You are on page 1of 43

BAB I

PENDAHULUAN
 
A.    Latar Belakang

Pendidikan nasional sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar,


terutama berkaitan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No.20 Th.2003
SISDIKNAS), manajemen, dan kurikulum, yang diikuti oleh perubahan-perubahan teknis
lainnya. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan
pendidikan, baik masalah-masalah konvensional maupun masalah-masalah yang muncul
bersamaan dengan hadirnya ide-ide baru (masalah inovatif). Di samping itu, melalui perubahan
tersebut diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan, dan
pengembangan sumber daya manusia (PSDM), untuk mempersiapkan bangsa Indonesia
memasuki era kesejagatan dalam kesemrawutan    global.
Perubahan-perubahan di atas, menurut berbagai tugas yang harus dikerjakan oleh para
tenaga kependidikan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, mulai dari level makro
sampai pada level mikro, yakni tenaga kependidikan di sekolah. Di sekolah terdapat dua pilar
yang paling berperan dan sangat menentukan kualitas pendidikan; yakni kepala sekolah dan
guru. Dalam perspektif globalisasi, otonomi daerah, dan desentralisasi pendidikan serta untuk
menyukseskan manajemen berbasis sekolah. Kepala sekolah merupakan figur sentral yang harus
menjadi teladan bagi para tenaga kependidikan lain di sekolah. Oleh karena itu, untuk
menunjang keberhasilan dalam perubahan-perubahan yang dilakukan dan diharapkan, perlu
dipersiapkan kepala sekolah profesional, yang mau dan mampu melakukan perencanaan,
pelaksanaan, serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara
efektif dan efisien.
Urgensi dan signifikansi fungsi dan peranan kepala sekolah didasarkan pada pemahaman
bahwa keberhasilan sekolah merupakan keberhasilan kepala sekolah. Oleh karena itu, kepala
sekolah perlu memiliki kompetensi yang disyaratkan agar dapat merealisasikan visi dan misi
yang diemban sekolahnya. Dalam kerangka ini direkomendasikan mereaktualisasi fungsi dan
peranan kepala sekolah selaku EMASLIM-F dalam wujud good school governance untuk
menyukseskan program yang sedang digulirkan pemerintah seperti desentralisasi
1
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
penyelenggaraan pendidikan, MBS, KTSP, benchmarking, broad basic education, life skill,
contextual learning, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan sebagainya. 
Untuk mewujudkan visi dan misi pendidikan di tingkat satuan pendidikan perlu ditunjang
oleh kemampuan kepala sekolah yang handal dalam menjalankan fungsi dan peranannya.
Meskipun pengangkatan kepala sekolah dilakukan secara terencana dan sistematis, bahkan
diangkat dari guru yang sudah berpengalaman atau mungkin sudah lama menjabat sebagai wakil
kepala sekolah, namun tidak otomatis membuat kepala sekolah profesional dalam melakukan
tugasnya. Pada beberapa kasus ditunjukkan adanya kepala sekolah yang terpaku dengan urusan
administratif yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada Tenaga Administrasi Sekolah (TAS).
Sejumlah pakar sepakat bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya
sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor, yang disingkat EMAS. Dalam
perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman,
kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai leader, inovator dan motivator di sekolahnya.
Dengan demikian, dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah minimal harus
mampu berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan
motivator, disingkat EMASLIM.
Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga harus mampu berperan
sebagai figur dan mediator bagi perkembangan masyarakat dan lingkungan. Jika mengacu pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah, maka kepala sekolah juga harus berjiwa wirausaha. Dengan
demikian, pekerjaan kepala sekolah semakin hari semakin meningkat dan akan selalu meningkat
sesuai dengan perkembangan pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini pekerjaan kepala
sekolah tidak hanya dalam kerangka EMASLIM, tetapi akan berkembang menjadi EMASLIM-F
karena kepala sekolah juga sebagai pejabat formal. Semua itu harus dipahami oleh kepala
sekolah dan yang lebih penting adalah bagaimana kepala sekolah mampu mengamalkan dan
menjadikan fungsi-fungsi tersebut dalam bentuk aksi nyata di sekolah. Pelaksanaan tugas dan
fungsi kepala sekolah tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena saling terkait dan saling
mempengaruhi serta menyatu dalam pribadi seorang kepala sekolah profesional. Kepala sekolah
yang demikian akan mampu mendorong visi dan misi menjadi aksi dalam paradigma baru
manajemen pendidikan.

2
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Sebagai supervisor, kepala sekolah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kependidikan. Sergiovani dan Starrat (1993) menyatakan bahwa supervisi merupakan suatu
proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor mempelajari
tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya
menjadikan sekolah sebagai komunitas belajar yang lebih efektif.
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai
supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan supervisor khusus yang
independen dan dapat meningkatkan objektivitas pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Jika
supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai
pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan
dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan
yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk
mencegah agar tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih cermat
melaksanakan pekerjaannya.
Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap tenaga
kependidikan khususnya guru, disebut supervisi klinis, yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran
efektif. Salah satu supervisi akademik yang popular adalah supervisi klinis, yang memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1) Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga inisiatif tetap berada di
tangan tenaga kependidikan;
2) Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah
sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan;
3) Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah;
4) Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi
guru
5) Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dimana supervisor lebih
banyak mendengar serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran dan
pengarahan;

3
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
6) Supervisi klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yakni pertemuan awal, pengamatan dan
umpan balik;
7) Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadap
perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan;
8) Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan
memecahkan suatu masalah.
Tugas kepala sekolah sebagai supervisor diwujudkan dalam kemampuannya menyusun
dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya. Kemampuan
menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan program supervisi
kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstra-kurikuler, pengembangan
program supervisi perpustakaan, laboraturium dan ujian. Kemampuan melaksanakan program
supervisi pendidikan diwujudkan dalam pelaksanaan program supervisi klinis dan dalam
program supervisi kegiatan ekstra-kurikuler. Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil
supervisi pendidikan diwujudkan dalam pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja
tenaga kependidikan dan pemanfaatan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah.
Kepala sekolah sebagai supervisor perlu memperhatikan prinsip-prinsip: (1) hubungan
konsultatif, kolegial dan bukan hirarkis; (2) dilaksanakan secara demokratis; (3) berpusat pada
tenaga kependidikan; (4) dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan; dan (5)
merupakan bantuan profesional.

B. Tujuan
1) Tujuan Umum :
Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru
dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .
2) Tujuan khusus :
a. Meningkatkan kinerja siswa dalam perannya sebagai peserta didik.
b. Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu membimbing siswa
untuk mencapai prestasi belajar dan pribadi.

4
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
c. Meningkatkan efektifitas kurikulum sehingga berdayaguna dan berhasil guna ,
baik dalam Proses belajar serta mendukung dimilikinya kemampuan pada diri
lulusan
d. Meningkatakan keefektifan sarana dan efisiensi prasarana untuk dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik .
e. Meningkatkan kwalitas pengelolaan sekolah
f. Meningkatkan kwalitas situasi umum .

C. Hasil Yang Diharapkan


Melalui Program Supervisi Tahun Pelajaran 2009/2010 kegiatan berupa bantuan dan
bimbingan yang diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru dan staf tata usaha diharapkan
dapat meningkatkan kinerjanya dalam mencapai tujuan pendidikan di SMA Negeri 1 Gerung
Kabupaten Lombok Barat.
.

5
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
BAB II
KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH

A. Lingkungan Sekolah
SMA Negeri 1 Gerung terletak di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, tepatnya
± 8 km dari Pelabuhan Lembar dan ± 1 km dari pusat pemerintahan kabupaten Lombok Barat.
Oleh karena itu kedudukan SMA Negeri 1 Gerung menjadi sangat strategis karena berada di
lintasan utama jalur Palabuhan Lembar , satu-satunya jalur penghubung pulau Lombok dengan
Pulau Bali .
Lingkungan SMA Negeri 1 Gerung terdeskripsikan sebagaimana berikut :
1) Sekolah berada di jantung ibu kota kecamatan
2) SMA merupakan lembaga pendidikan yang paling tinggi di kecamatan Gerung dan ada
dua SMA negeri
3) Kehidupan perekonomian user pendidikan mayoritas petani
4) Jarak tempuh peserta didik ke sekolah ± 1 km s.d. 5 km.

