Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
salah satu bidang yang memberikan sumbangan besar dalam penyediaan sumber
protein. Salah satu contoh dari fungsi peternakan yaitu dalam penyediaan ayam
potong.
Sebagai salah satu penyedia sumber proein, maka peternakan memiliki ilmu
yang berhubungan dengan usaha penyaluran hasil produksi peternakan. Ilmu itu
biasa dikenal dengan nama tataniaga. Tataniaga adalah ilmu yang mempelajari
di masyarakat, agar kita dapat membandingkan teori yang diperoleh di bangku kuliah.
Hal inilah yang melatar belakangi diadakannya praktek lapang di pasar Terong
masyarakat terhadap ayam potong sebagai salah satu barang untuk memenuhi
Tujuan dari praktek lapang ini adalah untuk mebandingkan sistem tataniaga
yang berlaku dilapangan khususnya di Pasar Niaga Daya dengan teori yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ayam Potong
Ayam potong adalah produk peternakan yang paling banyak dijumpai dipasar-
pasar tradisional dari pada itik dan bebek. Ini disebabkan karena harga yang relative
murah, mudah diperoleh serta disukai oleh konsumen karena mempunyai daging yang
tahun. Sebagian besar konsumen ayam potong adalah penduduk dikota-kota besar.
sangat potensial adalah restoran, rumah makan, kapal-kapal laut, rumah sakit,
Ayam potong sebagai ayam pedaging yang potensial ini mempunyai satu cirri
khas adalah mudah tercekam dan mudah mati bila syarat yang dituntunnya tidak
terpenuhi. Pada saat waktu jual tiba dan ayam-ayam pedaging itu siap untuk dijual,
terlihat ayam itu gemuk dengan mata yang berbinar. Itu sebagai tanda bahwa ayam
dilakukan pada sore atau pagi hari. Bila membutuhkan perjalanan, antar kota
misalnya, maka sebaiknya dilakukan pada malam hari. Disaat itulah ayam
dikeluarkan dari kandang dan dimasukkan dalam truk setelah ditimbang. Hal ini
B. Lembaga Tataniaga
Lembaga tataniaga adalah badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan atau
fungsi tataniaga dengan nama barang-barang bergerak dari pihak produsen sampai
perseroan yang berusaha dalam bidang tataniaga dikenal sebagai pedagang perantara.
Lembaga ini membeli dan mengumpulkan barang-barang yang berasal dari produen
barang-barang. Mereka ini adalah nelayan, petani, dan pengolah hasil peternakan.
harus dapat memperoleh laba atau keuntungan yang banyak. (Hanafiah, 2006).
Lembaga pemberi jasa (faciliting agencies) adalah mereka yang memberi jasa
atau fasilitas untuk memperlancar fungsi tataniaga yang dilakukan produsen atau
pedagang perantara. Contoh lembaga ini antara lain adalah bank, usaha
pengangkutan, biro iklan dan sebagainya. Lembaga ini bertugas dan mempermudah
C. Saluran Tataniaga
Saluran tataniaga adalah pergerakan barang-barang dari pihak produsen ke
yang dilalui oleh suatu hasil peternakan tergantung dari beberapa faktor yaitu jarak
antara produsen ke konsumen, cepat tidaknya produk rusak, skala produksi dan posisi
lain :
dan konsultan.
dikelompokkan ke dalam bahan mentah dan barang konsumsi. Sebagai bahan mentah
akan dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untuk diolah menjadi barang jadi.
Sebagai barang konsumsi akan dibeli oleh konsumen akhir untuk keperluan
konsumsi. Pergerakan hasil peternakan bahan mentah dari produsen sampai industri
P Pl IM
P Pb Pe
P P1 knsmn
P Pe
Ket :
P = produsen
Pe = Pedagang eceran
E = Pedagang ekspor
Menurut Hanafiah (2006), panjang pendeknya saluran tataniaga yang dilalui oleh
b. Cepat tidaknya produk rusak. Produk yang cepat atau mudah rusak harus
keinginan tertentu serta mampu turut melakukan transaksi pada suatu priode. Pasar
terdiri dari semua pelanggan yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu
yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna
Pasar terdiri atas dua golongan yaitu pasar konkrit dan pasar bastrak. Pasar
konkrit yaitu tempat dimana para peminta dan penawar barang berkumpul dan
bertemu (contohnya pasar ikan, pasar efek). Sedangkan pasar konkrit mempunyai
ciri yaitu peserta pasar (penjual dan pembeli) dan barang yang dipoerdagangkan
terdapat pada pasar tersebut. Sedangkan pasar abstrak adalah seluruh daerah, dimana
para peminta dan penawar mempunyai kontak demikian rupa sehingga harga-harga
benda yang sama saling mmpengaruhi satu sama lain secara langsung dan kuat
(Hanafiah, 2006).
