Professional Documents
Culture Documents
Jaringan Komputer
Laboratorium Komputer VI
Jurusan Teknik Informatika
Institut Sains dan Teknologi AKPRIND
Yogyakarta
2005
Contents
1 Pendahuluan dan Pengantar 1
2 Penamaan IP Versi IV 2
2.1 Mengubah angka biner ke desimal . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.2 Mengubah desimal ke biner . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.3 Kelas dalam IP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.4 Pemberian nama IP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
6 Subneting 14
6.1 Penggubahan netmask untuk mempercepat jalur data . . . . . . 14
6.2 Membuat subnet dalam sebuah network dengan alasan menjaga
trafik atau kekurangan network ID . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
8 PC Router 17
8.1 IP alias pada sistem Linux . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
8.2 IP alias pada sistem Windows . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
8.3 Setting Gateway Anggota Jaringan . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
8.3.1 Linux . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
8.3.2 Windows . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
0
9.4.3 /var/named/db.192.168.17 . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
9.4.4 Menjalankan Layanan DNS . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
9.4.5 log . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
9.5 Konfigurasi Client . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
9.5.1 /etc/host.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
9.5.2 /etc/resolv.conf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
9.5.3 Pengujian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
10 Penutup 28
1
1 Pendahuluan dan Pengantar
Modul ini dibuat bukan tutunan untuk memebuat atau mencari nilai A pada
hasil akhir praktikum, tetapi salah satu referensi untuk membantu menam-
bahkan tempat luang di otak kita tetang jaringan komputer secara teknis.
Terpaksa sedikit hal-hal teori dibahas dalam modul ini agar pada penerapan
teknis dapat diterima dengan baik. Untuk memahami (bukan mengetahui) lebih
jauh dapat menggunakan referensi di internet.
Mengigat jumlah pertemuan praktikum yang relatif singkat dan dirasa ku-
rang, modul ini menjabarkan materi yakni:
1. Penamaan IP Versi IV
2. Penamaan IP pada Sistem Linux dan Windows
3. Teknis Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ45
4. Sharing Data pada Sistem Linux dan Windows
5. Subneting
Akhirnya, Praktikum jaringan komputer pertama dan terakhir kali ini 1 mudah-
mudahan dapat berkualitas yang tidak hanya mengejar kuantitas. Sulit untuk
membahas dengan sangat detail semua masalah yang komplek dalam jaringan,
diharapkan praktikan benar-benar mendapatkan ilmu pada perkuliahan dan
menambah referensi dari internet yang melimpah. Kritikan atau apapun yang
berkualitas sangat diharapkan untuk menjadikan semua pihak dan modul ini
menjadi lebih baik.
(c) Mauladi
1
2 Penamaan IP Versi IV
Kini telah ada IP versi VI yang mempunyai jumlah penomoran yang jauh lebih
banyak, tetapi penggunaan IP versi IV masih dan tetap digunakan,oleh kare-
nanya tulisan ini menjelaskan tetang IP versi IV.
Berikut langkah-langkah yang berakhir dengan bagaimana anda bisa menge-
tahui penomoran IP IV
Biner 1 1 1 1 1 1 1 1
Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Biner 0 maka desimalnya juga 0.
Contoh lain:
Biner : 11001011.00111101.11111111.11000000
Desimal : 203.61.255.192
2
2.2 Mengubah desimal ke biner
Berapa biner 234 ?
Cara yang paling mudah untuk mengetahui binernya adalah dengan melihat
tabel di atas (biner-desimal) dan mencoba-coba, misalkan dengan melihat tabel
kita menerka-nerka 234 adalah penjumlahan berapa?
128 + 64 + 32 + 0 + 8 + 0 + 2 + 0
11101010
3
dikatakan tabel. Network ID dan Host ID yang dimaksut diatas adalah secara
teori, pada kenyataanya sedikit berbeda.
Jika IP yang anda gunakan 1.2.3.4 maka network ID-nya adalah 1.0.0.0 dan
host ID-nya dalah 1.2.3.4. Jadi tergantung kita melihatnya secara teori atau
secara teknis, saya mohon maaf jika rekan-rekan ada yang dinyatakan salah
dalam ujian karena menjawab secara teori (bukan secara teknis).
