You are on page 1of 40

Jaringan Periodontal dalam Sistem

Stomatognatik
Oleh : Selvi Kartika L (06)
Niken T. Hapsari (07)
PERIODONTIUM

• Merupakan jaringan yang mengelilingi dan


mendukung gigi.

• Terdiri atas :
• Gingiva
• Periodontal Ligament
• Alveolar Bone
• Cementum
GINGIVA

Salah satu jaringan lunak yang berada pada cavitas


oral

Gingiva adalah jaringan lunak yang berdekatan


dengan bagian cervical gigi.
Oral mukosa
1. Masticatory mucosa
• Jaringan yang melekat erat pada tulang dan ditutupi oleh epitel
parakeratin atau epitel berkeratin.
• Didesain untuk tahan terhadap gaya geser yg terjadi ketika
pengunyahan atau penelanan
• Ex. Gingiva dan hard palate
2. Lining mucosa
• Dibentuk dari jaringan oral yang melekat longgar pada struktur
dibawahnya dan ditutupi oleh epitel non-keratin
• Ex. Mukosa yang menutupi bibir, pipi, dasar mulut, soft palate, dll
3. Specialized mucosa
• Menutupi permukaan dorsal lidah dan dapat merasakan sensation of
taste.
Types of Gingiva
1. Marginal
(free or unattached)

2. Attached
(melekat erat pada tulang dan gigi)

3. Interdental
(berlokasi diantara gigi yang berdekatan)
1. Marginal Gingiva

Gingiva yang terletak paling dekat ke mucosa

Tidak melekat pada gigi

Dinding jaringan lunak bagi gingival sulcus

Memanjang ke apical menuju free gingival groove


dengan lebar ± 1mm
2. Attached Gingiva
Melekat pada gigi dan tlg. Alveolar

Lebarnya bervariasi : 1mm-9mm


Pada incisivus RA : 3,5 – 4,5 mm

RB : 3,3 – 3,9 mm
Pada premolar RA : ± 1,9 mm

RB : ± 1,8 mm
3. Interdental Gingiva
 Berlokasi pada interproximal space yang dibentuk oleh gigi
yg berdekatan.

 Mesiodistal dimensions :
 Pada umumnya berbentuk segitiga
Buccolingual dimension:
Terlihat gingival col

Gingival col hanya terlihat jika gingiva mengelilingi


permukaaan interproximal contact
Gingival sulcus, sulcular epithelium, and
junctional epithelium

Gingival sulcus
rongga antara marginal gingiva
dan gigi
Dilapisi oleh epitel non-keratin
Memanjang dari puncak
marginal gingiva  junctional
epithelium
Kedalaman : ± 1,8 mm
Gambaran Histologi

Jaringan gingiva dibentuk oleh jaringan ikat


fibrosa yg ditutupi oleh epitel gepeng berlapis.
Marginal dan attached : parakeratin atau berkeratin
Sulcus gingiva : non-keratin
Alveolar mucosa : non-keratin
Hubungan antara
gingiva berkeratin dan
jaringan ikat
dibawahnya biasanya
bergelombang
Rete pegs : sel epitel yg
menjorok ke jaringan ikat
Papila jaringan ikat :
jaringan ikat yg menjorok
ke epitel
Connective Tissue
Dikenal dg nama lamina propria
Papilarry layer : dekat dg epitel
Reticular layer : menyatu dg periosteum pd tlg. Alveolar

Lamina propria mengandung :


Serat kolagen
Substansi dasar intraseluler
Sel
PD
N
Serat kolagen
Dentogingival
Dentoperiosteal
Trans-septal
Alveologingival
Circular
Vascular Supply
Cabang dari arteri alveolar
superior dan inferior
Arteri Supraperiosteal.