B. Keadaan Sekolah
1. Sarana dan Prasarana
a. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah merupakan tanah Hak Milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Lombok Barat seluruhnya 26.300 m2 ( 2,63 Hakato Are).
Keadaan Tanah SMA Negeri 1 Gerung
Status :
Luas Tanah : 26.300 m2
Luas Bangunan : 1.958m2

6
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Namun jumlah ruang kelas
untuk menunjang kegiatan belajar belum memadai SMA Negeri 1 Gerung untuk
tahun pelajaran 2010/2011 masih kekurangan 8 ruang kelas.
Keadaan Gedung SMA Negeri 1 Gerung
Luas Bangunan : 1.958 m2
Ruang Kepala Sekolah :1 baik
Ruang Tata Usaha :1 baik
Ruang Guru :1 baik
Ruang Kelas : 15 baik
Ruang Lab Fisika :1 baik
Ruang Lab Biologi :1 baik
Ruang Lab Multimedia :1 baik
Ruang Gudang :1 baik
Ruang Perpustakaan :1 baik
Ruang Lab. Bahasa :1 baik
Ruang Lab. Komputer :1 baik
Ruang Keterampilan :-
Ruang Serba Guna :-
Mushola :1 baik
Ruang OSIS :1 baik
Ruang BK :1 baik
Ruang Paskibra :1 baik
Ruang UKS :1 baik
Kamar Mandi/WC Guru :2 baik
Kamar Mandi/WC Siswa :6 baik

7
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
2. Personil Sekolah
SMA Negeri 1 Gerung didirikan tahun 1983. Penegrian SMA Negeri 1 Gerung
pada tahun 1983. Pimpinan Sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 1 sejak 1983
adalah :
Nama Periode Tugas
Drs. Ibrahim Yunus Tahun 1985 s/d 1988
R. Sri Bintoro Hadiwidjoyo, BA. Tahun 1988 s/d 1993
Drs. Soegiyanto Tahun 1993 s/d 1996
Drs. H. Muhadis Said Tahun 1996 s/d 2002
Drs. H. Akbar Ali Tahun 2002 s.d. 2006
Drs. L. Adi Mulia Kusnan Tahun 2006 s.d. 2009
H. Nasrun, S.Pd., MM Tahun 2009 s.d. sekarang

Jumlah seluruh personil sekolah adalah 81 orang, terdiri dari guru 57 orang, karyawan
tata usaha 10, Tekhnisi Komputer 1 orang, Petugas Laboratorium 3 orang, Petugas
Perpustakaan 4 orang, Satpam 3 orang, pesuruh 4 orang dan penjaga 1 orang.

a. Keadaan Personil Sekolah


No. Nama NIP Jabatan Status
1 H. Nasrun, S.Pd., MM. 196404011987031023 Kepala Sekolah PNS
2 Dra. Ni Made Sunartini 196209201988032004 Guru PPKn PNS
3 Dra. Nurhasanah 196212301988032010 Guru Bhs. Indonesia PNS
4 Hj. Sitti Johariah, S.Pd. 196207251981112001 Guru Ekonomi/Kesenian PNS
5 Idi Ernani, S.Pd 196202131983012001 Guru Bhs. Indonesia PNS
6 Sari'un, S.Pd. 196012311987031287 Guru Bahasa Inggris PNS
7 Maharuddin, S. Pd.I 196412311984031048 Guru Pendidikan Agama PNS
8 Ny Senin Asti, S. Pd. 196408241988032015 Guru B. Inggris PNS
Ite Githa Savitry RA,
9 S.Pd.
196610061991012001 Guru Matematika PNS
19691231 199303 1 093 Wk.Sek Kesiswaan Guru
10 H. Ismail, S. Pd. PNS
Matematika
11 Baiq Wadiah, S.Pd. 19660703 198605 2 001 Guru BP/BK PNS
Wksek. Bina
12 Erni Zuhara, S. Pd. 19680712 199412 2 004 PNS
Prestasi/Guru Biologi
Guru Bhs dan Sastra
13 Dra. Sunarti 19700109 199403 2 005 PNS
Indonesia
I Md Sulatra Ariana,
14 19601117 198903 1 012 Guru Bahasa Inggris PNS
A. Md.
15 Susy Aprilina, S. Pd. 19690401 199512 2 006 Guru Penjaskes PNS
16 Suryadi, S.Pd. 19711231 199903 1 047 Guru PPKn/Antropologi PNS
8
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
17 H. Efrizal, S.Pd. 19660302 199301 1 004 Wk. Sarana/Guru Kimia PNS
18 Kamari, S. Ag. 19700619 199702 2 007 Guru PAI PNS
19 Drs. M. Kafit Guru PAI PNS
20 Dra. Sumiarni Guru PAI PNS
21 Sahwan, S.Pd. 19631231 198803 1 258 Guru Bhs. Indonesia PNS
22 Suyatmi, S.Pd. 132199601 Guru Sejarah PNS
23 Dra. Nur Hayati 19661107 199903 2 004 Guru PAI PNS
24 Siti Dhomroh, S.Pd. 19750804 199903 2 003 Guru Fisika PNS
25 Saryono, S.Pd. 19700210 199302 1 002 Guru Fisika PNS
26 Firdaus, S.Pd. 19721231 199802 2 024 Guru Bhs. Inggris PNS
27 Saeful Maslul, S.Pd. 19661231 198903 1 163 Guru Bahasa Inggris PNS
28 Dra. Wayan Sukereni 150317537 Guru PAH PNS
29 Siti Wa'dah, S.Pd. 19710416 200112 2 002 Guru Geografi PNS
30 Purni, S.Pd M.Hum. 19770105 200112 1 002 Guru Bhs. Inggris PNS
31 Mu'azam, S.Pd. 19700616 200112 1 003 Wk. Kurikulum/Gr. MTK PNS
L. Ahmad Muzani, PNS
32 19731231 200112 1 014 Wk. Humas/Guru Biologi
S.Pd.
Yustinus Bili Teke, PNS
33 19771123 200112 1 002
S.Pd.
34 Ahmad Yani, S.Pd. 19711231 200312 1 039 Guru Biologi PNS
35 Hj. Marlia Ulfah, S.Pd. 19820622 200604 2 017 Guru Matematika PNS
36 Mujmal, S.Pd. 19691231 200604 1 121 Guru Bhs. Indonesia PNS
Ir. RR Sri Heryekti Guru Matematika PNS
37 19690110 200604 2 016
Pujiningsih
38 Zubaidi, S.Pd. 19720105 200604 1 014 Guru Biologi PNS
39 Lalu Mulyadi, SE. 19711231 200701 1 144 Guru Ekonomi PNS
B Yulia Andayani, S. Guru Geografi PNS
40 19800719 200901 2 003
Pd.
B. Zainiyatul Mardiah, Guru Ekonomi PNS
41 19811117 200901 2 006
S. Ab
42 Siti Aminah, S. Psi 19821017 200901 2 007 Guru BP PNS
Kd Yayuk Krisnawati, Guru Fisika PNS
43 19830505 200901 2 010
S. Pd.
44 Agus Adnan, S. Pd. 19840806 200901 1 008 Guru Bhs. Inggris PNS
45 Ida Wahyuni, S. Pd. 19870112 200901 2 001 Guru Matematika PNS
46 Lina Amilda, S.Pd. 198405312010012013 Guru Sosiologi PNS
I Wy Atom Miartha, Guru Bhs. Jepang
47 GTT
S.Pd.
Gst. Ayu Pt. Yuliasih, Guru Seni Budaya GTT
48
A.Md.
49 Azizah,S. IP. Guru Sosiologi GTT
50 Mu’id, S.Pd. Guru Penjaskes GTT
51 L. Sastrawan, S.Pd. Guru kesenian GTT
52 Cut Komala, S.T. Guru Elektro GTT
53 Tutik Hadiyanti Guru TIK GTT
54 Suhandi Guru TIK GTT
55 L. Andre, S.Pd. Guru Penjaskes GTT
56 Mahjun, S.Pd. Guru Muatan Lokal GTT
57 Rizal Guru English Class GTT
58 Haerul Anam, S. Sos. 19700821 199003 1 005 K Tu PNS
59 Nurhaerani, A.Md. 19701231 200701 2 145 Pemb. Bend. KS PNS
60 Mahuni, A. Md. 19701231 200701 2 145 Bend. Barang PNS
61 Herman 19731231 200701 1 107 Bend. Gaji/Rutin PNS
9
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
62 Rusmiati 19701231 200701 2 149 Kesiswaan PNS
63 L. Aris Munandar 19661231 200801 1 074 Perpustakaan PNS
64 Muhammad Nur 19730101 200701 1 067 Jaga Malam PNS
65 L. Muh. Arsyad 610037915 Pem. Umum PNS
66 Ahmad Qadarisman Perpustakaan PTT
67 B. Wahyuni Fitriawati Kepegawaian PTT
68 Gedi Fadjar Tk. Kebun PTT
69 Darmawan Tk. Kebun PTT
70 Mahyun Tk. Kebun PTT
71 M. Zaini Satpam PTT
72 Reza Fahlevi Kurikulum PTT
73 M. Syarif, A.Md. Perpustakaan PTT
74 Madun Satpam PTT
75 Apriyadi Satpam PTT
76 B. Dwi Haryati Persuratan PTT
77 Haryati Petugas Lab.Komputer PTT
78 Muzakir Petugas Lab. Biologi PTT
79 Salman Petugas. Lab Fisika PTT
80 L. Sahirman Pem. Umum PTT
81 Laela Fadmi Petugas Perpustakaan PTT

