You are on page 1of 31

MODUL PRAKTIKUM

Jaringan Komputer

Laboratorium Komputer VI
Jurusan Teknik Informatika
Institut Sains dan Teknologi AKPRIND
Yogyakarta
2005
Contents
1 Pendahuluan dan Pengantar 1

2 Penamaan IP Versi IV 2
2.1 Mengubah angka biner ke desimal . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.2 Mengubah desimal ke biner . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.3 Kelas dalam IP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.4 Pemberian nama IP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

3 Penamaan IP pada Sistem Linux dan Windows 5


3.1 L i n u x . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
3.1.1 Mode Text . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
3.1.2 DRAKCONF . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
3.2 Windows XP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
3.3 Pengujian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

4 Teknis Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ45 9

5 Sharing Data pada Sistem Linux dan Windows 11


5.1 Linux . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
5.2 Windows Xp . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

6 Subneting 14
6.1 Penggubahan netmask untuk mempercepat jalur data . . . . . . 14
6.2 Membuat subnet dalam sebuah network dengan alasan menjaga
trafik atau kekurangan network ID . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

7 Implementasi Subneting pada Jaringan 17

8 PC Router 17
8.1 IP alias pada sistem Linux . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
8.2 IP alias pada sistem Windows . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
8.3 Setting Gateway Anggota Jaringan . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
8.3.1 Linux . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
8.3.2 Windows . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

9 Domain Name System 21


9.1 Cara Kerja DNS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
9.2 Instalasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
9.3 Konfigurasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
9.3.1 /etc/named.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
9.3.2 File Pemetaan Host ke IP (db.akprind.ac.id) . . . . . . . 23
9.3.3 File Pemetaan IP ke Host (db.192.168.17) . . . . . . . . . 24
9.4 K a s u s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
9.4.1 /etc/named.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
9.4.2 /var/named/db.akprind.ac.id . . . . . . . . . . . . . . . . 25

0
9.4.3 /var/named/db.192.168.17 . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
9.4.4 Menjalankan Layanan DNS . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
9.4.5 log . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
9.5 Konfigurasi Client . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
9.5.1 /etc/host.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
9.5.2 /etc/resolv.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
9.5.3 Pengujian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

10 Penutup 28

1
1 Pendahuluan dan Pengantar
Modul ini dibuat bukan tutunan untuk memebuat atau mencari nilai A pada
hasil akhir praktikum, tetapi salah satu referensi untuk membantu menam-
bahkan tempat luang di otak kita tetang jaringan komputer secara teknis.
Terpaksa sedikit hal-hal teori dibahas dalam modul ini agar pada penerapan
teknis dapat diterima dengan baik. Untuk memahami (bukan mengetahui) lebih
jauh dapat menggunakan referensi di internet.
Mengigat jumlah pertemuan praktikum yang relatif singkat dan dirasa ku-
rang, modul ini menjabarkan materi yakni:
1. Penamaan IP Versi IV
2. Penamaan IP pada Sistem Linux dan Windows
3. Teknis Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ45
4. Sharing Data pada Sistem Linux dan Windows
5. Subneting

6. Implementasi Subneting pada Jaringan


7. PC Router
8. Domain Name System

Akhirnya, Praktikum jaringan komputer pertama dan terakhir kali ini 1 mudah-
mudahan dapat berkualitas yang tidak hanya mengejar kuantitas. Sulit untuk
membahas dengan sangat detail semua masalah yang komplek dalam jaringan,
diharapkan praktikan benar-benar mendapatkan ilmu pada perkuliahan dan
menambah referensi dari internet yang melimpah. Kritikan atau apapun yang
berkualitas sangat diharapkan untuk menjadikan semua pihak dan modul ini
menjadi lebih baik.

(c) Mauladi

1 Tidak ada praktikum jaringan lanjut

1
2 Penamaan IP Versi IV
Kini telah ada IP versi VI yang mempunyai jumlah penomoran yang jauh lebih
banyak, tetapi penggunaan IP versi IV masih dan tetap digunakan,oleh kare-
nanya tulisan ini menjelaskan tetang IP versi IV.
Berikut langkah-langkah yang berakhir dengan bagaimana anda bisa menge-
tahui penomoran IP IV

2.1 Mengubah angka biner ke desimal


Gunakan tabel berikut untuk menggunakan petenjermahan dari biner ke desi-
mal atau sebaliknya

Biner 1 1 1 1 1 1 1 1
Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Biner 0 maka desimalnya juga 0.

Jika biner 10100001 maka dapat diselesaikan dengan:


1 = 128
0=0
1 = 32
0=0
0=0
0=0
0=0
1=1
——–+
161 Desimal
Maka kita dapat membaca biner 10100001 tersebut dengan 161 desimal.
Misalkan biner 11010011
1 = 128
1 = 64
0=0
1 = 16
0=0
0=0
1=2
1=1
——–+
211 Desimal

Contoh lain:
Biner : 11001011.00111101.11111111.11000000
Desimal : 203.61.255.192

2
2.2 Mengubah desimal ke biner
Berapa biner 234 ?
Cara yang paling mudah untuk mengetahui binernya adalah dengan melihat
tabel di atas (biner-desimal) dan mencoba-coba, misalkan dengan melihat tabel
kita menerka-nerka 234 adalah penjumlahan berapa?

128+64+32+16+0+0+0+0 = 240 , sedangkan kita mencari 234, maka kita


mencoba lagi
128+64+32+ 0+8+0+2+0 = 234 , jika jumlah yang kita cari telah sesuai maka
untuk menjadi biner sangatlah mudah yakni memberi nol pada nilai nol dan
memberi satu pada angka yang tidak bernilai nol:

128 + 64 + 32 + 0 + 8 + 0 + 2 + 0
11101010

sehingga kita mengetahui biner dari 234 adalah 11101010.

