Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan hias merupakan salah satu komoditi perikanan yang potensial dalam
menghasilkan devisa bagi negara dan mensejahterakan masyarakat perikanan
(pembudidaya). Pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia saat ini sebesar 7,5 %,
lebih kecil dibandingkan dengan pasar Singapura yang mencapai 22,8 %,
sedangkan potensi ikan hias Indonesia jauh melebihi negara tetangga tersebut.
Potensi ikan hias di Indonesia tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, dan Papua (Bachtiar dan Tim Lentera,2004).
Pada saat ini peminat ikan hias terus bertambah dan semakin menyebar ke
seluruh lapisan masyarakat. Meskipun kemampuan daya belinya bervariasi,
masyarakat perkotaan di Indonesia melengkapi rumahnya dengan akuarium-
akuarium yang diisi beragam ikan hias salah satunya ikan koi.
Ikan koi berasal dari Negara Jepang (Kokugyo). Di negeri matahari terbit
itu, koi berkembang pesat. Ikan koi merupakan ikan hias unggulan. Corak
sisiknya yang berwarna-warni membuat ikan ini banyak digemari, terutama oleh
para pengusaha ikan hias. Koi termasuk golongan Aimalia. Dari famili masih
dikelompokan dalam beberapa genus dan terdiri dari beberapa specias salah
satunya Chyprinus carpio dengan nama lokal ikan koi.
Salah satu daerah yang mempunyai potensi pengembangan ikan hias air
tawar yang cukup luas adalah kabupaten Tulungagung, dimana terdapat
bermacam-macam jenis ikan hias yang telah dibudidayakan di daerah tersebut,
salah satunya ikan koi yang terdapat di kelompok tani “Mina Makmur”. Melihat
permintaan pasar dan kebutuhan dalam negeri yang juga meningkat dipastikan
budidaya ikan koi berpeluang besar untuk dapat terus dikembangkan.
Dengan demikian perlu dilakukan Kegiatan Praktek Kerja Lapang
mengenai teknik pembenihan ikan koi di kelompok tani “Mina Makmur” Desa
Bendiljati Wetan Kecamatan Sumber Gempol Kabupaten Tulungagung - Jawa
Timur untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana teknik pembenihan ikan koi.
1
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Praktek Kerja Lapang ini adalah
agar memperoleh ilmu, pengetahuan, dan keterampilan di lapangan mengenai
teknik pembenuhan ikan koi (Chyprinus sarpio), sehingga dapat dimanfaatkan
2
dan diterapkan secara mandiri. Selain itu, hasilnya dapat dipakai sebagai sumber
informasi bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan.
1.5. Output/luaran
Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini diharapkan agar
dapat memperoleh ilmu, pengetahuan dan keterampilan di lapangan mengenai
teknik pembenihan ika koi (Chyprinus carpio), sehingga dapat dimanfaatkan dan
diterapkan secara mandiri dan dapat dipakai sebagai sumber informasi bagi pihak-
pihak yang membutuhkan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Ostariophsy
Familia : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : C.carpio
Nama binomial : Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758)
2.1.2 Morfologi
Koi memiliki berbagai corak warna yang indah dan mempunyai badan
yang berbentuk seperti torpedo dengan perangkat gerak berupa sirip. Untuk bisa
berfungsi sebagai alat bergerak, sirip ini terdiri atas jari-jari keras, jari-jari lunak,
dan selaput sirip. Yang dimaksud dengan jari-jari keras adalah jari-jari sirip yang
kaku dan patah jika dibengkokkan. Sebaliknya jari-jari lunak akan lentur dan tidak
patah jika dibengkokkan, dan letaknya selalu di belakang jari-jari keras. Selaput
sirip merupakan "sayap" yang memungkinkan koi mempunyai tenaga dorong
yang lebih kuat apabila berenang. Sirip dada dan sirip ekor hanya mempunyai
jari-jari lunak. Sirip punggung mempunyai 3 jari-jari keras dan 20 jari-jari lunak,
sirip perut hanya terdiri dari jari-jari lunak, sebanyak 9 buah, sirip anus
mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak, (Efendie, 1990).
