Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Sebagai supervisor, kepala sekolah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kependidikan. Sergiovani dan Starrat (1993) menyatakan bahwa supervisi merupakan suatu
proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor mempelajari
tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya
menjadikan sekolah sebagai komunitas belajar yang lebih efektif.
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai
supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan supervisor khusus yang
independen dan dapat meningkatkan objektivitas pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Jika
supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai
pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan
dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan
yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk
mencegah agar tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih cermat
melaksanakan pekerjaannya.
Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap tenaga
kependidikan khususnya guru, disebut supervisi klinis, yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran
efektif. Salah satu supervisi akademik yang popular adalah supervisi klinis, yang memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1) Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga inisiatif tetap berada di
tangan tenaga kependidikan;
2) Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah
sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan;
3) Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah;
4) Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi
guru
5) Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dimana supervisor lebih
banyak mendengar serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran dan
pengarahan;
3
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
6) Supervisi klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yakni pertemuan awal, pengamatan dan
umpan balik;
7) Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadap
perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan;
8) Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan
memecahkan suatu masalah.
Tugas kepala sekolah sebagai supervisor diwujudkan dalam kemampuannya menyusun
dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya. Kemampuan
menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan program supervisi
kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstra-kurikuler, pengembangan
program supervisi perpustakaan, laboraturium dan ujian. Kemampuan melaksanakan program
supervisi pendidikan diwujudkan dalam pelaksanaan program supervisi klinis dan dalam
program supervisi kegiatan ekstra-kurikuler. Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil
supervisi pendidikan diwujudkan dalam pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja
tenaga kependidikan dan pemanfaatan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah.
Kepala sekolah sebagai supervisor perlu memperhatikan prinsip-prinsip: (1) hubungan
konsultatif, kolegial dan bukan hirarkis; (2) dilaksanakan secara demokratis; (3) berpusat pada
tenaga kependidikan; (4) dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan; dan (5)
merupakan bantuan profesional.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum :
Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru
dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .
2) Tujuan khusus :
a. Meningkatkan kinerja siswa dalam perannya sebagai peserta didik.
b. Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu membimbing siswa
untuk mencapai prestasi belajar dan pribadi.
4
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
c. Meningkatkan efektifitas kurikulum sehingga berdayaguna dan berhasil guna ,
baik dalam Proses belajar serta mendukung dimilikinya kemampuan pada diri
lulusan
d. Meningkatakan keefektifan sarana dan efisiensi prasarana untuk dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik .
e. Meningkatkan kwalitas pengelolaan sekolah
f. Meningkatkan kwalitas situasi umum .
5
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
BAB II
KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah
SMA Negeri 1 Gerung terletak di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, tepatnya
± 8 km dari Pelabuhan Lembar dan ± 1 km dari pusat pemerintahan kabupaten Lombok Barat.
Oleh karena itu kedudukan SMA Negeri 1 Gerung menjadi sangat strategis karena berada di
lintasan utama jalur Palabuhan Lembar , satu-satunya jalur penghubung pulau Lombok dengan
Pulau Bali .
Lingkungan SMA Negeri 1 Gerung terdeskripsikan sebagaimana berikut :
1) Sekolah berada di jantung ibu kota kecamatan
2) SMA merupakan lembaga pendidikan yang paling tinggi di kecamatan Gerung dan ada
dua SMA negeri
3) Kehidupan perekonomian user pendidikan mayoritas petani
4) Jarak tempuh peserta didik ke sekolah ± 1 km s.d. 5 km.
B. Keadaan Sekolah
1. Sarana dan Prasarana
a. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah merupakan tanah Hak Milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Lombok Barat seluruhnya 26.300 m2 ( 2,63 Hakato Are).
Keadaan Tanah SMA Negeri 1 Gerung
Status :
Luas Tanah : 26.300 m2
Luas Bangunan : 1.958m2
6
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Namun jumlah ruang kelas
untuk menunjang kegiatan belajar belum memadai SMA Negeri 1 Gerung untuk
tahun pelajaran 2010/2011 masih kekurangan 8 ruang kelas.