2.3 Kelas dalam IP


Untuk memudahkan pemakaian, alamat IP dibagi-bagi menjadi 3 kelas.
1. Kelas A
2. kelas B
3. Kelas C

Setiap kelas mempunyai network ID dan host ID serta default Subnetmask.


Dengan tabel berikut kita akan mengetahui apa itu network ID, host ID dan
default subnetmask.

Kelas Network ID Host ID Default subnetmask


A w x.y.z 255.0.0.0
B w.x y.z 255.255.0.0
C w.x.y z 255.255.255.0
Berikut Penjelasan Network ID,Host ID:
Seperti yang dikatakan diatas untuk memudahkan pemakaian, alamat IP dibagi
menjadi 3 kelas, anda dapat menggunakan kelas mana saja yang anda inginkan,
kelas A,B atau C. Andai saja anda memilih kelas A dan memberi nomor IP
dengan 1.2.3.4 2 maka dari ketentuan tabel tersebut:
1 pada 1.2.3.4 adalah Network ID, sedangkan 2.3.4 pada 1.2.3.4 adalah host ID.
Begitu pula jika anda memilih kelas B , maka network ID nya dalah 1.2 dan
host ID-nya 3.4. Sementara untuk default sub nermask anda ikuti saja apa yang
2 kita belum belajar tetang penomoran jadi ini dalah penomoran sembarang

3
dikatakan tabel. Network ID dan Host ID yang dimaksut diatas adalah secara
teori, pada kenyataanya sedikit berbeda.
Jika IP yang anda gunakan 1.2.3.4 maka network ID-nya adalah 1.0.0.0 dan
host ID-nya dalah 1.2.3.4. Jadi tergantung kita melihatnya secara teori atau
secara teknis, saya mohon maaf jika rekan-rekan ada yang dinyatakan salah
dalam ujian karena menjawab secara teori (bukan secara teknis).

2.4 Pemberian nama IP


Si pembuat IP membuat ketentuan untuk pemberian nomor:
1. Jika kelas A, delapan angka pertama dari biner harus dimulai dengan 0
(IP ada 32 biner(0 atau 1)).

Biner [0]0000001 s/d [0]11111111


Desimal 1 s/d 127

2. Jika kelas B, delapan angka pertama biner harus dimulai dengan 10.
Biner [10]000000 s/d [10]111111
Desimal 128 s/d 191

3. Jika kelas C, delapan angka pertama biner harus dimaulai dengan 110.
Biner [110]00000 s/d [110]11111
Desimal 192 s/d 223

Disamping itu si pembuat IP membuat aturan :

1. Angka 127 dari alamat IP digunakan untuk loopback 3 ,dengan demikian


batas kelas A adalah dari 1 s/d 126. Yang dimaksutkan 127 adalah
127.x.y.z.
2. Biner dari Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.

Jika kita membuat penomoran ip dengan 255.2.3.4, maka ponomoran itu


tidak dibenarkan. Seperti yang telah kita ketahui net ID dari 255.2.3.4
adalah 255, sementara 255 desimal adalah 11111111 biner.
3. Biner dari host ID tidak boleh semuanya terdiri dari angka 0 atau 1.

misalnya :
1.0.0.0 (host id semuanya nol)

3 Alamat IP ini tidak digunakan untuk mendefenisikan komputer dalam jaringan tetapi

digunakan untuk komoputer sendiri

4
00000001.0000000.00000000.00000000 atau

1.255.255.255 (host id semuanya satu)


0000001.11111111.11111111.11111111

Untuk diketahui:

• Secara teknis nomor komputer yang mempunyai nomor IP berbeda ke-


las dan atau berbeda network ID tidak dapat berhubungan secara lang-
sung, misalnya 192.168.1.1 dengan 126.2.36.2 atau 192.168.1.1 dengan
192.168.0.1, diperlukan perangkat keras tambahan untuk tetap menghubungkan
komputer tersebut, oleh karenanya gunakan penomoran ip dengan benar.
• Berikut nomor IP yang tidak ada di internet :

10.x.y.z
172.16.y.z - 172.31.y.z
192.168.y.z - 192.168.255.z

Oleh karena itu komputer lokal disarankan menggunakan nomor tersebut,


sehingga jika sebuah komputer lokal direncanakan akan disambungkan ke
internet tidak terjadi bentrok 2 nomor yang sama.

3 Penamaan IP pada Sistem Linux dan Win-


dows
3.1 Linux
Pemberian nama IP pada sistem linux dapat dilakukan secara grafis tetapi
karena banyaknya distro yang berkembang maka cara pemberian IP mempunyai
tampilan antar muka yang berbeda-beda, oleh karena itu digunakan cara meng-
gunakan mode teks yang lebih disarankan. Berikut langkah-langkah penamaan
IP (dilakukan oleh root):

3.1.1 Mode Text


1. Periksa jenis landcard Anda dengan perintah yang dicontohkan berikut

# cat /proc/pci |grep net


Ethernet controller: Realtek Semiconductor Co., Ltd. RTL-8139/8139C/8139C+ (rev 16).

Hasil eksekusi tersebut menunjukan jenis landcard dan jenis chipset yang
digunakan.

