You are on page 1of 11

Makalah Pendidikan Agama

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN


SENI

OLEH

KELOMPOK 5

ABDUL JABAR MUHAMMAD (G 501 10 071)

SLAMET WAHID KASTURY (G 501 10 005)

INCE RISKI AMALIA ( G 501 10 070)

SRI RESKI PRATAMA (G 501 10 006)

HARDIYANTI ASRANI (G 501 10 013)

MOH. FADHIL (G 501 10 041)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2010
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………………….i

Daftar isi …………………………………………………………………………..ii

Pembahasan ……………………………………………………………………..1
Konsep ilmu pengetahuan Teknologi dan seni …………………………………………………..1

Sumber ilmu pengetahuan ………………………………………………………………………………..2

Interaksi iman, ilmu, dan amal …………………………………………………………………………..2

Keutamaan orang beriman dan beramal.…………………………………………………………..3

1. Iman, Iptek, dan amal sebagai kesatuan ………………………………………..………3


2. Kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu ……………………………………....4
3. Tanggung Jawab Ilmuwan dan Seniman ………………………………………………..5

Daftar pustaka
Kata pengantar
Assalamualaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah S.W.T , Tuhan seluruh alam, atas rahmat dan Hidayah-nya
penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama dibawah bimbingan DR. Hamlan AB. Malla, M.Ag.
Makalah ini bertemakan “ Ilmu pengetahuan, Teknologi, dan Seni.

Karena proses dari penulisan, makalah ini masih jauh dari sempurna, penulis
membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritik demi perbaikan dimasa yang
akan datang.

Wassalamualaikum wr.wb

Palu, 6 oktober 2010

Kelompok 5
Pembahasan

Ilmu Pengetahuan teknologi dan Seni dalam Islam

Konsep Ilmu Pengetahuan teknologi dan Seni (IPTEKS)

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan


pancaindera, ilustrasi dan firasat,sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah
diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan
kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam
kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Karena seseorang
yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak
tahu tapi tidak memperdalam di sebut generalis. Dengan keterbatasan kemampuan
manusia, maka sangat jarang di temukan orang yang menguasai ilmu secara mendalam.

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang


budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis
dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik
objektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi karna
memiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, di situlah letak perbedaan antara
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi dapat mebawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahtraan bagi
manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpang-timpangan
dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat di gunakan untuk
yang memanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia atau di gunakan untuk
menghancurkan manusia itu sendiri. Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia
dengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil
ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni
itu di identik dengan keindahan.

Seni yang lepas dari nilai-nilai kebutuhan tidak akan abadi karena ukurannya adalah
nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-
orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.

Sumber ilmu pengetahuan

Dalam pemikiran islam ada dua sumber ilmu yaitu cikal dan wahyu keduanya tidak
boleh di tentangkan, karena manusia di beri kebebasan dalam mengembangkan akal
budinya berdasarkan tuntutan alqur’an dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam
pemikiran islam ada yang bersifat abadi ( perenial knowledge ) dan tingkat kebenarannya
bersifat mutlak (absolute ) karena bersumber dari wahyu allah dan ilmu yang bersifat
perolehan ( aquired knowledge ) tingkat kebenarannya bersifat nisbi ( relative ) karena
bersumber dari akal pikiran manusia. Prestasi yang gemilang dalam pengebangan IPTEKS
pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menemukan proses sunnahtullah itu terjadi di
alam ini, bukan merencanakan dan menciptakan suatu hukum baru di luar sunnahtullah
( hukum allah / hukum alam ).

Interaksi iman, ilmu dan amal

Dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam satu sistem yang
di sebut dinul islam, di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan
ahlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal saleh.

Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat


tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Di dalam alqur’an di nyatakan dalam artinya
tidak ” tidaklah kamu memperhatikan bagaimana allah telah membuat perumpamaan
kalimat yang baik ( dinul islam ) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh
( menghujam ke bumi ) dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan
buahnya setiap muslim dengan seizin tuhannya. Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan itu untuk manusia agar mereka ingat “.

Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan
amal atau syariah dan ahlak dengan menganalogikan dinul islam bagaikan sebatng pohon
yang baik . ini merupakan gambaran bahw a antara iman, ilmu dan amal merupakan satu
kesatuan yang utuh yang menupang tegaknya ajaran islam, ilmu bagaikan batang pohon
yang mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu pengtahuan. Sedangkan amal
ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang di kembangkan di
atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan alam.

