Professional Documents
Culture Documents
Xerophthalmia
Xerophthalmia merupakan term yang digunakan untuk mendefinisikan manifestasi okuler terhadap
defisiensi vitamin A, termasuk didalamnya perubahan struktural yang mengenai konjungtiva, kornea,
dan kadangkala retina, serta gangguan biofisik dari sel sel batang dan kerucut dari retina.
Etiologi
Penyebab dapat berupa kurangnya asupan dari vitamin A itu sendiri, atau adanya defek dalam
mengabsorpsi vitamin A oleh usus. Umumnya defisiensi vitamin A tidak berdiri sendiri, tetapi juga
disertai dengan malnutrisi protein dan infeksi.
Klasifikasi WHO
Klasifikasi xerophthalmia seperti yang tercantum dalam WHO adalah sebagai berikut:
X2 Xerosis kornea
XF Xerophthalmic fundus
Gejala Klinis
1. XN (Night blindness)
Merupakan gejala paling awal dari xerophthalmia pada anak – anak.
2. X1A (Xerosis konjungtiva)
Terdiri dari satu atau lebih daerah konjungtiva yang kering, keruh, serta tidak mengkilap; which
has been well described as ‘emerging like sand banks at receding tide’ when the child ceases to
cry. These patches almost always involve the inter-palpebral area of the temporal quadrants and
often the nasal quadrants as well. In most advance cases, the entire bulbar conjunctiva may be
affected. Typical xerosis may be associated with conjunctival thickening, wrinkling and
pigmentation.
3. X1B (Bitot’s spots)
Merupakan proses xerosis yang berkembang dari tahap X1A. Bitot’s spot is a raised, silvery white,
foamy, triangular patch of keratinised epithelium situated on the bulbar conjunctiva in the inter-
palpebral area.it’s
4. X2 (Xerosis kornea)