Professional Documents
Culture Documents
Kedua gaya yang ditunjukkan pada gambar diatas bekerja pada kotak
sehingga kotak tetap diam. Selisih kedua gaya tersebut (gaya total) pasti nol,
sehinga kotak tersebut diam/tidak jatuh ke tanah. FG atau w dan N pasti
memiliki besar yang sama dan memiliki arah yang berlawanan, sehingga
gaya total atau selisih kedua gaya tersebut nol. Gaya-gaya tersebut bukan
gaya aksi reaksi yang dijelaskan pada Hukum III Newton. Ingat bahwa gaya
aksi reaksi bekerja pada benda yang berbeda, sedangkan kedua gaya di atas
(Gaya berat dan Gaya Normal) bekerja pada benda yang sama, yakni
kotak.Perhatikan gambar di atas secara saksama. Gaya berat benda yang
menekan meja digambarkan pada titik pusat kotak alias berada di tengah-
tengah kotak. Sedangkan Gaya Normal digambarkan pada permukaan
sentuh antara kotak dan meja.
Lalu apa gaya reaksinya ? gaya ke atas yang diberikan oleh meja
terhadap kotak adalah N, disebut gaya aksi. Gaya reaksi diberikan oleh kotak
kepada meja, yakni N’, sebagaimana diperlihatkan pada gambar di bawah.
Perhatikan baik-baik posisi tanda panah pada gambar. Tanda panah yang
mewakili N’ digambarkan pada meja, bukan pada kotak. Panjang tanda
panah sama, hal ini menunjukkan bahwa besarnya gaya sama, hanya
berlawanan arah (aksi = – reaksi). Mengenai aksi-reaksi selengkapnya
dipelajari pada Pokok Bahasan Hukum III Newton.
Gaya Normal (N) bekerja pada bidang sentuh antara dua benda yang
saling bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus pada permukaan sentuh.
Beberapa contoh arah Gaya Normal terhadap permukaan sentuh
ditunjukkan pada gambar di bawah.
b. Gaya Tangensial/Radial
2. Pembebanan
a. Pembebanan statis/Tetap
Re
σ=
Sf (1,2÷2 )
Re
σ=
Sf (1,5÷2,5 )
waktu
tegangan
waktu
3. Tegangan
a. Tegangan Tarik
tegangan
Dalam membahas kekuatan tarik tidak lepas dari tegangan dan
regangan. Kedua sifat ini diukur saat melakukan uji tarik atau tekan (Gambar
1.1). Dalam tarik, regangan adalah pertambahan panjang dari material,
sedangkan dalam tekan adalah pemendekkan dari bahan yang ditekan.
Hasil dari tegangan dan regangan jika dibagikan akan menghasilkan sebuah
Modulus Young (E). Mudulus Young ini hanya berlaku pada daerah elastis
dari sifat bahan.
Rasio poison
Satu hal yang perlu diketahui yaitu akibat dari gaya tarik yang terjadi adalah
pengurangan diameter seperti terlihat dalam Gambar 2.1 di bawah ini:
Gambar 1.2 Profil tegangan dan regangan
b. Tegangan Tekan
c. Tegangan Geser
Dalam bidang permesinan tidak lepas dari pergeseran.Pergeseran
terjadi akibat adanya gaya yang menggeser benda sehingga terjadi tegangan
dan regangan geser. Tegangan dan regangan geser dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan di bawah ini:
d. Tegangan Bengkok
Suatu kontruksi dari bahan tidak lepas dari beban atau gaya yang
menekan tidak pada titik pusat sehingga terjadi bending. Akibat dari gaya ini
terjadi tegangan bending yang dapat dihitung seperti di bawah ini:
dengan
M = momen bending
I = momen kedua dari area
y = jarak titik pusat dengan titik beban
e. Tegangan Puntir
f. Tegangan Maksimum
D. Sambungan
a. Sambungan dapat dilepas (ulir, ulir daya)
b. Sambungan permanen (las, keling, kerut)
E. Poros
F. Bantalan
Bantalan Bola
Bantalan Roll
Bantalan Jarum
Bantalan Roll Tapper
G. Pegas