Professional Documents
Culture Documents
Saat anda mencapai rapport dengan seseorang, anda merasa ‘seiring’, selaras, pada
jalur yang sama. Hal ini menciptakan sebuah perasaan ketertarikan dan kesatuan. Rapport
tersebut membantu membangun terjalinnya hubungan, dan juga mengangkat kerja sama serta
kerja tim. Rapport juga membantu dalam pencapaian hasil yang diinginkan.
Suatu ketika anda berada di dalam sebuah restoran atau tempat umum, perhatikanlah
macam-macam pasangan yang ada. Pasangan manakah yang terlihat memiliki rapport dan
manakah yang tidak? Mengapa demikian?
Saat dua orang, atau bahkan sekelompok orang berada dalam rapport, anda akan
menyadari bahwa seringkali bahasa tubuh mereka tercermin satu sama lain; contohnya,
mereka akan duduk pada posisi yang serupa atau bahkan identik, atau mereka akan condong
ke depan dengan sudut yang sama atau menyilangkan kaki mereka dengan cara yang sama.
Gerakan (movement) mereka juga seringkali terjadi bersamaan. Contohnya, ketika
seseorang mengganti posisinya, yang satunya lagi juga mengganti, atau ketika seseorang
mengambil minum, yang satunya lagi melakukannya juga. Atau juga mungkin mereka akan
mengayun-ayunkan kaki mereka dalam ritme yang sama dan tak terdengar.
Apabila anda melihat lebih dekat, anda mungkin akan menyadari lebih banyak hal-hal
tersamarkan yang sama-sama pasangan tersebut miliki. Contohnya, mereka berdua mungkin
bernafas (breathing) bersamaan, atau suara (voice) mereka berada dalam volume, nada, atau
kecepatan yang sama. Apabila anda dapat mendengar pembicaraan mereka, anda mungkin
juga menyadari bahwa mereka menggunakan ungkapan-ungkapan (expressions) yang sama
atau serupa, atau juga membuat isyarat (gesture) yang sama dengan tingkat energi yang
sama pula.
Berselaras (Matching)
Anda dapat menggunakan pengetahuan ini untuk membangun rapport dengan orang
lain. Anda dapat menyelaraskan banyak hal: kepercayaan seseorang, cerita pribadinya, kosa
kata, gaya berbusana, bahasa tubuh, cara bernafas . . . dan lain-lain.
Anda dapat menyelaraskan keseluruhan posisi tubuhnya, posisi tubuh bagian atas atau
bawahnya, atau kemiringan kepala dan/atau bahu mereka. Anda dapat menyelaraskan hal-hal
ini persis sama, atau hanya sebagian, pilihan ada di tangan anda.
Anda dapat menyelaraskan suara mereka: volumenya, kecepatan, nada, ritme,
cengkok, intonasi dan jedanya. Anda dapat menyelaraskan seberapa cepat dan dimana
mereka bernafas (dada bagian atas, bawah, atau di perut) serta bagaimana mereka bernafas
(dangkal atau dalam). Anda dapat menyamakan ungkapan atau gaya bahasa mereka, ataupun
beberapa ungkapan dan kata yang mereka gunakan.
Selain itu anda dapat melakukan apa yang dinamakan dengan pencerminan.
Contohnya, apabila kaki kanan orang itu disilangkan di atas kaki kiri, anda silangkan kaki
kanan di atas kaki kiri anda; apabila ia sedang mengusap lengan kanan mereka menggunakan
tangan kiri, anda usap lengan kiri anda menggunakan tangan kanan.
Anda dapat menyelaraskan atau mencerminkan manner (gaya), gerakan, dan isyarat
mereka, serta kecepatan mereka bergerak dan berisyarat mereka. Anda dapat menyamakan
suara mereka: volume, kecepatan, nada, ritme, cengkok, intonasi dan jedanya
Maksudnya disini adalah tidak dengan serta merta meniru setiap gerakan yang
diperbuat atau setiap posisi duduk seseorang. Rapport adalah sesuatu yang dilakukan
bersama seseorang, bukan kepada seseorang.
Janganlah menggunakan teknik berselaras apabila hal tersebut terasa tidak alami,
tidak nyaman, atau tidak tulus—ini hanya akan membuatnya menjadi sebuah teknik kosong
dan tidak berguna dalam membangun rapport.
Adalah penting bahwa ketika anda menyamakan bahasa tubuh seseorang, mereka
tidak mengetahuinya secara sadar. Kehalusan (subtlety) adalah kuncinya. Anda tidak mau
mereka berpikir: ‘Astaga, setiap kali aku menggaruk, ia melakukannya juga. Tiap kali saya
bergerak, atau mendengus, ia juga. Atau: ‘Aku harap ia berhenti meniruku’. Pikiran sadar
mereka seharusnya tidak menyadarinya.