Keadaan Gedung SMA Negeri 1 Gerung
Luas Bangunan : 1.958 m2
Ruang Kepala Sekolah :1 baik
Ruang Tata Usaha :1 baik
Ruang Guru :1 baik
Ruang Kelas : 15 baik
Ruang Lab Fisika :1 baik
Ruang Lab Biologi :1 baik
Ruang Lab Multimedia :1 baik
Ruang Gudang :1 baik
Ruang Perpustakaan :1 baik
Ruang Lab. Bahasa :1 baik
Ruang Lab. Komputer :1 baik
Ruang Keterampilan :-
Ruang Serba Guna :-
Mushola :1 baik
Ruang OSIS :1 baik
Ruang BK :1 baik
Ruang Paskibra :1 baik
Ruang UKS :1 baik
Kamar Mandi/WC Guru :2 baik
Kamar Mandi/WC Siswa :6 baik
7
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
2. Personil Sekolah
SMA Negeri 1 Gerung didirikan tahun 1983. Penegrian SMA Negeri 1 Gerung
pada tahun 1983. Pimpinan Sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 1 sejak 1983
adalah :
Nama Periode Tugas
Drs. Ibrahim Yunus Tahun 1985 s/d 1988
R. Sri Bintoro Hadiwidjoyo, BA. Tahun 1988 s/d 1993
Drs. Soegiyanto Tahun 1993 s/d 1996
Drs. H. Muhadis Said Tahun 1996 s/d 2002
Drs. H. Akbar Ali Tahun 2002 s.d. 2006
Drs. L. Adi Mulia Kusnan Tahun 2006 s.d. 2009
H. Nasrun, S.Pd., MM Tahun 2009 s.d. sekarang
Jumlah seluruh personil sekolah adalah 81 orang, terdiri dari guru 57 orang, karyawan
tata usaha 10, Tekhnisi Komputer 1 orang, Petugas Laboratorium 3 orang, Petugas
Perpustakaan 4 orang, Satpam 3 orang, pesuruh 4 orang dan penjaga 1 orang.
Dari sejumlah guru, hanya 80,7 % yang berstatus guru PNS, dan sisanya 19,3 % sebagai
guru honorer.
10
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Jumlah Rombongan Belajar (data 4 tahun terakhir)
K e l as Jumlah
Tahun X XI XII Total
2006/2007 7 7 7 21
2007/2008 7 7 7 21
2008/2009 7 7 7 21
2009/2010 8 7 7 22
Rata-rata presentase kehadiran siswa dalam tiap bulan (data 4 tahun terakhir)
K e l as
Tahun X XI XII Ket.
2006/2007 93 % 94 % 96 %
2007/2008 95 % 94 % 97 %
2008/2009 96 % 95 % 98 %
2009/2010 99 % 98 % 99 %
11
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Peningkatan hasil belajar, berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar atau ujian akhir
nasional (data 5 tahun terakhir)
Nilai Rata-Rata NEM/ NUN
Mata Pelajaran/ Keterangan
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010
Tahun
Bhs & Sastra 5,51 5,39 7,09 8,23 8,93
Indonesia
Bahasa Inggris 5,34 5,32 6,74 7,02 7,26
Matematika 2,99 4,74 6,46 7,41 7,50
Ekonomi 4,10 5,30 6,54 5,85 7,81
Fisika 7,57
Kimia 7,85
Biologi 7,46
Sosiologi 7,43
Geografi 7,67
Sastra Indonesia 6,64
Antropologi 7,32
Bahasa Asing 7,81
(Jepang)
Rata-Rata 5,19 6,71 7,13 7,42 7,48
C. Kerjasama Sekolah
1. Kerjasama dengan Orangtua
Kerjasama dengan orangtua peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah. Ada
lima peranan orangtua peserta didik dalam pengembangan sekolah, yakni sebagai :
Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun hal ini belum
berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya
Mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan
Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik
Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan
2. Kerjasama dengan Alumni
Kerjasama antara sekolah dengan alumni belum dapat digali secara maksimal mengingat
komunikasi belum berjalan dengan lancar. Kerjasama baru sebatas alumni menjadi mitra
sekolah dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler.
