You are on page 1of 25

Kota Palembang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ini adalah versi stabil, diperiksa pada tanggal 13 September 2010. Ada 10 perubahan tertunda
menunggu peninjauan.
Akurasi Terperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki.
Untuk kegunaan lain dari Palembang, lihat Palembang (disambiguasi).
Kota Palembang
Sumatera Sumatera Selatan

Kota Palembang
Motto: Palembang BARI (Bersih, Aman, Rapi, dan
Indah)
Hari jadi 17 Juni 683
Walikota H. Eddy Santana Putra
Wilayah 102,47 KM2
Kecamatan 16
Kelurahan 107
Penduduk 1.451.059 (Sensus Penduduk
-Kepadatan 2010)[1]
3.730
Bahasa Indonesia, Palembang, Melayu,
Jawa, Hokkien
Agama Islam, Kristen, Katolik,
Buddha, Hindu, Konghucu
Koordinat 2°59′27.99″LS
104°45′24.24″BT
Zona waktu WIB
Bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II
Pelabuhan Tanjung Api Api

Situs web resmi: http://www.palembang.go.id

Kota Palembang adalah salah satu kota besar di Indonesia yang juga merupakan ibu kota
provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah
Medan. Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, sebelum kemudian berpindah
ke Jambi. Bukit Siguntang, di bagian barat Kota Palembang, hingga sekarang masih
dikeramatkan banyak orang dan dianggap sebagai bekas pusat kesucian di masa lalu.
Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan dari prasasti Kedukan Bukit
yang diketemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan
pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan
Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 682 Masehi[2]. Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir
Kota Palembang.

Kota ini diserang beberapa kali oleh kekuatan asing, dimana kerusakan terparah terjadi saat
penyerangan pasukan Jawa tahun 990 dan invasi kerajaan Chola tahun 1025. Namun sekarang
kota ini tengah berbenah dan semakin mempercantik diri untuk menjadi sebuah kota
internasional.

Kota Palembang sendiri sampai saat ini menjadi pusat wisata air terindah yang berjuluk "Venice
of the East".

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Visi Pembangunan Kota Palembang 2008 - 2013


• 2 Sejarah
o 2.1 Fase Kerajaan Sriwijaya
o 2.2 Fase Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya
o 2.3 Fase Kesultanan Palembang Darussalam
o 2.4 Fase Kolonialisme
o 2.5 Sekarang
• 3 Keadaan Geografis
o 3.1 Letak Geografis
o 3.2 Iklim dan Topografi
o 3.3 Batas Wilayah
o 3.4 Keamanan
• 4 Pemerintahan
• 5 Penduduk
• 6 Pariwisata
o 6.1 Objek Wisata
o 6.2 Seni dan Budaya
o 6.3 Makanan Khas
o 6.4 Olahraga
o 6.5 Pusat-pusat Perbelanjaan
o 6.6 Hotel
• 7 Pendidikan
• 8 Transportasi
• 9 Media
o 9.1 Televisi
o 9.2 Surat kabar
• 10 Tokoh-tokoh berdarah Palembang
o 10.1 Budayawan:
o 10.2 Politik
o 10.3 Pahlawan
o 10.4 Artis
o 10.5 News Anchor/Presenter
o 10.6 Lain-Lain
o 10.7 Group Band:
• 11 Prestasi
• 12 Catatan kaki
• 13 Lihat pula

• 14 Pranala luar

[sunting] Visi Pembangunan Kota Palembang 2008 - 2013


Sesuai dengan visi dan misi dari Walikota Palembang yang terpilih melalui pilkada langsung
Kota Palembang tahun 2008, maka visi pembangunan Kota Palembang sampai dengan tahun
2013, adalah:

"PALEMBANG KOTA INTERNASIONAL, SEJAHTERA, DAN BERBUDAYA 2013"[3]

Visi tersebut memiliki makna bahwa selama lima tahun kedepan, pembangunan di Kota
Palembang memiliki cita-cita untuk mencapai terwujudnya Kota Palembang sebagai salah satu
kota internasional yang senantiasa dinamis dalam merespon semua peluang dan tuntutan global,
disertai dengan kepedulian tinggi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berbudaya.