4
2.2. Habitat dan penyebaran
Koi merupakan hewan yang hidup di daerah beriklim sedang dan hidup
pada perairan tawar. Mereka bisa hidup pada temperatur 8°C - 30°C. Oleh
karenanya tidak heran bila koi bisa dipelihara di seluruh wilayah Indonesia tanpa
kecuali, mulai dari pantai hingga daerah pegunungan
Ikan koi pada umumnya hidup pada suhu 26-27 C, dengan pH 6-7. ukuran
panjang maksimum tubuh ikan Sumatra Barb adalah 75 cm, (Anonymous, 2005).
5
organisme lain yang keberadaanya didalam kolam ikan hias tidak
dikehendakimisalnya udang dan cacing.
2.5. Pemanenan
2.6. Pemasaran
6
BAB III
RENCANA OPERASIONALISASI
3.1. Waktu
Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 1 Januari
sampai 28 Februari 2010
3.2. Tempat
Kegiatan praktek kerja lapang ini bertempat di Bapak Drs. Samsul Hadi.
Kelompok Tani Mina Makmur Desa Bendiljati Wetan Kecamatan Sumber
Gempol Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode
survey. Dimana metode survey adalah metode yang menggambarkan secara
langsung keadaan suatu obyek dan tidak dimaksudkan untuk mengambil dan
menarik suatu kesimpulan. Data yang diambil adalah data primer dan data
sekunder (Marzuki, 1986).
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber secara langsung
dengan melakukan pengamatan dan pencatatan hasil observasi, wawancara,
partisipasi secara langsung (Narbuko, C dan Achmadi, A, 2004).
3. Observasi
Metode observasi yaitu metode yang dilakukan untuk pengamatan
secara sistematis terhadap gejala/ fenomena yang diselidiki tanpa
mengajukan pertanyaan (Marzuki, 1986).
4. Wawancara
Metode wawancara (interview) yaitu wawancara mencakup cara
yang dipergunakan kalau seseorang, untuk tujuan suatu tugas tertentu,
mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dari seorang responden
dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu (Arikunto,
1998).
7
5. Partisipasi Secara Langsung
Partisipasi secara langsung yaitu mengikuti secara langsung
kegiatan yang dilakukan selama kegiatan Praktek Kerja Lapang (Arikunto,
1998).
3.4.2. Pelaksanaan
8
3. Teknik pembenihan ikan koi, yang terdiri dari kegiatan perawatan benih,
pemberian pakan, pemberian vitamin dan obat-obatan serta pengontrolan
hama dan penyakit.
4. Pemanenan meliputi cara pengepakan, distribusi serta daerah pemasaran.
Dan data yang diperoleh pada pelaksanaan PKL dianalisa secara deskriptif
kemudian dibandingkan dengan teori yang sudah ada.
9
3.5. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan PKL akan disajikan dalam tabel berikut ini :
MINGGU
NO KEGIATAN
I II III IV
1 Tahap Persiapan Pemijahan
- Persiapan kolam pemijahan
- Persiapan induk X
- Seleksi induk X
- Penebaran larva X
X
2 Kegiatan Pembesaran
X
Perawatan larva X
X
Pemberian pakan X
X
Pemberian vitamin dan obat- X
X
obatan X
Pengontrolan terhadap hama dan
penyakit.
3 Pemanenan
- Pengepakan X
- Distribusi X
- Pemasaran X
BAB IV
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemilik usaha pembesaran ikan hias koi ini mulai menggemari ikan pada
tahun 1984. Pada awalnya Bapak Drs. Samsul Hadi menjadi pekerja di tempat
kakaknya yaitu usaha budidaya ikan lele. 2 tahun kemudian membuatkan kolam
sebanyak 3 petak dan digunakannya untuk usaha pembenihan ikan lele. Dalam
hal pemasaran tidak begitu susah mencari pelanggan karena mempunyai banyak
11
kenalan yang rata-rata mempunyai usaha ikan lele juga. Jadi para pelanggan
langsung datang ke rumah pemilik usaha. Setelah selang 8 bulan Bapak Drs.
Samsul Hadi menambah kolam dan komoditi ikan hias seperti: Ikan Koi, Ikan
Black Ghost, Ikan Juwani, Ikan Niasa, Ikan Koki dan banyak lagi ikan hias yang
lainnya. Bertambahnya komoditi usaha ini banyak sekali masyarakat yang tertarik
mulai dari luar kota sampai luar Jawa. Pemilik usaha Ikan koi mulai bergabung
kedalam Kelompok Tani Mina Makmur pada tahun 1998.
