Professional Documents
Culture Documents
1. Lingkungan Keluarga
seorang sarjana yang bernama Cesare Lambrosso, yang juga mendapatkan julukan
Bapak Kriminologi Modern. Jasanya bukan karena Teori Born Criminal–nya yang
faktor. 38
menyatakan bahwa para penjahat adalah suatu bentuk yang lebih rendah dalam
kehidupan, lebih mendekati nenek moyang mereka yang mirip kera dalam sifat
bawaan dan watak dibandingkan mereka yang bukan penjahat. Lambrosso juga
dimana Insane Criminal bukanlah penjahat sejak lahir, melainkan mereka menjadi
penjahat sebagai hasil dari beberapa perubahan dalam otak mereka yang
38
Topo Santoso, Op. cit, Hal. 23.
39
Ibid, Hal. 38.
39
dilahirkan, belum ada yang mampu meramalkan apakah bayi itu kelak akan
menjadi seorang yang sukses atau seorang pesuruh, atau mungkin kelak menjadi
seorang yang berkuasa ataukah seorang pencuri ataupun perampok, dan mungkin
pula menjadi seorang pengemis. Tidak ada yang mampu memberi ramalan yang
40
pasti apakah seorang anak tersebut seperti ini profesinya apabila besar nanti.
Tetapi bila hendak diramalkan bahwa seorang anak pedagang pada suatu waktu
pertama tadi. Namun sulit pula untuk dipastikan bahwa seorang anak pembunuh
pada suatu waktu akan menjadi seorang pembunuh juga, atau anak seorang
pada situasi dan kondisi. Istilah situasi dan kondisi itu atau lebih tepat daripada
Berbicara tentang situasi dan kondisi ialah istilah dua patah kata yang memiliki
arti luas dan dalam. Lingkungan keluarga sebagai faktor yang akan menentukan
yang berbeda-beda dalam corak, sifat keluarga tertentu dengan keluarga lain.
Salah satu ciri yang menjadi yang menjadi perhatian didalam menelaah dari suatu
kemalangan dan dapat terdiri dari beberapa jenis, misalnya salah seorang
40
G.W.Bawengan, Masalah Kejahatan dengan Sebab dan Akibat, (Jakarta: Pradya
Paramitha, 1977), Hal. 89.
41
Ibid
40
kejahatan yang tidak diinginkan. Bahkan seringkali orang tua itu hampir-hampir
persoalan yang harus dia kerjakan sendiri, mungkin persoalan pelajaran atau
mungkin persoalan kehidupan praktis dari teman anak tersebut. Kesibukan dapat
pula membuat orang tua acuh tak acuh terhadap pertanyaan anak yang ingin
tunas yang mulai tumbuh itu. Oleh sebab itulah disini betul-betul perlu
2. Pengaruh Sosial
individu. Dalam Teori-teori Strain yang merupakan hasil karya dari Emile
Durkheim, satu cara dalam mempelajari suatu masyarakat adalah dengan melihat
masing berhubungan satu sama lain. Dengan kata lain, kita melihat kepada
42
Ibid, Hal. 90.
43
Ibid.
41
berfungsi). 44
melatih anak-anak untuk kehidupan selanjutnya. 45 Dalam hal itu guru merupakan
Dalam hal ini sekolah dipandang sebagai lembaga yang memiliki bagian
besar terhadap anak dalam rangka pembentukan watak manusia, karena disanalah
semua anak diseleksi dan dikembangkan bakatnya. Dari segi pembinaan bangsa,
sekolah merupakan wadah untuk memupuk manusia yang kelak akan berguna
Ada tiga unsur yang perlu dipergunakan sebagai bekal untuk berhasilnya
didik,
44
Topo Santoso, Op. cit, Hal. 58.
45
Edwin H. Sutherland, Op. cit, Hal. 274.
46
G.W.Bawengan, Loc. cit.
42
Agama tidak dapat disangkal lagi sebagai wadah yang tertinggi nilainya
dicapai dengan cara menghindari kejahatan yang merupakan larangan dari setiap
Berkenaan dengan itu diperlukan juga peranan dari para guru agama dan
pimpinan keagamaan pada satu pihak yang merupakan suatu petunjuk untuk
kehidupan bahagia di akhirat nanti dan pihak lain merupakan suatu rel kehidupan
dalam masyarakat, jika faktor keluarga, sekolah, dan agama tidak memberikan
3. Faktor Ekonomi
47
Edwin H. Sutherland, Op. cit, Hal. 273.