2. Jika kelas B, delapan angka pertama biner harus dimulai dengan 10.
Biner [10]000000 s/d [10]111111
Desimal 128 s/d 191
3. Jika kelas C, delapan angka pertama biner harus dimaulai dengan 110.
Biner [110]00000 s/d [110]11111
Desimal 192 s/d 223
misalnya :
1.0.0.0 (host id semuanya nol)
3 Alamat IP ini tidak digunakan untuk mendefenisikan komputer dalam jaringan tetapi
4
00000001.0000000.00000000.00000000 atau
Untuk diketahui:
10.x.y.z
172.16.y.z - 172.31.y.z
192.168.y.z - 192.168.255.z
Hasil eksekusi tersebut menunjukan jenis landcard dan jenis chipset yang
digunakan.
5
2. Aktifkan modul (driver) landcard, semua modul yang telah tersedia untuk
landcard terletak dalam direktori /lib/modules/2.4.210.13mdk/kernel/drivers/net/
4
# cd /lib/modules/2.4.21-0.13mdk/kernel/drivers/net/
# ls
3c501.o.gz de620.o.gz irda/ sis900.o.gz
3c503.o.gz defxx.o.gz lance.o.gz sk98lin/
3c505.o.gz depca.o.gz lne390.o.gz skfp/
3c507.o.gz dgrs.o.gz lp486e.o.gz slhc.o.gz
3c509.o.gz dl2k.o.gz mii.o.gz slip.o.gz
3c515.o.gz dmfe.o.gz natsemi.o.gz smc9194.o.gz
3c59x.o.gz dummy.o.gz natsemi_old.o.gz smc-ultra32.o.gz
-----------------------dst----------------------------------------------
#modprobe nama_modul
Kita melihat ada dua modul yang dicurigai cocok dengan landcard kita,
oleh karena itu silahkan mencoba kedua-duanya, jika modul1 ditolak maka
anda harus mencoba modul2. Dalam kasus ini modul 8139cp ditolak tetapi
8139too diterima, jadi yang digunakan adalah 8139too.
#modprobe 8139too
#lsmod
Agar modul diload setiap boot tambahkan sintak berikut pada /etc/moduls.conf
#ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:30:84:9E:E4:53
inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
4 Struktur direktori pada Mandrake 9.1, silahkan sesuikan untuk distro yang berbeda
6
RX packets:112 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:4 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:100
RX bytes:15062 (14.7 Kb) TX bytes:240 (240.0 b)
Interrupt:11 Base address:0x2000
Agar layanan (service) network dijalankan setiap kali boot lakukan perin-
tah
#chkconfig network on
Agar set penamaan IP tetap tersimpan, buatlah sebuah file dengan nama
ifcfg-eth0 pada direktori /etc/sysconfig/network-scripts dengan isi berikut
(sesuaikan dengan kondisi jaringan anda):
DEVICE=eth0
IPADDR=192.168.1.1
NETMASK=255.255.255.0
NETWORK=192.168.1.0
BROADCAST=192.168.1.6
ONBOOT=yes
3.1.2 DRAKCONF
Cara yang lebih mudah adalah dengan menggunakan drakconnect. Pada KDE
anda dapat lakukan:
1. Tekan Alt+F2
2. Ketikkan /usr/sbin/drakconnect atau drakconnect saja
3. Jika ditanya password, masukan password root lalu pilih OK
4. Muncul sebuah window baru (drakconnect). Centang Expert Mode dan
hilangkan Centang Use auto detection
5. Centang LAN connection jika anda ingin membuat jaringan local atau
pilih sesuai dengan keperluan anda.(dalam hal ini kita memilih LAN)