Kelompok Tani Mina Makmur dibentuk pada taggal 4 April 1997 yang
terletak di Desa Bendiljati Wetan Kecamatan Sumber Gempol Kabupaten
Tulungagung, dan selanjutnya dikukuhkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten
Tulungagung. Pada awal berdirinya Kelompok Tani ini memiliki anggota
sebanyak 20 orang dengan kelas kemampuan sebagai kelompok PEMULA.
Dalam perkembangannya Kelompok ini mengalami peningkatan kelas
kemampuan sebagai kelompok LANJUT yang dikukuhkan pada tanggal 9
Desember 2003 dengan jumlah anggota 43 orang, dan pada tanggal 16 November
2004 meningkat lagi menjadi kelompok MADYA dengan jumlah anggota 51
orang.
Bentuk usaha pembenihan ikan koi ini merupakan skala rumah tangga,
yang tergabung dalam usaha Kelompok Tani Mina Makmur dibentuk oleh Dinas
Perikanan Dari 1 Kabupaten Tulungagung yang beranggotakan pembudidaya ikan
hias dan sejenisnya di Desa Bendilati Wetan. Adapun azas dari Kelompok Tani
Mina Makmur antara lain kekeluargaan dan gotong royong. Maksud dari
pendirian Kelompok Tani ini adalah sebagai wahana komunikasi dan tukar
informasi sesama anggota Kelompok Tani tersebut. Tujuan dari Kelompok Tani
Mina Makmur adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan
mensukseskan program pembangunan nasional.
Dalam Kelompok Tani ini dipimpin oleh 2 orang ketua dan dibantu oleh
seorang sekretaris dan 2 orang bendahara. Adapun susunan organisasi di
12
Kelompok Tani Mina Makmur ini periode 1 Juni 2003 – 31 Mei 2005 adalah
sebagai berikut :
Ketua I : Drs. Samsul Hadi
Ketua II : Moh. Anas
Sekretaris : Sopingi, S.Ag
Bendahara I : Drs. M. Hartanto
Bendahara II : Drs. Makrus
Adapun tugas dari pengurus Kelompok Tani Mina Makmur adalah sebagai
berikut:
Ketua I :Bertanggung jawab keluar dan ke dalam usaha
koperasi Kelompok Tani, sebagai koordinator usaha
dan mengembangkan usaha.
Kelompok II :Membantu mengkoordinasi dan membina usaha
tani.
Sekretaris :Bertanggung jawab dalam urusan administrasi
organisasi dan ikut membina usaha Kelompok Tani.
Bendahara I :Bertanggung jawab urusan keuangan dan
administrasi usaha, bertindak sebagai kasir dan ikut
membina usaha kelompok tani.
Bendahar II :Membantu usaha keuangan dan administrasi serta
membantu membina usaha.
Seksi Sarana Produksi Perikanan (Saprokan) bertugas :
• Mencari dan memperluas informasi tentang pemijahan dan
pemeliharaan ikan
• Membuat laporan naik turunnya produksi serta
melaporkannya kepada ketua dan anggota kelompok
Seksi Pemasaran Bertugas :
• Mencari informasi tentang variasi harga saat dan menjelang
panen
• Mencari informasi tentang peluang pemasaran
13
• Membuat laporan tentang tugasnya kepada ketua dan
anggota kelompok
Seksi Perkoperasian bertugas :
• Melaksanakan kegiatan pencatatan simpanan maupun
pinjaman dari anggota
• Membuat laporan tentang tugasnya kepada ketua dan
anggota kelompok
Seksi Kesehatan Ikan bertugas :
• Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan ikan
• Mencari informasi teknologi pemberantasan hama dan
penyakit ikan
• Membuat laporan dan memberikan kepada ketua dan
anggota kelompok
Seksi Wanita Bertugas :
• Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan anggota kelompok wanita pembudidaya ikan
Seksi Taruna bertugas :
• Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan anggota kelompok generasi muda pembudidaya
ikan
Kelompok Tani Mina Makmur ini terdiri atas 51 orang anggota penuh dan
19 orang anggota, sehingga totalnya 70 orang. Untuk lebih jelasnya dilihat
dilampiran 1 dan 2 tentang struktur organisasi kelompok tani Mina Makmur dan
peta Desa Bendiljati Wetan Tulungagung.