3. Kerjasama dengan Dunia Pendidikan/ Dunia Usaha
Mulai tahun 2007 mulai bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan SIGMA
Mataram dalam kegiatan bimbingan belajar ”Computer” siswa kelas XII.
12
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Tahun 2009 bekerjasama dengan LP3I Mataram dalam pembinaan dan pelatihan
Computer Siswa kelas XII.
13
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
BAB III
PROGRAM SEKOLAH
B. Analisis SWOT
1. Analisis Lingkungan Strategis
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai paradigma baru
menyangkut guru, proses pembelajaran dan elemen-elemen penting dalam pendidikan
dimuat dalam undang-undang tersebut. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun
2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, Pemerintah menetapkan
standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan
bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi
lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana
dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian
pendidikan. Melalui Standar Nasinal Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh
mana setiap standar pendidikan dicapainya. SMA Negeri 1 Gerung, Kecamatan Gerung,
Kabupaten Lombok Barat . Lokasi SMA Negeri 1 Gerung terletak pada lintasan Jalan
Palabuhan Lembar. Kondisi geografis yang demikian merupakan “tantangan” bagi warga
sekolah untuk mengantisipasi berbagai pengaruh negatif yang datang dari luar sekolah.
Pengaruh negatif ini sangat rentan mengingat Kecamatan Gerung merupakan perlintasan
lalu lintas menuju Pelabuhan Lembar. Warga masyarakat, termasuk orang tua siswa
mayoritas berprofesi sebagai petani. Ada beberapa sektor pertanian yang diunggulkan
15
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
oleh masyarakat, yaitu sawah, dll. Dari segi keadaan ekonomi masyarakat, warga
masyarakat Gerung jika dirata-ratakan dikategorikan kelas menengah.
Dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, terhadap penyelenggaraan
pendidikan di SMA Negeri 1 Gerung cukup baik. Pemerintah pusat melalui dana
dekonstrasi Propinsi Nusa Tenggara cukup banyak membantu penyelenggaraan
pendidikan. Pada dua tahun terakhir, jenis bantuan yang telah diterima oleh SMA Negeri
1 Gerung adalah Revitalisasi perpustakaan, Bantuan Peralatan TIK, beasiswa BKM, dan
blogrant Sekolah Standar Nasional (SSN).
Begitu juga dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat. Pemerintah
Daerah komit dengan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan di
Kabupaten Lombok Barat Dengan komitmen tersebut, SMA Negeri 1 Gerung
diharapkan dapat terus memacu mutu pendidikan untuk meraih cita-cita, yaitu menjadi
Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI).
a. Faktor Internal
No Komponen Kondisi Saat Ini
. Kekuatan Kelemahan
1. Standar Isi Adanya komitmen SMA Kerangka dasar kurikulum masih
Negeri 1 Gerung untuk menggunakan standar minimal dari
melaksanakan kurikulum BSNP (belum ada
berdasarkan standar BSNP peningkatan/pengembangan)
Beban belajar siswa sudah KKM (Kriteria Ketuntasan
sesuai dengan standar BSNP. Minimal) masing-masing mata
Untuk meningkatkan mutu pelajaran belum semuanya sesuai
lulusan yang didasarkan atas dengan standart BSNP (KKM
UN, siswa diberi tambahan beberapa mata pelajaran masih ada
pengayaan belajar mulai dari di bawah 75)
kelas X sampai kelas XII. Rata-Rata Beban mengajar guru
Adanya muatan lokal yang belum semuanya sesuai dengan
berupa pengembangan Bahasa BSNP (24 jam)
Sunda, PLH dan Pendidikan Program responsi untuk materi
Akhlak agama dan jurusan, belum
Pengembangan diri diberikan mempunyai panduan
dalam bentuk Bimbingan Belum ditemukan sistem (model)
17
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Konseling, klub mata pembelajaran yang cocok untuk
pelajaran, klub pengembangan sistem fullday school (> jam 14.00)
keterampilan (teater, pramuka, Dalam penyusunan jadwal
English Club, Japanese Club, pelajaran masih belum mengikut
PMR, KIR, Olaharaga, sertakan rumpun mata pelajaran
Kesenian, keagamaan, dll) Jadwal pelajaran masih sering
Kalender pendidikan di SMA dilakukan perubahan ketika proses
Negeri 1 Gerung mengacu pembelajaran sudah berjalan
kepada kalender Pendidikan
Nasional
20
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
kompetensi guru.