Gunakan teknik berselaras hanya ketika anda benar-benar ingin membangun rapport dan
meningkatkan komunikasi antara diri anda dan orang lain serta ketika anda benar-benar
merasakan rasa hormat yang tulus dari orang tersebut.
Rapport itu sifatnya lembut, gunakan teknik berselaras secara lembut dan hati-hati.
Terkadang penting untuk benar-benar mengetahui tingkatan rapport antara diri anda
dengan orang lain. Contohnya, apabila anda hendak menanyakan sebuah pertanyaan penting
atau menyinggung, anda mungkin ingin melakukan apapun yang ada bisa untuk memastikan
adanya hasil yang positif dengan cara menanyakan hal tersebut hanya ketika anda merasa
yakin bahwa rapport yang ada sudah mencukupi.
Anda dapat mengetes rapport menggunakan sebuah teknik yang diketahui sebagai
menuntun (leading). Sangat sederhana, anda geser posisi anda lalu lihat apabila orang
tersebut mengikutinya. Apabila orang tersebut mengikuti tuntunan anda, menyamakan posisi
anda yang baru, ini akan mengindikasikan bahwa anda berdua sedang berada dalam rapport.
Semakin positif dan cepat ia mengikuti anda, semakin dalam rapportnya.
Anda tidak harus selalu mengganti posisi anda: anda dapat berbicara dengan lebih
cepat atau lambat, atau juga lebih keras atau lembut; anda dapat mengambil sebuah pena dan
memainkannya; anda bisa menggaruk bahu atau tumit anda; atau bisa saja menyeruput kopi.
Apapun yang anda lakukan, apabila anda dan orang yang bersama anda sedang berada
di dalam rapport, pikiran bawah sadar mereka akan menyadari bahwa bahasa tubuh anda
tidak lagi seragam dengan mereka dan mereka akan mengganti bahasa tubuh mereka agar
kembali selaras dengan milik anda. Ketika ini terjadi, anda dapat benar-benar merasa yakin
bahwa anda sedang ‘selaras’ dan komunikasi mengalir dengan lancar.
Pentingnya rapport dalam komunikasi tidak bisa terlalu ditekankan. Semakin penting
situasi komunikasi, semakin anda mungkin berkeinginan untuk menggunakan teknik
berselaras agar membangun rapport dengan lebih cepat dan teknik penuntun untuk mengetes
rapport yang ada.
Gunakan teknik menuntun ketika anda merasa sedang berada dalam rapport dan anda ingin
menegaskannya.
Bahasa tubuh orang lain: apakah anda dapat mengikutinya atau justru
ketinggalan?
Seperti yang disinggung di Bab 20, kebanyakan dari kita membaca bahasa tubuh
orang lain secara intuitif dan cepat. Bagaimanapun juga, terkadang hal tersebut dapat
membantu kita untuk menyadari sinyal-sinyal positif atau negatif tertentu. Lalu kita dapat
menyesuaikan bagaimana cara kita menyampaikan pesan agar membuat proses komunikasi
menjadi lebih berhasil.
Awalnya, anda mungkin perlu untuk mengamati bahasa tubuh orang lain secara sadar;
setelah beberapa saat, menyadari bahasa tubuh dan menyesuaikan komunikasi anda secara
tepat akan menjadi sebuah kebiasaan.
Banyak sinyal-sinyal bahasa tubuh mudah ditebak ketika anda memikirkannya:
sebuah kaki yang diketuk-ketukkan dapat mengindikasikan bahwa kita sangat ingin pergi;
mengusap leher kita bisa berarti: ‘Anda membuat saya lelah’; menghela nafas tiba-tiba dapat
memberi sinyal rasa kaget atau pemahaman yang datang tiba-tiba.
Hati-hati!
Kita perlu untuk berhati-hati bagaimana kita mengartikan bahasa tubuh. Lengan yang
disilangkan satu sama lain dapat berarti: ‘Entah kenapa aku merasa terancam oleh apa yang
anda katakan dan saya tidak mau mendengarnya’; itu juga bisa berarti: ‘Aku kedinginan!’
kaki yang diketuk-ketukan bisa saja berarti kita ingin segera pergi; gerakan tersebut juga bisa
mencerminkan besarnya rasa gugup. Menggaruk kepala anda dapat berarti bingung atau
ketidakpastian atau bisa juga bahwa kita merasa gatal. Ini artinya tidak ada aturan yang pasti,
hanya ada prinsip-prinsip yang umum. Sinyal-sinyal bahasa tubuh individual harus diartikan
sebagai sebuah bagian dari sekumpulan sinyal, tidak secara terpisah-pisah.
