You are on page 1of 34

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : 9 /PERMEN/M/2008

TENTANG

PEDOMAN BANTUAN PEMBANGUNAN


RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
PADA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI
DAN LEMBAGA PENDIDIKAN BERASRAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 53 ayat 1


Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah
Susun, bagi mahasiswa/siswa/santri dan pendidik serta
tenaga kependidikan pada lembaga pendidikan tinggi dan
lembaga pendidikan berasrama secara adil dan merata, maka
diperlukan Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun
Sederhana Sewa;
b. bahwa mahasiswa/siswa/santri serta pendidik dan tenaga
kependidikan yang menginginkan tinggal atau menghuni
rumah susun sederhana sewa merupakan golongan
masyarakat yang berpenghasilan rendah sehingga sangat
memerlukan bantuan kemudahan dari pemerintah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang
Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sederhana
Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga
Pendidikan Berasrama;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985


tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1985 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3317);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992
tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2001 Tentang Yayasan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4430);
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
1988 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1988 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3372);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3859);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun
2007 tentang Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);
15. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian
Negara Republik Indonesia;
16. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun
2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
17. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M
Tahun 2004 tentang Susunan Kabinet Indonesia Bersatu;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/PRT/1992
tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun;
19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun
Sederhana Berlantai Banyak;
20. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
01/PERMEN/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Perumahan Rakyat, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
Nomor 02/PERMEN/M/2008;

Memperhatikan : 1. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Perumahan


Rakyat Nomor 15/SKB/M/2006, dengan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 176/MPN/LL/2006, dan Menteri Agama
Nomor 1 Tahun 2006 tentang Program Pengembangan
Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) pada Perguruan
Tinggi;

2. Instruksi Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10


Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Fungsi Operasionalisasi
Kebijakan Perumahan Di Lingkungan Kementerian Negara
Perumahan Rakyat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT


TENTANG PEDOMAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUMAH
SUSUN SEDERHANA SEWA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN
TINGGI DAN LEMBAGA PENDIDIKAN BERASRAMA .
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Bantuan Pembangunan Rusunawa adalah bantuan pembangunan fisik baik
berupa bangunan baru Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), maupun
rehabilitasi asrama/hunian yang telah ada dan dibiayai oleh Pemerintah melalui
APBN pada Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan pada Kementerian
terkait lainnya.
2. Rumah Susun Sederhana Sewa yang selanjutnya disebut Rusunawa, adalah
bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang
terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah
horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing
digunakan secara terpisah, status penguasaanya sewa serta dibangun dengan
mengunakan dana Angaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah dengan fungsi utamanya sebagai hunian.
3. Lembaga Pendidikan Tinggi adalah penyelenggara pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor.
4. Lembaga Pendidikan Berasrama adalah penyelenggara pendidikan menengah
yang berbentuk pendidikan umum, kejuruan dan/atau keagamaan atau
pendidikan terpadu (pendidikan Umum dengan pendidikan agama, atau
pendidikan umum dengan pendidikan kejuruan atau pendidikan agama dengan
pendidikan kejuruan) yang dalam proses pembelajarannya mewajibkan peserta
didiknya untuk tinggal di asrama.
5. Pendidikan menengah adalah setelah pendidikan dasar yang berbentuk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.
6. Asrama adalah Rusunawa yang diperuntukkan bagi mahasiswa/siswa/santri.
7. Hunian adalah Rusunawa yang diperuntukkan bagi tenaga pendidik dan/atau
kependidikan.
8. Usulan bantuan pembangunan Rusunawa adalah permohonan/proposal
bantuan untuk pembangunan Rusunawa yang diperuntukkan bagi
mahasiswa/siswa/santri dan bagi pendidik dan/atau tenaga kependidikan, yang
memenuhi persyaratan.
9. Verifikasi adalah kegiatan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kebenaran
dokumen usulan bantuan pembangunan Rusunawa.
10. Jenis Pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akedemik, profesi,
vokasi, keagamaan dan khusus.
11. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tinggi/Perguruan Tinggi
dan berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi, institusi, atau universitas.
12. Badan Hukum Pendidikan adalah landasan hukum bagi penyelenggaraan satuan
pendidikan, antara lain badan hukum milik negara (BHMN) yang berfungsi
memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik dengan berprinsip
nirlaba dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan
pendidikan.
13. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lainnya yang seuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
14. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
15. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
16. Daftar Isian (Checklist) adalah format isian data dan kelengkapan untuk penilaian
usulan/permohonan bantuan Rusunawa.
17. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
18. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota beserta perangkat
sebagai unsur penyelelenggaraan pemerintah daerah.
19. Menteri adalah Menteri Negara Perumahan Rakyat.
Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Pasal 2
Bantuan Pembangunan Rusunawa dimaksudkan untuk memberikan fasilitasi bantuan
fisik bangunan Rusunawa sehingga mendorong lembaga pendidikan tinggi dan/atau
lembaga pendidikan berasrama untuk memenuhi kebutuhan asrama bagi
mahasiswa/siswa/santri dan hunian bagi pendidik dan/atau tenaga kependidikan dan
bertujuan sebagai pedoman bagi Pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara
pendidikan dalam mengajukan usulan bantuan pembangunan Rusunawa.

Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Pasal 3
Ruang lingkup pengaturan bantuan pembangunan Rusunawa dalam Peraturan Menteri
ini meliputi :
a. bentuk bantuan pembangunan Rusunawa:
1. penyediaan asrama bagi mahasiswa/siswa/santri;
2. penyediaan hunian bagi pendidik dan/atau tenaga kependidikan;
3. peningkatan kualitas asrama bagi mahasiswa/siswa/santri dan hunian bagi
pendidik dan/atau tenaga kependidikan.
b. kriteria penerima bantuan pembangunan Rusunawa:
1. kriteria umum;
2. kriteria akademik.
c. persyaratan pengajuan dan penyusunan bantuan pembangunan Rusunawa:
1. pembangunan baru;
2. rehabilitasi.
d. mekanisme bantuan pembangunan Rusunawa:
1. pengajuan usulan bantuan;
2. verifikasi;
3. penetapan bantuan;
4. pelaksanaan pembangunan;
5. penyerahan bantuan.
e. pendanaan;
f. monitoring, evaluasi, dan pelaporan;
g. pembinaan.