43
kelas, kesempatan untuk menjadi yang teratas tidaklah dibagikan secara merata.
dalam jenjang sosial tadi memang ada, tetapi tidak tersebar secara merata.
Seorang anak yang lahir dari sebuag keluarga miskin dan tidak berpendidikan,
misalnya hampir tidak memiliki peluang untuk meraih posisi bisnis atau
profesional sebagaimana dimiliki anak yang lahir dari sebuah keluarga kaya dan
berpendidikan. 48
harta benda, kekayaan, dan perniagaan atau hal-hal yang sejenisnya. Kejahatan-
kejahatan ini terjadi karena adanya tekanan ekonomi dimana rakyatnya berada
dalam kemiskinan, yang serba kekurangan di bidang pangan, apalagi sandang dan
pacarnya, namun perkara pencurian atau penipuan dan penggelapan lebih banyak
penyelundupan. 49
48
Topo Santoso, Op. cit, Hal. 61.
49
G.W.Bawengan, Op. cit, Hal. 110.
44
pemerasan, dan lain-lainnya. Hal ini harus kita bedakan dengan kejahatan
ekonomi, oleh karena itu di Indonesia telah dikenal adanya tindak pidana ekonomi
keadaan ekonomi, tetapi delik-delik ini merupakan bagian dari Kitab Undang-
undang Hukum Pidana dan oleh karena itu bukanlah suatu delik ekonomi. Delik-
delik ekonomi dapat kita jumpai dalam undang-undang yang mengatur khusus
pembangunan, dan pada pihak lain pengakuan yang bertambah kuat, bahwa harga
diri pembangunan itu, adalah peningkatan yang menyolok dari kejahatan. Luasnya
50
Ibid, Hal. 111.
45
seperti surat kabar, majalah, buku-buku bahkan melalui internet. Menurut Elmer
komik serta internet pada jaman sekarang ini dapat menimbulkan rangsangan
51
Ibid, Hal. 106.
46
internet.
bukunya yang telah disebutkan diatas tadi. Begitu pula ada beberapa kontra
mengenai argument Johnson tadi yang tentunya merupakan tangkisan dari pihak
52
Ibid.
47
dengan apa yang baik dan apa yang buruk jika mereka hendak kita
korban Sugianto (40 Tahun) yang dilakukan oleh 2 (dua) Orang tidak
Sumatera Utara.
enam pelaku yang dilengkapi senjata tajam dan sejenis senjata api.
Keenam pelaku membobol dua unit brankas dari ruang kasir yang berisi
3. Pada tanggal 12 Maret 2006 pukul 15.00 Wib telah terjadi pencurian
49
pada hari Senin tanggal 15 Juni 2009 seorang BRIPTU Hendro Kuswoyo
ajakan tersebut, pelapor dan temannya, Yosefa setuju dan naik ke mobil
50
6. Kasus penjualan senjata api rakitan secara illegal. Lima pria ditangkap
senjata ke Ponirin dan Fery. Pria itu bermaksud membeli pistol rakitan
beserta dua butir peluru jenis SS-1. Harga yang disepakati Rp 250 ribu.
Beberapa saat setelah jual beli tercapai, pria itu lantas membekuk Ponirin
dan Fery. Kedua tersangka tak pernah menyangka pria itu adalah polisi
Tersangka ketiga ini bernyanyi dan mengatakan, barang ilegal ini titipan
Adi Chandra asal Deli Serdang. Setelah ditangkap, Adi pun mengikuti
7. Pada tanggal 11 April 2007 pukul 20.30 Wib di Jalan Khairil Anwar
51
tidak diketahui) berhenti tidak jauh dari korban lalu pelaku mendekati
tusuk pada dada sebelah kiri dan tidak berdaya lalu pelaku mengambil
handphone milik korban dan satu unit sepeda motor Supra Fit BK 5762
Dengan Kekerasan yang disertai dengan Senjata Api terhadap diri korban
mengambil tas dari samping tempat duduk dalam mobil korban lalu
antara tersangka dan korban terjadi tarik menarik tas dan menembak
52
Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan telah terjadi kasus Pencurian dengan
ini terjadi terhadap korban Palit Nasution 40 Tahun, Ds. Mampang Kec.
