You are on page 1of 11

PENCEMARAN AIR OLEH

MINYAK BUMI DI TELUK


MEKSIKO
KELOMPOK 7
ADAWIYAH
DHONI FADLIANSYAH WAHYU
FATHONAH HIDAYATULLAH
GALUH ILMIA CAHYANINGTYAS
TITHALIA PURNAMASARI
PENDAHULUAN
 Minyak mentah (crude oil) atau minyak bumi
(petroleum, berasal dari bahasa Yunani yaitu
petros berarti batuan dan oleum berarti minyak)
terbentuk dari sisa tanaman atau hewan jutaan
tahun lampau sebagai akibat dari pemanasan
internal Bumi.
 Minyak Bumi tersebut merupakan senyawa
kimia yang amat kompleks sebagai gabungan
dari senyawa hidrokarbon ( dari unsur karbon
dan hidrogen ) dan non hidrokarbon ( dari unsur
oksigen, sulfur, nitrogen dan trace metal).
PENDAHULUAN
 Jutaan tahun lampau sebelum manusia memiliki kemampuan
memanfaatkan minyak bumi, pencemaran minyak di lautan
sebetulnya telah terjadi. Material mengandung minyak yang
memasuki lautan berasal dari pembusukan tumbuhan dan
hewan secara alami dan melalui presipitasi hidrokarbon dari
atmosfer.  Hanya saja sebagian besar pencemar akan di
biodegradasi (diuraikan) oleh organisme secara alami
(meskipun dalam jangka waktu lama) sehingga dampak buruk
terhadap lingkungan menjadi sangat kecil.
 Kini, tumpahan minyak diakibatkan oleh kegiatan
penambangan lepas pantai, kebocoran dan kecelakaan kapal
tanker, kebocoran saluran pipa minyak, dan lainnya,  telah
menimbulkan kerusakan yang hebat pada tingkat lokal baik
bagi tumbuhan, hewan ataupun pada manusia (secara tidak
langsung).
PERMASALAHAN
 Baru-baru ini terjadi peristiwa kebocoran pipa minyak
yang terletak di teluk Meksiko, sehingga tumpahan
minyak keluar dari pipa dan menutupi hampir seluruh
teluk Meksiko. Peristiwa tumpahan minyak ini merupakan
peristiwa terbesar kedua setelah terdamparnya kapal
Exxon Valdez yang menumpahkan sekitar 11 juta gallon
minyak ke laut, peristiwa ini terjadi di Alaska. Minyak
mencemari area laut seluas 1500 mil dari permukaan
pantai dan membunuh biota-biota laut serta
menghancurkan komunitas lokal.
 Kebocoran minyak di teluk Meksiko menurut para pejabat
Amerika merupakan pencemaran terhadap lingkungan
karena merusak ekosistem laut dan meninggalkan emas
hitam sebanyak 800.000 liter per harinya.
DAMPAK
 Akibat buruk yang segera terlihat adalah rusaknya
estetika pantai akibat penampakan dan bau dari material
minyak. Residu yang berwarna gelap yang terdampar di
pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan
hewan. Gumpalan tar yang terbentuk dalam proses
pelapukan minyak akan hanyut dan terdampar di pantai.
Akan sulit menemukan bagian pantai yang tidak
terkontaminasi dikarenakan penyebarannya yang cepat.
 Tumpahan minyak akan mengakibatkan kerusakan
biologis, bisa merupakan efek letal dan efek subletal
PEMANTAUAN

Ada dua jenis upaya yang dilakukan untuk


memantau keberadaan pencemar minyak
pada perairan yaitu :
 pengamatan secara visual
 penginderaan jauh (remote sensing).
PENGAMATAN SECARA VISUAL
Ada beberapa faktor yang membuat pemantauan dengan
teknik ini menjadi kurang dapat dipercaya seperti
 pada tumpahan jenis minyak yang sangat ringan akan
segera mengalami penyebaran (spreading ) dan menjadi
lapisan sangat tipis.
 Pada kondisi pencahayaan ideal akan terlihat warna
terang atau pelangi. Namun, seringkali penampakan
lapisan ini sangat bervariasi tergantung jumlah cahaya
matahari, sudut pengamatan dan permukaan laut.
Karenanya, pengamatan ketebalan minyak berdasarkan
warna slick kurang bisa dipercaya.
 Faktor lainnya adalah kondisi lingkungan setempat dan
prediksi  coverage area.
PENGINDRAAN JARAK JAUH
 dilakukan dengan berbagai macam teknik seperti Side-looking
Airborne Radar (SLAR) yang telah digunakan secara luas.
SLAR memiliki keuntungan yaitu bisa dioperasikan segala
waktu dan segala cuaca, menjangkau wilayah yang lebih luas
dengan hasil pengindraan lebih detail dengan kekintrasan
tinggi dan bisa ditransmisikan. Sayangnya teknik ini hanya
bisa mendeteksi laisan minyak yang tebal dan tidak bisa
mendeteksi minyak yang berada dibawah air dan kondisi laut
sangat tenang.
 Selain SLAR digunakan pula teknik Micowave Radiometer,
Infrared-ultraviolet Line Scanner dan LANDSAT Satellite
System. Berbagai teknik ini digunakan besama guna
menghasilkan informasi yang akurat dan cepat
PENANGGULANGAN

Beberapa teknik penanggulangan tumpahan


minyak diantaranya
 in-situ burning
 penyisihan secara mekanis
 Bioremediasi
 penggunaan sorbent
 penggunaan bahan kimia dispersan
KESIMPULAN
 Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tersebut antara lain
rusaknya estetika pantai akibat penampakan dan bau dari material
minyak, kerusakan biologis baik berupa efek letal dan subletal,
Pertumbuhan bakteri laut akan terhambat akibat keberadaan
senyawa toksik dalam komponen minyak bumi, penurunan populasi
alga dan protozoa akibat kontak dengan toksik pada slick (lapisan
minyak di permukaan air), organisme bentik karena tidak bisa lolos
dari wilayah tercemar, kematian pada burung-burung laut.
 Minyak yang mencemari air sebelum dilakukan penanggulangan
harus dipantau terlebih dahulu yaitu dengan cara visual dan
penginderaan (remote sensing)
 Penanggulangan pencemaran minyak dalam air dapat dilakukan
dengan lima cara yaitu in-situ burning, penyisihan minyak secara
mekanis, bioremedisasi, mekanisme adsorpsi, dan dispersan
kimiawi

You might also like