Professional Documents
Culture Documents
Penulisan : E4 M6 V5
Jenis Skor Deskripsi Frek
Cedera
Minor 13 - 15 Dapat terjadi kehilangan 55%
kesadaran atau amnesia tetapi
kurang dari 30 menit.
Tidak ada fraktur tengkorak, tidak
ada kontusio serebral, hematoma.
Sedang 9 - 12 Kehilangan kesadaran dan/atau 24%
amnesia lebih dari 30 menit tetapi
kurang dari 24 jam
Berat 3-8 Kehilangan kesadaran dan/atau 21%
terjadi amnesia lebih dari 24 jam.
Juga meliputi kontusio serebral,
laserasi, atau hematoma
intrakranial.
DILANJUTKAN BESOK
Perdarahan yang terjadi diantara tulang tengkorak
dan duramater
EDH : terjadi pada 1-3 % kasus cedera kepala.
80 % EDH disertai dengan fraktur tulang
tengkorak.
Robeknya salah satu cabang arteri meningens
media
Robeknya sinus venosus duramater
Robeknya arteri diploika
Temporal atau
temporoparietal ( 70
%)
Frontal, oksipital dan
fossa serebri posterior
Lucid Interval : masa sadar setelah pingsan
hingga kesadaran menurun lagi.
Jika volume perdarahan > 50 cc pasien akan
mengalaimi Gejala neurologis.
Desakan hematom pada lobus temporal, akan
mendorong jaringan otak ke bawah ke arah
insisura tentori N. Okulomotorius sesisi akan
tertekan mengakibatkan pupil melebar pada sisi
hematom
Refleks babinsky kontralateral dari hematom
Nyeri kepala dan gangguan mental
Jika terjadi herniasi unkus ke dalam insisura
tentori : hemiparese kontralateral, paralisis total
N. Okulomotorius.
Jika terjadi herniasi tonsila serebri ke dalam
foramen magnum : Trias Chusing yaitu :
Bradikardia, Hipertensi, bradipnea.
Papil edema .
Pantau ketat GCS
Pantau ketat lebar pupil, kesadaran, kaku kuduk,
nadi , tek. Darah dan pernafasan.
RO : untuk identifikasi tanda fraktur tulang
tengkorak,
CT-Scan : kemungkinan terjadi TIK meningkat
EDH yang progress : Sito Operasi
Bila vol. Hematom 30 cc atau kurang, OP tdk
perlu.
CT control untuk mengetahui volume perdarahan
Angka kematian EDH 25 %
Bila tdk terlambat dilakukan operasi :
prognosisnya baik.
SDH : perdarahan yang terjadi
diantara duramater dan araknoidea.
Sumber perdarahan :
1. Ruptur vena jembatan yang
berjalan dari ruang sub araknoidal
atau korteks cerebri melintasi
ruangan subdural.
2. Robekan pembuluh darah
kortikal, subaraknoidal disertai
robekan araknoidea.
Trauma Kapitis
Trauma di t4 lain pada badabn yang berakibat
terjadinya pergeseran atau putaran otak terhadap
duramater. Con : jatuh duduk
Trauma pada leher karena guncangan pada badan.
Pecahnya aneurisme atau malformasi pembuluh
darah di dalam ruang subdural.
Gangguan pembekuan darah.
Perdarahan terjadi antara duramater dan arakhnoidea. Perdarahan dapat
terjadi akibat robeknya vena jembatan (bridging veins) yang
menghubungkan vena di permukaan otak dan sinus venosus di dalam
duramater atau karena robeknya araknoidea.
Created By :
Takdir Tahir
Tekanan Intra Kranial adalah
Hasil dari sejumlah jaringan otak,
volume cairan darah, & CSF di
dalam tengkorak dalam satu
satuan waktu.
Aliran Darah Serebral
Edema serebral
Ruang Intra Kranial Berisi:
Jaringan Otak ( 1400 gr)
Darah ( 75 ml )
CSF ( 75 ml )
Hipotesa Monro Kellie :
Keterbatasan Ruang utk ekspansi di dlm
tengkorak karena adanya peningkatan salah
satu komponen ini menyebabkan perubahan
pada volume yang lain
Responsivitas/kesadaran
Letargi tanda dini
Gelisah
Konfusio
Suara keras & nyeri tanda serius
Respon motorik verbal:
Dekortikasi
Deserebrasi
Flaksiditas
Dekortikasi :
terjadi rotasi internal & fleksi pada eksteremitas
atas dan fleksi pada telapak kaki .
Fatal /Kematian
Respon Cerebral Peningkatan TIK
Kompensasi Dekompensasi
Mempertahanka Perubahan
n perfusi serebral status mental
Tidak terjadi Perubahan tanda
gangguan vital
neurologis Terjadi herniasi
Edema cerebri : diuretik osmotik
Mempertahankan perfusi serebral : inotropik
Menurunkan CSS & Vol. darah : Drainase
CSS
Mengontrol demam : Antipiretik, AB
Menurunkan Metabolisme : Barbiturat.