1. pasar uang adalah pasar dimana diperjual belikan dana-dana dan surat-surat
2. pasar modal adalah pasar yang memperjual belikan dana-dana jangka panjang,
3. pasar atau bursa tenaga kerja adalah pasar yang mempertemukan penawaran
perdagangan dan penyerahan barang pada suatu waktu yang telah disepakati.
bagian :
1. Pasar monopoli adalah suatu model pasar yang mempunyai ciri hanya
2. Pasar duopoli adalah pasar yang terdiri dari 2 orang penjual, yang
3. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdiri atas beberapa
yang lain atau uang. Margin adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk
menyatakan perbedaan harga barang yang dibayar kepada penjual pertama dan harga
Harga merupakan suatu hal penting dan menarik bagi para penjual maupun
bagi pembeli dipasar melalui harga. Konsumen menurunkan jenis dan mutu barang
istilah margin merupakan sejumlah uang yang ditentukan secara internal accounting,
yang diperlukan untuk menutupi biaya dan laba dan ini merupakan perbedaan atau
harga telur itik di pasar. Hal ini terjadi karena memang harga itu terbentuk dari dua
kekuatan itu tanpa ada kekuatan ketiga yang mengendalikannnya, bahkan untuk kasus
telur itik ini dibiarkan sesuai kekuatan itu dengan pengawasan yang boleh dikatakan
minim sekali, tentunya hal ini terjadi karena memang untuk menstabilkan harga
daging ayam itu tidak semudah menyimpan beras digudang-gudang bulog (Rasyaf,
2004).
produksinya dan jumlah pengeluaran oleh lembaga tataniaga (badan perantara) dan
laba (profit) yang diterima oleh badan bersangkutan. Biaya tataniaga suatu macam
produk biasanya diukur secara kasar dengan margin dan spread. Margin adalah suatu
istilah yang digunakan untuk menyatakan perbedaan harga yang dibayar oleh pembeli
dengan biaya total tersebut atau meminimumkan biaya untuk penghasilan (Hanafiah,
2006)
F. Perilaku Konsumen
Prilaku konsumen biasanya didasarkan pada selera an tingkat pendapatan.
Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi factor selera sangat mempengaruhi tingkat
konsumen akan telur itik. Disamping itu konsumen yang pandai mengatur
Kebiasaan membeli (buying habit) dari konsumen ada kaitannya denga jenis
barang dan volume penjualan, lokasi took, dan jasa yang diberikan ditingkat eceran.
Pembelian barang-barang untuk keluarga mungkin dilakukan oleh istri, suami, anak
(Hanafiah, 2006)
harganya mahal dan orang yang berpendapat tinggi tidak terlalu konsumtif terhadap
barang yang harganya mahal. Oleh karena itu produsen akan berusaha
memperoduksi barang yang memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang relative
Ada konsumen yang membeli barang dengan mendatangi took (kios) secara
langsung dan ada pula konsumen yang membeli order kepada penjual melalui
berpendapatan tinggi umumnya lebih senang membeli barang pada grosir atau super-
antara lain :
akan dibeli oleh konsumen pada kodisi, waktu dan harga tertentu. Karena pembelian-
pembelian pada suatu jangka waktu berubah menurut harga, maka sesungguhnya kita
Bunyi hukum permintaan adalah semakin rendah harga suatu barang maka
diartikan sebagai jumlah barang atau jasa dimana penjual bersedia menjual pada
waktu tertentu pada berbagai kemungkinan tingkat harga dalam suatu pasar.
suatu barang berbangding lurus dengan harga barang tersebut. Bila harga barang
naik, maka kuantitas barang yang ditawarkan akan bertambah dan bila harga barang
dandapatdibeli oleh konsumen ke pasar dengan berbagai tingkat harga, lebih lanjut
dinyatakan bahwa penawaran adalah kuantitas barang yang ingin dan dapat
METODOLOGI PRAKTEK
Waktu dan Tempat
dilaksanakan pada hari Senin, 28 April 2008, pukul 09.00 WITA sampai selesai
Analisa Data
PEMBAHASAN
pedagang ayam potong pada pasar terong diperoleh keterangan bahwa dari
responden pertama yaitu ibu St. Maryam yang bertindak sebagai pedagang yang
menjual barang dagangannya kepada konsumen pada lingkungan pasar sentral terong.
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa pada pasar terong terdapat beberapa
macam lembaga yaitu peternak yang bertindak sebagai produsen ayam potong,
dapat dikonsumsi oleh masnyarakat sebagai konsumen akhir setiap lembaga berperan
satu sama lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah (2006), yang menyatakan
bahwa setiap peternak ayam potong menyadari bahwa usahanya tidak berdiri sendiri
tetapi ada rekan sebisnis lain yang mau tidak mau terlibat, salah satunya adalah
P.Pengumpul P.Pengecer
Masyarakat
pengangkutannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar (2007), yang menyatakan
biaya pengangkutan ini sangat dipengaruhi oleh tarif angkutan atau biaya transportasi
maka harga telu itik yang sampai ke konsumen juga semakin tinggi.
berpindah-pindah tempat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah (2006) yang
bertindak sebagai produsen. Sistem pembayaran dilakukan secrara cash, dan biaya
yang dikeluarkan tergantung kualitas komoditi yang dibeli. Adapun kendala yang
sering dihadapi dalam pembelian dan pemesanan produk, membutuhkan waktu yang
agak lama, karena perlu dilakukan pemeriksaan apakah ayam potong masih bagus
atau tidak. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah (2006), yang menyatakan
pemberian izin oleh para penjual kepada pembeli agar barang tersebut dipastikan
baik.