6. drakconnect akan memberitahukan jenis landcard anda, jika anda punya
lebih dari satu landcard pilih yes, jika tidak pilih No kemudian pilih next
7. Isikan IP address sesuai dengan alamat yang anda inginkan.
8. Centang pilihan start at boot (paling bawah), kemudian pilih next
9. Isikan hostname anda, DNS dan gateway jika ada dan pilih next
7
10. Lewatkan saja bagian konfigurasi proxy dan pilih next
11. Pilih Yes dan next
12. Pilih finish
3.2 Windows XP
Untuk memberkan alamat IP pada Windows XP lakukan langkah berikut:
1. Pada Run command (Windows+R),ketik control panel
2. Pilih dan klik icon Network Connection
3. Klik kanan pada Local Area Network dan pilih Properties
4. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan pilih Properties
5. Pilih radio Use the following IP Address
6. isi IP address Anda
7. Pilih ok dan seterusnya
3.3 Pengujian
Untuk melakukan pengujian apakah IP yang anda buat telah berjalan dengan
baik, lakukan peritah ping:
8
Respon ping berhasil:
root~root# ping 192.168.1.1
PING 192.168.1.1 (192.168.1.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.147 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.119 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=3 ttl=64 time=0.120 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=4 ttl=64 time=0.195 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=5 ttl=64 time=0.126 ms
9
Gambar kabel UTP dan Konektor RJ45
Ada delapan kabel kecil dalam kabel UTP tetapi yang diperlukan hanya
empat kabel saja. Ada perbedaan pemasangan kabel untuk menghubungi dua
komputer tanpa HUB/Switch, untuk dua komputer dihubgunkan dengan cara
crosslink seperti yang perlihatkan pada gambar berikut:
10
PIN Warna kabel PIN
1 Putih+Orange 3
2 Orang 6
3 Putih+hijau 1
4 Biru 4
5 Putih+biru 5
6 Hijau 2
7 Putih+Coklat 7
8 Coklat 8
Jika kabel yang anda gunakan bukan untuk menghubungkan dua komputer
tetapi untuk dihubungkan ke HUB atau Swich maka semua anggota jaringan
harus mempunyai kesepakatan susunan kabel. Setiap ujung kabelnya tidak
dibuat crosslink tetapi dibuat sama, artinya jika salah satu ujung 1,2,3,6 atau
1,2,3,4,5,6,7,8 maka begitu pula dengan ujung lainnya.
Untuk menguji apakah ada hubungan antar PC dalam jaringan, Anda dapat
menggunakan perintah ping nomor IP peserta jaringan lain. Biasanya keber-
hasilan pemasangan kabel dapat pula dilihat dari lampu pada landcard atau
HUB yang menyala.
• samba-common-2.2.7a-8mdk
• samba-client-2.2.7a-8mdk
• samba-server-2.2.7a-8mdk
2. Jalankan service samba
11
Starting SMB services: [ OK ]
Starting NMB services: [ OK ]
atau
3. Membuat user
Folder yang Anda sharing pada server5 samba nantinya membutuhkan
user dan password untuk dapat diakses. User samba mempunyai hubun-
gan langsung dengan user sistem linux tetapi tidak ada hubungan untuk
password, sehingga kita bisa membuat password user sistem linux berbeda
dengan password user samba walaupun keduanya mempunyai nama user
yang sama.
Berikut perintah menambahkan user pada sistem linux Mandrake:
Berikut perintah menambahkan user untuk samba (nama user harus ada
pada sistem linux):
12
4. Menggunakan LinNeighborhood
Program LinNeighborhood digunakan untuk mengakses sharing data baik
pada komputer linux ataupun windows (netbios-ssn). Pastikan Anda telah
mengintall program tersebut. Biasanya Program LinNeighborhood telah
ada pada cd distro.
Klik ganda pada folder yang ingin anda akses kemudian masukan nama
user dan password, jika akses diterima maka Anda dapat membaca folder
yang anda klik ganda tadi pada folder mount point yang diinformasikan
LinNeighborhood. Dikarenakan diyakini Anda telah terbisa dengan an-
tar muka grafis semacam ini, silahkan mencoba-coba untuk mengetahui
fasilitas lain dari LinNeighborhood. Perlu ingat lagi bahwa LinNeighbor-
hood juga dapat digunakan untuk mengkases data windows yang membuka
sharing.
5. Konfigurasi samba
Sebenarmya, untuk dapat menjalankan smba Anda harus mengkonfigurasi
file konfigurasi samba yakni /etc/samba/smb.conf , tetapi dikarenakan file
tersebut telah ada saat intalasi paket dilakukan, maka untuk penggunaan
yang standar (seperti: pengaksesan folder user) kita tidak perlu mengkon-
figurasi file tersebut.