Pemandangan Kota Palembang dari atas salah satu tower Jembatan Ampera

Terdapat tiga kunci pokok dalam visi Kota Palembang yakni, Kota Internasional, Sejahtera, dan
Berbudaya. Kota Internasional mengandung arti bahwa pembangunan di Kota Palembang
bertujuan untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga Kota
Palembang memiliki kualitas pelayanan yang berdaya saing internasional, baik dari segi sarana
prasarana, maupun sistem birokrasi beserta aparaturnya; Sejahtera bermaksud bahwa
pembangunan di Kota Palembang bertujuan untuk mewujudkan kota yang aman, sentosa dan
makmur dengan terpenuhinya kebutuhan hidup dasar disemua lapisan masyarakat; Berbudaya
mengandung arti bahwa pembangunan di Kota Palembang akan tetap memperhatikan keberadaan
dan keragaman budaya lokal, dalam bingkai dan tatanan masyarakat yang senantiasa dijiwai oleh
nilai-nilai religius guna mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat.

[sunting] Sejarah

Jembatan Ampera, ikon Kota Palembang

[sunting] Fase Kerajaan Sriwijaya

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kerajaan Sriwijaya

Prasasti Kedukan Bukit berangka 682 Masehi merupakan prasasti tertua yang ditemukan di
Palembang. Prasasti ini menceritakan adanya pasukan besar yang datang dari Minanga Tamwan
dengan perasaan suka cita. Sejarawan merujuk angka pada prasasti ini sebagai hari lahir
Sriwijaya, walaupun kemungkinan Palembang telah menjadi ibukota kerajaan sebelum tahun
tersebut.

Pada periode 850 - 1025 Masehi, Palembang merupakan kota terkaya di Asia Tenggara, hal ini
seiring dengan kemakmuran perdagangan Kerajaan Sriwijaya. Selain menjadi pusat perdagangan
Timur Jauh, pada masa ini Palembang juga menjadi pusat pengajaran agama Buddha. Para
pelajar dari Tiongkok banyak singgah di kota ini untuk mempelajari agama Buddha sebelum
melanjutkannya di India.

Pada tahun 990, Dharmawangsa dari Kerajaan Medang menyerang Palembang. Pada
penyerangan ini istana kerajaan diserbu dan Palembang luluh lantak. Namun
Culamanivarmadeva, raja yang berkuasa ketika itu, dapat menguasai keadaan dan memukul balik
pasukan Jawa untuk kembali ke Medang. Palembang yang makmur itu kembali mendapat
serangan dari pihak asing. Rajendra Chola dari Kerajaan Chola menjarah Palembang pada tahun
1025. Setelah menghancurkan Palembang dan menawan rajanya, pasukan Chola menjarah harta
kerajaan yang melimpah ruah sebagai rampasan perang.
Dengan penyerangan ini situasi kerajaan tidak terkendali yang berakibat pindahnya ibukota
Sriwijaya ke Jambi. Sejak kepindahan ini Palembang hanya menjadi kota pelabuhan sederhana
yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing. [4]

[sunting] Fase Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Setelah keruntuhan Sriwijaya, tidak ada kekuasaan besar yang mengendalikan kota. Pada masa
itu di Palembang dan sekitarnya bermunculan kekuatan-kekuatan lokal seperti kelompok
Panglima Bagus Kuning di hilir Sungai Musi, kelompok Si Gentar Alam di daerah perbukitan,
kelompok Tuan Bosai dan Junjungan Kuat di daerah hulu Sungai Komering, kelompok Panglima
Gumay di sepanjang Bukit Barisan, dan sebagainya.[rujukan?] Selain itu beberapa pedagang
Tiongkok menjadikan kota ini sebagai pangkalan perdagangan mereka. Orang Laut juga
menjadikan Palembang sebagai markas mereka sebagai bajak laut.