BAB II
BENTUK BANTUAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA
Pasal 4
(1) Bentuk bantuan pembangunan Rusunawa untuk lembaga pendidikan tinggi dan
lembaga pendidikan berasrama meliputi:
a. pembangunan baru; dan/atau
b. rehabilitasi.
(2) Pembangunan baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa asrama
bagi mahasiswa/siswa/santri khususnya untuk tahun ajaran pertama serta
hunian bagi pendidik dan/atau tenaga kependidikan untuk jangka waktu
menghuni selama 5 tahun.
(3) Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa perbaikan
asrama bagi mahasiswa/siswa/santri dan perbaikan hunian bagi pendidik
dan/atau tenaga kependidikan.
(4) Pembangunan Rusunawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 5
(1) Penggunaan Rusunawa meliputi:
a. Rusunawa untuk asrama;
b. Rusunawa untuk hunian.
(2) Rusunawa untuk asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diperuntukkan bagi mahasiswa/siswa/santri yang lajang.
(3) Rusunawa untuk hunian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
diperuntukkan bagi pendidik dan/atau tenaga kependidikan yang lajang
dan/atau keluarga.
(4) Rusunawa untuk asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan ketentuan:
a. luas unit sekurang-kurangnya 21 m2;
b. kamar mandi komunal berada diluar unit hunian.
(5) Rusunawa untuk hunian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan ketentuan:
a. Rusunawa lajang dengan luas unitnya sekurang-kurangnya 21 m2;
b. Rusunawa keluarga dengan luas unit sekurang-kurangnya 28 m2;
c. kamar mandi berada di dalam masing-masing unit untuk Rusunawa keluarga.
(6) Ketentuan penggunaan Rusunawa sebagimana dimaksud pada ayat (4) dan (5)
diatur lebih lanjut pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Deputi Bidang
Perumahan Formal.

Pasal 6
(1) Bantuan pembangunan baru Rusunawa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (1) huruf a dengan ketentuan rancang bangun:
a. jumlah lantai bangunan Rusunawa sekurang-kurangnya 3 lantai dan sebanyak-
banyaknya berjumlah 5 lantai;
b. lantai dasar dimanfaatkan untuk sarana sosial, umum dan/atau komersial;
c. 1 (satu) bangunan Rusunawa dapat berbentuk satu blok (mono block) atau dua
blok (twin block).
(2) Ketentuan rancang bangun Rusunawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
lebih lanjut pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Deputi Bidang
Perumahan Formal.
BAB III
KRITERIA PENERIMA BANTUAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 7
Kriteria penerima bantuan pembangunan Rusunawa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) meliputi :
a. kriteria umum; dan
b. kriteria akademik.

Bagian Kedua
Kriteria Umum
Pasal 8
(1) Kriteria umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a adalah:
a. pendidikan tinggi formal; dan /atau
b. pendidikan menengah formal;
(2) Pendidikan tinggi formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berbentuk:
a. Perguruan Tinggi Negeri (PTN);
b. Perguruan Tinggi Swasta (PTS);
c. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN);
d. Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS);
e. Perguruan Tinggi Agama lainya.
(3) Pendidikan menengah formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
berbentuk:
a. Sekolah Menengah Atas (SMA) ;
b. Madrasah Aliyah (MA) ;
c. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ;
d. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK); dan/atau
e. bentuk lain yang sederajat.
(4) Pendidikan menengah formal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e dapat
berbentuk pendidikan menengah yang diselenggarakan secara terpadu meliputi:
a. pendidikan umum dengan pendidikan agama;
b. pendidikan umum dengan pendidikan kejuruan;
c. pendidikan agama dengan pendidikan kejuruan.
(5) Penyelenggara pendidikan adalah:
a. Pemerintah;
b. Pemerintah Daerah;
c. Yayasan.

Bagian Ketiga
Kriteria Akademik
Pasal 9
Kriteria akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b adalah :
a. telah memiliki ijin pendirian atau ijin penyelenggaraan pendidikan dari instansi
yang berwenang;
b. telah memperoleh status akreditasi;
c. jumlah mahasiswa/siswa/santri pada Rusunawa sekurang-kurangnya berjumlah
800 sampai dengan 1600 orang;
d. jumlah pendidik dan/atau tenaga kependidikan pada rusunawa untuk hunian
dengan ketentuan:
1. pada lembaga pendidikan tinggi sekurang-kurangnya 110 orang;
2. pada lembaga pendidikan berasrama sekurang-kurangnya 60 orang.

BAB IV
PERSYARATAN PENGAJUAN DAN PENYUSUNAN
USULAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA
Bagian Kesatu
Pembangunan Baru
Paragraf 1
Umum
Pasal 10
Bantuan pembangunan Rusunawa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf
a harus memenuhi persyaratan:
a. non teknis;
b. teknis.

Paragraf 2
Persyaratan Non Teknis
Pasal 11
Persyaratan non teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a terdiri :
a. administrasi;
b. kesiapan pengelolaan.

Pasal 12
(1) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf a terdiri:
a. surat permohonan;
b. surat dukungan;
c. surat pernyataan;
d. surat kesanggupan penyertaan.
(2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah :
a. surat permohonan bantuan pembangunan baru Rusunawa dari lembaga
pendidikan tinggi negeri ditandatangani oleh Rektor atau lembaga pendidikan
tinggi swasta ditandatangani oleh Rektor dan ketua yayasan;
b. surat permohonan bantuan pembangunan baru Rusunawa dari lembaga
pendidikan berasrama ditandatangani oleh ketua lembaga/ketua yayasan;
c. surat permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a ditujukan kepada
Menteri Negara Perumahan Rakyat sebagaimana dicontohkan pada lampiran 1
Peraturan Menteri ini;
(3) Surat dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah :
a. surat dukungan dari lembaga pendidikan tinggi atau lembaga pendidikan
berasrama terdiri dari:
1. surat dukungan dari pemerintah daerah (provinsi,kabupaten/kota) yang
ditandatangani oleh kepala daerah (gubernur/bupati/walikota) dan Dinas
Teknis yang membidangi Perumahan;
2. surat dukungan dari Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen
Agama yang ditandatangani oleh pejabat eselon 1.
b. surat dukungan sebagaimana dimaksud pada huruf a menjadi lampiran dalam
surat dukungan bantuan pembangunan rusunawa dan ditujukan kepada
Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Negara Perumahan Rakyat,
sebagaimana dicontohkan pada lampiran 2 Peraturan Menteri ini;
(4) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah :
a. surat pernyataan dari lembaga pendidikan tinggi atau lembaga pendidikan
berasrama terdiri dari:
1. surat pernyataan kepemilikan dan penguasaan lahan;
2. surat pernyataan menyediakan dan menyerahkan lahan dalam kondisi siap
bangun;
3. surat pernyataan bersedia memberikan jaminan tidak mengalih-fungsikan
bangunan;
4. surat pernyataan bersedia menerima dan mengelola Rusunawa;
5. surat penetapan lokasi sesuai dengan master plan dengan mengacu pada
rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten/kota;
6. surat pernyataan belum pernah menerima bantuan pembangunan
rusunawa yang berasal dari APBN;
7. surat pernyataan bersedia melakukan penghijauan pada lingkungan lokasi
Rusunawa.
b. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibuat pernyataannya
sebagaimana dicontohkan pada lampiran 3 Peraturan Menteri ini.
(5) Surat kesanggupan penyertaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
adalah:
a. surat kesanggupan penyertaan dari lembaga pendidikan tinggi atau lembaga
pendidikan berasrama sebagaimana dicontohkan pada lampiran 4 Peraturan
Menteri ini, yang berisikan:
1. bersedia untuk menyiapkan lahan siap bangun;
2. bersedia untuk melakukan pengajuan permohonan dan biaya perijinan
(IMB);
3. bersedia untuk menyiapkan detail engineering design (DED) atau
menggunakan desain prototipe dari Kementerian Negara Perumahan
Rakyat;
4. bersedia untuk penyambungan listrik, air minum, dan jaringan komunikasi
beserta biaya penyambungannya;
5. bersedia menyiapkan /menyediakan meubeler;
6. bersedia menyiapkan dukungan prasarana, sarana, dan utilitas.
b. penyertaan dari pemerintah daerah dapat dalam bentuk:
a. kemudahan dalam proses perijinan/IMB;
b. retribusi;
c. penyediaan prasarana, sarana dan utilitas ;
d. kemudahan dan fasilitasi penyambungan jaringan listrik, jaringan air
minum dan jaringan komunikasi.

