You are on page 1of 22

Kimia Dasar 10/14/2009

Ringkasan buku Raymond Chang, Kimia Dasar jilid 1, penerjemah Tim Kimia ITB,
Penerbit Erlangga, Jakarta

Bab 4
Reaksi dalam Larutan Berair
(Aqueous solution)

Larutan adalah campuran yang homogen dari dua


atau lebih zat.

Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut.

Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut.

Larutan Zat terlarut Zat pelarut


Soft drink (l) Gula, CO2 H2O
Udara (g) O2, Ar, CH4 N2
Solder (s) Pb Sn

4.1

Sonny Widiarto, 2009 1


Kimia Dasar 10/14/2009

Elektrolit adalah suatu zat, yang ketika dilarutkan dalam


air akan menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik.
Nonelektrolit merupakan zat yang tidak
menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air.

nonelektrolit elektrolit lemah elektrolit kuat


4.1

Menghasilkan listrik pada hasil reaksi?


Kation (+) dan Anion (-) sebagai media
gerakan-gerakan elaktron di dalam
larutan
Elektrolit Kuat – 100% terurai
H2O
NaCl (s) Na+ (aq) + Cl- (aq)

Elektrolit Lemah – tidak sepenuhnya terurai


CH3COOH CH3COO- (aq) + H+ (aq)

4.1

Sonny Widiarto, 2009 2


Kimia Dasar 10/14/2009

Ionisasi asam asetat

CH3COOH CH3COO- (aq) + H+ (aq)

Reaksi reversibel adalah reaksi dapat


berlangsung dalam dua arah.

Asam asetat adalah elektrolit lemah karena


ionisasinya di air hanya sebagian.

4.1

Proses dimana sebuah ion dikelilingi oleh molekul-


molekul air yang tersusun dalam keadaan tertentu
disebut hidrasi.

δ−

δ+
H2O 4.1

Sonny Widiarto, 2009 3


Kimia Dasar 10/14/2009

Nonelektrolit tidak menghasilkan listrik?

Tdk ada kation (+) dan anion (-) pada hasil


H2O
C6H12O6 (s) C6H12O6 (aq)

Pengelompokkan zat elektrolit

4.1

Reaksi Pengendapan
Endapan adalah padatan sukar larut yg terpisah
dari larutan
endapan

AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl(s) + NaNO3 (aq)


Persamaan molekul

Ag+ + NO3- + Na+ + Cl- AgCl(s) + Na+ + NO3-


Persamaan ionik

Ag+ + Cl- AgCl(s)


Persamaan ionik total

Na+ dan NO3- adalah spectator ion (ion pendamping)


4.2

Sonny Widiarto, 2009 4


Kimia Dasar 10/14/2009

4.2

Cara Penulisan Persamaan Ionik


1. Tulis persamaan molekul untuk reaksi yg sudah disetarakan.
2. Tulis ulang persamaan untuk menunjukkan ion-ion yang
terdisosiasi yang terbentuk dalam larutan.
3. Identifikasi dan abaikan ion-ion pendamping pada kedua ruas
persamaan reaksi untuk memperoleh persamaan ionik total.
Tuliskan persamaan ionik total untuk reaksi perak
nitrat dengan sodium klorida.

AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq)

Ag+ + NO3- + Na+ + Cl- AgCl (s) + Na+ + NO3-

Ag+ + Cl- AgCl (s)


4.2

Sonny Widiarto, 2009 5


Kimia Dasar 10/14/2009

Kimia dalam Kehidupan:


Reaksi Pengendapan yang Tidak Diharapkan

Ca2+ (aq) + 2HCO3- (aq) CaCO3 (s) + CO2 (aq) + H2O (l)

CO2 (aq) CO2 (g)

4.2

Asam

Memiliki rasa masam; misalnya cuka mempunyai rasa dari asam


asetat, dan lemon serta buah-buahan sitrun lainnya mengandung
asam sitrat.
Asam menyebabkan perubahan warna pd zat warna tumbuhan.
Bereaksi dg logam tertentu menghasilkan gas oksigen.