13
Berikut contoh konfigurasi paling sederhana yang ditulis pada /etc/samba/smb.conf:
Keterangan:
tmp : Menjadi nama folder yang dilihat pengakses
path : folder yang diberi akses
guest ok : Jika bernilai yes maka untuk mengakses path tidak ada ferifikasi
user
writable : Jika bernilai yes, pengakses dapat menuliskan pada folder yang
dipath-kan
browseable : Jika bernilai yes, pengakses melihat [tmp] pada list folder-
folder yang disharing
Banyak sekli parameter yang bisa digunakan, silahkan membaca referensi
atau membaca manual samba untuk mengetahui penggunaan samba yang
lebih komplek.
5.2 Windows Xp
1. Klik kanan pada folder yang anda suka (misalnya C:windows)
2. Pilih Sharing anda Security...
3. Pilih tab Sharing
4. Centang check box Sharing this folder ...
5. Ubah Share name jika Anda inginkan
6. Jika Anda mengizinkan pengakses dapat mengubah file pada folder yang
Anda sharingkan, pilih check box Allow network users...
7. Pilih ok dan seterusnya
6 Subneting
6.1 Penggubahan netmask untuk mempercepat jalur data
Jika anda mempunyai komputer sebanyak 30 PC dan anda merencanakan meng-
gunakan net id 192.168.1.0 maka nomor ip yang digunakan misalnya 192.168.1.1
s/d 192.168.1.30 , sedangkan kita ingat bahwa peluang dari network id 192.168.1.0
bukan hanya berakhir sampai di 192.168.1.30 tetapi sampai 192.168.1.254 se-
hingga secara software ini akan memperlambat jalur data (pada jaringan kecil
14
hal ini tidak terlu berpengaruh), untuk itu perlu dibatasi secara tepat sehingga
kemubaziran dapat minimalkan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah netmask dengan langkah
berikut:
--------------------------------
|jumlah komputer = (2 ^ N) - 2|
-------------------------------
dimana N adalah jumlah bit yang tersisa.
---------------------------------------------
penjelasan: |
bit bagian terpakai--|-- bit bagian tersisa |
---------------------------------------------
30 = (2 ^ N ) -2
2 ^ N = 32
N = 5
Jika N tidak menghasilkan angka bulat gunakan angka yang mendekati tetapi
tidak boleh lebih kecil. Dengan demikian jumlah bit yang tersisa adalah 5 dan
tentunya jumlah bit yang terpakai adalah 3 (karena jumlah bit hanya sampai 8).
Jumlah bit yang terpakai tersebutlah yang menentukan berapa netmask yang
digunakan untuk 30 komputer.
255.255.255.224
15
Menentukan berapa bagian yang akan anda pisahkan adalah langkah awal,
misalnya anda akan memisahakan komputer yang banyak tersebut kedalam 15
bagian atau kita sebut saja 15 subnet.
_____________________________________________________
Mentukan jumlah max komputer per subnet = (2 ^ N) -2,
ket :
N = bit yang tersisa
_____________________________________________________
Jumlah subnet = 2 ^ n
ket :
n = bit yang terpakai
_____________________________________________________
Jumlah subnet = 2 ^ n
15 = 2 ^ n
n = 4
Dengan demikian kita dapat mengetahui N dari hasil n, yakni ada 4 bit yang
tersisa.
host per subnet = (2 ^ n) -2
= (2 ^ 4) -2
= 14
Sehingga kita hanya boleh menaruh setiap divisi sebanyak 14 PC (jika 15
divisi yang anda inginkan). Untuk mengetahui berapa subnet, range alamat IP
dan roadcast dapat diketahui dari hasil bit yang terpakai (n)
Berikut adalah kombinasi 4 digit (nol dan satu) yang terpakai:
1 0000
2 0001
3 0010
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
10 1010
11 1101
12 1111
13 1011
14 1110
15 0011
langkah selanjutnya adalah mencari berapa nomor subnet,broadcast dari
setiap kombinasi tersebut. Kita akan mengambil contoh pada kombinasi yang
ke-14:
16
1110|0000 s/d
1110|1111
atau
Sesuai persolan di atas, maka ip yang digunakan pada kombinasi ke-14 ini adalah
:
192.168.1.224 s/d 192.168.239, dimana yang menjadi
subnet : 192.168.1.224
broadcast : 192.168.1.239
range IP : 192.168.1.225 s/d 192.168.238
subnet, broadcast dan range yang barusan kita selesaikan adalah untuk kom-
binasi yang ke-14, yang harus anda selesaikan adalah semua kombinasi tersebut
untuk mendapatkan semua penomoran ip untuk 15 divisi yang anda inginkan.
