakses 17 April 2008.