Rasa kekeluargaan di
lingkungan civitas akademika
masih kurang kompak.
Belum adanya indikator
yang jelas untuk mengukur
tingkat keberhasilan guru .
Ada indikasi bahwa kepala
Sekolah, guru, dan karyawan
kurang memiliki rasa empati
(kepekaan dan kepedulian) yang
mendalam kepada siswa.
Ada indikasi bahwa dedikasi
kepala Sekolah, guru dan
karyawan dalam melaksanakan
tugas masih belum optimal.
Ada indikasi bahwa kepekaan
kepala Sekolah terhadap aspirasi
guru, karyawan dan siswa masih
belum optimal.
Kurangnya komitmen kepala
Sekolah dan guru dalam
mengaplikasikan hasil pelatihan
atau workshop.
Rekruitmen guru dan
pegawai yang masih belum
melalui prosedur
profesionalisme kelembagaan.
Belum adanya panduan
program pada masing-masing
rumpun mata pelajaran.
Penyusunan dan supervisi
program Sekolah belum optimal
5 Standar Sarana dan Sekolah mempunyai Belum optimalnya perawatan
Prasarana fasilitas yang bagus dan pengamanan terhadap
terhadap pengembagan fasilitas Sekolah terutama alat-
pengetahuan ICT alat elektronik pembelajaran.
Sarana kelas, Ada indikasi belum adanya
perpustakaan, laboratorium, perencanaan yang matang
sanitasi, dan ICT sudah terhadap pengadaan sarana dan
cukup memadai. prasarana Sekolah
Lokasi yang cukup Belum tertibnya administrasi
startegis untuk menjadikan fasilitas yang dimiliki Sekolah
sekolah yang unggul dan Belum tertibnya penempatan
diminati oleh masyarakat. barang-barang inventaris
Pemeliharaan fasilitas Sekolah
bangunan secara rutin Belum optimalnya fungsi komite
dalam pengadaan dan
pengembangan sarana Sekolah.
22
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
penganggaran semua program
Sekolah
Perlu ada peninjauan ulang pada
insentif guru akselerasi dan guru
team teaching.
Gaji guru GTT dan PTT belum
memenuhi standar UKM.
Belum ada ketua program
akselerasi.
Lembaga Litbang belum
terbentuk dan berperan secara
optimal
Masih perlunnya sosialisasi dan
evaluasi yang optimal dari
peraturan akademik yang ada.
Belum adanya tata tertib
pendidik,tenaga kependidikan
serta penggunaan sarana dan
prasarana.
Belum adanya kode etik
hubungan antara sesama warga
didalam lingkungan Sekolah dan
hubungan antara warga Sekolah
dengan masyarakat.
Biaya operasional Sekolah masih
belum tersosialisasi secara baik
Rencana tahunan Sekolah belum
terkomunikasikan secara
transparan kepada guru dan
karyawan.
Guru dan karyawan belum
dilibatkan dalam penyusunan
program Sekolah.
Sosialisasi KTSP belum optimal.
Program konsultasi Sekolah
dengan orang tua/wali peserta
didik belum terjadwal setiap
tahun.
Belum ada program rapat
Sekolah dengan komite Sekolah
secara reguler dan terjadwal.
Akuntabilitas dan kinerja satuan
pendidikan belum teridentifikasi
setiap tahun.
Peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan belum
terprogram secara baik.
Pelaksanaan dari keputusan-
keputusan rapat yang ada belum
berjalan dengan baik.
Istrumen penjamin mutu Sekolah
belum ada
Sistem pengawasan,
pemantauan, supervisi, evaluasi
23
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
dan pelaporan belum optimal.
Belum ada buku panduan yang
jelas dari masing-masing staf
kepala bidang kurikulum,
kesiswaan, humas, keagamaan,
sarana dan prasarana,
administrasi, litbang, dan
keuangan,.
Kebijakan yang masih belum
mencerminkan bottom-up
process (masukan dari bawah)
b. Faktor Eksternal
1. Peluang
Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk
mengembangkan diri secara maksimal
Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun finansial yang
semakin baik
24
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Apresiasi masyarakat terhadap Sekolah semakin meningkat
Terbuka kesempatan lulusan Sekolah melanjutkan baik ke perguruan tinggi
bergengsi baik di dalam maupun di luar negeri
a. Ancaman
Bermunculan sekolah unggul sebagai competitor
Lingkungan di luar sekolah yang kurang edukatif
Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas
dalam pembangunan
SMA Negeri 1 Gerung belum menjadi pilihan utama bagi sebagian
masyarakat
Inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
25
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
5. Pembinaan Olimpiade Sains
6. Pembinaan Ekstrakurikuler
7. Pengembangan Sarana dan Prasarana
8. Pengembangan Kerja Sama
2) Strategi Pelaksanaan/Pencapaian
1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pelaksanaan workshop
In House Training
Supervisi Klinis
MGMP Sekolah
2. Pengembangan Proses Pembelajaran
Workshop
Peningkatan kesejahteraan guru
Supervisi Kelas
3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa
Menjalin kerja sama dengan Komite Sekolah
Menjalin kerja sama dengan lembaga lain
Supervisi Kelas
Try Out Ujian Nasional
Belajar Tambahan Sore
4. Pengembangan Kemampuan Guru
Workshop
Pelatihan Komputer
5. Pembinaan Olimpiade Sains
Pembentukan Tim Olimpiade Sains
Pelatihan Peserta
6. Pembinaan Ekstrakurikuler
Pembentukan Kelompok Ekstrakurikuler
Pelaksanaan latihan terjadwal
26
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Pelaksanaan uji coba
7. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Inventarisasi sarana dan prasarana
Pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana
Pemeliharaan sarana dan prasarana
8. Pengembangan Kerja Sama
Kerja sama dengan komite sekolah
Kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertical
A. Kriteria
Pelaksanaan program supervise di SMA Negeri 1 Gerung untuk tahun pelajaran
2009/2010 memenuhi beberapa criteria sebagaimana berikut:
1. Prinsip-prinsip Supervisi
a. Supervisi bersifat Kontruktif dan Kreatif
b. Supervisi didasarkan pada keadaan dan kenyataan sebenarnya.
c. Kegiatan supervisi terlaksana dengan sederhana
d. Supervisi memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi.
e. Dalam pelaksanaan supervisi terjalin hubungan frofesional, bukan didasarkan atas
hubungan pribadi.
f. Supervisi didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak
yang disupervisi.
2. Jenis teknik Supevisi;
a. Teknik perseorangan .
1) Mengadakan kunjungan kelas ( Classroom visitation )
Yang dimaksud adalah kunjungan yang dilakukan untuk melihat guru
yang sedang mengajar atau ketika kelas sedang kosong. Ada empat tahap
kunjungan kelas. Pertama, tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor
merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan
kelas. Kedua, tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini,
supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. Ketiga,
tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru
mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, sedangkan
tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.