Pasal 13
(1) Kesiapan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b meliputi:
a. usulan badan pengelola ;
b. struktur badan pengelola;
c. rencana biaya pengelolaan.
(2) Kesiapan pengelolaan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibuat pernyataannya
sebagaimana dicontohkan pada lampiran 5 Peraturan Menteri ini.

Paragraf 3
Persyaratan Teknis
Pasal 14
Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b meliputi:
a. lokasi;
b. lahan;
c. rancang bangun; dan
d. penyusunan usulan bantuan pembangunan.

Pasal 15
(1) Persyaratan teknis lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a adalah
sebagai berikut:
a. lokasi sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota
dengan disertai surat keterangan dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)
/dinas teknis terkait;
b. lokasi sesuai dengan master plan lembaga pendidikan tinggi dan master plan
komplek pada lembaga pendidikan berasrama yang diperuntukan bagi
asrama/hunian;
c. lokasi siap bangun yaitu bebas/kosong dari tanaman maupun bangunan;
d. lokasi memiliki lebar jalan sekurang-kurangnya 6m;
e. lokasi memperhitungkan daya tampung dan daya dukung lingkungan;
f. dilengkapi dengan foto lokasi dan foto akses masuk.
(2) Persyaratan teknis lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b meliputi:
a. lahan yang digunakan untuk pembangunan Rusunawa harus jelas status
hukum kepemilikan dan jenis hak atas tanahnya yang dibuktikan dengan
sertifikat atas tanah serta status penguasaannya;
b. kondisi lahan merupakan tanah siap bangun dan sudah kosong dari bangunan
dan tanaman, serta telah didukung oleh kesiapan PSU lainnya;
c. kemiringan tanah yang ditunjukan dengan peta kontur tanah;
d. apabila masih diperlukan pekerjaan tambahan lainnya yang berhubungan
dengan pematangan tanah, dan perataan tanah yang diakibat oleh kondisi fisik
tanah sebagaimana dimaksud pada huruf b dan c merupakan penyertaan dari
lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pendidikan berasrama dan / atau
pemerintah daerah;
e. lahan yang diperlukan untuk membangun Rusunawa sekurang-kurangnya
3000 m2 dengan lebar sekurang-kurangnya 15 m.
(3) Persyaratan teknis rancang bangun Rusunawa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 huruf c harus dipenuhi apabila tidak menggunakan detail engineering
design (DED) yang disiapkan Kementerian Negara Perumahan Rakyat.
(4) Persyaratan rancang bangun yang tidak menggunakan detail engineering design
(DED) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus membuat surat pernyataan
kesanggupan menyiapkan rancang bangun yang meliputi:
a. rancang bangun arsitektur;
b. rancang bangun struktur;
c. rancang bangun mekanikal elektrikal.
(5) surat pernyataan kesanggupan rancang bangun sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) sebagaimana dicontohkan pada lampiran 6 Peraturan Menteri ini.
(6) Persyaratan penyusunan usulan bantuan pembangunan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 huruf d disusun sebagaimana contoh sistematika penyusunan
usulan bantuan pembangunan rusunawa sebagaimana dicontohkan pada
lampiran 7 Peraturan Menteri ini;
(7) Persyaratan teknis bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), (3), (4),
dan (5) diatur lebih lanjut pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Deputi
Bidang Perumahan Formal.

Bagian Kedua
Rehabilitasi
Paragraf 1
Umum
Pasal 16
Bantuan rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b harus
memenuhi persyaratan:
a. non teknis; dan
b. teknis.

Paragraf 2
Persyaratan Non Teknis
Pasal 17
Persyaratan non teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a meliputi:
a. administrasi;
b. kesanggupan pengelolaan setelah rehabilitasi.