Kota Pinang yang dilakukan oleh 5 (lima) orang laki-laki yang tidak
kabur mobil truk tersebut, dan dapat ditangkap para pelaku pencurian ini
10. Pada tanggal 8 Mei 2009 pukul 16.30 Wib di Jalinsum Medan Kisaran
Dsn. III Ds. Sei Deras Kec. Sei Suka Kab. Batu Bara telah terjadi Kasus
Kronologis kejadian : kejahatan ini terjadi pada diri korban Firdaus yang
Blok S. 36-02 Kel. Perk. Sipare-pare Kec. Sei Suka Kab. Batu bara, dan
Kel. Perk. Sipare-pare Kec. Sei Suka Kab. Batu bara yang dilakukan 6
53
yang menimbulkan rasa takut dan cemas terhadap masyarakat, seperti kasus
bagi aparat kepolisian, dimana mereka mempunyai tugas yang sangat berat dalam
menghadapi berbagai macam jenis tindak pidana kejahatan yang ada di kota-kota
besar.
sudut kota, di rumah kediaman, kantor atau kampus, pusat-pusat perbelanjaan, dan
53
Data-data yang diterima dari Kepolisian Sumatera Utara Bagian Reserse Kriminal, pada
tanggal 24 Maret 2010.
54
penodongan, dan pencurian yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi atas diri
disebabkan oleh faktor perekonomian seseorang. Hal ini dapat kita lihat dari
besar melalui media informasi yang ada. Kurangnya tingkat perekonomian yang
dari kondisi yang seperti ini dapat menimbulkan suatu tekanan-tekanan kebutuhan
yang sangat besar, sehingga bagi mereka yang imannya lemah akan lebih mudah
Begitu juga dengan faktor sosial atau faktor lingkungan, kurangnya rasa
pribadinya.
Utara bagian Reserse Kriminal yang dilakukan melalui wawancara dengan Bapak
55
sekarang ini biasanya lebih banyak disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini,
yaitu: 54
1. Faktor Lingkungan,
2. Faktor ekonomi,
karya dari Emile Durkheim, yang juga menyatakan bahwa untuk dapat
beroperasi dengan lancar, susunan sosial berfungsi. Orang yang seperti itu
54
Hasil wawancara di Kepolisian Sumatera Utara bagian Reserse Kriminal, pada tanggal
24 Maret 2010.
56
suatu negara, semakin besar juga tekanan ekonomi terhadap seseorang akan
Disamping ketiga faktor tersebut diatas, ada lagi satu faktor penyebab
dimana sekarang ini banyak sekali kita lihat sindikat penjualan senjata api secara
illegal atau tanpa izin dari Kepolisian yang masuk ke wilayah Indonesia.
Sekarang ini banyak sekali senjata api illegal yang masuk ke Indonesia,
mulai dari jenis senjata api rakitan atau dibuat sendiri (home made) sampai senjata
api otomatis atau canggih (senjata api modern) yang sampai saat ini masih belum
jelas darimana senjata api tersebut dapat dengan mudah masuk ke wilayah
pelaku penyelundupan senjata api dapat dengan mudah menjual bebas senjata api
tersebut. 56
memperbolehkan warga sipil untuk dapat memiliki senjata api untuk perlindungan
55
Topo Santoso, Op.cit, Hal. 58.
56
Hasil wawancara di Kepolisian Sumatera Utara bagian Laboratorium Forensik, pada
tanggal 12 Februari 2010..
57
Sumatera Utara, Drs. CH. Syafrian S. Warga tertentu yang karena tugas dan
jabatannya masyarakat umum dapat memperoleh izin untuk memiliki senjata api.
Maksudnya adalah izin kepemilikan diberikan kepada warga sipil tertentu karena
tugas dan jabatannya serta dalam rangka untuk membela diri, seperti satuan
pengamanan atau satpam (security), polisi khusus (polsus), aparat keamanan pada
lokasi perkebunan tertentu, para pejabat pemerintahan seperti hakim dan jaksa,
Republik Indonesia secara selektif dan dengan prosedur yang cukup ketat. Izin
tersebut juga diberikan kepada seseorang yang ingin memiliki senjata api apabila
telah melakukan beberapa tes, yang diantaranya tes psikologi, tes kesehatan, tes
kecakapan, serta ujian menembak. Hal tersebut dilakukan agar seseorang yang
58
mempergunakan senjata api tersebut. Tidak hanya kepada masyarakat umum saja
izin kepemilikan senjata api dilakukan secara selektif dan dengan prosedur yang
ketat, tetapi kepada aparat kepolisian juga dilakukan evaluasi terhadap izin
Dapat kita lihat dari contoh-contoh kasus kriminalitas diatas bahwa pada
saat ini memang banyak sekali kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh aparat
api ini tidak hanya dilakukan dengan menggunakan senjata api illegal atau rakitan
saja, tetapi juga dilakukan oleh orang yang telah memiliki izin dalam
menggunakan senjata api. Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya,
bahwa izin kepemilikan senjata api legal ini telah melalui prosedur perizinan
apabila terlibat dalam suatu masalah, sehingga tidak menimbulkan suatu tindak
pidana.
masyarakat umum saja, tetapi aparat kepolisian juga ada yang menyalahgunakan
57
Ibid.