5
2. Aktifkan modul (driver) landcard, semua modul yang telah tersedia untuk
landcard terletak dalam direktori /lib/modules/2.4.210.13mdk/kernel/drivers/net/
4

# cd /lib/modules/2.4.21-0.13mdk/kernel/drivers/net/
# ls
3c501.o.gz de620.o.gz irda/ sis900.o.gz
3c503.o.gz defxx.o.gz lance.o.gz sk98lin/
3c505.o.gz depca.o.gz lne390.o.gz skfp/
3c507.o.gz dgrs.o.gz lp486e.o.gz slhc.o.gz
3c509.o.gz dl2k.o.gz mii.o.gz slip.o.gz
3c515.o.gz dmfe.o.gz natsemi.o.gz smc9194.o.gz
3c59x.o.gz dummy.o.gz natsemi_old.o.gz smc-ultra32.o.gz
-----------------------dst----------------------------------------------

Untuk mengaktifkan modul lakukan perintah

#modprobe nama_modul

Kita melihat ada dua modul yang dicurigai cocok dengan landcard kita,
oleh karena itu silahkan mencoba kedua-duanya, jika modul1 ditolak maka
anda harus mencoba modul2. Dalam kasus ini modul 8139cp ditolak tetapi
8139too diterima, jadi yang digunakan adalah 8139too.

#modprobe 8139too

Untuk memastikan modul telah diterima lakukan

#lsmod

Agar modul diload setiap boot tambahkan sintak berikut pada /etc/moduls.conf

alias eth0 8139too


#cocokan sesuai dengan modul yang anda gunakan

3. Pembuatan alamat IP dapat dilakukan seperti contoh berikut

#ifconfig eth0 192.168.1.1 up

Lihat Informasi yang akan terbentuk dengan contoh perintah berikut

#ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:30:84:9E:E4:53
inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
4 Struktur direktori pada Mandrake 9.1, silahkan sesuikan untuk distro yang berbeda

6
RX packets:112 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:4 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:100
RX bytes:15062 (14.7 Kb) TX bytes:240 (240.0 b)
Interrupt:11 Base address:0x2000

Agar layanan (service) network dijalankan setiap kali boot lakukan perin-
tah

#chkconfig network on

Agar set penamaan IP tetap tersimpan, buatlah sebuah file dengan nama
ifcfg-eth0 pada direktori /etc/sysconfig/network-scripts dengan isi berikut
(sesuaikan dengan kondisi jaringan anda):

DEVICE=eth0
IPADDR=192.168.1.1
NETMASK=255.255.255.0
NETWORK=192.168.1.0
BROADCAST=192.168.1.6
ONBOOT=yes

4. Reboot mesin Anda

3.1.2 DRAKCONF
Cara yang lebih mudah adalah dengan menggunakan drakconnect. Pada KDE
anda dapat lakukan:

1. Tekan Alt+F2
2. Ketikkan /usr/sbin/drakconnect atau drakconnect saja
3. Jika ditanya password, masukan password root lalu pilih OK
4. Muncul sebuah window baru (drakconnect). Centang Expert Mode dan
hilangkan Centang Use auto detection
5. Centang LAN connection jika anda ingin membuat jaringan local atau
pilih sesuai dengan keperluan anda.(dalam hal ini kita memilih LAN)
6. drakconnect akan memberitahukan jenis landcard anda, jika anda punya
lebih dari satu landcard pilih yes, jika tidak pilih No kemudian pilih next
7. Isikan IP address sesuai dengan alamat yang anda inginkan.
8. Centang pilihan start at boot (paling bawah), kemudian pilih next
9. Isikan hostname anda, DNS dan gateway jika ada dan pilih next

7
10. Lewatkan saja bagian konfigurasi proxy dan pilih next
11. Pilih Yes dan next
12. Pilih finish

3.2 Windows XP
Untuk memberkan alamat IP pada Windows XP lakukan langkah berikut:
1. Pada Run command (Windows+R),ketik control panel
2. Pilih dan klik icon Network Connection
3. Klik kanan pada Local Area Network dan pilih Properties
4. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan pilih Properties
5. Pilih radio Use the following IP Address
6. isi IP address Anda
7. Pilih ok dan seterusnya

3.3 Pengujian
Untuk melakukan pengujian apakah IP yang anda buat telah berjalan dengan
baik, lakukan peritah ping:

8
Respon ping berhasil:
root~root# ping 192.168.1.1
PING 192.168.1.1 (192.168.1.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.147 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.119 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=3 ttl=64 time=0.120 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=4 ttl=64 time=0.195 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=5 ttl=64 time=0.126 ms

--- 192.168.1.1 ping statistics ---


5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 3996ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.119/0.141/0.195/0.030 ms
Penamaan gagal jika hasil ping tidak menampilkan repon seperti di atas, salah
satu contohnya:
root~root# ping 192.168.1.4
PING 192.168.1.4 (192.168.1.4) 56(84) bytes of data.
From 192.168.1.1 icmp_seq=1 Destination Host Unreachable
From 192.168.1.1 icmp_seq=2 Destination Host Unreachable
From 192.168.1.1 icmp_seq=3 Destination Host Unreachable

--- 192.168.1.4 ping statistics ---


5 packets transmitted, 0 received, +3 errors, 100% packet loss, time 4026ms
, pipe 3
Anda dapat melakukan ping terhadap IP rekan jaringan anda untuk mengetahui
apakah ada koneksi antara PC Anda ke PC rekan jaringan anda.

4 Teknis Pemasangan Kabel UTP dengan konek-


tor RJ45
Modul ini hanya membahas pemasangan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
dengan konektor RJ45 tetapi perlu kita ketahui ada beberapa tipe kabel yang
dapat digunakan dalam jaringan komputer tergantung topologi jaringan yang
dibuat. Untuk mendapatkan kabel UTP dan konektor RJ45 ini dapat di-
tanyakan di toko komponen elektronik.