Pasal 18
(1) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a
mencakup:
a. surat permohonan;
b. surat dukungan;
c. surat pernyataan;
d. surat kesanggupan penyertaan.
(2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah :
a. surat permohonan bantuan rehabilitasi asrama/hunian/rusunawa dari
lembaga pendidikan tinggi negeri ditandatangani oleh Rektor atau lembaga
pendidikan tinggi swasta oleh Rektor dan ketua yayasan;
b. surat permohonan bantuan rehabilitasi asrama/hunian/rusunawa dari
lembaga pendidikan berasrama ditandatangani oleh ketua lembaga/ketua
yayasan;
c. surat permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b ditujukan
kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat, sebagaimana dicontohkan pada
lampiran 8 Peraturan Menteri ini.
(3) Surat dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah :
a. surat dukungan yang dipenuhi oleh lembaga pendidikan tinggi atau lembaga
pendidikan berasrama terdiri dari:
1. surat dukungan dari dinas teknis kabupaten/kota yang membidangi
perumahan;
2. surat dukungan pemerintah daerah setempat yang dapat diperoleh dari
gubernur/bupati/walikota;
3. surat dukungan dari Depatemen Pendidikan Nasional atau Departemen
Agama yang ditandatangani oleh pejabat eselon 1.
b. surat dukungan sebagaimana dimaksud pada huruf a menjadi lampiran dalam
surat dukungan bantuan pembangunan rusunawa dan ditujukan kepada
Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Negara Perumahan Rakyat,
sebagaimana dicontohkan pada lampiran 9 Peraturan Menteri ini.
(4) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah :
a. surat pernyataan dari lembaga pendidikan tinggi atau lembaga pendidikan
berasrama terdiri dari:
1. surat pernyataan kepemilikan dan penguasaan lahan;
2. surat pernyataan bersedia memberikan jaminan tidak mengalih-fungsikan
bangunan;
3. surat pernyataan bersedia menerima dan mengelola rusunawa;
4. surat pernyataan lokasi rusunawa tidak mengalami perubahan peruntukan;
5. surat pernyataan belum pernah menerima bantuan rehabilitasi rusunawa
yang berasal dari APBN;
6. surat pernyataan bersedia mempertahankan/meningkatkan penghijauan
pada lingkungan lokasi rusunawa.
b. surat pernyataan dari Dinas Teknis terkait mengenai tingkat kerusakan
bangunan Rusunawa yang ada dengan dilengkapi data teknis umur bangunan
dan perhitungan tingkat kerusakan yang meliputi antara lain:
a. data tahun pembangunan (umur bangunan);
b. gambar pelaksanaan (as built drawing);
c. hitungan tingkat kerusakan.
c. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b sebagaimana
dicontohkan pada lampiran 10 Peraturan Menteri ini.
(5) Surat kesanggupan penyertaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d
adalah:
a. surat kesanggupan penyertaan dari lembaga pendidikan tinggi atau lembaga
pendidikan berasrama sebagaimana contoh pada lampiran 11 Peraturan
Menteri ini, yang berisikan:
1. bersedia untuk membiayai perijinan/IMB;
2. bersedia menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk rehabilitasi;
3. bersedia untuk menyiapkan/pengadaan meubeler;
4. bersedia untuk menata kembali sistem jaringan listrik, jaringan air minum
dan jaringan komunikasi.
b. penyertaan dari pemerintah daerah dapat dalam bentuk:
1. kemudahan persyaratan dan proses perijinan (IMB);
2. keringanan retribusi;
3. peningkatan prasarana, sarana dan utilitas.

Pasal 19
(1) Kesanggupan pengelolaan setelah rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17 huruf b harus dilengkapi dengan:
a. bentuk dan struktur badan pengelola;
b. rencana biaya pengelolaan.
(2) Kesanggupan pengelolaan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibuat
pernyataannya sebagaimana dicontohkan pada lampiran 12 Peraturan Menteri
ini.

Paragraf 3
Persyaratan Teknis
Pasal 20
Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b meliputi:
a. lokasi;
b. gambar pelaksanaan (as built drawing); dan
c. penyusunan usulan bantuan rehabilitasi.

Pasal 21
(1) Persyaratan teknis lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a sebagai
berikut :
a. peruntukan lokasi tidak berubah dan sesuai dengan master plan lembaga
pendidikan tinggi dan lembaga pendidikan berasarama ;
b. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota;
c. disertai dengan surat keterangan dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah
(SKPD) / Dinas Teknis Terkait;
(2) Persyaratan teknis gambar pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
huruf b yang meliputi :
a. gambar arsitektur;
b. gambar struktur;
c. gambar mekanikal elektrikal;
d. gambar-gambar teknis pendukung lainya; dan/atau
e. foto-foto bagian bangunan yang memerlukan rehabilitasi.
(3) Persyaratan teknis penyusunan usulan bantuan rehabilitasi
asrama/hunian/rusunawa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf c
disusun sebagaimana contoh sistematika penyusunan usulan bantuan rehabilitasi
asrama/hunian/rusunawa sebagaimana dicontohkan pada lampiran 13 Peraturan
Menteri ini.
(4) Jenis dan Tingkat kerusakan bangunan beserta prasarana, sarana dan utilitas
sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut dalam petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis Deputi Bidang Perumahan Formal.

Pasal 22
(1) Bantuan rehabilitasi dapat diajukan setelah bangunan Rusunawa dimanfaatkan
minimal selama 10 tahun kecuali dalam kondisi tertentu.
(2) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain: bencana alam,
huru-hara, dan kebakaran.
BAB V
MEKANISME BANTUAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA
Bagian Kesatu
Pengajuan Usulan Bantuan
Pasal 23
(1) Pengajuan usulan bantuan pembangunan Rusunawa dilakukan oleh lembaga
pendidikan tinggi dan lembaga pendidikan berasrama kepada Menteri Negara
Perumahan Rakyat, tembusan kepada Deputi Bidang Perumahan Formal
Kementerian Negara Perumahan Rakyat.
(2) Mekanisme pengajuan usulan bantuan sebagaiman dimaksud pada ayat (1)
sebagaimana dicontohkan pada lampiran 14 Peraturan Menteri ini.
(3) Pengajuan usulan bantuan pembangunan Rusunawa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diajukan selambat-lambatnya bulan Maret pada tahun anggaran berjalan.

Bagian Kedua
Verifikasi
Paragraf 1
Penetapan Tim Verifikasi
Pasal 24
(1) Verifikasi dilakukan terhadap usulan bantuan pembangunan Rusunawa.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim verifikasi yang
ditetapkan dengan Keputusan Deputi Bidang Perumahan Formal.

Paragraf 2
Keanggotaan Tim Verifikasi
Pasal 25
(1) Tim verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) keanggotannya
terdiri dari:
a. Kedeputian Bidang Perumahan Formal;
b. Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
c. Pusat Pengembangan Perumahan.
(2) Keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melibatkan unsur-unsur
instansi lain yang terkait.

Bagian Ketiga
Penetapan Bantuan
Pasal 26
(1) Hasil penilaian verifikasi administrasi usulan bantuan pembangunan Rusunawa
diajukan kepada Menteri untuk ditetapkan sebagai calon penerima bantuan
pembangunan Rusunawa.
(2) Penetapan calon penerima bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditindaklanjuti oleh tim verifikasi dengan melakukan verifikasi lapangan.
(3) Hasil penilaian verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud ayat (2) diajukan
kepada Menteri untuk ditetapkan sebagai penerima bantuan pembangunan
rusunawa.
(4) Menteri dapat menetapkan penerima bantuan diluar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (3) setelah mendapat pertimbangan dari Deputi Perumahan Formal.
Bagian Keempat
Pelaksanaan Pembangunan
Pasal 27
(1) Bantuan pembangunan Rusunawa yang telah ditetapkan, pelaksanaan
pembangunannya dilakukan oleh Pusat Pengembangan Perumahan.
(2) Pusat Pengembangan Perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkoordinasi dengan:
a. Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
b. Kedeputian Bidang Perumahan Formal;

c. lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pendidikan berasrama; dan


d. pemerintah daerah.