Dari sejumlah guru, hanya 80,7 % yang berstatus guru PNS, dan sisanya 19,3 % sebagai
guru honorer.

Dilihat dari Kualifikasi Akademik, maka keadaan Guru adalah :


Jumlah Guru Jumlah
No. Ijazah Terakhir Total
Guru Tetap Guru Bantu GTT
1 S.2 2 - - 2
2 S.1 44 - 7 51
3 D.3 - - 4 4
Jumlah 46 - 11 57

b. Keadaan Peserta Didik


Jumlah siswa berdasarkan kelas (data 4 tahun terakhir)
Kelas X Kelas XI Kelas XII Total
Tahun L P L P L P L P Jml
2006/2007 107 172 136 134 116 128 359 434 793
2007/2008 125 150 127 195 119 148 371 493 864
2008/2009 118 126 139 144 111 161 368 431 799
2009/2010 113 163 117 126 113 147 343 436 779

10
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Jumlah Rombongan Belajar (data 4 tahun terakhir)
K e l as Jumlah
Tahun X XI XII Total
2006/2007 7 7 7 21
2007/2008 7 7 7 21
2008/2009 7 7 7 21
2009/2010 8 7 7 22

Jumlah siswa putus sekolah (data 4 tahun terakhir)


K e l as Jumlah
Tahun X XI XII Total
2006/2007 7 2 3 12
2007/2008 2 2 2 6
2008/2009 6 2 1 9
2009/2010 3 2 3 8

Jumlah siswa tinggal kelas (data 4 tahun terakhir)


K e l as Jumlah
Tahun X XI XII Total
2006/2007 - - - -
2007/2008 - - - -
2008/2009 - - - -
2009/2010 6 5 - 11

Rata-rata presentase kehadiran siswa dalam tiap bulan (data 4 tahun terakhir)
K e l as
Tahun X XI XII Ket.
2006/2007 93 % 94 % 96 %
2007/2008 95 % 94 % 97 %
2008/2009 96 % 95 % 98 %
2009/2010 99 % 98 % 99 %

Beasiswa peserta didik tahun 200/200


ASAL BANTUAN JUMLAH PENERIMA
(Peserta Didik)
BKM 64
Bea Siswa Prestasi 5
Sampoerna -
Siswa Berprestasi Unggulan -

11
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Peningkatan hasil belajar, berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar atau ujian akhir
nasional (data 5 tahun terakhir)
Nilai Rata-Rata NEM/ NUN
Mata Pelajaran/ Keterangan
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010
Tahun
Bhs & Sastra 5,51 5,39 7,09 8,23 8,93
Indonesia
Bahasa Inggris 5,34 5,32 6,74 7,02 7,26
Matematika 2,99 4,74 6,46 7,41 7,50
Ekonomi 4,10 5,30 6,54 5,85 7,81
Fisika 7,57
Kimia 7,85
Biologi 7,46
Sosiologi 7,43
Geografi 7,67
Sastra Indonesia 6,64
Antropologi 7,32
Bahasa Asing 7,81
(Jepang)
Rata-Rata 5,19 6,71 7,13 7,42 7,48

C. Kerjasama Sekolah
1. Kerjasama dengan Orangtua
Kerjasama dengan orangtua peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah. Ada
lima peranan orangtua peserta didik dalam pengembangan sekolah, yakni sebagai :
 Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun hal ini belum
berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya
 Mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan
 Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik
 Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan
2. Kerjasama dengan Alumni
Kerjasama antara sekolah dengan alumni belum dapat digali secara maksimal mengingat
komunikasi belum berjalan dengan lancar. Kerjasama baru sebatas alumni menjadi mitra
sekolah dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler.
3. Kerjasama dengan Dunia Pendidikan/ Dunia Usaha
 Mulai tahun 2007 mulai bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan SIGMA
Mataram dalam kegiatan bimbingan belajar ”Computer” siswa kelas XII.

12
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
 Tahun 2009 bekerjasama dengan LP3I Mataram dalam pembinaan dan pelatihan
Computer Siswa kelas XII.

13
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
BAB III
PROGRAM SEKOLAH

A. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah


1. Visi SMA Negeri 1 Gerung
SMA NEGERI 1 GERUNG BERSINAR, ( Berkreasi dan Berprestasi tetap dalam
Nuansa Religius) untuk membangun Bumi Patut Patuh Patju.

2. Misi SMA Negeri 1 Gerung

a. Membina kompetensi dan profesionalisme guru dalam mengelola menejemen


pembelajaran yang efektif dan inofatif.
b. Mengembangkan metode dan strategi pembelajaran yang berbasis teknologi
untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran SKS.
c. Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam pengembangan bahan ajar menuju
PAIKEM untuk setiap mata pelajaran.
d. Mendorong seluruh warga sekolah memanfaatkan perpustakaan dalam rangka
menumbuhkan masyarakat ilmiah (menumbuhkan budaya baca dan menulis)
e. Mengoptimalkan pemanfaatan laboratorium (IPA maupun Bahasa) untuk
menghadapai persaingan global.
f. Melaksanakan bimbingan secara efektif dan intensif terhadap seluruh komponen
sekolah agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan fungsi dan
potensinya.
g. Meningkatkan disiplin kerja bagi seluruh aparatur sekolah sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
h. Mendorong dan membantu seluruh aparatur sekolah untuk bersaing dalam
berprestasi.
i. Mendorong dan membantu siswa agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi
manusia yang menghargai kejujuran (baik terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap orang lain).

j. Menanamkan pada setiap sanubari siswa melalui jalur-jalur pembinaan kesiswaan


agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang memiliki disiplin
pribadi, punya rasa kehormatan diri serta memiliki kesadaran akan kemampuan
dengan batas kemampuan pribadinya.
k. Menumbuhkan rasa kebanggaan pada sekolah agar setiap warga sekolah
termotivasi untuk berprestasi baik secara akademik mapun non akademik.
l. Memupuk dan menumbuhkan kultur sekolah sebagai tempat proses
berlangsungnya pendidikan yang menyenangkan, mengasyikkan dan
mencerdaskan.
m. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam jajaran pengelola
pendidikan di sekolah.
14
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
n. Meningkatkan kwalitas, menejemen sekolah.
o. Memanfaatkan kemajuan Teknologi dalam meningkatkan pengembangan diri
baik secara akademik maupun non akademik.