Pada fase inilah muncul pangeran Sriwijaya yang terakhir, Parameswara. Setelah penyerangan
Majapahit ke Palembang, Parameswara bersama Sang Nila Utama pergi melarikan diri ke
Tumasik. Di sana ia membunuh gubernur Tumasik yang berkebangsaan Thai. Sewaktu pasukan
Thai akan menyerang Tumasik, Parameswara bersama pengikutnya pindah ke Malaka di
Semenanjung Malaya, dan mendirikan Kerajaan Malaka. Parameswara memeluk Islam untuk
menikahi putri Samudera Pasai dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar Syah. Malaka
berkembang pesat pada abad ke-15 sehingga Parameswara menjadi sebagai penguasa tunggal
perairan Selat Malaka dan sekitarnya, bahkan Palembang akhirnya berada di bawah
pengaruhnya.

[sunting] Fase Kesultanan Palembang Darussalam

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kesultanan Palembang

Hancurnya Majapahit di Jawa secara tidak langsung memberikan andil pada kekuatan lama hasil
dari Ekspedisi Pamalayu di Sumatera. Beberapa tokoh penting di balik hancurnya Majapahit
seperti Raden Patah, Ario Dillah (Ario Damar), dan Pati Unus merupakan tokoh-tokoh yang erat
kaitanya dengan Palembang. Setelah Kesultanan Demak yang merupakan pengganti Majapahit di
Jawa berdiri, di Palembang tak lama kemudian berdiri pula Kesultanan Palembang Darussalam
dengan "Susuhunan Abddurrahaman Khalifatul Mukmiminin Sayyidul Iman" sebagai raja
pertamanya. Kerajaan ini mengawinkan dua kebudayaan, maritim peninggalan dari Sriwijaya
dan agraris dari Majapahit dan menjadi pusat perdagangan yang paling besar di Semenanjung
Malaka pada masanya. Salah satu raja yang paling terkenal pada masa ini adalah Sultan Mahmud
Badaruddin II yang sempat menang tiga kali pada pertempuran melawan Eropa (Belanda dan
Inggris).

[sunting] Fase Kolonialisme


Logo "Visit Musi 2008"

Setelah jatuhnya Kesultanan Palembang Darussalam pasca kalahnya Sultan Mahmud Badaruddin
II pada pertempuran besar yang melibatkan Jendral de Kock, Palembang nyaris menjadi kerajaan
bawahan. Beberapa sultan setelah Sultan Mahmud Badaruddin II yang menyatakan menyerah
kepada Belanda, berusaha untuk memberontak tetapi kesemuanya gagal dan berakhir dengan
pembumihangusan bangunan kesultanan. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan
besar, dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.

[sunting] Sekarang

Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota
Wisata Air" pada tanggal 27 September 2005. Presiden mengungkapkan bahwa Palembang dapat
dijadikan kota wisata air seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008
Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".

Saat ini Palembang tengah bersiap untuk mejadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga
olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.

[sunting] Keadaan Geografis


[sunting] Letak Geografis

Secara geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota
Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak
Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar
daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi, yang dilintasi
Jembatan Ampera, yang berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.

[sunting] Iklim dan Topografi


Citra satelit Kota Palembang

Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan angin
berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius.
Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara
75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah.
Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu
pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim
hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 mdpl.

Pada tahun 2002 suhu minimum kota terjadi pada bulan Oktober 22,70C, tertinggi 24,50C pada
bulan Mei. Sedangkan suhu maksimum terendah 30,40C pada bulan Januari dan tertinggi pada
bulan Sepetember 34,30C. Tanah dataran tidak tergenang air : 49 %, tanah tergenang musiman :
15 %, tanah tergenang terus menerus : 37 % dan jumlah sungai yang masih berfungsi 60 buah
(dari jumlah sebelumnya 108) sisanya berfungsi sebagai saluran pembuangan primer.

Tropis lembab nisbi, suhu antara 220-320 celcius, curah hujan 22-428 mm/tahun, pengaruh
pasang surut antara 3-5 meter, dan ketinggian tanah rata-rata 12 meter dpl. Jenis tanah kota
Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling muda, banyak
mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif
datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang
digenangi air, terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.

