You are on page 1of 7

c   

 


  

c
c


c c
     





    !"# $$"%
&'
(       )"# $ %
* &+   '  )"# $,%
&*+ '    )"# -$%
c &+ *    )"# #-,%
c.&/ ' &  )"# !)%
 &  0    )"# 1)%
2 3 + (   )"# #$#%
4& +   )"# #5#%
 & + &   )"# $ %
c& *& *  )"# $ !%



›   

       


|   
Masalah kreativitas akhir-akhir ini banyak dibicarakan dalam
masyarakat kita. Usaha pengembangan kreativitas anak merupakan
tantangan bagi pendidik dan orang tua dalam mewujudkannya. Tantangan
tersebut harus dijawab, karena siapa lagi kader pemimpin bangsa ini jika
bukan anak anak-anak kita. Dan kreativitas merupakan salah satu penentu
kemajuan maupun kemunduran dari sesuatu yang berpengaruh terhadap
kehidupan manusia ini. Maka dari berbagai penelitian tentang kreativitas
anak telah memberikan pemikiran yang lebih luas dan mendalam tentang
pertumbuhan anak secara menyeluruh yang pada akhirnya
mempersyaratkan proses intelegensi dalam hal ini adalah kreativitas
seseorang akan menjadi salah satu dasar dari pertumbuhannya.
Kata kreativitas berasal dari bahasa Inggris ³Ê ´, artinya
memiliki daya cipta. Kreativitas biasanya diartikan sebagai suatu keahlian
dan sesuatu pekerjaan atau menciptakan suatu produk baru.
Menurut Conny Semiawan, A.S. Munandar dan S.C. Utami
Munandar mengatakan bahwa:
Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru
dan menerapkannya dalam memecahkan masalah. Kreativitas meliputi
baik ciri spitude seperti kelancaran, keluasan (fleksibilitas) dan keaslian
dalam pemikiran maupun ciri-ciri (non aptitude) seperti rasa ingin tahu,
senang mengajukan pertanyaan dan juga selalu ingin mencari pengalaman
baru.
Bila kita melihat pengertian di atas, maka kreativitas muncul pada
diri seseorang apabila mempunyai kemampuan memberikan gagasan-
gagasan baru dan selalu ingin mencari pengalaman baru. Rasa ingin tahu
akan selalu mendorong untuk mencari dan menemukan hal-hal batu.
Dengan pengalaman-pengalaman baru tersebut,. Anak dapat melakukan
percobaan-percobaan sehingga dapat merangsang dan menumbuhkan
kreativitasnya.
Dan ketika kita berbicara mengenai permainan, maka hal tersebut
sangatlah digemari oleh anak-anak. Dimana sesuatu yang bergelut dengan
anak-anak tiap harinya tidak sia-sia begitu saja namun dengan harapan
dapat menjadi sesuatu yang sekaligus bermanfaat bagi tumbuh
kembangnya termasuk kreativitasnya.
Lebih lanjut tentang permainan anak, Edward Swartas, seorang
pengacara yang giat menyelidiki bahaya dan keadaan mainan bagi anak
mengatakan bahwa:
Mainan yang terbaik adalah yang terus-menerus memberi seorang anak
peluang untuk menyibukkan imajinasinya, mengembangkan
kecakapannya, memperbesar batas pemikiran dan daya cipta anak.
Anak-anak pada dasarnya ingin mempelajari dan mengetahui apa
saja. Dengan demikian anak bisa menyibukkan daya imajinasinya,
mengembangkan kecakapan daya cipta anak. Anak-anak menjumpai
mainan yang bisa dipergunakannya dengan kreatif. Dalam hal ini dapat
kita lihat pendapat yang dikemukakan oleh Dick hartono tentang
kreativitas anak, bahwa:
Kreativitas tidaklah harus selalu berarti penciptaan, melainkan melihat
bermacam-macam kemungkinan dari satu gagasan atau bentuk.
³Menyulap´ pasir menjadi gundukan gunung, berdiri di depan anak-anak
lain dan berperan sebagai seorang guru, menyandang kayu di bahu dan
berbaris membayangkan diri seperti tentara, atau bermain sepur-sepuran.
Semua itu merupakan bentuk-bentuk permainan yang terhitung punya
unsur kreatif, sebab di situ anak memperagakan hasil imajinasinya.