14
dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain. Dalam usaha pembenihan
ikan koi hal yang perlu di perhatikan yaitu persiapan kolam, yakni kolam harus di
cuci dengan menggunakan kapur atau detegen sebelum kolam di gunakan untuk
praktek pembenihan.
Persiapan kolam yang di lakukan pada saat Praktek Kerja Lapang
mempersiapkan kolam semen yang berukuran 3 x 4 m2, bersihkan kolam tersebut
dengan cara kolam dikeringkan, sikat diding kolam dan dasar kolam dengan
mengunakan detergen atau kapur agar mengurangi kotoran atau lumut yang
menempel pada dinding dan dasar kolam, kemudian masukan air dan kuras
kembali sampai kolam bersih dari kapur agar kolam steril kemudian di keringkan
kembali dan di biarkan selama satu hari. Selanjutnya kolam di isi dengan air
bersih dengan ketinggian kurang lebih 30 - 60 cm dan mendiamkannya selama 24
jam atau satu hari agar suhu air stabil.
a. Penyiapan Induk
Menurut Akbar (2001), Syarat utama induk adalah calon induk sudah
matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah
menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang.
Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk
produktif.
15
b. Ciri ciri induk jantan dan betina
Gambar 3.
c. Pemijahan
Pemijahan dilakukan di dalam kolam beton yang berukuran 3 x 4 m.
Perbandingan induk jantan dan betina adalah 2 : 1. Pada kolam pemijahan yang
sudah di isi air dengan ketingihan air 30-60 cm, kemudian dimasukan enceng
gondok/ganggang di dalam kolam pemijahan sebagai tempat penempelan telur.
Ikan memijah pada malam hari dan mengeluarkan telur. Telur yang di keluarkan
akan menempel di media enceng gondok atau gagang, pagi hari indukan ikan koi
16
harus segera di angkat hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya induk koi
dapat memakan telurnya sendiri.
Pakan bagi mahkluk hidup sangat penting sebagai sumber energi untuk
kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembang biakannya. Agar
pertumbuhan dan perkembang biakkannya baik maka perlu di berikan pakan yang
tepat. Pakan yang di berikan pada ikan berasal dari alam di sebut pakan alami dan
apabila dari buatan manusia di sebut pakan buatan (Amri dan Khairuman. 2002).
Pakan yang di berikan untuk benih ikan koi berupa pakan alami yaitu
daphnia, cacing sutra dan pelet. Pada tahap awal pembenihan ikan koi dari umur 1
hari sampai 5 hari tidak perlu di beri makan karena masih ada cadangan
makanannya berupa kuning telur.Ikan koi di beri daphnia setelah umur 6 -7 hari
benih ikan koi di beri cacing sutra, kemudian pada umur 9 hari dan seterusnya di
beri pakan pelet yang telah di haluskan terlebih dahulu sampai umur 1 bulan.
Perawatan kolam di lakukan secara rutin baik pada waktu persiapan kolam
maupun pada saat pemeliharaan benih. Pergantian air dan pembersihan kolam
atau perawatan kolam selama pembebenihan harus sering di lakukan. Adapun
tujuan dari perawatan kolam adalah untuk menghindari terjangitnya serangan
hama dan penyakit.
17
4.3. Hama dan Penyakit
Penyakit yang sering meresahkan adalah penyakit kutu air. Agar produksi
meningkat dan kualitas dari ikan koi baik, pemberantasan hama atau penyakit
perlu dilakukan karena hama atau penyakit pada ikan koi dapat mengurangi
kualitas ikan koi seperti warnanya yang menjadi jelek karena diserang jamur, dan
dapat berakibat kematian pada ikan tersebut, sehingga produksi dan penjualan
menurun.
Penyakit infeksi yang biasanya sering muncul pada pembenihan ikan koi
di Kelompok Tani Mina Makmur adalah kutu air dan jamur. Untuk terhindar dari
jenis penyakit ini harus di lakukan pengobatan dengan menggunakan larutan.