[sembunyikan]Cuaca untuk Palembang


Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata
29.9 30.3 31.5 32.5 32.5 31.4 32.3 32.0 33.0 32.7 31.3 32.0
tinggi °C (86) (87) (89) (91) (91) (89) (90) (90) (91) (91) (88) (90)
31,8 (89)
(°F)
Rata-rata
24.2 24.3 25.2 25.1 25.4 24.8 25.1 24.9 25.5 25.5 24.9 24.9
rendah °C (76) (76) (77) (77) (78) (77) (77) (77) (78) (78) (77) (77)
25,0 (77)
(°F)
Presipitasi 384.7 309.8 100.3 257.8 133.4 83.1 30.8 34.2 29.0 33.1 175.0 84.0 1.655,2
mm (inci) (15.1) (12.2) (3.9) (10.1) (5.3) (3.3) (1.2) (1.3) (1.1) (1.3) (6.9) (3.3) (65,2)
Sumber: World Meteorological Organization [5] February 2010

[sunting] Batas Wilayah

Desa Pangkalan Benteng, Desa Gasing dan Desa Kenten, Kecamatan Talang Kelapa,
Utara
Kabupaten Banyuasin
Desa Bakung Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir dan Kecamatan Gelumbang
Selatan
Kabupaten Muara Enim
Barat Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin
Timur Balai Makmur Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin[6]

[sunting] Keamanan

Komando Daerah Militer II/Sriwijaya

[sunting] Pemerintahan
Kota Palembang dibagi ke dalam 16 kecamatan dan 107 kelurahan, kecamatan-kecamatan
tersebut yaitu:

Peta Kota Palembang

• Ilir Timur I
• Ilir Timur II
• Ilir Barat I
• Ilir Barat II
• Seberang Ulu I
• Seberang Ulu II
• Sukarame
• Sako
• Bukit Kecil
• Kemuning
• Kertapati
• Plaju
• Gandus
• Kalidoni
• Alang-alang lebar
• Sematang Borang

[sunting] Penduduk

Gadis Palembang

Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu, dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah
disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para
pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa
Komering, Rawas,Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga
menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas
kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya
menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di
Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa,
Minangkabau, Madura, Bugis, dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang
adalah Tionghoa, Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri
khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas
Tionghoa dan Kampung Al Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.

Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat pula penganut Katolik,
Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

l•b•s Kota-kota besar di Indonesia


Kota Provinsi Populasi Kota Provinsi Populasi
DKI 8.839.24 Jawa 1.352.86
1 Jakarta 7 Semarang
Jakarta 7 Tengah 9
2 Surabaya Jawa 2.611.50 8 Depok Jawa 1.339.26
Timur 6 Barat 3
Jawa 2.288.57 Sumatra 1.323.16
3 Bandung 9 Palembang
Barat 0 Selatan 9
Sumatra 2.029.79 Tangerang 1.241.44
4 Medan 10 Banten
Utara 7 Selatan 1
Jawa 1.940.30 Sulawesi 1.168.25
5 Bekasi 11 Makassar
Barat 8 Selatan 8
1.451.59 Jawa
6 Tangerang Banten 12 Bogor 891.467
5 Barat
Sumber: Situs CityPopulation.de

[sunting] Pariwisata
[sunting] Objek Wisata

Jembatan Ampera

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Sorot laser Gedung Kantor Walikota di latar belakang Benteng Kuto Besak
Gedung Kantor Walikota Palembang

Pagoda di Pulau Kemaro

Air mancur di Kambang Iwak

• Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi
dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di
Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota
Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan[7]. Di sepanjang tepian sungai ini banyak
terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan
Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak
Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al
Munawar, dll.
• Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas
Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan
ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan
menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.
• Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, terletak di pusat Kota
Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas
15.000 jemaah[8].
• Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan
Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang
Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan
rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding
batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri
untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama
pahlawan Eropa[9].
• Gedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi
sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga
dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor
Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang mempercantik
wajah kota di malam hari.
• Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat
dengan tempat tinggal walikota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak arena
rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di tengah danau ini
terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
• Hutan Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7 km dari pusat
kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan lindung. Didalam
hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan menjadi tempat hunian sekelompok monyet
lokal.
• Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang
terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di
area ini.
• Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang.
Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam - makam kuno Kerajaan
Sriwijaya.
• Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid Agung
dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya didalam bangunan ini terdapat benda -
benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan.
• Museum Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda - benda
peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
• Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng
Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang
Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.
• Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil
dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.
• Kawah Tengkurep
• Masjid Cheng-Ho Sriwijaya
• Kampung Kapitan
• Kampung Arab
• Fantasy Island
• Bagus Kuning
• Pusat Kerajinan Songket
• Pulau Kemaro
• Kilang Minyak Pertamina
• Pabrik Pupuk Pusri
• Sungai Gerong
[sunting] Seni dan Budaya