B. Analisis SWOT
1. Analisis Lingkungan Strategis
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai paradigma baru
menyangkut guru, proses pembelajaran dan elemen-elemen penting dalam pendidikan
dimuat dalam undang-undang tersebut. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun
2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, Pemerintah menetapkan
standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan
bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi
lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana
dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian
pendidikan. Melalui Standar Nasinal Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh
mana setiap standar pendidikan dicapainya. SMA Negeri 1 Gerung, Kecamatan Gerung,
Kabupaten Lombok Barat . Lokasi SMA Negeri 1 Gerung terletak pada lintasan Jalan
Palabuhan Lembar. Kondisi geografis yang demikian merupakan “tantangan” bagi warga
sekolah untuk mengantisipasi berbagai pengaruh negatif yang datang dari luar sekolah.
Pengaruh negatif ini sangat rentan mengingat Kecamatan Gerung merupakan perlintasan
lalu lintas menuju Pelabuhan Lembar. Warga masyarakat, termasuk orang tua siswa
mayoritas berprofesi sebagai petani. Ada beberapa sektor pertanian yang diunggulkan

15
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
oleh masyarakat, yaitu sawah, dll. Dari segi keadaan ekonomi masyarakat, warga
masyarakat Gerung jika dirata-ratakan dikategorikan kelas menengah.
Dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, terhadap penyelenggaraan
pendidikan di SMA Negeri 1 Gerung cukup baik. Pemerintah pusat melalui dana
dekonstrasi Propinsi Nusa Tenggara cukup banyak membantu penyelenggaraan
pendidikan. Pada dua tahun terakhir, jenis bantuan yang telah diterima oleh SMA Negeri
1 Gerung adalah Revitalisasi perpustakaan, Bantuan Peralatan TIK, beasiswa BKM, dan
blogrant Sekolah Standar Nasional (SSN).
Begitu juga dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat. Pemerintah
Daerah komit dengan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan di
Kabupaten Lombok Barat Dengan komitmen tersebut, SMA Negeri 1 Gerung
diharapkan dapat terus memacu mutu pendidikan untuk meraih cita-cita, yaitu menjadi
Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI).

2. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini


Suatu lembaga dinilai mempunyai kinerja yang baik jika lembaga tersebut 
menghasilkan keluaran yang ditargetkan berupa barang atau jasa yang bermutu secara
efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk mencapai kinerja seperti ini banyak faktor yang
berpengaruh yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat dibagi
ke dalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam Sekolah itu sendiri,
dan faktor eksternal yang berasal dari luar Sekolah. Dengan menganalisis dan
mengevaluasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
kinerja suatu Sekolah, diharapkan Sekolah dapat mengetahui kapasitas kemampuannya
saat ini, dan menentukan strategi untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan
datang.
Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang
mempengaruhi kinerja Sekolah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan (strength)
dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal
adalah yang berkaitan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat
mempengaruhi kinerja Sekolah tersebut. Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan
kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman
16
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
(threats) yang harus di hadapi, maka SMA Negeri 1 Gerung menentukan strategi agar
dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya secara optimal.
Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-hal yang
menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang
sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal
didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan,
termasuk tuntutan pemangku kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan
dasar dan menengah. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut adalah :
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kelulusan
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian

3. Analisis Pendidikan SMAN 1 Gerung Saat Ini

a. Faktor Internal
No Komponen Kondisi Saat Ini
. Kekuatan Kelemahan
1. Standar Isi  Adanya komitmen SMA  Kerangka dasar kurikulum masih
Negeri 1 Gerung untuk menggunakan standar minimal dari
melaksanakan kurikulum BSNP (belum ada
berdasarkan standar BSNP peningkatan/pengembangan)
 Beban belajar siswa sudah  KKM (Kriteria Ketuntasan
sesuai dengan standar BSNP. Minimal) masing-masing mata
 Untuk meningkatkan mutu pelajaran belum semuanya sesuai
lulusan yang didasarkan atas dengan standart BSNP (KKM
UN, siswa diberi tambahan beberapa mata pelajaran masih ada
pengayaan belajar mulai dari di bawah 75)
kelas X sampai kelas XII.  Rata-Rata Beban mengajar guru
 Adanya muatan lokal yang belum semuanya sesuai dengan
berupa pengembangan Bahasa BSNP (24 jam)
Sunda, PLH dan Pendidikan  Program responsi untuk materi
Akhlak agama dan jurusan, belum
 Pengembangan diri diberikan mempunyai panduan
dalam bentuk Bimbingan  Belum ditemukan sistem (model)
17
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Konseling, klub mata pembelajaran yang cocok untuk
pelajaran, klub pengembangan sistem fullday school (> jam 14.00)
keterampilan (teater, pramuka,  Dalam penyusunan jadwal
English Club, Japanese Club, pelajaran masih belum mengikut
PMR, KIR, Olaharaga, sertakan rumpun mata pelajaran
Kesenian, keagamaan, dll)  Jadwal pelajaran masih sering
 Kalender pendidikan di SMA dilakukan perubahan ketika proses
Negeri 1 Gerung mengacu pembelajaran sudah berjalan
kepada kalender Pendidikan
Nasional

