Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah UMMAT TERBAIK? • Apakah yang disebut dengan “ummat terbaik”? • Umat yang terbaik pastilah : umaat yang nomor satu di dunia • Ummat yang terunggul • Ummat yang terhebat • Ummat yang memimpin dunia • Ummat yang menjadi teladan • Ummat yang menjadi panutan • Ummat yang melindungi • Ummat yang mengayomi • Ummat yang menjadi rahmat...dst Benarkah ummat Islam sekarang menjadi ummat yang terbaik di dunia ini? • Ummat yang terbaik adalah ummat yang memimpin dunia, lantas siapakah pemimpin umat Islam saat ini? • Ummat yang terbaik adalah ummat yang melindungi & mengayomi, lantas bagaimana dengan nasib ummat Islam di palestina? • Ummat yang terbaik adalah ummat yang menjadi teladan & panutan, lantas mengapa mayoritas ummat islam menjadikan fun, food, & fashion barat menjadi panutan? Hal ini sangat sesuai dengan sabda Nabi SAW • Ummatku akan seperti sepiring makanan yang menjadi ajang perebutan serigala- serigala ganas..” • Lihatlah Indonesia yang kaya sumberdaya alam tetapi tetap miskin • Siapa serigala ganas : kaum kapitalis & elit lokal sebagai komprador Mengapa menurut Ali Imron 110, ummat Islam adalah ummat terbaik, sedangkan faktanya ummat Islam adalah ummat terburuk?
• Yang salah yang mana?
• Al Quran atau ummatnya? • Jawabanya : Tentu saja ummat Islam yang salah • Ada yang tidak beres dengan ummat Islam ini... Apa yang tidak beres dari ummat ini? • Sehingga menjadi ummat yang “terpuruk”? • Tidak seperti yang dikatakan Al Quran? • Jawabanya: Karena ummat Islam sekarang ini tidak mengamalkan apa yang telah disebut pada kelanjutan ayat tadi: yaitu: ...kamu sekalian menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah..” Apakah umat Islam saat ini telah meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar (dakwah)? • Sehingga keberadaanya terpuruk seperti sekarang ini? • Jawabanya: Survey membuktikan, bahwa ummat Islam saat ini sama sekali tidak meninggalkan dakwah • Justru yang terjadi adalah sebaliknya • Dimana-mana ada dakwah, dari kampung sampai kampus, setiap bulan, setiap minggu bahkan setiap hari ada dakwah, ada ceramah, ada pengajian, ada khotbah dst Mengapa ummat Islam yang sudah menjalankan dakwah tersebut nasibnya masih terpuruk seperti ini? • Apakah resep Al Quran tadi tidak manjur ataukah ada yang tidak beres dari dakwah ummat Islam saat ini? • Jawabanya : memang ada yang tidak beres dari dakwahnya ummat Islam saat ini • Ada yang tidak adil dalam dakwah selama ini • Jika tidak percaya cobalah cermati setiap dakwah yang telah disampaikan oleh para penceramah, para dai-dai, ustad2 kita...apa materi dakwah yang telah disampaikan • Apakah ada yang tidak beres? Apa yang tidak beres dari dakwah kita? • Apa yang tidak adil dari dakwah kita? • Ambilah contoh yang sederhana, ketika Ramadhan tiba, saat dakwah merajalela dimana-mana, apa ayat yang paling laris dibaca, dibahas, dikupas sampai tuntas? • Tidak lain adalah Al Baqarah 183
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa Adakah yang membahas ayat seperti diatas, namun mundur 5 langkah kebelakang? • Ayat tersebut dari Al Quran yang sama, suratnya sama, bunyi awal ayatnya pun sama yang dituju sama, yaitu sama-sama untuk orang beriman, hukum perintahnya juga sama, yaitu sama-sama wajib, yang beda kelanjutannya saja. • Apakah ada yang tahu/hafal ayat tersebut? • Insya Allah tidak ada yang hafal • Ayat tersebut adalah Al Baqarah 178
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh Mengapa ayat ini tidak pernah ada yang membahas? • Apa salah ayat ini? • Atau, hukum yang dikandungnya sudah tidak wajib lagi? • Kalau ayat ini sudah tidak wajib, mengapa ayat puasa masih wajib? Apa yang membedakanya? • Demikian juga, bila perintah puasa berujung pada ketaqwaan, dalam qishash-pun memiliki ujung yang sama • Perhatikan ayat kelanjutanya, yaitu Al Baqarah 179
Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup
bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. Jika ummat Islam suka pilih-pilih ayat, apakah ini diperbolehkan? • Bolehkah kita hanya mendakwahkan ayat ini dan menyembunyikan ayat yang lain? • Bolehkah kita hanya mengamalkan ayat yang satu, kemudian meninggalkan ayat yang lain? • Jawabanya : Sikap seperti ini sangat dibenci oleh Allah SWT, sebagaimana firmanya dalam surat Al Baqarah 159: Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati,
• Selanjutnya bagaimana nasib mereka yang
sikapnya setengah-setengah dalam mengimani Al Quran? • Jawabanya ada dalam surat Al Baqarah 85, yang bunyinya: Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat • Dari ayat diatas terjawab sudah, mengapa ummat Islam sekarang harus terpuruk kehidupanya di dunia • Tidak lain adalah karena ummat masih setengah-setengah dalam mensikapi Al Quran • Ingatlah, kalau hanya terpuruk di dunia saja masih lumayan, bagaimana dengan nasibnya di akhirat? • “Mereka akan mendapat siksa yang sangat berat” • Oleh karena itulah, ummat Islam tidak boleh setengah-setengah lagi dalam mendakwahkan dan mengamalkan Al Quran Bagaimana agar umat Islam tidak setengah-setengah lagi dalam mengamalkan Al Quran? • Jawabanya: Dakwah Islam tidak boleh setengah-setengah lagi • Apapun yang diperintahkan Al Quran serukanlah agar diamalkan, apapun yang dilarang serukanlah agar ditinggalkan • Tidak boleh lagi dibedakan mana ayat ibadah, mana ayat akhlak, dan mana ayat tentang ekonomi, politik, hukum, dst • Lantas bagaimana? Jika umat ini mau melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara kaffah • Sehingga Al Quran dan As Sunnah dapat diamalkan secara kaffah juga • Maka janji Allah SWT tidak main-main • Perhatikan QS An Nuur 55: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
• Janji Allah yang lain dalam QS Al A’raf 96:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. • Maha Benar Allah • Dengan segala firmanya dan dengan segala janjinya • Wahai ummat Islam sekalian • Sudah saatnya bagi kita untuk bangkit dengan melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara kaffah • Sehingga syariat Islam dapat diamalkan secara kaffah juga • Insya Allah, Allah akan senantiasa menolong hambanya dan memberi kemenangan kepada siapa saja yang mau memperjuangkan agama- Nya Referensi : Dwi Condo Triono, Ilmu Retorika untuk Menggunjang Dunia, Irtikaz 2009
Jazakallahu Khairan
Bergabung segera di program
E-PSQ Training Online Suwartono SIP Owner : mabdaislam.com mabdaislam.com