You are on page 1of 1

RIZKY KHAERANY

A311 09 265

EKONOMI MONETER

PRIME LENDING RATE


Prime lending rate adalah bunga minimum yang ditetapkan oleh bank untuk
nasabah utama (prime) berdasarkan formula tertentu  dengan memperhitungkan biaya
dana, biaya overhead, dan target pendapatan tapi tidak termasuk premi risiko. PLR
dibebankan oleh bank kepada nasabah mereka yang paling layak kredit, biasanya para
pelanggan bisnis yang paling menonjol dan stabil.

Prime Lending Rate menurut BI bertujuan untuk :

1. Meningkatkan efisiensi perbankan sekaligus mendorong kredit produk


perbankan yang lebih efektif dan efisien.
2. Meningkatkan transparansi produk perbankan.
3. Sebagai bagian dari perlindungan nasabah agar nasabah memiliki informasi
tentang tingkat suku bunga kredit yang sama dengan bank yang berfungsi
sebagai penyedia kredit.

BI sebagai bank sentral Indonesia menetapkan bahwa tiap perbankan wajib


mempublikasikan PLR-nya masing-masing agar nasabah dapat memilih bank dengan
tingkat bunga kredit yang rendah dan membuat suku bunga kredit menjadi lebih
kompetitif yang pada akhirnya akan menguntungkan nasabah. 

Namun, sejumlah perbankan menyatakan keberatan atas kebijakan yang di buat


BI yang dinilai tidak efektif meningkatkan efisiensi. Hal ini disebabkan karena kebijakan
PLR yang wajib dipublikasikan akan mendorong bank saling berebut nasabah karena
iming-iming suku bunga rendah. Jika hal itu terjadi, persaingan antar bank akan menjadi
tidak sehat lantaran bank dengan likuiditas dan permodalan besar akan lebih mudah
menggalang nasabah. Selain itu, kebijakan PLR juga akan membingunkan para nasabah,
sehingga memerlukan sosialisasi dari BI.

Kebijakan Prime Lending Rate ini telah diterapkan di sejumlah negara antara
lain bank sentral India. Sedangkan di Indonesia, kebijakan Prime Lending Rate ini
rencananya akan efektif pada November tahun 2010.

________________

You might also like