Ada beberapa kriteria kunjungan kelas yang baik, yaitu: (1) memiliki
tujuan-tujuan tertentu; (2) mengungkapkan aspek-aspek yang dapat
28
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
memperbaiki kemampuan guru; (3) menggunakan instrumen observasi
tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif; (4) terjadi interaksi antara
pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian; (5)
pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses belajar mengajar; (6)
pelaksanaannya diikuti dengan program tindak lanjut
2) Mengadakan observasi kelas ( Classroom Observation )
Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan
memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi kelas
adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh
data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar
mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha
memperbaiki proses belajar mengajar. Secara umum, aspek-aspek yang
diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung adalah:
(1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran
(2) cara penggunaan media pengajaran
(3) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar
(4) keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu: (1)
persiapan observasi kelas; (2) pelaksanaan observasi kelas; (3) penutupan
pelaksanaan observasi kelas; (4) penilaian hasil observasi; dan (5) tindak
lanjut. Dalam melaksanakan observasi kelas ini, sebaiknya supervisor
menggunakan instrumen observasi tertentu, antara lain berupa evaluative
check-list, activity check-list.
3) Mengadakan wawancara :dilakukan apabila supevisor menghendaki jawaban
dari individu tertentu.
b. Teknik kelompok
1) Mengadakan pertemuan/rapat (meeting )
29
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Dalam kegiatan ini Supervisor dapat memberikan pengarahan ( directing ),
pengkoordinasian ( coordinating ) dan mengkomunikasikan ( comunicating )
segala informasi kepada guru/staf .
2) Mengadakan diskusi kelompok ( group discusion )
3) Mengadakan penataran ( in service training )
4) Seminar
3. Pelaksanaan Supervisi
a. Tahap penysunan program supervisi.
Program tersebut meliputi program tahunan dan program semester . ( terlampir )
b. Tahap persiapan :
yang perlu dipersiapkan ; a) Format/instrument supervisi. b) Materi
pembinaan/supervisi. c) Buku catatan . d) data supervisi/pembinaan sebelumnya.
c. Tahap pelaksanaan : diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan .
d. Tahap tindak lanjut.
Merupakan pembinaan dan perbaikan dari hasil temuan pada saat supervisi.
31
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
32
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
33
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
BAB IV
PENUTUP
34
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang penuh dinamika, mempunyai visi, misi dan strategi
untuk mencapai tujuan pendidikan.. Dalam mencapai tujuan tentunya semua komponen harus saling
bekerjasama.
35
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Nama Guru : ...................................................................................
Mengajar Kelas : ...................................................................................
Mata Pelajaran : ...................................................................................
Hari/Tanggal Supervisi : ...................................................................................
Jam Ke : ...................................................................................
NILAI
ASPEK YANG DINILAI DAN CARA PENILAIAN BOBOT KETERANGAN
S S
A. Perangkat Pembelajaran
a. Memiliki Kalender Pendidikan. 2
b. Menyusun Program Tahunan. 4
c. Menyusun Program Semester. 4 20
d. Membuat Silabus. 4
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 6
Jumlah
B. KELENGKAPAN SKENARIO PEMBELAJARAN (RPP) =
a. Identitas Lengkap. 2
b. Tercantum / Memuat SK, KD, Indikator dan 2
c. Materi Pokok.
Berisi Pengalaman Belajar / Langkah Mengajar,
2
/Sumber/Bahan
Media Belajar. 10
d. Ada Penilaian yang Terdiri Dari Jenis Tagihan,
Bentuk 2
Instrumen, dan Contoh Instrumen.
e. Ada Kunci Jawaban dan Uraian Tugas 2
Berikutnya. Jumlah
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR =
I. Pendahuluan /
a. MotivasiKegiatan Guru Memberikan Motivasi Kepada
2
/Siswa Tercantum
Diuraikan Pada Skenario / RPP.
b. Motivasi Berupa Contoh atau Pertanyaan Untuk
Menggali Sesuai Dengan Kompetensi. 2
Informasi
10
c. Dalam Memotivasi Dikemukakan Kompetensi
yang Akan 2
Dicapai Dalam Kegiatan Pembelajaran.
d. Dalam Memotivasi Dikemukakan Life Skill yang
Perlu Dimiliki 4
dan Manfaatnya Dalam Kehidupan.
