You are on page 1of 8

Nama : Aditya Mahendra Saputra

Kelas : 1-KA34
NPM : 10110199

WARGA NEGARA DAN NEGARA

Hukum adalah system yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian


kekuasaan kelembagaan. Menurut JCT. Simorangkir SH. dan Woerjono
Sastropranoto SH. Bahwa hukum sebagai peraturan yang memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat
oleh badan resmi yang berwajib.

Ciri dan sifat hukum :


• Adanya larangan-larangan hukum di suatu lingkungan masyarakat
• Larangan tersebut harus di patuhi oleh setiap orang

HUKUM
DAN Sumber-sumber hukum :
NEGARA Segala sesuatunya akan menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan secara memaksa dan kalau dilanggar akan mendapat sanksi-sanksi
yang tegas dan nyata.

Sumber hukum formal :


1. Undang-undang (statute), yaitu hukum yang ada di peraturan undang-
undang;
2. Kebiasaan (costum), perbuatan manusia yang di ulang-ulang dalam
hal yang sama dan di terima oleh masyarakat;
3. Keputusan hakim (yurisprudensi), keputusan hakim yang terdahulu
yang akan di jadikan dasar keputusan mengeni masalah yang sama;
4. Traktat (treaty), perjanjian anatara dua orang atau lebih dalam suatu
hal yang terikat dalam perjanjian tersebut;
5. Pendapat sarjana hukum, pendapat sarjana yang sering di kutip oleh
para hakim dalam menyelesaikan suatu masalah.
Pembagian hukum
1. Menurut “sumbernya” hukum di bagi dalam :
• Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam undang-undang;
• Hukum kebiasaan, hukum yang terletak pada kebiasaan;
• Hukum traktat, hukum yang di tetapkan oleh Negara;
• Hukum yurisprudensi, hukum yang diterapkan oleh keputusan hakim.

2. Menurut “bentuknya” hukum di bagi dalam :


• Hukum tertulis:
- Hukum tertulis yang terkodifikasi dan Hukum terulis yang tidak terkodifikasi.
• Hukum tidak tertulis
3. Menurut “tempat berlakunya”hukum di bagi dalam :
• Hukum Nasional, yaitu hukum dalam suatu Negara;
• Hukum Internasional, hukum yang mengatur hubungan internasional;
• Hukum Asing, hukum dalam Negara;
• Hukum Gereja, norma gereja yang sudah ditetapkan oleh anggotanya

4. Menurut “waktu berlakunya”hukum dibagi dalam :


• Ius Constitutum (hukum Positif), berlaku sekarang bagi masyarakat di daerah tertentu;
• Ius Contituendum, berlaku pada waktu yang akan datang;
• Hukum Asasi (hukum Alam), berlaku untuk seluruh bangsa di dunia.

5. Menurut “cara mempetahankan”hukum dibagi dalam :


• Hukum Material, hukum yang mengatur kepentingan dan hubungan yang berwujud
perintah dan larangan;
• Hukum Formal, hukum yang mengatur pertahanan dalam hukum material.
6. Menurut “sifatnya”hukum di bagi dalam :
Tugas Pokok Negara :
• Hukum yang memaksa, hukum yang mempunyai paksaan mutlak dalam keadaan apapun;
1. Mengatur dan mengendalikan gejala kekuasaan asosial
• Hukum yang mengatur, hukum yang membuat peraturan sendiri dalam perjanjian.
2. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia di dalam tujuan sosial.
7. Menurut “wujudnya”hukum di bagi dalam :
• Hukum Obyektif, hukum yang berlaku umum dan tidak mengenai golongan lainya;
• Hukum Subyektif, hukum yang berlaku bagi seseorang tertentu atau lebih.

8. Menurut “isinya”hukum dibagi dalam :


• Hukum Privat (Hukum Sipil), hukum yang mengatur hubungan antara orang satu dengan
orang lainnya;Sistem hukum terurai dalam tiga komponen, yaitu:
• 1) Substansi
Hukum Publik (Hukum Negara), hukum yang mengatur hubungan antar Negara.
2) Struktur
3) kultur

Proses interaksi dalam masyarakat mempunyai 10 aspek penganalisa, yaitu:


1. Jangan mengidentifikasi “hukum” dengan “kebenaran keadilan”.
2. Harus selalu adil dan benar dengan sendirinya.
3. Hukum tetap mengabdikan diri untuk meminjam kegiatan masa, system dan
bentuk pemerintah.
4. Mengandung unsur keadilan atau kebaikan.
5. Hukum didefinisikan dengan kekuatan atau kekuasaan.
6. Bermacam-macam hukum terlalu dipukulratakan.
7. Jangan apriori hukum adat lebih baik.
8. Jangan mencampur adukan substansi hukum.
9. Jangan mencampur adukan “law is activis” dengan “law in books” dari aparat
penegak hukum.
10. Jangan menganggap sama aspek terjang penegak hukum dngan hukum.
Tugas Utama Negara :
1) Mengatur dan menertibkan gejala yang ada didalam
masyarakat;
2) Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan
golongannya untuk menciptakan tujuan bersama.

Sifat-sifat Negara :
1. Sifat memaksa;
NEGARA
2. Sifat monopoli;
3. Sifat mencakup semua.

Bentuk Negara :
1) Negara Kesatuan
• Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
• Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi
1) Negara Serikat ( Negara Federasi)

Perbedaan Negara Kesatuan Didenstralisir dengan Negara Federasi :


Bentuk Kenegaraan :
1. Negara Dominan
2. Negara Uni
• Uni Rill : dua atau beberapa negara dalam perjanjian.
• Uni Personil : dua atau beberapa negara yg mempunyai
kepala negara yang sama.