8 PC Router
Secara sederhana router dapat diartikan sebagai alat (hardware) yang digunakan
untuk menghubungkan satu jaringan ke jaringan yang lain, misalnya digunakan
untuk menghubungkan 192.168.1.2 ke 192.168.2.2. Router dapat berupa router
dedicated atau PC router. Router dedicated adalah hardware yang mempunyai
bentuk fisik hampir sama seperti HUB dan PC router adalah komputer biasa
yang difungsikan sebagai router.
Gambar berikut contoh penggunaan router yang seharusnya juga bisa dit-
erapakan di kampus ISTA:
17
Jika menggunakan PC untuk router maka PC tersebut menyediakan beber-
apa landcard dimana setiap landcardnya mendefenisikan IP dengan kelas yang
berbeda. Anda dapat pula menggunakan IP alias jika tidak mampu untuk
membeli landcard tetapi ini sebaiknya dihindarkan karena landcard anda satu-
satunya akan bekerja super sibuk untuk melayani dua atau beberapa network
yang berkomunikasi. Berikut pembuatan IP alias pada sistem Linux dan Win-
dows.
18
inet addr:192.168.2.1 Bcast:192.168.2.255 Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
Interrupt:11 Base address:0x2000
19
8.3 Setting Gateway Anggota Jaringan
8.3.1 Linux
Ada perbedaan file konfigurasi antar distro linux. Pada linux Mandrake atau
distro pengguna paket rpm, file konfigurasi ada pada /etc/sysconfig/network.
Pada linux slackware file konfigruasinya adalah /etc/rc.d/rc.inet1.conf.
Silahkan ubah nilai GATEWAY yang Anda inginkan, sesuaikan anda mengikuti
gateway mana. Berikut contoh nilai parameternya:
GATEWAY="192.168.17.254"
Jika dilakukan dengan perintah(bisa untuk semua distro):
# /sbin/route add default gw 192.168.17.25
Untuk melihat hasilnya:
root@slacky:~# route
Kernel IP routing table
Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface
192.168.17.0 * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0
loopback * 255.0.0.0 U 0 0 0 lo
default 192.168.17.25 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0
6
Anda bisa juga menggunakan antar muka grafis
6 lihat sub bab 3.1.2
20
8.3.2 Windows
Untuk system windows silahkan Anda membaca kembali sub bab 3.2 dan isi
default gatewaynya.
Secara sederhana DNS hanyalah sebuah komputer yang mencatat data host-
name dan alamat ip, setiap mesin yang membutuhkan informasi dari server DNS
harus mendefenisikan server DNS mana yang dia ikuti, walaupun sebenarnya
Anda bisa menjadi server DNS untuk diri Anda sendiri tetapi ini akan menim-
bulkan kerancuan nama, oleh karena itu dalam kenyataannya di dalam jaringan
ada kesepakatan siapa-siapa saja yang menjadi server DNS, sehingga pencatatan
hostname menjadi konsisten untuk semua anggota jaringan yang ada.
9.2 Instalasi
Ada tiga paket penting yang harus Anda install, yakni:
21
Seperti biasanya intalasi paket rpm ini di lakukan dengan perintah:
#rpm -ih nama_paket
9.3 Konfigurasi
Dalam mengkonfigurasi bind ada tiga ”jenis” file (bukan tiga file) yang harus
kita konfigurasi. File tersebut adalah :
1. Konfigurasi server bind (/etc/named.conf)
2. Pemetaan host ke IP (kita sebut saja file tipe2)
3. Pemetaan IP ke host (kita sebut sebagai file tipe3)
Walaupun dalam file tipe2 telah tercetatat nama host dan ip untuk client Anda,
Anda tetap harus membuat sebuh file tipe3. Dalam file tipe2, semua (semua
network) host ke ip dicatat, sementara untuk file tipe3 adalah pencatatan per-
network, sehingga jika Anda mempunyai banyak network maka Anda mempun-
yai SATU file tipe2 dan BANYAK file tipe3.