Festival perahu hias dan lomba bidar di Sungai Musi

Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota
ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk
kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini
bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)",
"gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa,
seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan
coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.

Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:

• Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)[10]


• Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-
tamu, dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan
• Lagu Daerah seperti Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut, dan Ribang Kemambang
• Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit

Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain
songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan
diantara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini
kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun
tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan.
Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini
melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China di masa lampau.
Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang emas yang
didatangkan langsung dari China, Jepang, dan Thailand. Benang emas inilah yang membuat
harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya sebagai salah satu tekstil terbaik di
dunia.

Selain kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis tekstil
baru yang disebut batik Palembang. Berbeda dengan batik Jawa, batik Palembang nampak lebih
ceria karena menggunakan warna - warna terang dan masih mempertahankan motif - motif
tradisional setempat.
Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain "Festival
Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival
Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati
Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan, dan Tahun Baru Masehi.

[sunting] Makanan Khas

Pempek merupakan makanan khas Palembang yang telah terkenal seantero nusantara

Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang
terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.

• Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan
menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah
berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan
memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun
tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara
lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit,
pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang,
pempek belah, dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek,
masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat
dari rebusan gula merah, cabe, dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut
saus cuka (cuko).
• Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar
daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian
ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.
Model, salah satu olahan pempek yang menggugah selera

Pindang ikan patin khas Palembang, rasanya pedas, asam, dan gurih

• Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai
pempek tahu kemudian dipotong kecil - kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah
serta soun sebagai pelengkap.
• Laksan, berbahan dasar dan berbentuk seperti pempek, dipotong kecil - kecil dan
kemudian disiram kuah santan.
• Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan dan
disiram kuah santan.
• Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari
Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.
• Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung
yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
• Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan
patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas
untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih,
pedas, dan segar.
• Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel
dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang
patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.
• Malbi, mirip rendang, hanya rasanya agak manis dan gurih.
• Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis
beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai
pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
• Otak - otak, varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan dasar
mirip pempek yang ditambahkan santan dan kemudian dibungkus daun pisang, dimasak
dengan cara dipanggang di atas bara api, dan biasa disantap dengan saus cabai / kacang.
• Kemplang, berbahan dasar seperti pempek, diiris tipis dan kemudian dijemur hingga
kering. Setelah kering kemplang dapat dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang
hingga mengembang.
• Kerupuk, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur, kemudian
digoreng.
• Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu
kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28
butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis, dan legit.
Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali
disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat
ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya."[11]
• Kue Delapan Jam, dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar - benar sesuai
dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam.
Kue khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan dan
sering disajikan di hari raya.
• Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue
berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.

[sunting] Olahraga

Stadion Gelora Sriwijaya Palembang

Stadion Gelora Sriwijaya dibangun dalam rangka penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional
XVI di tahun 2004. Stadion ini terletak di daerah Jakabaring, di bagian selatan Palembang.
Bentuk dari stadion diilhami dari bentuk layar perahu terkembang dan diberi nama berdasarkan
kebesaran Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang di masa lampau. Di stadion
berkapasitas 40.000 tempat duduk ini pernah digelar dua pertandingan dalam lanjutan Piala Asia
AFC 2007, yaitu babak penyisihan grup D antara Arab Saudi dan Bahrain serta perebutan tempat
ke-tiga antara Korea Selatan dengan Jepang. Saat ini Palembang sedang mempersiapkan diri
untuk menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara, dengan merehabilitasi
venue eks Pekan Olahraga Nasional XVI dan membangun venue tambahan, seperti lapangan
tembak terbesar se-asia.