59
terjadinya penembakan yang dilakukan oleh seorang aparat yaitu alm. Iptu Oloan
Sumatera Utara, karena sakit hati. Aksi yang berujung dengan penembakan bunuh
istri Ahrul Fahmi dan Nanda Syafrina Simangunsong warga kompleks IAIN
Hutasoit.
masyarakat. Mantan Kepala Polisi Daerah Sumatera Utara Irjen Pol Nurudin
lapangan.
selama ini secara rutinitas dilakukan setiap enam bulan sekali kepada personel
khusus yang memegang senjata api. Nurudin juga berencana akan menerapkan tes
psikologi bagi anggota yang memegang senjata api. Ini dilakukan agar kejadian
itu tidak terulang kembali. Menyangkut penarikan senjata api bagi personel di
lapangan, Nurudin mengaku tidak bisa dilakukan secara global. Bagi personel
60
aparat kepolisian ataupun TNI hingga sekarang ini masih saja ada terjadi. Tindak
Seorang Aparat Penegak Hukum juga terjadi pada hari Senin tanggal 15 Juni 2009
dan kemudian pada saat berada di Jalan Keadilan Simpang Medan, Hendro
namun tembakan mengenai seorang yang lain, yang menyebabkan luka dan
meninggal dunia.
Darurat No.12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api (senpi). Kasat
Reskrim Poltabes Medan mengatakan kedua jambret itu adalah Indra Syaputra
(26) dan Yudi Sasmita (25) keduanya warga Mabar Hilir. Pada tanggal 15 Juni
2009 Pelaku perampokan diamuk massa karena tertangkap tangan saat beraksi.
Kemudian Sertu Yudha datang melerai agar tidak main hakim sendiri dan
58
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=8&dn=20070316050637, ”Kepolisian
Perketat Pengawasan Senjata Api Anggotanya” 21 Jan 2010.
61
seorang dari tersangka mencoba untuk kabur. Melihat hal itu, Briptu Hendro
tembakan peringatan ke arah atas. Namun naas, belum lagi mengarahkan senjata
bagian bawah Sertu Yudha Nugraha. Akibatnya, Yudha bersimbah darah dan
perawatan medis. Tapi nyawa Sertu Yudha tak tertolong hingga akhirnya ia
meninggal dunia. 59
ancaman dengan menggunakan senjata api, seperti dijelaskan dalam tabel dibawah
ini.
Tahun 2005-2009.
59
Contoh-contoh kasus yang diambil dari Kepolisian Sumatera Utara Medan Bagian
Reserse Kriminal pada tanggal 24 Maret 2010.
62
Dari data-data tersebut diatas, dapat kita lihat bahwa kejahatan dengan
menggunakan senjata api di tahun 2005 hingga tahun 2007 terus meningkat.
umum, para nasabah bank, pengusaha hingga ratusan juta rupiah. Bahkan para
surat-surat kepemilikan yang sah ataupun senjata api yang dibuat sendiri oleh
peranan dari aparat kepolisian untuk lebih meningkatkan lagi pengamanan dan
terjadi baik yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan TNI maupun kepada
63
seluruh senjata api dari warga sipil dan berencana akan melarang kepemilikan
senjata api oleh warga sipil. Penarikan senjata api tersebut diharapkan dapat
akan terus menarik senjata api yang beredar di masyarakat umum secara bertahap
dan akan digudangkan. Selain diperketatnya izin kepemilikan senjata api, bahkan
baik kepada anggota kepolisian dan TNI bahkan dilarangnya kepemilikan senjata
api lagi bagi masyarakat umum, merupakan salah satu cara sehingga dapat
semakin menurun. Hal ini dapat kita lihat dari tabel diatas. Menurunnya angka
kriminalitas dengan menggunakan senjata api di Sumatera Utara pada tahun 2008
64