9
Gambar kabel UTP dan Konektor RJ45

Ada delapan kabel kecil dalam kabel UTP tetapi yang diperlukan hanya
empat kabel saja. Ada perbedaan pemasangan kabel untuk menghubungi dua
komputer tanpa HUB/Switch, untuk dua komputer dihubgunkan dengan cara
crosslink seperti yang perlihatkan pada gambar berikut:

Jika mengacu pada warna kabel, dapat menggunakan tabel barikut:

10
PIN Warna kabel PIN
1 Putih+Orange 3
2 Orang 6
3 Putih+hijau 1
4 Biru 4
5 Putih+biru 5
6 Hijau 2
7 Putih+Coklat 7
8 Coklat 8
Jika kabel yang anda gunakan bukan untuk menghubungkan dua komputer
tetapi untuk dihubungkan ke HUB atau Swich maka semua anggota jaringan
harus mempunyai kesepakatan susunan kabel. Setiap ujung kabelnya tidak
dibuat crosslink tetapi dibuat sama, artinya jika salah satu ujung 1,2,3,6 atau
1,2,3,4,5,6,7,8 maka begitu pula dengan ujung lainnya.
Untuk menguji apakah ada hubungan antar PC dalam jaringan, Anda dapat
menggunakan perintah ping nomor IP peserta jaringan lain. Biasanya keber-
hasilan pemasangan kabel dapat pula dilihat dari lampu pada landcard atau
HUB yang menyala.

5 Sharing Data pada Sistem Linux dan Win-


dows
5.1 Linux
Program yang digunakan untuk sharing data di linux adalah samba. Paket
samba ini dapat diambil pada cd intalasi distro linux atau dapat didownload
di internet secara gratis dengan tidak perlu merasa bersalah seperti membajak
software microsoft.
Dengan samba Anda dapat mengakses sharing dari dan ke windows. Konfig-
urasi yang akan dijelaskan pada modul ini menggunakan Linux Mandrake 9.1,
tetapi tidak banyak perbedaan dan bahkan mungkin sama saja dengan distro
lainnya. Berikut langkah instalasi dan penggunaan samba:

1. Intall paket samba


Berikut paket-paket yang harus diinstall:

• samba-common-2.2.7a-8mdk
• samba-client-2.2.7a-8mdk
• samba-server-2.2.7a-8mdk
2. Jalankan service samba

root~root# /sbin/service smb start

11
Starting SMB services: [ OK ]
Starting NMB services: [ OK ]

atau

root~root# /etc/rc.d/init.d/smb start


Starting SMB services: [ OK ]
Starting NMB services: [ OK ]

atau sesuaikan distro anda.


Agar samba dijalankan setiap kali booting lakukan perintah:

root~root# /sbin/chkconfig smb on

3. Membuat user
Folder yang Anda sharing pada server5 samba nantinya membutuhkan
user dan password untuk dapat diakses. User samba mempunyai hubun-
gan langsung dengan user sistem linux tetapi tidak ada hubungan untuk
password, sehingga kita bisa membuat password user sistem linux berbeda
dengan password user samba walaupun keduanya mempunyai nama user
yang sama.
Berikut perintah menambahkan user pada sistem linux Mandrake:

root~root# adduser lab6 #sesuikan dengan user yang anda inginkan


root~root# passwd lab6
Changing password for user lab6.
New UNIX password:********
Retype new UNIX password:********
passwd: all authentication tokens updated successfully.

Berikut perintah menambahkan user untuk samba (nama user harus ada
pada sistem linux):

root~root# smbpasswd -a lab6


New SMB password:
Retype new SMB password:
Added user lab6.
root~root# smbpasswd -e lab6
Enabled user lab6.

Untuk lebih jelas baca smbpasswd --help


5 Anda harus benar-benar paham apa yang dimaksut dengan server, sehingga pemahaman
Anda tidak salah dalam menterjemahkan modul ini

12
4. Menggunakan LinNeighborhood
Program LinNeighborhood digunakan untuk mengakses sharing data baik
pada komputer linux ataupun windows (netbios-ssn). Pastikan Anda telah
mengintall program tersebut. Biasanya Program LinNeighborhood telah
ada pada cd distro.

Klik ganda pada folder yang ingin anda akses kemudian masukan nama
user dan password, jika akses diterima maka Anda dapat membaca folder
yang anda klik ganda tadi pada folder mount point yang diinformasikan
LinNeighborhood. Dikarenakan diyakini Anda telah terbisa dengan an-
tar muka grafis semacam ini, silahkan mencoba-coba untuk mengetahui
fasilitas lain dari LinNeighborhood. Perlu ingat lagi bahwa LinNeighbor-
hood juga dapat digunakan untuk mengkases data windows yang membuka
sharing.
5. Konfigurasi samba
Sebenarmya, untuk dapat menjalankan smba Anda harus mengkonfigurasi
file konfigurasi samba yakni /etc/samba/smb.conf , tetapi dikarenakan file
tersebut telah ada saat intalasi paket dilakukan, maka untuk penggunaan
yang standar (seperti: pengaksesan folder user) kita tidak perlu mengkon-
figurasi file tersebut.

13
Berikut contoh konfigurasi paling sederhana yang ditulis pada /etc/samba/smb.conf:

#tulis saja pada baris paling akhir


[tmp]
path=/tmp
guest ok = yes
writable = yes
browseable = yes

Keterangan:
tmp : Menjadi nama folder yang dilihat pengakses
path : folder yang diberi akses
guest ok : Jika bernilai yes maka untuk mengakses path tidak ada ferifikasi
user
writable : Jika bernilai yes, pengakses dapat menuliskan pada folder yang
dipath-kan
browseable : Jika bernilai yes, pengakses melihat [tmp] pada list folder-
folder yang disharing
Banyak sekli parameter yang bisa digunakan, silahkan membaca referensi
atau membaca manual samba untuk mengetahui penggunaan samba yang
lebih komplek.