Dalam bind tidak membedakan huruf kecil dan kapital, tetapi umunya orang
menggunakan huruf kecil dan menggunakan huruf kapital untuk kode-kode ter-
tentu. Anda boleh saja menuliskan:
nS penghianat.ksl.edu.
3 PtR penghianat1.ksl.edu.
Tapi penulisan yang disarankan adalah:
NS penghianat.ksl.edu.
3 PTR penghianat1.ksl.edu.
9.3.1 /etc/named.conf
File ini adalah file konfigrusi utama untuk bind. File ini merupakan kumpulan
statemen-statemen yang nilai statemennya kita tentukan sesuai dengan DNS
seperti apa yang kita inginkan.
Berikut contoh statement options:
options {
directory "/var/named";
pid-file "/var/run/named/named.pid";
};
options kita tesebut sebagai statemen, sementara directory dan pid-file adalah
nilai statemen. Ada banyak sekali statemen yang didukung oleh bind, namun
pada tulisan ini kita mengupas hal yang dasar dan sangat perlu saja.
Berikut adalah statemen kelanjutan dari /etc/named.conf:
22
zone "akprind.ac.id" in {
type master;
file "db.akprind.ac.id";
};
zone "17.168.192.in-addr.arpa" in {
type master;
file "db.192.168.17";
};
zone adalah statement untuk menyatakan zone, zone yang pertama harus
mempunyai nilai nama domaian Anda, dalam hal ini saya membuat nama do-
main kita adalah akprind.ac.id. type menjelaskan apa tipe dari zone kita, di sini
ada dua type yakni master dan slave, jika master file database langusung dari kita
atau kitalah sever sebenarnya, sementara slave adalah server dns yang mengam-
bil databasenya ke server lain. Dalam tulisan ini kita hanya membahas server
sebagai master, insyaalloh saya akan menulis tetang slave jika ada peluang dan
keadaan yang tepat diberikan Allah SWT.
Nilai statement file menunjukan apa nama file database yang tersimpan pada
deklarasi directory pada statemen options. Nama file dapat Anda buat sesuka
Anda, saya menyarankan gunakan format db.domain anda.
Penbjelasan yang sama untuk zone berikutnya, tetapi zone 17.168.192.in-
addr.arpa adalah zone yang memetakan nomor IP ke nama host, format penulisan
nama zone-nya adalah alamat netwrok dr blkng.in-addr.arpa, pada kode script
di atas network id-nya adalah 192.168.17 . Untuk nama file juga dibuat sesuaka
Anda dengan mencocokan isi direktory pada statement option, tetapi disarakan
menulis dengan menggunakan format db.net id seperti yang dicontohkan pada
script di atas. Membuat nama dengan sembarangan akan mempersulit Anda
sendiri pada waktu yang akan datang.
23
• untuk jarak Anda bisa gunakan spasi atau tab.
• IN adalah standar untuk internet, Anda dapat tidak menulisnya tetapi
menggantikan dengan menekan tab.
• SOA (start of authority) : mengidentikasikan authority untuk data zone
ini
• host yang ditulis setelah SOA adalah host server DNS yang kita buat
• host setelah itu is the mail address of the person in charge of the data
Anda dapat memilih yang mana saja, tetapi ingat jika Anda memilih pada
baris ke dua pada contoh yang saya berikan, maka Anda harus mengakhiri
titik pada akhir domainnya, sedangkan pada baris bertama tidak.
24
9.4 Kasus
Kita akan membuat server DNS dengan data sebagai berikut:
Domain akprind.ac.id
Net ID 192.168.17.0
Beberapa host dan rencana nama ksl.akprind.ac.id 192.168.17.1
humanika.akprind.ac.id 192.168.17.45
Hostname server DNS linux server.akprind.ac.id 192.168.17.254
9.4.1 /etc/named.conf
options {
directory "/var/named";
pid-file "/var/run/named/named.pid";
};
zone "akprind.ac.id" in {
type master;
file "db.akprind.ac.id";
};
zone "17.168.192.in-addr.arpa" in {
type master;
file "db.192.168.17";
};
9.4.2 /var/named/db.akprind.ac.id
@ IN SOA
linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (
1 ;Serial
86400 ;Refresh 24 hours
7200 ;Retry 2 hours
2592000 ;Expire 30 days
345600 );Minimum TTL 4 days
NS linux_server.akprind.ac.id.
linux_server A 192.168.17.254
ksl A 192.168.17.1
humanika A 192.168.17.45
9.4.3 /var/named/db.192.168.17
@ SOA linux_server.akprind.ac.id. linux_server.akprind.ac.id. (
1 ;Serial
86400 ;Refresh 24 hours
7200 ;Retry 2 hours
2592000 ;Expire 30 days
345600 );Minimum TTL 4 days
25
NS linux_server.akprind.ac.id.