- Gejala : Sering menempel pada dinding atau bagian bawah
kolam,gerakannya tidak aktif, dan gerakan berenangnya tidak normal.
- Cara pengobatan : ikan yang terserang penyakit ini harus di pisahkan
terlebih dahulu, kemudian masukan kedalam ember yang sudah di beri
larutan Nacl sebanyak 1 gram/1 liter air, kemudian diamkan selama 5
menit.
4.5. Pemanenan
Di lokasi praktek kerja lapang pemanenan ikan koi dilakukan dengan cara
mengambil ikan yang sudah siap dipanen yang berumur 1 bulan di kolam
pembenihan dengan menggunakan jaring. Setelah ikan terjaring dilakukan grading
atau pemilihan ukuran kemudian siap dipasarkan.
18
Adapun perhitungan kelulushidupan dari usaha pembenihan ikan koi yaitu
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
3500 ekor
= x 100%
4000 ekor
= 87.5 %
Jadi pada usaha pembenihan ikan kio di Kelompok Tani Mina Makmur di
Desa Bendiljati Wetan Kecamatan Sumber Gempol Kabupaten Tulungagung
mempunyai tingkat kelulushidupan sebesar 87.5 %.
6. Pemasaran
Di Kelompok Tani Mina Makmur tidak kesulitan dalam hal pemasaran karena
Kelompok Tani tersebut sudah terkenal. Jadi dalam hal pemasaran para pembeli
datang sendiri tanpa harus menawarkan ikan pada para pembeli. Kelompok tani
ini hanya melayani penjualan saja mengenai pengirimannya ditanggung oleh para
pembeli ikan. Daerah pemasaran meliputi Kalimantan, Bali, Surabaya,
Banjarmasin, Jawa Tengah, Semarang, dan Jakarta. Biasanya ikan koi ini dijual
dengan harga perekor Rp 200 – Rp 300.
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang yang dilaksanakan pada usaha
pembesaran Ikan koi dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
- Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang ini induk Ikan koi yang
digunakan adalah induk yang berumur 1 – 2 tahun.
- Kolam yang digunakan untuk pembenihan Ikan koi berukuran 3 x 4 m
yang dilengkapi pipi paralon yang berfungsi sebagai saluran
pemasukan dan pengeluaran air.
- Dalam malakukan pemijahan ikan koi sangat dipengaruhi oleh faktor
internal maupun faktor eksternal untuk mendukung keberhasilan dari
pemijahan. Faktor internal yang berpengaruh terhadap keberhasilan
pemijahan antara lain kesiapan induk untuk memijah, tingkat
kematangan gonad, dan induk dalam keadaan sehat tidak terserang
penyakit. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
keberhasilan antara lain persiapan kolam untuk pemijahan, kualitas air
pemijahan.
- Pakan yang digunakan dalam pembenihan Ikan koi adalah Cacing
Sutera dan pellet.
- Daerah pemasaran meliputi Kalimantan, Bali, Surabaya, Banjarmasin,
Jawa Tengah, Semarang, dan Jakarta.
5.2. Saran
Dalam praktek kerja lapangan selanjutnya untuk pelaksanaan teknik
pemijahan secara alami pada ikan koi ataupun pada jenis ikan yang lainnya
20
disarankan agar melakukan pengontrolan air dengan rajin karena itu kunci
keberhasilan praktek pemijahan.
DAFTAR PUSTAKA
Chumaidi et al. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan
Udang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, PHP/KAN/PT/12/1990.
Jakarta.
Lingga, P., dan Heru S. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Mujiman, A. 1985. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.
ParticalFishkeeping,http://www.particalfishkeeping.co.uk/pfk/pages/em.php.news
=547. accessed 13 mei 2007.
21
Susanto, H. 2002. Budidaya Ikan Di Pekarangan. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Sutisna, D.H., dan R. Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan-Ikan Air Tawar.
Kanisius. Yogyakarta.
Lampiran 1
Struktur Organisasi Kelompok Tani Mina Makmur
Desa Bendiljati Wetan
Pembina
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara I
Bendahara II
Anggota
22
23
Lampiran 2. Gambar Denah Kolam Tempat PKL
24