2. Standar Proses  Perangkat Pembelajaran  Instrumen Penilaian masih belum


masing-masing mata pelajaran lengkap
sudah lengkap  Media pembelajaran masih belum
 Mengadakan workshop setiap lengkap
awal tahun ajaran untuk  Belum semua siswa dapat
pengembangan perangkat mengembangkan diri sesuai
pembelajaran (silabus, RPP, dengan bakat dan minatnya
dan Sistem Penilaian).  Dimungkinkan masih ada guru
 Fasilitas pembelajaran sudah yang belum menggunakan strategi
cukup memadai (buku, ruang pembelajaran yang bervariasi.
kelas, multimedia,  Masih ada guru yang belum
perpustakaan, dll) memiliki kompetensi dibidang
 Pemanfaatan sumber belajar ICT
bervariasi dan meningkat  Masih ada guru yang belum
 Guru telah mengalokasikan menginternalisasikan life skill
waktu sesuai dengan prosem secara universal dalam KBM
 Program remidi dan pengayaan  Kurang optimalnya penggunaan
sudah terlaksana pada semua media pembelajaran yang tersedia
mata pelajaran. oleh guru
 Pengembangan muatan local  Belum ada program akselerasi
(ICT) sudah berjalan dengan mata pelajaran
baik  Belum optimalnya pelaksanaan
 Pemanfaatan ICT dalam program pengembangan diri
melaporkan hasil belajar siswa (termasuk perekrutan Pembina)
 Laporan hasil belajar siswa  Sekolah belum mempunyai
sudah bisa diakses lewat standar proses belajar mengajar
internet  Belum optimalnya peran komite
 Aturan pengawasan KBM dalam pengembangan standar
sudah ada proses pembelajaran
 KBM sudah relative  Dimungkinkan pelaksanaan
menyenangkan penilaian berbasis kelas belum
 Pelaksanaan KBM pada hampir optimal
semua mata pelajaran UN  Pelaksanaan laporan hasil belajar
sudah dilaksanakan secara siswa setiap dua bulan sekali
team teaching belum terlaksana secara optimal
 (belum tepat waktu)
 Pengelolaan laporan hasil belajar
siswa belum optimal
 Pelaksanaan aturan pengawasan 
KBM belum optimal
  Sosialisasi tentang aturan
pengawasan KBM kepada siswa
kurang optimal
18
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
 Pengisian jurnal KBM di kelas
belum optimal
3. Standar  SKL materi Ujian Sekolah  Belum memiliki standar mutu
Kompetensi (US) di buat bersama-sama lulusan yang kompetitif di
Lulusan team guru mata pelajaran Kabupaten
(MGMP) kabupaten Lombok  Belum mempunyai standar
Barat. mutu lulusan yang berstandar
 Soal US dibuat oleh team internasional
guru mata pelajaran bersama  Belum mempunyai program
dengan KKM. untuk mencetak lulusan yang
 Upaya meningkatkan kualitas ahli dibidangnya dan mampu
lulusan di setiap tahun bersaing di era global
 Upaya mewujudkan  Kompetensi lulusan yang siap
lulusan yang kompetitif di melanjutkan ke PTN masih
tingkat nasional rendah
 Lulusan SMA Negeri 1  Ada indikasi life skill siswa
Gerung sudah banyak masih rendah
diterima di PTN/PTS.  Belum semua lulusan
 Adanya organisasi memiliki akhlak mulia sesuai
ikatan alumni ajaran Islam
 Indentifikasi profil alumni
masih belum optimal
 Daya saing lulusan SMA Negeri
1 Gerung masih kurang
4. Standar Pendidik  Rasio jumlah guru dan  Jumlah guru GTT masih
dan Tenaga mata pelajaran sudah sesuai cukup banyak
Kependidikan (sebanding)  Masih sedikit guru yang
 Kualifikasi tenaga memiliki karya pengembangan
pendidik sudah sesuai dengan profesi.
tuntutan BSNP (minimal S1)  Masih sedikit guru yang
 Semua guru telah berprestasi dibidang akademik
menentukan tujuan maupun non akademik
pembelajaran yang dibimbing  Belum ada program beasiswa
 Semua guru telah guru yang melanjutkan jenjang
menghargai peserta didik S-2 dari lembaga
tanpa membedakan suku,  Ada indikasi bahwa belum
adat, daerah asal, dan gender semua tenaga pendidik
 Guru dapat melakukan identifikasi potensi
berkomunikasi secara santun peserta didik (kemampuan dan
dengan teman sejawat, orang kesulitan dalam mata pelajaran
tua, dan siswa yang dibimbing)
 Beberapa guru sudah  Belum semua guru
menyelesaikan pendidikan memahami teori belajar dan
tingkat master (S2). prinsip-prinsip pembelajaran
 Beberapa guru sudah yang terkait dengan mata
mengisi pelatihan di tingkat pelajaran yang dibimbing
sekolah, kota, propinsi, dan  Belum semua guru
nasional. menerapkan berbagai
pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dalam
matapelajaran yang dibimbing
 Belum semua guru mampu
memilih materi pembelajaran
19
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
sesuai dengan pendekatan yang
dipilih dan karakteristik peserta
didik
 Belum semua guru mampu
menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap, baik
untuk kegiatan di kelas, di
laboratorium, maupun di luar
kelas
 Belum semua guru mampu
mengembangkan instrumen
penilaian, evaluasi proses dan
hasil belajar
 Belum semua guru mampu
melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah
dilaksanakan
 Ada indikasi bahwa perilaku
kepala Sekolah, guru, dan
karyawan belum dapat dapat
diteladani secara menyeluruh
oleh pesereta didik dan anggota
masyarakat di sekitarnya
 Ada indikasi bahwa kepala
Sekolah, guru, dan karyawan
belum menunjukkan etos kerja
dan tanggung jawab yang baik.
 Belum semua tenaga
pendidik mengikutkan orang tua
peserta didik dan masyarakat
dalam program pembelajaran
dan dalam mengatasi kesulitan
belajar peserta didik
 Belum semua guru 
menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata
pelajaran yang dibimbing
 Belum semua tenaga
pendidik mampu
mengembangkan materi
pembelajaran yang dibimbing
secara kreatif
 Ada indikasi bahwa kepala
Sekolah, guru, dan karyawan
belum dapat melakukan refleksi
terhadap kinerja diri secara jujur
dan berkesinambungan
 Belum semua tenaga
pendidik dapat melakukan
penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam mata
pelajaran yang dibimbing
 Belum adanya  uji

20
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
kompetensi guru.
 Rasa kekeluargaan di
lingkungan civitas akademika
masih kurang kompak.
 Belum  adanya indikator
yang jelas untuk mengukur
tingkat keberhasilan guru .
 Ada indikasi bahwa kepala
Sekolah, guru, dan karyawan
kurang memiliki rasa empati
(kepekaan dan kepedulian) yang 
mendalam kepada siswa.
 Ada indikasi bahwa dedikasi
kepala Sekolah, guru dan
karyawan dalam melaksanakan
tugas masih belum optimal.
 Ada indikasi bahwa kepekaan
kepala Sekolah terhadap aspirasi
guru, karyawan dan siswa masih
belum optimal.
 Kurangnya komitmen kepala
Sekolah dan guru dalam
mengaplikasikan hasil pelatihan
atau workshop.
 Rekruitmen guru dan
pegawai yang masih belum
melalui prosedur
profesionalisme kelembagaan.
 Belum adanya panduan
program pada masing-masing
rumpun mata pelajaran.
 Penyusunan dan supervisi
program Sekolah belum optimal
5 Standar Sarana dan  Sekolah mempunyai  Belum optimalnya perawatan
Prasarana fasilitas yang bagus dan pengamanan terhadap
terhadap pengembagan fasilitas Sekolah terutama alat-
pengetahuan ICT alat elektronik pembelajaran.
 Sarana kelas,  Ada indikasi belum adanya
perpustakaan, laboratorium, perencanaan yang matang
sanitasi, dan ICT sudah terhadap pengadaan sarana dan
cukup memadai. prasarana Sekolah
 Lokasi yang cukup  Belum tertibnya administrasi
startegis untuk menjadikan fasilitas yang dimiliki Sekolah
sekolah yang unggul dan  Belum tertibnya penempatan
diminati oleh masyarakat. barang-barang inventaris
 Pemeliharaan fasilitas Sekolah
bangunan secara rutin  Belum optimalnya fungsi komite
dalam pengadaan dan
pengembangan sarana Sekolah.