Selain itu, stadion ini merupakan homebase bagi klub sepak bola Palembang, Sriwijaya Football
Club Sriwijaya FC yang merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Palembang.

Dan juga Palembang memiliki sebuah klub bola voli bernama Palembang Bank
SUMSELBABEL.

[sunting] Pusat-pusat Perbelanjaan

Keramaian Pasar 16 Ilir Palembang di pagi hari

• Palembang Indah Mall, merupakan mall terbaru di Palembang. Terdapat anchor tenant
seperti Hypermart, Ace Hardware, Index Furnishings, dll.
• Palembang Square, merupakan mall teramai di Palembang. Terdapat anchor tenant
seperti Carrefour, Grand JM, dll.
• Palembang Trade Center
• Internasional Plaza, merupakan mall tertua di Palembang. Juga merupakan pusat
handphone terbesar di Sumatera Bagian Selatan. Terdapat anchor tenant seperti Matahari
Department Store, Superindo, dll.
• JM Pasaraya
• JM Kenten
• Makro Cash & Carry
• Ramayana Department Store
• Sumatera Department Store
• Megahria Department Store
• Center Point Square]]
• Ilir Barat Permai (Songket, Lemari Palembang, Pelaminan Palembang, Ukiran
Palembang dll)
• Pasar Tradisional seperti Pasar 16 Ilir, Pasar Induk Jakabaring, Pasar Kuto, Pasar Plaju,
Pasar 26 Ilir, Pasar Gubah dsb.
Hotel Aryaduta Palembang

[sunting] Hotel

Hotel-hotel berbintang di Palembang antara lain:

• Aryaduta Hotel and Convention Center Palembang


• Novotel Hotel Palembang
• Hotel Grand Zuri Palembang
• Hotel Horison Palembang
• The Jayakarta Daira Hotel Palembang
• Hotel Sanjaya Palembang
• Hotel Swarna Dwipa Palembang
• Hotel Royal Asia Palembang
• Sahid Imara Hotel Palembang
• Hotel Lembang Palembang
• Hotel Princess Palembang
• Grand Zuri Hotel
• Sriwijaya Hotel

[sunting] Pendidikan
Universitas di Palembang:

• Universitas Sriwijaya

Universitas Sriwijaya [12] saat ini menempati urutan ke-15 Universitas Terbaik di Indonesia versi
Webometrics Juli 2010. Peringkat Universitas Sriwijaya dalam pemeringkatan World Class
University versi Webometrics terus mengalami peningkatan sejak edisi Januari 2009 (peringkat
ke-37), edisi Juli 2009 (peringkat ke-29), dan edisi Juli 2010 (peringkat ke-15). Untuk wilayah
sumatera, Universitas Sriwijaya menempati peringkat ke-1 yang kemudian diikuti oleh
Universitas Lampung (Unila), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Riau (Unri).
• Politeknik Negeri Sriwijaya
• Institut Agama Islam Negeri Raden Fattah Palembang
• Sekolah Jurnalisme Indonesia

Sekolah Jurnalisme Pertama di Indonesia, SJI diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pada puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN)di Palembang, 9 Februari 2010. Sekolah
Jurnalisme ini merupakan sekolah jurnalisme internasional pertama di Indonesia yang berada di
bawah naungan UNESCO. Sekolah ini ditujukan kepada yang ingin memahami terhadap dunia
Jurnalistik, saaat ini berada sementara di Diklat Kepegawaiaan Provinsi Sumatera Selatan.