Jumlah
II. Kegiatan Inti =
A. Dalam Bentuk Klasikal:
a. Guru Memasuki Kegiatan Ini Berkesinambungan
2
Dengan yang Telah Disampaikan.
Motivasi
b. Kegiatan Inti Berpusat Pada Guru. 2
c. Kegiatan Inti Melibatkan Siswa Untuk
Menemukan /Konsep 5
Membangun Mengkonstruksi Pengetahuan. 20
d. Kegiatan Inti Sesuai dengan SK, KD, Indikator
yang Ingin 5
Dicapai dan Materi Pelajaran.
e. Guru Memberikan Tugas Lanjutan Kepada Siswa
Sesuai SK, KD dan Indikator. 6
Dengan
Jumlah
B. Dalam Bentuk Diskusi / Kerja Kelompok =
a. Guru Telah Mengatur Pembagian Kelompok. 2
b. Kegiatan Diskusi / Kerja Kelompok Mendapat
2
Respon
Dari Positif
Siswa.
c. Anggota Tiap Kelompok Berpartisipasi Aktif
5 20
DalamKelompok.
Kerja Diskusi /
d. Kegiatan Diskusi/Kerja Kelompok Dilanjutkan
5
Dengan Diskusi
Kelas.
e. Guru Menggunakan Lembar Penilaian 6
Diskusi/Kerja Kelompok. Jumlah
=
36
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
B
NILAI
ASPEK YANG DINILAI DAN CARA PENILAIAN BOBOT KETERANGAN
S S
III. Sumber /
a. Bahan / Sumber
Media / Bahan / Media yang Digunakan Sesuai
2
Dengan
KD, SK,
dan Indikator.
b. Bahan / Media yang Disediakan Sesuai Dengan
2
Kebutuhan
Materi Pokok Pembelajaran.
c. Menggunakan Bahan / Media Yang Otentik Dan 10
2
Yang Ada Siswa.
Sekeliling Di
d. Bahan Yang Digunakan Mendorong Siswa
Melakukan / Bertanya / Mengumpulkan Data Dan
Pengamatan 4
Menarik
Kesimpulan.
Jumlah
IV. Penilaian =
a. Penilaian Dilakukan Sesuai Dengan Jenis 2
b. Tagihan.Penilaian Relevan Dengan Kompetensi Dan 2
10
c. Indikatornya.
Penilaian Hanya Mengarah Pada Ranah Kognitif. 2
d. Penilaian Mengarah Juga Pada Ranah Afektif 4
Dan Psikomotor. Jumlah
V. Penutup =
A. Dalam Bentuk Klasikal:
a. Kegiatan Pembelajaran Sesuai Dengan Waktu
2
Yang
Direncanakan.
b. Inti / Kesimpulan KBM Disimpulkan Oleh Guru. 2 10
c. Inti / Kesimpulan KBM Disimpulkan Oleh Siswa. 2
d. KBM Dilakukan Dengan Menggunakan Prinsip 4
PAKEM. Jumlah
B. Dalam Bentuk Diskusi / Kerja Kelompok =
a. Setiap Kelompok Menyampaikan Hasil Diskusi /
Kerja 2
Kelompok Di Depan Kelas.
b. Hasil Diskusi / Kerja Kelompok Mendapat
ResponDari
Positif / 2
Negatif Kelompok Lain.
10
c. Kesimpulan Hasil Diskusi / Kerja Kelompok
Dilakukan Oleh 2
Guru.
d. Kesimpulan Hasil Diskusi / Kerja Kelompok
Dilakukan OlehBimbingan Guru. 4
Siswa Dengan
Jumlah
=
Penilaian = Jumlah Nilai Riel x 100 Kategori Penilaian: 90 s/d 100 = Sangat Baik Sekali
Jumlah Nilai Ideal 80 s/d 89 = Baik Sekali
Hasil Penilaian = .................... x 100 = ............ 60 s/d 79 = Baik
50 s/d 69 = Cukup
40 s/d 49 = Kurang
Jumlah Nilai Ideal = 90 <40 = Kurang Sekali
Pada II dan V Bentuk Klasikal atau Diskusi / Kerja Kelompok,
Gunakan Hanya Salah Satu Saja, Kalau Klasikal Tidak Menggunakan
Penilaian Diskusi / Kerja Kelompok, Begitupun Sebaliknya.