Unsur-unsur Negara :
• Mempunyai wilayah;
• Mempunyai rakyat;
• Mempunyai pemerintah;
• Mempunyai tujuan dalam mendirikan negara;
• Mempunyai kedaulatan.

Tujuan Negara :
1) Memperluas kekuasaan semata;
2) Memperluas kekuasaan untuk mencapai tujuan;
3) Menyelenggarakan ketertiban hukum;
4) Menyelenggarakan kesejahteraan umum.

NEGARA
Tujuan Negara Republik Indonesia :
1) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2) Memajukan kesejahteraan umum;
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Sifat Kedaulatan :
• Permanen : walaupun badan yang memegang kedaulatan tetapi
kedaulatan negara masih tetap ada.
• Absolute : di dalam negara tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi.
• Tidak terbagi-bagi kekuasaannya.
• Tidak terbatas.

Sumber Kedaulatan :
1) Teori Kedaulatan Tuhan
2) Teori Kedaulatan Rakyat
3) Teori Kedaulatan Negara
4) Teori Kedaulatan Hukum
Purnandi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto menghimpun pengertian
masyarakat dengan hukum, sebagai berikut :
(1) Hukum sebagai ilmu pengetahuan
(2) Hukum sebagai disiplin
(3) Hukum sebagai kaidah
(4) Hukum sebagai tata hukum
(5) Hukum sebagai petugas
(6) Hukum sebagai keputusan penguasa
(7) Hukum sebagai proses pemerintah
(8) Hukum sebagai sikap
(9) Hukum sebagai jalinan nilai-nilai

Pendapat para sarjana tentang hubungan antar negara dan hukum dalam
tiga pendapat :
1. Negara lebih tinggi dari pada hukum.
2. Negara itu identik atau sama dengan hukum.
3. Negara harus tunduk pada hukum.

NEGARA
Negara Hukum Liberal dalam arti sempit, ada dua ciri :
1. Adanya perlindungan hak-hak asasi manusia;
2. Pemisahan kekuasaan, antara kekuasaan eksekutif, legislatif dan
yudikatif.

Negara Hukum Liberal dalam arti formal, ada empat unsur :


1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia;
2. Pemisah kekuasaan;
3. Tindakan pemerintah harus berdasarkan undang-undang;
4. Adanya peradilan administrasi yang berdiri sendiri.

Menurut system Anglo Saxon, dikenal the rule of law yang memiliki
tiga unsure, yaitu:
1. Supremasi hukum;
2. Persamaan kedudukan hukum bagi setiap orang;
3. Konstitusi bukan sumber hak-hak asasi manusia.
Di IndonesiaPemerintah
siapa yang dalam
menjadi
artiwarganegara
luas : telah di sebutkan dalam pasal 26
UUD 1945, yaitu• : Segala kegiatan yang terorganisir bersumber pada kedaulatan
1. Yang menjadi warga
dan negara ialah
berlandasan dasarorang-orang
negara. bangsa Indonesia asli dan
bangsa lain
• yang di tugas,
Segala sahkankewenangan
oleh warga negara;
dan kewajiban negara dilaksanakan
2. Syarat mengeni warganegara
menurut ditetapkan
dasar suatu dengan
negara demi undang-undang.
tercapainya Dalam
tujuan negara..
penjelasan umum UU. No. 62 tahun 1958, dikatakan bahwa
PEMERINTAH
kewarganegaraan RI diperoleh :
Pemerintah dalam arti sempit :
(a) Karena kelahiran
• Kalau kita mengikuti Montesquieu, maka hanyalah tugas,
(b) Karena pengangkatan
kewajiban dan kekuasaan negara di bidang eksekutif;
(c) Karena dikabulkan permohonan
• Kalau kita mengikuti Vollenhoven, kekuasaan negara di bidang
(d) Karena pewarganegaraan
bestuur.
(e) Karena akibat dari perkawinan
(f) Karena turunan ayah/ibu
(g) Karena pernyataan Warga
Negara
dan

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


Menurut Kansil, didalam wilayah suatu negara di bedakan menjadi :
➢ Pasal 26, yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
(a) Penduduk ialah mereka yang telah memenuhi syarat tertentu, penduduk dapat
Indonesiamenjadi
dibedakan asli. dua :
Pasal
➢ (1) 27 (2),warga
Penduduk tiap-tiap
negarawarga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan
(2) yangwarga
Penduduk bukan layak bagi
negara kemanusiaan.
➢ Bukan
(a) Pasalpenduduk ialah mereka
28, kemerdekaan yang berada
berserikat didalam wilayah
berkumpul suatu negara.
mengeluarkan
pendapat dengan lisan dan tulisan ditetepkan dalam undang-
undang.
Pasal 29 (2), negara
Asas➢Kewarganegaraan : menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
(a) Kriterium kelahiran agamanya
untuk memeluk menurut asasmasing-masing.
keibubapaan (Ius Sanguinis);

➢ Kriterium
Pasal 30kelahiran
(b) menurut
(1),tiap-tiap asas negara
warga tempat kelahiran (Ius wajib
berhak dan Soli). ikut serta
Pelaksanaan kedua stelsel ini dibedakan dalam :
dalam usaha pembelaan negara.
• Hak opsi : hak untuk memilih kewarganegaraan (stesel aktif);
➢ Pasal 31 (1), tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
• Hak repudiasi :hak untuk menolak kewarganegaraan (stesel pasif).
pendidikan dan pengajaran.
Naturalisasi atau perwarganegaraan adalah suatu proses hukum yang menyebabkan
➢ Pasal 34, fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
seorang dengan syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan.
negara.

You might also like