5.2 Windows Xp
1. Klik kanan pada folder yang anda suka (misalnya C:windows)
2. Pilih Sharing anda Security...
3. Pilih tab Sharing
4. Centang check box Sharing this folder ...
5. Ubah Share name jika Anda inginkan
6. Jika Anda mengizinkan pengakses dapat mengubah file pada folder yang
Anda sharingkan, pilih check box Allow network users...
7. Pilih ok dan seterusnya

6 Subneting
6.1 Penggubahan netmask untuk mempercepat jalur data
Jika anda mempunyai komputer sebanyak 30 PC dan anda merencanakan meng-
gunakan net id 192.168.1.0 maka nomor ip yang digunakan misalnya 192.168.1.1
s/d 192.168.1.30 , sedangkan kita ingat bahwa peluang dari network id 192.168.1.0
bukan hanya berakhir sampai di 192.168.1.30 tetapi sampai 192.168.1.254 se-
hingga secara software ini akan memperlambat jalur data (pada jaringan kecil

14
hal ini tidak terlu berpengaruh), untuk itu perlu dibatasi secara tepat sehingga
kemubaziran dapat minimalkan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah netmask dengan langkah
berikut:

--------------------------------
|jumlah komputer = (2 ^ N) - 2|
-------------------------------
dimana N adalah jumlah bit yang tersisa.
---------------------------------------------
penjelasan: |
bit bagian terpakai--|-- bit bagian tersisa |
---------------------------------------------

30 = (2 ^ N ) -2
2 ^ N = 32
N = 5

Jika N tidak menghasilkan angka bulat gunakan angka yang mendekati tetapi
tidak boleh lebih kecil. Dengan demikian jumlah bit yang tersisa adalah 5 dan
tentunya jumlah bit yang terpakai adalah 3 (karena jumlah bit hanya sampai 8).
Jumlah bit yang terpakai tersebutlah yang menentukan berapa netmask yang
digunakan untuk 30 komputer.

bit yang terpakai | bit yang tersisa


__________________|_________________
111|0000
|

128+64+32 = 224 (lihat tabel biner-desimal)


maka netmask yang digunakan dalam kasus ini adalah:

255.255.255.224

6.2 Membuat subnet dalam sebuah network dengan alasan


menjaga trafik atau kekurangan network ID
Andaikan saja anda memepunyai 200 PC yang akan digunakan untuk sebuah
kantor besar dan anda diberi network id = 192.168.1.0, dengan sangat mudah
dapat membuat ip dari 192.168.1.1 sampai 192.168.1.200, Tetapi hal ini akan
membuat alur data anda menjadi sibuk dan tentunya akan memperlambat laju
data. Untuk itu ada cara untuk memisahkan beberapa komputer tersebut yang
kita sebut subnet, yang mana antara subnet tidak dapat berhubungan secara
langsung, untuk dapat menghubungi antar subnet kita memerlukan perangkat
keras tambahan berupa sebuah PC Router atau Router.

15
Menentukan berapa bagian yang akan anda pisahkan adalah langkah awal,
misalnya anda akan memisahakan komputer yang banyak tersebut kedalam 15
bagian atau kita sebut saja 15 subnet.
_____________________________________________________
Mentukan jumlah max komputer per subnet = (2 ^ N) -2,
ket :
N = bit yang tersisa
_____________________________________________________
Jumlah subnet = 2 ^ n
ket :
n = bit yang terpakai
_____________________________________________________

Jumlah subnet = 2 ^ n
15 = 2 ^ n
n = 4
Dengan demikian kita dapat mengetahui N dari hasil n, yakni ada 4 bit yang
tersisa.
host per subnet = (2 ^ n) -2
= (2 ^ 4) -2
= 14
Sehingga kita hanya boleh menaruh setiap divisi sebanyak 14 PC (jika 15
divisi yang anda inginkan). Untuk mengetahui berapa subnet, range alamat IP
dan roadcast dapat diketahui dari hasil bit yang terpakai (n)
Berikut adalah kombinasi 4 digit (nol dan satu) yang terpakai:
1 0000
2 0001
3 0010
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
10 1010
11 1101
12 1111
13 1011
14 1110
15 0011
langkah selanjutnya adalah mencari berapa nomor subnet,broadcast dari
setiap kombinasi tersebut. Kita akan mengambil contoh pada kombinasi yang
ke-14:

16
1110|0000 s/d
1110|1111

atau

224 s/d 239

Sesuai persolan di atas, maka ip yang digunakan pada kombinasi ke-14 ini adalah
:
192.168.1.224 s/d 192.168.239, dimana yang menjadi
subnet : 192.168.1.224
broadcast : 192.168.1.239
range IP : 192.168.1.225 s/d 192.168.238

subnet, broadcast dan range yang barusan kita selesaikan adalah untuk kom-
binasi yang ke-14, yang harus anda selesaikan adalah semua kombinasi tersebut
untuk mendapatkan semua penomoran ip untuk 15 divisi yang anda inginkan.

7 Implementasi Subneting pada Jaringan


Pada materi penamaan IP address kita telah mengenal subnet atau netmask.
Subnet di sini agak berbeda dengan pemahaman kita sebelumnya yang mende-
fenisikan subneting adalah identitas kelas.
Untuk memberikan penamaan subnet pada sistem windows dilakukan pada
kotak dialog pemberian nama alamat IP (lihat materi sub bab 3.2 dan lihat pula
gambarnya). Pada kotak dialog tersebut, ubah subnet mask dengan subnet yang
anda dapatkan melalui perhitungan pada pembahasan bab 6. Selanjutnya pilih
OK dan seterusnya.
Pada sistem linux penamaan subnet dapat dilakukan dengan perintah berikut:
# ifconfig eth0 192.168.1.254 netmask 192.168.1.224 up
Silahkan membaca kembali sub bab 3.1 untuk konfigurasi yang lebih baik dan
sesui standar umum.