Bagian Kelima
Penyerahan Bantuan
Pasal 28
(1) Rusunawa yang telah selesai dibangun diserahkan oleh Pusat Pengembangan
Perumahan kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian Negara Perumahan
Rakyat.
(2) Bantuan pembangunan Rusunawa yang telah selesai pelaksanaan
pembangunannya akan diserahkan kepada lembaga pendidikan tinggi dan
lembaga pendidikan berasrama sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan Menteri
Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan Pemindahtanganan Milik Negara.
(3) Selama belum dapat dilakukan pelaksanaan penyerahan Bantuan Pembangunan
Rusunawa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka perlu ditetapkan serah
terima pengelolaan sementara oleh Sekretaris Kementerian Negara Perumahan
Rakyat atas nama Menteri kepada lembaga pendidikan tinggi dan lembaga
pendidikan berasrama.
(4) Pelaksanaan serah terima pengelolaan sementara sebagaimana dimaksudkan pada
ayat (2), perlu dilakukan pengelolaan sesuai dengan fungsinya.

BAB VI
PENDANAAN
Pasal 29
(1) Sumber pendanaan untuk pembangunan Rusunawa didapat dari beberapa
sumber anggaran yaitu:
a. dana rupiah murni yang berasal dari Pemerintah Pusat (APBN) pada
Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan Kementerian terkait lainnya
dan/atau dari Pemerintah Daerah (APBD), yang penggunaannya sesuai
dengan peraturan yang berlaku;
b. dana pinjaman luar negeri dan dana lainnya yang sah.
(2) Pengalokasian dana bantuan pembangunan Rusunawa pada lembaga pendidikan
tinggi dan lembaga pendidikan berasrama berdasarkan bantuan pembangunan
Rusunawa yang telah ditetapkan dan disetujui oleh Menteri.
(3) Lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pendidikan berasrama yang menerima
bantuan pembangunan Rusunawa harus menyediakan dana pendamping untuk
mendukung penyelengaraan pembangunan Rusunawa.

BAB VII
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Bagian Kesatu
Monitoring
Pasal 30
(1) Monitoring dimaksudkan untuk pemantauan pemanfaatan bantuan
pembangunan Rusunawa.
(2) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Deputi Bidang
Perumahan Formal Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan dapat melibatkan
Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Pemerintah Daerah dan
penerima bantuan.

Bagian Kedua
Evaluasi
Pasal 31
(1) Evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektifitas pemanfaatan bantuan
pembangunan Rusunawa.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Deputi Bidang
Perumahan Formal Kementerian Negara Perumahan Rakyat dan dapat melibatkan
Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Pemerintah Daerah dan
penerima bantuan.

Bagian Ketiga
Pelaporan
Pasal 32
(1) Pelaporan disusun berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pemanfaatan
bantuan pembangunan Rusunawa.
(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Menteri.

BAB VIII
PEMBINAAN
Pasal 33
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan didalam pelaksanaan
program bantuan pembangunan Rusunawa di lembaga pendidikan tinggi dan
lembaga pendidikan berasrama.
(2) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:
a. Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
b. Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama;
c. Pemerintah Daerah.
(3) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan
dalam bentuk:
a. pengaturan;
b. pendampingan dan sosialisasi;
c. pelatihan dan penyuluhan.
(4) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai
dengan tugas dan wewenang.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
(1) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(2) Peraturan Menteri ini disebarluaskan kepada para pihak yang berkepentingan
untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 April 2008
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
TTD
MOHAMMAD YUSUF ASY’ARI

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Biro Hukum, Kepegawaian dan Humas
Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat

Agus Sumargiarto
LAMPIRAN 1
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 11

KOP SURAT

Nomor : …………………… nama kota, tanggal,bulan, tahun


Lampiran : …………………....
Perihal : Permohonan Bantuan Pembangunan Rusunawa

Kepada Yth.
Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Jl Raden Patah I No.1, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan program Pemerintah melalui kantor Kementerian Negara Perumahan
Rakyat tentang pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) yang
diperuntukan bagi Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama di seluruh
Indonesia, bersama ini kami mengajukan usulan permohonan bantuan pembangunan
Rusunawa.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak Menteri, berikut kami lampirkan berkas proposal beserta
kelengkapanya.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan pertimbangan Bapak
kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami

(Ttd dan cap)

--------------------------------- **)
Tembusan kepada (*sesuai dengan keperluan):
1. Sekretaris Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Sesmenpera);
2. Deputi Bidang Perumahan Formal, Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
4. Sekretariat Jenderal Departemen Agama*;
5. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama*;
6. Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional;
7. Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen), Depdiknas.
**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:
1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 2
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 12

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN DUKUNGAN


No. ......................................

Kepada Yth.
Deputi Bidang Perumahan Formal
Kementerian Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Jl Raden Patah I No.1, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini:


Nama : …….....……………………….……………………………………………........
Jabatan : ………….....………………….……………………………………………........

Bertindak atas nama


Nama Lembaga : * ) Pendidikan Tinggi ……………………………………………………...........
* ) Pendidikan Berasrama ………………………………………………….......
Alamat : …………………….………………………………………………………….....
.............................................................................................................................
Telepon : …………........……………………………………………………………….....
Fax : ……………....……………………………………………………………….....

Dengan ini menyatakan akan melengkapi surat dukungan sebagaimana yang dipersyaratan
yaitu:
1. dukungan dari Pemerintah Daerah (provinsi, kabupaten/kota) yang dibuktikan dengan
surat pernyataan yang ditandatangani oleh Gubernur/Walikota/Bupati;
2. dukungan dari Dinas Teknis kabupaten/kota yang membidangi perumahan; dan
3. dukungan dari Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Agama yang
dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani pejabat eselon I yang
membidangi /terkait.

Demikian Surat Pernyataan Dukungan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk
memenuhi persyaratan usulan pembangunan Rusunawa.

Nama kota, tanggal, bulan, tahun


(Ttd dan cap)

--------------------------------- **)
**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:
1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 3
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 12

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN


No. ......................................

Yang bertanda-tangan di bawah ini:


Nama : …….....……………………….……………………………………………........
Jabatan : ………….....………………….……………………………………………........

Bertindak atas nama


Nama Lembaga : * ) Pendidikan Tinggi ……………………………………………………...........
* ) Pendidikan Berasrama ………………………………………………….......
Alamat : …………………….………………………………………………………….....
.............................................................................................................................
Telepon : …………........……………………………………………………………….....
Fax : ……………....……………………………………………………………….....

Dengan ini menyatakan kesanggupan untuk memenuhi dan melengkapi Persyaratan


Administrasi, yang telah ditentukan terdiri dari:
1. surat pernyataan kepemilikan dan penguasaan lahan;
2. surat pernyataan menyediakan dan menyerahkan lahan dalam kondisi siap bangun;
3. surat pernyataan bersedia memberikan jaminan tidak mengalih-fungsikan bangunan;
4. surat pernyataan bersedia menerima dan mengelola rusunawa;
5. surat pernyataan lokasi sesuai dengan master plan/RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
kabupaten/kota;
6. surat pernyataan belum pernah menerima bantuan pembangunan rusunawa yang berasal
dari APBN; dan
7. surat pernyataan bersedia melakukan penghijauan pada lingkungan lokasi Rusunawa.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk dipergunakan
sebaik-baiknya dan ditanda-tangani di atas materai yang cukup.

