You are on page 1of 2

Penggunna Teknologi Yang Merusak Tatanan Etika ( The technology users Destructive Ethical ).

“seorang heacker jika ia melakukan pengujian


demonstrasi kepada orang lain dengan merusak system orang lain,
ialah tindakan bodoh yang tidak ber etika dimana ilmu yang dimilikinya ialah ilmu sampah….

Sepertinya sudah tidak asing lagi kita dengar istilah hackers si tukang ngoprek yang selalu penasaran,
crackers prilaku pembobol sistim / aplikasi, blackhat seorang hacker yang berprilaku yang tergagori
berbahaya/jahat dan whitehat/Heacking yakni prilaku seorang yang melakukan pengujian terhadap
system dengan tujuang yang baik. Di dunia maya ribuan orang membahas dan menggaya bahasakan
istilah-istilah tersebut dengan cara yang berbeda, begitu juga dengan tindak tanduk para prilaku yang di
istilahkan yang melakukan ribuan aktifitas untuk mempraktikan kemampuanya atau keahlianya dalam
istilah yang disebutkan diatas.

Contoh Kasus :

di Amerika Serikat para prilaku Hacker Mulai Incar Pembangkit Listrik,


seorang Sean McGurk Director dari sebuah perusahaan Control
Systems Security for Homeland Security menuturkan perilaku para
heacker sementara dengan mampu mengexpoit komponen listrik
secara fisik dengan serperti meremote kendaraan, dan membuka
pintung gerbang yang dikendalikan secara mekanik kelistrikan.

Sepertinya tindakan para heacker selain menyerang dan melemahkan sebuah system keamanan, kini
mulai marak dengan menyerang system kemanan yang mengarah ke lebih fisikal. Seperti yang di
utarakan Mr. Sean McGurk “Kini mereka menyerang perangkat yang benar-benar membuat atau
melakukan proses fisik,”. Hal ini tentu membuat para development system berkerja keras untuk mampu
mencegah dampak-dampak serangan dari para heacker.

Selanjutkanya sebuah kasus yang begitu hanyat di beritakan di luar negeri yang tidak begitu lama di
beritakan di beberapa media dunia internasional. Yakni mengenai prilaku heacker yang mampu
menciptakan sebuah system (virus) yang umumnya di sebut dengan Malware, yang berkerja menyerang
sebuah system perbankan atau perusahaan untuk mencuri informasi-informsi penting dan berbahaya.

Sebagai contoh seorang wanita cantik Kristina Svechins, di duga kuat sebagai otak tindakan jahat dalam
melakukan pembobolan sebuah bank besar di America. Dia berkomplot dengan para heacker untuk
menciptakan virus berupa Zeus Trojan yang mampu mengentai aktifitas computer dalam sebuah
perbankan.

Beberapa akhir pekan ini penulis menghadiri dan menjadi panitia di beberapa seminar yang berkaitan
dengan dunia kemanan, salah satunya membahas menganai analyst malware dimana sejauh
pemahaman penulis melihat tentang sudut pandang seorang heacker terhadap ancaman kemanan
dalam sebuah system. Dimana pemamfaatan sebuah media seperti internet merupakan ladang empuk
para heacker untuk menyebar luaskan virus yang di ciptakannya, seperti yang dilangsirkan di beberapa
media hampir penyebaran malware ialah kebanyakan dari spam yang di kirim oleh para heacker, seperti
email, tool software, video, ficture adalah jembatan yang kerapa di gunakan dalam menyebarluaskan
malware yang di ciptakan.

Waktu penulis membuka email dari salah seorang Dosen yang penulis asistenkan, yakni waktu membuka
file flayer.pdf seketika computer menjadi hank, mouse dan keyboard tidak bisa dijalankan. Setelah
melakukan konfirmasi perihal email saya di jelaskan perihal email yang dikirim tersebut ialah malware,
dimana sang dosen menanamkan virus pada file yang berekstensi *.pdf hingga membuat computer
hank. Dari sana saya mulai memahami bagaimana system kerja malware dari melakuakan explotasi
besar-besaran beberapa system yang di jalankan pada computer yang saya gunakan, terutama
bagaiman virus melakukan jumper direct pada memory computer.

Ragam contoh diatas adalah pemahaman penulis bagaimana seorang berprilaku terhadap sebuah
system. Prilaku Baik dan buruk sekali lagi kembali ke nilai etika yang dimiliki masing-masing orang dalam
menggunakan kemampuan yang dimilikinya. Sampai pesan seorang dosen yang masih melekat dalam
benak tentang bagaimana tindakan seorang heacker jika ia melakukan pengujian demonstrasi kepada
orang lain dengan merusak system orang lain, ialah tindakan bodoh yang tidak ber etika dimana ilmu
yang dimilikinya ialah ilmu sampah. Jika kita ingin melakukan sesuatu yang berkaitan dengan dunia
Heacking tentu kita harus memiliki system sendiri untuk di lakukan uji coba tanpa harus merugikan
orangh lain, atau pengecualian jika seorang diminta untuk melakukan heacking penetration system dan
analyst.

Jadi jelas penggunaan teknologi yang merusak tatanan etika adalah prilaku – prilaku seseorang dalam
tindaknya dapat merugikan orang lain. Dan lebih jauh mengenai etika adalah konsep dasar yang harus
di penggang dan di mengerti seseorang dalam apapun perihal ilmu pengetahuan yang dimikinya, untuk
di nantinya aplikatid dan realitinya benar-benar membawa kebaikan untuk orang lain.

Author : Abdullah Al Muzammi


newbieOs,bloger,writer freelance , learn computer networking and activity forum IT
[artikel ini di distribusikan untuk www.sasak.org]

You might also like