254 PTR linux_server.akprind.ac.id.
1 PTR ksl.akprind.ac.id.
45 PTR humanika.akprind.ac.id.
atau
/etc/rc.d/init.d/named start
9.4.5 log
Jika terjadi masalah atau DNS Anda tidak bejalan, Anda dapat melihat log un-
tuk mengetahui dimana kesalannya pada file /var/log/message. Berikut contoh
perintah untuk melihat log DNS pada bulan 16 Februari jam 08:14:
root~root# cat /var/log/messages |grep named |grep ’Feb 16 08:14’
Feb 16 08:14:08 ksl named[1052]: starting BIND 9.2.2 -u named
Feb 16 08:14:08 ksl named[1052]: using 1 CPU
Feb 16 08:14:08 ksl named: named startup succeeded
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: loading configuration from ’/etc/named.conf’
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: no IPv6 interfaces found
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: listening on IPv4 interface lo, 127.0.0.1#53
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: listening on IPv4 interface eth0, 192.168.1.1#53
Feb 16 08:14:09 ksl named[1057]: zone ’gov’ allows updates by IP address, which is insecure
. . .
26
9.5.1 /etc/host.conf
Berikut isi file /etc/host.conf:
order bind,hosts
multi on
Artinya komputer Anda mengecek ke server DNS terlebih dahulu, jika tidak
ditemukan maka dilanjuti dengan membaca /etc/hosts.
9.5.2 /etc/resolv.conf
Berikut isi file /etc/resolv.conf:
domain akprin.ac.id
nameserver 192.168.17.254
Jika Anda sebagai server DNS, hapus saja file ini atau tidak diisi, tetapi jika
anda sebagai clinet (mis: ksl.akprind.ac.id) maka anda harus mendeklarasikan
seperti yang dituliskan pada contoh.
nameserver adalah alamat IP dari server DNS anda yang bertanggung jawab
atas catatan anak akprind.ac.id. Sebagai server yang tidak mengisi resolv.conf
maka anda bisa saja melakukan:
ping ksl atau
ping linux_server dan lain-lain
Tetapi jika Anda mengosongkannya (Anda server DNS-nya) maka Anda harus
menuliskan lengkap:
ping linux_server.akprind.ac.id atau
ping ksl.akprind.ac.id
Ingat: Anda harus mengisi /etc/resolv.conf jika sebagai client DNS.
9.5.3 Pengujian
Pengujian yang paling sederhana dapat dilakukan dengan perintah ping.
root~named# ping linux_server.akprind.ac.id
PING linux_server.akprind.ac.id (192.168.17.254) 56(84) bytes of data.
64 bytes from ksl.akprind.ac.id (192.168.17.1): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.089 ms
64 bytes from ksl.akprind.ac.id (192.168.17.1): icmp_seq=2 ttl=64 time=0.132 ms
64 bytes from ksl.akprind.ac.id (192.168.17.1): icmp_seq=3 ttl=64 time=0.126 ms
27
$ nslookup [nama_host] [nama_host_server_dns]
$ nslookup ksl.akprind.ac.id linux_server.akprind.ac.id
Server: linux_server.akprind.ac.id
Address: 192.168.17.254#53
Name: ksl.akprind.ac.id
Address: 192.168.17.1
Jika nslookup tidak menghasilkan ip dari hostname yang Anda masukan, cobalah
lihat konfigurasi bind anda, mungkin saja ada konfigurasi yang tidak tepat. Gu-
nakan juga file log (lihat pembahasan log) untuk menganalisa kesalahan.
10 Penutup
Mohon maaf jika modul ini dirasa kurang bagi Anda yang haus ilmu. Segala
kukarangan atau apapun yang dianggap salah dalam modul ini mohon untuk
dimaafkan atau diperbaiki.
28