8 PC Router
Secara sederhana router dapat diartikan sebagai alat (hardware) yang digunakan
untuk menghubungkan satu jaringan ke jaringan yang lain, misalnya digunakan
untuk menghubungkan 192.168.1.2 ke 192.168.2.2. Router dapat berupa router
dedicated atau PC router. Router dedicated adalah hardware yang mempunyai
bentuk fisik hampir sama seperti HUB dan PC router adalah komputer biasa
yang difungsikan sebagai router.
Gambar berikut contoh penggunaan router yang seharusnya juga bisa dit-
erapakan di kampus ISTA:

17
Jika menggunakan PC untuk router maka PC tersebut menyediakan beber-
apa landcard dimana setiap landcardnya mendefenisikan IP dengan kelas yang
berbeda. Anda dapat pula menggunakan IP alias jika tidak mampu untuk
membeli landcard tetapi ini sebaiknya dihindarkan karena landcard anda satu-
satunya akan bekerja super sibuk untuk melayani dua atau beberapa network
yang berkomunikasi. Berikut pembuatan IP alias pada sistem Linux dan Win-
dows.

8.1 IP alias pada sistem Linux


Diasumsikan Anda mempunyai alamat IP 192.168.1.1 dan akan membuat ala-
mat alias 192.168.2.1 yang natinya digunakan untuk menhubungkan network id
192.168.1.0 dengan 192.168.2.0.
Berikut perintah membuat alamat IP alias (dilakukan oleh root):
root~root# ifconfig eth0:1 192.168.2.1 up
root~root# ifconfig
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:30:84:9E:E4:53
inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:1528 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1213 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:20 txqueuelen:100
RX bytes:1291488 (1.2 Mb) TX bytes:199389 (194.7 Kb)
Interrupt:11 Base address:0x2000

eth0:1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:30:84:9E:E4:53

18
inet addr:192.168.2.1 Bcast:192.168.2.255 Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
Interrupt:11 Base address:0x2000

lo Link encap:Local Loopback


inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:105 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:105 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:11089 (10.8 Kb) TX bytes:11089 (10.8 Kb)

Baca sub bab 3.1.1 poin 3 untuk membuat file eth0:1.

8.2 IP alias pada sistem Windows


Berikut langkah-langkah pembuatan IP alias pada sistem Windows:
1. Buka kotak dialog Internet Protokol(TCP/IP) Properties seperti yang di-
lakukan pada sub bab 3.2.
2. Tekan tombol Advanced... untuk memunculkan kotak dialog Advanced
TCP/IP setting
3. Tekan tombol Add dan isikan alamat IP baru pada kotak dialog yang
muncul.
4. Tekan ok dan seterusnya

19
8.3 Setting Gateway Anggota Jaringan
8.3.1 Linux
Ada perbedaan file konfigurasi antar distro linux. Pada linux Mandrake atau
distro pengguna paket rpm, file konfigurasi ada pada /etc/sysconfig/network.
Pada linux slackware file konfigruasinya adalah /etc/rc.d/rc.inet1.conf.
Silahkan ubah nilai GATEWAY yang Anda inginkan, sesuaikan anda mengikuti
gateway mana. Berikut contoh nilai parameternya:
GATEWAY="192.168.17.254"
Jika dilakukan dengan perintah(bisa untuk semua distro):
# /sbin/route add default gw 192.168.17.25
Untuk melihat hasilnya:
root@slacky:~# route
Kernel IP routing table
Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface
192.168.17.0 * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0
loopback * 255.0.0.0 U 0 0 0 lo
default 192.168.17.25 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0
6
Anda bisa juga menggunakan antar muka grafis
6 lihat sub bab 3.1.2

20
8.3.2 Windows
Untuk system windows silahkan Anda membaca kembali sub bab 3.2 dan isi
default gatewaynya.

9 Domain Name System


9.1 Cara Kerja DNS

Secara sederhana DNS hanyalah sebuah komputer yang mencatat data host-
name dan alamat ip, setiap mesin yang membutuhkan informasi dari server DNS
harus mendefenisikan server DNS mana yang dia ikuti, walaupun sebenarnya
Anda bisa menjadi server DNS untuk diri Anda sendiri tetapi ini akan menim-
bulkan kerancuan nama, oleh karena itu dalam kenyataannya di dalam jaringan
ada kesepakatan siapa-siapa saja yang menjadi server DNS, sehingga pencatatan
hostname menjadi konsisten untuk semua anggota jaringan yang ada.

9.2 Instalasi
Ada tiga paket penting yang harus Anda install, yakni:

- Nama paket Deskripsi


1. caching-nameserver-9.0-2 File-file konfigurasi bind
2. bind-9.2.2-1 bind server (daemon)
3. bind-utils-9.2.2 tools pemeliharaan bind
Paket-paket tersebut dapat Anda ambil dari cd distro linux yang Anda gu-
nakan atau didownload.
Pada konfigurasi BIND kali ini saya menggunakan Linux Mandrake 9.1,
tetapi tidak ada perbedaan konfigurasi jika Anda mempunyai distro yang berbeda,
hanya saja mungkin menemukan keadaan yang berbeda jika menggunakan paket
bind versi yang jauh lebih rendah.

21
Seperti biasanya intalasi paket rpm ini di lakukan dengan perintah:
#rpm -ih nama_paket

9.3 Konfigurasi
Dalam mengkonfigurasi bind ada tiga ”jenis” file (bukan tiga file) yang harus
kita konfigurasi. File tersebut adalah :
1. Konfigurasi server bind (/etc/named.conf)
2. Pemetaan host ke IP (kita sebut saja file tipe2)
3. Pemetaan IP ke host (kita sebut sebagai file tipe3)

Walaupun dalam file tipe2 telah tercetatat nama host dan ip untuk client Anda,
Anda tetap harus membuat sebuh file tipe3. Dalam file tipe2, semua (semua
network) host ke ip dicatat, sementara untuk file tipe3 adalah pencatatan per-
network, sehingga jika Anda mempunyai banyak network maka Anda mempun-
yai SATU file tipe2 dan BANYAK file tipe3.
Dalam bind tidak membedakan huruf kecil dan kapital, tetapi umunya orang
menggunakan huruf kecil dan menggunakan huruf kapital untuk kode-kode ter-
tentu. Anda boleh saja menuliskan:
nS penghianat.ksl.edu.
3 PtR penghianat1.ksl.edu.
Tapi penulisan yang disarankan adalah:

NS penghianat.ksl.edu.
3 PTR penghianat1.ksl.edu.