6. Standar  Sekolah telah memiliki  Pelaksanaan KTSP masih belum


Pengelolaan KTSP. berjalan secara optimal
 Untuk kepentingan  Belum ditemukan sistem
bahan ajar, disamping (model) pembelajaran yang
21
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
menggunakan LKS dan cocok untuk sistem fullday
buku paket yang tersedia di school (> jam 14.00)
perpustakaan, juga banyak  Pelaksanaan remidi belum
guru yang sudah tersusun dengan baik.
memanfaatkan edukasi-net  Strategi Pembelajaran yang
dari JARDIKNAS ( lewat dilakukan guru belum semua
ICT ). mengacu pada pembelajaran
 Adanya Team teaching PAKEM.
pada mata pelajaran UN.  Belum ada aturan yang jelas
 Penggunaan media terhadap penilaian kinerja guru
pembelajaran setiap tahun sekali (DP3) oleh
(laboratorium, LCD, dan kepala Sekolah
internet ) dalam PBM  Pengelolaan pada kesiswaan
 Setiap awal tahun ajaran perlu di optimalkan.
baru, sekolah mengadakan  Kedisiplinan input nilai oleh
penyegaran lewat workshop guru masih perlu dioptimalkan
pengembangan  Belum adanya sistem
pembelajaran. penerimaan guru dan karyawan
 Kalender akademik yang  baik melalui prosedur
SMA Negeri 1 Gerung profesional kelembagaan.
sudah menunjukkan seluruh  Belum adanya program
aktivitas KBM beserta pengembangan guru secara
evaluasinya. berencana dan
 Penempatan SDM sudah berkesinambungan
sesuai dengan kompetensi  Belum semua mata pelajaran
yang dimiliki. mempunyai program MGMP
 Penyebaran informasi yang melakukan kegiatan secara
timbal balik dari dan ke reguler
Sekolah sudah cukup bagus  Masih kurang tertibnya
antara lain lewat situs administrasi kegiatan penunjang
internet. profesi pendidik dalam rangka
 Pembagian tugas mendukung proses sertifikasi.
diantara pendidik sebagian  Belum ada aturan tentang
besar sudah merata sertifikat penghargaan bagi
meskipun masih perlu terus siswa, guru, dan karyawan pada
ditingkatkan dan dievaluasi. setiap kegiatan lomba atau
 Sudah adanya tata tertib kejuaraan.
yang baik bagi siswa, guru,  Pemeliharaan fasilitas Sekolah
dan karyawan masih belum optimal.
 Rapat koordinasi guru,  Belum ada tempat penyimpanan
staf, dan karyawan sudah dan sistem peminjaman alat-alat
berjalan dengan baik. inventaris Sekolah secara
 Pengadaan, penggunaan, terpusat dan tertib
dan persediaan bahan habis  Belum ada pendataan ulang
pakai sudah bagus. secara reguler terhadap sarana
 Adanya dukungan Sekolah (bisa lewat wali kelas
sekolah terhadap acara atau penanggung jawab ruang ).
pelatihan guru, baik yang  Perlunya pengadaan
ada di SMA Negeri 1 laboratorium matematika dan
Gerung maupun di luar IPS
Sekolah  Belum meratanya fasilitas yang
ada dikelas dan di asrama.
 Belum ada sistem dan panduan
yang jelas pada system

22
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
penganggaran semua program
Sekolah
 Perlu ada peninjauan ulang pada
insentif guru akselerasi dan guru
team teaching.
 Gaji guru GTT dan PTT belum
memenuhi standar UKM.
 Belum ada ketua program
akselerasi.
 Lembaga Litbang belum
terbentuk dan berperan secara
optimal
 Masih perlunnya sosialisasi dan
evaluasi yang optimal dari
peraturan akademik yang ada.
 Belum adanya tata tertib
pendidik,tenaga kependidikan
serta penggunaan sarana dan
prasarana.
 Belum adanya kode etik
hubungan antara sesama warga
didalam lingkungan Sekolah dan
hubungan antara warga Sekolah
dengan masyarakat.
 Biaya operasional Sekolah masih
belum tersosialisasi secara baik
 Rencana tahunan Sekolah belum
terkomunikasikan secara
transparan kepada guru dan
karyawan.
 Guru dan karyawan belum
dilibatkan dalam penyusunan
program Sekolah.
 Sosialisasi KTSP belum optimal.
 Program konsultasi Sekolah
dengan orang tua/wali peserta
didik belum terjadwal setiap
tahun.
 Belum ada program rapat
Sekolah dengan komite Sekolah
secara reguler dan terjadwal.
 Akuntabilitas dan kinerja satuan
pendidikan belum teridentifikasi
setiap tahun.
 Peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan belum
terprogram secara baik.
 Pelaksanaan dari  keputusan-
keputusan rapat yang ada belum
berjalan dengan baik.
 Istrumen penjamin mutu Sekolah
belum ada
 Sistem pengawasan,
pemantauan, supervisi, evaluasi
23
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
dan pelaporan belum optimal.
 Belum ada buku panduan yang
jelas dari masing-masing staf
kepala  bidang kurikulum,
kesiswaan, humas, keagamaan,
sarana dan prasarana,
administrasi, litbang, dan
keuangan,.
 Kebijakan yang masih belum
mencerminkan bottom-up
process (masukan dari bawah)

7. Standar  Adanya subsidi guru bagi  Kondisi biaya investasi belum


Pembiayaan siswa yang tak mampu tersosialisasikan dengan baik
melalui dana peduli siswa  Kondisi biaya operasional setiap
 Dana kontrak prestasi yang bulan belum tersosialisasikan
sangat membantu dalam dengan baik
proses pengembangan  Dukungan komite Sekolah
keterampilan guru terhadap biaya penyelenggaraan
pendidikan di Sekolah selama
kurun 3 tahun terakhir belum
optimal

8. Standar Penilaian  Pemberlakuan raport  Sekolah belum memiliki sistem


berkala setiap 6 bulan. dan prosedur penilaian baku
 Adanya Sistem penilaian meliputi tehnik, jenis dan bentuk
yang terpadu dan penilaian sesuai dengan standar
berkesinambungan penilaian pendidik.
 Try-out mata pelajaran UN  KKM masih belum sesuai
bersama, bekerjasama dengan standar yang ada.
dengan Dinas Dikpora  Monitoring dan evaluasi dari
kabupaten Lombok Barat kepala dan wakil kepala belum
maupun Dinas Dikpora optimal
propinsi Nusa Tenggara  Komite Sekolah belum terlibat
Barat secara optimal dalam
 Pelaksanaan sistem remidi mengontrol pelaksanaan standar
dan pengayaan oleh penilaian pendidikan.
masing-masing guru mata  Penanganan dan pembinaan guru
pelajaran dan karyawan yang disinyalir
bermasalah belum berjalan
dengan baik.

b. Faktor Eksternal
1. Peluang
 Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk
mengembangkan diri secara maksimal
 Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun finansial yang
semakin baik

24
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
 Apresiasi masyarakat terhadap Sekolah semakin meningkat
 Terbuka kesempatan lulusan Sekolah melanjutkan baik ke perguruan tinggi 
bergengsi baik di dalam maupun di luar negeri
a. Ancaman
 Bermunculan sekolah unggul sebagai competitor
 Lingkungan di luar sekolah yang kurang edukatif
 Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas
dalam pembangunan
 SMA Negeri 1 Gerung belum menjadi pilihan utama bagi sebagian
masyarakat
 Inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

2. Alternatif Pemecahan Masalah


1) Program Strategis
1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meliputi:
1.1 Pengembangan Pemetaan SK/KD
1.2 Pengembangan Silabus
1.3 Pengembangan RPP
1.4 Pengembangan Sistem Penilaian
1.5 Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal
1.6 Pengembangan Kegiatan Pengembangan Diri
2. Pengembangan Proses Pembelajaran, meliputi:
2.1 Metodologi
2.2 Sistem Penilaian
2.3 Remedial/Pengayaan
2.4 Pemanfaatan Laboratorium
3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa
4. Pengembangan Kemampuan Guru, meliputi:
4.1 Pengembangan Kemampuan pedagogic
4.2 Pengembangan Kemampuan Teknologi Informasi

25
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
5. Pembinaan Olimpiade Sains
6. Pembinaan Ekstrakurikuler
7. Pengembangan Sarana dan Prasarana
8. Pengembangan Kerja Sama

2) Strategi Pelaksanaan/Pencapaian
1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 Pelaksanaan workshop
 In House Training
 Supervisi Klinis
 MGMP Sekolah
2. Pengembangan Proses Pembelajaran
 Workshop
 Peningkatan kesejahteraan guru
 Supervisi Kelas
3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa
 Menjalin kerja sama dengan Komite Sekolah
 Menjalin kerja sama dengan lembaga lain
 Supervisi Kelas
 Try Out Ujian Nasional
 Belajar Tambahan Sore
4. Pengembangan Kemampuan Guru
 Workshop
 Pelatihan Komputer
5. Pembinaan Olimpiade Sains
 Pembentukan Tim Olimpiade Sains
 Pelatihan Peserta
6. Pembinaan Ekstrakurikuler
 Pembentukan Kelompok Ekstrakurikuler
 Pelaksanaan latihan terjadwal
26
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
 Pelaksanaan uji coba
7. Pengembangan Sarana dan Prasarana
 Inventarisasi sarana dan prasarana
 Pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana
 Pemeliharaan sarana dan prasarana
8. Pengembangan Kerja Sama
 Kerja sama dengan komite sekolah
 Kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertical

3) Hasil yang Diharapkan


1. Terpenuhinya kurikulum sekolah sesuai SNP tentang:
 Pemetaan SK/KD
 Silabus seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat
 RPP seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat
 Dokumen sistem penilaian seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat
 SK/KD Kurikulum Muatan Lokal seluruh tingkat
 Program pengebangan diri yang mengakomodir bakat/minat siswa
2. Tingkat kelulusan pada meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, dan pada
tahun 2012 kelulusan mencapai 100%
3. Guru profesional dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan:
 Memiliki perencanaan mengajar
 Memiliki dokumen penilaian
 Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian
 Melaporkan hasil kegiatan penilaian
 Guru terampil mengopresikan komputer dan mengaplikasikannya dalam
proses pembelajaran
4. Pada tahun 2012 menjadi finalis pada tingkat Propinsi
5. Berprestasi dalam bidang ekstrakurikuler pada tingkat Kabupaten dan Provinsi
6. Terpenuhi standar minimal sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP pada
tahun 2012
27
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
7. Terbentuk kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertikal yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan
BAB IV
PROGRAM SUPERVISI

A. Kriteria
Pelaksanaan program supervise di SMA Negeri 1 Gerung untuk tahun pelajaran
2009/2010 memenuhi beberapa criteria sebagaimana berikut:
1. Prinsip-prinsip Supervisi
a. Supervisi bersifat Kontruktif dan Kreatif
b. Supervisi didasarkan pada keadaan dan kenyataan sebenarnya.
c. Kegiatan supervisi terlaksana dengan sederhana
d. Supervisi memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi.
e. Dalam pelaksanaan supervisi terjalin hubungan frofesional, bukan didasarkan atas
hubungan pribadi.
f. Supervisi didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak
yang disupervisi.
2. Jenis teknik Supevisi;
a. Teknik perseorangan .
1) Mengadakan kunjungan kelas ( Classroom visitation )
Yang dimaksud adalah kunjungan yang dilakukan untuk melihat guru
yang sedang mengajar atau ketika kelas sedang kosong. Ada empat tahap
kunjungan kelas. Pertama, tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor
merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan
kelas. Kedua, tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini,
supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. Ketiga,
tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru
mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, sedangkan
tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.
Ada beberapa kriteria kunjungan kelas yang baik, yaitu: (1) memiliki
tujuan-tujuan tertentu; (2) mengungkapkan aspek-aspek yang dapat
28
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
memperbaiki kemampuan guru; (3) menggunakan instrumen observasi
tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif; (4) terjadi interaksi antara
pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian; (5)
pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses belajar mengajar; (6)
pelaksanaannya diikuti dengan program tindak lanjut
2) Mengadakan observasi kelas ( Classroom Observation )
Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan
memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi kelas
adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh
data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar
mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha
memperbaiki proses belajar mengajar. Secara umum, aspek-aspek yang
diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung adalah:
(1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran
(2) cara penggunaan media pengajaran
(3) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar
(4) keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu: (1)
persiapan observasi kelas; (2) pelaksanaan observasi kelas; (3) penutupan
pelaksanaan observasi kelas; (4) penilaian hasil observasi; dan (5) tindak
lanjut. Dalam melaksanakan observasi kelas ini, sebaiknya supervisor
menggunakan instrumen observasi tertentu, antara lain berupa evaluative
check-list, activity check-list.
3) Mengadakan wawancara :dilakukan apabila supevisor menghendaki jawaban
dari individu tertentu.

b. Teknik kelompok
1) Mengadakan pertemuan/rapat (meeting )

29
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Dalam kegiatan ini Supervisor dapat memberikan pengarahan ( directing ),
pengkoordinasian ( coordinating ) dan mengkomunikasikan ( comunicating )
segala informasi kepada guru/staf .
2) Mengadakan diskusi kelompok ( group discusion )
3) Mengadakan penataran ( in service training )
4) Seminar
3. Pelaksanaan Supervisi
a. Tahap penysunan program supervisi.
Program tersebut meliputi program tahunan dan program semester . ( terlampir )
b. Tahap persiapan :
yang perlu dipersiapkan ; a) Format/instrument supervisi. b) Materi
pembinaan/supervisi. c) Buku catatan . d) data supervisi/pembinaan sebelumnya.
c. Tahap pelaksanaan : diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan .
d. Tahap tindak lanjut.
Merupakan pembinaan dan perbaikan dari hasil temuan pada saat supervisi.

4. Langkah-langkah tindakan supervisi


a. Perencanaan / planning
b. Tindakan / action
c. Pengamatan / observation
d. Refleksi / Reflection
5. Kegiatan2 dlm tindakan supervisi
a. Korektif
b. Preventif
c. Kontruktif
d. Kreatif
6. Hasil Kegiatan Tindak Lanjut Supervisi
a. Kemajuan/peningkatan:
diberi penghargaan material/non material
b. Tidak ada perubahan:
Diikutikan
30
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
1. pelatihan
2. Workshop
3. Seminar
4. Studi lanjut dan lain-lain

31
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
32
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
33
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
BAB IV
PENUTUP

Supervisi hendaknya secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru


terutama didalam merancang, mengelola , menilai dan mengembangkan proses pembelajaran di
sekolah. Tujuan supervisi adalah agar guru semakin mampu dan professional dalam proses belajar
mengajar.

34
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang penuh dinamika, mempunyai visi, misi dan strategi
untuk mencapai tujuan pendidikan.. Dalam mencapai tujuan tentunya semua komponen harus saling
bekerjasama.

Gerung, Juli 2009


Kepala Sekolah

H. Nasrun, S. Pd., MM.


NIP 196404011987031023

FORMAT SUPERVISI PENILAIAN PROSES BELAJAR MENGAJAR


Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gerung

35
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Nama Guru : ...................................................................................
Mengajar Kelas : ...................................................................................
Mata Pelajaran : ...................................................................................
Hari/Tanggal Supervisi : ...................................................................................
Jam Ke : ...................................................................................