• Universitas Bina Darma


• Universitas Indo Global Mandiri
• Universitas Muhammadiyah Palembang
• Universitas Katolik Musi Charitas
• Universitas Palembang
• Universitas Syahyakirty
• Universitas IBA
• Universitas Taman Siswa
• Universitas PGRI Palembang
• Universitas Kader Bangsa
• Universitas Tridinanti
• Universitas Terbuka
• [AMIK%20SIGMA ][13]

Akademi Manejemen Informatika Komputer Pertama di Sumatera didirikan pada tahun 1984

[sunting] Transportasi

Armada bus Trans Musi


Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Warga Palembang banyak menggunakan bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi.
Selain menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan
masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota. Selain taksi
dan angkutan kota di Palembang dapat ditemukan bajaj yang berperan sebagai angkutan
perumahan, dimana setiap bajaj memiliki kode warna tertentu yang hanya boleh beroperasi di
wilayah tertentu di kota Palembang. Sebagai sebuah kota yang dilalui oleh beberapa sungai
besar, masyarakat Palembang juga mengenal angkutan air, yang disebut ketek. Ketek ini
melayani penyeberangan sungai melalui berbagai dermaga di sepanjang Sungai Musi, Ogan dan
Komering. Baru-baru ini telah dibuka jalur kereta komuter yang diperuntukkan bagi mahasiswa
Universitas Sriwijaya yang melayani jalur Kertapati-Indralaya. Selain itu, pada awal tahun 2010
rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian kota akan digantikan oleh kendaraan umum
baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bus Trans Jakarta di Jakarta. Hal ini akan terus
dilakukan secara bertahap di bagian kota lainnya dengan tujuan untuk mengurangi jumlah
kendaraan umum di Palembang yang semakin banyak dan tidak terkendali jumlahnya serta
mengurangi kemacetan karena kendaraan ini memiliki jalur laju khusus yang terpisah dari
kendaraan lainnya.

Palembang memiliki sebuah Bandar Udara Internasional yaitu Bandar Udara Internasional Sultan
Mahmud Badaruddin II (SMB II). Bandara ini terletak di barat laut Palembang, melayani baik
penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga menjadi embarkasi haji bagi
warga Sumatera Selatan. Penerbangan domestik melayani jalur Palembang ke Jakarta, Bandung,
Batam, Pangkal Pinang, dan kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan internasional melayani
Singapura, Kuala Lumpur, Malaka, China, dan Thailand.

Palembang juga memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir, dan
Pelabuhan Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang
menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan
Tanjung Api-api yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk dan keluar
Sumatera Selatan.

[sunting] Media
[sunting] Televisi
Seluruh media televisi nasional saat ini telah disiarkan di Palembang, antara lain TVRI, RCTI,
SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans 7, tvOne, Global TV. Selain itu
beberapa stasiun televisi lokal seperti Palembang TV (Pal TV) dan Sriwijaya TV juga telah ikut
meramaikan layar kaca masyarakat Kota Pelembang saat ini.

[sunting] Surat kabar

Beberapa surat kabar yang terbit di antara lain Kompas, The DJakarta Pos, Sumatera Express,
Sriwijaya Post, Sumsel Post, Palembang Post, Palembang Express, Seputar Indonesia, Radar
Palembang, Berita Pagi.

Radio • Musi FM 96,7


• Elita FM 98,3
• Trijaya FM 87,6 • SPI FM 99,1
• RRI Pro 2 FM 88,4 • Smart FM 101,8
• OZ FM 89,2 • Sonora FM 102,6
• Female FM 90,0 • LCBS FM 103,4
• Sentra FM 90,8 • Momea FM 104,2
• RRI Pro 3 FM 91,6 • Lanugraha FM 105,0
• RRI Pro 1 FM 92,4 • Ramona FM 105,8
• Sriwijaya FM 94,3 • Dangdut TPI FM 106,7
• Chandra Buana FM 95,1
• Global FM 107,3
• Eljhon FM 95,9

[sunting] Tokoh-tokoh berdarah Palembang


[sunting] Budayawan:

• Abdullah Totong Mahmud

[sunting] Politik

• Alex Noerdin
• Antasari Azhar
• Aulia Pohan
• Djaelani Naro
• Hatta Rajasa
• Jimly Asshiddiqie
• Marzuki Alie
• Sainan Sagiman
• Syahrial Oesman
• Syamsurya Ryacudu
• Taufiq Kiemas
[sunting] Pahlawan