2HCl (aq) + Mg (s) MgCl2 (aq) + H2 (g)

Bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat menghasilkan gas


karbon monoksida.

2HCl (aq) + CaCO3 (s) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

Larutan asam dalam air menghantarkan listrik.


4.3

Sonny Widiarto, 2009 6


Kimia Dasar 10/14/2009

Basa
Memiliki rasa pahit.

Basa terasa licin; misalnya sabun yang mengandung basa


memiliki sifat ini.
Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan.

Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik.

4.3

Asam arhenius merupakan zat yg menghasilkan H+ (H3O+) dlm air

Basa arhenius merupakan zat yg menghasilkan OH- dlm air

4.3

Sonny Widiarto, 2009 7


Kimia Dasar 10/14/2009

Ion hidronium, proton terhidrasi, H3O+

4.3

Asam Brønsted merupakan proton donor.


Basa Brønsted merupakan akseptor proton.

basa asam asam basa

Pasangan asam basa konjugat dibedakan oleh satu buah


proton; pada contoh di atas, pasangan asam basa konjugat
adalah NH3 dan NH4+ serta H2O dan OH-

Asam Brønsted terdiri dari minimal satu proton terhidrasi!


4.3

Sonny Widiarto, 2009 8


Kimia Dasar 10/14/2009

Asam monoprotik
HCl H+ + Cl- Elektrolit kuat, asam kuat

HNO3 H+ + NO3- Elektrolit kuat, asam kuat

CH3COOH H+ + CH3COO- Elektrolit lemah, asam lemah

Asam diprotik
H2SO4 H+ + HSO4- Elektrolit kuat, asam kuat

HSO4- H+ + SO42- Elektrolit lemah, asam lemah

Asam triprotik
H3PO4 H+ + H2PO4- Elektrolit lemah, asam lemah

H2PO4- H+ + HPO42- Elektrolit lemah, asam lemah


HPO42- H+ + PO43- Elektrolit lemah, asam lemah

4.3

Identifikasi spesi berikut sebagai asam Brønsted, basa,


Brønsted atau keduanya. (a) HI, (b) CH3COO-, (c) H2PO4-

HI (aq) H+ (aq) + Br- (aq) Asam brønsted

CH3COO- (aq) + H+ (aq) CH3COOH (aq) Basa brønsted

H2PO4- (aq) H+ (aq) + HPO42- (aq) Asam brønsted

H2PO4- (aq) + H+ (aq) H3PO4 (aq) Basa brønsted

4.3

Sonny Widiarto, 2009 9


Kimia Dasar 10/14/2009

Reaksi Netralisasi / Penetralan


Reaksi asam basa dinamakan juga reaksi penetralan,
karena reaksi ionik totalnya adalah reaksi H+ + OH-
menghasilkan air
asam + basa garam + air

HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O


H+ + Cl- + Na+ + OH- Na+ + Cl- + H2O
H+ + OH- H2O

4.3

Reaksi Oksidasi-Reduksi
(reaksi transfer elektron)
Dalam reaksi redoks harus selalu terdapat
peristiwa reduksi dan oksidasi, banyaknya
elektron yang dilepaskan harus sama
dengan banyaknya elektron yang ditangkap.

2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)

2Mg 2Mg2+ + 4e- reaksi oksidasi (hilangnya e-)

O2 + 4e- 2O2- reaksi reduksi (penangkapan e-)

2Mg + O2 + 4e- 2Mg2+ + 2O2- + 4e-

2Mg + O2 2MgO 4.4

Sonny Widiarto, 2009 10


Kimia Dasar 10/14/2009

Pada gelas Pada gelas


kimia 1&2, kimia 3&4,
batang Zn kawat Cu
dicelupkan dicelupkan
pada pada
larutan larutan
CuSO4 AgNO3

4.4

Reaksi yang berlangsung pada gelas kimia 1&2:


Zn (s) + CuSO4 (aq) ZnSO4 (aq) + Cu (s)
Zn Zn2+ + 2e-Zn teroksidasi Zn zat pereduksi/reduktor
Cu2+ + 2e- Cu Cu2+ tereduksi Cu2+ zat pengoksidasi
(oksidator)

Kabel tembaga bereaksi dengan perak nitrat


menghasilkan perak. Apakah zat pengoksidasi dlm rekasi?