Nama kota, tanggal, bulan, tahun

(Ttd, cap dan materai)

--------------------------------- **)
**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:
1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 4
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 12

KOP SURAT

SURAT KESANGGUPAN PENYERTAAN


No. ......................................

Yang bertanda-tangan di bawah ini:


Nama : …….....……………………….……………………………………………........
Jabatan : ………….....………………….……………………………………………........

Bertindak atas nama


Nama Lembaga : * ) Pendidikan Tinggi ……………………………………………………...........
* ) Pendidikan Berasrama ………………………………………………….......
Alamat : …………………….………………………………………………………….....
.............................................................................................................................
Telepon : …………........……………………………………………………………….....
Fax : ……………....……………………………………………………………….....

Dengan ini menyanggupi :


1. Penyertaan dalam Bantuan Pembangunan Rusunawa, terdiri dari:
a. bersedia untuk menyediakan lahan siap bangun;
b. bersedia untuk melakukan pengajuan permohonan dan biaya perijinan (IMB);
c. bersedia untuk menyiapkan Detail Enginering Desain (DED) atau menggunakan desain
prototype dari Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
d. bersedia untuk penyambungan listrik, air minum dan jaringan komunikasi beserta biaya
penyambungannya;
e. bersedia menyiapkan /menyediakan meubeler; dan
f. bersedia menyediakan /menyiapkan dukungan Prasarana, Sarana dan Utilitas.
2. Mengupayakan Kesanggupan Penyertaan dari Pemerintah Daerah dalam Bantuan
Pembangunan Rusunawa, terdiri dari:
e. kemudahan dalam proses perijinan/IMB;
f. keringanan retribusi;
g. penyediaan prasarana, sarana dan utilitas; dan
h. kemudahan dan fasilitasi penyambungan jaringan listrik, jaringan air minum dan
jaringan komunikasi.
Demikian Surat Kesanggupan Penyertaan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk
dipergunakan sebaik-baiknya dan ditanda-tangani di atas materai yang cukup.

Nama kota, tanggal, bulan, tahun

(Ttd, cap dan materai)

**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh: --------------------------------- **)


1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 5
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 13

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN KESIAPAN PENGELOLAAN


No. ......................................

Yang bertanda-tangan di bawah ini:


Nama : …….....……………………….……………………………………………........
Jabatan : ………….....………………….……………………………………………........

Bertindak atas nama


Nama Lembaga : * ) Pendidikan Tinggi ……………………………………………………...........
* ) Pendidikan Berasrama ………………………………………………….......
Alamat : …………………….………………………………………………………….....
.............................................................................................................................
Telepon : …………........……………………………………………………………….....
Fax : ……………....……………………………………………………………….....

Dengan ini menyatakan :


1. Bersedia untuk mengelola Rusunawa dan sanggup untuk melengkapi persyaratan dalam
kesiapan pengelolaan yang terdiri dari:
d. usulan badan pengelola;
e. struktur badan pengelola; dan
f. rencana biaya pengelolaan.
2. Bersedia dan akan mengikuti serta mematuhi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa.
Demikian Surat Pernyataan Kesiapan Pengelolaan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab,
untuk dipergunakan sebaik-baiknya dan ditanda-tangani di atas materai yang cukup.

Nama kota, tanggal, bulan, tahun

(Ttd, cap dan materai)

--------------------------------- **)

**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:


1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 6
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 15

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN RANCANG BANGUN


No. ......................................

Yang bertanda-tangan di bawah ini:


Nama : …….....……………………….……………………………………………........
Jabatan : ………….....………………….……………………………………………........

Bertindak atas nama


Nama Lembaga : * ) Pendidikan Tinggi ……………………………………………………...........
* ) Pendidikan Berasrama ………………………………………………….......
Alamat : …………………….………………………………………………………….....
.............................................................................................................................
Telepon : …………........……………………………………………………………….....
Fax : ……………....……………………………………………………………….....

1. Dengan ini menyatakan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan kesanggupan


menyiapkan rancang bangun yang meliputi :
a. rancang bangun arsitek;
b. rancang bangun struktur; dan
c. rancang bangun mekanikal elektrikal.
2. Informasi Peraturan setempat terkait dengan :
 Koefisien Lahan bangunan ( KLB )
 Koefisien Dasar Bangunan ( KDB )
 Koefisien Dasar Hijau ( KDH )
 Garis Sepadan Bangunan (GSB )
 Garis Sepadan Jalan ( GSJ )
 Garis Sepadan Sungai ( GSS )
Demikian Surat Pernyataan Kesanggupan Rancang Bangun ini dibuat dengan penuh tanggung
jawab, untuk dipergunakan sebaik-baiknya dan ditanda-tangani di atas materai yang cukup.

Nama kota, tanggal, bulan, tahun

(Ttd, cap dan materai)

--------------------------------- **)

**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:


1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 7
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 15

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Sasaran

BAB II DATA UMUM DAN AKADEMIS


2.1. Data Umum
2.2. Data Akademis

BAB III GAMBARAN LOKASI DAN BANGUNAN


3.1. Lokasi Rusunawa
3.2. Bangunan Rusunawa

BAB IV GAMBARAN KONDISI EXISTING


4.1. Gambaran Kondisi Lingkungan Kampus/Komplek
4.2. Aksesbilitas Lokasi untuk Rusunawa
4.3. Fasilitas umum dan Sosial di Sekitar lokasi Rusunawa
4.4. Kondisi infrastruktur di sekitar lokasi Rusunawa
4.5. Master Plan Lokasi Rusunawa
4.6. Gambar Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
4.7. Blok Plan Asrama/Hunian/Rusunawa yang ada

BAB V GAMBARAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN DAN


PEMBERDAYAAN RUSUNAWA
5.1. Rencana Induk Pengembangan
5.2. Rencana Pemberdayaan Rusunawa

BAB VI RENCANA PEMBANGUNAN RUSUNAWA


6.1. Kajian Pertumbuhan fisik/Pemekaran lokasi
6.2. Dampak Sosial Pembangunan Rusunawa
6.3. Rancang Bangun Rusunawa
6.4. Konsep Desain Rusunawa
a. Konsep Bentuk Bangunan Rusunawa
b. Konsep Interior Sarusun dan Banguna Rusunawa
c. Rencana Angaran Biaya Pembangunan