Gerung, ...............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru,
37
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
H. Nasrun, S. Pd., MM ...............................................
NIP. 196404011987031023 NIP. .......................................
Catatan:
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................
KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA
KABUPATEN SUKABUMI
Nomor : 800/124 -SMA
Tentang
PEMBAGIAN TUGAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DAN BIMBINGAN KONSELING
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DI SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA
38
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konselingpada Tahun
Pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Warungkiara perlu menetapkan pembagian tugas guru
Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiidkan Nasional;
2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang No.08 Tahun 1974 Jo. Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;
4. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan menengah;
6. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah No.106 Tahun 2000 tentang Pengelolaaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam
Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Republik
Indonesia No.35 Tahun 2004;
9. Keputusan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara No.84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, 23 dan 24 Tahun 2006 tentang stándar Isi,
stándar Kompetensi Lulusan dan Pelaksanaannya untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No.32 tahun 2000 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Kabupaten
Sukabumi
12. Keputusan Bupati kabupaten Sukabumi No.35 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi;
13. Rapat Kerja Awal Tahun SMA Negeri 1 Warungkiara tanggal 10 Juli 2008
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menugaskan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konseling Semester 1 Tahun Pelajaran 2008/2009 di
SMA Negeri 1 Warungkiara sebagaimana tersebut dalam lampiran-lampiran keputusan ini;
Kedua : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran ini agar melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab;
Ketiga : Masing-masing nama yang tercantum tersebut agar melaporkan pelaksanaan tugasnya secara tertulis dan berkala
kepada kepala sekolah;
Keempat : segala biaya yang timbul akibat keputusan ini akan dibebankan pada anggaran yang sesuai;
Kelima : Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagimana mestinya;
Ditetapkan Di : Warungkiara
Pada Tanggal : 10 Juli 2008
Tembusan :
1. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
3. Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
4. Yang bersangkutan
5. Arsip
39
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
40
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WARUNGKIARA
KABUPATEN SUKABUMI
Nomor : 800/008 -SMA
Tentang
PEMBAGIAN TUGAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DAN BIMBINGAN KONSELING
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DI SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA
Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konselingpada Tahun
Pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Warungkiara perlu menetapkan pembagian tugas guru
Mengingat :
1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiidkan Nasional;
2. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang No.08 Tahun 1974 Jo. Undang-Undang No.43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;
4. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan menengah;
6. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah No.106 Tahun 2000 tentang Pengelolaaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam
Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Republik
Indonesia No.35 Tahun 2004;
9. Keputusan Menteri Pendayaagunaan Aparatur Negara No.84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, 23 dan 24 Tahun 2006 tentang stándar Isi,
stándar Kompetensi Lulusan dan Pelaksanaannya untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No.32 tahun 2000 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Kabupaten
Sukabumi
12. Keputusan Bupati kabupaten Sukabumi No.35 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menugaskan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar dan Bimbingan Konseling Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009 di
SMA Negeri 1 Warungkiara sebagaimana tersebut dalam lampiran-lampiran keputusan ini;
Kedua : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran ini agar melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab;
Ketiga : Masing-masing nama yang tercantum tersebut agar melaporkan pelaksanaan tugasnya secara tertulis dan berkala
kepada kepala sekolah;
Keempat : segala biaya yang timbul akibat keputusan ini akan dibebankan pada anggaran yang sesuai;
Kelima : Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagimana mestinya;
Ditetapkan Di : Warungkiara
Pada Tanggal : 19 Januari 2009
Tembusan :
1. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
3. Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi
4. Yang bersangkutan
5. Arsip
41
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
42
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung
43
Program Supervisi Kepala SMA N 1 Gerung