Pada permukaan fasial, palatal,


dan lingual dari tlg. Alveolar
Arteri Interdental.
Arteri ligamen periodontal

PD nya membentuk multiple


capillary loops yg tersebar
pada lamina propria hingga
ke jaringan ikat papila
Nerves Gingival Fluid.
Cabang dari nervus trigeminus  Disekresikan secara teratur
divisi maxilla dan mandibula dari jaringan ikat gingival
Buccal gingiva RA kedlm sulcus.
n. Alveolaris superior
Facial gingiva RA
 Membantu membersihkan
cabang labial dari n. Infraorbital
Palatal gingiva (bgn gigi anterior):
sulcus
n. Nasopalatinus .
 Mengandung antimikroba
Buccal gingiva RB : n. Buccal. dan antibodi sebagai
Fasial gingiva RB : n. Mentalis. resistensi thd gingivitis
Lingual gingiva RB : n. Lingualis
Gingival Descriptive Criteria
Gingival color
• berwarna coral pink dari attached gingiva hingga ke puncak
marginal gingiva
Gingival contour.
• Marginal dan attached gingiva : memiliki kontur yg meruncing
dan berakhir dengan tepi berbentuk seperti pisau.
• Interdental gingiva : generally pointed

Gingival consistensy.
• Kenyal karena adanya
Gingival surface texture.
• Berbintik-bintik seperti kulit jeruk (attached dan
bagian tengah interdental) smooth (marginal)

Gingival position (Bagian pd gigi dimana


gingiva melekat)
• Dekat dengan puncak crown (ketika baru erupsi) -->
di sekitar area CEJ
PERIODONTAL LIGAMENT
Berperan sebagai ikatan antara gigi dengan tlg alveolar
Lebar (dewasa) : 0,18mm di mana lebar ruang
berkurang bila gigi tidak berfungsi atau gigi yang
belum tumbuh, dan meningkat bila gigi goyang.

Principal Fibers of periodontal ligament : bundel-


bundel serat colagen
Ujung principal fibers melekat pada cementum dan tlg
alveolar. Bagian yang melekatnya ini disebut
Sharpey’s fiber
Periodontal Fibers
 Transeptal group
 fungsi : mencegah hilangnya titik kontak

 Alveolar crest group


 fungsi : mencegah ekstrusi gigi dan mengurangi
pergeseran gigi ke lateral

 Horizontal group
 fungsi : menahan daya lateral
 Oblique group
 Fungsi : menahan tekanan vertikal, kelompok terbesar
pada ligamen periodontal

 Apikal group
 Fungsi : mencegah gigi tripping dan ekstrusi serta
melindungi pembuluh darah dan saraf

 Interadikular group
 fungsi : mencegah gigi mencegah gigi tripping dan
ekstrusi
Fungsi ligamen periodontal
Mechanical function
Melekatkan gigi pada tulang

Formative function
Berperan dalam pembentukan sel-sel. Karena tanpa adanya lig.periodontal yang
utuh tidak akan mungkin terjadi deposisi yang berkelanjutan dari semnetum dan
tulang .

Nutritive function
Dilakukan oleh PD

Sensory function
Diantaranya sbg reseptor pain dan proprioseptif yang berperan penting dalam
mengontrol fungsi mandibula
ALVEOLAR BONE
 Terdapat di maksila dan mandibula
 Jarak dari CEJ 1 – 1,5 mm
 Terbentuk saat gigi erupsi dan atropi saat gigi hilang

 Dibentuk oleh cancellous atau spongi bone yang ditutupi


oleh harder outer covering (cortical bone)
 Tulang yang membentuk dan mendukung gigi soket
(alveolispace)
 Alveoli dibatasi oleh alveolar bone proper atau cribiform
plate
 Cortical bone yang mengelilingi alveolar bone proper
disebut supporting alveolar bone
Procesus alveolaris dibagi menjadi beberapa
bagian berdasarkan hubungan anatomi pada gigi
yang dikelilinginya.

