Professional Documents
Culture Documents
Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang
berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan
penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan
Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama
dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi
factor – factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat
Pada beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan terjadinya borok (ulcer) dan dapat
meningkatkan resiko dari kanker lambung. Akan tetapi bagi banyak orang, gastritis bukanlah
[1]
GASTRITIS
1. Pemeriksaan
a. Anamnesis
Tanya jawab antara dokter dan pasien melibatkan riwayat pasien dari identitas diri
Riwayat minum obat termasuk minuman yang mengandung alcohol dan jamu yang
dijual bebas di masyarakat perlu ditanyakan dan kalau mungkin harus dihentikan.
masalah anak (meninggal, nakal, sakit, tidak punya), hubungan antar manusia (orang
tua, mertua, tetangga, adik ipar, kakak), hubungan suami-istri (istri sibuk, istri muda,
PHK, pindah jabatan, tidak naik pangkat). Hal ini berakibat eksaserbasi gejala pada
beberapa orang.
Gejala atau sakit maag memiliki beberapa tanda bahkan kadang – kadang gejalanya
samar tergantung dari berat ringannya maag. Gejala sakit maag ringan biasanya hanya
berupa kembung dan sering bersendawa sementara gejala sakit maag berat atau maag
kronis seperti rasa perih seperti terbakar pada daerah ulu hati. Gejala sakit maag
berupa :
[2]
Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi
Mual
Muntah
Kembung
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pernapasan.
Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri H. pylori
atau tidak.
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah.
darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak dengan
bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa
[3]
Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi
Pemeriksaan feces.
Tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam feses atau tidak. Hasil
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah dalam feces. Hal ini
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna
bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X. Tes ini dilakukan dengan
cara memasukkan sebuah selang kecil yang fleksibel (endoskop) melalui mulut
dan masuk ke dalam esophagus, lambung dan bagian atas usus kecil.
Jika ada jaringan dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter
akan mengambil sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu
kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu
[4]
Pasien biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi
harus menunggu sampai efek dari anestesi menghilang, kurang lebih satu atau dua
jam.
Hampir tidak ada resiko akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan
lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum
dilakukan ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih
2. Diagnosis
a. Working Diagnosis
Gastritis
b. Differensial Diagnosis
Gastroenteritis. Juga disebut sebagai flu perut (stomach flu), yang biasanya terjadi
akibat infeksi virus pada usus. Gejalanya meliputi diare, kram perut dan mual atau
hilang dalam satu atau dua hari sedangkan untuk gastritis dapat terjadi terus menerus.
Heartburn. Rasa sakit seperti terbakar yang terasa di belakang tulang dada ini
biasanya terjadi setelah makan. Hal ini terjadi karena asam lambung naik dan masuk
[5]
ke dalam esophagus (saluran yang menghubungkan antara tenggorokan dan perut).
Heartburn dapat juga menyebabkan rasa asam pada mulut dan terasa sensasi makanan
Stomach ulcers. Jika rasa perih dan panas dalam perut terjadi terus menerus dan
parah, maka hal itu kemungkinan disebabkan karena adanya borok dalam lambung.
Stomach (peptic) ulcer atau borok lambung adalah luka terbuka yang terjadi dalam
lambung. Gejala yang paling umum adalah rasa sakit yang menjadi semakin parah
ketika malam hari atau lambung sedang kosong. Gastritis dan stomach ulcers
mempunyai beberapa penyebab yang sama, terutama infeksi H. pylori. Penyakit ini
Nonulcer dyspepsia. Merupakan kelainan fungsional yang tidak terkait pada penyakit
tertentu. Penyebab pasti keadaan ini tidak diketahui, tetapi stress dan terlalu banyak
mengakibatkan keadaan ini. Gejalanya adalah sakit pada perut atas, kembung dan
mual.
3. Epidemiologi
Insidensi H. pylori mendekati 90% pada orang dewasa dan anak-anak lebih tinggi.
Insidensi gastritis yang disebabkan infeksi H. Pylori meningkat pada usia 8-16 tahun.
[6]
Sosioekonomi yang rendah dan riwayat keluarga yang memiliki ulkus gaster juga
4. Etiologi
a. Infeksi bakteri.
Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori yang hidup di
bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung. Walaupun tidak
diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan
Infeksi H. pylori sering terjadi pada masa kanak - kanak dan dapat bertahan seumur
hidup jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini sekarang diketahui sebagai
penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis.
Infeksi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan menyebar
Salah satu perubahan itu adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-
mengakibatkan racun-racun yang dihasilkan oleh kanker tidak dapat dihancurkan atau
bahaya) dari kanker lambung. Tapi sebagian besar orang yang terkena infeksi H.
pylori kronis tidak mempunyai kanker dan tidak mempunyai gejala gastritis, hal ini
[7]
mengindikasikan bahwa ada penyebab lain yang membuat sebagian orang rentan
Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan
Jika pemakaian obat - obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya
masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus
atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat
dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.
d. Penggunaan kokain.
e. Stress fisik.