Keutamaan orang beriman dan beramal

Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal saleh apabila perbuatan
tersebut tidak di bangun atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. Sama halnya dengan
perkembangan IPTEKS yanh besar dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah
serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam lingkungannya.
Manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, kesempurnaannya karena di
bekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama adalah akal. Dan akal tersebut
berfungsi untuk berfikir hasil pemikirannya adalah ilmu pengetahuan , teknologi dan seni.

1. Iman, Ipteks, dan Amal sebagai Kesatuan


Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu
bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at
adalah membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai
melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala
larangan.

Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya
terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh
Allah dirumuskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui
Alquran dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam
semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah kita
pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan
manusia (knowledge and science).

Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari


zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan
maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus
memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika
hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dan
tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu
menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan
kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai
fitrahnya.

Kesenian islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa
nasihat langsung, atau anjuran berbuat kebajikan,bukan juga penampilan abstrak
tentang akidah. Seni yang islami adalah seni yang dapat menggambarkan wujud ini
dengan bahasa yang indah serta sesuai dengan cetusan fitrah. Seni islam adalah
ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang alam, hidup, dan
manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan
keindahan (Manhaj Al-Tarbiyah Al-islamiyah, 119).

Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu:

1. Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja,


2. Konsep ihsan dalam bekerja,
3. Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia, dan
4. Orang mukmin yang kuat lebih disukai.

2. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu


Pengertian yang kita petik dari ayat ini bahwasanya menuntut ilmu pengetahuan
adalah suatu perintah (amar) sehingga dapat dikatakan suatu kewajiban. Harus kita
sadari bahwa agama adalah merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat,
sehingga ilmu yang tersimpul dalam agama tidak semata ilmu yang menjurus kepada
urusan ukhrawi, tetapi juga ilmu yang mengarah kepada duniawi.

Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan hukumnya wajib. Jika tidak
menuntut ilmu berdosa. Selain hukum tersebut menuntut ilmu bermanfaat untuk
mencapai kecerdasan atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu). Namun di
balik itu, orang yang memiliki ilmu (ilmuwan) akan berdosa jika ilmunya tidak
diamalkan. Dalam Alquran terdapat 620 kata amal.

Dalam kaitannya dengan orang yang beriman harus didasarkan pada


pengetahuan (al-ilm) dan direalisasikan dalam karya nyata yang bermanfaat bagi
kesejahteraan dunia dan akhirat, tentunya amal yang dibenarkan oleh ajaran agama
(amal saleh).

3. Tanggung Jawab Ilmuwan dan Seniman


Tanggung jawab adalah sebagai perbuatan (hal dan sebagainya) bertanggung jawab
atau sesuatu yang dipertanggungjawabkan. Istilah tanggung jawab dalam bahasa
Inggris disebut responsibility atau dikenal dengan istilah populer accountability,
dalam bahasa agama disebut hisab (perhitungan).

Penjelasan Alqur-an yang berkaitan dengan tuntutan tanggung jawab yang


berkaitan dengan ilmu pengetahuan bahwa semua anggota badan yang meliputi indra
pendengaran, penglihatan dan hati harus dipertanggungjawabkan. Seni adalah
keindahan yang merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan
mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh
kecenderungan seniman kepada yang indah, apa pun jenis keindahan itu. Dorongan
tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan Allah kepada
hamba-hamba-Nya.
Tanggung jawab ilmuwan dan seniman meliputi:

(1) nilai ibadah,

(2) berdasarkan kebenaran ilmiah,

(3) ilmu amaliah, dan

(4) menyebar-luaskan ilmunya.


Penutup

Kesimpulan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan
pancaindera, ilustrasi dan firasat,sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah
diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan
kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal saleh apabila perbuatan tersebut tidak
di bangun atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar.

Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu:Niat (komitmen) sebagai dasar
nilai kerja, Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk keberadaan
manusia, dan Orang mukmin yang kuat lebih disukai.
Daftar pustaka

 Harry Hamersma. (1990). Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern. Cetakan


Keempat. Jakarta: Gramedia.
 Syamsul Rijal Hamid. (1997). Buku Pintar Agama Islam. Jakarta: Penebar
Salam.

You might also like