9.3.1 /etc/named.conf
File ini adalah file konfigrusi utama untuk bind. File ini merupakan kumpulan
statemen-statemen yang nilai statemennya kita tentukan sesuai dengan DNS
seperti apa yang kita inginkan.
Berikut contoh statement options:
options {
directory "/var/named";
pid-file "/var/run/named/named.pid";
};
options kita tesebut sebagai statemen, sementara directory dan pid-file adalah
nilai statemen. Ada banyak sekali statemen yang didukung oleh bind, namun
pada tulisan ini kita mengupas hal yang dasar dan sangat perlu saja.
Berikut adalah statemen kelanjutan dari /etc/named.conf:

22
zone "akprind.ac.id" in {
type master;
file "db.akprind.ac.id";
};

zone "17.168.192.in-addr.arpa" in {
type master;
file "db.192.168.17";
};

zone adalah statement untuk menyatakan zone, zone yang pertama harus
mempunyai nilai nama domaian Anda, dalam hal ini saya membuat nama do-
main kita adalah akprind.ac.id. type menjelaskan apa tipe dari zone kita, di sini
ada dua type yakni master dan slave, jika master file database langusung dari kita
atau kitalah sever sebenarnya, sementara slave adalah server dns yang mengam-
bil databasenya ke server lain. Dalam tulisan ini kita hanya membahas server
sebagai master, insyaalloh saya akan menulis tetang slave jika ada peluang dan
keadaan yang tepat diberikan Allah SWT.
Nilai statement file menunjukan apa nama file database yang tersimpan pada
deklarasi directory pada statemen options. Nama file dapat Anda buat sesuka
Anda, saya menyarankan gunakan format db.domain anda.
Penbjelasan yang sama untuk zone berikutnya, tetapi zone 17.168.192.in-
addr.arpa adalah zone yang memetakan nomor IP ke nama host, format penulisan
nama zone-nya adalah alamat netwrok dr blkng.in-addr.arpa, pada kode script
di atas network id-nya adalah 192.168.17 . Untuk nama file juga dibuat sesuaka
Anda dengan mencocokan isi direktory pada statement option, tetapi disarakan
menulis dengan menggunakan format db.net id seperti yang dicontohkan pada
script di atas. Membuat nama dengan sembarangan akan mempersulit Anda
sendiri pada waktu yang akan datang.

9.3.2 File Pemetaan Host ke IP (db.akprind.ac.id)


File ini kita buat pada direktory /var/named. Berikut contoh file db.akprind.ac.id7 :
@ IN SOA linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (
1 ;Serial
86400 ;Refresh 24 hours
7200 ;Retry 2 hours
2592000 ;Expire 30 days
345600) ;Minimum TTL 4 days
NS linux_server.akprind.ac.id.
linux_server A 192.168.17.254
ksl A 192.168.17.1
humanika A 192.168.17.45
Berikut penjelasan kode pada file tersebut:
7 Ini hanya domain contoh saja, silahkan disesuaikan dengan nama domain Anda

23
• untuk jarak Anda bisa gunakan spasi atau tab.
• IN adalah standar untuk internet, Anda dapat tidak menulisnya tetapi
menggantikan dengan menekan tab.
• SOA (start of authority) : mengidentikasikan authority untuk data zone
ini
• host yang ditulis setelah SOA adalah host server DNS yang kita buat
• host setelah itu is the mail address of the person in charge of the data

• NS (name server), pendefenisian siapa yang menjadi server dns


• A, pemetaan dari host ke IP
item penulisan berikut adalah mempunyai arti dan pengaruh yang sama:

linux_server A 192.168.17.254 sama dengan


linux_server.akprind.ac.id. IN A 192.168.17.25

Anda dapat memilih yang mana saja, tetapi ingat jika Anda memilih pada
baris ke dua pada contoh yang saya berikan, maka Anda harus mengakhiri
titik pada akhir domainnya, sedangkan pada baris bertama tidak.

9.3.3 File Pemetaan IP ke Host (db.192.168.17)


Berikut contoh kode file db.192.168.17:
@ SOA linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (
1 ;Serial
86400 ;Refresh 24 hours
7200 ;Retry 2 hours
2592000 ;Expire 30 days
345600 );Minimum TTL 4 days
NS linux_server.akprind.ac.id.
254 PTR linux_server.akprind.ac.id.
1 PTR ksl.akprind.ac.id.
45 PTR humanika.akprind.ac.id.
Berikut penjelasanya:
• PTR adalah untuk mendefenisikan penerjemahan dari ip ke host
• anda tidak disalahkan jika menuliskan seperti berikut:

254.17.168.192.in-addr.arpa. IN PTR linux_server.akprind.ac.id.


atau
254.17.168.192.in-addr.arpa. PTR linux_server.akprind.ac.id.