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat dapat
f. Kelainan autoimmune.
[8]
Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-
sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan
penghasil asam lambung dan menganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat
serius yang jika tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh.
g. Crohn's disease.
dinding lambung.
Ketika lambung terkena penyakit ini, gejala-gejala dari Crohn's disease (yaitu sakit
perut dan diare dalam bentuk cairan) tampak lebih menyolok daripada gejala-gejala
gastritis.
[9]
Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya
sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi
Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh.
Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan melewati
Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk seperti cincin (pyloric
valve) akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini
tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan
j. Faktor-faktor lain.
Gastritis sering juga dikaitkan dengan konsisi kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS,
5. Patofisiologi
a. Gastritis Akut
[10]
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan
alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang mengalami stres
meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang
berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.
Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel
Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut
tercerna.
vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang
juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak
Respon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi
(pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel
Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat juga
berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam waktu
[11]
b. Gastritis Kronis
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel
Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu
dengan mengganti sel mukosa gaster, misalnya dengan sel desquamosa yang lebih
kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang.
Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena
sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya
Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung,
6. Komplikasi
Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat menyebabkan peptic ulcers dan
resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada
pylori.
[12]
Kanker jenis lain yang terkait dengan infeksi akibat H. pylori adalah MALT (mucosa
associated lymphoid tissue) lymphomas, kanker ini berkembang secara perlahan pada
jaringan sistem kekebalan pada dinding lambung. Kanker jenis ini dapat disembuhkan
7. Penatalaksanaan
a. Medikamentosa
Antasida
Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet
dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan.
Penghambat asam.
Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit tersebut, dokter
Cara yang lebih efektif untuk mengurangi asam lambung adalah dengan
cara menutup “pompa” asam dalam sel-sel lambung penghasil asam. Penghambat
[13]
pompa proton mengurangi asam dengan cara menutup kerja dari “pompa-pompa”
ini.
pylori.
Cytoprotective agents
yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang termasuk ke dalamnya adalah
Jika meminum obat-obat AINS secara teratur (karena suatu sebab), dokter
agents yang lainnya adalah bismuth subsalicylate yang juga menghambat aktivitas
H. pylori.
b. Non-medikamentosa
Gastritis akut :-
[14]
Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan
sitoprotektor).
Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk
Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya
perforasi.
Gastritis kronis :-
8. Pencegahan
Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas, asam,
gorengan atau berlemak. Yang sama pentingnya dengan pemilihan jenis makanan
yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara memakannya. Makanlah dengan
b. Hindari alkohol.
[15]
Penggunaan alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa dalam lambung
c. Jangan merokok.
rentan terhadap gastritis dan borok. Merokok juga meningkatkan asam lambung,
kanker lambung.
Tetapi, untuk dapat berhenti merokok tidaklah mudah, terutama bagi perokok berat.
Konsultasikan dengan dokter mengenai metode yang dapat membantu untuk berhenti
merokok.
e. Kendalikan stress.
kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya permasalahan kulit. Stress juga
[16]
Karena stress bagi sebagian orang tidak dapat dihindari, maka kuncinya adalah
mengendalikannya secara effektif dengan cara diet yang bernutrisi, istirahat yang
menyebabkan terjadinya peradangan dan akan membuat peradangan yang sudah ada
9. Prognosis
Namun, jika gastritis didapat berpunca dari amalan merokok dan alcohol, gaya hidup
tidak sehat tersebut harus segera diubah untuk menghindari faktor iritasi tersebut.
[17]
PENUTUP
meradang. Lapisan perut mengandung sel-sel khusus yang menghasilkan asam dan enzim, yang
membantu pencernaan makanan untuk pencernaan, dan lendir, yang melindungi lapisan perut
dari asam. Ketika lapisan lambung meradang, kurang menghasilkan asam, enzim, dan lendir.
Gastritis bisa dalam keadaan akut atau kronis.Peradangan parah yang secara tiba-tiba
pada selaput perut disebut gastritis akut. Peradangan yang berlangsung lama disebut gastritis
[18]
kronis. Jika gastritis kronis tidak diobati, mungkin berlangsung selama bertahun-tahun atau
Yg menyebabkan gastritis adalah jenis gastritis yang sering tidak menyebabkan inflamasi
signifikan, namun dapat menghilangkan lapisan perut. Gastritis erosif dapat menyebabkan
Hubungan antara maag dan gejala tidak jelas. Gastritis merujuk secara khusus untuk
peradangan abnormal pada lapisan lambung. Orang-orang yang memiliki gastritis mungkin
mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut bagian atas, tetapi banyak orang dengan
Istilah gastritis ini kadang-kadang salah digunakan untuk menjelaskan gejala sakit atau
ketidaknyamanan di perut bagian atas. Banyak penyakit dan gangguan dapat menyebabkan
gejala seperti ini. Kebanyakan. orang yang memiliki gejala perut bagian atas tidak menderita
gastritis.
[19]