NILAI
ASPEK YANG DINILAI DAN CARA PENILAIAN BOBOT KETERANGAN
S S
A. Perangkat Pembelajaran
a. Memiliki Kalender Pendidikan. 2
b. Menyusun Program Tahunan. 4
c. Menyusun Program Semester. 4 20
d. Membuat Silabus. 4
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 6
Jumlah
B. KELENGKAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN (RPP) =
a. Identitas Lengkap. 2
b. Tercantum / Memuat SK, KD, Indikator dan 2
c. Materi Pokok.
Berisi Pengalaman Belajar / Langkah Mengajar,
2
/Sumber/Bahan
Media Belajar. 10
d. Ada Penilaian yang Terdiri Dari Jenis Tagihan,
Bentuk 2
Instrumen, dan Contoh Instrumen.
e. Ada Kunci Jawaban dan Uraian Tugas 2
Berikutnya. Jumlah
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR =
I. Pendahuluan /
a. MotivasiKegiatan Guru Memberikan Motivasi Kepada
2
/Siswa Tercantum
Diuraikan Pada Skenario / RPP.
b. Motivasi Berupa Contoh atau Pertanyaan Untuk
Menggali Sesuai Dengan Kompetensi. 2
Informasi
10
c. Dalam Memotivasi Dikemukakan Kompetensi
yang Akan 2
Dicapai Dalam Kegiatan Pembelajaran.
d. Dalam Memotivasi Dikemukakan Life Skill yang
Perlu Dimiliki 4
dan Manfaatnya Dalam Kehidupan.
Jumlah
II. Kegiatan Inti =
A. Dalam Bentuk Klasikal:
a. Guru Memasuki Kegiatan Ini Berkesinambungan
2
Dengan yang Telah Disampaikan.
Motivasi
b. Kegiatan Inti Berpusat Pada Guru. 2
c. Kegiatan Inti Melibatkan Siswa Untuk
Menemukan /Konsep 5
Membangun Mengkonstruksi Pengetahuan. 20
d. Kegiatan Inti Sesuai dengan SK, KD, Indikator
yang Ingin 5
Dicapai dan Materi Pelajaran.
e. Guru Memberikan Tugas Lanjutan Kepada Siswa
Sesuai SK, KD dan Indikator. 6
Dengan
Jumlah
B. Dalam Bentuk Diskusi / Kerja Kelompok =
a. Guru Telah Mengatur Pembagian Kelompok. 2
b. Kegiatan Diskusi / Kerja Kelompok Mendapat
2
Respon
Dari Positif
Siswa.
c. Anggota Tiap Kelompok Berpartisipasi Aktif
5 20
DalamKelompok.
Kerja Diskusi /
d. Kegiatan Diskusi/Kerja Kelompok Dilanjutkan
5
Dengan Diskusi
Kelas.
e. Guru Menggunakan Lembar Penilaian 6
Diskusi/Kerja Kelompok. Jumlah
=
36
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
B
NILAI
ASPEK YANG DINILAI DAN CARA PENILAIAN BOBOT KETERANGAN
S S
III. Sumber /
a. Bahan / Sumber
Media / Bahan / Media yang Digunakan Sesuai
2
Dengan
KD, SK,
dan Indikator.
b. Bahan / Media yang Disediakan Sesuai Dengan
2
Kebutuhan
Materi Pokok Pembelajaran.
c. Menggunakan Bahan / Media Yang Otentik Dan 10
2
Yang Ada Siswa.
Sekeliling Di
d. Bahan Yang Digunakan Mendorong Siswa
Melakukan / Bertanya / Mengumpulkan Data Dan
Pengamatan 4
Menarik
Kesimpulan.
Jumlah
IV. Penilaian =
a. Penilaian Dilakukan Sesuai Dengan Jenis 2
b. Tagihan.Penilaian Relevan Dengan Kompetensi Dan 2
10
c. Indikatornya.
Penilaian Hanya Mengarah Pada Ranah Kognitif. 2
d. Penilaian Mengarah Juga Pada Ranah Afektif 4
Dan Psikomotor. Jumlah
V. Penutup =
A. Dalam Bentuk Klasikal:
a. Kegiatan Pembelajaran Sesuai Dengan Waktu
2
Yang
Direncanakan.
b. Inti / Kesimpulan KBM Disimpulkan Oleh Guru. 2 10
c. Inti / Kesimpulan KBM Disimpulkan Oleh Siswa. 2
d. KBM Dilakukan Dengan Menggunakan Prinsip 4
PAKEM. Jumlah
B. Dalam Bentuk Diskusi / Kerja Kelompok =
a. Setiap Kelompok Menyampaikan Hasil Diskusi /
Kerja 2
Kelompok Di Depan Kelas.
b. Hasil Diskusi / Kerja Kelompok Mendapat
ResponDari
Positif / 2
Negatif Kelompok Lain.
10
c. Kesimpulan Hasil Diskusi / Kerja Kelompok
Dilakukan Oleh 2
Guru.
d. Kesimpulan Hasil Diskusi / Kerja Kelompok
Dilakukan OlehBimbingan Guru. 4
Siswa Dengan
Jumlah
=
Penilaian = Jumlah Nilai Riel x 100 Kategori Penilaian: 90 s/d 100 = Sangat Baik Sekali
Jumlah Nilai Ideal 80 s/d 89 = Baik Sekali
Hasil Penilaian = .................... x 100 = ............ 60 s/d 79 = Baik
50 s/d 69 = Cukup
40 s/d 49 = Kurang
Jumlah Nilai Ideal = 90 <40 = Kurang Sekali
Pada II dan V Bentuk Klasikal atau Diskusi / Kerja Kelompok,
Gunakan Hanya Salah Satu Saja, Kalau Klasikal Tidak Menggunakan
Penilaian Diskusi / Kerja Kelompok, Begitupun Sebaliknya.

Komentar / Saran .........................................................................................................................................................................


.........................................................................................................................................................................

Gerung, ...............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru,

37
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
H. Nasrun, S. Pd., MM ...............................................
NIP. 196404011987031023 NIP. .......................................

Catatan:
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................

KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA
KABUPATEN SUKABUMI
Nomor : 800/124 -SMA

Tentang
PEMBAGIAN TUGAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DAN BIMBINGAN KONSELING
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DI SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA

38
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konselingpada Tahun
Pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Warungkiara perlu menetapkan pembagian tugas guru
Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiidkan Nasional;
2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang No.08 Tahun 1974 Jo. Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;
4. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan menengah;
6. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah No.106 Tahun 2000 tentang Pengelolaaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam
Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Republik
Indonesia No.35 Tahun 2004;
9. Keputusan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara No.84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, 23 dan 24 Tahun 2006 tentang stándar Isi,
stándar Kompetensi Lulusan dan Pelaksanaannya untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No.32 tahun 2000 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Kabupaten
Sukabumi
12. Keputusan Bupati kabupaten Sukabumi No.35 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi;
13. Rapat Kerja Awal Tahun SMA Negeri 1 Warungkiara tanggal 10 Juli 2008

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menugaskan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konseling Semester 1 Tahun Pelajaran 2008/2009 di
SMA Negeri 1 Warungkiara sebagaimana tersebut dalam lampiran-lampiran keputusan ini;
Kedua : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran ini agar melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab;
Ketiga : Masing-masing nama yang tercantum tersebut agar melaporkan pelaksanaan tugasnya secara tertulis dan berkala
kepada kepala sekolah;
Keempat : segala biaya yang timbul akibat keputusan ini akan dibebankan pada anggaran yang sesuai;
Kelima : Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagimana mestinya;

Ditetapkan Di : Warungkiara
Pada Tanggal : 10 Juli 2008

Dra. SEPTI WIRDAYATI, M.MPd


NIP 131652438

Tembusan :
1. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
3. Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
4. Yang bersangkutan
5. Arsip

39
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
40
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA
KABUPATEN SUKABUMI
Nomor : 800/008 -SMA

Tentang
PEMBAGIAN TUGAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DAN BIMBINGAN KONSELING
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DI SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA

Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konselingpada Tahun
Pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Warungkiara perlu menetapkan pembagian tugas guru
Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiidkan Nasional;
2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang No.08 Tahun 1974 Jo. Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;
4. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan menengah;
6. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah No.106 Tahun 2000 tentang Pengelolaaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam
Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Republik
Indonesia No.35 Tahun 2004;
9. Keputusan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara No.84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, 23 dan 24 Tahun 2006 tentang stándar Isi,
stándar Kompetensi Lulusan dan Pelaksanaannya untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No.32 tahun 2000 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Kabupaten
Sukabumi
12. Keputusan Bupati kabupaten Sukabumi No.35 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menugaskan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konseling Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009 di
SMA Negeri 1 Warungkiara sebagaimana tersebut dalam lampiran-lampiran keputusan ini;
Kedua : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran ini agar melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab;
Ketiga : Masing-masing nama yang tercantum tersebut agar melaporkan pelaksanaan tugasnya secara tertulis dan berkala
kepada kepala sekolah;
Keempat : segala biaya yang timbul akibat keputusan ini akan dibebankan pada anggaran yang sesuai;
Kelima : Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagimana mestinya;

Ditetapkan Di : Warungkiara
Pada Tanggal : 19 Januari 2009

Dra. SEPTI WIRDAYATI, M.MPd


NIP 131652438

Tembusan :
1. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
3. Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
4. Yang bersangkutan
5. Arsip

41
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
42
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
43
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung

You might also like