Cu (s) + 2AgNO3 (aq) Cu(NO3)2 (aq) + 2Ag (s)


Cu Cu2+ + 2e-
Ag+ + 1e- Ag Ag+ tereduksi Ag+ sbg zat pengoksidasi

4.4

Sonny Widiarto, 2009 11


Kimia Dasar 10/14/2009

Bilangan Oksidasi
Jumlah muatan yang dimiliki suatu atom dalam molekul (senyawa
ionik) jika elektron-elektronnya berpindah seluruhnya.

1. Setiap atom dalam unsur bebas (dlm keadaan tdk


tergabung) memiliki bilangan oksidasi nol.

Na, Be, K, Pb, H2, O2, P4 = 0


2. Pada ion monotonik, bilangan oksidasinya sesuai
dengan muatan ion tersebut.

Li+, Li = +1; Fe3+, Fe = +3; O2-, O = -2


3. Bilangan oksidasi oksigen biasanya –2. Pada H2O2
dan O22- adalah –1.
4.4

4. Bilangan oksidasi hidrogen adalah +1 kecuali bila


hidrogen berikatan dengan logam dlm bentuk senyawa
biner. Dalam kasus ini, bilangan oksidasinya –1.
5. Fluor memiliki bilangan oksidasi –1 dlm. semua senyawanya.
Halogen lainnya (Cl, Br, dan I) memiliki bilangan oksidasi
negatif ketika sebagai ion halida dlm senyawanya, dan positif
jika bergabung denga oksigen.
6. Dlm molekul netral, jumlah bilangan oksidasi semua atom
penyusunnya harus nol. Dlm. ion poliatomik, jumlah
bilangan oksidasi semua unsur dlm. ion tsb. harus sama
dengan muatan total ion.
HCO3-
Berapa bilangan
oksidasi dari seluruh O = -2 H = +1
unsur HCO3- ? 3x(-2) + 1 + ? = -1
C = +4 4.4

Sonny Widiarto, 2009 12


Kimia Dasar 10/14/2009

Gambar 4.10 Bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawanya

Keadaan oksidasi tertinggi pada


masing-masing unsur merupakan
oksidator kuat, contoh pada N,
senyawa HNO3 merupakan
oksidator kuat, demikian juga
MnO4- , HClO4 .

4.4

IF7
Berapakah bilangan
oksidasi dari seluruh F = -1
unsur-unsur berikut?
7x(-1) + ? = 0
I = +7

K2Cr2O7
NaIO3
Na = +1 O = -2 O = -2 K = +1
3x(-2) + 1 + ? = 0 7x(-2) + 2x(+1) + 2x(?) = 0
I = +5 Cr = +6
4.4

Sonny Widiarto, 2009 13


Kimia Dasar 10/14/2009

Reaksi Redoks

Reaksi Kombinasi
A+ B C
0 0 +4 -2
S + O2 SO2

Reaksi Dekomposisi
C A+ B

+1 +5 -2 +1 -1 0
2KClO3 2KCl + 3O2
4.4

Reaksi Redoks

Reaksi Penggantian
A + BC AC + B
0 +1 +2 0
Sr + 2H2O Sr(OH)2 + H2 Penggantian Hidrogen
+4 0 0 +2
TiCl4 + 2Mg Ti + 2MgCl2 Penggantian Logam
0 -1 -1 0
Cl2 + 2KBr 2KCl + Br2 Penggantian Halogen

4.4

Sonny Widiarto, 2009 14


Kimia Dasar 10/14/2009

Deret Keaktifan
Semakin ke atas pada deret, semakin
besar kekuatan untuk mereduksi logam di
bawahnya, logam Zn dapat mereduksi
Cu2+ menjadi Cu (s) tetapi logam Cu tidak
dapat mereduksi Zn2+ menjadi Zn(s), dgn
kata lain: bila logam Cu dicelupkan
pada larutan yang mengandung ion
Zn2+ maka tidak terjadi reaksi apa-apa
Reaksi Penggantian Hidrogen
M + BC AC + B
M adalah logam
BC adalah asam atau H2O
B adalah H2
Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2
Gambar 4.15
Pb + 2H2O Pb(OH)2 + H2

Reaksi Redoks
Reaksi Disproporsi

Zat secara kontinyu teroksidasi dan tereduksi.