BAB VII RENCANA PENGELOLAAN RUSUNAWA


7.1. Badan / Unit Pengelola
7.2. Struktur Badan Pengelola.
7.3. Penentuan besarnya tarif sewa (didasari atas kemampuan
mahasiswa/siswa/santri dalam membayar sewa).
7.4. Dana untuk Pengelolaan (Dana Opersional dan
Pemeliharan Rutin)
7.5. Pola Pengelolaan kebersihan dan keamananan Rusunawa

BAB VIII PENUTUP


LAMPIRAN – LAMPIRAN

Data Non Teknis :


- Data Jumlah dan perkembangan jumlah mahasiswa/siswa/santri
- Data Jumlah dan perkembangan jumlah pendidik dan / atau tenaga kependidikan
- Data Jumlah Program studi / bidang studi
- Data penghasilan rata-rata pendidik dan / atau tenaga kependidikan
- Data Pekerjaan / penghasilan orang tua mahasiswa/siswa/santri

Data Teknis :
- Gambar Lahan / Lokasi
- Gambar Master plan kampus/kompleks
- Gambar Site Plan
- dll
LAMPIRAN 8
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 18

KOP SURAT

Nomor : …………………… nama kota, tanggal,bulan, tahun


Lampiran : …………………....
Perihal : Permohonan Bantuan Rehabilitasi

Kepada Yth.
Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Jl Raden Patah I No.1, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan.

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan program Pemerintah melalui kantor Kementerian Negara Perumahan
Rakyat tentang program Bantuan Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA)
yang diperuntukan bagi Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Berasrama di
Seluruh Indonesia, bersama ini kami mengajukan usulan permohonan bantuan rehabilitasi
asrama bagi mahasiswa/siswa/santri atau hunian bagi pendidik/tenaga kependidikan.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak Menteri, berikut kami lampirkan berkas proposal beserta
kelengkapannya.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan pertimbangan Bapak
kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami

(Ttd dan cap)

--------------------------------- **)
Tembusan kepada (*sesuai dengan keperluan):
1. Sekretaris Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Sesmenpera);
2. Deputi Bidang Perumahan Formal, Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
4. Sekretariat Jenderal Departemen Agama*;
5. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama*;
6. Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional;
7. Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen), Depdiknas.

**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:


1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 9
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 18

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN DUKUNGAN BANTUAN REHABILITASI


No. ......................................

Kepada Yth.
Deputi Bidang Perumahan Formal
Kementerian Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Jl Raden Patah I No.1, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini:


Nama : …….....……………………….……………………………………………........
Jabatan : ………….....………………….……………………………………………........

Bertindak atas nama


Nama Lembaga : * ) Pendidikan Tinggi ……………………………………………………...........
* ) Pendidikan Berasrama ………………………………………………….......
Alamat : …………………….………………………………………………………….....
.............................................................................................................................
Telepon : …………........……………………………………………………………….....
Fax : ……………....……………………………………………………………….....

Dengan ini menyatakan akan melengkapi surat dukungan sebagaimana yang dipersyaratan
yaitu :
1. dukungan dari Pemerintah Daerah (provinsi, kabupaten/kota) yang dibuktikan dengan
surat pernyataan yang ditandatangani oleh Gubernur/Walikota/Bupati;
2. dukungan dari Dinas Teknis kabupaten/kota yang membidangi perumahan; dan
3. dukungan dari Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Agama yang
dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani pejabat eselon I yang
membidangi /terkait.

Demikian Surat Pernyataan dukungan Bantuan Rehabilitasi ini dibuat dengan penuh tanggung
jawab, untuk memenuhi persyaratan usulan rehabilitasi asrama/hunian/rusunawa.

Nama kota, tanggal, bulan, tahun

(Ttd dan cap)

--------------------------------- **)
**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:
1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 10
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 18

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN BANTUAN REHABILITASI


No. ......................................

Yang bertanda-tangan di bawah ini:


Nama : …….....……………………….……………………………………………........
Jabatan : ………….....………………….……………………………………………........

Bertindak atas nama


Nama Lembaga : * ) Pendidikan Tinggi ……………………………………………………...........
* ) Pendidikan Berasrama ………………………………………………….......
Alamat : …………………….………………………………………………………….....
Telepon : …………........……………………………………………………………….....
Fax : ……………....……………………………………………………………….....

Dengan ini menyatakan kesanggupan untuk memenuhi dan melengkapi persyaratan


administrasi yang telah ditentukan dalam bantuan Rehablitasi yang terdiri dari:
1. surat pernyataan kepemilikan dan penguasaan lahan;
2. surat pernyataan bersedia memberikan jaminan tidak mengalih-fungsikan bangunan;
3. surat pernyataan bersedia menerima dan mengelola rusunawa;
4. surat pernyataan lokasi rusunawa tidak mengalami perubahan peruntukan;
5. surat pernyataan belum pernah menerima bantuan rehabilitasi rusunawa yang berasal dari
APBN;
6. surat pernyataan bersedia mempertahankan/meningkatkan penghijauan pada lingkungan
lokasi rusunawa; dan
7. surat pernyataan dari Dinas Teknis terkait mengenai tingkat kerusakan bangunan Rusunawa
yang ada dengan dilengkapi data teknis umur bangunan dan perhitungan tingkat
kerusakan yang meliputi antara lain :
d. data tahun pembangunan (umur bangunan),
e. gambar us built drawing dan
f. hitungan tingkat kerusakan.
Demikian Surat Pernyataan Kesanggupan Bantuan Rehabilitasi ini dibuat dengan penuh
tanggung jawab, untuk dipergunakan sebaik-baiknya dan ditanda-tangani di atas materai yang
cukup.

Nama kota, tanggal, bulan, tahun

(Ttd, cap dan materai)

--------------------------------- **)
**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:
1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasram
LAMPIRAN 11
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 18

KOP SURAT
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENYERTAAN BANTUAN
REHABILITASI
No. ......................................

Yang bertanda-tangan di bawah ini:


Nama : …….....……………………….……………………………………………........
Jabatan : ………….....………………….……………………………………………........

Bertindak atas nama


Nama Lembaga : * ) Pendidikan Tinggi ……………………………………………………...........
* ) Pendidikan Berasrama ………………………………………………….......
Alamat : …………………….………………………………………………………….....
.............................................................................................................................
Telepon : …………........……………………………………………………………….....
Fax : ……………....……………………………………………………………….....