Bahasa tubuh seseorang dapat bertindak sebagai peringatan awal bahwa ada yang
tidak beres dalam proses komunikasi tersebut. Sinyal-sinyal negatif meliputi:
• Kaki diarahkan menjauhi anda • Mengetuk-ngetukkan kaki
• Anggukan cepat • Menutupi hidung
• Mengusap atau menggaruk leher • Menatap nanar/tidak fokus
• Sedikit kontak mata • Postur yang tegang
• Badan diarahkan menjauhi anda • ‘Menari-nari’
• Menutupi atau mengusap telinga • Menghembuskan nafas dengan cepat
• Tangan membentuk kepalan, mengepalkan
kedua tangan
• Gelisah, contohnya, mengetuk-ngetukkan
pensil
Jika anda melihat bahasa tubuh negatif manapun yang dicantumkan di atas, baik
sendiri atau khususnya dalam kumpulan bahasa tubuh, berhati-hatilah! Bisa jadi apa yang
baru saja anda katakan atau lakukan membuat orang lain merasa terancam? Bagaimana anda
menjelaskan segala sesuatunya secara berbeda? Bagaimana anda membantu mereka untuk
memahami sudut pandang anda? Tindakan apa yang bisa anda lakukan untuk membuat
komunikasi kembali ke jalurnya?
Sama seperti bahasa tubuh yang dapat memperingatkan kita akan masalah-masalah
yang akan datang, bahasa tubuh juga dapat menandakan keberhasilan. Sinyal-sinyal bahasa
tubuh positif meliputi:
• Mengangguk paham • Postur yang rileks/santai
• Tubuh diarahkan kepada anda • Tangan-tangan yang terbuka
• Kaki diarahkan kepada anda • Menggumam ‘uh-hum’, tanda mengerti
• Mengusap-ngusap dagu • Posisi tubuh yang terbuka
• Kontak mata, terutama ketika pupil • Memegang dokumen atau bahan-bahan
membesar yang anda presentasikan
Ketika anda menyadari sinyal-sinyal yang diharapkan ini, khususnya apabila mereka
muncul dalam kumpulan-kumpulan (bahasa tubuh), pastikan anda menjaga momentum
positif tersebut. Sadar akan apa yang telah anda katakan, bagaimana anda mengatakannya,
dan apa yang telah anda lakukan. Tetaplah berkomunikasi dalam arus tersebut.
Kesadaran mendalam terhadap bahasa tubuh orang lain akan membantu anda untuk
mengukur apakah anda dapat melanjutkan atau malah ketinggalan dalam berkomunikasi.
Sama sebaliknya, kesadaran dan cerminan anda akan bagaimana anda menyajikan informasi,
bahasa tubuh anda sendiri, dan bagaimana anda mendorong orang lain untuk menyajikan
informasi mereka, akan membantu kesuksesan anda dalam berkomunikasi.
Ringkaslah
Menulis di bidang bisnis adalah keahlian terapan. Anda dapat meningkatkan keahlian
dengan beberapa petunjuk yang sederhana namun penting.
Untuk meningkatkan kemampuan menulis anda, ambilah dua atau tiga memo,
laporan, atau surat yang pernah anda tulis kemudian bandingkan dengan petunjuk-petunjuk
yang ada pada dua bab mendatang. Pilihlah satu atau dua tulisan untuk ditulis ulang, dengan
benar-benar mengikuti petunjuk tersebut.
Ingatlah selalu bahwa orang-orang di bidang bisnis adalah orang-orang yang sibuk.
Mereka tidak memiliki waktu untuk membaca sesuatu berkali-kali sampai mereka benar-
benar memahaminya. Yang mereka inginkan adalah mengambilnya, membacanya,
memahaminya, menindaklanjutinya. Lalu melanjutkan tugas yang selanjutnya.
Apabila anda menulis kalimat-kalimat yang panjang dan rumit, serta memakai terlalu
banyak kata, kata-kata panjang, tidak lazim, tidak umum (jargon), atau bertele-tele, tulisan
anda akan menyulitkan untuk dibaca. Anda akan memberi tambahan tugas kepada para
pembaca apabila tidak menjelaskan maksud anda secara jelas, poin utama yang kurang jelas
dan tidak menarik, dan jika pikiran-pikiran anda tidak begitu terorganisir dan tersusun. Hal
ini sangat mengurangi kemungkinan tulisan anda akan dibaca, dipahami, dan ditindaklanjuti.
Nyatanya inilah tiga kriteria mengenai penulisan bisnis yang efektif:
1. Harus mudah dibaca.
2. Harus mudah dipahami.
3. Harus dapat mempengaruhi pembaca.
Penulisan bisnis berhasil apabila anda mengunakan kata-kata dan kalimat-kalimat
pendek.