1. Interproximal bone / interdental septum


Terletak pada akar gigi yang berdekatan

2. Interradicular bone
Terletak diantara akar pada gigi yang memiliki multirooted

3. Radicular bone
Terletak pad apermukaan fasial atau lingual akar
Seperti pd tulang lainnya, tulang alveolar juga
mengalami proses formasi dan resorbsi yang
berlangsung selama hidup.
Osteoblast : menyekresikan matriks organik  osteoid
(prebone)
Osteoblast  osteosit  terletak di lakuna dan
dihubungkan dengan celah sempit : kanalikuli
Resorbsi tlg dilakukan oleh osteoklas

Tulang terdiri dari :


• 2/3 zat anorganik: kalsium fosfat, hidroksil karbonat, sitrat,
ion Sodium, Mg, Fl
65-75 % struktur tulang dalam bentuk hidroksiapatit

• 1/3 zat organik: 90 % kolagen dan 10 % nonkolagen


(glikoprotein, fosfoglikan, fosfoprotein, lipid,
SEMENTUM
Jaringan mesenkim avascular yang terkalsifikasi dan
menutuppi permukaan akar
Sebagai tempat melekatnya ligamen periodontal pada
gigi
Lebar : 16 – 60 mikron

Terdiri dari sementum acelluler dan cementum celluler.


Keduanya mengandung calcified interfibrillar matriks
dan serat kolagen
Dua sumber serat kolagen pada cementum :
Sharpey’s (ekstrinsic) fibers  fibroblas
Serat intrinsic  cementoblas

Cementoblas juga membentuk komponen non-kolagen


dari substansi dasar interfibrillar : proeoglicans,
glycoproteins, phosphoproteins
1. Acellular Cementum
• Mengandung matriks interfibril dan fibril kolagen
terkalsifikasi , tidak teratur/paralel

• Terbentuk pertama dan menutupi 2/3 servikal akar

• Dibentuk sebelum gigi mencapai oklusal

• Tebal 30 – 230 mikron

• Serat Sharphey’s membentuk hampir seluruh struktur


sementum aselular, yang mempunyai peranan utama
dalam jaringan penyangga gigi
2. Cellular Cementum
• Dibentuk setelah gigi mencapai oklusal

• Teratur dan terdiri dari sementosit pada lakuna


berhubungan dengan daerah lain melalui sistem
anastomosis kanalikuli

• Sementum selular terkalsifikasi lebih sedikit daripada


sementum aselular.

• Serat sharpey’s lebih sedikit


Klasifikasi cementum oleh Schroeder
AAC (acellular afibrillar cementum)
Tidak mengandung serat kolagen
Diproduksi sementoblas
Tebal 1-15 mikron

AEFC (acellular extrinsic fiber sementum)


Hampir semuanya dibentuk oleh sharpey’s fiber
Diproduksi fibroblas dan cementoblas
Tebal : 30-230 mikron
CMSC (cellular mixed stratified cementum)
Dibentuk oleh sharpey’s fiber dan intrinsic fibers
Produk sampingan dari fibroblas dan cementoblas
Tebal : 100-1000 mikron

CIFC (cellular intrinsic fiber cementum)


Mengandung sel, namun tidak mengandung serat
ekstrinsik
Dibentuk oleh cementoblas
Berperan dalam resorpsi lakuna

Intermediate cementum
Ill-defined zone dekat CEJ yang muncul
Cementoenamel Junction

Area pada gigi dimana enamel crown berakhir


pada permukaan akar.
Ketebalan Cementum
• Sementum paling cepat terbentuk di bagian apikal

• Ketebalan sementum pada ½ bagian korona akar :


16 – 60 mikron atau setebal rambut

• 1/3 akar dan daerah furkasi paling tebal (>150 –


200 mikron)

• Distal lebih tebal daripada mesial karena sering


terjadi stimulus fungsional
• Umur 11 – 70 thn
rata-rata ketebalan sementum meningkat 3x,
dengan peningkatan tertinggi di apikal

• Umur 20 thn
rata-rata ketebalan sementum : 95 mikron

• Umur 60 thn
rata-rata ketebalan sementum : 215 mikron
Kandungan Anorganik Sementum

Hidroksiapatit : 45 – 50 %
Pada tulang : 60 %
Pada enamel : 97 %
Pada dentin : 70 %

You might also like