Pada responden kelima bernama Agus, diperoleh hasil wawancara yaitu masih
yang dikeluarkan makin banyak dan kadang-kadang tidak sesuai dengan keuntungan
yang didapat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah (2006), yang menyatakan
bahwa panjang pendeknya saluran tataniaga dipengaruhi beberapa faktor yaitu jarak
antara produsen dan konsumen, cepat tidaknya produk rusak, skala produksi, dan
Ngitung) diketahui bahwa laba yang diperoleh yaitu Rp.500.000,- dengan margian
yaitu Rp. 250.000,- dengan margin Rp.3000,-/ekor. Pedagang ayam potong di lokasi
pengambilan data bila dihitung dalam tingkat persentase mark up maka tingkat
margin pedagang ayam potong ditinjau dari harga pokok penjualan masing-masing
(2006), yang menyatakan bahwa apabila margin dinyatakan dalam persentase, maka
dapat disebut mark-up. Mark-up itu sendiri adalah suatu persentase margin yang
dihitung atas dasar harga pokok penjualan atas dasar harga pokok penjualan eceran
suatu benda.
Dari hasil pengambilan data dari tiap responden untuk hasil atau keuntungan
yang mereka peroleh tingakatannya tidak jauh berbeda antara responden pertama dan
responden kedua. Keuntungan dari penjualan ayam potong yang akan mereka peroleh
apabila dirata-ratakan akan diperoleh keuntungan sebesar yang diperoleh
Rp.410.000,-. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar (2007), yang menyatakan
perbedaan harga barang yang dibayar kepada penjual pertama dan harga yang dibayar
yang diperoleh dari lembaga tataniaga sebelumnya. Dapat pula ditentukan oleh
tingkat permintaan dan penawaran terhadap produk yang dijual sehingga berpengaruh
terhadap tingkat penentuan harga. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar (2007),
yang menyatakan bahwa harga suatu barang dan jumlah harga barang tersebut yang
diperjual belikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari barang tersebut oleh
karena itu untuk menganalisis permintaan dan penawaran keatas suatu barang yang
terdapat dipasar.
C. Prilaku Konsumen
yang hampir seragam. Hal ini dapat disebabkan karena objek penelitian yang hanya
terdiri dari satu jenis produk dengan karekteristik konsumen yang hampir sama yaitu
itik. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar (2007), yang menyatakan bahwa objek
penelitian yang terdiri dari satu jenis produk pada pedangan utamanya pedagang
yang terdapat pada tiap pembeli prilaku tersebut dimunculkan dalam usaha
pemenuhan kepuasan ketika dapat memenuhi kebutuhannya. Hal ini sesuai dengan
pada pembeli karena mempunyai perilaku yang berbeda dalam usaha memenuhi
ayam potong menyangkut banyak konsumen mengambil dalam jumlah yang banyak
sehingga para pedagang yang mendapatkan keuntungan yang banyak pula sedangkan
penawaran juga meningkat karena dilihat dari harga yang semakin hari semakin
meningkat kebutuhan masyarakat punya sehingga banyak yang membeli ayam potong
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar (2007), yang menyatakan bahwa
Bunyi hukum permintaan adalah semakin rendah harga suatu barang maka semakin
banyak barang tersebut diminta. Sebaliknya semakin tinggi harganya semakin sedikit
permintaan barang jadi. Permintaan konsumen akan suatu barang dipasar ditanggapi
oleh pengusaha dengan menawarkan barang yang sama. Penawaran yang dimiliki
Permintaan akan ayam potong dari hari kehari dalam pasar Terong semakin
meningkat karena kebutuhan konsumen semakin meningkat pula serta sesuai dengan
kondisi waktu dan harga yang tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah
jumlah suatu barang yang akan dibeli oleh konsumen pada kodisi, waktu dan harga
harga, maka sesungguhnya kita tidak mendapatkan suatu jumlah, tetapi suatu urutan
PENUTUP
Kesimpulan
langsung.
Saran
Sebaiknya praktek lapang tataniaga dilakukan hanya sekali saja serta asisten
agar kiranya dapat ikut dalam pengambilan data/responden pada setiap pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Http://id.wikipwdia.org/wiki/telur_%28.
Peny.
Margin = harga jual – harga beli
= 22.000 – 6.500
= 15.500
= 2.200.000 – 1.800.000
= 400.000
Responden II (Syafar)
Peny.
Margin = harga jual – harga beli
= 20.000 – 7.000
= 13.000
= 1.000.000 – 800.000
= 200.000
LAPORAN PRAKTEK LAPANG
TATANIAGA HASIL PETERNAKAN
AYAM POTONG
Oleh :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2008