Hindari istilah tidak umum/jargon serta ‘buzz words’ (istilah tidak jelas)
Jargon bagi kebanyakan pembaca membiat tulisan semakin sulit untuk dipahami. Hal
yang sama juga berlaku pada istilah tidak jelas (buzz words) yang pada saat itu sedang biasa
digunakan: kita tidak selalu memiliki pemahaman yang sama terhadap istilah-istilah itu.
Apabila anda ingin menggunakan ’jargon’ atau ’buzz words’, yakinlah bahwa para
pembaca akan mempunyai pemahaman yang sama dengan anda.
Menggunakan kalimat pendek
Banyak orang menyamakan banyaknya kalimat sebagai sesuatu yang penting. Mereka
menata tulisan mereka dengan frase-frase dan perpindahan yang bertele-tele, kata-kata
pengisi (filler words), struktur kalimat yang rumit, kata yang berlebihan (redundancies), dan
kata pemberi sifat (qualifiers). Hal ini sama sekali tidak membantu tulisan mereka menjadi
mudah dibaca dan dimengerti.
Kalimat-kalimat panjang dapat melelahkan dan menjemukan pembacanya. Kalimat
panjang membuat pesan anda berhenti tersampaikan, dipahami, dan ditindaklanjuti. Kalimat-
kalimat pendek membantu kita untuk memecah pemikiran-pemikiran kita, mengambil inti-
intinya dengan jelas, dan membantu para pembacanya memahami setiap gagasan dengan
mudah.
Kalimat pendek tidak membuat penulisan menjadi sederhana, tetapi memang dapat
membuat tulisan tersebut menjadi lebih mudah dibaca dan dimengerti. Kalimat pendek
meningkatkan kemungkinan memo, surat, atau laporan yang anda tulis untuk ditindaklanjuti.
Untungnya, kalimat panjang cukup mudah untuk dikoreksi. Terdapat tiga cara utama
untuk memendekkan kalimat: mencoret kata-kata yang tidak perlu (seringkali ditemukan
sebagai frase yang bertele-tele [flowery phrases] dan berlebihan [redundancies]). Hilangkan
kalimat gabungan (dua kalimat disatukan) dengan cara menghilangkan kata penghubung, dan
menambahkan titik. Mengurangi kerumitan kalimat dengan cara menyingkirkan kata-kata
pemberi sifat, seperti bagaimanapun (however), kecuali (excepting), jika (provided that) dan
seterusnya, lalu membuatnya menjadi dua kalimat.
Menghilangkan frase-frase yang tidak diperlukan
Banyak frase-frase yang tidak diperlukan bisa ada dalam penulisan bisnis. Frase tersebut
adalah kata-kata tambahan yang para pembaca harus banting-tulang untuk mencernanya.
Frase-frase seperti itu meningkatkan panjang kalimat dan juga kesulitan dalam membacanya.
Manakah frase yang tidak diperlukan dibawah, yang anda ketahui?
Contoh frase yang tidak Mungkin dapat diganti
Arti kata
diperlukan dengan…
after this accomplished then lalu
assuming that if apabila
be of assistance help, assist membantu
come to an end end, finish selesai
during this time while sementara waktu
due to the fact that because, since dikarenakan
except in a very few instance usually biasanya
for the purpose of for, to untuk tujuan, ditujukan
for the reason that because, since dikarenakan
face up to face, accept menghadapi, menerima
in order to to dalam rangka
in the event that if apabila
in close proximity to near sekitar
in the first place first semula, awal
in short supply scarce, rare menipis (sumber daya)
make the acquintance of meet bertemu
often do not seldom jarang
on the grounds that because, since dikarenakan
render assistance to because karena
subsequent to after lalu, setelah itu
the only difference being except kecuali
the question as to whether or not whether, if apakah, apabila
there are not many who few beberapa
with reference to about, concerning mengenai
within the realm of possibility possible kemungkinan
Masukkan beberapa kalimat yang sangat singkat – terdiri dari satu hingga sepuluh
kata.
Dengan ini akan meringkas panjang rata-rata kalimat dan membantu tulisan anda
mudah dibaca. Kalimat-kalimat itu akan memberi variasi dan energi pada tulisan anda serta
membuatnya lebih menarik dan persuasif.
Anda tidak dapat mengendalikan kompleksitas perihal subyek anda, namun anda bisa
mengendalikan kompleksitas tulisan yang anda buat. Anda dapat memilih seberapa ringkas
dan dimengertinyakah tulisan anda: pilihlah kata-kata dan kalimat yang singkat. Dengan ini
dapat menjadikan subyek yang rumit menjadi lebih mudah untuk dimengerti.