Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan salah satu hama yang
dapat menjadi faktor pembatas dalam budidaya tanaman. Nematoda puru akar
merupakan nematoda endoparasit menetap (sedentary endoparasi) yang
menyerang akar dan membentuk puru akar. Di daerah tropis dapat merusak
pertanaman sepanjang tahun, dan kerugian yang di-sebabkan oleh nematoda
endoparasit sekitar 10%, 4% diantaranya disebabkan oleh Meloidogyne spp.
(Caldwell, 1973). Nematoda puru akar memiliki banyak jenis spesies, jenis
spesies ini dapat menentukan jenis inang pada umumnya. Identifikasi nematoda
dapat dilakukan dengan berbagai teknik identifikasi, salah satunya adalah dengan
pengamatan sidik pantat ( posterior ). Identifikasi ini mendasarkan identifasi
melalui morfologi sidik tersebut, dimana pada setiap spesies memiliki karakter
sidik posterior yang berbeda.Berdasarkan morfologi sidik posterior tersebut
meloidogyne terbagi dalam beberapa spesies, diantaranya adalah meloidogyne
javanica, meloidogyne incognita, meloidogyne arenaria, dan meloidogyne hapla.
Pada pengamatan praktikum ini, kami akan mencari dan mengidentifikasi jenis
nematoda puru akar ( meloidogyne ) dari akar gulma yang terserang nematoda
tersebut. Hal ini memungkinkan ditemukanya semua spesies nematoda yang
diinginkan atau tidak semua spesies ditemukan bahkan tidak ditemukanya satu
spesiespun yang berarti akar yang teranbil tidak terserang oleh nematoda.
2. Tujuan
1
BAB II
2
BAB III
1 Meloidogine
javanica
2 Melodogyne
incognita
3 Meloidogyne
arenaria
4 Meloidogyne hapla
3
M. javanica adalah jenis Meloidogyne utama yang ke dua. Meloidogyne ini
didistribusikan ke seluruh dunia dan yang terparah terjadi di dearah yang panas,
kering. Seperti M. incognita dan M. Arenaria, Meloidogyne javanica tidak dapat
bertahan hidup di iklim dingin. Memiliki berbagai varian inang. Ini merupakan
spesies dengan jumlah kromosom 43-48. Dalam analisis RFLP dan isozyme, M.
javanica paling sering berkelompok dengan M. Arenaria.
4
M. Arenaria dianggap salah satu spesies Meloidogyne yang memiliki arti
pentig dalam bidang ekonomi, karena inang utamanya adalah tanaman pertanian
yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada umumnya ditemui di daerah panas
dan jarang ditemukan di daerah dimana suhu bulanan rata-rata yang rendah. Dua.
M. Arenaria adalah mitotically parthenogenetic spesies dengan kromosom nomor
yang berkisar dari 30-50. Kunci ciri-ciri morfologi dijelaskan secara rinci dalam
Eisenback dan Triantaphyllou (1991) dan di Eisenback dkk., (1981). Mereka
secara khusus menyebutkan: variabel yang sangat perineal pola yang sering
dicirikan oleh sirip belakang arsitektur yang rendah dan bulat, dengan rentang dari
striae untuk kelancaran berombak, stylet betina (13-17 um) yang kuat dan khas
luas di dekat knobs, jantan kepala bentuk rendah sampai sedang berkembang, dan
tahap kedua remaja stylet (10/12 um) dengan cukup besar, khas knobs terpisah.
Sidiknya melingkari posterior dengan membentuk susunan yang khas seperti
bahu. Terjadi pelengkungan yang membentuk bahu pada bidang posterior
disebabkan oleh penyebaran tonjolan posterior yang menyempit pada daerah
lateral posterior yang kembali meluas pada bagian bawah posterior.
5
Pada praktikum ini, seluruh jenis Meloidogyne yang diinginkan dapat
teramati dan berarti bahwa daerah tempat diambilnya sampel akar telah terserang
oleh meloidogyne. Hal ini menjadi suatu gambara kecil bagi kita bahwa lahan-
lahan pertanian Indonesia khususnya telah terserang nematoda. Pada dasarnya,
jenis nematoda yang paling banyak ditemukan adalah Meloidogyne Javanica, dan
yang paling sedikit ditemukan adalah Meloidogyne hapla, hal ini membuktikan
bahwa memang benar Meloidogyne hapla pada umumnya hidup di daerah
beriklim sedang hingga dingin. Hal tersebut juga membuktikan bahwa
Meloidogyne hapla dapat hidup pada daerah tropis dataran tinggi yang bersuhu
cukup rendah. Hal ini juga dapat terjadi karena Meloidogyne hapla yang telah ada
di Indonesia telah beradaptasi dengan kondisi alam Indonesia.
6
BAB IV
KESIMPULAN
Nematoda puru akar ( Meloidogyne ) memiliki inang yang sangat luas dan
tersebar di hampir sebagian besar daerah di dunia, khususnya dareh tropis seperti
Indonesia. Spesies Meloidogyne yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi pada
pratikum ini adalah Meloidogyne javanica, Meloidogyne incognita, Meloidogyne
arenaria, dan Meloidogyne hapla. Spesies yang paling sedikit ditemukan adalah
Meloidogyne hapla. Kemungkinan spesies Meloidogyne hapla yang ada di
Indonesia telah beradaptasi dengan keadaan alam Indonesia. Akar yang menjadi
sampel terserang oleh spesies Meloidogyne. Lahan tempat diambilnya sampel
telah dihuni oleh nematoda khususnya Meloidogyne.
7
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Meloidogyne_incognita.htm
( 26 November 2008 )
http://plpnemweb.ucdavis.edu/NEMAPLEX/images/g076s1pattern.jpg
( 26 November2008 )
http://plpnemweb.ucdavis.edu/NEMAPLEX/images/G076S3pattern.jpg
( 26 November 2008 )
http://plpnemweb.ucdavis.edu/nemaplex/taxadata/G076S4.htm
( 26 November 2008 )