• Sultan Mahmud Badaruddin II

[sunting] Artis

• Anwar Fuady
• Arumi Bachsin
• Delia Septianti
• Farah Quinn
• Ferry Salim
• Fenita Jayanti
• Helmy Yahya
• Irene Librawati
• Joe Taslim
• Lyra Virna
• Onky Alexander
• Putri Titian
• Ricky Perdana
• Revalina S Temat
• Riyanni Djangkaru
• Selly Hasan
• Shandy Syarif
• Tantowi Yahya
• Titi Kamal
• Ustad Ahmad Al Habsy

[sunting] News Anchor/Presenter

• Dicky Syahputra Abrar Trans 7


• Ike Suharjo Tv One
• Jemmy Darrusman Tv One
• Muahammad Rizky Hidayatullah TvOne
• Reza Prahadian TvOne
• Soraya Hylmi

[sunting] Lain-Lain

• Denny Januar Ali


• Said Agil Husin Al Munawar
• Hotmangaraja Panjaitan
• Jules Ancion (21 Agustus 1924), hoki Belanda internasional dan pelatih
• Gerard Carlier (23 Februari 1917), atlet Belanda
• William Charles Henry Feuilletau de Bruyn (11 Juli 1886)

[sunting] Group Band:


• Armada
• Larocca

[sunting] Prestasi
Beberapa prestasi Kota Palembang :

• Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2007 (Adipura Award)


• Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2008 (Adipura Award)
• Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2009 (Adipura Award)
• Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2010 (Adipura Award)
• Taman Kota Terbaik se-Indonesia atas nama Kambang Iwak (KI Family Park)
• Asean Environment Sustainable City 2008, sebagai Kota Terbersih se-Asean.

[sunting] Catatan kaki


1. ^ BPS Pemprov Semsel
2. ^ Prasasti Kedukan Bukit
3. ^ Situs Resmi Pemerintah Kota Palembang
4. ^ Munoz, Paul Michel (18 Oktober 2010). Early Kingdoms of the Indonesian
Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet. hlm. pages 171.
ISBN 981-4155-67-5.
5. ^ World Weather Information Service - Jakarta.
6. ^ Situs Resmi Pemerintah Kota Palembang
7. ^ Portal Nasional Republik Indonesia
8. ^ ePalembang
9. ^ Official Portal Sumatera Selatan
10. ^ Dunia Melayu Sedunia
11. ^ [1] Midang Musi
12. ^ Situs Resmi Universitas Sriwijaya
13. ^ [2]

[sunting] Lihat pula


• Bahasa Pelembang
• Jembatan Ampera
• Sungai Musi
• Kerajaan Sriwijaya
• Pempek
• Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
• Stadion Gelora Sriwijaya
• Sriwijaya FC
• Sultan Mahmud Badaruddin II
[sunting] Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Kota Palembang

• (id) Situs resmi


• Trip to Palembang
• Sea Games XXVI 2011 Palembang
• (id) http://www.kodam-ii-sriwijaya.mil.id/
• ePalembang.com
• Palembang Daily Photo
• Palembang Live Camera
• (id) http://www.sultanpalembang.com/

[sembunyikan]
l•b•s
Kota Palembang, Sumatera Selatan
Kecamatan Alang-Alang Lebar • Bukit Kecil • Gandus • Ilir Barat I • Ilir Barat II • Ilir
Timur I • Ilir Timur II • Kalidoni • Kemuning • Kertapati • Plaju • Sako •
Seberang Ulu I • Seberang Ulu II • Sematang Borang • Sukarame
[sembunyikan]
l•b•s
Sumatera Selatan
Pusat pemerintahan: Kota Palembang
Kabupaten Banyuasin • Empat Lawang • Lahat • Muara Enim • Musi Banyuasin • Musi
Rawas • Ogan Ilir • Ogan Komering Ilir • Ogan Komering Ulu • Ogan
Komering Ulu Timur • Ogan Komering Ulu Selatan
Kota Lubuklinggau • Pagar Alam • Palembang • Prabumulih
Lihat pula: Daftar kabupaten dan kota Indonesia
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palembang"
Kategori: Ibu kota provinsi di Indonesia | Kota di Sumatera Selatan | Kota di Indonesia | Kota
Palembang

You might also like