Dengan ini menyanggupi :


1. Penyertaan dalam Bantuan Rehabilitasi , terdiri dari:
g. bersedia untuk melakukan pengajuan permohonan dan biaya perijinan (IMB);
h. bersedia menyediakan Detail Enginering Desain (DED) untuk rehabilitasi atau
menggunakan desain prototype dari Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
i. bersedia menyiapkan /menyediakan meubeler; dan
j. bersedia untuk penataan kembali sistem jaringan listrik, air minum dan jaringan
komunikasi beserta biaya penyambungannya.
2. Mengupayakan Kesanggupan Penyertaan dari Pemerintah Daerah dalam Bantuan
Rehabilitasi, terdiri dari:
i. kemudahan persyaratan dan proses perijinan (IMB);
j. keringanan retribusi; dan
k. penyediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU).
Demikian Surat Kesanggupan Penyertaan ini dibuat dengan penuh tanggungjawab, untuk
dipergunakan sebaik-baiknya dan ditandatangani di atas materai yang cukup.

Nama kota, tanggal, bulan, tahun

(Ttd, cap dan materai)

--------------------------------- **)

**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:


1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 12
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 19

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN BANTUAN


REHABILITASI
No. ......................................

Yang bertanda-tangan di bawah ini:


Nama : …….....……………………….……………………………………………........
Jabatan : ………….....………………….……………………………………………........

Bertindak atas nama


Nama Lembaga : * ) Pendidikan Tinggi ……………………………………………………...........
* ) Pendidikan Berasrama ………………………………………………….......
Alamat : …………………….………………………………………………………….....
.............................................................................................................................
Telepon : …………........……………………………………………………………….....
Fax : ……………....……………………………………………………………….....

Dengan ini menyatakan :


1. Bersedia untuk mengelola asrama/hunian/Rusunawa yang telah direhabilitasi dan
sanggup untuk melengkapi persyaratan dalam kesiapan pengelolaan yang terdiri dari:
g. bentuk dan struktur badan pengelola; dan
h. rencana biaya pengelolaan.
2. Bersedia dan akan mengikuti serta mematuhi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa.
Demikian Surat Pernyataan Kesiapan Pengelolaan Bantuan Rehabilitasi ini dibuat dengan
penuh tanggung jawab, untuk dipergunakan sebaik-baiknya dan ditanda-tangani di atas
materai yang cukup.

Nama kota, tanggal, bulan, tahun

(Ttd, cap dan materai)

--------------------------------- **)

**) Dilengkapi tanda tangan dan cap oleh:


1. Rektor untuk Perguruan Tinggi Negeri;
2. Rektor dan Ketua Yayasan untuk Perguruan Tinggi Swasta;
3. Ketua Lembaga/Yayasan untuk Pendidikan Berasrama.
LAMPIRAN 13
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 21

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Sasaran

BAB II DATA UMUM DAN AKADEMIS


2.1. Data Umum
2.2. Data Akademis

BAB III GAMBARAN LOKASI DAN PERENCANAAN


3.1. Lokasi Bangunan yang akan di Rehab
3.2. Kesiapan Pengembangan
3.3. Gambaran Kondisi Peruntukan Lahan Rusunawa

BAB IV GAMBARAN KONDISI EXISTING


4.1. Gambar As built Drawing
4.2 Gambaran Kondisi Lingkungan Kampus/Komplek
4.3. Aksesbilitas Lokasi untuk Rusunawa
4.4. Fasilitas umum dan Sosial di Sekitar lokasi
Rusunawa
4.5. Kondisi infrastruktur di sekitar lokasi Rusunawa
4.6. Master Plan Lokasi Rusunawa
4.7. Blok Plan Rusunawa

BAB V GAMBARAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN DAN


PEMBERDAYAAN RUSUNAWA
5.1. Rencana Induk Pengembangan
5.2. Rencana Pemberdayaan Rusunawa

BAB VI RENCANA PEMBANGUNAN RUSUNAWA


6.1. Kajian Pertumbuhan fisik/Pemekaran lokasi
6.2. Usulan Rehabilitasi
6.3. Konsep Desain Gambar Desain
a. Konsep Bentuk Bangunan Rusunawa
b. Konsep Interior Sarusun dan Banguna Rusunawa
c. Rencana Angaran Biaya Rehabilitasi

BAB VII RENCANA PENGELOLAAN RUSUNAWA


7.1. Badan / Unit Pengelola
7.2. Struktur Badan Pengelola.
7.3. Penentuan besarnya tarif sewa (didasari atas kemampuan
mahasiswa/siswa/santri dalam membayar sewa).
7.4. Dana untuk Pengelolaan (Dana Opersional dan
Pemeliharan Rutin)
7.5. Pola Pengelolaan kebersihan dan keamananan Rusunawa

BAB VIII PENUTUP


LAMPIRAN – LAMPIRAN

Data Non Teknis :


- Data Jumlah dan perkembangan jumlah mahasiswa/siswa/santri
- Data Jumlah dan perkembangan jumlah pendidik dan / atau tenaga kependidikan
- Data Jumlah Program studi / bidang studi
- Data penghasilan rata-rata pendidik dan / atau tenaga kependidikan
- Data Pekerjaan / penghasilan orang tua mahasiswa/siswa/santri

Data Teknis :
- Gambar Lahan / Lokasi
- Gambar Master plan kampus/kompleks
- Gambar Site Plan
- dll
LAMPIRAN 14
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor: 9/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi Dan
Lembaga Pendidikan Berasrama
Pasal 23

MEKANISME BANTUAN PEMBANGUNAN RUSUNAWA PADA LEMBAGA


PENDIDIKAN TINGGI DAN LEMBAGA PENDIDIKAN BERASRAMA
BIDA NG P ERUMAHAN FORMAL
LEMBAGA PENDIDIKAN
TINGGI DAN LEMBAGA DEPDIKNAS & KEMENTERIAN NEGARA
DEPAG DAERAH
PENDIDIKAN PERUMAHAN RAKYAT
BERASRAMA

USULAN/ MENPERA
PERMINTAAN

SURAT SURAT DUKUNGAN DEPUTI BIDANG


REKOMENDASI PEMERINTAH PERUMAHAN FORMAL
INSTANSI TERKAIT DAERAH

LONGLIST KOMPILASI DATA USULAN

TIM VERIFIKASI
(ADMINISTRASI)

USULAN CALON LOKASI


SHORTLIST

MENPERA PENETAPAN CALON LOKASI

TIM VERIFIKASI
(LAPANGAN)

DAFTAR USULAN CALON


LOKASI PROGRAM BANTUAN

MENPERA PENETAPAN PENERIMA


BANTUAN

SESMENPERA PROGRAM BANTUAN


PEMBANGUNAN RUSUNAWA

PUSAT PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN
PERUMAHAN RUSUNAWA

PENGELOLAAN
SERAH TERIMA SEMENTARA
(PEMANFAATAN DAN SESMENPERA PENGELOLAAN RUSUNAWA
PEMELIHARAAN)
RUSUNAWA

Garis Tugas
Garis Dukungan
Garis Koordinasi
Produk

You might also like