0 +1 -1
Cl2 + 2OH- ClO- + Cl- + H2O

Kimia Klorin

4.4

Sonny Widiarto, 2009 15


Kimia Dasar 10/14/2009

Klasifikasikan reaksi-reaksi berikut.

Ca2+ + CO32- CaCO3 Pengendapan

NH3 + H+ NH4+ Asam-Basa

Zn + 2HCl ZnCl2 + H2 Redoks (Penggantian H2)

Ca + F2 CaF2 Redoks (Kombinasi)

4.4

Kimia Dalam Kehidupan: Alat Analisis Nafas


+6
3CH3CH2OH + 2K2Cr2O7 + 8H2SO4

+3
3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2K2SO4 + 11H2O

4.4

Sonny Widiarto, 2009 16


Kimia Dasar 10/14/2009

Konsentrasi Larutan
Konsentrasi dari larutan adalah jumlah zat terlarut
yang terdapat di dalam sejumlah tertentu pelarut atau
larutan.
mol zat terlarut
M = molaritas =
liter larutan

Berapakah massa KI yg dibutuhkan utk membuat


500 mL larutan 2,80 M KI?
M KI M KI
volume KI mol KI gram KI

1L 2,80 mol KI 166 g KI


500 mL x x x = 232 g KI
1000 mL 1 L larutan 1 mol KI
4.5

4.5

Sonny Widiarto, 2009 17


Kimia Dasar 10/14/2009

Pengenceran larutan adalah prosedur untuk penyiapan


larutan yang kurang pekat dari larutan yang lebih pekat.

Pengenceran
Penambahan
pelarut

Mol zat terlarut Mol zat terlarut


Sebelum pengenceran (i) = Setelah pengenceran (f)

MiVi = MfVf
4.5

Bagaimana menyiapkan 60,0 mL 0,2 M


HNO3 dari larutan “stok” 4,00 M HNO3?

MiVi = MfVf

Mi = 4,00 Mf = 0,200 Vf = 0,06 L Vi = ? L

MfVf 0,200 x 0,06


Vi = = = 0,003 L = 3 mL
Mi 4,00

3 mL asam + 57 mL air = 60 mL larutan

4.5

Sonny Widiarto, 2009 18


Kimia Dasar 10/14/2009

Analisis Gravimetrik
1. Larutkan zat yang tidak diketahui komposisinya (sampel awal)
dalam air.
2. Biarkan bereaksi dg zat lain sehingga membentuk endapan.
3. Saring, keringkan lalu timbang endapan tsb.
4. Gunakan rumus kimia dan massa dari endapan untuk
menentukan jumlah dari ion dari sampel awal.

4.6

Titrasi Asam-Basa
Dlm. percobaan titrasi suatu larutan yg konsentrasinya diketahui
secara pasti (larutan standar) ditambahkan secara bertahap ke
larutan lain yg konsentrasinya tdk diketahui, sampai reaksi kimia
antar kedua larutan tsb berlangsung sempurna.

Titik ekuivalen – titik dimana asam telah bereaksi sempurna.


Indikator – zat yg memiliki perbedaan warna yang mencolok
dalam medium asam dan basa.