24
9.4 Kasus
Kita akan membuat server DNS dengan data sebagai berikut:

Domain akprind.ac.id
Net ID 192.168.17.0
Beberapa host dan rencana nama ksl.akprind.ac.id 192.168.17.1
humanika.akprind.ac.id 192.168.17.45
Hostname server DNS linux server.akprind.ac.id 192.168.17.254

9.4.1 /etc/named.conf
options {
directory "/var/named";
pid-file "/var/run/named/named.pid";
};

zone "akprind.ac.id" in {
type master;
file "db.akprind.ac.id";
};
zone "17.168.192.in-addr.arpa" in {
type master;
file "db.192.168.17";
};

9.4.2 /var/named/db.akprind.ac.id
@ IN SOA
linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (
1 ;Serial
86400 ;Refresh 24 hours
7200 ;Retry 2 hours
2592000 ;Expire 30 days
345600 );Minimum TTL 4 days
NS linux_server.akprind.ac.id.
linux_server A 192.168.17.254
ksl A 192.168.17.1
humanika A 192.168.17.45

9.4.3 /var/named/db.192.168.17
@ SOA linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (
1 ;Serial
86400 ;Refresh 24 hours
7200 ;Retry 2 hours
2592000 ;Expire 30 days
345600 );Minimum TTL 4 days

25
NS linux_server.akprind.ac.id.
254 PTR linux_server.akprind.ac.id.
1 PTR ksl.akprind.ac.id.
45 PTR humanika.akprind.ac.id.

9.4.4 Menjalankan Layanan DNS


Untuk menjalankan DNS yang telah konfigurasi lakukan perintah:
#service named start

atau

/etc/rc.d/init.d/named start

atau anda sesuaikan dengan distro yang anda gunakan.

9.4.5 log
Jika terjadi masalah atau DNS Anda tidak bejalan, Anda dapat melihat log un-
tuk mengetahui dimana kesalannya pada file /var/log/message. Berikut contoh
perintah untuk melihat log DNS pada bulan 16 Februari jam 08:14:
root~root# cat /var/log/messages |grep named |grep ’Feb 16 08:14’
Feb 16 08:14:08 ksl named[1052]: starting BIND 9.2.2 -u named
Feb 16 08:14:08 ksl named[1052]: using 1 CPU
Feb 16 08:14:08 ksl named: named startup succeeded
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: loading configuration from ’/etc/named.conf’
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: no IPv6 interfaces found
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: listening on IPv4 interface lo, 127.0.0.1#53
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: listening on IPv4 interface eth0, 192.168.1.1#53
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: zone ’gov’ allows updates by IP address, which is insecure
. . .

9.5 Konfigurasi Client


Sebagai server DNS, tugas Anda telah selesai, dengan kata lain, para client
yang ingin menggunakan Anda sebagai server DNS dapat dilakukan, hanya saja
Anda sendiri tidak dapat menggunakannya, oleh karena itu anda sebagai server
DNS juga mendefenisikan sebagai client untuk dapat menggunakan catatan pada
database DNS server anda.
Pembahasan berikut akan menjelaskan tetang konfigurasi client atau bagaimana
client dapat mengakses catatan di komputer server.

26
9.5.1 /etc/host.conf
Berikut isi file /etc/host.conf:
order bind,hosts
multi on
Artinya komputer Anda mengecek ke server DNS terlebih dahulu, jika tidak
ditemukan maka dilanjuti dengan membaca /etc/hosts.

9.5.2 /etc/resolv.conf
Berikut isi file /etc/resolv.conf:
domain akprin.ac.id
nameserver 192.168.17.254
Jika Anda sebagai server DNS, hapus saja file ini atau tidak diisi, tetapi jika
anda sebagai clinet (mis: ksl.akprind.ac.id) maka anda harus mendeklarasikan
seperti yang dituliskan pada contoh.
nameserver adalah alamat IP dari server DNS anda yang bertanggung jawab
atas catatan anak akprind.ac.id. Sebagai server yang tidak mengisi resolv.conf
maka anda bisa saja melakukan:
ping ksl atau
ping linux_server dan lain-lain
Tetapi jika Anda mengosongkannya (Anda server DNS-nya) maka Anda harus
menuliskan lengkap:
ping linux_server.akprind.ac.id atau
ping ksl.akprind.ac.id
Ingat: Anda harus mengisi /etc/resolv.conf jika sebagai client DNS.

9.5.3 Pengujian
Pengujian yang paling sederhana dapat dilakukan dengan perintah ping.
root~named# ping linux_server.akprind.ac.id
PING linux_server.akprind.ac.id (192.168.17.254) 56(84) bytes of data.
64 bytes from ksl.akprind.ac.id (192.168.17.1): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.089 ms
64 bytes from ksl.akprind.ac.id (192.168.17.1): icmp_seq=2 ttl=64 time=0.132 ms
64 bytes from ksl.akprind.ac.id (192.168.17.1): icmp_seq=3 ttl=64 time=0.126 ms

--- linux_server.akprind.ac.id ping statistics ---


3 packets transmitted, 3 received, 0\% packet loss, time 2019ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.089/0.115/0.132/0.022 ms
Pengujian berstandar internasional :) adalah menggunakan perintah nslookup
(bagian program dari bind-utils):
contoh :

27
$ nslookup [nama_host] [nama_host_server_dns]
$ nslookup ksl.akprind.ac.id linux_server.akprind.ac.id
Server: linux_server.akprind.ac.id
Address: 192.168.17.254#53

Name: ksl.akprind.ac.id
Address: 192.168.17.1
Jika nslookup tidak menghasilkan ip dari hostname yang Anda masukan, cobalah
lihat konfigurasi bind anda, mungkin saja ada konfigurasi yang tidak tepat. Gu-
nakan juga file log (lihat pembahasan log) untuk menganalisa kesalahan.

10 Penutup
Mohon maaf jika modul ini dirasa kurang bagi Anda yang haus ilmu. Segala
kukarangan atau apapun yang dianggap salah dalam modul ini mohon untuk
dimaafkan atau diperbaiki.

28

You might also like