Permainan rancang bangun (lego) merupakan salah satu permainan
yang dapat menarik perhatian anak-anak. Dengan adanya
manual/petunjuknya, bagaimana seorang anak akan mengembangkan
kreativitasnya? Ataukah tanpa petunjuk pun ia mampu?
Dengan demikian kami berkeinginan untuk dapat meneliti sesuatu yang
sangat penting ini, bagaimana efektivitas permainan rancang bangun (lego)
terhadap kreatifitas anak usia TK (B).
|    
|   
Anak-anak akan semakin kreatif (mengetahui maksud bangun yang
dibentuk, berbagai macam balok lego yang digunakan dalam membentuk
suatu bangun, berbagai warna balok lego yang digunakan dalam
membentuk suatu bangun , dan berbagai bentuk bangun yang mampu
dibuat) setelah diberikannya permainan lego dengan panduan dalam
bentuk kerangka suatu bangun tertentu.
 |      
|     
)| Variabel bebas.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan lego
dengan panduan dalam bentuk kerangka suatu gambar
tertentu.
2)| Variabel terikat
Variabel terikat dari penelitian ini adalah kreatifitas anak
TK dalam menyelesaikan permainan rancang bangun.
‰|  ›     
)| Permainan lego adalah :
2)| Kreatifitas adalah :
Ê|    
)| Pre Test design
2)| Post Test design.
|   
|    
Material yang akan kami gunakan dalam eksperimen kami antara lain
adalah;
| Balok lego warna-warni
| Kertas bergambarkan suatu bentuk atau bangun
| Alat tulis
‰|    
Subjek penelitian eksperimen kami adalah siswa TK kelas B.
Ê|        
)| Permohonan perijinan untuk melakukan eksperimen di TK
bersangkutan. (birokrasi).
2)| Mempersiapkan rancangan perlakuan.
3)| Mempersiapkan alat yang dibutuhkan.
4)| Pelaksanaan eksperimen.
a.| Perkenalan antara kelompok yang melakukan eksperimen dengan
subjek eksperimen (siswa TK kelas B).
b.| Pembagian kelompok. Siswa akan dibagi menjadi dua kelompok
secara random. Kelompok A untuk kelompok eksperimen atau
kelompok yang akan diberi perlakuan., dan kelompok B untuk
control.
c.| Ice breaking untuk mencairkan suasana di setiap kelompok.
d.| Pemberian instruksi tugas I sebagai Pre-test (menyusun balok
lego untuk dibentuk menjadi suatu bentuk/bangun yang
tergantung kemauan anak).
e.| Pencatatan hasil observasi Pre-test sesuai dengan guide
observasi.
f.| Pemberian perlakuan pada kelompok A, memberikan kertas
berisi gambar suatu bentuk tertentu yang merupakan panduan
atau contoh dalam menyusun lego menjadi bentuk tertentu.
g.| Pada saat pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen, maka
kelompok B atau kelompok kontrol mengikuti pelajaran seperti
biasa.
h.| Pemberian post-test (menyusun balok lego untuk dibentuk
menjadi suatu bentuk/bangun yang tergantung kemauan anak)
yang dilakukan untuk kedua kelompok.
i.| Pencatatan hasil observasi Post-test sesuai dengan guide
observasi.
|      
Pencatatan hasil akan dituliskan dalam guide observasi untuk
kemudian dianalisa. Contoh guide observasi;

6

c7
4(  888888888888 
9 (   888888888888 
   888888888888 
+4(4   
.| Apakah anak dapat mengetahui bangun yang dibentuknya ?
˜  
           
     
 
    

2.| Berapa macam balok lego yang digunakan oleh anak dalam membentuk
suatu bangun ?
˜  
    
  
  

 
  
 
3.| Berapa warna balok lego yang digunakan anak dalam membentuk suatu
bangun ?
˜ 
  
 



  
 
4.| Berapa macam bentuk bangun yang mampu dibuat oleh anak dalam waktu
30 menit ?
˜   
     
  
    
 

 







& + 
   :;( +4(# +4($ +4(- +4(,
#     

$     

-     

,     

5     

+< + 
   :;( +4(# +4($ +4(- +4(,
#     

$     

-     

,     

5     

|

You might also like