Perlahan-lahan
tambahkan basa
pd asam yg tdk diketahui
SAMPAI
Indikator
berubah warna
4.7

Sonny Widiarto, 2009 19


Kimia Dasar 10/14/2009

Titrasi Redoks
Contoh: suatu sampel mengandung besi akan diperiksa
kadar besinya, dengan cara melarutkan sampel dengan
asam pekat. Kemudian semua besi diubah menjadi Fe2+
dengan cara melewatkan larutan sampel pada reduktor
logam, sekarang semua besi sudah dalam keadaan
oksidasi yang sama yaitu Fe2+. Berikutnya adalah
menitrasi larutan dengan permanganat, reaksi yang
berlangsung adalah:
Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+
Reaksi di atas belum stoikiometri, setarakan terlebih
dahulu

Fe2+ + MnO4-  Fe3+ + Mn2+

Terlebih dahulu tuliskan ½ reaksi oksidasi dan reduksinya:


½ reaksi oksidasi: Fe2+  Fe3+ + e- (tambahkan e- di sblh kanan
untuk menyetarakan muatan)

½ reaksi reduksi: MnO4-  Mn2+ (tambahkan H2O di sblh kanan


untuk kekurangan O,
8H+ + MnO4-  Mn2+ + 4H2O
tambahkan H+ untuk
5e + 8H+ + MnO4-  Mn2+ + 4H2O
-
kekurangan H)
Terakhir adalah menyetarakan jumlah elektron, bila pada ½ rx oks,
tdp 1 elektron, maka semua ion dikalikan 5
½ reaksi oksidasi: 5Fe2+  5Fe3+ + 5e-
½ reaksi reduksi: 5e- + 8H+ + MnO4-  Mn2+ + 4H2O

Reaksi keseluruhan: 5Fe2++ 8H+ + MnO4-  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

Sonny Widiarto, 2009 20


Kimia Dasar 10/14/2009

Contoh perhitungan titrasi:


Suatu sampel sebanyak 1,34 g mengandung besi, akan
dianalisis kandungan besinya dengan melarutkan dalam
asam pekat kemudian menitrasi larutan sampel dengan
MnO4- (permanganat). Reaksi sebagaimana di atas.
Sebanyak 25 mL larutan sampel dititrasi dengan larutan
MnO4- 0,1M ternyata diperlukan sebanyak 34 mL untuk
mencapai titik akhir titrasi. Berapakah konsentrasi besi di
dalam sampel dalam %berat?
5Fe2++ 8H+ + MnO4-  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

Dari persamaan reaksi diperoleh 5 mol Fe2+ bereaksi


sempurna dengan 1 mol MnO4-

5Fe2++ 8H+ + MnO4-  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O


5 mol Fe2+ proporsional dengan 1 mol MnO4-
MnO4- 0,1 M yang dipergunakan dalam titrasi sebanyak
34 mL  berarti mol MnO4- = 0,1 x 34 = 3,4 mmol
Maka Fe2+ = 5 x 3,4 mmol = 17 mmol
17 mmol x 55,8 mg/mmol = 948,6 mg = 0,9486 g

%Fe dalam sampel= (0,9486 g / 1,34 g) x 100%=

70,79%

Sonny Widiarto, 2009 21


Kimia Dasar 10/14/2009

Berapakah volume dari 1,420 M larutan NaOH


dibutuhkan untuk mentitrasi 25,00 mL 4.50 M
larutan H2SO4?

TULISKAN PERSAMAAN KIMIANYA!

H2SO4 + 2NaOH 2H2O + Na2SO4


M reaksi M
volume asam mol asam mol basa volume basa
asam koef. basa

4,50 mol H2SO4 2 mol NaOH 1.000 ml larutan


25,00 mL x x x = 158 mL
1.000 mL larutan 1 mol H2SO4 1,420 mol NaOH

4.7

Kimia Dalam Kehidupan: Logam dari Lautan


CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)

CaO (s) + H2O (l) Ca2+ (aq) + 2OH- (aq)

Mg2+ (aq) + 2OH -(aq) Mg(OH)2 (s)

Mg(OH)2 (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + 2H2O (l)

Mg2+ + 2e- Mg
2Cl- Cl2 + 2e-
MgCl2 (l) Mg (l) + Cl2 (g)

4.7

Sonny Widiarto, 2009 22

You might also like